Topik: diabetes

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Setop Minuman Manis Selama 30 Hari

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Setop Minuman Manis Selama 30 Hari

    Jakarta

    Minuman manis bagi banyak orang kini mulai menjadi ‘gaya hidup’. Padahal, gula dalam minuman tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

    Dikutip dari Times of India, minuman manis menambah kalori tanpa nutrisi yang memadai, meningkatkan gula darah, serta membuat seseorang ingin lagi dan lagi.

    Sebuah studi dari Harvard University pada 2023 menemukan bahwa mengganti satu minuman manis per hari dengan air putih, kopi, atau teh menurunkan risiko kematian dini sebesar 18 persen dan menurunkan risiko kematian terkait kardiovaskular sebesar 24 persen pada pengidap diabetes.

    Saat seseorang mencoba untuk berhenti sejenak selama 30 hari mengonsumsi minuman manis, ini perubahan yang bisa terjadi pada tubuh.

    1. Metabolisme Lebih Baik

    Ketika seseorang berhenti minum minuman manis, maka tubuh tidak akan mengalami lonjakan gula darah berulang. Hal ini memungknkan insulin bekerja lebih efisien dan mengurangi risiko resistensi insulin.

    Dalam beberapa minggu semenjak berhenti, seseorang mungkin merasakan energi yang lebih stabil sepanjang hari karena gula darah tidak turun drastis.

    Banyak orang juga mengalami lebih sedikit rasa lesu di sore hari setelah mereka mengganti minuman manis dengan air putih, teh hijau, atau kopi hitam pahit.

    2. Gigi Lebih Sehat

    Makanan atau minuman manis merupakan salah satu penyebab utama gigi berlubang. Paparan gula yang terus menerus akan ‘memberi makan’ bakteri di mulut.

    Dokter gigi sering memerhatikan bahwa pasien yang menghindari soda, jus, atau minuman manis lainnya memiliki gusi lebih sehat, napas lebih segar, dan email gigi lebih kuat.

    3. Kulit Lebih Bersih

    Salah satu perubahan yang pertama terlihat setelah berhenti mengonsumsi minuman manis adalah kulit yang menjadi lebih sehat. Ini karena gula dapat memicu peradangan yang dapat memperparah jerawat dan kulit kusam.

    Asupan gula tinggi juga terkait pada glikasi, yakni proses yang melemahkan kolagen dan mempercepat munculnya garis-garis halus di kulit.

    4. Berat Badan Terkontrol

    Minuman manis tidak membuat kenyang, tapi tetap akan meningkatkan asupan kalori harian. Seperti contoh satu kaleng soda, mengandung lebih dari 150 kalori, dan umumnya seseorang bisa minum beberapa kaleng.

    Banyak orang melaporkan mengalami penurunan berat badan ketika mencoba menghindari minuman manis.

    5. Saluran Pencernaan Lebih Sehat

    Minuman manis dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya di saluran pencernaan yang dapat menyebabkan kembung, rasa tidak nyaman, dan peradangan. Sebaliknya, menghindari minuman manis justru memungkinkan bakteri baik berkembang biak, sehingga membuat saluran pencernaan lebih sehat.

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/up)

  • Bermanfaat Baik untuk Tubuh, Ini Resep Camilan Sehat dari Ubi Jalar

    Bermanfaat Baik untuk Tubuh, Ini Resep Camilan Sehat dari Ubi Jalar

    JAKARTA – Ubi jalar atau sweet potato merupakan salah satu bahan makanan yang mudah ditemukan, harga terjangkau, dan bisa diolah menjadi berbagai makanan sehat. Kandungan nutrisi di dalam ubi jalar dapat bermanfaat baik bagi kesehatan tubuh.

    Ubi jalar kaya akan serat, vitamin (terutama vitamin A), dan antioksidan yang mendukung kesehatan pencernaan, mata, kulit, dan sistem imun. Konsumsi ubi jalar dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.

    Selain itu, ubi jalar juga baik untuk kesehatan kulit dan menjaga keseimbangan gula darah dan menjaga kesehatan jantung. Makanan ini juga berfungsi sebagai sumber energi alternatif yang lebih sehat daripada nasi dan baik untuk mengatasi masalah asam lambung.

    “Seperti banyak buah dan sayuran lainnya, ubi jalar memiliki serat tinggi,” kata ahli gizi diet, Samantha Snashall, RDN, LD, dikutip dari laman Martha Stewart, pada Kamis, 4 September 2025.

    “Serat dalam ubi jalar membantu mendukung kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol LDL (jahat) Anda,” tambahnya.

    Dalam pengolahan ubi jalar sangatlah mudah, dengan bisa menjadikannya camilan sehat atau tambahan makanan lainnya. Ubi jalar termasuk tambahan yang bagus untuk makanan yang dipanggang.

    “Anda dapat memanggang dan menumbuk ubi jalar dan menggunakannya dalam roti atau menggunakannya dalam pai,” jelasnya.

    Salah satu camilan ubi jalar yang mudah dibuat, nikmat, dan sehat adalah ubi jalar panggang. Untuk membuat ubi jalar panggang, Anda dapat mencoba resep di bawah ini, dikutip dari Simply Recipes.

    Bahan yang dibutuhkan:

    2 buah ubi jalar

    3-4 sdm minyak zaitun

    Garam secukupnya

    Bahan bumbu:

    1/4 cangkir daun ketumbar dicincang halus

    1 sdt kulit jeruk atau kulit lemon

    2 sdm air jeruk nipis atau lemon

    1/4 cangkir minyak zaitun

    Sejumput garam

    Cara membuatnya:

    1. Panaskan dahulu panggangan.

    2. Kupas ubi jalar dan potong memanjang atau diagonal, menjadi potongan setebal 1/4 inci. Lapisi ubi dengan minyak zaitun dan taburi garam.

