Topik: diabetes

  • Leher Berkedut Tanda Punya Masalah Jantung? Dokter Bilang Gini

    Leher Berkedut Tanda Punya Masalah Jantung? Dokter Bilang Gini

    Jakarta

    Jantung merupakan organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Penting bagi masyarakat untuk lebih paham gejala yang mungkin dapat muncul akibat masalah jantung.

    Salah satu gejala yang mungkin tak banyak diketahui adalah leher kedutan. Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menjelaskan leher berkedut mungkin saja menjadi tanda masalah jantung.

    Tapi, ia menegaskan bahwa leher kedutan merupakan gejala non-spesifik yang belum tentu berkaitan dengan penyakit jantung. Bila kondisi leher berkedut dirasa tidak normal, pemeriksaan perlu dilakukan untuk melihat apakah gejala tersebut berkaitan dengan masalah jantung.

    “Sebenarnya kalau keluhan leher berkedut, secara langsung dikaitkan dengan suatu kondisi masalah jantung tertentu atau spesifik, sih tidak. Tapi memang kalau pasien mengalami leher berkedut yang katakanlah berulang atau frekuen, tidak ada salahnya (periksa), khususnya mereka yang punya leher berkedut disertai dengan faktor risiko kardiovaskular,” ungkap dr Susetyo ketika ditemui awak media di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/5/2025).

    Faktor risiko kardiovaskular yang dimaksud seperti hipertensi, diabetes, obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebih, kadar kolesterol tinggi, hipertiroid, gangguan irama jantung, atau jarang berolahraga.

    Sebagai gejala non-spesifik, mungkin saja ada benang merah antara leher kedutan dengan faktor risiko kardiovaskular. Sedangkan, untuk beberapa gejala spesifik terkait masalah jantung yang harus diketahui meliputi dada sesak, nyeri dada, hingga berdebar.

    “Setiap keluhan non-spesifik yang didasari adanya risiko kardiovaskular atau faktor risiko jantung tidak ada salahnya untuk dilakukan skrining. Skrining itu cari tahu apakah memang ada masalah kondisi masalah jantung tertentu atau tidak,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Terungkap Kebiasaan Makan yang Bisa Perpendek Umur, Jangan Dianggap Sepele

    Terungkap Kebiasaan Makan yang Bisa Perpendek Umur, Jangan Dianggap Sepele

    Jakarta

    Studi baru yang memantau kebiasaan makan 240 ribu orang, menemukan pemicu makanan tertentu yang bisa memperpendek usia. Adalah Ultra Processed Food, atau makanan dengan pengolahan ultra, yang semakin sering dikonsumsi, berpengaruh pada peluang harapan hidup seseorang.

    Risiko kematian dini akibat penyakit apapun, dilaporkan meningkat pada mereka dengan pola konsumsi tinggi Ultra Processed Food.

    “Kami mengamati risiko seseorang meninggal karena mengonsumsi lebih banyak Ultra Processed Food antara usia 30 dan 69 tahun, saat kematian dini akan terjadi,” kata rekan penulis studi Carlos Augusto Monteiro, profesor emeritus nutrisi dan kesehatan masyarakat di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas São Paulo, Brasil, dikutip dari CNN, Selasa (6/5/2025).

    “Dari setiap peningkatan 10 persen total kalori Ultra Processed Food, risiko kematian dini meningkat hampir 3 persen,” kata Monteiro, yang menciptakan istilah “Ultra Processed” pada tahun 2009 saat ia mengembangkan NOVA, sistem klasifikasi makanan menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat pemrosesan atau pengolahannya.

    Kelompok pertama sistem NOVA adalah makanan yang tidak diproses atau Unprocessed, dan diproses minimal dalam keadaan alami atau Minimal Processed, seperti buah-buahan, sayuran, daging, susu, dan telur. Kelompok dua yakni Processed Culinary Ingredient, mencakup bahan-bahan kuliner seperti garam, rempah-rempah, dan minyak. Kelompok tiga terdiri dari makanan olahan atau Processed Food yang menggabungkan kelompok satu dan dua, makanan kaleng dan sayuran beku adalah contohnya.

    Kelompok empat mencakup makanan ultraproses atau Ultra Processed Food (UPF). Menurut definisi Monteiro, UPF mengandung sedikit atau sama sekali tidak mengandung makanan utuh. Sebaliknya, makanan tersebut diproduksi dari bahan-bahan murah yang dimanipulasi secara kimia dan sering kali menggunakan bahan tambahan sintetis agar dapat dimakan, terasa enak, dan dapat membuat ketagihan.

    “Tidak ada alasan untuk percaya bahwa manusia dapat sepenuhnya beradaptasi dengan produk-produk ini,” kata Monteiro yang menulis bersama dalam editorial tahun 2024 di jurnal The BMJ.

    “Tubuh dapat bereaksi berbahaya, sehingga sistemnya dapat menjadi terganggu atau rusak, tergantung pada kerentanannya dan jumlah makanan ultraproses yang dikonsumsi.”

    Penelitian ini bukanlah yang pertama menemukan hubungan antara dampak kesehatan yang negatif dan peningkatan kecil dalam konsumsi makanan ultraolahan.

