Topik: diabetes

  • Daftar Obat-obatan yang Berpotensi Merusak Ginjal

    Daftar Obat-obatan yang Berpotensi Merusak Ginjal

    Jakarta

    Ada jenis obat-obatan tertentu yang berpotensi merusak ginjal jika dikonsumsi secara bebas, berlebihan dan tanpa resep dokter. Beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal akibat obat-obatan rumah tangga termasuk mereka yang berusia di atas 60 tahun atau yang hidup dengan kondisi kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

    Dikutip dari laman National Kidney Foundation, Setiap obat yang dikonsumsi akan melewati ginjal. Jika obat tidak diminum sesuai petunjuk dokter, atau jika obat tersebut merupakan zat ilegal, obat tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

    Berikut jenis obat yang berpotensi merusak ginjal jika dikonsumsi dengan bebas dan tanpa anjuran dokter.

    1. Obat pereda nyeri

    Obat pereda nyeri atau non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen bisa merusak ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa resep dokter.

    NSAID dapat meningkatkan retensi cairan dan dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini karena NSAID menghalangi prostaglandin, yang merupakan zat kimia alami yang melebarkan pembuluh darah dan memungkinkan oksigen mencapai ginjal agar ginjal tetap hidup dan sehat.

    “Obat-obatan ini tidak boleh diminum setiap hari atau terlalu sering tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan,” kata Emily Beckman, APRN, perawat di Norton Community Medical Associates, kepada Healthline.

    2. Antibiotik

    Penggunaan antibiotik secara bebas memengaruhi ginjal dengan berbagai cara. Antibiotik bisa membentuk kristal yang tidak hancur dan dapat menghalangi aliran urine.

    Beberapa orang juga memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik yang dapat memengaruhi ginjal mereka. Semua hal ini bisa terjadi jika mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama atau dosisnya sangat tinggi.

    3. Obat asam lambung

    Obat golongan proton pump inhibitor (PPI) membantu mengurangi asam lambung dan termasuk obat yang paling sering diresepkan. Namun penggunaan obat ini dalam jangka panjang juga berpotensi merusak ginjal.

    “Meskipun obat-obatan ini memiliki risiko rendah terhadap cedera ginjal, penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi yang berkelanjutan terbukti meningkatkan risiko penyakit ginjal,” ujar pakar farmasi Havy Ngo-Hamilton.

    4. Suplemen herbal

    Suplemen herbal juga dapat memengaruhi fungsi ginjal. Meskipun tidak semua suplemen tak sehat, Hamilton menyarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan panduan tentang cara terbaik mengonsumsi suplemen sebagai bagian dari rencana kesehatan secara keseluruhan.

    Kekhawatiran terbesar dengan suplemen herbal adalah interaksinya dengan produk resep dan OTC, dan kemampuannya menyebabkan cedera ginjal.

    “Obat Cina umum yang mengandung asam aristolochic telah dikaitkan dengan cedera ginjal kronis. Suplemen herbal ini digunakan untuk meringankan gejala radang sendi, nyeri haid, dan penurunan berat badan,” katanya.

    (kna/kna)

  • Tren Batu Ginjal Meningkat di Usia Muda, Makanan Ini Disebut Jadi Faktor Risiko

    Tren Batu Ginjal Meningkat di Usia Muda, Makanan Ini Disebut Jadi Faktor Risiko

    Jakarta

    Batu ginjal kini terjadi pada orang yang lebih muda, terutama di kalangan perempuan remaja. Salah satu perkiraan berasal dari studi tahun 2016 yang dipimpin Tasian yang melibatkan hampir 153.000 orang dewasa dan anak-anak di South Carolina yang menerima perawatan darurat, rawat inap, atau bedah untuk nefrolitiasis.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Klinis American Society of Nephrology itu menemukan bahwa insiden penyakit batu ginjal tahunan meningkat 16 persen dari tahun 1997 hingga 2012, dengan peningkatan terbesar terjadi pada kelompok usia 15 hingga 19 tahun.

    Dalam kelompok usia ini, insiden batu ginjal 52 persen lebih tinggi di kalangan anak perempuan dan wanita. Penyakit ini menjadi lebih umum pada pria mulai usia 25 tahun.

    Secara keseluruhan, risiko penyakit batu ginjal meningkat dua kali lipat selama masa kanak-kanak untuk anak laki-laki dan perempuan, sementara wanita mengalami peningkatan risiko sebesar 45 persen selama masa hidup mereka selama periode studi 16 tahun.

    Orang dewasa dan anak-anak berkulit hitam dalam studi tersebut juga mengalami batu ginjal pada tingkat yang lebih tinggi daripada orang kulit putih.

    Tren serupa telah dilaporkan dalam penelitian lain, termasuk yang dilakukan di Olmsted County, Minnesota. Penelitian tersebut menemukan bahwa tingkat kejadian batu ginjal di antara anak-anak usia 12-17 tahun meningkat 6 persen per tahun dari tahun 1984 hingga 2008.

    Para ahli tak yakin mengapa semakin banyak anak dan remaja yang mengalami kondisi tersebut. Batu ginjal pada orang lanjut usia dikaitkan dengan kondisi seperti sindrom metabolik, obesitas, hipertensi dan diabetes.