    3. Panggang ubi jalar antara 3 sampai 6 menit, tergantung pada seberapa panas panggangan Anda.

    4. Untuk membuat bumbu, campurkan semua bahan bumbu ke dalam mangkuk kecil.

    5. Setelah ubi matang, masukkan ubi ke dalam bumbu, maka ubi jalar panggang siap untuk dinikmati.

  • 5 Jenis Teh yang Ternyata Ampuh Luruhkan Lemak di Perut, Apa Saja?

    5 Jenis Teh yang Ternyata Ampuh Luruhkan Lemak di Perut, Apa Saja?

    Jakarta

    Kebanyakan orang mungkin berhasil menurunkan berat badannya dengan berbagai cara, seperti diet atau mengonsumsi makanan khusus. Tetapi, masih banyak yang mengeluhkan sulitnya menghilangkan lemak perut atau visceral fat.

    Hal ini karena sebagian besar lemak perut berbeda dengan lemak di bagian tubuh lainnya. Sebagian lemak visceral terletak lebih dalam daripada lemak tubuh lainnya dan mengelilingi organ perut.

    Tentunya, ini dapat berbahaya dan meningkatkan risiko penyakit jantung atau diabetes. Untungnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu meluruhkan lemak-lemak di perut, salah satunya dengan mengonsumsi teh.

    Teh secara alami mengandung berbagai antioksidan yang dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan, termasuk membantu menghilangkan lemak di sekitar perut. Dikutip dari Eat This Not That, berikut lima teh yang dapat dikonsumsi untuk meluruhkan lemak di perut:

    1. Teh Hijau

    Teh hijau sangat erat kaitannya dengan diet dan manfaatnya untuk menurunkan berat badan. Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2002, peserta yang minum teh hijau memiliki risiko 44 persen lebih rendah terkena obesitas.

    Sementara penelitian pada 2008 menemukan bahwa peserta obesitas yang rutin mengonsumsi teh hijau bisa menurunkan berat badan lebih banyak dibandingkan yang tidak.

    Pada penelitian lainnya, mereka menyebutkan bahwa penurunan berat badan bisa terjadi karena kandungan polifenol dan sub kelompoknya, yang disebut sebagai katekin. Ini ditemukan dalam teh hijau yang disebut sebagai ECGC dan terkait dengan percepatan metabolisme.

    2. Teh Hitam

    Salah satu yang termasuk dalam teh hitam adalah earl grey. Teh ini disebut bisa menurunkan berat badan dan mengurangi lemak di perut.

    Dalam laporan tahun 2016, polifenol pada teh hitam memiliki sifat anti-obesitas dan mampu mengurangi berat badan. Sementara itu, studi tahun 2014 mengungkapkan minum tiga cangkir teh hitam setiap hari selama tiga bulan dapat menurunkan banyak berat badan, termasuk lingkar pinggang.

    3. Teh Putih

    Teh putih juga disebut dapat mempercepat metabolisme dan meningkatkan oksidasi lemak. Minuman ini disebut mampu menurunkan berat badan dan mengelolanya dengan baik.

    Berdasarkan laporan pada tahun 2003, teh putih juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan khususnya lemak perut atau visceral.

    4. Teh Oolong

    Teh oolong ini berasal dari daun yang sama dengan teh hijau dan teh hitam. Bedanya, teh oolong teroksidasi sebagian, yang berbeda dengan teh hijau tidak teroksidasi atau teh hitam yang teroksidasi penuh.

    Sebuah studi menunjukkan bahwa teh oolong mengandung polifenol untuk metabolisme cepat dan mengurangi lemak perut.

    5. Teh Pu-erh

    Teh Pu-erh terbuat dari daun dan batang tanaman Camellia sinensis, merupakan tanaman yang sama untuk membuat teh hijau, oolong, dan teh hitam. Meski sumber tanamannya sama, hasil teh yang diproduksi akan berbeda bila menggunakan proses yang berbeda.

    Teh ini disebut ampuh menurunkan berat badan atau mengurangi lemak dalam beberapa penelitian. Pada sebuah studi tahun 2014 yang dipublikasikan di Phytotherapy Research, menemukan bahwa pria dengan sindrom metabolik yang minum teh pu-erh mengalami sedikit penurunan lemak tubuh dan indeks massa tubuh (IMT).

    Selain itu, studi dari Nutrition Research menemukan bahwa ekstrak teh pu-erh dapat membantu menurunkan berat badan, IMT, dan lemak visceral pada orang dewasa di Jepang.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Tanda Kiamat Makin Jelas, Sekarang Bisa Terlihat di Beras

    Tanda Kiamat Makin Jelas, Sekarang Bisa Terlihat di Beras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penelitian terbaru mengungkapkan dampak serius perubahan iklim terhadap ketahanan pangan global. Sawah ternyata berpotensi menyimpan racun arsenik berbahaya yang jumlahnya meningkat seiring pemanasan global dan naiknya kadar karbon dioksida (CO₂) di atmosfer.

    Dalam kondisi sawah yang tergenang, oksigen dalam tanah berkurang. Hal ini menyebabkan mineral besi yang biasanya mengikat arsenik larut, sehingga arsenik menjadi lebih mudah bergerak dan terserap akar padi.

    Ketika suhu bumi naik lebih dari 2°C dari tingkat pra-industri ditambah CO₂ yang lebih tinggi, penyerapan arsenik anorganik, bentuk arsenik paling berbahaya, diprediksi meningkat tajam.

    Riset yang dipublikasikan di jurnal medis terkemuka ini dilakukan tim peneliti dari Columbia University bersama kolaborator di Tiongkok dan Amerika Serikat.