    Sebuah penelitian pada Februari 2024 menemukan bukti kuat orang yang mengonsumsi lebih banyak Ultra Processed Food berisiko meninggal lebih awal karena penyakit kardiovaskular dan gangguan mental umum sebesar 50 persen.

    Konsumsi Ultra Processed Food yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan risiko kecemasan hingga 53 persen, obesitas sebesar 55 persen, gangguan tidur sebesar 41 persen, diabetes tipe 2 sebesar 40 persen, dan risiko depresi atau kematian dini karena sebab apa pun sebesar 20 persen.

    Para peneliti dalam penelitian Februari mendefinisikan asupan yang lebih tinggi terkait Ultra Processed Food adalah satu porsi atau sekitar 10% lebih banyak dari asupan makanan sehari.

    Namun, sebuah studi pada Mei 2024 menemukan bahwa hanya 10 persen Ultra Processed Food ke dalam pola makan sehat juga dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan stroke, sementara penelitian pada 2023 menetapkan memasukkan 10 persen lebih banyak Ultra Processed Food dikaitkan dengan peluang lebih besar untuk mengalami kanker saluran pencernaan bagian atas.

    Diperkirakan sebanyak 70 persen dari pasokan makanan AS adalah Ultra Processed Food.

    “Dua pertiga kalori yang dikonsumsi anak-anak di AS adalah Ultra Processed, sementara sekitar 60 persen dari pola makan orang dewasa adalah Ultra Processed,” Fang Fang Zhang, profesor madya dan ketua divisi epidemiologi nutrisi dan ilmu data di Universitas Tufts di Boston, mengatakan kepada CNN dalam wawancara sebelumnya. Zhang tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.

    NEXT: Estimasi kematian global karena Ultra Processed Food

    Studi terbaru, yang diterbitkan Senin di American Journal of Preventive Medicine, mengambil langkah tambahan dengan memperkirakan berapa banyak kematian yang dapat dicegah di delapan negara dengan konsumsi Ultra Processed Food rendah, sedang, dan tinggi.

    “Kematian dini yang dapat dicegah akibat konsumsi UPF dapat bervariasi dari 4% di negara-negara dengan konsumsi UPF yang lebih rendah hingga hampir 14% di negara-negara dengan konsumsi UPF tertinggi,” kata penulis utama studi Eduardo Augusto Fernandes Nilson, seorang peneliti di Oswaldo Cruz Foundation di Rio de Janeiro, dalam sebuah pernyataan.

    Namun, penting untuk dicatat bahwa studi tersebut tidak dapat menentukan apakah kematian tersebut disebabkan oleh konsumsi UPF. “Metode studi ini tidak dapat menentukan hal ini,” kata ilmuwan gizi Nerys Astbury, seorang profesor madya diet dan obesitas di Universitas Oxford Inggris, dalam sebuah pernyataan. Ia tidak terlibat dalam studi tersebut.

    Amerika Serikat memiliki tingkat konsumsi Ultra Processed Food tertinggi di dunia, hampir 55 persen dari rata-rata pola makan orang Amerika, menurut studi tersebut. Para peneliti memperkirakan pengurangan penggunaan Ultra Processed Food menjadi nol akan mencegah lebih dari 124.000 kematian di AS pada tahun 2017.

    Di negara-negara dengan konsumsi Ultra Processed Food yang rendah, seperti Kolombia (15% dari populasi), e diet) dan Brasil (17,4%), mengurangi penggunaan hingga nol akan mencegah hampir 3.000 kematian di negara pertama pada tahun 2015 dan 25.000 kematian di negara kedua pada tahun 2017, menurut penelitian tersebut.

  • Ciri-ciri Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak, Jangan Sampai Terlambat

    Ciri-ciri Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak, Jangan Sampai Terlambat

    Jakarta

    Penyumbatan pembuluh darah di otak terjadi saat ada timbunan lemak, disebut plak, menyumbat pembuluh darah yang selama ini berfungsi mengalirkan darah ke otak dan kepala (arteri karotis). Sumbatan ini berisiko memicu seseorang terkena stroke.

    Walhasil, membutuhkan penanganan medis darurat sesegera mungkin sebelum otak kehilangan sebagian besar atau seluruh suplai darah. Pasalnya, saat stroke, otak tidak mendapatkan oksigen dan sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit.

    Penyumbatan pembuluh darah di otak terjadi secara bertahap. Pada tahap awal, seringnya tidak menunjukkan gejala, sampai kondisinya lebih serius yakni otak kekurangan pasokan darah hingga memicu serangan stroke.

    Dikutip dari Mayo Clinic, dalam kondisi tersebut, umumnya penyumbatan pembuluh darah di otak memicu gejala berikut:

    Mendadak mati rasa atau lemah di wajah dan anggota badan lain, terjadi pada satu sisi tubuh.Tiba-tiba kesulitan berbicara dan memahami pembicaraanAdanya gangguan penglihatan, pada satu atau kedua mata.Pusing dan kehilangan keseimbanganMendadak sakit kepala parah tanpa diketahui penyebabnyaDeliriumPingsan

    Kapan Harus ke Dokter?

