Topik: diabetes

  • Dokter Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Komplikasi Akut Diabetes

    Dokter Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Komplikasi Akut Diabetes

    Jakarta

    Tahukah Anda, komplikasi akut pada diabetes dapat cepat berkembang menjadi kondisi gawat darurat seperti Ketoasidosis Diabetikum (DKA)? Dalam hitungan jam, penderita bisa lemah, pingsan, hingga koma.

    Namun, jangan khawatir karena emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan siap menanganinya dengan cepat dan tepat, berstandar internasional bersama tim Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dan berada di rumah sakit selama 24 jam.

    FINASIM Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Herry Nursetiyanto menyampaikan bahwa DKA adalah komplikasi akut diabetes yang sering tidak disadari, namun dapat berakibat serius.

    “DKA terjadi ketika tubuh kekurangan insulin sehingga gula tidak dapat digunakan sebagai energi, maka tubuh akan memecah simpanan lemak (trigliserida) menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas di dalam organ hati diolah sehingga menghasilkan senyawa keton yang bersifat asam dan dilepaskan dalam aliran darah. Penumpukan keton inilah yang membuat darah menjadi asam dan berbahaya,” ujar dr. Herry dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).

    Adapun beberapa gejala yang sering dianggap sepele namun bisa berujung serius, yakni haus berlebihan, sering buang air kecil, mual, muntah, sakit perut, napas cepat dan dalam, mulut berbau aseton, lemas ekstrem, sulit berkonsentrasi, kulit kering, dan dehidrasi berat.

    “Koma ketoasidosis atau DKA bisa berakibat fatal bila terlambat ditangani. Jika penderita diabetes tiba-tiba pingsan, itu sudah pertanda darurat,” ungkapnya.

    Saat kondisi ini terjadi, pasien penanganan medis di IGD rumah sakit terdekat, dan tidak bisa hanya menunggu pasien hingga sadar sendiri.

    “Biasanya pasien akan diberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi dan suntikan insulin untuk menurunkan gula darah, koreksi keseimbangan garam mineral tubuh (elektrolit), sekaligus mencari penyebab DKA, serta pemantauan ketat oleh dokter,” tambahnya.

    Oleh karena itu, penting bagi pasien diabetes dan keluarga untuk memahami tanda darurat DKA dan dan segera membawanya ke rumah sakit, salah satunya layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM, menekankan pentingnya mengenali tanda darurat DKA dan segera membawa pasien ke rumah sakit. Ia menyebut penanganan DKA didukung Dokter Spesialis Penyakit Dalam 24 jam dan dapat melibatkan Dokter Anestesi bila diperlukan.

    “Bagi pasien diabetes dan keluarganya, penting untuk memahami tanda darurat DKA dan segera membawanya ke rumah sakit. Di Emergency 24 Jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan, penanganan DKA dapat dilakukan dukungan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berada di rumah sakit selama 24 jam. Jika diperlukan, perawatan lanjutan dapat melibatkan Dokter Spesialis Anestesi jika diperlukan tindakan bedah atau perawatan lanjutan secara intensif,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa tim dokter spesialis dan subspesialis Mayapada Hospital siaga 24 jam, baik di layanan poliklinik pada pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan malam hari dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, dan pelayanan yang berfokus pada pasien.

    “Tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga di rumah sakit selama 24 jam, baik di layanan poliklinik pada pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan malam hari dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB. Hal ini berguna agar kami dapat selalu memastikan keselamatan (patient safety), kenyamanan pasien (patient experience) dan berfokus pada pasien (patient-centered care), bersama tim medis berpengalaman dan fasilitas lengkap. Pasien dapat mengakses layanan ini melalui call center 150990 atau emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital,” jelasnya.

    Tak hanya penanganan yang tepat, tindakan pencegahan juga tak kalah penting, sehingga Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga memiliki layanan Sugar Clinic untuk membantu mengendalikan kadar gula darah lewat pemeriksaan gula darah gratis.

    Sekaligus layanan skrining risiko prediabetes/diabetes dengan teknologi AI, konsultasi langsung dengan dokter, serta program manajemen diabetes yang menyeluruh untuk mendukung kesehatan metabolisme.

    Informasi lainnya seputar kesehatan dapat ditemukan dalam fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare, hingga Personal Health yang terintegrasi dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau jumlah langkah, kalori terbakar, detak jantung, hingga BMI.

    (anl/ega)

  • Gaduh Menkes AS Sebut Obat Ini Picu Austisme, WHO Singgung Bukti Ilmiah

    Gaduh Menkes AS Sebut Obat Ini Picu Austisme, WHO Singgung Bukti Ilmiah

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Amerika Serikat Robert F Kennedy Jr menarik perhatian publik soal penyebab autisme. Pasalnya, ia sedang bersiap mengumumkan bahwa penggunaan Tylenol di kalangan ibu hamil kemungkinan terkait dengan kondisi perkembangan saraf tersebut.