    “Hasil penelitian kamu menunjukkan bahwa peningkatan kadar arsenik ini bisa secara signifikan meningkatkan kejadian penyakit jantung, diabetes, dan dampak kesehatan non-kanker lainnya,” jelas Dr. Lewis Ziska, Associate Professor of Environmental Health Sciences di Columbia Mailman School, dikutip dari laman Earth, Kamis (4/9/2025).

    Mereka menanam 28 varietas padi di lapangan terbuka selama sekitar satu dekade menggunakan sistem Free-Air CO₂ Enrichment (FACE), sehingga data mencerminkan kondisi nyata di alam.

    Hasilnya, proyeksi menunjukkan risiko kanker seumur hidup, khususnya kanker paru-paru dan kandung kemih, meningkat hingga 44% dibanding kondisi saat ini. Hanya di Tiongkok saja, diperkirakan bisa terjadi tambahan 19,3 juta kasus kanker terkait arsenik dari konsumsi beras.

    “Dari perspektif kesehatan, efek toksik dari paparan kronis arsenik anorganik sudah sangat jelas; termasuk kanker paru-paru, kandung kemih, kulit, serta penyakit jantung iskemik,” ujar Dr. Ziska.

    Dampak non-kanker juga tak kalah penting. Model tersebut menunjukkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan metabolik akibat paparan arsenik anorganik jangka panjang pada populasi dengan konsumsi beras tinggi.

    Wilayah yang paling berisiko adalah Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Tiongkok Selatan, di mana beras menjadi makanan pokok harian dan sawah kerap dibiarkan tergenang.

    Selain faktor iklim, kadar arsenik juga dipengaruhi sumber air irigasi, jenis tanah, serta varietas padi yang ditanam.

    Untuk mengurangi bahaya ini, para peneliti menyarankan beberapa langkah, mulai dari pemuliaan varietas padi yang lebih sedikit menyerap arsenik, pengelolaan air sawah dengan sistem pengeringan berkala agar oksigen kembali ke tanah, hingga pemrosesan pascapanen dan metode memasak yang dapat menurunkan kadar arsenik pada nasi.

    “Studi kami menegaskan adanya kebutuhan mendesak untuk mengurangi paparan arsenik pada beras, terutama karena perubahan iklim terus memengaruhi ketahanan pangan global,” jelas Dr. Ziska.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 6 Makanan yang Bisa Cegah Kena Kanker Menurut Riset, Termasuk Bawang Putih

    6 Makanan yang Bisa Cegah Kena Kanker Menurut Riset, Termasuk Bawang Putih

    Jakarta

    Makanan yang dikonsumsi setiap hari berpengaruh besar pada kesehatan seseorang, termasuk risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.

    Sejumlah studi menunjukkan bukti yang mempengaruhi perkembangan kanker. Banyak makanan mengandung senyawa bermanfaat yang rupanya bisa mengurangi risiko pertumbuhan kanker.

    Beberapa riset juga memperlihatkan asupan makanan tertentu lebih banyak dapat dikaitkan dengan risiko kanker lebih rendah.

    Apa saja? Berikut rangkumannya dikutip dari Healthline.

    1. Bawang putih

    Komponen aktif dalam bawang putih adalah allicin, suatu senyawa yang terbukti dapat membunuh sel kanker. Beberapa studi telah menemukan hubungan antara asupan bawang putih dan risiko lebih rendah terkena beberapa jenis kanker.

    Misalnya riset di 2011 dengan total 543.220 peserta. Ditemukan bahwa mereka yang banyak mengonsumsi sayuran allium, seperti bawang putih, bawang bombai, daun bawang, hingga bawang merah, memiliki risiko kanker lambung lebih rendah ketimbang mereka yang jarang mengonsumsi sayuran tersebut.

    Begitu pula pada riset 2002 yang melibatkan 471 pria. Ditemukan kaitan bahwa asupan bawang putih lebih tinggi menurunkan risiko kanker prostat.

    Sebuah studi pada 2007 juga menemukan peserta yang banyak mengonsumsi bawang putih serta buah-buahan, sayuran berwarna kuning tua, sayuran berwarna hijau tua, dan bawang bombai lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kanker kolorektal.

    Berdasarkan temuan ini, para ahli sepakat merekomendasikan 2 hingga 5 g (sekitar satu siung) bawang putih segar ke dalam pola makan setiap hari.

    Meski begitu, tetap saja, walaupun hasil riset menunjukkan adanya hubungan antara bawang putih dan penurunan risiko kanker, diperlukan lebih banyak penelitian untuk meneliti apakah ada faktor lain yang berperan.

    2. Brokoli

    Brokoli mengandung sulforafan, senyawa tumbuhan yang ditemukan dalam sayuran silangan dan mungkin memiliki sifat antikanker yang ampuh.

    Satu studi pada 2010 menunjukkan sulforafan mengurangi ukuran dan jumlah sel kanker payudara hingga 75 persen.

    Demikian pula, sebuah studi hewan pada 2004 yang menunjukkan bahwa pemberian sulforafan pada tikus membantu membunuh sel kanker prostat dan mengurangi volume tumor lebih dari 50 persen.

    Beberapa penelitian juga menemukan asupan sayuran silangan yang lebih banyak seperti brokoli dapat dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal lebih rendah.

    Satu analisis dari 35 studi menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak sayuran silangan dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal dan usus besar yang lebih rendah.

    Memasukkan brokoli dalam beberapa porsi makan per minggu dapat memberikan beberapa manfaat melawan kanker.

    3. Wortel

    Beberapa penelitian telah menemukan mengonsumsi lebih banyak wortel dikaitkan dengan penurunan risiko kanker tertentu.

