Topik: diabetes

  • Sederet Kebiasaan yang Merusak Ginjal, Hindari Biar Tak Harus Cuci Darah

    Sederet Kebiasaan yang Merusak Ginjal, Hindari Biar Tak Harus Cuci Darah

    Jakarta

    Ginjal merupakan salah satu organ yang sangat penting untuk tubuh. Itu berfungsi sebagai penyaring limbah dan kotoran dari dalam darah, serta penjaga keseimbangan dalam tubuh manusia.

    Jika ginjal rusak, organ tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya secara efektif. Seiring berjalannya waktu, kerusakan ginjal pada akhirnya dapat berakibat fatal, termasuk menyebabkan penyakit ginjal kronis (CKD) dan gagal ginjal.

    Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak ginjal. Berikut beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat merusak ginjal:

    Kebiasaan Merusak Ginjal

    1. Terlalu banyak makan protein

    Dikutip dari Health Shot, protein hewani menghasilkan kadar asam yang tinggi dalam darah yang dapat menyebabkan asidosis. Itu merupakan kondisi ginjal tidak dapat membuang cukup asam, yang menyebabkan efek buruk pada organ.

    Disarankan untuk menjalani pola makan yang seimbang, dengan mengkonsumsi protein, buah, dan sayuran.

    2. Kurang tidur

    Jika merasa lelah, segera tidur dan jangan terlalu banyak begadang. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengkoordinasikan beban kerja organ 24 jam.

    Peneliti dari Rumah Sakit Brigham and Women di Boston mempelajari kebiasaan tidur relawan wanita dan menemukan bahwa kurang tidur dikaitkan dengan penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat.

    3. Kurang minum

    Saat kurang minum, kesehatan ginjal bisa terganggu. Dikutip dari National Kidney Foundation, air membantu ginjal membuang limbah dan dapat mencegah terbentuknya batu ginjal.

    4. Terlalu banyak konsumsi garam

    Pola makan yang tinggi garam mengandung banyak natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan pada akhirnya mempengaruhi fungsi ginjal.

    Sebuah penelitian oleh Rumah Sakit San Giovanni Bosco, Italia, menemukan terlalu banyak garam memiliki efek langsung pada jaringan ginjal, yang menyebabkan hipertrofi dan fibrosis. Terlalu banyak garam juga dapat menyebabkan batu ginjal.

    5. Sering mengkonsumsi makanan olahan

    Makanan olahan merupakan gudang natrium dan fosfor yang dapat menyebabkan penyakit ginjal. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang sebagian besar bergantung pada junk food dan makanan olahan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ginjal dan juga memicu diabetes.

    Bagi penderita diabetes, karena tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup, gula dari makanan olahan dapat terakumulasi dalam darah dan menyebabkan penyakit ginjal diabetes.

    6. Makan terlalu banyak gula

    Gula berkontribusi terhadap obesitas yang dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes, dua penyebab utama penyakit ginjal. Gula dapat ditemukan di banyak makanan, seperti makanan penutup, minuman, dan makanan yang mungkin tidak anggap manis.

    Perhatikan bahan-bahannya saat membeli barang kemasan untuk menghindari gula tambahan dalam makanan.

    7. Merokok

    Selain tidak baik untuk paru-paru, rokok juga dapat membahayakan ginjal. Orang yang merokok lebih mungkin memiliki protein dalam urine, yang menjadi salah satu tanda kerusakan ginjal.

    8. Terlalu banyak duduk

    Terlalu banyak berdiam duduk ternyata dapat merusak ginjal. Disarankan untuk rajin berolahraga, terutama bagi orang dengan penyakit ginjal.

    Satu penelitian menunjukkan bahwa orang dengan penyakit ginjal lanjut yang berolahraga secara teratur memiliki risiko kematian sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak.

    9. Minum alkohol

    Orang yang sering minum alkohol dapat membahayakan dan mengubah cara kerja ginjal. Selain menyaring darah, ginjal membantu menjaga jumlah air yang tepat dalam tubuh. Alkohol dapat mengganggu keseimbangan ini dengan membuat tubuh mengalami dehidrasi.

    Minum alkohol terlalu banyak juga dapat meningkatkan tekanan darah, penyebab utama penyakit ginjal, dan membahayakan hati, sehingga ginjal bekerja lebih keras.

    10. Overtraining

    Dikutip dari WebMD, berolahraga terlalu keras dalam waktu terlalu lama dapat menyebabkan rhabdomyolysis, suatu kondisi di mana jaringan otot yang rusak rusak sangat cepat. Kondisi ini membuang zat-zat ke dalam darah yang dapat merusak ginjal dan membuatnya gagal berfungsi.