    “Kami telah meluncurkan upaya pengujian dan penelitian besar-besaran yang akan melibatkan ratusan ilmuwan dari seluruh dunia. Pada bulan September, kami akan mengetahui penyebab epidemi autisme dan kami akan mampu menghilangkan paparan tersebut,” ujarnya dalam rapat kabinet April 2025.

    Para pejabat memperingatkan wanita di AS untuk tidak mengonsumsi tylenol atau dikenal sebagai paracetamol di negara lain selama kehamilan, kecuali jika mengalami demam.

    Lantas, benarkah begitu?

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bukti ilmiah saat ini menunjukkan ada banyak kemungkinan di balik anak mengalami autisme. Termasuk faktor lingkungan dan genetik.

    Studi menunjukkan paparan terhadap faktor lingkungan tertentu tampaknya lebih sering terjadi pada anak-anak autis atau orang tua mereka. Di usia orang tua, paparan prenatal terhadap polutan udara, komplikasi kelahiran yang parah, dan diabetes selama kehamilan hanyalah beberapa katalis yang diusulkan.

    “Selain itu, studi penelitian menyelidiki kemungkinan hubungan antara penggunaan berbagai obat selama kehamilan dan peningkatan risiko autisme,” tulis WHO.

    “Misalnya, paparan prenatal terhadap valproat dan karbamazepin, yang digunakan untuk kejang, tampaknya lebih sering terjadi pada anak-anak autis.”

    Meski begitu, para pejabat akan menyinggung penelitian terbatas yang menunjukkan potensi hubungan antara penggunaan obat umum dan peningkatan risiko autisme pada anak-anak.

    Namun, hal ini belum dikonfirmasi oleh studi ilmiah apapun yang diketahui atau dipublikasikan pada saat ini, yang tentunya bertentangan langsung dengan pemaparan WHO. Organisasi kesehatan itu sepakat bahwa autisme tidak disebabkan oleh satu hal, tetapi merupakan efek dari berbagai faktor lingkungan dan genetik.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Kasus Gagal Ginjal Meningkat di Usia Muda, Ini Dugaan Pemicunya

    Kasus Gagal Ginjal Meningkat di Usia Muda, Ini Dugaan Pemicunya

    Jakarta

    Meningkatnya kasus gagal ginjal di kalangan usia muda berkaitan langsung dengan pilihan pola makan mereka. Konsumsi makanan tertentu secara rutin meningkatkan kerusakan ginjal akibat tekanan jangka panjang pada organ penting ini.

    Dikutip dari Times of India, apa yang dikonsumsi dapat memperburuk faktor risiko dari penyakit ini. Berikut lima jenis makanan dan minuman yang dikaitkan parah ahli dengan meningkatnya angka gagal ginjal di kalangan orang muda.

    1. Makanan Olahan dan Kalengan

    Makanan olahan dan kalengan banyak dipilih karena praktis. Tetapi, produk-produk ini mengandung natrium yang sangat tinggi.

    Tubuh perlu bekerja lebih keras untuk menyaring darah saat kadar natrium menjadi berlebihan, yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Anak-anak muda yang sudah menghadapi risiko dari pilihan gaya hidup mereka akan mengalami kerusakan ginjal lebih cepat, karena tekanan ginjal yang berkepanjangan akibat beban kerja yang berlebihan.

    Kandungan natrium dalam sup kalengan, makanan siap saji, dan sayuran yang diawetkan melebihi batas normal. Sebab, produsen menambahkan garam untuk memperpanjang masa simpan, tanpa mengungkapkan hal ini pada konsumen.

    2. Minuman Manis dan Soda

    Banyak anak muda cenderung mengonsumsi minuman manis, seperti soda dan minuman berenergi, yang bisa berbahaya bagi kesehatan ginjal. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah menyebabkan obesitas dan diabetes, faktor risiko utama gagal ginjal di seluruh dunia.

    Keberadaan asam fosfat dalam soda tertentu secara langsung membahayakan fungsi ginjal, karena menghasilkan keasaman tubuh yang berlebihan, yang merusak jaringan ginjal.

    3. Makanan Cepat Saji dan Ultra-Olahan

    Anak muda mengalami kerusakan ginjal paling parah akibat makanan cepat saji dan makanan ultra-olahan. Sebab, produk-produk tersebut mengandung garam berlebih, lemak tidak sehat, serta zat aditif dan pengawet fosfor.

    Konsumsi makanan ini menyebabkan stres oksidatif dan peradangan pada ginjal, yang mengakibatkan penyakit ginjal kronis. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan ultra-proses dalam jumlah besar mempercepat penurunan fungsi ginjal, dan menimbulkan masalah metabolisme, termasuk asidosis dan tekanan darah tinggi.

    4. Makanan Tinggi Kalium dan Fosfor

    Makanan bergizi seperti alpukat, pisang, dan kacang-kacangan mengandung kalium serta fosfor dalam jumlah tinggi. Jumlah normal mineral ini tetap bermanfaat bagi kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan atau disfungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan zat berbahaya di ginjal.

