Topik: diabetes

  • Viral Pria Cianjur Kena Gagal Ginjal, Masih Konsumsi Makanan Manis saat Cuci Darah

    Viral Pria Cianjur Kena Gagal Ginjal, Masih Konsumsi Makanan Manis saat Cuci Darah

    Jakarta

    Ridwan Fadhil, pemuda berusia 22 tahun asal Cianjur, Jawa Barat, didiagnosis mengalami gagal ginjal stadium lima pada tahun 2020 atau saat dirinya berusia 20 tahun. Ridwan mengatakan hal ini bisa terjadi karena dirinya sering mengonsumsi makanan dan minuman manis.

    “Perasaan saya biasa aja (saat didiagnosis) karena memang kesalahan sendiri, nggak jaga pola hidup. Kalau penyesalan pasti ada,” kata Ridwan saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/11/2024).

    Saat ini, Ridwan diharuskan rutin melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu. Dirinya juga aktif membagikan konten-konten terkait cuci darahnya di akun TikTok, bahkan tentang apa-apa saja yang dirinya makan saat cuci darah.

    Dari konten tersebut, Ridwan terlihat masih mengonsumsi makanan-makanan seperti ayam balado, kue sus mangga, dan donat keju. Menurut Ridwan, banyak pasien gagal ginjal lain juga melakukan hal yang sama, hal ini dilakukan agar kadar gula tidak turun.

    Tentunya ini membuat banyak netizen penasaran, bagi pengidap gagal ginjal kronis apakah memang boleh masih mengonsumsi makanan manis bahkan di saat melakukan cuci darah?

    Spesialis penyakit dalam dr Yunita Indah Dewi, SpPD mengatakan pasien memang diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis saat melakukan cuci darah. Dengan catatan, makanan manis yang dikonsumsi tidak berlebihan.

    “Iya (boleh) karena saat cuci darah semua ‘dicuci’ termasuk gula, tapi tidak boleh berlebih. Apalagi yang ada penyakit diabetes melitus. Takutnya kalau terlalu banyak gula yang dimakan jadi tinggi (kadar) gulanya,” kata dr Yunita saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/11/2024).

    dr Yunita menambahkan mengonsumsi makanan manis berlebih saat pasien melakukan cuci darah tentunya akan mengundang beberapa masalah kesehatan.

    “Kalau dilakukan terus menerus bisa saja timbul gejala seperti sesak napas, mual, muntah, dan sakit kepala,” lanjut dia.

    (dpy/suc)

  • AXA dan Srikandi Indonesia berikan edukasi pencegahan kanker payudara

    AXA dan Srikandi Indonesia berikan edukasi pencegahan kanker payudara

    Jakarta (ANTARA) – PT AXA Mandiri Financial Services dan PT Mandiri Utama Finance (MUF) menggandeng komunitas peduli kanker payudara, Srikandi Indonesia, mengedukasi masyarakat terutama kalangan perempuan terkait pencegahan kanker payudara sejak dini.

    “Penyakit ini perlu mendapat perhatian serius mengingat klaim yang kami bayarkan untuk perawatan kanker mencapai Rp100 juta per bulan,” kata Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha
    bincang-bincang (talkshow) secara daring di Jakarta, Sabtu.

    Sedangkan untuk klaim pengobatan penyakit kritis seperti stroke, jantung, diabetes dan kanker nilainya mencapai Rp2,6 triliun selama periode 2020-2023.

    Rudi mengatakan, edukasi tentang deteksi dini kanker payudara merupakan hal yang sangat penting karena lebih mudah untuk disembuhkan saat awal.

    Berdasarkan data dari Globocan, kanker payudara menjadi kanker dengan jumlah pasien tertinggi di Indonesia pada 2023. Selain itu, menurut data World Health Organization (WHO), 1 dari 12 wanita akan mendapatkan diagnosa kanker payudara di negara-negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang tinggi.

    Menurut Center for Disease Control (CDC), 99 persen wanita pengidap kanker payudara yang terdeteksi dini memiliki peluang hidup yang lebih panjang dibandingkan yang terdeteksi pada stadium akhir .