    Meskipun gejalanya hanya berlangsung sebentar dan kemudian merasa baik-baik saja, segera temui dokter terdekat untuk memastikan risiko yang bisa terjadi.

    Berbicara dengan dokter bila memiliki faktor risiko penyakit arteri karotis meskipun tidak memiliki gejala. Mengelola faktor risiko dapat melindungi seseorang dari penyumbatan pembuluh darah di otak yang memicu stroke.

    Inikah Pemicunya?

    Penyumbatan pembuluh darah di otak juga bisa terjadi pada usia muda, tergantung faktor risiko masing-masing orang. Khususnya pada mereka yang tidak mengelola kondisi berikut:

    Tekanan darah tinggi

    Terlalu banyak tekanan pada dinding arteri dapat melemahkannya dan membuatnya lebih mudah rusak.

    Merokok

    Nikotin dapat mengiritasi lapisan dalam arteri. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

    Diabetes

    Diabetes menurunkan kemampuan untuk memproses lemak, sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan aterosklerosis.

    Kadar lemak darah tinggi

    Kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah yang tinggi dan kadar trigliserida yang tinggi, lemak darah, membantu penumpukan plak.

    Riwayat keluarga

    Risiko penyakit arteri karotis lebih tinggi jika ada kerabat yang menderita aterosklerosis atau penyakit arteri koroner.

    Usia

    Arteri menjadi kurang fleksibel dan lebih mungkin cedera seiring bertambahnya usia.

    Obesitas

    Berat badan berlebih meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan diabetes.

    Sleep apnea

    Henti napas di malam hari dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah di otak.

    Kurang olahraga

    Tidak berolahraga menyebabkan kondisi yang dapat merusak arteri, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.

    (naf/naf)

  • Singapura Tarik Suplemen Herbal untuk Gula Darah, Berisiko Picu Kejang-Koma

    Singapura Tarik Suplemen Herbal untuk Gula Darah, Berisiko Picu Kejang-Koma

    Jakarta

    Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) pada hari Senin (5 Mei) menarik suplemen dengan klaim menurunkan kadar gula darah setelah ditemukan mengandung obat antidiabetik yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

    Dalam siaran pers, HSA memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi “CuraLin Advanced Glucose Support”, karena produk yang diberi label herbal tradisional tersebut telah diuji oleh otoritas selama pemeriksaan rutin untuk mengetahui kandungan glibenclamide dan metformin.

    Glibenclamide dan metformin adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter, digunakan untuk mengobati diabetes melitus dan hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan medis.

    HSA memerintahkan LYC Nutrihealth, yang mengimpor produk tersebut dalam dua kelompok, untuk menghentikan semua penjualan dan menarik keduanya.

    HSA menambahkan bahwa suplemen tersebut didatangkan dari Amerika Serikat dan dipasok secara lokal dengan nomor kelompok berikut:

    Kelompok 2023-19650 dan Kelompok 2023-19651, keduanya kedaluwarsa pada September 2026. Penarikan hingga kini masih berlangsung.

    HSA mengatakan penggunaan glibenklamid atau metformin yang tidak tepat tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah, yang bisa menyebabkan kejang dan koma.

    “Efek samping lainnya termasuk mual, muntah, diare, dan penyakit kuning kolestatik, suatu kondisi di mana aliran empedu tersumbat atau melambat,” kata HSA, dikutip dari CNA, Selasa (6/5/2025).

    Metformin juga dapat menyebabkan asidosis laktat, penumpukan asam yang berbahaya dalam darah dan dapat mengancam jiwa, HSA menambahkan.

    Pasien diabetes yang mengonsumsi suplemen tersebut bersama dengan obat antidiabetik diresepkan, juga berisiko overdosis karena efek aditif dari obat-obatan ini, kata otoritas tersebut.

    Suplemen CuraLin dipasarkan dengan klaim membantu mendukung kadar glukosa darah yang sehat, meningkatkan kadar energi, dan membantu mendukung metabolisme karbohidrat dan lemak.

    Obat ini dijual oleh berbagai penjual dan di platform e-commerce lokal, termasuk Shopee dan Lazada.

    “HSA telah bekerja sama dengan administrator platform e-commerce lokal untuk memastikan bahwa daftar produk yang terpengaruh telah dihapus,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua penjual dan pemasok harus segera berhenti menjual produk tersebut.

    Konsumen disarankan untuk segera berhenti mengonsumsi produk tersebut.

    Mereka yang merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi produk tersebut, terutama jika mengidap diabetes atau telah mengonsumsi obat antidiabetik lain yang diresepkan secara bersamaan, harus berkonsultasi dengan dokter mereka.

    “Mungkin ada batch atau varian lain dari ‘CuraLin advanced glucose support’ yang dijual di pasaran. Jika ragu, konsumen sebaiknya tidak membeli atau mengonsumsi produk ini,” kata HSA.

    Untuk pengembalian produk yang terdampak, konsumen harus menghubungi pengecer atau penjual tempat mereka membeli produk tersebut.

