Topik: diabetes

  • Benarkah Konsumsi Air Rebusan Serai Bisa Turunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya

    Benarkah Konsumsi Air Rebusan Serai Bisa Turunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Serai adalah tanaman bertangkai dengan aroma lemon segar dan rasa jeruk. Salah satu cara populer untuk mengonsumsinya adalah dengan cara merebusnya.

    Selain menyegarkan, air rebusan atau teh serai memiliki banyak manfaat kesehatan. Ada yang mempercayai bahwa air rebusan serai bisa menurunkan kadar gula darah. Benarkah demikian?

    Sebuah studi pada tahun 2021 yang diterbitkan di Atlantis Press menganalisis dampak pemberian serai terhadap pengelolaan kadar gula darah. Hasilnya, penelitian menemukan komponen bioaktif yang terkandung dalam serai bisa menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada tikus dengan atau tanpa diabetes.

    Selain itu, peneliti menemukan kombinasi serai dan jahe yang bisa meningkatkan efektivitas dalam menurunkan kadar gula darah. Hal tersebut karena kandungan gingerol pada jahe yang bisa menunjang kerja insulin, hormon yang berfungsi memproses gula dalam tubuh.

    Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan, konsumsi air rebusan serai dan jahe bisa memberi manfaat signifikan dalam menurunkan kadar gula darah ataupun mencegah diabetes.

    Manfaat Air Rebusan Serai Lainnya

    Selain menurunkan kadar gula darah, berikut beberapa manfaat air rebusan serai lainnya:

    1. Memiliki Sifat Antioksidan

    Tinjauan studi di tahun 2021 menunjukkan, serai mengandung beberapa antioksidan yang bisa membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Diketahui bahwa radikal bebas bisa menyebabkan penyakit.

    2. Memiliki Sifat Antiinflamasi

    Peradangan diduga berperan dalam banyak kondisi, termasuk penyakit jantung dan stroke. Pada penelitian tahun 2024, diungkapkan bahwa serai diduga memiliki manfaat anti-inflamasi. Senyawa-senyawanya berpotensi membantu menghambat pelepasan beberapa penanda yang memicu peradangan dalam tubuh.

    3. Mengurangi Risiko Kanker

    Senyawa citral dalam serai dianggap memiliki kemampuan antikanker yang ampuh terhadap beberapa garis sel kanker. Dikutip dari laman Healthline, beberapa komponen serai bisa membantu melawan kanker.

    Hal ini terjadi baik secara langsung menyebabkan kematian sel, maupun dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan kanker sendiri.

    Bahkan, teh serai terkadang digunakan untuk terapi tambahan selama kemoterapi dan radiasi. Namun, penggunaannya hanya boleh dilakukan di bawah bimbingan ahli onkologi.

    Menurut berbagai penelitian pada manusia dan hewan, serai memiliki sifat antihipertensi. Para peneliti percaya, citral dalam serai membantu menurunkan tekanan darah melalui:

    Vasodilatasi: Membantu memperlebar pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi tekanan darahEfek menenangkan: Bisa menenangkan sistem saraf, menurunkan detak jantung, dan kecemasan.Meningkatnya frekuensi buang air kecil: Dapat membantu membuang kelebihan cairan dalam tubuh.Air Rebusan Serai Aman untuk Semua Orang?

    Beberapa orang dianjurkan untuk tidak mengonsumsi air rebusan serai. Mereka adalah:

    Ibu Hamil

    Dikutip dari laman WebMd, serai kemungkinan tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Srai bisa merangsang rahim dan aliran menstruasi yang menyebabkan keguguran.

    Orang yang Mengidap Sakit Ginjal

    Sebuah penelitian dalam Journal of Renal Nutrition menemukan, konsumsi serai dalam dosis tinggi atau dosis rendah dalam jangka panjang bisa mengurangi laju filtrasi glomerulus, yaitu laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di glomerulus. Peneliti menyimpulkan, laju filtrasi glomerulus yang menurun bisa beresiko memengaruhi fungsi renal lainnya.

    Orang yang Mengonsumsi Obat Diuretik

    Obat diuretik merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah dengan merangsang urinasi. Serai memiliki sifat diuretik. Apabila keduanya dikonsumsi bersamaan, tekanan darah bisa turun terlalu drastis dan memicu tekanan darah rendah atau hipotensi.

    Ditinjau oleh: Mhd. Alrdian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (elk/suc)

  • Manfaat Minum Rebusan Jahe Tiap Hari, Bisa Atasi 7 Kondisi Ini Secara Alami

    Manfaat Minum Rebusan Jahe Tiap Hari, Bisa Atasi 7 Kondisi Ini Secara Alami

    Jakarta

    Jahe adalah salah satu bahan paling umum di seluruh dunia, digunakan baik sebagai bumbu masakan maupun tanaman obat. Dalam pengobatan tradisional, jahe sering digunakan untuk mengatasi batuk, flu, dan berbagai keluhan kesehatan lainnya.

    Jahe telah diakui aman (Generally Recognized as Safe/GRAS) oleh Food and Drug Administration AS (FDA), termasuk bagi ibu menyusui. FDA menyebutkan konsumsi jahe hingga 4 gram per hari masih dianggap aman, meskipun jumlah ini biasanya tidak tercapai dalam studi.

    Belum ada kesepakatan mengenai dosis jahe yang tepat, tetapi beberapa penelitian merekomendasikan dosis harian sekitar 1.000 mg jahe segar. Jumlah ini setara dengan:

    1 sendok teh (5 mL) jahe segar parut0,4 sendok teh (2 mL) ekstrak jahe cair4 cangkir (946 mL) teh jahe kemasan, atau2 sendok teh (10 mL) sirup jahe

    Teh atau rebusan jahe umumnya lebih encer dibanding bentuk olahan lainnya, sehingga risiko efek samping rendah bila hanya diminum 1-2 cangkir per hari. Namun, jika merasa mengalami efek samping, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan tenaga medis.

    Efek samping yang paling sering dilaporkan antara lain perut kembung, mual, mulas atau refluks asam lambung, diare, dan nyeri perut. Karena jahe dapat menurunkan tekanan darah dan memiliki efek mengencerkan darah, orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau obat tekanan darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambah asupan jahe.

    Manfaat Rebusan Jahe untuk Kesehatan

    Berikut beberapa manfaat jahe untuk kesehatan keseluruhan, terutama dalam bentuk teh jahe, seperti dikutip dari Heathline.

    1. Membantu meredakan mabuk perjalanan

    Pengobatan tradisional menyebutkan bahwa teh atau rebusan jahe dapat membantu menenangkan gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.

    Sebuah evaluasi klinis pada 2020 menemukan adanya beberapa kaitan positif antara konsumsi jahe dan peredaan mabuk perjalanan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.

    Meski cara kerjanya belum sepenuhnya dipahami, beberapa peneliti menduga bahwa senyawa tertentu dalam jahe dapat memblokir reseptor otak yang berperan penting dalam memicu muntah.

    Namun, bukti penelitian saat ini masih terbatas atau belum konklusif.
    Meski begitu, jika kamu sesekali mengalami mual, teh jahe bisa menjadi pilihan alami yang layak dicoba.