    Jadi, jangan berlebihan. Tingkatkan intensitas latihan secara bertahap. Jika bisa, hindari berolahraga di tempat yang panas dan lembab. Temui dokter jika mengalami nyeri otot dan urine berwarna gelap.

    (sao/kna)

  • 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memperpendek Umur, Awas Mati Muda!

    5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memperpendek Umur, Awas Mati Muda!

    Jakarta

    Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Meski begitu, setiap orang ingin bisa berumur panjang dan hidup sehat hingga hari tua.

    Sebenarnya, tidak sulit untuk menggapai hal tersebut. Salah satunya dengan menjauhi kebiasaan-kebiasaan yang bisa memperpendek umur.

    Beberapa kebiasaan tanpa disadari bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Jika dilakukan terus-menerus, risiko penyakit pun akan meningkat. Bahkan, hal ini bisa berujung pada mati muda.

    Lantas, apa saja kebiasaan yang bisa memperpendek umur tersebut? Dikutip dari Very Well Health, berikut ulasannya.

    1. Mengonsumsi Makanan Olahan Secara Berlebihan

    Makanan olahan, seperti sosis, minuman soda, makanan kalengan, dan kue memanglah lezat. Namun, terlalu sering mengonsumsi makanan tersebut dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan.

    Pasalnya, makanan olahan cenderung mengandung garam, gula, dan lemak jenuh yang sangat tinggi. Beragam penelitian menunjukkan konsumsi tiga zat tersebut secara berlebihan dikaitkan dengan risiko penyakit yang bisa mengancam nyawa, seperti hipertensi, diabetes, hingga kanker.

    Jadi jika ingin berumur panjang, batasilah konsumsi makanan olahan.

    2. Merokok

    Sudah bukan rahasia lagi kalau rokok memberikan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Selain mengganggu sistem pernapasan, merokok juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan kanker. Merokok tidak hanya membahayakan pelakunya saja, tapi juga orang-orang di sekitar yang tanpa sengaja menghirup asap rokok.

    Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Berhenti merokok tidak hanya meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tapi juga mengurangi risiko kanker dan mencegah tanda penuaan.

    3. Duduk Terlalu Lama

    Bagi sebagian besar orang, duduk seharian di depan komputer sudah menjadi rutinitas yang tidak bisa ditiadakan. Namun suka atau tidak, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit dan memperpendek umur.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang dewasa untuk melakukan aktivitas fisik sedikitnya 30 menit per hari, lima kali dalam seminggu. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, tapi juga menurunkan risiko kematian dini.

    4. Sering Begadang

    Sesekali begadang karena pekerjaan atau belajar mungkin tidak masalah. Tapi jika terlalu sering begadang, apalagi untuk hal yang tidak perlu, kesehatan jadi taruhannya.

    Studi analisis yang dilakukan pada 2017 menunjukkan lama waktu tidur dapat memengaruhi usia seseorang. Studi tersebut menunjukkan orang-orang yang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih besar.

    Kualitas tidur yang buruk juga dikaitkan dengan risiko stres, depresi, dan penyakit jantung yang lebih tinggi.

    5. Sering Stres

    Stres dapat memberikan tekanan pada tubuh dan mempercepat proses penuaan. Jadi jika ingin berumur panjang dan bebas dari penyakit, jangan sering merasa stres!

    Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola stres, mulai dari melakukan meditasi, berolahraga, menulis diari, berinteraksi dengan teman dan keluarga, hingga melakukan hobi yang disenangi.

    (ath/kna)

  • Apakah Air Kelapa Aman Dikonsumsi Setiap Hari? Begini Penjelasannya

    Apakah Air Kelapa Aman Dikonsumsi Setiap Hari? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Air kelapa dikenal sebagai minuman pelepas dahaga yang menyegarkan. Tak hanya itu, minuman ini terbukti memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Lantas, apakah air kelapa aman dikonsumsi setiap hari?

    Air kelapa kerap disebut sebagai salah satu minuman terbaik untuk menghidrasi tubuh. Minuman ini juga dapat membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

    Sejumlah penelitian pun menunjukkan air kelapa punya beragam manfaat untuk kesehatan. Manfaat air kelapa di antaranya meningkatkan imun tubuh, mengatasi gangguan pencernaan, menurunkan tekanan darah, hingga mencegah risiko penyakit jantung.

