Topik: diabetes

  • Mitos atau Fakta, Apakah Lemon Tea Lebih Baik dari Es Teh Manis

    Mitos atau Fakta, Apakah Lemon Tea Lebih Baik dari Es Teh Manis

    Jakarta, Beritasatu.com – Lemon tea (teh lemon) dan es teh manis merupakan dua minuman populer yang sering dinikmati untuk menyegarkan tenggorokan, apalagi saat cuaca panas. Namun, apakah lemon tea lebih unggul dari es teh manis?

    Lemon dikenal memiliki banyak manfaat, mulai dari penggunaan kuliner hingga pengobatan. Lemon digunakan di seluruh dunia dalam makanan penutup, minuman, saus, dan sebagai pelengkap untuk hidangan daging serta ikan.

    Selain itu, lemon adalah pembersih alami dan penghilang noda yang efektif. Mengonsumsi lemon tea adalah cara tepat untuk menyegarkan dahaga sekaligus memperoleh asupan vitamin penting. Minuman ini dapat menghidrasi tubuh, rendah gula, dan rendah kalori.

    Menambahkan irisan lemon ke dalam teh dapat meningkatkan cita rasa hampir semua jenis teh. Sepotong lemon dapat menghaluskan rasa teh yang kuat atau menyeimbangkan rasa teh yang manis secara alami. Lemon juga bisa mendukung perasa tambahan, seperti bergamot, lavender, atau mint.

    Berikut adalah manfaat dari lemon tea, seperti diilansir dari The Culture Of The World.

    1. Mengatasi depresi dan kecemasan 
    Pada masa yang penuh tekanan, lemon tea dapat membantu meredakan kecemasan dan depresi. Minuman ini mengandung flavonoid, tanin, tembaga, dan kalium yang dapat meningkatkan fungsi otak.

    Selain nutrisi penting, aroma lemon tea juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan, bahkan membantu daya ingat.

    2. Mengatur kadar gula darah  
    Kandungan sari lemon dan daun teh dalam lemon tea dapat mendukung pankreas untuk meningkatkan sintesis insulin, menjaga kadar glukosa darah, dan menyeimbangkan aktivitas hormon.

    Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes, karena kadar gula darah yang stabil dapat membantu mencegah lonjakan gula.

    3. Membantu mengelola berat badan
    Lemon tea sering digunakan sebagai minuman penunjang penurunan berat badan. Minuman ini membantu membersihkan racun dari tubuh, yang berperan dalam meningkatkan metabolisme dan mengelola berat badan.

    4. Detoksifikasi tubuh secara alami
    Lemon tea adalah minuman anti-inflamasi yang populer, yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, meningkatkan metabolisme, dan melancarkan pencernaan.

    Kandungan asam sitrat dalam lemon membantu mengeluarkan racun dari hati, terutama jika diminum di pagi hari saat perut kosong.

    5. Meredakan gejala migrain  
    Lemon tea mengandung antioksidan dan aroma menyegarkan yang dapat membantu meredakan migrain. Polifenol dalam minuman ini juga mengurangi peradangan di kepala, wajah, dan saluran hidung, sehingga membantu menjaga energi tetap stabil.

    6. Mencegah penyakit umum  
    Antioksidan dalam lemon tea dapat membantu meredakan hidung tersumbat dan mendukung pemulihan yang cepat.

    Selain itu, lemon tea juga diyakini membantu mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan risiko strok, serta menjaga tekanan darah tetap stabil.

    7. Mendukung fungsi pencernaan  
    Rutin minum lemon tea dapat membantu memenuhi keinginan makan tanpa mengganggu pencernaan. Minuman ini membantu sistem pencernaan tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

    Dengan beragam manfaat tersebut, lemon tea menjadi pilihan yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga mendukung kesehatan.secara signifikan meningkatkan proses pencernaan.
     

  • Inspiratif, Satu Keluarga di Singapura Diet Bareng untuk Atasi Obesitas

    Inspiratif, Satu Keluarga di Singapura Diet Bareng untuk Atasi Obesitas

    Jakarta

    Satu keluarga di Singapura sukses melakukan diet bersama untuk mengatasi masalah kegemukan. Sang ibu dari keluarga tersebut, Sharifah Osman, mengungkapkan niat untuk menurunkan berat badan itu berawal dari resolusi tahun baru 2022.