    2. Membantu meredakan mual akibat morning sickness atau kemoterapi

    Beberapa ahli meyakini kandungan gingerols dalam jahe dapat membantu mengurangi mual yang disebabkan oleh kehamilan, kemoterapi, atau operasi.

    Peneliti menyarankan jahe bisa menjadi alternatif alami yang efektif sekaligus terjangkau dibanding obat antimual tradisional, terutama bagi ibu hamil atau pasien kemoterapi yang tidak bisa menggunakan obat konvensional.

    Sebuah studi terhadap 92 perempuan menemukan jahe bahkan lebih efektif daripada obat standar dalam mencegah mual dan muntah pascaoperasi akibat anestesi umum.

    Namun, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis sebelum menggunakan jahe setelah operasi. Jahe diduga dapat memengaruhi proses pembekuan darah, meski penelitian tentang hal ini masih terbatas dan memerlukan kajian lebih lanjut.

    3. Membantu mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung

    Penelitian menunjukkan konsumsi jahe dalam dosis harian dapat membantu melindungi jantung dari berbagai masalah. Manfaat jahe bagi kesehatan jantung antara lain:

    menurunkan tekanan darahmembantu mencegah serangan jantungmengurangi risiko pembekuan darahmeredakan sakit maag atau heartburnmenurunkan kadar kolesterolmeningkatkan sirkulasi darah

    4. Membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah

    Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat memberikan efek positif terhadap pengelolaan berat badan dan gula darah.

    Jahe diduga membantu mengontrol berat badan dengan cara:

    meningkatkan termogenesis (produksi panas dalam tubuh) yang membantu membakar lemakmempercepat pemecahan lemak menjadi energimenghambat penyimpanan lemakmengurangi penyerapan lemakmembantu mengontrol nafsu makan

    Selain itu, jahe juga dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas. Beberapa penelitian menemukan bahwa jahe mampu menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C (indikator rata-rata kadar gula darah dalam 2-3 bulan terakhir), serta trigliserida.

    5. Membantu meredakan nyeri dan peradangan

    Jahe telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi peradangan, dan kini penelitian modern mendukung manfaat ini dalam kondisi tertentu.

    Senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol diketahui mampu menekan produksi penanda peradangan di tubuh.

    Jahe juga banyak diteliti bersama rempah lain seperti kunyit dan lada hitam, khususnya untuk mengurangi nyeri akibat osteoarthritis pada lutut.

    Selain itu, teh jahe bisa membantu meredakan kram menstruasi jika diminum sejak awal periode haid. Penelitian menunjukkan efektivitasnya sebanding, bahkan terkadang lebih baik, dibanding obat pereda nyeri yang dijual bebas.

    6. Berpotensi memiliki sifat antikanker

    Beberapa penelitian menunjukkan turunan senyawa dalam jahe dapat membantu mencegah kanker, terutama berkat kandungan gingerol dan shogaol.

    Uji laboratorium menemukan bahwa kedua senyawa ini berperan dalam aktivitas antikanker dengan cara memicu kematian sel serta menghambat perkembangbiakan dan pertumbuhan sel kanker.

    Penelitian lain juga menunjukkan jahe berpotensi memengaruhi berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker pankreas, usus besar, kolorektal, ovarium, prostat, hingga paru-paru.

    Namun, dibutuhkan lebih banyak studi klinis pada manusia untuk memastikan manfaat teh jahe dalam pencegahan maupun pengobatan kanker.

    7. Melindungi kesehatan otak

    Para ilmuwan meneliti efek perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, dua faktor utama yang berperan dalam perkembangan penyakit degeneratif otak seperti Alzheimer.

    Penelitian pada hewan menunjukkan gingerol dan shogaol dalam jahe dapat membantu melindungi fungsi otak dari penurunan akibat penuaan, berkat sifat antioksidannya.

    Studi laboratorium juga menemukan ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel otak dengan melawan efek racun dari protein beta-amyloid, yaitu protein yang erat kaitannya dengan penyakit Alzheimer.

    Cara Membuat Rebusan Jahe di Rumah

    Bahan-bahan:

    4-6 iris tipis jahe segar yang sudah dikupas (tambahkan lebih banyak untuk rasa lebih kuat)2 cangkir (473 mL) airPerasan setengah buah jeruk nipis atau lemonMadu atau pemanis lain sesuai selera (opsional)

    Langkah-langkah:

    Cuci dan kupas jahe, lalu iris tipis.Didihkan 2 cangkir air dalam panci sedang. Masukkan irisan jahe, rebus hingga mendidih, lalu kecilkan api dan biarkan selama 10-20 menit. Semakin lama direbus, rasa jahenya akan semakin kuat.Angkat dari kompor. Tambahkan perasan jeruk nipis atau lemon, serta madu bila suka.Sajikan hangat dalam cangkir favorit.

    Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (suc/suc)

  • Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering Minum Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai

    Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering Minum Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai

    Jakarta

    Jahe, kunyit, dan serai dikenal sebagai trio rempah yang sering dijadikan jamu tradisional. Minum rebusan ketiganya dipercaya dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, rebusan jahe, kunyit, dan serai juga bisa menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai. Simak penjelasan manfaat rebusan jahe, kunyit, dan serai, serta efek sampingnya.

    1. Manfaat Rebusan Jahe untuk Kesehatan

    Dikutip dari WebMD, jahe adalah tanaman tropis berbunga yang tumbuh di China, India, Afrika, Karibia, dan daerah beriklim hangat lainnya. Dua sendok teh jahe hanya mengandung sekitar 4 kalori. Akar jahe memang tidak banyak menyediakan vitamin atau mineral, tetapi kaya akan antioksidan yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta membantu mencegah penyakit.

    Jahe termasuk salah satu pengobatan tradisional yang umum digunakan untuk meredakan sakit perut dan mual. Beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa jahe memang bermanfaat.

    Jahe juga tampaknya membantu pencernaan dan merangsang produksi air liur. Studi menemukan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada sebagian ibu hamil. Namun, ibu hamil perlu berhati-hati. Sebagian ahli khawatir jahe bisa meningkatkan risiko keguguran, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

    Jahe juga diketahui dapat membantu mual yang disebabkan vertigo. Sementara itu, terdapat beragam bukti mengenai manfaat jahe untuk mual akibat mabuk perjalanan, operasi, atau kemoterapi.

    Jahe tampaknya efektif dalam meredakan nyeri haid. Dalam sebuah penelitian, lebih dari 60 persen wanita merasakan nyeri haidnya berkurang setelah mengonsumsi jahe. Ada juga bukti kuat bahwa jahe dapat membantu mengurangi nyeri akibat osteoartritis. Selain itu, jahe mungkin bermanfaat untuk:

    Rematik (rheumatoid arthritis)Nyeri otot dan sendiSakit kepala

    Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan hal ini.

    Studi laboratorium dan hewan menunjukkan bahwa jahe berpotensi untuk:

    Mengurangi peradanganMenurunkan gula darahMenurunkan kolesterolMelindungi dari penyakit AlzheimerMencegah penggumpalan darah

    Bukti klinis juga menunjukkan jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah. Sebagian orang menggunakan kompres jahe pada kulit untuk mengurangi nyeri, tetapi efektivitasnya belum terbukti.