    Kandungan Nutrisi Air Kelapa

    Manfaat air kelapa tak lepas dari nutrisi yang terkandung di dalamnya. Dikutip dari Healthline, satu gelas air kelapa (sekitar 240 mililiter) dapat mengandung:

    Karbohidrat: 15 gramGula: 8 gramKalsium: 4 persen dari rekomendasi kebutuhan harianMagnesium: 4 persen dari rekomendasi kebutuhan harianFosfor: 2 persen dari rekomendasi kebutuhan harianKalium: 15 persen dari rekomendasi kebutuhan harian

    Tak hanya itu, air kelapa mengandung sejumlah antioksidan yang dapat membantu mencegah efek radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Minuman ini pun rendah kalori, sehingga cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menurunkan berat badan.

    Apakah Air Kelapa Aman Dikonsumsi Setiap Hari?

    Dengan beragam nutrisi dan khasiat yang dimiliki air kelapa, apakah minuman ini aman dikonsumsi setiap hari?

    Pada kondisi normal, air kelapa dapat dikonsumsi secara rutin asalkan tidak berlebihan. Dikutip dari WebMD, konsumsi air kelapa tidak dianjurkan lebih dari 8 ons (0,2 liter) air kelapa per hari. Konsumsi air kelapa secara berlebihan dikaitkan dengan sejumlah gangguan pencernaan, seperti kembung dan sembelit.

    Selain itu, air kelapa juga tidak direkomendasikan untuk orang yang mengidap kondisi medis tertentu, seperti:

    Pengidap penyakit ginjalPengidap alergiPengidap diabetes atau gula darah tinggiPengidap tekanan darah rendah, atau mereka yang mengonsumsi obat hipertensi

    (ath/kna)

  • WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    Jakarta

    Dalam penghitungan tertinggi yang pernah tercatat untuk kasus tuberkulosis, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan penyakit paru-paru ini tahun lalu.

    Dari jumlah itu, 1,25 juta orang meninggal karena TBC, yang berarti bahwa penyakit tersebut sekali lagi menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular setelah COVID-19 menggusurnya selama pandemi.

    “Fakta bahwa TBC masih membunuh dan membuat begitu banyak orang sakit adalah kemarahan, ketika kita memiliki alat untuk mencegahnya, mendeteksinya, dan mengobatinya,” ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    “WHO mendesak semua negara untuk membuat komitmen konkret yang telah mereka buat untuk memperluas penggunaan alat-alat tersebut, dan untuk mengakhiri TBC,” lanjutnya.

    Beberapa negara di Asia sangat terpengaruh oleh pemyakit ini. India, Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan menyumbang lebih dari setengah kasus TBC di dunia.

    Menurut laporan, 55 persen orang dengan TBC adalah laki-laki, sementara 33 persen adalah perempuan dan 12 persen adalah anak-anak dan remaja muda.

    Banyak kasus TBC baru dilatarbelakangi oleh lima faktor risiko utama: kekurangan gizi, infeksi HIV, gangguan penggunaan alkohol, merokok (terutama di kalangan pria) dan diabetes.

    Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri di udara yang sebagian besar menyerang paru-paru. Kira-kira seperempat dari populasi global diperkirakan memiliki TBC tetapi hanya sekitar 5% hingga 10% dari mereka yang mengeluhkan gejala.

    Orang dengan infeksi TBC sering tidak merasa sakit dan tidak menular. Hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi TB yang akan mengalami gejala, dengan bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi.

    “Gejala TBC mungkin ringan selama berbulan-bulan, sehingga mudah untuk menyebarkan penyakit kepada orang lain tanpa menyadarinya,” catat WHO.

    (kna/kna)

  • Couple Goals! Viral Pasutri Pamer Tubuh Atletis, Bisa Tebak Usianya?

    Couple Goals! Viral Pasutri Pamer Tubuh Atletis, Bisa Tebak Usianya?

    Jakarta

    Menjaga kesehatan tubuh adalah kebiasaan yang baik di segala usia, tetapi kadang orang menganggap bahwa upaya untuk tetap bugar hanya penting di masa muda. Padahal, berinvestasi pada kesehatan bisa membawa manfaat besar di setiap tahap kehidupan, termasuk di usia lanjut.

    Belakangan ini, media sosial ramai dengan cerita pasangan suami-istri dari Korea Selatan yang bikin banyak orang kagum. Di usia 62 dan 57 tahun, Kang Changdong dan Kim Sunok masih punya tubuh kekar dan bugar, sampai-sampai banyak yang berusia 20-an jadi minder.

    Dikutip dari Asia One, kisah mereka baru mencuri perhatian setelah video dari putri mereka, Grace, viral di TikTok pada Mei 2022. Publik pun jadi penasaran, apa rahasia mereka menjaga kebugaran di usia yang tak lagi muda?

