Topik: diabetes

  • Sugar Craving Saat Kerja? Ini Tips Atasinya agar Tetap Produktif & Sehat

    Sugar Craving Saat Kerja? Ini Tips Atasinya agar Tetap Produktif & Sehat

    Jakarta

    Pernah sulit fokus sebelum makan yang manis atau selalu mencari camilan bergula setelah makan siang? Kebiasaan ini disebut sugar craving, yang bisa meningkatkan risiko prediabetes dan diabetes tipe 2 jika dibiarkan.

    Menurut dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi dari Mayapada Hospital Tangerang, sugar craving sering dialami pekerja kantoran dengan aktivitas fisik minim. Stres dan waktu makan terbatas juga mendorong konsumsi makanan manis dan cepat saji seperti kopi manis, kue, dan camilan instan.

    “Tidak semua keinginan mengonsumsi gula harus langsung dipenuhi. Pertama, Anda bisa mengatasinya dengan mengatur pola makan yang seimbang dan tepat waktu. Pastikan untuk tidak melewatkan sarapan atau makan siang, serta mengombinasikan karbohidrat kompleks dengan protein dan serat agar kadar gula darah tetap stabil,” ujar dr. Mulianah dalam keterangan tertulis, Jumat (22/8/2025).

    Selain itu, mengonsumsi air putih atau minuman non kalori seperti teh tawar dapat membantu mengurangi keinginan makan manis. Ia juga mengingatkan untuk menjaga kualitas jam tidur agar tidak mengganggu hormon pengatur nafsu makan.

    “Karena rasa haus sering kali disalah artikan sebagai rasa lapar. Dengan minum segelas air, Anda bisa mengurangi dorongan untuk mengonsumsi makanan manis secara berlebihan,” imbuh dr. Mulianah.

    “Keempat, kelola stres dengan baik karena stres sering membuat tubuh mencari ‘comfort food’ yang biasanya kaya gula. Cobalah alihkan dengan stretching, berjalan kaki, atau latihan pernapasan dalam untuk membantu mengendalikan keinginan tersebut. Terakhir, substitusikan makanan manis dengan camilan tinggi protein dan serat seperti kacang-kacangan, yogurt tanpa gula, atau buah potong,” sambung dr. Mulianah.

    Memantau kadar gula darah secara rutin juga menjadi hal penting untuk dilakukan, salah satunya melalui layanan Sugar Clinic Mayapada Hospital yang menyediakan pemeriksaan skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta konsultasi medis dan pendampingan gaya hidup sehat untuk mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes. Layanan ini tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital, seperti Lebak Bulus, Kuningan, Tangerang, Bandung, dan Surabaya.

    Lebih lanjut, Anda bisa melakukan booking skrining, jadwal konsultasi dokter, dan layanan darurat dapat diakses melalui aplikasi MyCare yang juga menawarkan fitur Health Articles & Tips mengenai informasi kesehatan terkini, serta fitur Personal Health yang terintegrasi dengan Health Access dan Google Fit.

    Unduh MyCare sekarang dan kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga pada berbagai pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital!

    (anl/ega)

  • Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Cara Penanganannya

    Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Cara Penanganannya

    Jakarta

    Diabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah atau glukosa terlalu tinggi dalam darah. Kondisi ini terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak memproduksi sama sekali insulin. Insulin merupakan hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa untuk digunakan sebagai energi.

    Diabetes terjadi ketika tubuh tidak merespons efek insulin dengan baik. Diabetes harus dikendalikan dengan baik agar tidak menimbulkan komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, gangguan mata, hingga infeksi akibat luka yang sulit sembuh.

    Ada dua jenis diabetes, yakni tipe satu dan tipe dua. Pada diabetes tipe satu, pasien memiliki masalah autoimun, ketika kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas dengan alasan yang tidak diketahui.

    Sedangkan, diabetes tipe dua dialami ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel tubuh tidak merespons insulin secara normal atau resisten. Ini adalah jenis diabetes yang paling umum dan paling erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat.

    Ciri Luka Diabetes Basah

    Diabetes basah sebenarnya bukanlah istilah resmi medis. Menurut spesialis penyakit dalam dr Benedict Sastro, SpPD, diabetes sebenarnya tidak dibagi menjadi tipe kering dan tipe basah. Menurutnya, itu hanya istilah awam saja.