    Sebagai contoh, penulis analisis pada 2015 mengamati hasil dari 5 penelitian dan menyimpulkan bahwa mengonsumsi wortel dapat mengurangi risiko kanker lambung hingga 26 persen.

    Tinjauan penelitian lain menemukan bahwa asupan wortel yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan 18 persen lebih rendah untuk terkena kanker prostat.

    Penulis sebuah studi yang diterbitkan pada 1986 menganalisis pola makan 1.266 peserta dengan dan tanpa kanker paru-paru. Mereka menemukan perokok aktif yang tidak makan wortel tiga kali lebih mungkin terkena kanker paru-paru dibandingkan mereka yang makan wortel lebih dari sekali seminggu.

    Kamu mulai bisa mencoba memasukkan wortel ke dalam pola makan sebagai camilan sehat atau lauk lezat, beberapa kali seminggu untuk meningkatkan asupan dan berpotensi mengurangi risiko kanker.

    4. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan tinggi serat, yang menurut beberapa studi dapat membantu melindungi dari kanker kolorektal.

    Dalam sebuah studi 2006, peneliti mengamati 1.905 orang dengan riwayat tumor kolorektal dan menemukan mereka yang mengonsumsi lebih banyak kacang kering matang cenderung memiliki risiko kekambuhan tumor lebih rendah.

    Sebuah studi hewan pada 2002 juga menemukan bahwa memberi makan kacang hitam pada tikus dan kemudian menginduksi kanker usus besar menghambat perkembangan sel kanker hingga 75 persen.

    Hasil ini menunjukkan bahwa mengonsumsi beberapa porsi kacang setiap minggu dapat meningkatkan asupan serat dan membantu menurunkan risiko terkena kanker.

    5. Buah beri

    Buah beri kaya akan antosianin, pigmen tumbuhan dengan sifat antioksidan yang dapat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker.

    Dalam sebuah studi kecil, setelah 25 orang dengan kanker kolorektal diobati ekstrak bilberry selama 7 hari, pertumbuhan sel kanker menurun sebesar 7 persen.

    Studi kecil lainnya juga menemukan bubuk raspberry hitam beku-kering membantu menurunkan kadar penanda tertentu yang terkait dengan perkembangan kanker pada pengidap kanker mulut.

    Sementara di sebuah studi hewan pada 2001, para peneliti menemukan pemberian raspberry hitam beku-kering kepada tikus mengurangi kejadian tumor esofagus hingga 54 persen dan menurunkan jumlah tumor hingga 62 persen.

    Berdasarkan temuan ini, menambahkan satu atau dua porsi beri ke dalam makanan setiap hari, diyakini bisa membantu mengurangi perkembangan kanker.

    6. Tomat

    Likopen adalah senyawa yang ditemukan dalam tomat yang bertanggung jawab atas warna merah cerahnya dan mungkin memiliki sifat antikanker.

    Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan asupan likopen dan tomat dapat menurunkan risiko kanker prostat.

    Sebuah tinjauan 2013 terhadap 17 studi misalnya, menemukan asupan tomat mentah, tomat matang, dan likopen yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko kanker prostat.

    Temuan yang sama di studi lebih dulu, 2002, dengan melibatkan 47.365 orang, asupan tomat yang lebih tinggi, berkaitan dengan risiko lebih rendah terkena kanker prostat.

    Untuk membantu meningkatkan asupan tomat, cobalah mulai rutin memasukkan satu atau dua porsi tomat ke dalam menu makanan setiap hari dengan menambahkannya ke dalam sandwich, salad, saus, atau hidangan pasta.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/naf)

  • Pertama di Jateng & DIY, RS Indriati Solo Miliki PET Scan Deteksi Kanker

    Pertama di Jateng & DIY, RS Indriati Solo Miliki PET Scan Deteksi Kanker

    Jakarta

    Rumah Sakit Indriati Solo Baru kini mempunyai layanan unggulan dalam deteksi kanker secara dini. Salah satu layanan yang dimiliki oleh RS Indriati Solo Baru yakni fasilitas kedokteran Nuklir & Terasonik Molekuler dengan Positron Emission Tomography (PET) Scan.

    Dokter spesialis kedokteran nuklir dan teranostik molekuler RS Indriati Solo Baru, dr. Lim Andreas menerangkan bahwa ada tempat pengobatan kanker yang saat ini sudah tersedia di sana.

    “Layanan kanker kita mulai dari konsultasi dokter spesialis, kita punya semua lengkap mulai dari anak-anak hingga dewasa, kita juga sudah ada kemoterapi yang bisa dijamin BPJS, radioterapi kita sudah menggunakan Linac Halcyon generasi terbaru dengan waktu penyinaran kurang dari 5 menit, dan yang terbaru kita juga sudah ada PET Scan,” katanya kepada detik Jateng, Sabtu (23/8/2025).

    Andreas mengatakan salah satu layanan deteksi dini kanker dengan menggunakan PET Scan. RS Indriati Solo Baru merupakan rumah sakit pertama di Jawa Tengah & DIY yang memiliki, layanan PET Scan ini.

    Meski baru diluncurkan pada 15 Mei 2025 oleh Gubernur Jateng, Ahmad Lutfi, PET Scan bisa digunakan untuk mendiagnosa atau mendeteksi adanya sel-sel abnormal. Untuk PET Scan, kata Andreas, tesnya menggunakan radiofarmaka atau biasa disebut obat nuklir.

    “PET Scan ini manfaat utamanya untuk kanker memang. Jadi PET scan itu suatu alat modalitas diagnostik ya. Jadi, dia nanti untuk mendiagnosa, mendeteksi adanya sel-sel yang abnormal. Di dalam kasus kita ini tes kan kita menggunakan radiofarmaka namanya atau lebih simpelnya disebutnya ya obat nuklir,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Andreas menjelaskan obat nuklir yang digunakan yakni Fluorodeoxyglucose yang merupakan analog glukosa atau gula buatan. Dengan dimasukkannya obat nuklir tadi, maka akan berkeliling dan tangkap oleh sel-sel yang membutuhkan gula.