    Perjalanan kebugaran Kang dan Kim ternyata dimulai sejak tahun 2021. Dalam video Grace, terlihat bagaimana kedua orang tuanya antusias berolahraga di halaman belakang tempat mereka menginap, mengenakan pakaian atletik yang menonjolkan tubuh yang terlatih.

    Grace menggambarkan momen tersebut dengan kalimat “Sudut pandang ketika orang tua yang sangat bugar mengunjungi saya di LA jauh-jauh dari Korea dan yang mereka pedulikan hanyalah olahraga, protein, dan pakaian atletis.”

    Video itu langsung disukai banyak orang, ditonton lebih dari tiga juta kali, dan diikuti dengan video lain yang menunjukkan mereka berolahraga lagi, kali ini dengan perut kencang yang bikin kagum.

    Grace mengungkapkan bahwa orang tuanya sebenarnya dulu jauh dari bugar. Ketika menikah, Sunok mengalami kelebihan berat badan dan merasa kembung, sementara Changdong, yang sempat menjadi kickboxer amatir, sangat kurus.

    Baru pada usia 45 tahun, Sunok mencoba pilates untuk mengatasi sakit punggung ringan, sedangkan Changdong mulai memperhatikan kesehatannya setelah didiagnosis pra-diabetes sekitar tahun 2017 dan mengalami masalah lutut.

    “Dia harus menurunkan berat badan untuk mengurangi tekanan pada lututnya,” jelas Grace.

    Perubahan besar terjadi pada 2021 ketika Changdong memutuskan untuk mengambil “foto profil tubuh” sebagai tantangan. Sejak itu, mereka menjalani pola makan sehat dan olahraga rutin.

    “Orang tua saya melakukan semuanya sebagai satu paket, jadi ibu saya akan bergabung dalam perjalanannya tanpa ragu,” kata Grace.

    Kini, meski sudah dua tahun berlalu, mereka tetap mempertahankan gaya hidup sehat. Dalam salah satu unggahan April tahun ini, Kang dan Kim berbagi pola makan mereka yang teratur. Pagi diawali dengan air hangat dan yogurt dengan salad, dilanjutkan dengan protein shake dan buah-buahan sebagai camilan, serta steak dan salad untuk makan malam.

    Meskipun Changdong baru saja menjalani operasi lutut, Grace membagikan momen saat ayahnya mempercepat pemulihan untuk bisa mengantar dan berdansa dengannya di acara pernikahannya, yang membuat para netizen tersentuh.

    Cerita Kang dan Kim ini menginspirasi banyak orang, menunjukkan bahwa memulai hidup sehat tidak ada kata terlambat.

    Mereka terus membuktikan bahwa hidup sehat bisa jadi gaya hidup yang penuh energi dan kebahagiaan, bahkan di usia lanjut.

    (kna/kna)

  • 10 Contoh Penyakit Autoimun yang Paling Umum Terjadi

    10 Contoh Penyakit Autoimun yang Paling Umum Terjadi

    Jakarta

    Penyakit autoimun terjadi saat sistem imun secara keliru menyerang tubuh alih-alih melindunginya. Sistem imun seharusnya membasmi zat-zat berbahaya yang masuk ke tubuh. Pada orang dengan kondisi ini, sistem kekebalan tubuh salah mengenali zat tersebut dan malah merusak jaringan yang sehat.

    Dilansir Cleveland Clinic, para ahli tidak tahu persis penyebab penyakit autoimun. Namun beberapa faktor yang meningkatkan risiko terserang penyakit ini, antara lain jenis kelamin, riwayat keluarga, infeksi virus, dan faktor lingkungan.

    Ada lebih dari 100 penyakit autoimun. Kondisi ini mampu mempengaruhi hampir seluruh jaringan dan organ tubuh, meliputi sendi, kulit, sistem pencernaan, hingga hormon. Temukan contoh penyakit autoimun di bawah ini.

    Jenis-jenis Penyakit Autoimun

    Mengutip Medical News Today dan Healthline, berikut beberapa contoh penyakit autoimun berdasarkan jaringan atau organ yang dipengaruhinya:

    Kulit

    Psoriasis menyebabkan kulit memproduksi terlalu banyak sel kulit baru. Sel kulit yang seharusnya tumbuh dan mengelupas saat tidak dibutuhkan, malah menumpuk dan membentuk bercak bersisik yang meradang.

    Bercak kulit psoriasis biasanya muncul di kepala, siku, dan lutut serta dapat terasa nyeri dan gatal. Orang dengan penyakit autoimun ini terkadang juga mengalami psoriasis arthritis yang menyebabkan peradangan sendi.