    “Pada anak-anak, kami tidak melihat hal itu,” kata dr Gregory Tasian, seorang ahli urologi anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia.

    “Mereka sehat dan tiba-tiba datang dengan batu ginjal pertama mereka tanpa alasan yang jelas,” imbuhnya lagi.

    Meski begitu, para ahli berspekulasi bahwa kombinasi berbagai faktor menjadi penyebabnya, termasuk pola makan yang mengandung makan ultra olahan atau ultra proses.

    Pola Makan Dikaitkan dengan Batu Ginjal

    Jumlah natrium yang tinggi dari keripik kentang, daging panggang, minuman olahraga, dan makanan kemasan dapat memaksa mineral tambahan masuk ke dalam urine yang dapat menggumpal menjadi batu ginjal.

    Hal ini terutama mungkin terjadi jika anak tidak minum cukup air atau minum terlalu banyak minuman manis yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi.

    “Ini seperti mencoba melarutkan gula ke dalam cangkir kopi yang hampir kosong,” kata dr David Chu, seorang ahli urologi anak di Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie Chicago yang melakukan penelitian dengan Tasian.

    (suc/suc)

  • Penggunaan Digital Subtraction Angiography untuk Deteksi Kelainan pada Otak – Halaman all

    Penggunaan Digital Subtraction Angiography untuk Deteksi Kelainan pada Otak – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Otak adalah pusat kendali tubuh manusia yang mengatur semua fungsi kehidupan, mulai dari pikiran, emosi, hingga gerakan tubuh. 

    Kelainan pada otak, seperti stroke, aneurisma, tumor, dan kelainan pembuluh darah otak, dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.

    Beberapa kelainan umum yang sering dijumpai meliputi stroke, aneurisma, tumor otak, hingga malformasi pembuluh darah.

    Menurut dr. Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K), Dokter Subspesialis Radiologi Intervensi Bethsaida Hospital Gading Serpong mengatakan, kelainan pada otak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, cedera atau trauma kepala, penyakit metabolik seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, infeksi, serta gaya hidup tidak sehat yang meliputi kurang olahraga dan pola makan yang buruk. 

    “Pasien dengan kelainan otak seringkali mengeluhkan gejala seperti sakit kepala berat yang berlangsung terus-menerus, gangguan penglihatan, mual dan muntah, kehilangan keseimbangan, kelemahan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh, serta kejang-kejang,” kata Febian dalam keterangannya, Kamis

    Untuk penanganan masalah kelainan otak ini, penggunaan Digital Subtraction Angiography menjad teknik pencitraan medis yang digunakan untuk menilai struktur dan kelainan pada pembuluh darah secara rinci pembuluh darah secara rinci. 

    Teknologi ini bekerja menggunakan sinar-X dengan cara menghilangkan struktur lain pada latar belakang (terutama tulang), sehingga yang terlihat hanya struktur pembuluh darah.

    DSA sering digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi kelainan pembuluh darah, terutama di otak. 

    “DSA memberikan keunggulan dalam melihat pembuluh darah otak secara rinci, memungkinkan kami untuk segera menilai dan merancang penanganan terbaik,” katanya. 

    Dengan teknologi ini, kata dia pasien bisa terdiagnosis dengan lebih cepat dan tepat. DSA juga dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan tatalaksana kelainan pada pembuluh darah, seperti thrombectomy pada kasus stroke, coiling pada kasus aneurisma dan embolisasi pada kasus malformasi pembuluh darah maupun tumor.

    Pemanfaatan DSA bisa dilakukan untuk mendeteksi aneurisma serebral atau pelebaran atau penonjolan abnormal pada dinding pembuluh darah. DSA sangat efektif untuk mendeteksi ukuran, lokasi, dan bentuk aneurisma, sehingga membantu dalam perencanaan intervensi, seperti coiling atau operasi.

    Juga Malformasi Arteriovenosa (MAV) yakni  kelainan pada hubungan antara arteri dan vena yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah. DSA memungkinkan visualisasi jalur pembuluh darah yang abnormal dan aliran darah yang tidak wajar, membantu dokter menentukan strategi pengobatan yang tepat.

    “DSA dapat mendeteksi penyempitan (stenosis) atau sumbatan (oklusi) pada pembuluh darah otak yang bisa menyebabkan penyakit stroke iskemik (sumbatan),” katanya.

    Gambar yang dihasilkan membantu dalam menentukan tingkat keparahan dan lokasi penyempitan, serta sebagai panduan dalam melakukan penatalaksanaan yang tepat seperti thrombectomy, pemasangan stent pembuluh darah,dll.

    Tumor otak dengan suplai darah abnormal dapat divisualisasikan menggunakan DSA. Teknik ini dapat menunjukkan pola vaskularisasi tumor dan menyumbat suplai pembuluh darah yang memperdarahi tumor tersebut, sehingga dapat membantu ahli bedah dan ahli onkolog untuk melakukan penanganan dengan risiko yang lebih minimal.

    DSA juga digunakan untuk mendeteksi sumber perdarahan pada kondisi seperti ruptur aneurisma atau MAV.