    Wanita berusia 49 tahun itu mengatakan keluarganya berhasil menurunkan berat badan dengan total lebih dari 100 kg selama dua tahun.

    Di awal-awal diet, Sharifah masih melakukannya dengan setengah hati dan belum mendapat hasil yang memuaskan. Setelah menjalani program penurunan berat badan dan berhasil, ia mulai memotivasi suami dan kedua anaknya untuk melakukan hal yang sama.

    Dikutip dari The Straits Times, saat itu Sharifah memiliki berat badannya mencapai 105 kg dengan tinggi badan 158 cm. Karena dinyatakan obesitas, dia harus minum obat untuk tiga penyakit kronis, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

    Di tahun yang sama, yakni 2023, suami Sharifah mengalami serangan jantung dan anak perempuannya memiliki kebutuhan khusus. Sadar mendapat banyak masalah kesehatan, ia mulai ingin memulai hidup sehat dan menurunkan berat badannya.

    Untuk diet, Sharifah melibatkan pelatih pribadinya, Deen Mujahid, yang memotivasinya berolahraga dan mengubah pola makannya.

    Proses Penurunan Berat Badan

    Selama diet, Mujahid menyarankan Sharifah untuk mengurangi makan nasi dan makanan tidak sehat lainnya yang biasa dikonsumsi. Selain itu, dia lebih sering olahraga dan melakukan kebiasaan sehat lainnya.

    Dikutip dari Hindustan Times, Sharifah juga selalu menggunakan tangga untuk sampai di tempat tinggalnya yang berada di apartemen lantai 13.

    Sharifah sering melakukan lompat tali, jalan kaki sejauh 5 km setiap hari, dan pergi ke tempat gym pada jam makan siang. Dalam waktu 17 bulan, ia berhasil menurunkan berat badan lebih dari 50 kg dan ikut serta dalam kompetisi lari khusus wanita.

    Tak hanya berat badan, diet yang dijalani Sharifah juga membantunya mengendalikan penyakit dan tidak lagi mengkonsumsi obat.

    “Saya perlu melakukan sesuatu untuk mengubah hidup saya. Saya merasa sangat sulit untuk menurunkan berat badan, kami menyukai makanan, dan makanan adalah kenyamanan saya,” terang Sharifah.

    “Setiap kali saya stres, saya makan,” sambungnya.

    NEXT: Mulai memotivasi keluarganya

  • Skrining Kesehatan Gratis Buat Warga +62 yang Ultah, Ini Lokasi dan Cara Daftarnya

    Skrining Kesehatan Gratis Buat Warga +62 yang Ultah, Ini Lokasi dan Cara Daftarnya

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI memberikan skrining kesehatan gratis bagi mereka yang tengah berulang tahun. Program ini mulai berlaku 2025 mendatang.

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut pemberian tersebut demi menekan risiko penyakit yang kerap tidak terdeteksi hingga berakhir komplikasi. Adapun jenis skrining yang diberikan menyesuaikan dengan usia masing-masing.

    “Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” beber Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (31/10/2024).

    Menkes menyebut program tersebut berjalan di luar jaminan kesehatan nasional (JKN) yang juga mencakup 14 skrining penyakit secara gratis. Bagaimana cara mendapatkannya?

    Kemenkes RI mencatat data penerima skrining gratis, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

    Warga mendatangi puskesmas terdekatMembawa identitas KTPPetugas akan melakukan verifikasi berbasis data kependudukan terkait layanan ini.

    Berikut daftar pengelompokan pemberian skrining gratis berdasarkan usia:

    Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

    (naf/kna)

  • Mulai 2025, Warga RI Bakal Dapat Kado Ultah Medical Check Up Sesuai Umur

    Mulai 2025, Warga RI Bakal Dapat Kado Ultah Medical Check Up Sesuai Umur

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis. Program ini disebut akan berjalan di tahun 2025 yang berfokus pada deteksi dini penyakit sesuai kategori usia.