    Kombinasi kadar fosfor yang tinggi dari bahan tambahan makanan olahan menyebabkan kerusakan ginjal melalui proses fibrosis dan peradangan. Anak muda dengan masalah ginjal, atau mereka yang berisiko, perlu mengikuti saran medis tentang konsumsi mineral mereka sambil menghindari makanan olahan dengan kandungan fosfor tinggi.

    5. Garam Berlebihan

    Akumulasi garam dalam jumlah berbahaya terjadi saat orang mengonsumsi garam berlebih dalam masakan mereka. Misalnya seperti mengonsumsi camilan asin termasuk keripik, acar, dan kacang asin.

    Kombinasi retensi air dan tekanan darah tinggi akibat konsumsi garam berlebihan, menciptakan beban berkelanjutan pada ginjal. Anak muda yang sering mengonsumsi makanan asin tanpa memahami potensi bahaya yang ditimbulkan makanan ini pada ginjal mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Profil Fahmi Bo Artis 90an yang Hidupnya Kini Memprihatinkan, Berjuang Melawan Penyakit!

    Profil Fahmi Bo Artis 90an yang Hidupnya Kini Memprihatinkan, Berjuang Melawan Penyakit!

    GELORA.CO  – Sosok artis Fahmi Bo tengah disorot publik usai kabar kesehatannya yang terus menurun viral di media sosial. Fahmi Bo kini hidupnya sangat memprihatinkan.

    Kabar terkini Fahmi Bo dibagikan oleh rekan sesama artis, Aji Yusman. Dalam unggahan Instagram Aji menunjukkan video kondisi terkini Fahmi Bo yang hanya bisa terbaring di kasurnya.

    Pakaian yang dikenakan sangat lusuh, pun wajahnya. Dia kini berjuang untuk sembuh dari komplikasi penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Tragis, dalam proses pemulihan ini Fahmi hanya seorang diri.

    Kondisi terkini Fahmi Bo yang semakin memprihatinkan. (Foto: Instagram)

    Kondisi terkini Fahmi Bo yang semakin memprihatinkan. (Foto: Instagram)

    Ya, Fahmi dikabarkan hanya tinggal sendiri di sebuah kos di Jakarta. Tidak ada keluarga yang menemaninya melewati masa-masa susah ini. Bantuan datang dari warga sekitar maupun sahabat artis.

    Terlepas dari kondisinya sekarang yang begitu memprihatinkan, sosok Fahmi amat terkenal di era 90an. Memerankan Gusur di Lupus, banyak orang mengenal Fahmi sebagai karakter yang jenaka dan menghibur.

    Berikut ini informasi lengkap tentang profil Fahmi Bo, mulai dari awal karier hingga kondisi terkini yang memprihatinkan, mengacu pada berbagai sumber, dikutip Senin (22/9/2025).

    Profil Fahmi Bo

    Fahmi Bo adalah arti kelahiran 28 Januari 29173 yang terkenal di era 90an. Perannya sebagai Gusur dalam sinetron legendaris Lupus di era 1990-an membawanya ke puncak kesuksesan dunia hiburan Tanah Air.

    Di awal karier yaitu tahun 1991, Fahmi Bo bermain peran di serial televisi Opera Tiga Jaman. Ia kemudian tampil di film Si Rawing II (Pilih Tanding), sebelum benar-benar melejit lewat sinetron Lupus. Perannya sebagai Gusur sukses melekat di ingatan penonton dan menjadi salah satu karakter ikonik pada masanya.

    Selain Lupus, Fahmi Bo juga membintangi sejumlah sinetron populer lain seperti Istana Impian (1996), Tersayang (1999), Kiamat Sudah Dekat (2005–2007), hingga Tukang Ojek Pengkolan (TOP). Sayangnya, karakter yang ia mainkan di TOP diceritakan meninggal, sehingga perannya di sinetron tersebut berhenti.

    Fahmi Bo Sempat Jadi Sopir hingga Tukang Pecel Lele 

    Seiring berkurangnya tawaran akting, Fahmi Bo tidak malu mencoba berbagai pekerjaan lain. Ia pernah bekerja sebagai sopir untuk komedian Azis Gagap, menjadi tukang parkir, hingga membantu teman berjualan pecel lele dan bebek goreng. Bahkan, ia sempat merilis single lagu sebagai upaya bertahan di dunia seni.

    Cobaan hidup Fahmi Bo tak berhenti sampai di situ. Dia diuji dengan penyakit. Pada 2018, ia mengalami stroke yang memengaruhi mobilitasnya. Kondisi ini diperparah dengan komplikasi diabetes dan asam urat yang membuat tubuhnya semakin lemah.

    Pada Agustus 2025, Fahmi Bo sempat dirawat di rumah sakit dan didiagnosis mengalami serangan jantung. Kini, kondisinya makin memprihatinkan. Tubuhnya tampak kurus, sulit berjalan, dan kerap bergantung pada bantuan teman serta komunitas.