    Adapun keunggulan Metode DSA di Bethsaida Hospital adalah Minimal Invasif: Prosedur tidak memerlukan sayatan besar, sehingga risiko lebih rendah, 
    Akurasi Tinggi karena mampu mendeteksi kelainan dengan sangat detail.

    Juga pemulihan cepat, resolusi tinggi, real-Time Imaging yang memungkinkan visualisasi aliran darah secara langsung dan panduan intervensi yakni dapat digunakan sebagai panduan untuk prosedur endovaskular, seperti pemasangan stent atau koil embolisasi.

    Bethsaida Hospital Gading Serpong menyediakan layanan lengkap untuk diagnosis dan penanganan kelainan pada otak, seperti teknologi DSA, Cath-Lab, Laboratorium, Radiologi canggih, CT Scan 512 Slice, MRI 1.5 Tesla, serta tim dokter spesialis dan subspesialis yang berpengalaman. 

    “Sebagai pusat sistem saraf, otak memainkan peran penting dalam mengatur emosi, pengambilan keputusan, koordinasi gerakan, dan komunikasi antar organ,” kata dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.

    Oleh karena itu, kata dia menjaga kesehatan otak sangatlah penting untuk mendukung kualitas hidup, mencegah penyakit seperti stroke, Alzheimer, atau gangguan saraf lainnya, serta memastikan tubuh dapat berfungsi dengan optimal setiap hari.

  • Rahasia Mengolah Singkong Menjadi Empuk dan Merekah Sempurna

    Rahasia Mengolah Singkong Menjadi Empuk dan Merekah Sempurna

    JABAR EKSPRES – Siapa bilang mengolah singkong susah, karena banyak yang mendapati singkong tetap keras meski sudah direbus hingga berjam-jam. Padahal ada trik khusus untuk bisa membuat singkong menjadi empuk dan merekah sempurna seperti yang dijual tukang singkong keju di jalanan.

    Rahasia mengolah singkong menjadi lembut sudah di coba sendiri oleh penulis, dan dari beberapa percobaan ternyata hasilnya tetap memuaskan, singkong lembut dan rasa manisnya meresap hingga ke dalam.

    Baca juga : Penyuluhan dan Pemanfaatan Singkong dalam Pembuatan Shusi untuk Penderita Diabetes di RW 05 Kelurahan Cicaheum

    Banyak juga yang menyebut ada beberapa jenis singkong yang memang akan selalu keras, karena saat tumbuh, daun mudanya sering dipetik.

    Ada juga yang mengatakan, singkong menjadi keras karena kurangnya asupan air di dalam tanah.

    Mungkin saja hal ini benar, namun dari beberapa kali percobaan yang dilakukan penulis, dengan menggunakan tips ini, singkong tidak pernah lagi keras.

    Berikut beberapa tips untuk membuat singkong menjadi lembut dan empuk.

    1. Buat singkong menjadi potongan-potongan kecil
    2. Sebelum direbus, rendam singkong di dalam air selama kurang lebih 15 menit.
    3. Panaskan air di panci hingga mendidih, setelah itu baru masukkan singkong sampai semua terendam dalam air mendidih tersebut.
    4. Masak singkong kurang lebih 20 menit, atau sampai singkong matang.

    Baca juga : Waspada! Tiga Kombinasi Makanan yang Tidak Cocok dengan Singkong Rebus

    Jika akan dibuat singkong Thailand, masukkan susu, gula, vanili dan garam, lalu didihkan hingga meresap dan air tinggal sedikit lalu masukkan santan cair hingga air mengering.

    Jika akan dibuat menjadi singkong goreng, maka setelah direbus, angkat singkong dan rendam di air es selama 15-30 menit sebelum digoreng, agar singkong bisa merekah dengan sempurna.

    Itulah tips dan trik rahasia untuk membuat singkong menjadi empuk merekah sempurna

  • Duh! Tren Batu Ginjal pada Usia Muda Meningkat, Apa Pemicunya?

    Duh! Tren Batu Ginjal pada Usia Muda Meningkat, Apa Pemicunya?

    Jakarta

    Tiga puluh tahun lalu, batu ginjal dianggap sebagai penyakit yang dialami lanjut usia (lansia). Kini dokter semakin sering melihat pasien dari usia muda yang mengidap kondisi ini, terutama selama musim panas.

    Batu ginjal, endapan keras mineral dan garam yang dapat terperangkap di saluran kemih, kini terjadi pada orang yang lebih muda, terutama di kalangan gadis remaja.

    Para ahli tidak yakin mengapa semakin banyak anak-anak dan remaja yang mengalami kondisi tersebut. Namun mereka berspekulasi bahwa kombinasi berbagai faktor menjadi penyebabnya, termasuk pola makan yang banyak mengandung makanan ultra proses, meningkatnya penggunaan antibiotik di awal kehidupan, dan perubahan iklim yang menyebabkan semakin banyaknya kasus dehidrasi.

    Dokter yang berbicara kepada NBC News mengatakan mereka melihat lebih banyak anak dengan batu ginjal di musim panas dibandingkan musim lainnya.