    Karena itu, dalam kegiatan edukasi kesehatan ini, AXA Mandiri mengimbau pelaksanaan deteksi dini kanker payudara melalui metode “sadari” (pemeriksaan payudara sendiri) dan “sadanis” (pemeriksaan payudara klinis).

    “Acara dalam rangkaian Bulan Kesadaran Kanker Payudara pada Oktober sangat bermanfaat untuk karyawati dalam hal mengetahui risiko dan melakukan deteksi dini kanker payudara,” kata Head of Corporate Secretary&Legal MUF, Elisabeth L. Sirait

    Dia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi karyawan untuk memahami cara-cara mengelola risiko-risiko yang berpotensi terjadi pada kehidupan mereka dengan memanfaatkan solusi keuangan yang tepat

    AXA Mandiri telah membayarkan total klaim bruto sebesar Rp10,11 triliun di tahun 2023 serta melindungi lebih dari 3,8 juta tertanggung di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Ganet Dirgantara
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Apakah Petai Bisa Picu Penyakit Asam Urat? Ini Faktanya Menurut Dokter

    Apakah Petai Bisa Picu Penyakit Asam Urat? Ini Faktanya Menurut Dokter

    Jakarta

    Petai atau secara ilmiah disebut Parkia speciosa adalah salah satu makanan yang populer di masyarakat Indonesia. Tanaman berbau khas ini sering dikonsumsi bersama dengan makanan utama sebagai penambah cita rasa.

    Meski begitu, tak sedikit juga yang menghindari konsumsi petai lantaran disebut-sebut dapat memicu penyakit asam urat.

    Sebagai informasi, penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat (uric acid). Kondisi ini dapat terjadi pada sendi, seperti pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.

    Tingginya kadar asam urat di dalam darah dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor tertentu, salah satunya makanan tinggi purin yang dikonsumsi. Karenanya, pengidap penyakit asam urat dianjurkan untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan yang mengandung tinggi purin.

    Bagaimana dengan petai?

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai memang memiliki kandungan tinggi purin.

    Dalam jangka panjang, seseorang yang mengonsumsi petai secara berlebihan bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Karena itu, ia mengimbau tidak mengonsumsi petai terlalu banyak untuk menghindari dampak tersebut.

    “Konsumsi petai secara berlebihan itu juga bisa berisiko kerusakan ginjal,” wanti-wanti dr Inggrid, dihubungi detikcom Jumat (22/11/2024).

    Meski demikian, ia juga mengatakan risiko seseorang terkena penyakit asam urat tergantung dari kerentanan dari seseorang tersebut.

    “Kan ada orang-orang yang memang rentan terkena gout atau asam urat, ada yang tidak rentan. Jadi tergantung orang-orang juga ya,” imbuhnya.

    Di sisi lain, petai juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Tanaman ini mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh, termasuk dalam pengobatan tradisional. Pasalnya, petai memiliki ekstrak dari polong dan biji yang mengandung polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi, juga kaya akan antioksidan.

    “Petal ini kaya akan zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang terkandung dalam petai ini membantu tubuh kita agar bisa meregulasi gula darah, regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” jelasnya

    “Karena akan membantu menurunkan kadar gulah darah dengan berbagai mekanisme, misalnya menurunkan enzim alfa glukosidase, petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjut dia.

    (suc/suc)

  • Ini Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan, Khasiatnya Tak Disangka-sangka

    Ini Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan, Khasiatnya Tak Disangka-sangka

    Jakarta

    Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan bunga telang. Bunga yang memiliki nama ilmiah clitoria ternatea ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu berwarna biru yang mencolok dan cerah.

    Tak hanya warnanya yang unik saja, bunga telang juga memiliki sederet manfaat kesehatan bagi tubuh. Oleh sebab itu, sebagian masyarakat memanfaatkan rebusan bunga telang sebagai pengobatan herbal.

    Lantas, apa saja manfaat mengonsumsi rebusan bunga telang untuk kesehatan? Dikutip dari Healthline dan MedicineNet, berikut adalah daftarnya:

    Mengontrol Kadar Gula Darah

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi bunga telang dapat mengurangi risiko penyakit diabetes dan gejala terkait.

    Penelitian yang melibatkan 15 pria menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman yang mengandung ekstrak bunga telang dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dan menurunkan kadar gula darah serta insulin, walaupun minuman tersebut mengandung kadar gula.