    “Secara medis, tidak ada pembagian diabetes kering atau basah. Mungkin yang dimaksudkan basah itu ada yang luka. Sedangkan yang kering itu tidak. Itu istilah awam saja,” kata dr Ben saat berbincang dengan detikcom dalam sebuah kesempatan.

    Berikut ini ciri-ciri luka diabetes basah yang mungkin bisa muncul:

    1. Luka Bernanah

    Salah satu ciri tanda diabetes adalah munculnya ulkus atau luka bernanah. Ini terjadi akibat kadar glukosa yang terus menerus tinggi, membuat tubuh lebih rentan diserang bakteri dan luka sulit sembuh.

    “Luka pada diabet merupakan komplikasi diabet yang sudah lama, sehingga sudah ada kerusakan pembuluh darah,” ucap dr Ben.

    2. Luka Lama Sembuh

    Dikutip dari Medical News Today, infeksi lebih rentan terjadi pada pasien diabetes yang mengalami luka. Ketika infeksi muncul, proses penyembuhan yang lambat dapat berdampak buruk pada kesehatan keseluruhan dan kualitas hidup seseorang.

    Luka atau cedera pada kaki membuat berjalan menjadi sulit dan menimbulkan rasa nyeri ketika berolahraga.

    3. Nyeri Berkurang

    Luka yang muncul seringkali berkurang rasa nyerinya akibat kondisi neuropati diabetik. Kondisi ini muncul ketika kadar gula darah tidak terkontrol merusak saraf dan mengurangi sensasi pada area tertentu.

    Kondisi ini mungkin bisa membuat pasien diabetes tidak menyadari adanya luka, terutama di kaki. Ini dapat memperlambat penanganan luka dan meningkatkan risiko komplikasi yang berbahaya.

    Pencegahan dan Penanganan Luka Diabetes

    Pengidap diabetes harus memiliki strategi khusus untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan luka agar tak sembuh. Ini meliputi pengelolaan kadar gula darah, perawatan kaki yang baik, dan merawat luka sesegera mungkin setelah muncul.

    Berikut perawatan kaki yang bisa dilakukan setiap hari untuk mencegah infeksi meliputi:
    Mencuci kaki setiap hari.

    Mengeringkan kulit dengan menepuk lembut sebelum mengoleskan pelembap.Menghindari berjalan tanpa alas kaki.Memotong kuku kaki dengan hati-hati.Memakai sepatu yang nyaman.Memeriksa kaki serta bagian dalam sepatu setiap hari.Meminta dokter memeriksa kaki pada setiap kunjungan.

    Apabila luka muncul, segera tangan sebelum meluas, bernanah, atau menjadi sangat nyeri. Bersihkan luka terlebih dulu, lalu tutupi dengan perban bersih, dan menggantinya secara rutin setiap hari.

    Jangan lupa berjalan dengan alas kaki dan kaus kaki untuk mencegah luka terpapar potensi patogen. Berjalan tanpa alas kaki meningkatkan risiko infeksi.

    (suc/suc)

  • 7 Cara Simpel Turunkan Gula Darah, Termasuk Minum Air Putih

    7 Cara Simpel Turunkan Gula Darah, Termasuk Minum Air Putih

    Jakarta

    Kadar gula darah yang tinggi sering menjadi penyebab dari berbagai masalah kesehatan. Menjaga kadar gula darah tetap stabil sangatlah penting, terutama bagi pengidap diabetes ataupun orang yang ingin mencegah penyakit metabolik.

    Ada beberapa cara simpel yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah. Salah satunya adalah minum air putih yang cukup, ditambah beberapa kebiasaan sehat lainnya.

    7 Cara Simpel Turunkan Gula Darah, Termasuk Minum Air Putih

    Beberapa cara simpel untuk turunkan kadar gula darah, di antaranya olahraga secara teratur, mengelola asupan karbohidrat, hingga tidur yang cukup dan berkualitas. Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya.

    1. Olahraga Teratur

    Olahraga teratur dan aktivitas fisik bisa membantu mengelola berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh bisa menggunakan glukosa dalam aliran darah secara lebih efektif.

    Coba luangkan lebih banyak waktu untuk berolahraga setiap minggu. Misalnya, targetkan sesi olahraga 10 menit, 3 kali sehari selama 5 hari, selama 150 menit per minggu.