    Batu ginjal adalah kelainan metabolisme, yang juga dikenal sebagai nefrolitiasis, yang terjadi ketika mineral seperti kalsium, oksalat, dan fosfor menumpuk dalam urine dan membentuk kristal keras berwarna kekuningan sekecil butiran pasir atau sebesar bola golf dalam kasus yang parah.

    Beberapa batu dapat keluar dari saluran kemih tanpa masalah, tetapi ada juga yang dapat tersangkut, menghalangi aliran urine dan menyebabkan nyeri hebat serta pendarahan.

    Batu ginjal pada orang dewasa dikaitkan dengan kondisi seperti sindrom metabolik , obesitas, hipertensi dan diabetes.

    “Pada anak-anak, kami tidak melihat hal itu,” kata dr Gregory Tasian, seorang ahli urologi anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia.

    “Mereka sehat dan tiba-tiba datang dengan batu ginjal pertama mereka tanpa alasan yang jelas.”

    Sebagian besar penelitian tentang nefrolitiasis pada anak-anak di AS dipimpin oleh Tasian dan rekan-rekannya serta difokuskan pada pencarian penyebabnya.

    “Jelas ada sesuatu yang berubah di lingkungan kita yang menyebabkan perubahan cepat ini,” katanya.

    Di sisi lain, studi tahun 2016 yang dipimpin Tasian yang melibatkan hampir 153.000 orang dewasa dan anak-anak di South Carolina yang menerima perawatan darurat, rawat inap, atau bedah untuk nefrolitiasis.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Klinis American Society of Nephrology itu menemukan bahwa insiden penyakit batu ginjal tahunan meningkat 16 persen dari tahun 1997 hingga 2012, dengan peningkatan terbesar terjadi pada kelompok usia 15 hingga 19 tahun. Dalam kelompok usia ini, insiden batu ginjal 52 persen lebih tinggi di kalangan anak perempuan dan wanita. Penyakit ini menjadi lebih umum pada pria mulai usia 25 tahun.

    Secara keseluruhan, risiko penyakit batu ginjal meningkat dua kali lipat selama masa kanak-kanak untuk anak laki-laki dan perempuan, sementara wanita mengalami peningkatan risiko sebesar 45 persen selama masa hidup mereka selama periode studi 16 tahun. Orang dewasa dan anak-anak berkulit hitam dalam studi tersebut juga mengalami batu ginjal pada tingkat yang lebih tinggi daripada orang kulit putih.

    Tren serupa telah dilaporkan dalam penelitian lain, termasuk yang dilakukan di Olmsted County, Minnesota , yang menemukan bahwa tingkat kejadian batu ginjal di antara anak-anak usia 12-17 tahun meningkat 6 persen per tahun dari tahun 1984 hingga 2008.

    (suc/suc)

  • Demam Naik Turun? 7 Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya

    Demam Naik Turun? 7 Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya

    Jakarta

    Demam naik turun dapat menjadi tanda sejumlah kondisi kesehatan, mulai dari infeksi saluran pernapasan hingga penyakit autoimun. Dalam dunia medis, demam naik turun disebut juga demam intermiten.

    Tipe demam ini terjadi ketika suhu tubuh meningkat selama beberapa jam dalam sehari. Suhu kemudian kembali normal sebelum nantinya meningkat lagi. Apabila mengalami demam naik turun, beberapa kondisi kesehatan bisa menjadi penyebabnya.

    Penyebab Demam Naik Turun

    Dilansir Medical News Today dan Dr Lal PathLabs, berikut sederet kondisi yang dapat menyebabkan demam naik turun:

    1. Flu

    Demam intermiten bisa menjadi gejala flu, infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C. Meski terdengar penyakit biasa, flu pada bayi dan balita dapat berdampak serius.

    Selain demam, flu biasanya disertai dengan gejala pilek, sakit kepala, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit otot dan sendi, serta kelelahan dan lemas.

    2. Malaria

    Malaria disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit akan mengenai organ hati dan berkembang biak di sana hingga menyerang sel darah merah.

    Selain melalui gigitan nyamuk, penyebaran malaria dapat ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan pada orang berbeda, transfusi darah, transplantasi organ, dan dari ibu kepada bayi dalam janin.

    Gejala malaria meliputi demam naik turun, panas dingin, sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut dan diare, serta lesu dan letih.

    3. Pneumonia

    Pneumonia merupakan peradangan paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur yang menyebar di udara. Kondisi ini terjadi ketika kantung udara di paru-paru terisi cairan sehingga organ tidak bisa berfungsi dengan baik. Karena itu, pneumonia disebut juga penyakit paru-paru basah.

    Pneumonia dapat pula dipicu oleh penyakit jantung kronis, diabetes melitus, serta kebiasaan merokok. Kondisi ini mampu menimbulkan gejala seperti demam naik turun disertai tubuh menggigil, batuk berdahak dan tidak berdahak, nyeri dada hingga kesulitan bernapas.

    4. Tuberkulosis

    Tuberkulosis yang disingkat TBC termasuk penyakit menular yang umumnya menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyebar saat pengidapnya batuk atau bersin tanpa menutup mulut kemudian terhirup oleh orang lain.