    “Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (31/10/2024).

    Program ini disebut akan berbeda dari skrining Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.

    “Warga yang berulang tahun cukup mendatangi puskesmas terdekat dengan membawa identitas, dan petugas akan memverifikasi data berdasarkan basis data kependudukan untuk mengakses layanan ini,” ucap Menkes.

    Berikut kategori skrining kesehatan berdasarkan kelompok usia

    Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

    (kna/kna)

  • Pacar Cristiano Ronaldo Dirawat di RS karena Pneumonia, Begini Kondisinya

    Pacar Cristiano Ronaldo Dirawat di RS karena Pneumonia, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Georgina Rodriguez, kekasih Cristiano Ronaldo belakangan diketahui dirawat empat hari di rumah sakit karena pneumonia. wanita 30 tahun itu membagikan kabar kesehatannya dalam unggahan story di Instagram.

    “Akhirnya kembali ke rumah! Saya menghabiskan empat hari di rumah sakit karena pneumonia, saya sudah lebih baik sekarang tetapi masih dalam pemulihan di rumah bersama keluarga saya,” terang Rodriguez, dikutip dari Daily Mail, Kamis (31/10/2024).

    The Sun melaporkan Rodriguez dirawat di Rumah Sakit Jerman Saudi di Riyadh, Arab Saudi, tempat dia tinggal bersama Ronaldo.

    Influencer dan model tersebut telah bersama superstar Portugal Ronaldo sejak 2016 setelah mereka bertemu di sebuah toko ritel Gucci di Madrid. Mereka memiliki dua anak bersama, sementara Ronaldo memiliki tiga anak lain dari hubungan sebelumnya.

    “Saya harus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua staf, dokter, perawat, dan semua orang di rumah sakit. Mereka merawat saya dengan sangat baik dan saya sangat bersyukur untuk itu,” lanjutnya.

    Menurut layanan kesehatan nasional Inggris atau national health service (NHS), pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi.

    Meskipun kebanyakan orang pulih dalam waktu dua hingga empat minggu, beberapa orang berisiko sakit parah dan memerlukan perawatan di rumah sakit, seperti bayi, orang tua, dan mereka yang memiliki riwayat masalah kondisi paru.

    Menurut NHS, gejala pneumonia meliputi:

    Batuk berdahak, disertai lendir berwarna kuning atau hijauSesak napasDemam tinggiNyeri dadaTubuh terasa nyeriMerasa sangat lelahKehilangan nafsu makanMengeluarkan suara mengi saat bernapas , bayi juga dapat mengeluarkan suara mendengusMerasa bingung, hal ini umum terjadi pada orang tua

    Apa Pemicu Pneumonia?

    Berikut ini adalah kelompok orang yang berisiko tinggi terkena pneumonia:

    Perokok aktif.Memiliki riwayat stroke.Bayi (0-2 tahun) dan lansia (di atas 65 tahun).Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menekan sistem imun, seperti steroid, konsumsi antibiotik jangka panjang, dan lain-lain.Memiliki riwayat asma, gagal jantung, diabetes, HIV/AIDS, fibrosis kistik, dan penyakit kronis lainnya.Sedang menjalani kemoterapi. Kondisi ini dapat menyebabkan sistem imun melemah, sehingga virus dan bakteri lebih mudah menyerang.Penyakit ini disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur yang menginfeksi paru-paru. Namun, infeksi bakteri merupakan penyebab pneumonia yang paling umum pada orang dewasa.Infeksi SARS-CoV-2, yang lebih dikenal sebagai virus corona (virus penyebab COVID-19), juga dapat menyebabkan pneumonia. Dibandingkan kondisi lainnya, pneumonia yang disebabkan oleh virus corona jauh lebih berbahaya.

    (naf/kna)

  • Badan Lemas Kepala Pusing? Ini Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Badan Lemas Kepala Pusing? Ini Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Badan lemas dan kepala pusing merupakan salah satu gejala masalah kesehatan yang mungkin dialami sebagian orang. Gejala tersebut bisa bersifat sementara, maupun bisa pergi atau datang lagi.

    Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kelelahan fisik, mental, dehidrasi, maupun kondisi kesehatan tertentu. Tentunya hal tersebut membuat kita tak nyaman, sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, bukan?

    Penyebab Badan Lemas Kepala Pusing

    Terdapat kondisi kesehatan yang berbeda yang menyebabkan kondisi ini. Mengutip Healthline, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab badan lemas dan kepala pusing:

    1. Kekurangan Sel Darah Merah (Anemia)

    Ketika seseorang mengidap anemia, tubuh akan tidak cukup sel darah merah atau sel-sel ini tidak bekerja dengan baik.

    Di mana, sel darah merah sendiri membawa oksigen ke seluruh organ dan jaringan tubuh. Oleh sebab itu, kekurangan oksigen bisa membuat merasa lemas dan pusing.

    Cara Mengatasi

    Mengutip Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa untuk mengatasi badan lemas kepala pusing akibat anemia:

    Konsumsi suplemen zat besi, asam folat, atau vitamin B12.Dokter mungkin akan meresepkan obat Eritropoietin (untuk membantu sumsum tulang memproduksi sel induk darah lebih banyak) atau Imunosupresan (untuk mencegah sistem imun menyerang sel darah merah).

    2. Gula Darah Rendah

    Tubuh membutuhkan glukosa atau gula untuk membuat energi. Ketika kadar gula darah turun, kita mungkin merasa lemas, pusing dan gemetar.

    Seringkali, gula darah rendah menjadi efek samping dari insulin dan obat lain yang digunakan untuk mengobati diabetes.

    Cara Mengatasi

    Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan tekanan darah rendah ke normal:

    Mengkonsumsi makanan seimbang, dan menambahkan lebih banyak garam ke dalam makanan.Minum lebih banyak air untuk cegah dehidrasi.

    3. Kelelahan Kronis

    Chronic fatigue syndrome (CFS) atau disebut sindrom kelelahan kronis merupakan kondisi yang menyebabkan kelelahan yang hebat, bahkan setelah seseorang tidur nyenyak.

    Gejala CFS meliputi, lemas yang luar biasa, pusing/masalah keseimbangan, sakit kepala, nyeri otot, masalah tidur, hingga alergi terhadap suatu zat.

    Cara Mengatasi

    Mengatasi CFS bisa berbeda-beda pada setiap orang. Oleh sebab itu, konsultasikanlah ke layanan kesehatan, mereka akan membantu mengobati gejala individu dengan terapi seperti pengobatan dan konseling.

    4. Tubuh Kekurangan Cairan (Dehidrasi)

    Pusing, kelelahan, sakit kepala, kebingungan, sedikit atau tidak ada urine adalah gejala akibat dehidrasi.

    Dehidrasi muncul karena tubuh tidak memiliki cukup cairan. Utamanya, ini bisa terjadi saat kita berolahraga atau berada di luar ruangan dalam cuaca panas.

    Cara Mengatasi

    Mengatasi dehidrasi cukup dengan minum air yang banyak atau larutan elektrolit seperti gatorade. Seseorang mengalami dehidrasi parah, mungkin perlu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan intravena (IV).

    5. Pengaruh Obat-obatan

    Pusing dan kelelahan bisa jadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Obat-obatan yang dimaksud meliputi:

    Obat jantung, seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), beta-blocker, dan diuretik.Pil tidur seperti diphenhydramine (Benadryl, Unisom), temazepam (Restoril), eszopiclone (Lunesta), dan zolpidem (Ambien).Obat pelemas otot, seperti cyclobenzaprine (Fexmid) dan metaxalone.Antidepresan seperti fluoxetine (Prozac) dan trazodone.Obat anti kejang seperti divalproex (Depakote), pregabalin (Lyrica), gabapentin (Neurontin, Active-PAC dengan gabapentin).Cara Mengatasi

    Seseorang yang mengkonsumsi salah satu obat di atas dan merasa lemas dan pusing, segera konsultasikan dengan dokter. Ahli akan membantu menurunkan dosis atau beralih ke pengobatan lain dengan aman.