    Bunga telang mengandung zat yang memiliki sifat antikanker. Mengonsumsi teh telang biru memungkinkan memiliki peranan dalam melawan kanker. Mengonsumsi rebusan bunga telang tersebut dapat membantu dengan masuk ke dalam sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.

    Membantu Mengurangi Peradangan

    Mengonsumsi teh bunga telang dapat membantu mengurangi pembengkakan di area tubuh. Teh tersebut dapat mengurangi rasa nyeri pada tubuh, penyakit migrain, dan pembengkakan akibat luka dan sakit kepala.

    Mengonsumsi teh bunga telang dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah. Seseorang yang mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat mengonsumsinya.

    Meningkatkan Kesehatan Sistem Pencernaan

    Kandungan antioksidan yang ada dalam teh bunga telang dapat membantu untuk merelaksasi otot perut sehingga pencernaan dapat lebih lancar. Teh tersebut juga dapat memiliki manfaat anthelmintik, yaitu membantu mencegah pertumbuhan cacing dalam usus.

    (suc/suc)

  • Benarkah Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah? Dokter Herbal Bilang Gini

    Benarkah Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah? Dokter Herbal Bilang Gini

    Jakarta

    Petai (Parkia Speciosa) atau disebut ‘kacang bau’ adalah tanaman asli Asia Tenggara yang punya aroma khas. Tanaman ini biasanya dikonsumsi secara mentah menjadi lalapan atau dimasak.

    Petai mengandung mineral dan vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Pada penelitian yang bertajuk Parkia speciosa Hassk.: A Potential Phytomedicine yang dipublikasikan di National Library of Medicine menyebutkan bahwa petai disebut telah digunakan dalam pengobatan tradisional.

    Ekstrak dari polong dan biji petai memiliki kandungan polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi. Tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik. Selain itu, kandungan senyawa polisulfida siklik pada petai menunjukkan aktivitas antibakteri dan asam tiazolidin-4-karboksilat memiliki khasiat antikanker.

    Lantas, benarkah bisa membantu menurunkan kadar gula darah?

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai mengandung zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang membantu tubuh agar bisa meregulasi keseimbangan gula darah.

    “Regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” jelasnya saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).

    dr Inggrid menjelaskan petai juga bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan berbagai mekanisme. Misalnya, dengan cara menurunkan enzim alfa glukosidase. Selain kadar gula darah, petai juga berdampak baik pada sistem pencernaan.

    “Petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjut dia.

    (suc/suc)

  • 10 Jus Buah Rendah Gula untuk Penderita Diabetes

    10 Jus Buah Rendah Gula untuk Penderita Diabetes

    Jakarta, Beritasatu.com – Jus merupakan minuman yang berasal dari perasan sari buah. Karena berasal dari buah yang memiliki rasa manis hingga asam, jus merupakan minuman sehat asalkan tanpa campuran gula tambahan. Terdapat beberapa jenis jus buah rendah gula untuk penderita diabetes.

    Jus digunakan orang-orang untuk memudahkan dalam mengonsumsi buah-buahan secara ringkas. Beberapa orang memilih untuk meminum jus buah dibandingkan memakannya secara langsung. Berikut ini 10 jus buah rendah gula untuk penderita diabetes, yang dikutip dari Medical News Today, Jumat (22/11/2024).

    1. Jus alpukat
    Alpukat merupakan buah yang mengandung tinggi lemak, tetapi rendah gula. Dalam 100 gram buah alpukat, terdapat kurang dari 1 gram gula. Dengan kandungan lemak yang tinggi, jus alpukat sangat ampuh membuat perut terasa lebih cepat kenyang saat mengonsumsinya.

    2. Jus lemon
    Lemon mengandung kadar asam dan vitamin C yang tinggi serta jumlah gula yang rendah. Di dalam sebuah lemon, terkandung gula sebanyak 2 gram. Jus lemon bisa dikonsumsi langsung atau mencampurkannya ke dalam makanan seperti saus salad.

    3. Jus blackberry
    Blackberry selain tinggi kandungan vitamin dan antioksidan, tetapi mengandung gula relatif lebih kecil dibandingkan buah yang lain. Secangkir buah blackberry mengandung 7 gram gula.