    Siapa saja bisa terkena TBC, tapi orang dengan HIV/AIDS dan yang punya sistem imun lemah lebih berisiko tinggi tertular penyakit ini. Gejala TBC paling utama adalah batuk yang terus menerus, baik berdahak maupun tidak. Gejala penyertanya mencakup demam dan meriang dalam waktu lama, sesak napas dan nyeri dada, serta berkeringat di malam hari.

    5. Lupus

    Lupus terjadi ketika sistem imun yang alih-alih melindungi justru merusak sel dan jaringan tubuh sendiri. Hal ini dikarenakan sistem imun salah mengidentifikasi sel dan jaringan tubuh sebagai benda asing.

    Kondisi yang tergolong penyakit autoimun ini dapat menyerang berbagai organ, seperti persendian, kulit, ginjal, otak, jantung, dan paru-paru. Faktor genetik dan lingkungan diduga bisa memicu lupus.

    Gejala umum lupus, meliputi kelelahan berat, demam, nyeri dan pembengkakan sendi, ruam kulit, nyeri dada, sakit kepala, dan munculnya lesi kulit.

    6. Rheumatoid Arthritis

    Rheumatoid Arthritis adalah peradangan kronis pada sendi dan jaringan sekitarnya, terutama di jari kaki dan tangan. Pada mulanya pengidap akan merasakan nyeri sendi yang tidak begitu mengganggu. Setelah beberapa minggu dan bulanan, rasa sakitnya semakin terasa hingga sendi menjadi bengkak dan kaku.

    Kondisi yang termasuk autoimun ini lebih sering dialami wanita, terutama berusia di atas 40 tahun. Gejala awalnya yaitu sakit sendi ringan yang disertai kelelahan, demam naik turun, dan kehilangan nafsu makan.

    Nyeri meningkat seiring perkembangan penyakitnya yang bisa menyebar ke pergelangan tangan dan kaki, lutut, siku, pinggul, dan bahu.

    7. Sepsis

    Sepsis terjadi saat tubuh salah mendeteksi infeksi dan justru meresponsnya dengan peradangan. Meski tergolong kondisi yang jarang terjadi, sepsis sangat berbahaya. Beberapa infeksi yang umum jadi penyebabnya, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi saluran pencernaan.

    Kondisi ini menimbulkan gejala, meliputi kebingungan, demam naik turun, menggigil, detak jantung cepat, nyeri parah, kesulitan bernapas, serta berkeringat terus-menerus.

    (azn/row)

  • Segudang Manfaat Cuka Apel Jika Dikonsumsi dengan Benar, Begini Aturannya

    Segudang Manfaat Cuka Apel Jika Dikonsumsi dengan Benar, Begini Aturannya

    JABAR EKSPRES – Mengonsumsi cuka apel secara rutin ternyata memberikan dampak positif bagi tubuh. Ada banyak manfaat yang diberikan cuka apel untuk kesehatan.

    Namun jika salah dalam cara mengonsumsinya, cuka apel juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan, lalu bagai mana aturan yang benar mengonsumsi cuka apel dan apa saja manfaat yang bisa dirasakan jika sudah rutin mengonsumsinya.

    Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dalam artikel ini, karena ada penjelasan yang diambil dari sumber terpercaya, yakni dari website resmi rumah sakit pusat pertamina.

    Cuka apel merupakan salah satu jenis cuka yang terbuat dari fermentasi apel. Biasanya Cuka ini digunakan untuk bumbu dapur dan bahan pengobatan tradisional.

    Kandungan cuka apel terdiri dari bermacam nutrisi, termasuk asam asetat, kalium, magnesium, dan vitamin B.

    Baca juga : 8 Manfaat Cuka Apel untuk Wanita, dari Kecantikan hingga Kesehatan

    Dari kayanya kandungan dalam cuka apel ini, membuatnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:

    1. Menurunkan Gula Darah

    Cuka apel dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh dapat menggunakan insulin lebih efektif untuk mengontrol kadar gula darah.

    2. Menurunkan Kolesterol

    Cuka apel dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

    3. Menurunkan Berat Badan

    Cuka apel dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.

    4. Membantu Pencernaan

    Cuka apel dapat membantu meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan produksi asam lambung dan enzim pencernaan. Hal ini dapat membantu meredakan masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan kembung.

    5. Menjaga Kesehatan Kulit

    Cuka apel dapat membantu menjaga kesehatan kulit dengan menyeimbangkan pH kulit dan melawan bakteri penyebab jerawat.

    6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Cuka apel dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dengan melawan bakteri dan virus.

    7. Detoksifikasi Tubuh

    Cuka apel dapat membantu mendetoksifikasi tubuh dengan membantu mengeluarkan racun dari tubuh.

    Baca juga : Khasiat Cuka Apel untuk Penyakit Kolesterol, Berikut Hasil Penelitian Dokter

  • Gibran Minta Kurikulum Olahraga di Sekolah Diperbaiki, Fokus Pola Hidup Sehat Anak hingga Cegah Obesitas – Page 3

    Gibran Minta Kurikulum Olahraga di Sekolah Diperbaiki, Fokus Pola Hidup Sehat Anak hingga Cegah Obesitas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta agar kurikulum pendidikan olahraga di sekolah diubah agar berfokus pada pola hidup sehat anak, termasuk mencegah obesitas. 