    “Obat nuklirnya itu yang kita pakai adalah FDG, FDG itu adalah Fluorodeoxyglucose yang mana dia merupakan analog glukosa atau gula buatan. Seperti yang diketahui sel keganasan itu doyan nyariin gula. Jadi kita akan memasukkan FGD ke pasien, lalu FGD-nya itu akan berkeliling di satu badan dan akan ditangkap oleh sel-sel yang memang dia butuh gula secara fisiologis. Salah satunya sel kanker. Nah, nanti dia setelah ditangkap sel kankerdan kita akan foto menggunakan mesin modalitas kamera PET scan ini,” jelasnya.

    Ia mengatakan, dengan menggunakan PET Scan bisa dilakukan hingga 30 menit. Hanya saja, proses penangkapan gula oleh sel-sel dalam tubuh yang membutuhkan waktu yang lama yakni 1 jam.

    “Yang lama menunggu saat menangkap gula sekitar 1 jam. Mayoritas semua kanker bisa. Namun ada beberapa yang menangkapnya kurang. Misalnya seperti untuk kanker prostat atau untuk kanker liver itu dia kurang, tapi bukan berarti tidak bisa dipakai. Sebagai contoh misalkan kanker liver itu kalau stadium yang masih awal dia itu menangkap gula ini dia kurang, tapi kalau stadium ini sudah lanjut dia akan menangkap gula,” jelasnya.

    Meski menggunakan obat gula buatan, Andreas memastikan bahwa PET SCan juga bisa diakses penderita diabetes. Meski menggunakan gula, Andreas menyebut gula tersebut tidak masuk dalam metabolisme tubuh.

    “Gula buatan itu dia akan ditangkap oleh sel, sel ganas ataupun sel yang normal. Sel normal itu misalkan seperti otak, dia menangkap gula juga. Tapi gula yang ditangkap itu tidak masuk ke metabolisme gula tubuh manusia normal. Dia hanya masuk ke sel diam sebentar supaya memberikan kita waktu yang cukup untuk di scanning karenakan yang yang menghasilkan radiasi kan obat nuklir itu. Kamera kita scanning itu untuk menghasilkan radiasi. Nah, jadi dia hanya membutuhkan waktu yang secukupnya untuk difoto nanti dia keluar lagi. Makanya kita juga foto itu tidak bisa terlalu lama jedanya dengan jarak penyidikan, obat tersebut nantinya bisa keluar lewat urine,” bebernya.

    Selain untuk mendeteksi kanker, PET Scan juga bisa untuk mendeteksi penyakit lainnya seperti kelainan jantung dan otak. Ia menyebut deteksi kelainan jantung bisa berupa perfusi aliran pembuluh darah jantung.

    “Lalu kita bisa melihat status viabilitas dari otot jantung, apakah otot jantungnya masih hidup atau tidak. Lalu kalau untuk di otaknya kita bisa melihat pada pasien-pasien dengan Alzheimer ataupun Parkinson, epilepsi itu juga bisa terbantu dengan pemeriksaan PET scan ini,” bebernya.

    Andreas mengatakan, alat yang digunakan juga tidak kalah dengan rumah sakit luar negeri, sehingga pasien tidak perlu jauh-jauh berobat.

    “Iya betul (tidak perlu ke luar negeri berobat) untuk servis pelayanan kankernya itu sudah sangat lengkap ya. Selain dokter-dokternya yang sudah terpenuhi semuanya, ada semua di sini. Kita juga punya penunjangnya yang sudah komplit. Dan kita juga sudah punya terapi yang tadi kemoterapi dan radioterapi. Nah, radioterapi kita juga itu menggunakan mesin yang saat ini yang terbaru ya,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • Orang dengan Kondisi Medis Ini Perlu Hindari Konsumsi Nanas, Bisa Berdampak Serius

    Orang dengan Kondisi Medis Ini Perlu Hindari Konsumsi Nanas, Bisa Berdampak Serius

    Jakarta

    Nanas merupakan salah satu buah tropis paling populer di dunia. Buah ini kaya akan vitamin C, mangan, antioksidan, serta enzim pencernaan yang memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan imunitas, membantu pencernaan, dan mengurangi peradangan.

    Namun, tidak semua orang cocok mengonsumsi nanas. Kandungan tertentu di dalamnya, seperti bromelain, asam organik, dan gula alami, dapat menimbulkan reaksi pada individu yang sensitif.

    Orang dengan Kondisi Ini Sebaiknya Hindari Nanas

    Dikutip dari Times of India, berikut beberapa orang dengan kondisi medis yang sebaiknya atau perlu menghindari mengonsumsi nanas.

    1. Individu dengan alergi

    Nanas mengandung bromelain, enzim yang memecah protein dan kerap dimanfaatkan karena sifat antiinflamasi serta khasiat medisnya. Meski bermanfaat bagi pencernaan dan peradangan, bromelain juga bisa memicu reaksi alergi.

    Gejala yang mungkin muncul:

    Kram perut dan mualBiduran atau ruam kulitGatal atau rasa kesemutan di bibir dan mulutMati rasa pada bibir atau lidahReaksi berat seperti sesak napas hingga anafilaksis

    Orang dengan riwayat rhinitis alergi, asma, dermatitis atopik, atau alergi makanan harus berhati-hati. Gejala biasanya muncul dalam 15 menit setelah makan. Disarankan menghindari nanas sepenuhnya atau berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mencoba, bahkan dalam jumlah kecil.