    2. Kelola Asupan Karbohidrat

    Asupan karbohidrat sangat memengaruhi kadar gula darah. Tubuh memecah karbohidrat menjadi gula, terutama glukosa. Lalu insulin membantu tubuh menggunakan dan menyimpannya sebagai energi.

    Namun, proses bisa gagal jika tubuh terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat atau memiliki masalah fungsi insulin. Kadar glukosa darah bisa meningkat.

    Diet rendah karbohidrat bisa membantu mengurangi kadar gula darah. Prioritaskan karbohidrat dari biji-bijian dan sumber yang tidak diproses,

    3. Makan Lebih Banyak Serat

    Serat memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan gula, sehingga mendorong peningkatan kadar gula darah secara bertahap. Diet tinggi serat bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengatur dan menormalkan kadar gula darah. Cara ini bisa membantu mengelola diabetes tipe 1 dengan lebih baik.

    Makanan tinggi serat meliputi:

    SayuranBuah-buahanKacang-kacanganBiji-bijian utuh

    Asupan serat harian yang direkomendasikan adalah sekitar 25 gram untuk wanita dan 25 gram untuk pria.

    4. Minum Cukup Air

    Minum cukup air bisa membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Air minum bisa mencegah dehidrasi dan membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine.

    Sebuah observasional menemukan bahwa orang yang minum lebih banyak air memiliki risiko lebih rendah terkena kadar gula darah tinggi. MInum air secara teratur bisa menghidrasi kembali darah, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi resiko diabetes.

    5. Atur Porsi Makan

    Mengelola porsi makan bisa membantu dalam mengatur asupan kalori dan mempertahankan berat badan. Manajemen berat badan terbukti mengurangi risiko timbulnya diabetes tipe 2.

    Memantau ukuran porsi makan juga membantu mencegah lonjakan gula darah. Cara mengatur porsi makan yaitu bisa dengan:

    Makan dengan perlahanMengukur dan menimbang makananMenggunakan piring yang lebih kecilMembuat jurnal makananMembaca label makanan dan memeriksa ukuran porsi setiap item.

    6. Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah

    Indeks glikemik mengukur seberapa cepat karbohidrat dipecah selama proses pencernaan dan dan seberapa tubuh menyerapnya. Hal ini mempengaruhi seberapa cepat kadar gula darah naik.

    Indeks glikemik membagi makanan menjadi skor rendah, sedang, dan tinggi. Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah secara konsisten bisa menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Beberapa contoh makanan dengan indeks glikemik rendah hingga sedang meliputi:

    Yoghurt Yunani tanpa pemanisGandumKacang-kacanganSayuran non tepungKacang lentil.

    7. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

    Kebiasaan tidur yang kurang optimal dan kurang istirahat bisa memengaruhi kadar gula darah dan sensitivitas insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kurang tidur juga menaikkan kadar kortisol yang memainkan peran penting dalam manajemen gula darah.

    (elk/suc)

  • Gula Darah Melonjak? Dokter Spesialis Mayapada Hospital Siaga 24 Jam!

    Gula Darah Melonjak? Dokter Spesialis Mayapada Hospital Siaga 24 Jam!

    Jakarta

    Siapa bilang diabetes tidak bisa menjadi kondisi gawat darurat? Diabetes bisa jadi kondisi fatal dalam hitungan menit, terutama saat kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia).

    Kondisi ini memerlukan penanganan darurat seperti di layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang berstandar internasional dengan tim Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang siaga, standby, dan berada di rumah sakit selama 24 jam untuk memberikan penanganan yang cepat dan tepat.

    Menurut dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pada hiperglikemia atau Ketoasidosis Diabetikum (DKA), tubuh kekurangan insulin sehingga gula tidak dapat digunakan sebagai energi dan tubuh menghasilkan keton beracun.

    “Kondisi ini dapat terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, terutama jika lupa mengonsumsi obat insulin, sedang sakit atau infeksi, atau remaja yang diabetesnya belum terkontrol. Gejalanya meliputi haus berlebihan, sering buang air kecil, mual, muntah, sakit perut, napas cepat, lemas, gangguan kesadaran, dan dapat berujung kematian,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    Lebih lanjut, dr. Haryadi Wijaya, SpPD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan menegaskan DKA ini tidak bisa ditangani di rumah, sehingga harus segera di bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

    “Bila muncul gejala-gejala tersebut, terutama jika penderita terlihat linglung atau sulit dibangunkan,” ungkap dr. Haryadi.