    Situasi keuangan juga ikut memperberat keadaan, termasuk adanya tunggakan BPJS yang sempat diberitakan.

    Itu dia penjelasan mengenai sosok Fahmi Bo, artis 90an yang hidupnya kini memprihatinkan. Banyak dukungan diberikan untuk sang artis, pun doa dari netizen supaya Fahmi Bo sembuh dari segala penyakitnya

  • Anak Muda Ternyata Tetap Bisa Terkena Diabetes, Begini Cara Cegahnya

    Anak Muda Ternyata Tetap Bisa Terkena Diabetes, Begini Cara Cegahnya

    Jakarta

    Penyakit diabetes tidak hanya mampu menyerang mereka yang sudah memasuki usia tua saja. Namun anak muda juga memiliki potensi yang sama untuk menderita penyakit diabetes.

    Terserangnya anak muda terhadap penyakit diabetes tidak terlepas dari sejumlah kebiasaan yang kerap dilakukan seperti minum kopi susu kekinian, matcha, dan minuman manis lainnya.

    Kebiasaan itu mampu meningkatkan kadar gula darah secara perlahan. Jika dibiarkan, hal ini bisa menjadi awal dari prediabetes yang berpotensi berkembang menjadi diabetes tipe 2.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Tangerang dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM menjelaskan usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes. Kadar gula darah puasa sudah berkisar 100-125 mg/dL, yang normalnya berada di kisaran 70-90 mg/dL.

    “Mereka yang menderita diabetes, kadar gula darah puasa bisa mencapai ≥ 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar dan lelah, sering buang air kecil, sering haus dan mulut kering, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, penglihatan kabur, kesemutan di tangan dan kaki,” kata dr. Lusa dalam keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).

    “Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau resistensi insulin, di mana insulin tidak bekerja optimal, membuat kadar glukosa dalam darah tinggi dan mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah besar dan kecil, serta sistem saraf, sehingga makanan tidak bisa diubah menjadi energi,” tambahnya.

    Namun, sebagian besar diabetes tidak bergejala, sehingga penting sekali mendeteksi dini tanpa menunggu gejala-gejala di atas timbul.

    Dia mengatakan pengecekan gula darah juga sangat penting terutama bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, riwayat diabetes saat hamil, dan melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg.

    Pengecekan gula darah juga diperlukan untuk mereka yang memiliki faktor risiko diabetes lainnya seperti riwayat keluarga diabetes, tekanan darah tinggi, atau kadar kolesterol tinggi.

    Pemeriksaan gula darah bisa dilakukan secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Tangerang, termasuk skrining risiko prediabetes atau diabetes dengan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dokter, manajemen diabetes menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Kuningan, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan, hubungi call center 150770 atau akses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Lewat aplikasi MyCare, gaya hidup sehat dapat dipantau melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, jumlah langkah kaki, kalori terbakar, dan BMI. Dapatkan juga informasi kesehatan dan promo layanan melalui fitur Health Articles & Tips.

    (anl/ega)

  • Pria Ini Ngaku Cuma Makan Junk Food 700 Hari, Begini Efek ke Tubuhnya

    Pria Ini Ngaku Cuma Makan Junk Food 700 Hari, Begini Efek ke Tubuhnya

    Jakarta

    Seorang pria mengaku hanya mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food hampir dua tahun penuh. Hal ini mulai dilakukan sekitar bulan Juli 2023.

    Semasa kecil, pria yang tidak disebutkan namanya ini lebih sering diberikan makanan cepat saji sejak kecil. Tetapi, ia mengaku bahwa tidak makan makanan sehat selama lebih dari 700 hari.

    “Sejak sekitar Juli atau Agustus 2023, saya belum pernah sehari pun tidak makan makanan cepat saji. Itu benar-benar satu-satunya yang saya makan,” tutur pria berusia 32 tahun itu, yang dikutip dari Mirror UK.

    “Setiap hari, saya akan makan satu porsi besar (sekitar 2 ribu kalori) dari gerai makanan cepat saji pilihan saya, yang saya minum bersama soda atau minuman berenergi,” sambungnya.

    Dari mulai bangun tidur, pria itu sudah mengonsumsi minuman berenergi, yang bisa diminum sekitar 2 atau 3 kaleng yang berisi 473 ml setiap hari. Bahkan, ia mengaku tidak minum air putih dalam rentang waktu tersebut.

    Meski gaya hidup yang dijalaninya buruk, pria itu selalu mengaku sehat secara fisik. Indeks Massa Tubuh (IMT) pria tersebut sekitar 20,8 yang termasuk dalam kategori berat badan normal, dengan berat badan 66 kg.

    Ia mengaku sehat dan kabarnya tekanan darahnya normal. Biasanya, ia hanya makan satu kali makanan utama sehari dengan total kalori 2 ribu kalori yang dikonsumsi bersama soda atau minuman berenergi.

    Pria itu menjelaskan bahwa alasan utamanya melakukan semua itu adalah kenyamanan, rasa, kemudahan mendapatkannya, dan harganya. Bahkan, dia mengatakan tubuhnya bereaksi lebih buruk saat mencoba makan makanan sehat.