    Vitiligo menyebabkan kulit kehilangan pigmen warnanya. Vitiligo non-segmental termasuk penyakit autoimun yang gejalanya muncul bercak putih atau terang pada sebagian kulit tangan, kaki, lengan, hingga wajah.

    Darah

    Anemia hemolitik merupakan salah satu jenis anemia yang terjadi akibat sistem imun menghancurkan sel darah merah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Gejalanya meliputi lesu, lemas, pusing, sakit kepala, sesak napas, tangan atau kaki dingin, dan kulit atau bagian putih mata menguning.

    Sistem Pencernaan

    Penyakit Radang Usus (IBD)

    Penyakit ini menyebabkan peradangan kronis pada dinding saluran usus sehingga menimbulkan iritasi dan rasa nyeri. Bentuk IBD paling umum yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

    Gejala penyakit radang usus, mencakup sakit perut, diare yang terkadang berdarah, serta buang air besar yang menyakitkan atau sulit.

    Penyakit celiac terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten sehingga menyerang bagian saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan. Gluten dapat ditemukan dalam makanan seperti roti, pasta, dan produk gandum serta biji-bijian lain.

    Jika pengidap penyakit ini mengkonsumsi gluten, mereka mungkin mengalami gejala: diare, sembelit, perut kembung dan nyeri, muntah, dan pendarahan perut.

    Sistem Endokrin

    Pada diabetes tipe 1, sistem imun menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang mengontrol kadar gula darah. Tanpa hormon tersebut, kadar gula seseorang akan terus tinggi dan sehingga dapat merusak pembuluh darah serta organ seperti jantung, ginjal, mata dan saraf.

    Sejumlah gejala yang bisa terjadi pada pengidap penyakit ini, mencakup sering ingin buang air kecil, kerap merasa haus, terus merasa lapar, lelah berlebih, kesemutan di tangan atau kaki, kulit kering dan gatal, serta penyembuhan luka yang lambat.

    Penyakit ini mempengaruhi kelenjar adrenal yang memproduksi hormon kortisol, aldosteron, dan androgen. Kekurangan kortisol mempengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat serta glukosa.

    Apabila kekurangan aldosteron, kadar natrium tubuh menurun dan kalium dalam darah meningkat. Gejala penyakit addison meliputi gula darah rendah, lelah, lemas, dan penurunan berat badan.

    Sistem Saraf

    Pada penyakit ini, sistem imun secara keliru menyerang selubung mielin yang melindungi saraf. Sehingga menyebabkan kerusakan yang mempengaruhi transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang ke dan dari seluruh tubuh.

    Sklerosis multipel dapat menimbulkan gejala kesulitan berjalan atau lumpuh, lemas ekstrem, penglihatan menghilang, serta kesemutan pada lengan, tangan, kaki, dan telapak kaki.

    Sendi dan Otot

    Pada rheumatoid arthritis atau rematik, sistem kekebalan tubuh malah menyerang lapisan sendi sehingga menyebabkan peradangan. Umumnya penyakit autoimun ini menyerang persendian di tangan, pergelangan tangan, dan lutut.

    Gejala rematik meliputi nyeri dan sakit di persendian, sendi kaku dan bengkak, serta benjolan jaringan di bawah kulit, biasanya di dekat siku.

    Penyakit ini menyebabkan sistem imun dapat merusak banyak organ dan jaringan di seluruh tubuh sehingga menyebabkan peradangan. Peradangan dapat terjadi di kulit, sendi, ginjal, hingga jantung.

    Gejala lupus paling umum, mencakup sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri dada, ruam, sesak napas, hingga bengkak pada lengan, kaki, atau wajah.

    Itu tadi 10 contoh penyakit autoimun berdasarkan jaringan atau organ yang dipengaruhinya. Sebagai informasi, penyakit autoimun termasuk kondisi kronis yang gejalanya dapat muncul selama sisa hidup. Meski begitu, gejalanya bisa diobati dan terkadang bisa sembuh.

    (azn/row)

  • 10 Bahan Alami agar Tahan Lama saat Berhubungan untuk Pria

    10 Bahan Alami agar Tahan Lama saat Berhubungan untuk Pria

    Jakarta

    Kesehatan seksual menjadi bagian penting bagi kesejahteraan pria dan wanita. Berbagai faktor, termasuk gaya hidup, tingkat stres, hingga pola malam dapat mempengaruhi vitalitas pria.