    Saat kondisi terjadi, segera bawa ke layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berada di rumah sakit selama 24 jam, didukung Dokter Spesialis Anestesi yang juga standby untuk menangani kasus yang memerlukan tindakan bedah atau perawatan lanjutan secara intensif. Anda dapat menghubungi call center 150990 atau emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menjelaskan bahwa seluruh pelayanan emergency di Mayapada Hospital Jakarta Selatan telah berstandar internasional dan mengacu pada akreditasi Joint Commission International (JCI).

    “Tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga 24 jam, termasuk dalam penanganan kondisi gawat darurat pada pasien diabetes, seperti hiperglikemia. Di layanan poliklinik, dokter tersedia dari pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan pada malam hari dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB, sehingga penanganan medis tetap dapat diberikan tanpa jeda waktu,” jelas dr. Fiktor.

    Ia melanjutkan kondisi gawat darurat pada pasien diabetes dapat berkembang sangat cepat dan membutuhkan respons medis yang tepat waktu dan terkoordinasi.

    “Oleh karena itu, kami memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience) melalui layanan emergency yang responsif dengan akses yang cepat dan mudah, didukung tim medis berpengalaman dan fasilitas yang lengkap, serta mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care),” imbuhnya.

    Anda juga dapat mencegah risiko diabetes dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara gratis di layanan Sugar Clinic Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang menyediakan layanan skrining risiko prediabetes/diabetes dengan AI, pemeriksaan gula darah, konsultasi dengan dokter, dan manajemen diabetes yang komprehensif untuk menjaga metabolisme sehat.

    Informasi layanan kesehatan Mayapada Hospital dapat dibaca dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan BMI. Unduh aplikasi MyCare sekarang, dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Nyeri Dada Tiba-tiba Perlu Segera Periksa? Ini Penjelasan Dokter

    Nyeri Dada Tiba-tiba Perlu Segera Periksa? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Nyeri dada bisa dialami siapa pun dan kapanpun bahkan terjadi secara tiba-tiba. Nyeri dada yang terjadi tiba-tiba tentunya harus diwaspadai. Apalagi jika disertai sesak napas, nyeri menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang, keringat dingin, serta rasa tertekan dan berdebar hebat tanpa sebab.

    Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Jeffrey D. Adipranoto, Sp.JP (K), FIHA, FESC, FSCAI menjelaskan keluhan tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung sehingga harus diperiksakan sedini mungkin. Pemeriksaan dapat dilakukan salah satunya di layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital, yang dapat mendeteksi dan menangani nyeri dada secara tepat dan menyeluruh.

    “Keluhan nyeri dada harus segera diperiksa terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Sekalipun tidak memiliki keluhan nyeri dada, tetap disarankan untuk periksa kondisi jantung secara berkala,” ujar dr. Jeffrey dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

    “Gangguan jantung juga bisa terjadi meski tanpa riwayat penyakit jantung, terutama dengan pola hidup tidak sehat seperti merokok, stres berlebihan, kurang tidur, atau konsumsi zat stimulan,” imbuhnya.

    dr. Jeffrey mengungkapkan keluhan nyeri dada juga perlu diwaspadai jika muncul saat berolahraga, melakukan aktivitas berat, atau bahkan saat sedang beristirahat. Sebab, kondisi ini pernah dialami seorang pasien muda berusia 29 tahun di Mayapada Hospital Kuningan.

    Saat itu, pasien merasakan nyeri dada saat berolahraga ringan. Setelah menjalani pemeriksaan, pasien diketahui mengalami serangan jantung jenis unstable angina. Dengan kondisi ini, pasien harus segera menjalani tindakan pemasangan ring untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah jantung.

    Oleh karena itu, keluhan nyeri dada, baik ringan maupun berat, sebaiknya tidak diabaikan dan perlu segera diperiksakan. Pemeriksaan awal dapat dilakukan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital secara gratis jika terbukti tidak ada gangguan jantung. Namun, jika ditemukan ada masalah pada jantung, pasien dapat ditangani sesuai protokol medis oleh Dokter Spesialis Jantung yang siaga dan standby 24 jam.

    Layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital juga terintegrasi dengan layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Dengan begitu, pasien dengan penyakit jantung bisa mendapat penanganan tepat oleh tim dokter spesialis dan subspesialis jantung berpengalaman dalam melakukan tindakan advanced seperti ablasi jantung, operasi bypass, dan tindakan lainnya.

    Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga memiliki layanan kegawatdaruratan jantung Cardiac Emergency yang siaga 24 jam menangani kasus serangan jantung dengan tindakan Primary PCI sesuai protokol internasional door-to-balloon kurang dari 90 menit. Layanan ini dapat diakses melalui call center 150990 atau fitur emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Berbagai informasi kesehatan jantung dan promo layanan dapat diakses melalui fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula, fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, footsteps, dan Body Mass Index (BMI).

    Segera unduh MyCare dan kumpulkan bonus reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital. Untuk konsultasi dengan tim dokter Cardiovascular Center, dapat dilakukan melalui call center 150770 atau melalui MyCare.

    (akn/ega)

  • 5 Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Ternyata Simpel Banget!

    5 Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Ternyata Simpel Banget!

    Jakarta

    Jepang dikenal sebagai rumah bagi centenarian, orang dengan usia terpanjang di dunia. Saat ini terdapat 90.526 centenarian, orang yang berusia 100 tahun ke atas. Jumlah tersebut lebih dari lima kali lipat dibandingkan dua dekade lalu, menurut laporan Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang tahun 2022.

    Salah satu wilayah yang paling menonjol adalah Okinawa, sebuah pulau kecil dan terpencil di Jepang, yang dikenal memiliki konsentrasi penduduk berusia seratus tahun tertinggi di dunia.

    Asako Miyashita, MS, RDN, CDN, seorang ahli diet dan gizi bersertifikat dengan pengalaman 20 tahun dalam penelitian mengenai umur panjang, membagikan lima makanan dari pola makan tradisional Jepang yang ia dan keluarganya konsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan dan mendukung umur panjang.

    Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang

    Dikutip dari CNBC, berikut makanan yang dikonsumsi warga Jepang untuk panjang umur. Mau coba?

    1. Ubi Manis Jepang

    Berasal dari Okinawa, ubi ungu Jepang (disebut imo dalam bahasa Jepang) sering dikonsumsi sebagai camilan atau hidangan penutup.

    Ubi ini kaya akan karbohidrat sehat dan antosianin, yaitu kelompok antioksidan yang terdapat pada sayuran berwarna merah dan ungu yang dikenal memiliki sifat anti-penuaan.

    Sejumlah penelitian juga menunjukkan konsumsi ubi ungu dapat membantu mengontrol kadar gula darah serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    2. Sup Miso

    Pola makan tradisional Jepang kaya akan hidangan fermentasi, dan salah satu yang paling populer adalah sup miso. Miso sendiri merupakan pasta yang dibuat dari kedelai dan biji-bijian yang difermentasi.

    Probiotik, bakteri atau ragi hidup yang terkandung dalam makanan fermentasi, dapat membantu menjaga keseimbangan kesehatan usus sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Sebuah studi menemukan pria dan wanita yang paling banyak mengonsumsi kedelai fermentasi (seperti miso, tahu, dan tempe) memiliki risiko 10 persen lebih rendah untuk mengalami kematian dini akibat berbagai penyebab, dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi makanan tersebut.

    3. Lobak Daikon

    Sayuran umbi sangat populer dalam masakan Jepang dan menawarkan beragam manfaat kesehatan.

    Lobak daikon dikenal dapat membantu mencegah masuk angin serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Satu buah lobak daikon bahkan mengandung hingga 124 persen dari kebutuhan harian vitamin C.

    Beberapa jenis umbi sehat lainnya, yang lebih mudah ditemukan di banyak pasar modern, antara lain wortel, bit, parsnip, dan lobak putih.

    4. Rumput Laut

    Rumput laut kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, folat, dan magnesium.

    Konsumsi rumput laut setiap hari juga menambah asupan serat dalam pola makan. Asupan serat yang cukup telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

    Selain itu, rumput laut mengandung antioksidan seperti fukosantin dan fukoidan, yang memiliki sifat anti-inflamasi, anti-penuaan, dan anti-kanker.

    5. Ikan

    Protein, khususnya dari ikan berlemak seperti salmon dan tuna, menjadi bagian penting dalam pola makan tradisional Jepang. Kandungan lemak omega-3 pada ikan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar trigliserida, serta meredakan peradangan.