    HSA mengatakan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan penegakan hukum yang tegas terhadap siapa pun yang menjual dan memasok produk yang ditemukan mengandung bahan-bahan berbahaya.

    Penjual dan pemasok dapat dituntut dan, jika terbukti bersalah, dapat dipenjara hingga dua tahun dan/atau didenda hingga SGD 10.000.

    (naf/kna)

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional resmi mengakui diabetes tipe 5 yang terkait dengan kekurangan gizi. Diabetes tipe 5 ini menyerang remaja dan dewasa muda kekurangan gizi di negara berpenghasilan rendah.

    Terkait penyakit gula darah ini, banyak yang masih bertanya-tanya terkait jenis dan perbedaannya.

    “Kalau tipe 3 sama 4 kayak mana? Kok udah nyampe tipe 5 aja?” tanya salah satu netizen di media sosial Instagram.

    “Tipe 3 dan tipe 4-nya diabetes apa itu ya?” ucap netizen lagi.

    Jenis-jenis diabetes

    Diabetes adalah kondisi rumit yang dapat muncul dalam berbagai bentuk. Selain jenis diabetes yang lebih umum yakni diabetes tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional, ada berbagai jenis diabetes lain yang sama pentingnya.

    Berikut penjelasan mengenai tipe-tipe diabetes dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

    Diabetes tipe 1

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, diabetes tipe 1 adalah bentuk penyakit gula darah yang terjadi akibat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Kondisi ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah.

    Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis yang memerlukan penanganan harian dengan suntikan insulin dan pemantauan gula darah. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat didiagnosis diabetes tipe 1.

    Diabetes tipe 2

    Diabetes tipe 2 adalah bentuk penyakit gula darah tinggi akibat tubuh tidak memproduksi cukup hormon insulin, atau insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan baik atau yang dikenal sebagai resistensi insulin.

    Kadar gula darah yang tinggi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti serangan jantung dan stroke, serta masalah pada mata, ginjal, dan kaki. Semua ini disebut komplikasi diabetes.

    Diabetes tipe 3

    Laman Healthline menjelaskan diabetes tipe 3 adalah istilah yang digunakan oleh beberapa peneliti untuk menggambarkan teori bahwa resistensi insulin dan disfungsi faktor pertumbuhan mirip insulin di otak dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

    Namun, diabetes tipe 3 saat ini bukan istilah medis resmi yang diakui. Asosiasi Diabetes Amerika dan organisasi kesehatan besar lainnya tidak mencantumkan penyakit Alzheimer sebagai jenis diabetes dalam klasifikasi mereka.

    Selain itu, beberapa penelitian menggunakan istilah diabetes tipe 3C untuk mengklasifikasikan diabetes pankreatogenik yang mungkin disebabkan oleh pankreatitis. Tipe ini berbeda dengan penyakit Alzheimer.

    Diabetes tipe 3c adalah jenis diabetes yang terjadi ketika penyakit lain menyebabkan kerusakan pada pankreas. Kondisi yang terkait dengan tipe 3c adalah kanker pankreas, pankreatitis, fibrosis kistik, atau hemokromatosis.

    NEXT: Diabetes tipe 4 dan diabetes tipe 5

    Diabetes tipe 4

    Diabetes tipe 4 bukanlah kondisi autoimun seperti diabetes tipe 1 dan tidak terkait dengan berat badan seperti diabetes tipe 2. Sebaliknya, diabetes tipe 4 ini mungkin terkait dengan proses penuaan.

    Diabetes tipe 4 adalah istilah yang diusulkan untuk diabetes yang disebabkan oleh resistensi insulin pada orang tua yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sebuah studi tahun 2015 dengan tikus menunjukkan bahwa tipe diabetes ini mungkin kurang terdiagnosis. Hal ini karena diabetes tipe 4 disebut bisa terjadi pada orang yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tetapi sudah berusia lanjut.

    Diabetes tipe 5

    Pada bulan April 2025, diabetes tipe 5 secara resmi diakui oleh Federasi Diabetes Internasional atau International Diabetes Federation (IDF) sebagai jenis diabetes yang terkait dengan kekurangan gizi terutama selama masa kanak-kanak atau remaja.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2, yang dapat dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya atau diabetes tipe 1, suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Diabetes tipe 5 juga dikaitkan dengan kekurangan gizi pada orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang sangat rendah, yaitu kurang dari 18,5 kg/m2. Tidak seperti diabetes tipe 2, produksi dan pelepasan glukosa oleh hati ke dalam aliran darah lebih rendah.

  • Berbasis 7 Herbal, Manfaat Ramuan Premium untuk Energi dan Testosteron Pria

    Berbasis 7 Herbal, Manfaat Ramuan Premium untuk Energi dan Testosteron Pria

    JAKARTA – Lelah. Stres. Kurang energi. Tidak cukup tidur. “Ini bukan hal yang baru” – ini adalah kata-kata yang sangat familiar bagi banyak pria Indonesia di usia produktif ketika menggambarkan perasaan mereka sehari-hari. Mulai dari jam kerja yang panjang, kemacetan di jalan, hingga tekanan di tempat kerja – jika dibiarkan, semua faktor ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental pria dalam jangka panjang.