    2. Pengidap diabetes

    Nanas tinggi gula alami, terutama fruktosa, yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Jika dikonsumsi berlebihan, risikonya antara lain:

    Lonjakan gula darahPeningkatan risiko obesitasSulit mengontrol kadar glukosa

    Rekomendasi untuk pengidap diabetes:

    Batasi dalam porsi kecilKonsumsi bersama protein atau serat agar penyerapan gula lebih lambatPantau kadar gula darah setelah makanKonsultasikan ke dokter sebelum memasukkan nanas dalam diet

    3. Pengidap hipertensi

    Konsumsi nanas berlebihan bisa memengaruhi regulasi tekanan darah. Gejala yang mungkin dirasakan:

    Wajah memerahSakit kepala dan pusingRisiko krisis hipertensi

    Kandungan kalium tinggi dapat memengaruhi keseimbangan cairan, sedangkan bromelain bisa berinteraksi dengan obat tertentu. Karena itu, pengidap hipertensi sebaiknya membatasi konsumsi dan tetap berkonsultasi dengan dokter.

    4. Orang dengan masalah gigi dan mulut

    Keasaman nanas dan enzim bromelain dapat mengiritasi rongga mulut. Pada orang dengan gusi bengkak, sariawan, atau gigi sensitif, nanas bisa menimbulkan:

    Iritasi nyeri pada gusi dan dinding mulutMati rasa pada lidah dan tenggorokan

    Risiko kerusakan enamel gigi bila dikonsumsi sering
    Bahkan orang yang sehat pun sebaiknya menghindari konsumsi nanas berlebihan untuk mencegah ketidaknyamanan sementara di mulut. Mengonsumsi nanas saat makan dan berkumur setelahnya dapat mengurangi dampaknya terhadap kesehatan gigi.

    5. Orang dengan masalah lambung atau pencernaan

    Asam organik (seperti asam sitrat dan malat) serta bromelain dapat mengiritasi lambung dan usus. Pada pengidap gastritis, tukak lambung, atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) bisa menyebabkan:

    Mual dan sakit perutRasa panas di dada (heartburn)Peradangan pada dinding lambung yang sensitif

    Sebaiknya hindari mengonsumsi saat perut kosong, batasi dalam jumlah kecil, dan perhatikan toleransi tubuh.

    6. Individu yang mudah mengalami ‘overheating’ (hipertermia)

    Beberapa orang sensitif terhadap peningkatan panas tubuh, dan nanas dapat memperburuk kondisi ini. Gejalanya:

    Lemas dan tidak nyamanKulit mendadak memerah dan terasa panasGatal atau ruam ringanReaksi biasanya muncul dalam 30-60 menit setelah makan nanas. Bila pernah mengalami hal ini sebelumnya, sebaiknya batasi jumlah nanas atau hindari sama sekali.Risiko umum konsumsi nanas berlebihan

    Bahkan pada orang sehat, makan nanas terlalu banyak bisa menimbulkan:

    Diare, mual, dan sakit perut karena kelebihan vitamin CRasa terbakar atau iritasi pada mulut, bibir, dan lidah akibat bromelainHeartburn atau asam lambung naik karena sifat asam buahKerusakan gigi bila sering dimakan tanpa menjaga kebersihan mulutTips aman mengonsumsi nanas

    Beberapa tips aman mengonsumsi nanas, yakni:

    Selalu buang ‘mata’ dan bagian tengah nanas sebelum makanBatasi dalam porsi wajarAmati reaksi tubuh, terutama jika sensitif

    (suc/suc)

  • 7 Minuman yang Perlu Dibatasi Demi Kesehatan Optimal

    7 Minuman yang Perlu Dibatasi Demi Kesehatan Optimal

    Jakarta

    Dalam upaya menjaga kesehatan, perhatian terhadap asupan harian menjadi sangat penting, Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah jenis minuman yang dikonsumsi.

    Banyak minuman yang tidak disadari justru mengandung tinggi gula, sehingga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya batasi atau mengurangi minuman-minuman ini untuk menghindari efek yang tidak diinginkan

    8 Minuman yang Perlu Dibatasi Demi Kesehatan Optimal

    Minuman seperti es teh manis, soft drink, smoothie siap saji, hingga susu aneka rasa mengandung gula yang tinggi. Berikut penjelasannya

    1. Es Teh Manis

    Teh manis mengandung gula dan kalori yang tinggi. Dikutip dari laman Prevention, menurut ahli diet Jason Ewoldt, MS, RDN yang bekerja di Mayo Clinic, seporsi teh manis standar (350 ml) bisa mengandung 27-35 g gula tambahan, yang sebanding dengan beberapa soda. Bahkan jenis teh ‘less sugar’ juga mengandung 5-17 g gula tambahan per porsinya.

    Beberapa jenis teh manis kemasan bahkan mengandung lebih dari 48 g gula. Keseringan minum minuman manis sendiri dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

    2. Soft Drink

    Minuman ini tidak memiliki kandungan nutrisi dan justru tinggi gula. Dikutip dari laman WebMD, seseorang yang mengonsumsi soft drink satu hingga dua gelas per hari cenderung mendapat asupan kalori lebih banyak dan berisiko memiliki berat badan berlebih.

    Satu kaleng minuman bersoda mengandung lebih banyak gula tambahan dibandingkan yang direkomendasikan dalam sehari. Dalam porsi yang besar, minuman bersoda bsa mengandung 100-160 g gula. Terlebih, umumnya minuman soda dimaniskan dengan sirup jagung fruktosa tinggi yang dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, seperti penyakit hati berlemak.