    4. Jus stroberi
    Stroberi merupakan buah yang terkenal mengandung vitamin c dan antioksidan yang cukup tinggi. Selain itu, juga rendah gula karena mengandung 7 gram di secangkir stroberi.

    5. Jus kiwi
    Buah berwarna hijau dengan rasa asam ini selain mengandung vitamin C, kadar gula yang dikandungnya tergolong kecil sekitar 6,7 gram di setiap buahnya. Buah kiwi terkadang dikonsumsi secara langsung atau dibuat jus.

    6. Jus rasberi
    Hampir memiliki jumlah nutrisi yang sama seperti jenis beri lainnya, tetapi rasberi mengandung gula yang lebih sedikit sekitar 5 gram di setiap cangkirnya. Buah ini juga memiliki serat yang tinggi untuk membuat rasa kenyang yang lebih cepat.

    7. Jus semangka
    Jus semangka identik menyegarkan di cuaca yang panas. Meskipun memiliki rasa yang manis di setiap cangkirnya, jus semangka hanya mengandung gula kurang dari 10 gram. Konsumsi jus semangka bisa menjadi alternatif untuk menyegarkan tubuh sekaligus menambah asupan gula.

    8. Jus melon
    Hampir sama seperti semangka yang populer ketika cuaca panas, buah melon memiliki gula yang rendah sekitar 8,12 gram per 100 gram. Biasanya melon dikonsumsi langsung atau dibuat dalam bentuk jus.

    9. Jus persik
    Buah persik identik dengan tekstur yang lembut dan rasa manisnya. Di setiap buah persik berukuran sedang mengandung sekitar kurang dari 13 gram gula.  

    10. Jus blewah
    Buah blewah berwarna jingga dengan rasa yang manis dan menyegarkan. Dalam 100 gram buah blewah mengandung sekitar 8 gram gula.

  • Waspada, Studi Baru Ungkap Diabetes Bisa Bikin Otak Cepat ‘Menua’

    Waspada, Studi Baru Ungkap Diabetes Bisa Bikin Otak Cepat ‘Menua’

    Jakarta

    Hilangnya jaringan otak merupakan sebuah tahapan alami dari penuaan. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat mempercepat proses tersebut, salah satunya adalah penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2.

    Menurut uji coba selama puluhan tahun yang dilakukan sejak 1995, mereka yang kehilangan lebih banyak white matter pada otak, 86 persen berisiko lebih besar mengalami gangguan kognitif ringan. White matter adalah jaringan yang mengandung saraf otak.

    Dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit metabolik, pasien diabetes tipe dua lebih banyak kehilangan white matter dari waktu ke waktu. Ini membuat mereka menghadapi risiko 41 lebih tinggi untuk mengalami gangguan kognitif ringan.

    Apabila pasien diabetes juga memiliki biomarker plak amiloid yang berkaitan dengan alzheimer, maka risiko tersebut bisa melonjak hingga 55 persen.

    “Temuan ini menyoroti bahwa perubahan volume white matter terkait erat dengan fungsi kognitif pada penuaan, yang menunjukkan bahwa degenerasi white matter mungkin memainkan peran penting dalam penurunan kognitif,” ujar penulis studi dari Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat dikutip dari Science Alert, Jumat (22/11/2024).

    Penulis studi mengatakan resistensi insulin berperan dalam pembentukan plak amiloid. Menurut mereka, diabetes dapat memicu patologi penyakit alzheimer yang akhirnya menyebabkan gangguan kognitif ringan yang lebih dini.

    Studi jangka panjang dilakukan antara 185 peserta, yang sebagian besar berpendidikan tinggi dan berkulit putih, dengan riwayat keluarga demensia.

    Masih belum jelas apakah temuan ini bisa diterapkan pada populasi yang lebih beragam. Namun, studi-studi yang pernah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan hal ini belum ada yang lebih dari satu dekade. Meskipun kecil, studi terbaru ini berdurasi sangat panjang untuk melacak bentuk dan ukuran otak peserta.