    Dalam laporan yang dirilis pada Agustus 2021, Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa stres berkepanjangan tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental seseorang, tetapi juga memicu penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi – salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Oleh karena itu, tanda-tanda seperti kelelahan, tidak bersemangat, dan sering merasa cemas harus diwaspadai sejak dini.

    Seperti kebanyakan pria Indonesia, Yusuf Hendratno, Co-Founder PT Neo Sejahtera Abadi (anak perusahaan Inter Island Group) mengalami masalah serupa. Namun, pemenang Mister Universe 2024 dan Man Of The Globe 2019 ini memilih untuk mengambil tindakan dan menciptakan solusi untuk masalah ini.

    Peluncuran NeoMax (Dok. NeoMax)

    Berbekal inisiatif untuk menginspirasi dengan motto ‘Dare to Believe in Your Dream’, ia mengunggah berbagai konten di media sosial yang mengajak para pria Indonesia untuk konsisten menjalani gaya hidup sehat dan membantu para pengikutnya mencapai body goals mereka secara maksimal.

    Kini, di luar konten, Yusuf Hendratno mempromosikan solusi untuk pria Indonesia.

    “Kami ingin dikenal oleh banyak orang, khususnya pria Indonesia dari segala latar belakang. Karena saat ini, testosteron bukan hanya penting bagi pria yang nge-gym, tapi juga untuk semua pria yang ingin menjaga performa, mood, dan kesehatan tubuhnya,” ujar Yusuf dalam peluncuran NeoMax di Jakarta. 

    Suplemen alami terbuat dari ramuan tradisional premium–membantu mengurangi masalah yang berkaitan dengan penurunan energi, stamina, dan vitalitas pada pria.

    “Didukung oleh ilmu pengetahuan modern dan berakar pada kearifan herbal tradisional, NeoMax telah bersertifikat BPOM dan Halal – bebas dari bahan tambahan sintetis. Setiap kapsulnya mengandung perpaduan tujuh ekstrak herbal premium yang telah terbukti memberikan manfaat bagi vitalitas, energi, dan daya tahan tubuh pria,” sambungnya.

    Tribulus Terrestris membantu mendukung libido dan kekencangan otot, sementara Ashwagandha (Withania Somnifera) membantu mengurangi stres dan meningkatkan stamina. Panax Ginseng membantu memberi energi pada tubuh dan memperkuat fungsi kekebalan tubuh, dan Butea Superba membantu meningkatkan performa pria secara alami. Eurycoma Longifolia membantu meningkatkan kesuburan pria, dan Maca (Lepidium Meyenii) membantu menyeimbangkan hormon sekaligus meningkatkan vitalitas. Terakhir, Epimedium Brevicornum Folium; membantu produksi dan daya tahan testosteron dan menciptakan formula yang komprehensif untuk performa pria yang prima.

    Yusuf menjelaskan mempertahankan gaya hidup sehat dan mengonsumsi suplemen ini secara teratur dapat membantu mendukung keseimbangan alami tubuh terhadap stres fisik dan mental. Banyak yang percaya bahwa pendekatan ini dapat berkontribusi pada kesehatan dan vitalitas secara keseluruhan.

    “Kami ingin semua orang bisa mengonsumsi produk ini dengan aman. Bahkan untuk penderita diabetes, produk ini relatif aman – tetap disarankan konsultasi dengan dokter, tapi bahan-bahan kami sangat clean,” tambahnya.

    Acara ini akan menghadirkan Muhammad Haekal Anshari, Sp.OG – Sexologist & Anti-Aging Specialist, Yusuf Hendratno – Co-Founder PT Neo Sejahtera Abadi & Fitness Enthusiast, Gita Youbi – Penyanyi & Youbi Sister, serta sederet influencer ternama lainnya.

  • Penderita Diabetes di Indonesia Naik Tajam, Begini Upaya Sektor Farmasi untuk Mengendalikan – Halaman all

    Penderita Diabetes di Indonesia Naik Tajam, Begini Upaya Sektor Farmasi untuk Mengendalikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit Diabetes melitus menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

    Data International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan terdapat 19,5 juta penderita diabetes di Indonesia.

    Angka ini diproyeksikan bertambah menjadi 28,5 juta jiwa pada tahun 2045.

    Dari populasi ini, diperkirakan 74 persen tidak terdiagnosa diabetes.

     

    Terbatasnya akses masyarakat terhadap tes diagnostik diabetes, terutama di daerah terpencil menjadi penyebabpeningkatan jumlah kasus diabetes yang tidak terdeteksi.

    Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian diabetes di Indonesia, perusahaan farmasi Roche Indonesia menyelenggarakan acara Laboratory Solution (LabSol) 2025 mengupas inovasi diagnosis diabetes dengan pengujian HbA1c berbasis Point of Care Testing(POCT).

    Kegiatan bertajuk “Optimizing HbA1c Testing Across Methods: Practical Approaches for Laboratory Professionals” ini dihadiri oleh para regulator dan pakar medis untuk memperkuat kapasitas laboratorium dalam penanganan diabetes di Indonesia.