    Sementara banyak yang memilih obat-obatan instan, ada bahan alami yang bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Bahan-bahan ini mulai dari buah-buahan, rempah, hingga makanan sehat lainnya. Berikut bahan alami agar pria tahan lama berhubungan:

    10 Bahan Alami untuk Pria Agar Tahan Lama saat Berhubungan

    Beberapa bahan alami seperti pisang, stroberi, tiram, bayam, dan bawang putih bisa membantu pria agar tahan lama saat berhubungan. Mengutip laman Lybrate, Netmeds, Healthshots, hingga Precisemens Medical, begini penjelasannya:

    1. Pisang

    Pisang merupakan sumber bromelain dan vitamin B yang sangat baik. Menurut laman Marham, kandungan ini mengatur hormon testosteron, meningkatkan libido, kinerja seksual, dan stamina secara keseluruhan.

    Pisang juga mengandung vitamin A, B6, C, kalium, dan antioksidan yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh menghasilkan sperma sehat. Sementara itu, dua mineral penting pisang, yaitu magnesium dan mangan penting untuk kesehatan prostat.

    2. Stroberi

    Sebuah penelitian dalam Pharmacognosy Review. stroberi bisa meningkatkan libido dan perilaku seksual. Selain itu, stroberi mengandung asam folat yang digunakan tubuh untuk membuat sel sperma. Kandungan flavonoid dari buah ini juga bisa membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    3. Semangka

    Berkat kandungan citrullinenya, semangka bisa meningkatkan kesehatan seksual. Asam amino ini membantu meningkatkan aliran darah yang sehat di pembuluh darah, sehingga memudahkan pra mencapai ereksi.

    Buah ini juga mengandung likopen, senyawa yang menurut penelitian bisa meningkatkan kesuburan pria dan kualitas sperma. Secara ilmiah, semangka juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

    4. Tiram

    Tiram mengandung seng tinggi yang bisa meningkatkan produksi testosteron dan fungsi seksual pada pria. Makanan laut ini juga kaya dengan kolesterol baik dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

    5. Bayam

    Bayam adalah sumber magnesium baik, yang sangat penting dalam produksi hormon seks, seperti testosteron. Magnesium juga baik untuk menurunkan tekanan darah dan meredakan kekhawatiran.

    6. Ikan Berlemak

    Makanan berlemak seperti tuna, salmon, dan makarel mengandung asam omega-3. Lemak sehat ni meningkatkan kesehatan jantung, pembuluh darah, paru-paru, dan fungsi seksual. Selain itu, makanan berlemak juga baik untuk melawan penyebab psikogenik disfungsi ereksi, yaitu kecemasan dan suasana hati yang murung.

    7. Bawang Putih

    Bawang putih dapat meningkatkan libido dan meningkatkan kinerja seksual. Rempah ini mengandung senyawa allicin yang dikenal bisa meningkatkan aliran darah. Sirkulasi darah yang baik sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.

    8. Jahe

    Jahe telah lama digunakan sebagai stimulan untuk meningkatkan gairah seksual dan libido secara alami. Penelitian menunjukkan, jahe bisa mencegah pembekuan darah dan membantu melebarkan pembuluh darah untuk meningkatkan gairah seksual.

    9. Gooseberry

    Gooseberry membantu meningkatkan stamina dan suasana hati secara keseluruhan. Buah ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan hasrat seksual.

    10. Kurma

    Menurut health shots, kurma mengandung gula alami, seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa yang memberi energi pada tubuh. Peningkatan kadar energi bisa meningkatkan stamina secara keseluruhan, yang berdampak positif pada gairah seks.

    Kurma juga mengandung triptofan yang bisa meningkatkan produksi serotonin. Kandungan ini dikaitkan dengan suasana hati yang lebih baik.

    Tentunya konsumsi bahan alami agar tahan lama saat berhubungan untuk pria harus disertai penerapan pola hidup sehat. Olahraga rutin, tidak merokok, dan konsumsi nutrisi seimbang akan menjaga kesehatan seksual pria.

    (row/row)

  • Kecelakaan di Jalan Raya, Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Pengemudi Angkutan Barang

    Kecelakaan di Jalan Raya, Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Pengemudi Angkutan Barang

    Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta pemerintah untuk memerhatikan kesejahteraan pengemudi angkutan barang, imbas tingginya angka kecelakaan di jalan raya maupun tol yang melibatkan angkutan barang.

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijowarno menyampaikan, tidak adanya kesejahteraan pengemudi angkutan barang menjadi salah satu akar masalah yang perlu diselesaikan oleh pemerintah. 

    “Jika pemerintah menghendaki terwujudnya Indonesia Emas 2045, mulailah menuntaskan akar masalah itu sejak dini hingga lima tahun mendatang,” kata Djoko dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2024).