    2. Manfaat Rebusan Kunyit untuk Kesehatan

    Selain jahe, kunyit juga sering digunakan sebagai pengobatan tradisional. Kunyit (Curcuma longa) adalah anggota keluarga jahe. Akar rimpangnya yang berwarna oranye mencolok telah digunakan selama berabad-abad sebagai pewarna alami, bumbu masakan, sekaligus ramuan obat tradisional.

    Di beberapa wilayah Asia, kunyit bahkan dicampur ke dalam air lalu dioleskan ke wajah untuk membantu membuat kulit tampak lebih cerah. Selain dalam bentuk rempah, kunyit juga tersedia dalam bentuk suplemen yang lebih terkonsentrasi. Kunyit bisa dikonsumsi sebagai teh dengan cara merebus rimpangnya dalam air panas, atau dalam bentuk teh celup yang banyak dijual di toko makanan kesehatan.

    Kurkumin adalah senyawa aktif utama dalam kunyit, yang memberi warna khas oranye pada rimpangnya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kunyit dan kurkumin memiliki potensi manfaat kesehatan, tetapi penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan sejauh mana efek positifnya.

    Penelitian telah menemukan teh kunyit mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan potensial:

    Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

    Kurkumin dalam kunyit mengandung antioksidan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kurkumin juga berperan sebagai imunomodulator, artinya dapat membantu mengatur fungsi sel-sel kekebalan tubuh.

    Mengurangi Peradangan

    Salah satu manfaat populer dari teh kunyit adalah membantu meredakan nyeri radang sendi. Kurkumin memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Sebuah studi menunjukkan bahwa kurkumin efektif dalam mengatasi nyeri osteoartritis. Bahkan, beberapa penelitian menemukan bahwa manfaatnya bisa setara dengan obat tertentu, namun tanpa efek samping yang sama.

    Menjaga Kesehatan Jantung

    Kurkumin dalam teh kunyit dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) serta kolesterol total. Mengonsumsi kurkumin sebelum dan sesudah operasi bypass arteri koroner juga dapat menurunkan risiko serangan jantung.

    Pencegahan dan Pengobatan Kanker

    Banyak penelitian menunjukkan potensi kurkumin sebagai obat antikanker. Kurkumin dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker sekaligus membantu mencegah timbulnya kanker, terutama di sistem pencernaan.

    Kurkumin dalam teh kunyit diduga mampu memperlambat atau mencegah perubahan pada otak yang berkaitan dengan penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer. Selain itu, kurkumin juga berpotensi membantu dalam pengobatan depresi.

    3. Manfaat Rebusan Serai untuk Kesehatan

    Serai adalah tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan menjadi bahan umum dalam masakan Thailand. Kini serai juga dibudidayakan di Afrika, Australia, serta Amerika Utara dan Selatan, dan banyak digunakan sebagai obat alami untuk masalah pencernaan, gangguan saraf, hingga tekanan darah tinggi.

    Serai diketahui memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Secara tradisional, tanaman ini digunakan sebagai pereda nyeri dan penurun demam. Serai mengandung sitral, senyawa alami dengan efek antiinflamasi.

    Ekstrak serai juga banyak dimanfaatkan sebagai pewangi pada sabun, lilin, disinfektan, dan obat pengusir serangga.

    Cara terbaik menikmati serai adalah dalam bentuk teh, baik yang dijual secara komersial maupun dibuat langsung dari batang serai segar. Batang serai segar bisa dengan mudah ditemukan di toko bahan makanan Asia.

    Beberapa penelitian menemukan potensi manfaat kesehatan dari serai, seperti:

    Efek Antiinflamasi

    Serai mengandung quercetin, yaitu flavonoid dengan manfaat antioksidan dan antiinflamasi. Quercetin membantu mengurangi peradangan, yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker sekaligus mencegah penyakit jantung.

    Di Afrika, serai digunakan sebagai pengobatan penyakit jantung koroner. Sebuah penelitian yang melakukan perawatan selama tujuh hari menggunakan ekstrak serai pada tikus menunjukkan penurunan signifikan pada kadar kolesterol tinggi.

    Antijamur Topikal

    Minyak esensial serai terbukti memiliki efek antijamur dan antiinflamasi saat digunakan secara topikal. Para peneliti menguji penggunaan minyak serai pada infeksi jamur dan peradangan kulit pada tikus, dan hasilnya menunjukkan potensi sebagai terapi yang efektif. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

    Membantu Mengatasi Infeksi E. Coli

    Infeksi bakteri E coli dapat menyebabkan keracunan makanan, infeksi saluran kemih, bahkan pneumonia. Sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak serai efektif mengurangi toksisitas kultur E coli dan berpotensi membantu mengatasi infeksi bakteri pada saluran pencernaan.

    4. Efek Samping Konsumsi Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai

    Meski jahe, kunyit, dan serai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, konsumsi yang berlebihan atau pada kondisi tertentu bisa menimbulkan efek samping. Dalam dosis kecil, jahe umumnya jarang menimbulkan efek samping. Namun, konsumsi jahe dalam dosis tinggi, lebih dari 5 gram per hari, dapat meningkatkan risiko munculnya efek samping. Penggunaan jahe pada kulit juga bisa menyebabkan ruam.

    Mengonsumsi jahe, baik dalam bentuk makanan maupun minuman, dapat menimbulkan:

    Perut kembung

    Rasa panas di dada (heartburn)

    Gangguan pencernaan

    Iritasi pada mulut

    Jahe dapat meningkatkan risiko perdarahan. Karena itu, bagi orang dengan gangguan perdarahan, konsumsi jahe mungkin tidak aman. Selalu informasikan pada dokter mengenai obat herbal yang dikonsumsi, termasuk jahe. Tak hanya itu, Jika rutin mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan suplemen jahe. Jahe berpotensi berinteraksi dengan obat pengencer darah, obat diabetes, dan obat tekanan darah tinggi.

    Sementara kunyit dapat memicu gangguan pengobatan dan beberapa kondisi medis. Kurkumin dalam kunyit dapat menurunkan gula darah atau tekanan darah. Jika mengonsumsi obat untuk tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan teh kunyit ke dalam menu makanan.

    Beberapa orang juga percaya kunyit dapat merangsang kontraksi persalinan. Meskipun hanya ada sedikit bukti yang mendukung klaim ini, Ibu hamil sebaiknya menghindari teh kunyit atau berkonsultasi dengan dokter sebelum meminumnya.

    Kunyit juga dapat meningkatkan produksi empedu, yang dapat menyebabkan masalah bagi mereka yang pernah mengalami penyumbatan saluran empedu, batu empedu, atau penyakit hati.

    Terkait efek samping serai, beberapa sumber menyarankan agar ibu hamil sebaiknya menghindarinya. Meski bukti bahwa serai dapat memicu menstruasi masih terbatas, ada kekhawatiran bahwa serai berpotensi meningkatkan risiko keguguran. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah serai aman dikonsumsi selama kehamilan.

    Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (suc/suc)

  • Dokter Ungkap Cara Jaga Jantung Meski Ada Riwayat Keluarga

    Dokter Ungkap Cara Jaga Jantung Meski Ada Riwayat Keluarga

    Jakarta

    Riwayat penyakit jantung dalam keluarga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah serupa. Meski begitu, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung tetap optimal.

    Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Mayapada Hospital Bandung, dr. Novita Setiawan Liem, MHKes, MM, Sp. JP(K), FIHA, AIFO-K, memberikan sejumlah tips pencegahan.

    “Pertama, kenali riwayat penyakit jantung di keluarga. Jika orang tua, kakek-nenek, atau saudara kandung pernah mengalaminya, Anda berisiko tinggi. Konsultasikan ke dokter dan periksa tekanan darah, kolesterol, serta gula darah secara berkala,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9/2025).

    Kedua, perbaiki pola makan dan hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam berlebih, dan gula tambahan. Gantilah dengan buah dan sayur, gandum utuh (whole grains), ikan berlemak sehat (salmon atau tuna), kacang-kacangan dan bijian-bijian, serta minyak sehat seperti minyak zaitun.

    “Ketiga, pastikan tubuh tetap aktif dengan berolahraga. Aktivitas fisik membantu memperkuat otot jantung, mengontrol berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Anda tidak harus pergi ke gym setiap hari; cukup berjalan cepat selama 30 menit, lima kali seminggu. Pilih olahraga yang Anda sukai agar lebih mudah konsisten,” imbuh dr. Novita.

    Selain berolahraga, perhatikan asupan kalori dan menjaga berat badan, sebab berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang memicu penyakit jantung.

    “Kemudian, hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, sebab kebiasaan ini mempercepat kerusakan pembuluh darah dan jantung. Meski dalam jumlah yang kecil, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gagal jantung,” tegas dr. Novita.

    Mengelola stres dengan baik juga sangat penting untuk menghindari peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Stres dapat diatasi melalui meditasi, yoga, menekuni hobi, berbincang dengan orang terdekat, serta menjaga kualitas tidur.

    “Terakhir, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mulai melakukan tes lengkap jika terdapat riwayat keluarga,” tuturnya dr. Novita.

    Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melakukan medical check up rutin sebagai langkah pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini. Namun, jika suatu saat Anda merasakan keluhan seperti nyeri dada, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital untuk mendapat pemeriksaan menyeluruh, mulai dari EKG tes darah enzim jantung, dan konsultasi dokter secara GRATIS jika tidak ditemukan gangguan jantung.

    Namun, bila terbukti ada masalah pada jantung, pasien dapat ditangani oleh Dokter Spesialis Jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced.

    Pemeriksaan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital dan konsultasi penanganan penyakit jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital dapat diakses melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hopsital.

    Jika terjadi serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency melalui call center 150990 atau emergency call button di MyCare untuk ditangani dengan tindakan Primary PCI sesuai protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit. Beragam info kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital bisa diakses lewat fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare.

    Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

    (akn/ega)

  • Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

    Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

    Jakarta

    Menjaga kestabilan kadar gula darah merupakan langkah krusial dalam mencegah berbagai komplikasi pada penderita diabetes. Tidak hanya mengandalkan obat atau suntikan insulin, pemantauan gula darah secara rutin juga diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan dan gaya hidup yang dijalani.

    FINASIM di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Luse, Sp.PD-KEMD, menekankan pentingnya monitoring gula bagi penderita diabetes.

    “Pengecekan gula darah dibutuhkan untuk mendeteksi lonjakan atau penurunan gula darah, karena gula darah bisa berubah-ubah sesuai pola makan, aktivitas fisik, stres, bahkan pola tidur. Dengan rutin cek gula darah, kita bisa tahu kapan gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia),” jelas dr. Luse dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).

    Ia menambahkan, pemantauan gula darah juga membantu mengoptimalkan pengobatan diabetes dan berfungsi dalam mencegah komplikasi. Dengan mengetahui hasil pemeriksaan secara rutin, pasien dapat memahami pola perubahan kadar gula sekaligus belajar menyesuaikan pola makan, aktivitas fisik, hingga gaya hidup.

    “Setiap orang merespons pengobatan, misalnya insulin, dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan gula darah untuk membantu dokter menyesuaikan dosis sehingga terapi menjadi lebih tepat,” sambungnya.

    “Pemantauan ini membantu melindungi organ vital agar kadar gula tetap berada dalam batas normal. Jika gula darah tidak terkontrol, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, mata, saraf, hingga jantung,” tambahnya.

    Lebih lanjut, dr. Luse menerangkan berbagai jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes.

    “Pertama, yang paling praktis adalah pemeriksaan mandiri di rumah menggunakan glukometer. Cukup menusuk ujung jari untuk mengambil sampel darah kapiler, hasilnya langsung terlihat dalam hitungan detik. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebelum makan, dua jam setelah makan, sebelum tidur, atau saat muncul gejala hipoglikemia,” terangnya.

    Jenis pemeriksaan berikutnya adalah HbA1c atau Hemoglobin A1c, yang memberikan gambaran rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir.

    “Pemeriksaan ini menilai keberhasilan pengelolaan diabetes dalam jangka panjang. Target yang disarankan umumnya

    Selain itu, terdapat Continuous Glucose Monitoring (CGM), teknologi terbaru dengan sensor kecil yang ditempelkan di kulit untuk memantau kadar gula darah selama 24 jam. Hasilnya dapat langsung terbaca melalui aplikasi atau alat khusus, sehingga pasien bisa mengetahui pola naik-turun gula darah sepanjang hari.

    “Pemantauan gula darah sama pentingnya dengan obat dan insulin. Dengan rutin melakukannya, pasien lebih jarang mengalami kondisi darurat akibat diabetes. Karena itu, jangan sepelekan, mulailah memantau gula darah secara teratur untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah komplikasi,” pungkasnya.

    Sugar Clinic Mayapada Hospital yang berlokasi di Kuningan, Lebak Bulus, Tangerang, Bandung, dan Surabaya menawarkan pemeriksaan skrining diabetes berbasis AI serta tes gula darah (HbA1c dan kolesterol) untuk mendeteksi risiko prediabetes maupun diabetes sejak dini sekaligus menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

    Informasi layanan lengkap tersedia melalui fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare. Selain itu, fitur Personal Health juga memudahkan pemantauan langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, hingga BMI, sehingga kesehatan tetap terpantau setiap hari.

    (akn/ega)

  • ​Riset Ungkap Kaitan Paparan BPA dengan Berbagai Penyakit

    ​Riset Ungkap Kaitan Paparan BPA dengan Berbagai Penyakit

    Jakarta: Ratusan riset di bidang kesehatan yang terbit di jurnal-jurnal ilmiah menunjukkan risiko kesehatan akibat paparan BPA (Bisphenol A), bahan kimia pembentuk plastik polikarbonat yang lazim digunakan dalam galon air minum guna ulang.

    Studi dalam BMC Endocrine Disorders (2018) melihat hubungan positif antara paparan BPA dengan penyakit diabetes tipe 2. “BPA berpotensi memicu hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2, dan gangguan tumbuh kembang anak,” kata dr. Agustina Puspitasari, dokter spesialis kedokteran okupasi, mengonfirmasi hasil studi tersebut.