    Menurut Director Diagnostics Division PT Roche Indonesia Lee Poh Seng, peningkatan prevalensi diabetes diIndonesia membutuhkan aksesibilitas layanan kesehatan yang berkualitas.

    Dia menjelaskan, inovasi pengujian HbA1c berbasis POCT adalah sebuah game changer dibidang pengujian diagnostik dan berperan penting dalam diagnosis dan manajemen diabetes terutama di daerah dengan keterbatasan fasilitas medis dan model layanan kesehatan yang terdesentralisasi di Indonesia.

    “Kami berharap hadirnya inovasi-inovasi layanan kesehatan dalam manajemen diabetes dapat mendorongkesadaran masyarakat terhadap penyakit ini. Roche akan terus mengkonsolidasikan upaya perawatan diabetes yang komprehensif dengan memberikan solusi yang berpusat pada pasien, terutama dalam memberdayakan individu mengelola kondisi mereka,” ujarnya dikutip Senin, 5 Mei 2025.

    Dengan menggabungkan teknologi dan pemahaman mendalam terkait pengelolaan diabetes, pihaknya yakin setiap orang berhak mendapatkan akses kesehatan yang merata danberkualitas,” ujar Lee Poh Seng.

    Salah satu langkah penting dalam menekan angka penderita diabetes adalah meningkatkan deteksi dini dan pemantauan rutin kadar gula darah melalui inovasi pengujian HbA1c.

    HbA1c memiliki peran yang sangat pentingdalam evaluasi manajemen diabetes karena nilai yang diperoleh mencerminkan kadar glukosa rata-rata darah selama beberapa bulan terakhir.

    “Pemeriksaan diabetes dengan parameter HbA1c telah distandarisasi dan diakui di seluruh dunia. Inovasi dalam pengujian HbA1c berbasis point-of-care memungkinkan hasil tes didapatkan secara real-time. Terutama di areaterpencil di mana pasien memerlukan waktu berhari-hari untuk menjangkau fasilitas kesehatan, denganpemeriksaan POC maka dokter dapat melakukan pengambilan keputusan medis secepatnya,” ujar European Reference Laboratory for Glycohemoglobin, The Netherlands dr. Erna Lenters-Westra.

    Standarisasi pengukuran HbA1c telah dilakukan oleh berbagai lembaga internasional, seperti National Glycohemoglobin Standardization Program (NGSP) dan International Federation of Clinical Chemistry andLaboratory Medicine (IFCC).

    Namun, implementasi dan harmonisasi metode di tingkat laboratorium masihmemerlukan perhatian lebih agar hasil pengukuran dapat diandalkan dan sesuai dengan standar global.

    Peluncuran LumiraDX di Indonesia Dalam acara ini, Roche Indonesia memperkenalkan LumiraDx, inovasi pengujian yang mengkonsolidasikan pemeriksaan kimia klinis dan imunologi berbasis Point-of-Care Testing (POCT). 

    Dengan LumiraDX, pengujian HbA1c yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di dalam laboratorium dapat dilakukan dekat pasien, termasuk di area terpencil, sehingga mempercepat pengambilan keputusan medis.

    Sistem multimoda yang portabel ini dirancang untuk membuat pengujian menjadi esien dan lebih mudah diakses, tanpa memerlukan ebotomis dengan alur kerja yang sederhana. 

    Selain pemeriksaan diabetes, saat ini untuk LumiraDx di Indonesia tersedia tiga jenis pemeriksaanlainnya, yaitu C-Reactive Protein untuk mendeteksi penyakit infeksi, NT-ProBNP untuk mendeteksi gangguan kardiovaskular, dan D-Dimer untuk evaluasi gangguan koagulasi.

    Ke depannya, pengembangan akan terus dilakukan guna menghadirkan berbagai jenis uji diagnostik lainnya di LumiraDx yang tentunya akan bermanfaat bagi layanan kesehatan primer.

    Sebagai solusi point-of-care dengan konektivitas berbasis cloud, LumiraDx memungkinkan transmisi hasil tes HbA1c secara real-time dengan waktu 5 menit ke rekam medis pasien serta mendukung manajemen dan kongurasi infrastruktur pengujian dari jarak jauh.

    “Digitalisasi ini membantu mentransformasi pelayanan pasien dan esiensi operasional, serta meningkatkan program pengendalian penyakit seperti diabetes, khususnya dalam pelaporan data dan evaluasi program di Indonesia,” ujarnya.

    Intervensi digitalisasi dalam manajemen diabetes menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk mendorong upayatransformasi kesehatan.

    “Dalam praktis klinis, hadirnya digitalisasi memainkan peran vital dalam memberikanrespons cepat, khususnya pada pemantauan hingga manajemen diabetes,” kata Ketua PDS PatKLIn DKI Jakarta dr.Dwi Utomo Nusantara. (tribunnews/fin)

  • Sebab Kematian Mendadak Menurut Dokter Spesialis Jantung – Halaman all

    Sebab Kematian Mendadak Menurut Dokter Spesialis Jantung – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan, muncul di pemberitaan tentang tokoh yang mengalami kematian mendadak. 