    Tak hanya itu, di Jepang, terdapat tradisi mengucapkan “itadakimasu” sebelum makan, yang berarti “saya dengan rendah hati menerima,” sebagai bentuk penghargaan terhadap hewan dan para petani. Miyashita meyakini Praktik makan penuh kesadaran seperti ini berkontribusi pada kesehatan sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

    (suc/suc)

  • Pemerintah Akan Labeli Makanan Berdasarkan Kandungan Gula dan Kalori
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 Agustus 2025

    Pemerintah Akan Labeli Makanan Berdasarkan Kandungan Gula dan Kalori Nasional 19 Agustus 2025

    Pemerintah Akan Labeli Makanan Berdasarkan Kandungan Gula dan Kalori
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
      Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan, Kementerian Kesehatan sedang merancang aturan pelabelan makanan dan minuman berdasarkan kandungan gula serta jumlah kalorinya.
    Dante menyebutkan, kebijakan ini merupakan upaya jangka pendek pemerintah untuk menekan tingginya kasus diabetes di Indonesia.
    “Nah ini jangka pendek kita sudah menggodok untuk membuat food brand di tiap-tiap makanan yang ada di dalam kemasan,” kata Dante di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan, Jakarta, Selasa (18/8/2025).
    Ia menjelaskan, setiap produk makanan dan minuman dalam kemasan akan mendapatkan label warna merah, kuning, atau hijau, untuk menandakan kandungan kalori dan gula di dalamnya.
    “Semua produk akan (dilabeli) kemasan berapa kalorinya dan akan diberi notifikasi seperti lampu merah,” ujar Dante.
    “Ada yang merah, ada yang kuning, ada yang hijau. Kita berkoordinasi dengan Kemenperin dan itu akan diterapkan secara bertahap,” imbuh dia.
    Dante menargetkan kebijakan ini dapat diterapkan mulai tahun ini.
    “Mudah-mudahan mulai tahun ini sudah mulai bisa diterapkan secara bertahap. Sampai nanti mungkin kira-kira 3-4 tahun diterapkan secara total,” kata dia.
    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menambahkan, pemerintah juga berupaya melakukan edukasi publik tentang pentingnya hidup sehat.
    “Kami di sini juga melakukan edukasi ya, healthy life ya dan kita mengkoordinir kementerian-kementerian lain dan juga mengajak swasta untuk mendukung Kemenkes mensosialisasikan pola hidup sehat,” kata Pratikno.
    Sebelumnya, Dante mengungkapkan bahwa prevalensi penderita diabetes di Indonesia saat ini mencapai 11 persen.
    Angka itu diketahui berdasarkan hasil cek kesehatan gratis (CKG) yang dilaksanakan pemerintah selama beberapa bulan terakhit.
    “Prevalensi angka diabetes Indonesia itu 11 persen. Angka diabetes 11 persen. Itu artinya apa? Artinya 1 dari 10 orang di Indonesia memiliki diabetes,” kata Dante, Selasa.
    Namun, hanya sebagian kecil penderita yang mengetahui kondisi kesehatannya.
    Dante menyebutkan, dari 11 persen angka diabetes di Indonesia, hanya seperempat yang terdeteksi sebelumnya.
    Sementara tiga perempat lainnya tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.
    Dante mengingatkan pentingnya deteksi dini untuk mencegah komplikasi berat akibat diabetes.
    “Waktu kita survei, yang ketahuan diabetes itu cuma 3 persen, yang 9,8 persen-nya itu nggak tahu kalau dia diabetes,” kata Dante.
    “Bayangkan kalau ini agen simptom ini tidak dideteksi, maka nanti akan berlanjut ke komplikasi yang lebih parah. Menjadi sakit jantung, ginjal, cuci darah, stroke, dan sebagainya,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Jakarta

    Olahraga lari memang menyehatkan. Apalagi, lari memiliki sejumlah manfaat seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik, menjaga berat badan, dan mengurangi stres.

    Tapi, apakah lari, apalagi marathon, selalu aman untuk jantung? Kapan lari menjadi sahabat terbaik, dan kapan bisa berubah jadi ancaman diam-diam bagi jantung?

    “Olahraga lari dapat meningkatkan kekuatan otot jantung, memperlancar peredaran darah, serta mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung. Namun, sama seperti olahraga lainnya, lari juga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu,” jelas Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Tangerang dr Aron Husink, SpJP (K), FIHA.