    Studi dalam Human Reproduction (2010) juga membuktikan paparan BPA di tempat kerja dapat menimbulkan efek buruk pada gangguan reproduksi, terutama—dalam konteks studi ini—berupa disfungsi seksual pada pekerja pria. “Karena sifatnya adalah hormone disruptor, maka BPA bisa memengaruhi segala hal, baik laki-laki maupun perempuan. Laki-laki dan perempuan bahkan bisa infertile atau mandul,” ujar dr. Ulul Albab, dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

    Konsep gangguan hormon baru dikenal pada dekade 1990-an. BPA adalah salah satu zat kimia yang bisa meniru fungsi hormon alami tubuh, sehingga dapat mengacaukan sistemnya. Itulah kenapa baru dalam dua dekade terakhir, risiko kesehatan dari paparan BPA mulai banyak dibahas para ahli.

    Studi dalam Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology (2017) kemudian menemukan hubungan paparan BPA dengan perkembangan mental anak, seperti tingkat kecemasan, depresi, hiperaktivitas, ketidakmampuan berkonsentrasi, dan masalah perilaku lain. 

    “Pada studi epidemiologi, kadar BPA dalam darah atau urin pada anak usia pertumbuhan berkorelasi erat dengan gangguan perilaku, kecemasan, dan depresi,” ujar Profesor Junaidi Chotib, guru besar Farmakologi Universitas Airlangga, Surabaya, yang melakukan penelitian dampak kesehatan dari paparan BPA.
     

    BPA adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membentuk kemasan plastik keras atau polikarbonat. Dalam kehidupan sehari-hari, kemasan polikarbonat dapat ditemukan pada botol bayi, wadah makanan, lapisan kaleng, dan galon air minum guna ulang.

    Pakar polimer dari Universitas Indonesia, Profesor Mochamad Chalid, mengibaratkan plastik seperti untaian kalung dan BPA adalah salah satu mata rantainya. “Pada saat digunakan, sangat mungkin mata rantai tersebut lepas, sehingga menimbulkan permasalahan,” jelasnya. Faktor-faktor seperti paparan sinar matahari, suhu tinggi, dan pencucian berulang, menurut Profesor Chalid, dapat meningkatkan risiko pelepasan BPA ke dalam produk pangan.

    Dalam sejarah kesehatan, kita bisa mencatat banyak bahan kimia yang dulunya dianggap aman ternyata kemudian terbukti berbahaya. Asbes digunakan 100 tahun sebelum kemudian terbukti menyebabkan kanker. 
    Rokok dianggap aman selama 50 tahun sebelum terbukti menyebabkan kanker paru. “Paparan BPA dengan berbagai kadar dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gangguan kesehatan,” kata Profesor Junaidi.

    Oleh karena itu, Dr. dr. Dien Kurtanty, dokter dan penulis buku BPA Free: Perisai Keluarga dari Zat Kimia Berbahaya berharap pemerintah, industri, dan masyarakat makin menyadari bahaya dari paparan BPA. “Jangan sampai risiko-risiko kesehatan terkait BPA ini berimbas dan dilimpahkan pada pelayanan kesehatan,” ujarnya.

    Jakarta: Ratusan riset di bidang kesehatan yang terbit di jurnal-jurnal ilmiah menunjukkan risiko kesehatan akibat paparan BPA (Bisphenol A), bahan kimia pembentuk plastik polikarbonat yang lazim digunakan dalam galon air minum guna ulang.
     
    Studi dalam BMC Endocrine Disorders (2018) melihat hubungan positif antara paparan BPA dengan penyakit diabetes tipe 2. “BPA berpotensi memicu hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2, dan gangguan tumbuh kembang anak,” kata dr. Agustina Puspitasari, dokter spesialis kedokteran okupasi, mengonfirmasi hasil studi tersebut.
     
    Studi dalam Human Reproduction (2010) juga membuktikan paparan BPA di tempat kerja dapat menimbulkan efek buruk pada gangguan reproduksi, terutama—dalam konteks studi ini—berupa disfungsi seksual pada pekerja pria. “Karena sifatnya adalah hormone disruptor, maka BPA bisa memengaruhi segala hal, baik laki-laki maupun perempuan. Laki-laki dan perempuan bahkan bisa infertile atau mandul,” ujar dr. Ulul Albab, dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

    Konsep gangguan hormon baru dikenal pada dekade 1990-an. BPA adalah salah satu zat kimia yang bisa meniru fungsi hormon alami tubuh, sehingga dapat mengacaukan sistemnya. Itulah kenapa baru dalam dua dekade terakhir, risiko kesehatan dari paparan BPA mulai banyak dibahas para ahli.
     
    Studi dalam Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology (2017) kemudian menemukan hubungan paparan BPA dengan perkembangan mental anak, seperti tingkat kecemasan, depresi, hiperaktivitas, ketidakmampuan berkonsentrasi, dan masalah perilaku lain. 
     
    “Pada studi epidemiologi, kadar BPA dalam darah atau urin pada anak usia pertumbuhan berkorelasi erat dengan gangguan perilaku, kecemasan, dan depresi,” ujar Profesor Junaidi Chotib, guru besar Farmakologi Universitas Airlangga, Surabaya, yang melakukan penelitian dampak kesehatan dari paparan BPA.
     

     
    BPA adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membentuk kemasan plastik keras atau polikarbonat. Dalam kehidupan sehari-hari, kemasan polikarbonat dapat ditemukan pada botol bayi, wadah makanan, lapisan kaleng, dan galon air minum guna ulang.
     
    Pakar polimer dari Universitas Indonesia, Profesor Mochamad Chalid, mengibaratkan plastik seperti untaian kalung dan BPA adalah salah satu mata rantainya. “Pada saat digunakan, sangat mungkin mata rantai tersebut lepas, sehingga menimbulkan permasalahan,” jelasnya. Faktor-faktor seperti paparan sinar matahari, suhu tinggi, dan pencucian berulang, menurut Profesor Chalid, dapat meningkatkan risiko pelepasan BPA ke dalam produk pangan.
     
    Dalam sejarah kesehatan, kita bisa mencatat banyak bahan kimia yang dulunya dianggap aman ternyata kemudian terbukti berbahaya. Asbes digunakan 100 tahun sebelum kemudian terbukti menyebabkan kanker. 
    Rokok dianggap aman selama 50 tahun sebelum terbukti menyebabkan kanker paru. “Paparan BPA dengan berbagai kadar dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gangguan kesehatan,” kata Profesor Junaidi.
     
    Oleh karena itu, Dr. dr. Dien Kurtanty, dokter dan penulis buku BPA Free: Perisai Keluarga dari Zat Kimia Berbahaya berharap pemerintah, industri, dan masyarakat makin menyadari bahaya dari paparan BPA. “Jangan sampai risiko-risiko kesehatan terkait BPA ini berimbas dan dilimpahkan pada pelayanan kesehatan,” ujarnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Ternyata Segini Normalnya Manusia Buang Air Kecil Berdasarkan Usia

    Ternyata Segini Normalnya Manusia Buang Air Kecil Berdasarkan Usia

    Jakarta

    Seorang konsultan urologi mengungkapkan jumlah seseorang buang air kecil atau berkemih bisa berbeda, salah satunya dipengaruhi dengan usia. Meskipun minuman seperti teh, kopi, atau minuman bersoda dapat membuat lebih sering buang air kecil, usia masih menjadi faktor terbesarnya.