    3. Smoothie Siap Saji

    Smoothie siap saji bisa menjadi contoh bagaimana sesuatu yang seharusnya bergizi justru berubah sebaliknya. Tergantung bahan yang digunakan, seperti jus buah, sirup, dan yoghurt, minuman ini bisa tinggi kalori serta gula, tetapi rendah serat dan protein

    Meski smoothie siap saji bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan minuman bersoda atau minuman manis lainnya, sebotol smoothie bisa mengandung 300 kalori dan 40 g gula.

    4. Energy Drink

    Banyak minuman berenergi yang mengandung 30-40 g gula atau lebih. Minuman jenis ini juga bisa mengandung hingga 300 mg kafein, yang lebih dari tiga kali lipat jumlah kafein dalam secangkir kopi.

    Terlalu banyak kalori dan kafein bisa menyebabkan irama jantung yang tidak teratur, kecemasan, kesulitan tidur, serta masalah pencernaan.

    5. Kopi Manis

    Minuman kopi yang manis bisa mengandung 12 hingga 60 g gula. Sumber gula bisa berasal dari beberapa sachet gula, beberapa pump sirup rasa hingga krimer yang meningkatkan asupan lemak jenuh yang berkaitan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi.

    “Biasanya minuman ini memiliki sirup rasa seperti karamel, lalu beberapa tetes perasa (yang mengandung banyak gula), lalu taburan yang mungkin berisi krim kocok, karamel, atau taburan cokelat,” kata ahli die dari Miami, Florida, Roxana Ehsani, MS, RD, CSSD, LDN, Ehsani, dikutip dari laman Eat This Not That.

    6. Alkohol

    Alkohol dapat memberi dampak yang signifikan pada tubuh. Konsumsi dalam jangka panjang bahkan dikaitkan dengan beberapa kondisi serius, seperti perlemakan hati dan kanker.

    “Konsumsi alkohol memengaruhi seluruh tubuh, sistemnya seperti sistem kekebalan tubuh, dan dapat merusak organ dalam termasuk otak, jantung, dan hati,” kata Ehsani.

    7. Jus dengan Gula

    Jus mungkin tampak lebih sehat dari kebanyakan minuman, tapi ternyata tidak selalu demikian sebab ada yang mengandung banyak gula tambahan. Bahkan jus buah 100 persen pun harus dikonsumsi secukupnya, sebab secangkir jus berukuran 8 ons bisa mengandung hingga 37 g gula. Minum jus juga menghilangkan komponen nutrisi dalam buah.

    “Buah utuh, misalnya mengandung lebih sedikit gula dan mengandung satu nutrisi penting yang tidak terdapat dalam jus: serat,” kata Ewoldt

    (elk/suc)

  • 7 Tanda Ginjal Rusak Parah dan Harus Cuci Darah

    7 Tanda Ginjal Rusak Parah dan Harus Cuci Darah

    Jakarta

    Ginjal memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Organ ini menyaring darah, membuang limbah serta kelebihan cairan. Ginjal juga menjalankan berbagai fungsi penting lain, seperti menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, mengaktifkan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kekuatan tulang, serta membantu tubuh memproduksi sel darah merah.

    Apabila fungsi ginjal terganggu, dampaknya bisa sangat serius. Masalah ginjal sering kali berkembang tanpa gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari kondisinya hingga kerusakan sudah cukup parah.

    “Gejala kerusakan ginjal biasanya sangat halus, dan saat mulai terasa, kerusakan serius biasanya sudah terjadi,” jelas Jeremy Allen, D.O., seorang dokter keluarga.

    “Seseorang bahkan bisa kehilangan hingga 90 persen fungsi ginjal tanpa mengalami gejala yang jelas.”

    Salah satu cara terbaik untuk melindungi fungsi ginjal adalah menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap terkendali.

    “Hipertensi dan diabetes adalah penyebab utama, bertanggung jawab atas setidaknya dua pertiga kasus gagal ginjal,” kata Jonathon Shaffer, M.D., seorang internis dari Concierge Choice Physicians.

    Pemeriksaan darah lengkap saat medical check-up tahunan juga dianjurkan, termasuk meninjau obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Jika hasil tes darah menunjukkan kadar kreatinin tinggi, produk limbah yang seharusnya disaring ginjal, dokter mungkin akan meminta tes darah tambahan, tes urine, atau pemindaian ginjal.

    Allen menambahkan, dokter juga dapat membantu mengidentifikasi obat yang berpotensi berbahaya bagi ginjal seperti beberapa jenis NSAID, antibiotik tertentu, serta obat yang mengandung litium atau yodium dan menyarankan alternatif pengobatan lain.

    Namun, jika muncul keluhan yang terasa tidak wajar, sebaiknya tidak menunggu hingga pemeriksaan tahunan untuk memeriksakannya.

    Tanda Ginjal Rusak yang Perlu Diwaspadai

    Meski penyakit ginjal sering kali tidak bergejala, ada sejumlah tanda peringatan yang perlu diwaspadai. Dikutip dari Prevention berikut penjelasannya.

    1. Bengkak dan Berat Badan Bertambah

    Ginjal berfungsi membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh melalui urine. “Jika ginjal melambat atau tidak bekerja dengan baik, cairan bisa tertahan di tubuh,” jelas Mateo Ledezma, M.D., ahli nefrologi dari Kaiser Permanente.

    “Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan yang menetap pada jaringan.” Pembengkakan ini disebut edema.

    2. Jarang Buang Air Kecil

    Ketika cairan lebih banyak tertahan di jaringan tubuh, maka lebih sedikit yang terbuang lewat urine. Akibatnya, frekuensi buang air kecil bisa berkurang. Jika jumlah minum tetap sama seperti biasa, tapi buang air kecil jadi lebih jarang, sebaiknya kondisi ini diperiksa ke dokter.