    “Kami kerap menemui individu yang belum pernah memeriksakan kesehatan jantungnya, dan langsung mengikuti program latihan dan event lari, kemudian tiba-tiba menderita serangan jantung yang dapat berakibat fatal. Mereka yang menjalani latihan berlebih tanpa pemulihan yang cukup juga dapat menyebabkan stres dan peradangan sistemik pada tubuh, dan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner dan serangan jantung,” sambungnya.

    Menurut dr Aron, risiko jantung tersebut biasanya dialami oleh individu dengan riwayat penyempitan pembuluh jantung dan faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, serta riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner di usia muda. Lebih lanjut, dr Aron mengingatkan adanya beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai saat berlari, karena bisa menjadi sinyal gangguan pada jantung dan alasan untuk segera menghentikan aktivitas.

    “Perhatikan gejala seperti nyeri dada saat berlari, sesak napas, detak jantung yang terlalu cepat atau tidak beraturan, pusing, hampir pingsan, atau adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” jelas dr Aron.

    Supaya lari tetap aman untuk jantung, dr. Aron membagikan beberapa tips penting. Ia menyarankan untuk memeriksa faktor risiko dan kondisi jantung, termasuk potensi penyempitan pembuluh atau kelainan jantung, sebelum memulai program latihan atau mengikuti event lari marathon bagi calon pelari yang berusia di atas 30-35 tahun.

    Selain itu, ia juga menyarankan untuk melakukan latihan secara bertahap, menjaga hidrasi dan asupan nutrisi, serta istirahat cukup, dan selalu dengarkan sinyal tubuh seperti nyeri atau kelelahan berlebihan. Jika memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung, konsultasi dan lakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis jantung terlebih dahulu.

    “Pemeriksaan jantung yang umum meliputi elektrokardiogram (ECG) dan Treadmill test, yang dapat mendeteksi sumbatan dan serangan jantung dengan akurasi 70%, serta gangguan irama jantung saat aktivitas fisik. Pemeriksaan lanjutan seperti ekokardiografi (EKG) dilakukan bila ada indikasi khusus untuk menilai struktur dan fungsi jantung lebih detail,” kata dr Aron.

    Apabila merasakan nyeri dada saat berolahraga lari dan ingin memastikan penyebabnya, segera periksakan diri ke layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital untuk memberikan pemeriksaan awal. Bila setelah dievaluasi tidak ada indikasi jantung, pasien tidak akan dikenakan biaya.

    Sedangkan, pasien yang terindikasi memiliki penyakit jantung, akan dirujuk ke Dokter Spesialis dan Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced. Chest Pain Unit beroperasi selama 24 jam di layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital yang ada di Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung.

    Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, Anda dapat membuat jadwal konsultasi dokter di Cardiovascular Center melalui call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare untuk penanganan cepat dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

    Temukan juga tips kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

    (hnu/ega)

  • California Keluarkan Peringatan Waspada Babi ‘Biru Neon’

    California Keluarkan Peringatan Waspada Babi ‘Biru Neon’

    Jakarta

    Para pemburu hewan menemukan daging yang secara mengejutkan berwarna ‘biru neon‘ di dalam tubuh babi hutan di California, Amerika Serikat, yang memicu pernyataan peringatan tentang potensi kontaminasi.

    “Saya tidak sedang membicarakan sedikit warna biru. Saya sedang membicarakan jenis biru neon, biru blueberry,” kata Dan Burton, pemilik perusahaan pengendalian satwa liar, dikutip dari Science Alert.

    Investigasi oleh otoritas setempat menemukan perubahan warna yang dramatis tersebut disebabkan oleh keracunan rodentisida dan telah mengeluarkan peringatan di seluruh wilayah Monterey County. Racun ini sering dijual dalam bentuk pewarna untuk identifikasi, dan penggunaannya telah sangat dibatasi di California sejak 2024.

    “Para pemburu harus menyadari bahwa daging hewan buruan, seperti babi hutan, rusa, beruang, dan angsa, mungkin terkontaminasi jika hewan buruan tersebut terpapar rodentisida,” kata koordinator investigasi pestisida Ryan Bourbour dari Departemen Perikanan dan Margasatwa California (CDFW).

    “Paparan rodentisida dapat menjadi perhatian bagi satwa liar non-target di area yang aplikasinya dilakukan di dekat habitat satwa liar,” ujarnya.