    6. Migrain

    Migrain merupakan kondisi neurologis yang menyebabkan gejala sakit kepala parah atau episode migrain. Episode migrain ialah sakit kepala yang sangat hebat, selama beberapa jam hingga beberapa hari.

    Cara Mengatasi

    Cara mengatasi badan lemas kepala pusing akibat migrain ialah dengan menghindari pemicu migrain seperti kafein, makanan olahan susu, dan alkohol. (bisa membantu mencegah episode migrain pada sebagian orang).

    Perawatan untuk mencegah dan mengobati migrain, bisa mencakup:

    Konsumsi obat pencegahan, seperti antidepresan dan obat anti kejang untuk menghentikan episode migrain sebelum dimulai.Obat jangka pendek seperti triptan dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan episode migrain setelah dimulai.Terapi pijat dan akupunktur.

    7. Tekanan Darah Rendah

    Mual, haus, pucat, badan lemas, kepala pusing termasuk dari gejala darah rendah. Tekanan darah merupakan kekuatan darah yang mendorong dinding pembuluh darah, saat bersirkulasi melalui tubuh.

    Cara MengatasiMengkonsumsi makanan seimbang dan menambahkan lebih banyak garam ke dalam makanan untuk meningkatkan tekanan darah.Tetap terhidrasiMengenakan stoking penyangga bisa mengurangi tekanan darah rendah karena tidak cukup bergerak.

    8. Irama Jantung Tak Teratur

    Biasanya, irama detak jantung terdengar “lub-dub”. Aritmia merupakan kondisi ketika detak jantung tidak teratur, seperti terlalu lambat atau terlalu cepat.

    Cara Mengatasi

    Cara mengatasi kondisi mendatangi dokter, mereka bisa membantu mengatasi masalah aritmia dengan obat-obatan seperti pengencer darah atau obat tekanan darah.

    Selain itu, dokter juga menyarankan agar menghindari zat-zat seperti kafein, alkohol, dan obat flu Pasalnya, zat-zat tersebut cenderung memengaruhi irama jantung.

    9. Vestibular Neuronitis

    Peradangan pada saraf vestibular di telinga bagian dalam bisa terjadi akibat infeksi seperti pilek atau flu. Saraf ini akan mengirimkan pesan sensorik ke otak, yang membantu kita tetap tegak dan seimbang.

    Pembengkakan saraf vestibular, akan menyebabkan pusing dan vertigo, serta kemungkinan seseorang merasa sangat lelah.

    Cara Mencegah Badan Lemas dan Kepala Pusing

    Berikut adalah beberapa hal yang bisa mencegah pusing dan kelelahan:

    Menghindari dehidrasi dengan minum banyak air sepanjang hari.Ketika berpindah dari posisi berbaring atau duduk ke posisi berdiri, bangunlah dengan perlahan-lahan.Batasi konsumsi atau hindari alkohol.Jangan mengemudi untuk mencegah kecelakaan atau jatuh.Tetaplah duduk atau berbaring di tempat tidur sampai pusing hilang.

    (khq/fds)

  • Hidup Lebih Sehat, Simak Daftar Cek Kesehatan yang Sebaiknya Rutin Dilakukan

    Hidup Lebih Sehat, Simak Daftar Cek Kesehatan yang Sebaiknya Rutin Dilakukan

    3. Tekanan Darah

    Selain pengukuran secara fisik, perlu juga pengecekan tekanan darah secara rutin. Hal ini merupakan upaya untuk mengontrol tekanan darah agar tetap berada dalam rentang normal (120/80 mmHg).

    Pasalnya, tekanan darah tinggi dapat menjadi faktor risiko berbagai penyakit serius, seperti stroke dan jantung. Sebaiknya rutin melakukan cek tekanan darah agar dapat mengetahui lebih dini jika ada kemungkinan risiko penyakit tertentu.

    4. Kadar Gula Darah

    Selain mengecek tekanan darah, perlu juga untuk mengecek kadar gula darah. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mendeteksi adanya risiko diabetes.