    “Sepanjang rentang hidup pasien, kemungkinan akan ada beberapa perubahan dalam kebiasaan buang air kecil,” tutur konsultan urologi di Rumah Sakit New Victoria, Hamid Abboudi, yang dikutip dari Unilad.

    Usia Anak-anak

    Terkait intensitas buang air kecil yang normal, ada beberapa tahapan yang menurut Abboudi perlu diperhatikan. Untuk anak-anak, angka buang air kecil cenderung lebih tinggi.

    “Anak-anak kecil mungkin buang air kecil 8-14 kali sehari, yang dapat berkurang menjadi 6-12 pada anak-anak yang lebih besar,” sambungnya.

    Buang air kecil lebih sering dari itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kecemasan, sembelit, kafein, alergi, atau kapasitas kandung kemih yang kecil.

    Usia Remaja

    Remaja biasanya buang air kecil antara empat hingga enak kali sehari. Selama masa pubertas, perubahan hormonal yang dapat menyebabkan frekuensi buang air kecil yang lebih sering.

    Meski begitu, Abboudi meyakinkan sebagian besar waktu hal ini tidak perlu dikhawatirkan dan akan kembali normal dengan sendirinya.

    Namun, jika tidak membaik, sering buang air kecil bisa menjadi indikasi infeksi, diabetes, konsumsi kafein berlebihan, atau dalam kasus yang jarang terjadi bisa karena hal yang lebih serius.

    Usia Dewasa

    Pada orang dewasa di bawah usia 60 tahun, umumnya buang air kecil antara enam dan sembilan kali sehari. Abboudi mengungkapkan buang air kecil sekali di malam hari juga merupakan hal yang umum.

    “Perempuan cenderung buang air kecil lebih sering daripada laki-laki,” katanya.

    Hal ini merujuk pada sebuah studi yang menemukan perempuan rata-rata buang air kecil 5,6 kali dalam sehari. Sementara laki-laki, rata-rata 4,8 kali sehari.

    Kehamilan juga menjadi faktor lain, dengan bayi yang menekan rahim sehingga membuat ibunya lebih sering buang air kecil. Sementara infeksi saluran kemih juga sering menjadi penyebab seringnya buang air kecil.

    Lanjut Usia

    Setelah mencapai usia 60 tahun, keadaan kemungkinan akan berubah lagi. Menurut Abboudi, lansia mungkin mendapati diri mereka buang air kecil hingga 10 kali sehari.

    Fungsi ginjal menurun seiring bertambahnya usia, otot kandung kemih melemah, dan obat-obatan seperti diuretik dapat meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.

    Selain itu, nokturia atau kebutuhan untuk bangun secara teratur di malam hari untuk buang air kecil, menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Khususnya bagi pria, pembesaran prostat juga dapat menekan kandung kemih dan menyebabkan buang air kecil lebih sering.

    Abboudi menekankan kondisi ini dapat berbeda pada setiap orang, tetapi ada tanda-tanda peringatan yang perlu diwaspadai. Ia menyarankan untuk memeriksakan diri jika melihat adanya darah pada urine, perubahan tiba-tiba pada kebiasaan buang air kecil, atau terbangun lebih sering setiap malam untuk buang air kecil.

    “Jadi, meskipun tidak ada angka pasti yang cocok untuk semua orang, mengetahui kisaran normal untuk usia Anda dapat membantu menyadari sesuatu yang tidak beres pada kesehatan Anda,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • Cara Mengobati Lemah Syahwat Menurut Islam dan Anjuran yang Disarankan

    Cara Mengobati Lemah Syahwat Menurut Islam dan Anjuran yang Disarankan

    YOGYAKARTA – Lemah syahwat atau impotensi merupakan kondisi di mana penis tidak mampu mencapai ereksi atau mempertahankan ereksi saat menerima rangsangan seksual. Kondisi ini banyak dialami sebagian besar pria, terutama pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun. Ada banyak cara menangani persoalan ini, salah satunya dengan cara mengobati lemah syahwat menurut Islam.

    Lemah syahwat juga bisa dialami oleh pria di usia produktif karena beberapa alasan, antara lain stres, kelelahan, merokok, kelebihan berat badan, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dan efek samping penggunaan obat-obatan, misalnya obat antidepresan ataupun obat tekanan darah.

    Cara Mengobati Lemah Syahwat Menurut Islam

    Dalam Islam pun diajarkan bagaimana upaya kita dalam menghadapi sebuah penyakit yang diderita. Ada doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk diamalkan.

    Dari Utsman bin Al-Ash radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan bahwa ia pernah mengeluhkan penyakitnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

    ضع يدك على الذي تألم من جسدك و قل باسم الله ثلاثا و قل سبع مرات أعوذ بالله و قدراته من شر ما أجد و أحاذر

    Artinya:

    “Letakkan tanganmu dibagian tubuh yang sakit, lalu ucapkanlah: ‘bismillah’ tiga kali, lalu ucapkan sebanyak tujuh kali: ‘A’udzu billahi wa qudrootihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir’.

    (“Aku memohon perlindungan kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaannya dari segala keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan.”)

    Namun, selain berupaya dengan doa, tentunya Islam pun tetap menyarankan untuk tetap melakukan proses pengobatan dengan cara yang sesuai syariat.

    Orang yang lemah syahwat pada umumnya mengalami gangguan berupa peredaran darah yang tidak lancar atau menderita suatu penyakit. Beberapa kondisi dapat dialami, misalnya diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), ataupun cedera pada sumsum tulang belakang, penis, atau panggul. Semua hal tersebut dapat menyebabkan penis sulit mencapai ereksi dan mempertahankannya. Selain itu, lemah syahwat juga dapat terjadi karena masalah psikis.

    Di bawah ini adalah beberapa cara menangani lemah syahwat sesuai dengan saran dokter:

    Berolahraga secara rutin

    Selain mengonsumsi makanan penuh nutrisi, Anda juga dapat menjaga berat badan sekaligus menjadi cara menangani lemah syahwat dengan rutin berolahraga. Anda dapat menjalankan beberapa jenis olahraga untuk menangani disfungsi ereksi, misalnya senam aerobik, bersepeda, jogging, ataupun berenang.

    Menurut penelitian, menjalankan senam aerobik dengan intensitas sedang selama 40 menit setiap hari dapat menangani masalah lemah syahwat. Dengan melakukan olahraga, kesehatan pembuluh darah dapat terjaga dan kadar hormon testosteron pun meningkat. Selain itu, olahraga juga akan membantu seseorang mengelola stres, sehingga lemah syahwat dapat ditangani.

    Menjaga berat badan ideal

    Berat badan berlebih atau obesitas berisiko meningkatkan lemah syawat. Oleh sebab itu, cara menangani lemah syahwat yang paling mudah dilakukan yaitu dengan menurunkan dan menjaga berat badan tetap ideal.