    Kematian mendadak ini dialami oleh dua tokoh partai politik dari PDIP dan Partai Amanat Nasional (PAN).

    Keduanya diketahui meninggal saat menghadiri kegiatan serupa, yakni halal bihalal bersama masyarakat.

    Kematian mendadak sering kali terjadi tanpa tanda-tanda yang jelas. 

    Bahkan, kondisi ini bisa dialami oleh seseorang yang terlihat sehat, baik di usia muda maupun tua. 

    Lantas, kenapa kematian mendadak bisa terjadi? 

    Terkait hal ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, Sp.JP, pun menjelaskan alasannya secara medis. 

    Menurutnya, kematian mendadak jika dipahami dalam dunia medis, didefinisikan sebagai suatu serangan. 

    Serangan yang menyebabkan hilangnya nyawa dalam waktu kurang dari setengah sampai satu jam.

    Penyebabnya sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. 

    “Jadi memang meninggal mendadak ini bisa terjadi karena berbagai macam faktor. Baik itu dari faktor internal maupun faktor eksternal. Kalau faktor eksternal seperti yang kita tahu kecelakaan atau bunuh diri dan sebagainya,” ungkapnya pada talkshow Radio Kesehatan Kemenkes RI, Senin (5/5/2024).

    Sedangkan pada faktor internal, ada beberapa macam. 

    Hanya saja, kata dr Jibril, yang paling sering mengakibatkan kematian mendadak biasanya karena ada permasalahan di bidang jantung. 

    “Kenapa? Karena ketika jantung ini berhenti, hidup berhentinya. Karena ada sumbatan yang aktif atau mungkin karena listriknya bermasalah,” imbuhnya. 

    Ketika jantung berhenti berdetak, makanan dan oksigen di dalam darah pun tidak dapat mengalir ke seluruh tubuh.  

    “Nggak bisa keliling ke otak, ginjal, nggak bisa keliling ke semua sehingga makanannya habis.  Otak kita tidak dapat makan tiga menit sudah mulai hipoksia, sudah mulai fungsinya turun,”jelasnya. 

    Lebih dari lima menit tidak mendapatkan aliran darah, otak tidak lagi berfungsi, atau yang sering disebut sebagai kematian batang otak. 

    Jika sudah terjadi selama tujuh menit, otak sudah tidak bisa bekerja lagi, sehingga bisa menyebabkan kematian mendadak. 

    “Dan itu sebenarnya idealnya memang harus kita deteksi sejak dini dan kita cegah. Dan kalau misalnya terjadi, harus bisa ditangani lebih awal,” tegasnya. 

    *Faktor risiko gangguan jantung yang bisa sebabkan kematian mendadak*

    Lebih lanjut dr Jibril menjelaskan apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya gangguan jantung sehingga sebabkan kematian mendadak. 

    Pertama, adanya penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi yang semakin meningkat.

    “Penyakit semakin banyak. Diabetes, hipertensi semakin banyak. Jumlah perokoknya sampai 78 persen. Faktor risikonya menumpuk.  Ketika faktor risiko itu numpuk, akhirnya terjadi kemungkinan kasus yang kemarin (kematian mendadak),” jelasnya. 

    Penyakit di atas menjadi salah satu faktor risiko terjadinya sumbatan pada pembuluh darah jantung.

    Terutama jika penyakit di atas tidak terkontrol dengan baik. 

    Kemudian diikuti dengan melakukan aktivitas dengan intensitas sedang hingga berat. Maka risiko terjadinya henti jantung menjadi besar. 

    “Terus ada sumbatan mungkin sekitar 80 persen-an. Nah kalau darahnya sudah tersumbat 80 persen terus menyempit lagi kan nutup, bisa jadi 100 persen. Akhirnya pembuluh darah koronernya tersebut nggak bisa ngasih makan ke jantung, ya akhirnya terjadi serangan jantung,” jelas dr Jibril. 

    Faktor risiko lain adalah Gangguan irama jantung (aritmia) Kondisi seperti Brugada syndrome atau Long QT syndrome, 

    Gangguan irama jantung ini biasanya bersifat genetik dan dapat menyebabkan irama jantung tidak stabil.

    Kondisi ini dapat memicu kematian mendadak, terutama pada usia muda. 

    “Penyakit-penyakit genetik ini sering tidak terdeteksi karena tidak ada keluhan sebelumnya. Namun, bisa menyebabkan jantung berhenti tiba-tiba,” jelas Jibril.

    Selanjut riwayat keluarga. Jika ada anggota keluarga yang meninggal mendadak di usia muda, risiko seseorang mengalami hal serupa juga meningkat. 

    Terakhir, tekanan psikis dan kelelahan berat, termasuk stres emosional yang intens, dapat memicu gangguan irama jantung. 

    Walau keduanya terdengar sepele, faktor  ini pun ternyata tidak boleh dianggap remeh. 

     

  • Nggak Kaleng-kaleng, Minum Kopi Hitam Bisa Bantu Cegah Penyakit Ini Pada Wanita

    Nggak Kaleng-kaleng, Minum Kopi Hitam Bisa Bantu Cegah Penyakit Ini Pada Wanita

    Jakarta

    Secangkir kopi hangat tidak hanya membantu membangunkan tubuh dan pikiran, tetapi juga menghadirkan kenikmatan rasa yang khas dan menenangkan. Menariknya, manfaat kopi ternyata tak berhenti pada urusan membuat mata melek.

    Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan, kopi hitam atau kopi tanpa gula berpotensi memberikan dampak positif terhadap kesehatan metabolik, khususnya dalam hal sensitivitas insulin. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi hitam secara rutin dan peningkatan respons tubuh terhadap insulin, terutama pada wanita.

    Penelitian ini menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Korea (2019-2021) dan menganalisis hubungan antara konsumsi kopi dengan penanda metabolisme glukosa pada lebih dari 7.000 orang dewasa Korea. Para peserta diminta melaporkan asupan kopi mereka, termasuk jenis kopi yang dikonsumsi, dalam kurun waktu 24 jam.

    “Temuan kami menunjukkan, mengonsumsi dua atau lebih cangkir kopi hitam per hari berhubungan terbalik dengan resistensi insulin pada wanita Korea,” kata para peneliti, dikutip dari Times of India, Senin (5/5/2025).

    Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi hitam dan peningkatan penanda metabolisme glukosa. Khususnya, wanita yang rutin mengonsumsi kopi hitam menunjukkan tingkat sensitivitas insulin yang lebih baik serta penurunan resistensi insulin dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi atau memilih kopi dengan tambahan seperti gula.

    Temuan ini menunjukkan, kopi hitam dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan metabolik, terutama pada wanita. Istilah ‘sensitivitas insulin’ mungkin terdengar teknis, tetapi sebenarnya cukup mudah dipahami. Pada dasarnya, ini mengacu pada seberapa efektif tubuh merespons insulin, hormon yang berfungsi mengangkut gula dari aliran darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi.

    Ketika sensitivitas insulin tinggi, tubuh mampu memindahkan gula dari darah ke dalam sel dengan efisien. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

    Sebaliknya, ketika tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin, gula darah dapat menumpuk di aliran darah. Akibatnya, risiko berbagai masalah kesehatan, terutama gangguan metabolik seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung, meningkat.

    Kopi, terutama kopi hitam, kaya akan senyawa alami yang disebut polifenol, dengan salah satu yang paling menonjol adalah asam klorogenat. Senyawa ini berfungsi layaknya penjaga kecil yang membantu melawan peradangan dan mendukung kontrol gula darah yang lebih baik. Pada dasarnya, asam klorogenat dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang menjadi keuntungan besar bagi kesehatan metabolik secara keseluruhan.

    Namun, sebelum mulai menenggak kopi dalam jumlah berlebihan, penting untuk diingat, kunci utamanya adalah moderasi. Asupan kafein yang terlalu tinggi dapat mengganggu kualitas tidur atau menimbulkan rasa gelisah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, pilihlah kopi hitam tanpa tambahan gula, sirup, atau krim kental. Semakin sederhana, semakin besar peluang tubuh merasakan manfaatnya.

    (suc/suc)

  • Sebab Kematian Mendadak Menurut Dokter Spesialis Jantung – Halaman all

    Benarkah Kelelahan hingga Stres Jadi Penyebab Kematian Mendadak? Ini Kata Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini muncul kasus kematian mendadak yang dialami oleh tokoh masyarakat di pemberitaan. 

    Kematian mendadak ini dialami oleh dua tokoh partai politik dari PDIP dan Partai Amanat Nasional (PAN).

    Keduanya diketahui meninggal saat menghadiri kegiatan serupa, yakni halal bihalal bersama masyarakat.

    Soal kematian mendadak ini, banyak yang mengaitkan kelelahan hingga stres sebagai penyebabnya. Benarkah demikian? 

    Terkait hal ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, Sp.JP memberi penjelasan. 

    Menurutnya, kelelahan dan stres bisa menjadi faktor pendukung, bulan risiko langsung. 

    “Nah jadi kalau kita lihat, bukan stresnya yang menjadi penyebab awal, tapi tetap faktor resikonya dulu,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (5/5/2025). 

    Menurut dr Jibril, faktor resiko lebih awal bermula dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi.

    Ditambah dengan mengonsumsi makan yang tidak terkontrol. Akhirnya terjadi sumbatan pembuluh darah.

    “Biasanya sumbatan pembuluh darah itu kan enggak kerasa di kita. Kayak selang, kalau belum mampet tidak terasa. Ketika sumbatan pembuluh darah sudah menutup lebih dari 70 persen, nah itu kayak faktor stres, tekanan, pekerjaan, itu akan sangat berpengaruh,” paparnya. 

    Begitu juga saat saat stres. Ketika stres, ada tekanan dari dalam yang membuat pembuluh darah menjadi mengecil. 

    Jika pembuluh darah tersumbat hingga 80 persen, tiba-tiba orang tersebut stres marah atau emosi yang meledak-ledak, kemungkinan besar pembuluh darah tersebut akan tertutup sepenuhnya. 

    “Jadi memang kayak faktor stres dan sebagainya memang menjadi faktor resiko. Tapi bukan yang utama,” tutupnya.