    “Sistem pencernaan saya hanya terasa tidak enak saat saya mencoba makan sayuran atau minum air putih. Entah kenapa, saya memang selalu seperti ini,” tutur pria tersebut.

    “Saya belum makan buah selama, mungkin 10 atau 15 tahun, tepatnya. Saya benci buah. Salad membuat saya merasa sangat mual,” tambahnya.

    Lantas, apakah makanan cepat saji itu sehat? Tentunya tidak.

    Menurut National Health Service (NHS) di Inggris, rata-rata pria membutuhkan sekitar 2.500 kalori per hari untuk menjaga berat badan yang sehat. Sementara para wanita, rata-rata harus mencapai 2.000 kalori.

    Tapi, ini bukan tentang kalori saja, tetapi apa yang dikonsumsi. Meskipun sesekali mengonsumsi makanan cepat saji tidak berbahaya, para ahli sangat menyarankan untuk tidak menjadikannya satu-satunya sumber nutrisi tubuh. Terutama dalam jangka waktu yang lama.

    Dikutip dari WebMD, ini yang terjadi pada tubuh jika terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji:

    1. Berat badan naik

    Makanan cepat saji memang praktis dan murah. Tetapi, burger hingga kentang goreng mengandung lebih banyak lemak, kalori, dan karbohidrat olahan, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.

    2. Bahaya untuk jantung

    Natrium membuat makanan cepat saji terasa lebih enak dan mencegahnya rusak. Tetapi, terlalu banyak natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah, hingga risiko gagal jantung, serangan jantung, serta stroke.

    3. Lonjakan gula darah

    Makanan berlapis tepung yang tinggi karbohidrat olahan akan dipecah tubuh menjadi gula. Saat kadar gula darah meningkat, tubuh memompa insulin untuk menyeimbangkannya.

    Seiring berjalannya waktu, lonjakan gula ini bisa merusak pankreas, kadar gula darah naik, hingga memicu diabetes tipe 2.

    4. Masalah pencernaan

    Makanan tinggi natrium dapat memicu kembung untuk sementara. Jika dipadukan dengan rendahnya jumlah serat makanan, saluran pencernaan akan tersumbat. Hal ini dapat menyebabkan sembelit yang membuat Anda berisiko terkena wasir, hernia, dan divertikulitis.

    5. Mempengaruhi suasana hati

    Apa yang dimakan dan diminum dapat memengaruhi perasaan Anda secara mental dan fisik. Makanan cepat saji kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan suasana hati.

    Penelitian menunjukkan bahwa makanan cepat saji dan makanan olahan yang dibeli di toko mungkin terkait dengan risiko depresi yang lebih tinggi.

    6. Lebih mudah lelah

    Ketika sejumlah karbohidrat olahan masuk ke tubuh, gula darah naik dengan cepat, lalu turun dengan cepat pula. Hal ini dapat membuat seseorang merasa lelah.

    7. Mempengaruhi kesuburan

    Ftalat, bahan kimia sintetis yang melarutkan material dan membuat plastik tahan lama bisa terdapat di makanan cepat saji. Studi terbaru mengaitkan bahan kimia itu terhadap masalah kesuburan dan risiko lebih tinggi pada gangguan belajar serta perilaku anak-anak.

    8. Mengikis tulang dan sendi

    Kelebihan berat badan dan obesitas yang disebabkan makanan cepat saji memberikan tekanan ekstra pada sendi, terutama pinggul dan lutut. Hal ini membuat seseorang lebih mungkin mengalami patah tulang di sekitar sendi.

    9. Menyebabkan jerawat pada kulit

    Makanan cepat saji penuh dengan bahan-bahan yang tidak cocok untuk kulit. Gula dapat menurunkan kadar kolagen dna menyebabkan tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan.

    Garam dapat menguras kelembapan kulit, dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi dapat memicu hormon yang berperan dalam pembentukan jerawat.

    10. Mempengaruhi daya ingat

    Para ahli berpendapat bahwa lemak jenuh dan lemak trans memberitahu tubuh untuk membentuk plak di otak. Lemak ini menyebabkan demensia dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer tiga kali lebih banyak daripada yang tidak mengonsumsi makanan cepat saji.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Minum Kopi Tanpa Kafein, Benarkah Lebih Sehat? Ini 4 Manfaatnya

    Minum Kopi Tanpa Kafein, Benarkah Lebih Sehat? Ini 4 Manfaatnya

    Jakarta

    Kopi tanpa kafein atau disebut ‘decaf’ memiliki kadar kafein yang jauh lebih rendah dibandingkan kopi biasa. Sekitar 97 persen kandungan kafeinnya telah dihilangkan, sehingga lebih cocok untuk orang yang sensitif terhadap kafein atau ingin mengurangi konsumsinya.

    Meski begitu, kopi tanpa kafein tetap mengandung banyak antioksidan yang bermanfaat, antara lain membantu menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, dan mendukung fungsi tubuh lainnya.