    Jika Anda mengalami obesitas, sebaiknya memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, dan kurangi konsumsi daging merah ataupun makanan cepat saji.

    Mengonsumsi obat-obatan

    Dokter juga bisa meresepkan obat kuat, antara lain sildenafil, vardenafil, tadafil, dan avanafil. Obat tersebut akan membantu melancarkan aliran darah ke penis sehingga Anda dapat mencapai ereksi dan mempertahankannya saat menerima rangsangan seksual.

    Pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk penggunaan dan anjuran dari dokter agar terhindar dari efek samping obat kuat.

    Menjalani terapi testosteron

    Lemah syahwat juga dapat dikarenakan rendahnya kadar testosteron yang berisiko menurunkan gairah seksual. Kondisi ini umumnya dialami oleh pria lanjut usia.

    Untuk menangani hal ini, dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi testosteron sebagai cara mengatasi lemah syahwat. Dokter akan memberikan hormon testosteron berupa gel, suntik, obat minum, koyo, atau implan untuk menambah hasrat seksual dan kemampuan ereksi.

    Menjalani psikoterapi

    Lemah syahwat juga dapat ditangani dengan menjalani psikoterapi jika masalah ini disebabkan oleh masalah psikis, misalnya stres, kelelahan, trauma seksual, cemas, hingga depresi.

    Sebelum menjalani psikoterapi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk menganalisis apakah ada masalah kesehatan yang mengakibatkan lemah syahwat. Jika hasil pemeriksaan kesehatan fisik Anda normal, langkah berikutnya dokter akan menyarankan psikoterapi, salah satunya yaitu terapi perilaku kognitif (CBT).

    CBT dilakukan oleh terapis atau psikolog untuk mencari tahu persoalan emosional dan kondisi kesehatan mental yang sedang dialami seseorang.

    Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa CBT menjadi cara mengatasi lemah syahwat yang ampuh jika dilakukan 2 kali seminggu selama 50 menit setiap sesinya.

    Demikianlah ulasan mengenai cara mengobati lemah syahwat menurut Islam. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. 

  • Perlukah Minum Obat Hipertensi saat Tekanan Darah Sudah Normal?

    Perlukah Minum Obat Hipertensi saat Tekanan Darah Sudah Normal?

    Jakarta

    Untuk menurunkan tekanan darah ke kisaran normal, banyak orang yang mengonsumsi makanan sehat, menurunkan berat badan, serta berolahraga secara teratur. Selain itu, obat tekanan darah tak luput menjadi asupan.

    Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, apakah ada batas waktu untuk berhenti minum obat hipertensi? Apakah obat bisa dihentikan saat tekanan darah sudah normal?

    Apakah Asupan Obat Tekanan Darah Bisa Dihentikan?

    Menurut ahli jantung yang juga direktur layanan gagal jantung di NYU Langone Hospital, Long Island, New York, dr Shaline Rao, bagi sebagian orang, risiko tekanan darah tinggi bersifat genetik atau persisten. Sehingga, dibutuhkan pengobatan seumur hidup.

    “Namun, banyak orang dapat mengurangi konsumsi pil atau berhenti minum obat sepenuhnya dengan perubahan gaya hidup yang konsisten.” kata Rao.

    Dulu, pengobatan darah tinggi dianggap sebagai terapi seumur hidup. Namun, beberapa pedoman baru menunjukkan hal ini mungkin tidak berlaku untuk semua orang.

    Ada kondisi tertentu yang memungkinkan pasien bisa berhenti minum obat, seperti memiliki perbaikan parameter tekanan darah dengan baik dan memiliki riwayat komunikasi yang baik dengan tim medis. Penghentian obat tekanan darah ini sangat bergantung pada masing-masing individu dan bisa sangat berbeda pada setiap orang.

    Bagi orang-orang dengan tekanan darah yang terkontrol baik selama bertahun-tahun, mempertahankan tekanan darah normal setelah menghentikan pengobatan mungkin masih memungkinkan. Menurut pedoman pada 2022 dari para peneliti Taiwan yang diterbitkan di Acta Cardiologica Sinica, berikut beberapa kriterianya:

    Hanya mengonsumsi satu jenis obat antihipertensiBerusia di bawah 50 tahunTidak mengalami kerusakan organMengalami hipertensi tahap 1 (tekanan sistolik 130-139 mmHg atau diastolik 80-89 mmHg, yang relatif lebih ringan) sebelum pengobatanMenjalani gaya hidup sehatPenyebab hipertensi awal sudah diatasi atau dalam proses pemulihan, seperti sindrom cushing atau gangguan tiroid.Kapan Tidak Boleh Menghentikan Obat Tekanan Darah?

    Meski tekanan darah terkontrol dengan baik dan menjalani hidup sehat, ada beberapa orang yang memiliki faktor risiko tekanan darah tinggi yang tidak bisa diubah, sehingga perlu terus mengonsumsi obat. Beberapa faktornya meliputi:

    Berusia di atas 55 tahunMemiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi atau penyakit jantungMemiliki kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk tekanan darah tinggi.

    Apabila seseorang memiliki satu atau lebih dari faktor risiko ini, menghentikan pengobatan isa membuatnya kembali berisiko mengalami komplikasi hipertensi, seperti stroke atau serangan jantung. Dr Rao mengingatkan, hal ini juga bisa memperburuk kondisi kesehatan kronis yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, seperti diabetes, sleep apnea, atau penyakit ginjal.

    (elk/naf)

  • Menkes Sarankan 2 Butir Telur Rebus untuk Sarapan, Cukupkah Nutrisinya?

    Menkes Sarankan 2 Butir Telur Rebus untuk Sarapan, Cukupkah Nutrisinya?

    Jakarta

    Belakangan ini ajakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) tentang sarapan sehat dan murah ramai diperbincangkan. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Menkes menyebutkan bahwa dua butir telur rebus bisa menjadi pilihan sarapan praktis dengan biaya hanya sekitar Rp 5.000.

    Pesannya sederhana, sarapan tidak harus mahal, dan lebih baik memulai hari dengan sesuatu yang bergizi daripada tidak sarapan sama sekali. Namun, muncul juga diskusi di masyarakat. Ada yang mengapresiasi idenya karena praktis dan ramah di kantong, tapi ada pula yang mengingatkan bahwa sarapan sebaiknya mengandung gizi seimbang, bukan hanya protein dari telur.

    Lantas, bagaimana sebaiknya kita menyikapi ajakan ini?

    Nutrisi dalam 2 Butir Telur Rebus

    Menteri Kesehatan dalam videonya yang memiliki hastag Budi Gemar Sharing menyampaikan pesan yang sederhana dan mudah dipahami masyarakat. Dengan mencontohkan 2 telur rebus, ia ingin menunjukkan bahwa sarapan sehat itu bisa murah, cepat, dan bergizi.

    Dua butir telur sudah mengandung:

    sekitar 12 gram proteinvitamin B kompleksvitamin Dseleniumserta kolin yang penting untuk fungsi otak.