    5. Kolesterol

    Perlu juga untuk mengecek kolesterol secara berkala, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi. Kadar kolesterol total yang sehat sebaiknya di bawah 200 mg/dL. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    6. SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

    Periksa Payudara Sendiri atau SADARI sudah kerap digaungkan sebagai deteksi dini adanya benjolan atau perubahan yang mencurigakan di payudara. Sebaiknya, SADARI dilakukan setiap sebulan sekali, terutama setelah menstruasi.

     

    Penulis: Resla

  • Plus-Minus Jalan Kaki Setelah Makan, Termasuk Cegah Penyakit Jantung

    Plus-Minus Jalan Kaki Setelah Makan, Termasuk Cegah Penyakit Jantung

    Jakarta

    Kekenyangan sehabis makan kerap kali bikin seseorang mengantuk dan malas beraktivitas. Di sisi lain, ada anjuran untuk melakukan aktivitas fisik ringan sehabis makan seperti jalan kaki.

    Dalam kondisi sehat, melakukan aktivitas fisik ringan setelah makan, seperti berjalan kaki, umumnya aman dilakukan dan memang punya sejumlah manfaat menyehatkan. Meski demikian, beberapa orang bisa mengalami sederet keluhan seperti pusing, mual, atau bahkan nyeri dada, ketika melakukan aktivitas fisik segera setelah makan, terutama setelah makan berat.

    Jika punya keluhan tersebut, maka dianjurkan untuk memberi jeda 30-60 menit sebelum melakukan aktivitas fisik. Selain itu, dianjurkan juga untuk membatasi intensitas agar tidak terlalu berat sehingga membebani sistem pencernaan.

    Namun jika tidak punya keluhan apa-apa, maka aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki setelah makan dapat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan. Manfaat jalan kaki setelah makan pun beragam, mulai dari mendukung fungsi pencernaan, menurunkan berat badan, hingga mengelola kadar gula darah.

    Dikutip dari Very Well Fit, berikut sederet manfaat jalan kaki setelah makan yang sayang untuk dilewatkan.

    1.⁠ ⁠Meningkatkan Kontrol Gula Darah

    Berjalan kaki beberapa menit setelah makan dapat memberikan manfaat yang luar biasa terhadap pengelolaan kadar gula darah.

    Saat berjalan kaki, otot akan berkontraksi dan mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk menggunakan glukosa yang ada di aliran darah.

    “Ketika glukosa dibutuhkan untuk menyediakan energi bagi otot, hal ini akan mengurangi jumlah glukosa yang ada di aliran darah,” ujar pakar nutrisi dari University of Georgia, Emma Laing, PhD, RDN.

    “Bagi orang-orang yang didiagnosis mengidap diabetes, berjalan kaki setelah makan dapat menjadi salah satu cara untuk mengontrol kadar gula darahnya dan meningkatkan respons tubuh terhadap obat-obatan diabetes,” sambungnya.

    Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Diabetologia mengungkapkan berjalan kaki 10 menit saja setelah makan dapat memberikan manfaat yang sangat besar dalam pengelolaan kadar gula darah.

    2.⁠ ⁠Meningkatkan Pencernaan

    Berjalan kaki setelah makan juga dapat mendukung proses pencernaan makanan yang dikonsumsi. Ketika berjalan kaki, otot perut dan inti (core) akan mengalami kontraksi yang kemudian membantu makanan lebih mudah melewati saluran pencernaan.

    Peningkatan aliran darah akibat berolahraga juga dapat membantu menyebarkan oksigen dan nutrisi yang membantu fungsi pencernaan.

    3.⁠ ⁠Menjaga Berat Badan Ideal

    Saat berjalan kaki, tubuh membakar lebih banyak kalori dibandingkan ketika duduk diam. Bahkan, berjalan kaki selama 15 menit dapat membantu membakar hingga 50 kalori dan meningkatkan metabolisme.

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, berjalan kaki juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan. Hal ini dapat membantu menahan keinginan makan dan mencegah makan berlebihan di waktu berikutnya.