    Dikutip dari Everyday Health, kopi ini dapat dinikmati dalam berbagai cara, disajikan panas, dingin, maupun sebagai campuran dalam olahan kue. Berikut beberapa manfaat kopi tanpa kafein beserta penjelasannya.

    1. Meningkatkan Mikrobioma Usus yang Lebih Sehat

    Seperti kopi biasa, kopi tanpa kafein kaya akan antioksidan yang bisa mendukung kesehatan usus. Meski kedua jenis kopi ini merangsang motilitas lambung, yaitu membuat ingin buang air besar, beberapa penelitian menemukan bahwa kopi tanpa kafein tidak terlalu merangsang sekresi asam lambung.

    Selain itu, senyawa fenoliknya memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi pada usus besar dan bisa mendukung komunitas bakteri.

    Menurut ahli diet Lauren Maneker MS, RDN, LD, kopi tanpa kafein memberikan kontribusi positif dengan mendorong pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat karena kandungan senyawa fenolik makanan yang tinggi, tanpa potensi gangguan gastrointestinal yang terkadang dipicu oleh kafein.

    2. Meningkatkan Fungsi Hati

    Sebuah studi yang berskala besar menemukan bahwa mengonsumsi kopi biasa ataupun kopi tanpa kafein berkaitan dengan kadar enzim hati yang lebih sehat. Para peneliti berpendapat, bahwa antioksidan, termasuk senyawa fenolik dalam kopi kemungkinan berperan.

    Senada dengan temuan itu, dalam studi besar lainnya peneliti menemukan bahwa peminum kopi, apapun jenis kopinya memiliki risiko penyakit hati kronis yang lebih rendah.

    Meski banyak penelitian tentang dampak kopi biasa terhadap kesehatan jantung, penelitian tentang kopi tanpa kafein masih sedikit. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

    Sebuah studi menemukan, kopi tanpa kafein, bersama dengan kopi bubuk, dan kopi instan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Peserta yang minum 1-3 cangkir kopi tanpa kafein per hari berisiko rendah terkena penyakit kardiovaskular.

    4. Meningkatkan Gula Darah Puasa

    Gula darah puasa, atau pengukuran gula darah setelah berpuasa semalaman sering digunakan untuk mendiagnosis diabetes. Berkat antioksidan yang disebut asam klorogenat, minum kopi tanpa kafein bisa membantu menurunkan gula darah puasa sebesar 4%-5%.

    Penelitian juga menyatakan bahwa kopi tanpa kafein menunjukkan efek metabolik yang menguntungkan, meningkatkan gula darah puasa, dan mengurangi stres oksidatif.

    Kandungan Nutrisi Kopi Tanpa Kafein

    Kopi tanpa kafein memiliki komposisi nutrisi yang serupa dengan kopi biasa. Hanya saja, sebagian besar kafeinnya tidak ada.

    Bergantung pada ukuran dan merek kopi, kandungan kafeinnya bisa sekitar 8-10 mg, atau hanya 2 mg per cangkirnya. Kopi tanpa kafein tidak mengandung kalori, tapi mengandung beberapa mikronutrien, mirip dengan kopi biasa. Berikut kandungan nutrisi 1 sajian kopi tanpa kafein:

    Kalium: 120 mgMagnesium: 12 mgSodium: 5 mgProtein:>1 g

    (elk/elk)

  • Hati-hati! Kesehatan Mulut yang Buruk Bisa Picu Kanker Pankreas

    Hati-hati! Kesehatan Mulut yang Buruk Bisa Picu Kanker Pankreas

    Jakarta

    Ketidakseimbangan mikroba di dalam mulut, terdiri dari jutaan bakteri, virus, dan jamur, telah lama dikaitkan dengan berbagai penyakit sistemik, seperti Alzheimer, diabetes, hingga beberapa jenis kanker. Hal ini kembali diperkuat melalui sebuah penelitian terbaru.

    Dikutip dari laman New York Post, riset yang dilakukan tim NYU Langone Health dan Perlmutter Cancer Center menemukan adanya kaitan antara lebih dari dua lusin jenis mikroba mulut dengan peningkatan risiko kanker pankreas, salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

    “Temuan kami memberi wawasan baru tentang hubungan antara mikrobioma oral dan kanker pankreas,” kata penulis utama studi, seorang peneliti pascadoktoral di Departemen Kesehatan Populasi di Fakultas Kedokteran NYU Grossman, Yixuan Meng.

    Peneliti melaporkan, bakteri tersebut menumpang melalui air liur yang tertelan ke pankreas, organ yang memerankan peran penting dalam pencernaan dan pengaturan gula darah. Dalam penelitian, para peneliti menganalisis DNA dan jamur dalam air liur 122.000 orang. Pemantauan dilakukan kurang lebih sembilan tahun untuk melihat apakah mereka mengembangkan tumor.