    Menurutnya, pemerintah selama ini tidak pernah bisa memperbaiki sistem angkutan barang dan angkutan umum antar kota, sehingga risiko kelelahan pengemudi sangat besar.

    Para pengemudi ini, lanjutnya, bekerja tanpa dilindungi regulasi yang memadai, tanpa adanya pembinaan dan pengawasan dari pemerintah terkait waktu kerja, waktu istirahat, tempat istirahat, dan waktu libur sehingga mereka dapat mengalami microsleep kapan saja.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendefinisikan microsleep sebagai hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh, karena merasa lelah atau mengantuk.

    Djoko menilai masih tingginya angka kejadian kecelakaan di jalan lantaran pemerintah maupun swasta belum melaksanakan sejumlah rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

    “Direktorat Keselamatan Transportasi Darat di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dapat diaktifkan kembali untuk membantu mengatasinya,” usulnya.

    Lebih lanjut, Djoko mengatakan bahwa KNKT telah bersurat ke Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Perhubungan, agar pengemudi dapat melakukan medical check up secara gratis dengan fasilitas BPJS Kesehatan.

    Mengingat secara medis, pengemudi truk yang tidak laik mengemudi karena mengalami gangguan kesehatan, seperti diabetes, asam urat akibat kurangnya waktu istirahat karena bekerja di luar batas kewajaran.

    Di sisi lain, KNKT sebelumnya telah memberikan dua masukan seiring tingginya kecelakaan angkutan barang. Pertama, mengusulkan agar dibuat regulasi terkait dengan pengaturan waktu kerja, waktu istirahat, waktu libur bagi pengemudi angkutan darat.

    Dia menuturkan, KNKT sudah bertemu Kemenaker dan Kemenhub. Kemenaker sudah memberi petunjuk, bahwa Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan menyediakan ruang untuk pembuatan regulasi di bawahnya yang bersifat khusus termasuk dalam hal ini pengemudi angkutan darat agar dibuat lebih spesifik dan detail.

    Kedua, KNKT juga mengusulkan konsep regulasi terkait tempat istirahat bagi pengemudi bus khususnya bus wisata seiring dengan tingginya kecelakaan bus wisata pada saat itu, bahkan sempat dibahas pasal demi pasal.

    “Namun demikian setelah berjalan bertahun tahun sampai saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut. Kedua konsep regulasi dimaksud terhenti,” pungkasnya. 

    Merujuk data Korlantas Polri pada Oktober 2024, jumlah kecelakaan di jalan tol mengalami peningkatan. Pada 2022, ada 1.464 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban 688 meninggal dunia, 237 luka berat dan 2.564 luka ringan. Ada peningkatan di tahun 2023, terjadi 1.565 kecelakaan dengan korban 704 meninggal dunia, 285 luka berat dan 2.971 luka ringan.

  • Ortu Perlu Waspada, Konsumsi Makanan-Minuman Ini Bisa Picu 2 Penyakit Kronis pada Anak

    Ortu Perlu Waspada, Konsumsi Makanan-Minuman Ini Bisa Picu 2 Penyakit Kronis pada Anak

    Jakarta

    Studi terbaru menemukan bahwa kebiasaan memberikan anak makanan atau minuman manis sejak dini, bahkan sejak dalam rahim, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi di masa depan. Peneliti mengungkapkan membatasi paparan gula di 1.000 hari pertama kehidupan anak dapat mengurangi risiko diabetes 35 persen dan hipertensi sebanyak 20 persen.

    Hal tersebut juga bisa ‘menunda’ timbulnya penyakit masing-masing selama 4 tahun dan 3 tahun.

    “Pembatasan asupan gula di dalam rahim saja sudah bersifat protektif, tetapi pengurangan risiko paling besar terjadi saat pembatasan berlangsung lebih dari usia 6 bulan,” ucap peneliti dalam jurnal Science dikutip dari NY Post, Sabtu (2/11/2024).

    Penulis studi menggunakan data kebijakan sugar rationing (penjatahan gula) yang dilakukan pasca Perang Dunia II di Inggris sampai akhirnya berakhir pada tahun 1953. Peneliti ingin melihat dampak kesehatan yang dialami oleh orang dewasa yang lahir sebelum dan sesudah kebijakan tersebut akhiri.

    Studi melibatkan 60.183 peserta yang lahir antara Oktober 1951 dan Maret 1956, mereka disurvei ketika usia mereka sudah 50-60an tahun. Dalam penelitian ini, mereka yang lahir antara 1951-1954 dianggap mengalami sugar rationing dan 1954-1956 dianggap sudah bebas mengonsumsi gula.