    4.⁠ ⁠Memberi Lebih Banyak Energi

    Karena berjalan kaki membutuhkan energi, mungkin sebagian orang akan menganggap hal ini sebagai aktivitas yang melelahkan. Faktanya, berjalan kaki dapat meningkatkan aliran darah, mengatur gula darah, dan mengaktifkan otot-otot tubuh, yang semuanya memiliki efek terhadap tingkat energi.

    Berjalan kaki juga dapat membuat tubuh melepaskan endorfin, hormon bahagia yang mengatur suasana hati dan energi.

    Olahraga telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, dua faktor yang kerap menjadi katalisator penyakit jantung.

    “Dengan meningkatkan aliran darah dalam tubuh, Anda juga meningkatkan aliran darah ke arteri, yang membantu mencegah penyumbatan,” kata Laing.

    Berjalan kaki juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, komponen lain yang ikut berkontribusi melindungi tubuh dari risiko penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya.

    (ath/suc)

  • 12 Penyakit yang Dapat Didiagnosis dari Mata

    12 Penyakit yang Dapat Didiagnosis dari Mata

    Jakarta, Beritasatu.com – Mata ternyata dapat mengungkapkan tanda-tanda penyakit yang lebih serius, seperti diabetes, hipertensi, dan bahkan beberapa jenis kanker.

    Misalnya, perubahan pada pembuluh darah di retina bisa menunjukkan adanya diabetes atau tekanan darah tinggi. Selain itu, kondisi seperti glaukoma, yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati, juga dapat terdeteksi melalui pemeriksaan mata rutin.

    Dengan kata lain, mata bisa menjadi jendela bagi dokter untuk melihat kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan.

    Dilansir lama Mc Cauley Celin, Selasa (29/10/2024), berikut ini 12 penyakit yang dapat didiagnosis dari mata.

    1. Glaukoma
    Glaukoma adalah kondisi yang dapat berkembang perlahan tanpa gejala yang jelas pada awalnya. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya penglihatan permanen. Oleh karena itu, pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk deteksi dini.

    Penyebab umum glaukoma adalah penumpukan cairan dan peningkatan tekanan di dalam mata. Namun, ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan glaukoma. Penanganan glaukoma biasanya meliputi penggunaan obat tetes mata, terapi laser, atau pembedahan untuk menurunkan tekanan mata.

    2. Tiroid
    Pemeriksaan mata juga dapat mengungkap tanda-tanda gangguan tiroid, seperti penyakit graves, di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon berlebihan. Gejala yang dapat terdeteksi mencakup bola mata yang menonjol (exophthalmos), mata bengkak, dan perubahan dalam penglihatan. Masalah tiroid sering kali terkait dengan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.

    3. Diabetes retinopati
    Diabetes retinopati adalah komplikasi dari diabetes yang memengaruhi pembuluh darah di retina. Gejalanya bisa termasuk penglihatan kabur, bintik-bintik (floaters), dan kehilangan penglihatan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, yang merusak pembuluh darah.

    4. Katarak
    Katarak ditandai dengan kekeruhan lensa mata yang menyebabkan penurunan penglihatan. Jika tidak ditangani, katarak dapat menyebabkan kebutaan.

    Gejala umum meliputi penglihatan kabur, kesulitan melihat pada malam hari, dan pandangan yang menjadi redup. Faktor risiko untuk katarak termasuk genetik, diabetes, dan paparan sinar ultraviolet dalam jangka panjang.

    5. Kolesterol tinggi
    Kadar kolesterol tinggi dapat terlihat di mata, seperti munculnya bintik kekuningan pada kelopak mata atau cincin putih di sekitar kornea. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil di mata, yang berpotensi mengakibatkan perubahan penglihatan atau kebutaan. Memantau dan mengelola kadar kolesterol penting untuk kesehatan mata.

    6. Kanker
    Meskipun jarang, kanker dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata. Melanoma okular adalah jenis kanker primer yang paling umum menyerang mata. Selain itu, pemeriksaan mata juga dapat membantu mendeteksi kanker pada kelopak mata dan area sekitar mata.

    7. Alergi
    Alergi mata adalah masalah umum yang dapat didiagnosis selama pemeriksaan mata. Gejala alergi ini termasuk kemerahan, iritasi, dan mata berair, yang biasanya disebabkan oleh alergen, seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan debu.