    Konsumsi telur di pagi hari dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh yaitu 0,8 gram/kgBB. Dari sisi praktis, telur rebus juga mudah disiapkan: cukup direbus beberapa menit, tidak butuh bumbu khusus, dan bisa dibawa ke mana-mana.

    Selain itu, ajakan ini juga punya pesan kalau sarapan tidak harus dengan karbohidrat kompleks atau makanan yang manis-manis seperti sereal, lontong, dan nasi uduk. Karena dapat menaikkan gula darah secara mendadak (glucose spike). Telur adalah bahan makanan yang sangat familiar di hampir semua rumah tangga Indonesia. Dengan harga terjangkau dan ketersediaan luas, pesan ini bisa menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

    Kebiasaan sarapan di Indonesia

    Data Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan 2023 menunjukkan bahwa prevalensi tidak terbiasa sarapan pada anak dan remaja sekitar 16,9 persen – 59 persen dan 31,2% persen pada orang dewasa. Alasan untuk meninggalkan dan mengabaikan sarapan sangat beragam, takut terlambat, terburu-buru, tidak terbiasa, dan tidak ada waktu.

    Survei Kemenkes juga menemukan alasan utama orang melewatkan sarapan adalah tidak sempat menyiapkan makanan pagi. Artinya, faktor praktis memang sangat dominan. Dalam konteks ini, ide sarapan dengan dua telur rebus bisa menjadi solusi sederhana dan realistis.

    Apakah cukup sarapan dengan telur saja?

    Apabila sedang terburu-buru atau aktivitas fisik di pagi hari yang tidak terlalu berat, dua butir telur rebus tentu lebih baik daripada tidak sarapan sama sekali, yang bisa membuat tubuh lemas, sulit konsentrasi, dan cepat lapar. Telur rebus mengandung protein yang tinggi, lemak yang baik, dan berbagai vitamin.

    Sarapan hanya dengan kopi manis atau camilan gorengan juga tidak baik untuk kesehatan, karena tinggi kalori tapi rendah gizi. Sarapan dengan kopi manis dan gorengan bisa menyebabkan lonjakan gula mendadak (glucose spike). Jika setiap hari dilakukan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe-2.

    Menu sarapan tinggi kalori namun kurang seimbang, seperti nasi uduk atau lontong yang sering kali minim sayuran juga sering dijadikan menu sarapan masyarakat Indonesia. Nasi uduk dan lontong mungkin bisa buat cepat merasa kenyang. Namun, rasa kenyang yang dirasakan tidak akan bertahan lama, sehingga satu hingga dua jam kemudian tubuh akan merasa lapar dan ingin makan lagi. Hal ini dapat meningkatkan asupan kalori harian meningkat, sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas.

    Kalau dilihat dari angka kecukupan gizi (AKG), kebutuhan energi orang dewasa rata-rata 2.000 kalori per hari. Dua telur rebus hanya menyumbang sekitar 140 kalori. Jadi, secara energi masih jauh dari cukup. Tetapi, dari sisi kualitas gizi, telur termasuk makanan padat gizi (nutrient-dense). Dengan kata lain, meski kalorinya tidak banyak, kandungan proteinnya tinggi , sehingga membuat tubuh merasa kenyang lebih lama dan sangat bermanfaat untuk membangun jaringan tubuh serta menjaga fungsi otot.

    Namun menurut Pedoman Gizi Seimbang, melalui kampanye Isi Piringku, sarapan yang baik seharusnya mengandung nutrisi yang lengkap, setiap kali makan dianjurkan ada:

    1/3 porsi karbohidrat1/3 porsi sayur1/6 porsi lauk berproteindan 1/6 porsi buah.

    WHO (2020) juga menekankan pentingnya kombinasi zat gizi pada sarapan untuk menunjang konsentrasi belajar maupun bekerja.

    Kenapa penting ada karbohidrat, lemak, dan serat?

    Sarapan memberikan banyak manfaat berupa energi untuk memulai hari dan meningkatkan produktivitas. Sarapan yang sehat harus mencakup kandungan utama seperti protein, serat, lemak, karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks (nasi, ubi, roti gandum, oatmeal) adalah bahan bakar utama tubuh dan otak. Tanpa karbohidrat yang cukup, seseorang bisa cepat lelah, pusing, atau sulit fokus. Tubuh saat bangun membutuhkan karbohidrat karena sudah berpuasa selama tidur.

    Serat dari sayur dan buah membantu pencernaan, menjaga rasa kenyang, serta melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral. Lemak sehat (dari alpukat, kacang, biji-bijian) memberi energi lebih tahan lama dan baik untuk fungsi sel tubuh.

    Risiko jika sering melewatkan sarapan

    Pada anak sekolah, studi ilmiah menemukan hubungan antara kebiasaan tidak sarapan dengan penurunan nilai ujian matematika dan membaca. Pada orang dewasa, tidak sarapan dapat meningkatkan kecenderungan makan berlebihan di siang atau malam hari. Kondisi ini bisa memperburuk pola makan dan mengganggu metabolisme tubuh. Dengan kata lain, sarapan bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga mengatur ritme biologis tubuh (circadian rhythm) agar energi lebih stabil sepanjang hari.

    Bagaimana cara menyiasati kalau cuma sempat telur rebus?

    Tidak masalah sesekali sarapan sederhana hanya dengan 2 butir telur rebus. Prinsip gizi seimbang bisa tetap dijaga dengan menyesuaikan makan siang dan malam. Misalnya, jika pagi hanya telur, maka saat jam 10 dan jam 15 (jam ngemil) bisa konsumsi sayur dan buah. Jika tidak, saat siang bisa dipenuhi kebutuhan gizi yang belum terpenuhi di pagi hari dengan menambah sayuran dan buah lebih banyak sebagai pencuci mulut. Siang dan malam hari, tetap makan sesuai porsi Isi Piringku atau Pedoman Gizi Seimbang.

    Prinsipnya, kalau tidak bisa lengkap dalam satu waktu, maka seimbangkan asupan gizi dalam 24 jam.

    Jadi, bagaimana sebaiknya?

    Intinya, tidak ada yang salah dengan ajakan Menkes. Dua telur rebus jelas lebih baik daripada melewatkan sarapan atau mengonsumsi makanan cepat saji yang tidak bergizi.

    Namun, penting diingat bahwa tubuh butuh variasi. Kalau ada waktu, siapkan sarapan yang lebih lengkap dengan tambahan karbohidrat, sayur, dan buah. Kalau tidak sempat, imbangi kebutuhan gizi di waktu makan lain.

    Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah meal preparation sederhana. Misalnya, pada malam hari sudah menyiapkan buah seperti pisang atau buah lainnya yang dipotong dalam wadah, atau merebus ubi sekaligus untuk stok beberapa hari. Dengan begitu, pagi hari bisa langsung dikombinasikan dengan telur rebus tanpa perlu banyak waktu terpakai.

    Dengan begitu, ajakan Menkes bisa dimaknai sebagai pesan sederhana yang mudah diikuti, sementara masyarakat tetap bisa menyesuaikan dengan prinsip gizi seimbang sesuai kondisi masing-masing.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video: Agenda Menkes ke Sumenep, Kebut Akselerasi Imunisasi Campak”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)