    “Perlu perbaikan kurikulum pendidikan olahraga sehingga bisa membentuk pola hidup sehat. Misalnya, untuk mencegah obesitas pada anak usia sekolah,” kata Gibran saat memimpin rapat perdana Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Gedung Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu, (4/12/2024).

    Gibran meminta jajaran menteri dan wakil menteri untuk memperkuat pelaksanaan DBON yang salah satunya dapat dimulai dengan mengembangkan kurikulum olahraga serta mewujudkan fasilitas penunjang olahraga di sekolah-sekolah.

    Menurut dia, perbaikan kurikulum untuk membentuk pola hidup sehat di sekolah penting karena gaya hidup saat ini yang serba cepat dan instan, sehingga banyak generasi muda mengalami penurunan ketahanan tubuh akibat gaya hidup tersebut.

    “Dari sisi kesehatan, banyak anak usia sekolah sudah kena diabetes, obesitas, gagal ginjal. Selain faktor makanan juga karena kurang gerak,” ujar Gibran seperti dikutip dari Antara. 

    Gibran juga mengatakan perlu adanya peningkatan dalam pengembangan SDM olahraga dari hulu. Menurut Wapres, pencarian bakat hingga pembinaan sebagai proses di hulu belum dilakukan secara maksimal.

    Sementara terkait pengembangan talenta, Gibran juga mengingatkan pentingnya inklusifitas terhadap penyandang disabilitas, baik dari segi sarana prasarana, maupun pembinaan DBON.

    Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo pun memaparkan dukungan-dukungan yang diperlukan dari sejumlah instansi terkait, untuk meningkatkan prestasi olahraga atlet Indonesia dari hulu hingga hilir.

    Dito menjelaskan bahwa pemerintah mewajibkan sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri untuk memberikan beasiswa kepada atlet, minimal 5 persen dari total daya tampung.

    “Ini terkait dengan Kemenpora, Kementerian PU, Kementerian Pendidikan Dasar, dan Kementerian Dikti Saintek,” ujar Dito.

    Nantinya, hasil rapat ini akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. 

  • Wajib Tahu! Ini yang Perlu Dilakukan saat Kadar Gula Darah Capai 500

    Wajib Tahu! Ini yang Perlu Dilakukan saat Kadar Gula Darah Capai 500

    Jakarta

    Hiperglikemia merupakan kondisi saat kadar glukosa atau gula di dalam darah terlalu tinggi. Jumlahnya mungkin bisa sekitar 200 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih dari itu.

    Dikutip dari WebMD, setiap orang memiliki target kadar gula darah yang berbeda-beda. Namun, secara umum bagi orang dengan diabetes, kadar gula yang mencapai 180 mg/dL dalam waktu dua jam setelah makan dianggap terlalu tinggi.

    Kondisi itu yang disebut hiperglikemia. Semakin tinggi kadarnya, maka dapat semakin berbahaya.

    Bagi kebanyakan orang, kadar gula darah di bawah 70 mg/dL dianggap terlalu rendah atau disebut hipoglikemia. Jika kadar gula bisa sampai di bawah 40 mg/dL, bisa saja mengancam jiwa.

    Jika kadar gula darah mencapai 500 mg/dL, apa yang harus dilakukan?

    Saat kadar gula darah 500, dianjurkan untuk segera mengukur kadar keton dalam urine. Tes ini dianjurkan jika kadar gula darah sudah lebih dari 240 mg/dL.

    Kadar keton yang sedang atau tinggi di dalam urine menunjukkan bahwa orang tersebut perlu segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan medis yang diperlukan. Bahkan, beberapa orang mungkin perlu dilarikan ke ruang gawat darurat.

    Pasalnya, kadar insulin rendah dan sel-sel di dalam tubuh tidak dapat menggunakan gula di dalam darah sebagai energi. Kondisi ini dapat membuat tubuh membakar lemak sebagai energi.

    Nantinya, senyawa keton akan menumpuk dan darah menjadi asam. Kondisi ini yang bisa saja mengancam nyawa jika tidak segera diatasi.

    Kadar gula darah di atas 600 mg/dL juga berbahaya yang menunjukkan seseorang mengalami sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik. Kondisi ini umumnya dialami kelompok usia 65 tahun atau lebih dan orang-orang dengan penyakit diabetes yang tidak terkontrol.

    Jika terjadi, seseorang akan sakit khususnya yang berkaitan dengan infeksi. Sehingga, kondisi tersebut harus segera diatasi.

    Pada orang yang mengalami gula darah tinggi perlu menurunkannya dengan cepat bisa dilakukan perawatan mandiri, sebelum mencari bantuan medis. Beberapa gejala utama hiperglikemia, seperti rasa haus yang ekstrem, sering buang air kecil, dan mual.

    Dikutip dari laman Very Well Health, ada beberapa cara menurunkan kadar gula darah dengan cepat yang bisa dilakukan, yakni:

    1. Menyuntikkan rapid-acting insulin atau insulin kerja cepat

    Ini merupakan cara yang dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat. Menyuntikkan insulin sesuai dengan dosis yang diberikan dokter dan memeriksa kadar gula darah dalam 15 setelahnya untuk memastikan bahwa kadar gula darah tidak terlalu rendah.