    Selama 27 tahun, ilmuwan secara teratur memindai otak peserta yang sehat kondisi kognitifnya. Pada akhir uji coba, sebanyak 60 peserta mengalami gangguan kognitif ringan dan 8 peserta lainnya mengalami demensia.

    Dalam proses pemindaian tersebut, peneliti menemukan adanya penurunan materi-materi pada otak secara normal seiring usia pasien bertambah. Namun, khusus untuk white matter, penurunan terbanyak justru terjadi ketika peserta memasuki usia paruh baya.

    “Meskipun hanya delapan peserta yang mengidap diabetes tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan mengendalikan diabetes dapat mengurangi risiko demensia alzheimer di kemudian hari sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi,” kata peneliti.

    Beberapa penelitian terkini misalnya, telah menunjukkan beberapa obat yang mengobati diabetes tipe 2 dikaitkan dengan risiko demensia sebesar 35 persen lebih rendah pada pasien.

    (avk/naf)

  • Waspada, Studi Baru Ungkap Diabetes Bisa Bikin Otak Cepat ‘Menua’

    Indonesia Jadi Negara Kelima di Dunia dengan Pasien Diabetes Terbanyak

    Jakarta – Kasus penyakit diabetes di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, lebih dari 19 juta penduduk dewasa Indonesia mengidap diabetes, sehingga menempati peringkat kelima di dunia dengan kasus diabetes terbanyak.

    (/)

  • Mudah Didapat, Ini 7 Makanan yang Bantu Turunkan Gula Darah dengan Cepat

    Mudah Didapat, Ini 7 Makanan yang Bantu Turunkan Gula Darah dengan Cepat

    Jakarta

    Beberapa jenis makanan diketahui mengandung nutrisi yang mampu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini membuat makanan-makanan ini sangat dicari oleh mereka yang sudah merasakan gejala akibat hiperglikemia.

    Dikutip dari Healthline dan Medical News Today, makanan terbaik yang dianjurkan untuk dapat membantu menurunkan kadar gula darah adalah karbohidrat kompleks atau yang memiliki nutrisi seperti serat, protein, dan lemak sehat.

    Lalu, apa saja yang makanan-makanan yang direkomendasikan untuk membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dengan cepat?

    Sulforaphane adalah sejenis isotiosianat yang memiliki sifat menurunkan kadar gula darah. Zat kimia tanaman ini diproduksi melalui reaksi enzim ketika brokoli dicincang atau dikunyah.

    Cara terbaik untuk menikmati broccoli agar mendapatkan hasil yang optimal dari sulforaphane adalah dimakan secara mentah atau dikukus sebentar.

    Berwarna cerah dan kaya akan serat dan antioksidan, labu merupakan pilihan yang tepat untuk mengatur kadar gula darah. Labu merupakan obat diabetes tradisional di banyak negara, termasuk Meksiko dan Iran.

    Biji labu mengandung banyak lemak dan protein yang sehat, yang menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk manajemen gula darah.

    Kangkung mengandung banyak senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah, termasuk serat dan antioksidan flavonoid. Penelitian telah menunjukkan bahwa antioksidan flavonoid yang ditemukan dalam kangkung, termasuk quercetin dan kaempferol memiliki efek penurun gula darah dan sensitivitas insulin yang kuat.

    Alpukat diketahui kaya akan lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral, sehingga buah ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, buah alpukat juga bisa meningkatkan rasa kenyang sehingga akan berdampak positif pada tekanan darah dan inflamasi di dalam tubuh, serta sensitivitas insulin.

    Telur merupakan sumber protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang terkonsentrasi. Beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi telur dengan pengaturan gula darah yang lebih baik.

    Sebuah penelitian terhadap 42 orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan prediabetes atau diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa mengonsumsi satu telur per hari menyebabkan penurunan gula darah puasa yang signifikan sebesar 4,4 persen dan peningkatan sensitivitas insulin dibandingkan dengan pengganti telur.

    Apel diketahui mengandung serat larut dan senyawa lain seperti quercetin, asam klorogenat, dan asam galat, yang dapat menurunkan gula darah serta melindungi dari diabetes.

    Salah satu penelitian juga sudah membuktikan bahwa makan apel 30 menit sebelum makan nasi akan menurunkan kadar gula darah setelah makan secara signifikan.