    Yang mengkhawatirkan, ini bukan pertama kalinya babi hutan di wilayah tersebut mengalami keracunan biru pada jeroannya. Difasinon, pengendali hewan pengerat yang populer di bidang pertanian, adalah rodentisida generasi pertama yang bertindak sebagai antikoagulan, yang menyebabkan pendarahan internal yang parah.

    Predator, termasuk manusia, yang memakan hewan yang diracuni dengan toksin tersebut, dapat jatuh sakit. Meskipun bahan kimia tersebut terurai lebih cepat daripada rodentisida generasi kedua, difasinon tetap aktif dalam jaringan hewan yang mati untuk beberapa waktu, bahkan setelah dimasak.

    Kelompok-kelompok satwa liar di seluruh dunia telah lama mendesak kita untuk berhenti bergantung pada pestisida kimia karena kerusakan tambahan yang ditimbulkan oleh racun-racun ini. Dari burung hantu hingga lebah, pestisida menyebabkan kerusakan besar bagi satwa liar.

    Hewan non-target mengonsumsinya secara langsung atau terkena dampak paparan sekunder saat memakan hewan lain yang telah menelan racun tersebut, yang menambah beban pada spesies yang sudah terancam punah.

    Babi hutan, hasil persilangan antara babi domestik dan babi hutan, adalah omnivora yang akan memakan tikus beracun dan umpannya. Pestisida juga berbahaya bagi manusia yang terpapar. Pestisida telah dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma, diabetes, kanker, dan kondisi kesehatan lainnya.

    Pengelolaan hama terpadu bertujuan untuk memitigasi risiko praktik pengendalian berisiko tinggi dengan menggabungkan berbagai strategi seperti mendorong predator alami, pembangunan pagar dan perangkap, serta pencegah lainnya.

    CDFW mendesak siapa pun yang menemukan hewan berwarna biru atau kelainan lainnya untuk melaporkannya ke Laboratorium Kesehatan Satwa Liar.

    (rns/rns)

  • Ini Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh Jika Berpuasa Selama 24 Jam

    Ini Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh Jika Berpuasa Selama 24 Jam

    Jakarta

    Tidak makan selama 24 jam penuh, yang dikenal sebagai metode puasa intermiten eat-stop-eat, kini semakin populer. Konsep ini menjanjikan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk membantu tubuh masuk ke dalam kondisi ‘perbaikan mendalam’ dengan membakar cadangan energi.

    Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat berpuasa selama 24 jam? Penting untuk dicatat, puasa jenis ini tidak cocok untuk semua orang. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk mencobanya.

    Perubahan dalam Tubuh Selama 24 Jam Puasa

    Dikutip dari Medical News Today, ketika seseorang memulai puasa, tubuh tidak langsung berhenti bekerja. Dibutuhkan sekitar enam jam bagi tubuh untuk mencerna sisa-sisa makanan terakhir. Setelah perut dan usus kosong, barulah tubuh mulai mengambil dari cadangan energinya.

    Setelah 8 Jam: Tubuh mulai menggunakan glikogen, karbohidrat yang tersimpan di otot dan hati untuk diubah menjadi energi.Setelah 12 Jam: Tubuh memasuki mode mini-ketosis, mulai memecah lemak untuk menghasilkan energi.Setelah 16 Jam: Proses autofagi dimulai. Ini adalah mekanisme ketika tubuh membersihkan diri dengan mendaur ulang dan menghancurkan sel-sel yang rusak atau tidak diperlukan lagi.

    Setelah 24 Jam: Tubuh beralih sepenuhnya ke lemak sebagai sumber bahan bakar utama.

    Adakah Manfaatnya?

    Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari berpuasa 24 jam. Mulai dari penurunan berat badan dan mengurangi risiko diabetes. Selain itu aktivitas ini juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan berat badan dan kadar lemak dalam darah.

    Meskipun memiliki manfaat, puasa, baik yang teratur maupun jangka panjang, bukan untuk semua orang dan bisa menimbulkan komplikasi jika tidak dilakukan dengan benar.

    Berpuasa terlalu lama berisiko membuat tubuh memasuki “mode kelaparan,” yang justru menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak saat makan kembali.

    Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat disarankan sebelum memulai praktik ini.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Ternyata Puasa Bisa Sembuhkan Jerawat! Berikut Penjelasannya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)