    Mereka membandingkan DNA 445 pasien kanker pankreas dengan 445 peserta studi bebas kanker yang dipilih secara acak, serta memperhitungkan faktor risiko kanker, seperti usia, ras, dan penggunaan rokok.

    Tim mengidentifikasi 24 spesies bakteri dan jamur yang bisa meningkatkan atau menurunkan risiko kanker pankreas. Sementara tiga jenis bakteri lainnya diketahui menyebabkan penyakit gusi.

    Penyakit gusi bisa melepaskan penanda peradangan ke dalam aliran darah yang bisa memicu kanker pankreas. Hal itu dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan tumor.

    Kelompok 27 mikroba meningkatkan risiko berkembangnya kanker pankreas lebih dari tiga kali lipat.

    Sementara, membersihkan gigi bisa melindungi tubuh dari kanker. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal JAMA Oncology,

    “Lebih jelas dari sebelumnya bahwa menyikat dan membersihkan gigi dengan benang gigi tidak hanya membantu mencegah penyakit periodontal tetapi juga dapat melindungi dari kanker,” kata penulis studi senior Dr Richard Hayes , seorang profesor di Departemen Kesehatan Populasi.

    Kendati demikian, Hayes menentukan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan hubungan sebab-akibat langsung antara bakteri mulut dan kanker pankreas.

    “Dengan membuat profil populasi bakteri dan jamur di mulut, ahli onkologi dapat mengidentifikasi bakteri yang paling membutuhkan skrining kanker pankreas,” ujar Jiyoung Ahn, salah satu penulis senior studi ini, seorang profesor di Departemen Kesehatan dan Kedokteran Populasi di Fakultas Kedokteran Universitas New York Grossman.

    (elk/suc)

  • Minuman Pagi yang Bantu Luruhkan Lemak Perut, Bye Buncit!

    Minuman Pagi yang Bantu Luruhkan Lemak Perut, Bye Buncit!

    Jakarta

    Banyak orang bermimpi memiliki perut rata, namun lemak di area ini sering kali paling sulit untuk dikurangi. Lemak perut bukan hanya soal penampilan, tapi juga berkaitan dengan risiko kesehatan serius seperti diabetes dan penyakit jantung.

    Salah satu cara sederhana yang bisa mendukung usaha meluruhkan lemak adalah dengan memperhatikan rutinitas pagi, termasuk pilihan minuman yang dikonsumsi. Dengan memulai hari secara tepat, tubuh dapat lebih siap membakar energi dan menjaga metabolisme tetap optimal.

    Minuman ‘Peluruh’ Lemak

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa jenis minuman pagi yang bisa membantu proses penurunan berat badan:

    1. Air Lemon dan Madu

    Dikutip dari Times of India, salah satu minuman populer untuk menurunkan berat badan adalah air lemon. Buah lemon sendiri membantu membersihkan tubuh, meningkatkan metabolisme, dan mendukung pembakaran lemak.

    Jika rasa lemon terasa terlalu asam, menambahkan sedikit madu juga dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Campurkan setengah sendok teh madu dan satu sendok teh perasan lemon ke dalam segelas air hangat, lalu minum di pagi hari dan sebelum tidur.

    2. Teh Hijau

    Teh hijau dikenal luas karena kemampuannya membakar lemak. Tak hanya itu, kandungan antioksidannya yang tinggi membuat teh hijau sangat bermanfaat bagi kesehatan.

    Minuman ini juga baik dikonsumsi setelah makan karena membantu membakar kalori berkat kandungan nutrisi dan antioksidannya. Manfaat tersebut terutama berasal dari kandungan katekin, sebuah antioksidan yang dapat mempercepat metabolisme dan mendorong pembakaran lemak.

    Jika sulit menemukan teh hijau berkualitas tinggi, matcha bisa menjadi alternatif. Matcha juga mengandung katekin lebih banyak dan dianggap lebih efektif untuk mendukung penurunan berat badan.

    3. Teh Kayu Manis

    Tambahkan kayu manis yang harum ke dalam segelas air mendidih, dan minuman ajaib ini dipercaya mampu membantu mengurangi lemak tubuh. Menyeruput teh kayu manis di sore hari saat matahari terbenam dapat membantu mempercepat metabolisme.

    Kayu manis memiliki banyak sifat antibakteri dan antioksidan. Campuran ini dianggap punya berbagai manfaat kesehatan dan sering digunakan sebagai minuman detoks.

    Untuk rasa yang lebih enak, ramuan ini bisa ditambahkan sedikit madu sebagai pemanis alami.

    4. Kopi Hitam

    Kandungan kafein dalam kopi yang terkenal sebagai pemberi energi bisa jadi salah satu kunci dalam menurunkan lemak viseral di perut. Ahli sejak lama percaya kemampuan kafein meningkatkan metabolisme adalah alasan utama mengapa kopi dapat membantu menurunkan berat badan.

    “Kopi biasanya memiliki lebih banyak kafein per ons (dibandingkan teh hijau), sehingga dapat meningkatkan laju metabolisme saat istirahat lebih jauh lagi,” kata ahli gizi Megan Byrd, RD dikutip dari Eating Well.