    8. Penyakit autoimun
    Beberapa penyakit autoimun, seperti sindrom Sjögren, dapat memengaruhi mata. Gejala umum termasuk mata kering yang parah. Pemeriksaan mata dapat membantu mendeteksi kondisi ini lebih awal.

    9. Artritis
    Artritis, khususnya artritis reumatoid, dapat mempengaruhi mata. Gejala seperti kemerahan dan nyeri pada mata dapat muncul dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis mata.

    10. Kondisi neurologis
    Berbagai kondisi neurologis, seperti migrain, multiple sclerosis, dan penyakit parkinson, dapat memengaruhi mata. Gejala yang mungkin muncul termasuk perubahan penglihatan dan mata kering. Penanganan tergantung pada tingkat keparahan kondisi, dan penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf.

    11. Degenerasi makula
    Degenerasi makula, yang sering terjadi pada individu di atas 50 tahun, dapat tidak terdeteksi pada tahap awal. Gejala termasuk berkurangnya penglihatan sentral dan kesulitan mengenali wajah.

    Ada dua jenis degenerasi makula, yaitu kering dan basah. Degenerasi makula kering berkembang perlahan, sedangkan degenerasi makula basah dapat memerlukan penanganan segera.

    12. Penyakit jantung
    Dokter mata dapat mendeteksi tanda-tanda awal penyakit jantung melalui pemeriksaan mata. Dengan menggunakan alat tomografi koherensi optik, dokter dapat melihat tanda-tanda mikroskopis yang mungkin menunjukkan masalah kesehatan, termasuk risiko strok.

  • Waspada Diabetes sebelum 40 Tahun, Berisiko Komplikasi Penyakit hingga Kematian

    Waspada Diabetes sebelum 40 Tahun, Berisiko Komplikasi Penyakit hingga Kematian

    Jakarta, Beritasatu.com – Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang semakin umum di kalangan masyarakat, terutama di di kalangan orang dewasa yang masih berusia muda. Ketika diabetes muncul sebelum usia 40 tahun, dampaknya bisa sangat serius dan berpotensi membahayakan kesehatan secara keseluruhan. 

    Hasil penelitian yang diterbitkan di Lancet Diabetes & Endocrinology mengungkapkan, hubungan antara diagnosis diabetes sebelum usia 40 tahun dan peningkatan risiko kematian dini dinilai cukup signifikan.

    Dilansir dari Medical Daily pada Selasa (29/10/2024), diabetes yang didiagnosis sebelum usia 40 dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga empat kali lipat.

    Sementara itu, diabetes yang muncul pada usia yang lebih tua berkaitan dengan risiko kematian yang satu setengah kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalaminya.

    Untuk memahami dampak diabetes terhadap kesehatan secara menyeluruh, peneliti mengikuti 4.550 orang yang baru saja didiagnosis diabetes selama lebih dari 30 tahun. Para peserta berusia antara 25 hingga 65 tahun.

    Analisa tersebut menunjukkan, diagnosis diabetes pada usia lebih muda terkait dengan tingkat komplikasi penyakit dan risiko kematian yang lebih tinggi.

    Diabetes yang muncul pada usia muda juga berhubungan dengan kontrol kadar gula darah yang lebih buruk.

    Amanda Adler, salah satu penulis penelitian, mencatat bahwa jumlah orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 di seluruh dunia meningkat secara signifikan dalam 30 tahun terakhir.

    “Bukti yang ada menunjukkan, diabetes tipe 2 yang muncul pada usia muda, ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi yang lebih awal dan bertahan lebih lama, mungkin lebih agresif dibandingkan dengan yang muncul kemudian,” ujarnya.

    Ia juga menjelaskan, selain mengancam kematian juga berisiko terjadi komplikasi penyakit, hingga berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.

    Disebutkan para peneliti, penderita diabetes lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

    Oleh karena itu, mencegah diabetes melalui gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang dan olahraga teratur, sangat penting untuk mengurangi risiko dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.