    2. Olahraga

    Aktivitas fisik adalah cara tercepat untuk menurunkan gula darah tanpa obat. Olahraga menurunkan resistensi insulin dan membantu tubuh mengubah glukosa menjadi energi.

    Namun, hindari cara ini jika kadar gula darah sudah di atas 240 mg/dL dan terdapat keton di dalam urine. Sebab, cara ini dapat membuat gula darah meningkat.

    3. Melakukan injeksi intramuskular sesuai dengan anjuran dokter

    Menyuntikkan insulin langsung ke otot dapat membantu tubuh menyerapnya lebih cepat. Namun, ini juga lebih mungkin menyebabkan hipoglikemia, yang dapat menjadi parah.

    Hal ini juga dapat menyebabkan overdosis insulin yang berpotensi fatal. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter terkait dosis dan cara menyuntik yang tepat.

    4. Minum air putih

    Saat mengalami hiperglikemia berat, air dan cairan tak manis lainnya dapat membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine. Meskipun mungkin tidak secepat insulin kerja cepat atau olahraga, hal itu dapat membantu mencapai kadar gula darah yang aman.

    Tetap terhidrasi dapat membantu mencegah episode hiperglikemia juga. Kebanyakan orang membutuhkan sekitar 4 hingga 6 gelas air setiap hari.

    Jika sering berolahraga atau cenderung banyak berkeringat, mungkin membutuhkan lebih banyak. Tetapi, jika mengonsumsi obat yang menyebabkan retensi cairan, mungkin membutuhkan lebih sedikit air.

    5. Menghindari konsumsi makanan tinggi karbohidrat

    Karbohidrat membuat gula darah naik. Tidak ada makanan yang dapat langsung menurunkan gula darah.

    Namun, Anda dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengelola glukosa dari waktu ke waktu dengan mengonsumsi sumber karbohidrat yang baik, atau makanan dengan indeks glikemik rendah.

    Beberapa cara ini yang bisa dilakukan jika kadar gula darah 500, demi mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius. Meski begitu, diimbau untuk ke dokter jika kadar gula darah tidak kunjung turun atau muncul gejala-gejala lainnya.

    (sao/kna)

  • Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    JAKARTA – Satu per satu, piring-piring besar berisi lauk pauk disajikan di hadapan pelanggan, berjejer di atas meja dalam takaran yang melimpah. Begitu pelayan datang dengan bakul bambu berisi lauk, mereka akan menyajikannya langsung ke meja. Itulah khasnya rumah makan Minang.

    Biasanya, nasi putih yang masih panas akan ditemani beragam lauk seperti rendang daging sapi, ayam pop, gulai tunjang (juga dikenal sebagai gulai kikil), sambal hijau atau sambal lado merah, ikan balado, dan masih banyak lagi.

    Di rumah makan tersebut pula, setiap santapan seolah bercerita tentang tradisi panjang, yang membawa pengunjung seakan-akan pulang ke tanah Minangkabau, tempat asal semua cita rasa ini bermula. Setiap hidangan yang terhidang di meja bukan sekadar makanan, melainkan sebuah perjalanan waktu yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

    Dalam setiap piring yang disajikan, terkandung filosofi hidup mendalam, yang menjaga keseimbangan antara rasa, kesehatan, dan hubungan sosial.

    Inilah salah satu pengalaman budaya yang menonjol dalam kuliner Sumatra Barat, yakni penyajian lauk pauk yang tidak pelit bumbu dan kekayaan santan dalam hidangannya.

    Santan memang menjadi bahan yang tidak terpisahkan dalam masakan Minang. Ia memberi rasa yang kaya, gurih, dan tekstur kental menjadi ciri khas setiap hidangan. Meski santan sering dianggap mengandung lemak jenuh yang berisiko bagi kesehatan jantung, kenyataannya masakan Minang yang kaya santan ini tidak cenderung menyebabkan masalah kardiovaskular pada banyak orang Minang.

    Mengapa bisa demikian? Jawabannya terletak pada cara tradisional dalam memasak dan keseimbangan pola makan yang diterapkan secara alami dalam budaya Minangkabau.

    Yan Heri, salah seorang pemilik restoran di Kota Padang, mengungkapkan meskipun melimpah, penggunaan santan saat proses memasak tidaklah sembarangan. Santan yang digunakan berasal dari kelapa segar yang diperah langsung dan dimasak dalam waktu lama dengan api kecil sehingga dapat mengeluarkan sebagian besar minyak dari santan, menjadikannya lemak yang mudah diserap tubuh. Selain itu ia juga menggunakan aneka rempah-rempah yang tidak hanya memberi rasa, tetapi berfungsi sebagai penyeimbang bagi kesehatan tubuh.

    “Hidangan yang disajikan di sini adalah makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Apalagi mencampurkan rempah-rempah di dalamnya sehingga rasa autentik di dalamnya tetap terjaga. Kami juga tidak menggunakan santan kemasan yang biasanya mengandung bahan pengawet atau zat aditif lain,” kata pemilik Restoran Sederhana itu seperti dilansir dari ANTARA.