    Kopi juga mengandung antioksidan yang tinggi. Setiap cangkir kopi dapat berisi sekitar 200 hingga 550 miligram antioksidan.

    5. Susu Skim atau Susu Kedelai

    Minuman yang rendah kalori tetapi kaya nutrisi adalah pilihan tepat ketika mencoba menurunkan berat badan. Susu skim dan susu kedelai sama-sama memenuhi kriteria tersebut.

    Pengganti susu nabati, seperti susu almond, umumnya memiliki kalori lebih sedikit dibandingkan susu sapi, tetapi kandungan proteinnya juga lebih rendah, sehingga tidak selalu lebih baik untuk menurunkan berat badan.

    Perlu diingat jenis minuman bukan satu-satunya faktor penurunan berat badan. Pengaturan pola makan dan aktivitas rutin juga perlu dilakukan.

    (avk/kna)

  • 5 Cara Simpel Turunkan Gula Darah Tinggi, Nggak Perlu Obat

    5 Cara Simpel Turunkan Gula Darah Tinggi, Nggak Perlu Obat

    Jakarta

    Gula darah tinggi atau hiperglikemia terjadi ketika kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini sering dikaitkan dengan diabetes, tetapi juga bisa dipicu oleh stres, pola makan tidak sehat, atau kurangnya aktivitas fisik.

    Jika dibiarkan, gula darah tinggi dapat merusak organ penting seperti jantung, ginjal, dan mata. Karena itu, memahami cara mengatasi hiperglikemia dan dampaknya sangat penting agar lebih waspada terhadap kesehatan.

    Cara Turunkan Gula Darah

    Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dengan mudah. Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Atur Konsumsi Karbohidrat

    Asupan karbohidrat sangat memengaruhi kadar gula darah. Tubuh memecah karbohidrat menjadi gula, terutama glukosa. Kemudian insulin membantu tubuh menggunakan dan menyimpannya sebagai energi.

    Proses ini terganggu jika mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat atau memiliki masalah fungsi insulin, sehingga kadar gula darah bisa meningkat.

    American Diabetes Association merekomendasikan pengidap diabetes untuk mengelola asupan karbohidrat dengan cara menghitung jumlah karbohidrat dan menyesuaikannya dengan kebutuhan aktivitas harian. Menghitung karbohidrat dapat membantu merencanakan pola makan yang lebih tepat dan meningkatkan pengendalian gula darah.

    Karbohidrat tetap dibutuhkan oleh tubuh. Namun, pilihlah sumber karbohidrat yang baik seperti biji-bijian utuh dan sumber alami yang tidak diproses.

    2. Aktivitas Fisik Tiap Hari

    Olahraga teratur dan aktivitas fisik dapat membantu mengelola berat badan sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin yang lebih baik berarti sel-sel tubuh dapat menggunakan glukosa dalam aliran darah dengan lebih efektif.

    Olahraga juga membantu otot menggunakan gula darah sebagai energi dan untuk kontraksi otot.

    Jika sulit mendapatkan waktu, sesi olahraga singkat sudah memberikan manfaat ke tubuh. Misalnya, lakukan olahraga 10 menit sebanyak 3 kali sehari selama 5 hari, dengan target total 150 menit per minggu.

    3. Makan Banyak Serat

    Serat memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan gula, sehingga kenaikan gula darah berlangsung lebih bertahap.

    Ada dua jenis serat, yaitu tidak larut (insoluble) dan larut (soluble). Keduanya sama-sama penting, tapi serat larut terbukti secara khusus dapat membantu mengontrol gula darah. Sedangkan, serat tidak larut tidak menunjukkan efek tersebut.

    Pola makan tinggi serat dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengatur gula darah dan membantu mengelola diabetes tipe satu. Beberapa jenis makanan tinggi serat meliputi sayur, buah, kacang-kacangan dan biji-bijian.

    4. Minum Air Putih

    Minum air dengan cukup dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain mencegah dehidrasi, air juga membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine.
    Sebuah tinjauan penelitian tahun 2021 menemukan orang yang lebih banyak minum air memiliki risiko lebih rendah mengalami kadar gula darah tinggi. Minum air secara rutin bisa membantu menghidrasi darah, menurunkan gula darah, dan mengurangi risiko diabetes.

    5. Makan Pelan-pelan dan Mengatur Porsi Makan

    Mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi dapat membantu mengendalikan asupan kalori dan menjaga berat badan tetap ideal. Menjaga berat badan sehat terbukti mendukung kestabilan gula darah dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

    Mengontrol porsi makan juga membantu mencegah lonjakan gula darah. Cara mengontrol porsi makan dapat dilakukan dengan makan pelan-pelan, menimbang makanan, memakai piring lebih kecil, dan menghindari restoran all you can eat.

    Jangan juga membaca label makanan dan mencatat makanan yang sudah dikonsumsi untuk memastikan makanan tidak berlebihan.

    (avk/kna)