    Gandum utuh mengandung serat, fitokimia, dan nutrisi-nutrisi lain yang dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah dalam tubuh. Beberapa penelitian juga sudah membuktikan bahwa konsumsi gandum dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah setelah makan.

    (dpy/kna)

  • 6 Tanaman Herbal Pembersih Ginjal Ada Kunyit, Jahe, dan Bawang Putih

    6 Tanaman Herbal Pembersih Ginjal Ada Kunyit, Jahe, dan Bawang Putih

    Jakarta

    Ginjal adalah organ vital tubuh yang berperan penting dalam menyaring hasil metabolisme tubuh yang berada dalam darah. Hasil metabolisme yang tidak diperlukan tubuh akan dibuang melalui proses pembentukan urine.

    Karena itu, berbagai usaha untuk menjaga kesehatan ginjal harus dilakukan. Salah satunya mengonsumsi herbal yang dapat mencegah gangguan dan penurunan fungsi ginjal.

    6 Tanaman Herbal Pembersih Ginjal

    Ada beberapa tanaman yang bisa membantu membersihkan ginjal, mulai dari kunyit, jahe, hingga peterseli. Begini penjelasannya.

    1. Kunyit

    Kunyit memiliki kurkumin yang bisa mengurangi efek molekul inflamasi dan enzim pemicu penyakit ginjal kronis. Mengutip Daily Sun, kurkumin berfungsi menghambat pertumbuhan dan penyebaran semua jenis mikroba, sehingga bisa mengurangi beban pada ginjal.

    Meski begitu, bagi orang pengidap penyakit ginjal perlu berhati-hati. Sebab, kunyit mengandung cukup banyak potasium, yang biasanya bekerja sama dengan natrium untuk mengatur kadar cairan tubuh. Adanya penyakit ginjal berpengaruh pada ginjal yang kesulitan untuk menjaga keseimbangan kalium. Jadi, bagi orang dengan penyakit ginjal, batasi konsumsi rempah ini ya.

    2. Akar Marshmallow

    Akar marshmallow bisa menenangkan jaringan saluran kemih. Ramuan ini bisa mendorong keinginan buang air kecil. Lendir yang dihasilkan akar marshmallow diketahui bermanfaat untuk batu ginjal.

    3. Akar Seledri

    Akar dan biji seledri telah banyak digunakan sebagai diuretik alami selama berabad-abad. Diuretik mampu membuang racun dengan meningkatkan produksi urine. Akar seledri merangsang ginjal karena mengandung nutrisi seperti kalium dan natrium.

    4. Jahe

    Berkat senyawa gingerolnya, jahe diketahui mampu menghambat penyebaran bakteri. Gingerol adalah senyawa yang dapat mendukung pencernaan sehat, mengurangi peradangan, dan nyeri di seluruh tubuh.

    Gula darah yang tinggi bisa berefek pada ginjal yang rusak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bubuk jahe bisa membantu mengendalikannya. Sehingga mengkonsumsi jahe secara teratur bisa mengurangi kejadian komplikasi ginjal pada orang dengan diabetes.

    5. Bawang Putih

    Mengutip Economic Times, bawang putih mengandung allicin. Kandungan ini memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu membersihkan ginjal.

    Bawang putih juga memiliki sifat diuretik yang membantu menghilangkan kelebihan natrium dari tubuh. Jika dikonsumsi secara teratur, bawang putih juga dapat menurunkan konsentrasi timbal dan kadmium di ginjal, jantung, hati, limpa, dan aliran darah.

    6. Peterseli

    Mengutip Medicine Net, peterseli membantu mencegah pembentukan batu ginjal dengan membuat urin lebih asam dan bertindak sebagai diuretik yang meningkatkan produksi urin. Minum teh peterseli bisa membantu tubuh mengeluarkan kelebihan racun, lemak, garam, dan air, sehingga mengurangi tekanan pada ginjal.

    Selain mengonsumsi tanaman herbal, jangan lupa untuk menerapkan gaya hidup sehat ya detikers, seperti mengkonsumsi makanan sehat dan minum air putih yang cukup. Pola hidup sehat akan menjaga kesehatan, fungsi, dan kinerja organ tubuh termasuk ginjal.

    (elk/row)