    Klaim tersebut selaras dengan temuan pakar gizi Universitas Andalas, Prof. Masrul, yang menekankan bahwa keseimbangan bahan dan cara pengolahan adalah kunci dari keberhasilan masakan Minang dalam menjaga kesehatan jantung meskipun menggunakan santan.

    Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Padang, seperti kunyit, jahe, lada, dan cabe, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko peradangan dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, dua faktor utama yang disebut Masrul memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    “Santan ini ternyata secara biokimia punya rantai ganda, jadi tidak termasuk yang tinggi resikonya. Sebab, kalau memang santan menjadi penyebab, saya pikir tentu dulu sudah lama dihentikan oleh masyarakat di sini. Yang kedua kaya akan bumbu itu sudah ada penelitian, rempah juga sebagai antioksidan, yang ketiga banyak sayuran,” katanya.

    Selain rempah-rempah, warisan kuliner khas Sumatra Barat, seperti dadih juga menjadi cerminan nilai-nilai kearifan lokal dan bentuk kepedulian terhadap kesehatan.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam, 2021, produk olahan susu kerbau tersebut telah menjadi bagian dari tradisi sehari-hari masyarakat, yang tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai penawar alami untuk mengendalikan kolesterol.

    Terbuat dari susu sapi yang difermentasi secara tradisional, dadih mengandung probiotik alami yang terbukti meningkatkan kesehatan pencernaan serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora di usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan, termasuk lemak dari santan.

    ANTARA pun berkesempatan untuk menengok proses pembuatan dadih di kediaman Iskal, salah satu generasi penerus tradisi pembuatan dadih, yang tinggal di Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Di sini, dadih dibuat dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan susu kerbau segar yang diperah langsung dari ternak.

    Dadih yang diproduksi ini berasal dari kerbau peliharaan Iskal sendiri. Untuk menghasilkan susu yang berkualitas baik, kerbau perlu diberi makan rumput kering sehingga kadar airnya rendah dan susu yang dihasilkan tidak asam.

    Proses pembuatan dadih dimulai dengan pemanasan susu kerbau yang telah diperah, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam bambu agar dapat mengikat bau dan lebih cepat mengental. Setelah itu, dicampurkan dengan bakteri probiotik alami yang berfungsi untuk fermentasi.

    Selama fermentasi berlangsung, susu berubah menjadi dadih dengan tekstur lembut dan rasa yang sedikit asam. Proses fermentasi ini memakan waktu beberapa jam hingga dadih siap disajikan.

    Umumnya, masyarakat mencampur dadih dengan makanan berlemak seperti sayur cincang, namun ada juga yg membuatnya sebagai hidangan penutup, seperti ampiang dadiah, penganan khas Sumatra Barat yang terbuat dari beras ketan.

    Masyarakat Ngarai masih banyak yang mengonsumsi dadih. Biasanya Iskal menjual dadih hingga ke pasar-pasar, bisa mencapai puluhan tabung dadih sehari.

    Rempah-rempah dan dadih menjadi dua unsur khas dari kuliner tradisional Sumatera Barat. Keduanya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, yang pada gilirannya turut berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat.

    Namun, manfaat kesehatan kuliner tradisional ini tidak hanya terbatas pada pengolahan makanan yang cermat dan pemilihan bahan alami. Pemerintah daerah juga memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan angka harapan hidup masyarakat dengan meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit, terutama penyakit katastropik dan kardiovaskular, yang kerap menjadi penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar mengungkapkan pentingnya deteksi dini dan pencegahan dalam menangani penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

    Peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat kini tercatat mencapai 73,5 tahun atau hampir menyentuh rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang mencapai 73,93 tahun.

    Ini merupakan pencapaian yang menggembirakan dan mencerminkan kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah kombinasi antara upaya preventif melalui pola makan sehat dan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit katastropik, termasuk penyakit kardiovaskular yang sering menjadi penyebab utama kematian.

    Selain kebiasaan makan sehat yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal, Dinkes Sumbar juga menekankan pentingnya mencegah dan mendeteksi penyakit lebih cepat untuk mengurangi kematian akibat penyakit. Pola hidup sehat itulah yang menjadikan angka harapan hidup penduduk Sumbar menjadi lebih baik.

    Dengan akses yang semakin baik terhadap layanan kesehatan dan keberhasilan program-program deteksi dini, masyarakat Sumatra Barat kini lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan angka harapan hidup.

    Dinkes Sumbar memang intens turun ke lapangan bikin acara di setiap daerah terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti senam bersama, lalu menjadikan buah-buahan sebagai konsumsi saat rapat.

    Dengan demikian, masakan khas Minang yang selama ini sering ditakuti karena kandungan santan dan lemak jenuhnya, dari hasil riset Prof. Masrul itu, diketahui tidak berpengaruh negatif terhadap penurunan kesehatan masyarakat Sumatra Barat.

    Melalui pengolahan yang tepat serta keseimbangan penggunaan rempah-rempah–apalagi bila diiringi dengan mengonsumsi dadih–masakan Minang malah memberikan manfaat kesehatan, sepanjang dikonsumsi dengan bijak.