    Hampir 4 ribu peserta selama periode penelitian mengidap diabetes dan hampir 20 ribu responden mengidap hipertensi. Peneliti mengatakan seiring bertambahnya usia, risiko penyakit pada seluruh responden bertambah. Namun risikonya bertambah semakin cepat dengan tidak adanya pembatasan gula.

    “Risiko penyakit mulai berbeda ketika peserta berusia pertengahan 50-an dan perbedaan terbesar diamati setelah usia 60 tahun,” kata peneliti.

    Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat merusak sel, menyebabkan peradangan kronis, yang telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes, penyakit hati, dan kanker. Tidak hanya itu, konsumsi makanan dan minuman manis yang sering juga dikaitkan dengan risiko obesitas.

    The Dietary Guidelines for Americans menyarankan untuk tidak memberi anak usia di bawah 2 tahun makanan dan minuman dengan gula tambahan. Paparan gula di awal kehidupan dinilai dapat memengaruhi kesehatan dan kebiasaan mengonsumsi gula tambahan seumur hidup.

    “Masa bayi dan balita khususnya adalah periode kritis untuk mengembangkan selera terhadap makanan manis (atau bahkan kecanduan) yang dapat meningkatkan konsumsi gula sepanjang hidup,” tandas mereka.

    (avk/suc)

  • Apakah Labu Kuning Aman untuk Penderita Diabetes, Ini Jawabannya

    Apakah Labu Kuning Aman untuk Penderita Diabetes, Ini Jawabannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Labu kuning (cucurbita moschata) sering dipilih sebagai bahan masakan dalam berbagai hidangan, terutama saat musim panen atau perayaan tertentu.

    Selain kaya akan serat, vitamin, dan mineral, labu kuning juga memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dianggap sebagai pilihan sehat, terutama bagi penderita diabetes.

    Namun, apakah labu kuning benar-benar aman dan bermanfaat bagi mereka yang perlu mengontrol kadar gula darah? Berikut adalah penjelasannya seperti dihimpun dari Healthcare, Jumat (1/11/2024).

    Nilai Gizi Labu Kuning
    Labu kuning merupakan makanan rendah kalori yang sarat nutrisi untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, termasuk keseimbangan gula darah. Dalam 12 gram labu kuning matang terkandung beberapa zat gizi, berikut di antaranya:

    – Kalori: 50
    – Protein: 2 gram
    – Lemak: 0 gram
    – Karbohidrat: 11 gram (termasuk 3 gram serat dan 4 gram gula alami)
    – Kalsium: 4% dari nilai harian (DV)
    – Zat besi: 4% DV
    – Vitamin C: 8% DV
    – Vitamin A: 280% DV

    Serat dalam labu kuning berperan penting dalam pengendalian gula darah. Satu porsi (120 gram) labu kuning mengandung sekitar 12% dari kebutuhan harian serat, yang membantu memperlambat penyerapan glukosa dan meningkatkan pengendalian gula darah.

    Labu Kuning dan Diabetes
    Penelitian menunjukkan, labu kuning memiliki manfaat potensial bagi pengelolaan diabetes. Sebuah studi pada hewan pada 2009 menemukan, senyawa dalam labu dapat meningkatkan resistensi insulin pada tikus penderita diabetes dengan merangsang produksi insulin secara alami.

    Senyawa-senyawa tersebut, termasuk trigonelin dan asam nikotinat, diyakini berperan dalam menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes.

    Selain itu, studi lain pada tikus penderita diabetes tipe 2 menunjukkan kombinasi antara polisakarida labu dan senyawa dari tanaman pueraria lobata yang disebut puerarin dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan pengelolaan gula darah.

    Walaupun hasil penelitian ini menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk mengonfirmasi efek ini secara lebih meyakinkan.

    Kesimpulan
    Labu kuning merupakan makanan kaya nutrisi dan senyawa yang dapat mendukung manajemen gula darah. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan labu kuning dapat menurunkan gula darah, sehingga memiliki potensi dalam mengelola diabetes dan memperlambat perkembangan penyakit dalam beberapa kasus.

    Namun, konsumsi labu kuning dalam bentuk makanan olahan yang tinggi gula, seperti minuman manis, kue, dan pai hari raya, tidak menawarkan manfaat yang sama seperti mengonsumsi labu dalam bentuk aslinya.

    Meskipun sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan, hasil temuan menunjukkan bahwa menambahkan labu kuning ke dalam pola makan dapat membantu mengelola kadar gula darah. Manfaat ini akan lebih optimal jika labu kuning dikonsumsi dalam porsi sedang dan dengan pengolahan minimal.