    3. Mudah Lelah

    “Sebagian fungsi ginjal adalah membantu mengatur kadar hemoglobin,” jelas Ledezma.

    Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berperan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Saat ginjal bermasalah, kadar hemoglobin bisa menurun sehingga menimbulkan anemia, membuat tubuh terasa lemah dan mudah lelah.

    4. Mual atau Hilang Nafsu Makan

    Jika limbah menumpuk di dalam tubuh akibat ginjal tidak mampu menyaring dengan baik, hal ini bisa mengganggu organ lain. Akibatnya dapat timbul mual, muntah, hilang nafsu makan, dan tubuh secara umum terasa tidak enak.

    5. Sulit Konsentrasi (Brain Fog)

    Penumpukan limbah juga bisa memengaruhi otak, sehingga sulit berpikir jernih. Gejalanya meliputi mudah lupa, sulit berkonsentrasi, kebingungan, atau perasaan seperti ‘otak berkabut’, terutama bila hal ini tidak biasa dialami sebelumnya.

    6. Tekanan Darah Tinggi

    Kerusakan ginjal membuat organ ini tidak mampu mengatur tekanan darah dengan baik. Hal ini dapat memicu tekanan darah tinggi memberi beban besar pada pembuluh darah, menyebabkan jaringan ginjal makin rusak akibat jaringan parut dan pelemahan pembuluh darah.

    7. Jantung Berdebar

    “Jika kerusakan ginjal menyebabkan penumpukan kalium, seseorang bisa mengalami detak jantung tidak normal,” jelas Allen. Detak jantung bisa terasa cepat, tidak teratur, atau seperti berdebar-debar.

    (suc/suc)

  • 10 dari 10 Dokter Anak Setuju: Kemasan Bebas BPA Adalah Kunci AMDK yang Aman

    10 dari 10 Dokter Anak Setuju: Kemasan Bebas BPA Adalah Kunci AMDK yang Aman

    Jakarta

    Banyak orang tua belum menyadari pentingnya memilih air minum dalam kemasan (AMDK) yang bebas BPA. Padahal, paparan zat kimia ini bisa memengaruhi pertumbuhan fisik maupun kognitif anak.

    Spesialis anak, dr Nunki Andria Samudra, SpA, menjelaskan BPA (bisphenol A) merupakan bahan kimia industri yang umum dipakai pada plastik polikarbonat dan resin epoksi. Produk sehari-hari seperti botol minum, wadah makanan, mainan, hingga botol susu bayi seringkali mengandung BPA.

    European Food Safety Authority (EFSA) pada 2023 menetapkan ambang batas paparan BPA yang jauh lebih ketat, yaitu hanya 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari. Angka ini 20 ribu kali lebih rendah dari batas sebelumnya. Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) bahkan sudah melarang penggunaan BPA pada botol bayi sejak 2012.

    “Kenapa bahaya? Dia merupakan endocrine disruptor ya. Jadi meniru hormon dalam tubuh, dia bisa meniru hormon estrogen dalam tubuh,” ucap dr Nunki saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/7/2025).

    Paparan BPA sejak dini juga dikaitkan dengan gangguan otak, kecemasan, hiperaktivitas, gangguan konsentrasi, hingga pubertas dini. Risiko jangka panjangnya termasuk obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Walau tidak menimbulkan gejala langsung, dampaknya bisa muncul beberapa tahun kemudian.

    “Kemudian berhubungan sama penyakit kronis. Ada peningkatan risiko obesitas, diabetes, pertahanan darah tinggi. Jadi memang bisa mengganggu tumbuh kembangan,” sambungnya.

    Anak-anak Lebih Rentan Terpapar BPA

    Lebih lanjut, dr Nunki menjelaskan anak-anak jauh lebih rentan terhadap paparan BPA dibanding orang dewasa. Hal ini dikarenakan tubuh mereka masih dalam tahap pertumbuhan, sehingga organ dan sistem tubuh belum matang sempurna.

    Paparan pada anak juga cenderung lebih tinggi karena aktivitas sehari-hari yang sangat dekat dengan plastik. Mulai dari botol susu, botol minum, wadah makanan, mainan, hingga galon air minum sebagian besar terbuat dari bahan yang berpotensi mengandung BPA.

    Selain dari berbagai produk plastik yang digunakan sehari-hari, paparan BPA pada anak juga bisa berasal dari galon dengan plastik jenis polikarbonat, yang berisiko melepaskan BPA ke dalam air minum. Karenanya, dr Nunki mengingatkan orang tua memilih produk, termasuk galon ulang yang bertuliskan BPA free.

    Cara memilih Produk yang Aman dari BPA

    Produk BPA free, lanjutnya, biasanya ditandai jelas pada kemasan atau badan produk. Untuk memastikannya, orang tua bisa mengecek kode plastik pada kemasan. Kode aman antara lain PET (1), HDPE (2), dan PP (5). Produk BPA free biasanya juga mencantumkan label khusus pada kemasannya.

    “Botol susu, wadah makanan anak, mainan plastik atau botol galon yang di rumah juga. Kalau bisa kita pilih yang BPA free,” pungkasnya.

    Terkait wadah minum bebas BPA, salah satu solusi bagi masyarakat adalah penggunaan wadah atau galon yang ‘BPA Free’ seperti pada produk Le Minerale.

    Sebagai solusi bagi masyarakat yang peduli kesehatan, Le Minerale menggunakan galon berbahan PET (polyethylene terephthalate) dengan kode plastik nomor 1 yang telah terbukti bebas dari BPA. Dengan kemasan tersebut, air Le Minerale tetap aman dan sehat untuk dikonsumsi setiap hari, termasuk bagi anak-anak dan ibu hamil.

    (suc/suc)