Topik: diabetes

  • Ciri-ciri Diabetes Kering, Penyebab, dan Cara Merawat Lukanya

    Ciri-ciri Diabetes Kering, Penyebab, dan Cara Merawat Lukanya

    Jakarta

    Diabetes kering adalah istilah luka pada pasien diabetes yang tampak mengering. Istilah diabetes kering dan basah sebetulnya tidak dikenal di dunia medis, namun masyarakat umum masih kerap menggunakannya.

    Sebutan diabetes kering dan basah merujuk pada tipe luka yang muncul di tubuh pasien. Umumnya pasien diabetes mudah dan sering mengalami luka karena berbagai sebab, misal terkena gesekan pintu. Luka yang biasanya terjadi di kaki ini dikarenakan kerusakan saraf

    Apa Itu Diabetes Kering?

    Pasien dengan tipe luka diabetes kering mengalami rasa sakit yang luar biasa. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah pada bagian tubuh yang terluka tidak lancar. Tanpa perawatan berkualitas, luka diabetes bisa menjadi gangren yang membahayakan keselamatan pasien.

    Berdasarkan situs Mayo Clinic, gangren sebetulnya bukan hanya terjadi pada penderita diabetes. Gangren juga bisa terjadi pada pasien penyakit pembuluh darah, orang yang cedera parah, orang yang terinfeksi virus tertentu, dan beberapa penyakit lainnya.

    Ciri-ciri Diabetes Kering

    Dokter spesialis perawatan luka diabetes di Rumah Sakit Mandaya Puri, dr Adisaputra Ramadhinara, MSc, CWSP, FACCWS kepada detikHealth, 26 November 2022, menjelaskan ciri-ciri diabetes kering, antara lain:

    Luka pada bagian tubuh cenderung kering, tidak infeksi dan tidak bernanah.Luka juga disertai perubahan warna kulit, yakni seperti ada warna hitam di dalam kulit tersebut.Rasa sakit pada daerah yang luka, berbeda pada pasien dengan tipe luka diabetes basah.Penyebab Diabetes Kering

    Dilansir dari WebMD, penyebab diabetes kering adalah karena rusaknya pembuluh darah akibat tingginya kadar gula darah. Hal ini dapat memperlambat aliran darah ke area tubuh.

    Kondisi tersebut biasanya menyerang tangan dan kaki ketika sirkulasi darah yang buruk menghalangi aliran darah ke bagian tubuh tertentu. Saat jaringan mengering, warnanya berubah menjadi cokelat, biru keunguan, hingga hitam.

    Cara Merawat Luka Diabetes

    Penderita diabetes harus merawat luka secara rutin agar tidak semakin parah. Berikut beberapa cara merawatnya:

    1. Rutin Bersihkan Luka

    Untuk mencegah infeksi, luka harus dibersihkan rutin setiap hari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

    Selalu cuci tangan sebelum membersihkan luka, kenakan sarung tangan steril selama membersihkan luka.Buka perban pada luka. Jika perban menempel, beri cairan NaCl 0,9% untuk membantu melepaskan perban dari luka.Bersihkan luka menggunakan kasa yang telah dibasahi dengan larutan NaCl 0,9% mulai bagian tengah baru ke tepi luka, lakukan dengan gerakan melingkar. Langkah ini bisa diulang, tetapi menggunakan kasa baru.Keringkan luka dengan memakai kasa kering yang baru.Tutup luka memakai kasa atau perban, sesuai petunjuk dokter.

    2. Kurangi Tekanan

    Jangan terlalu kencang menutup luka. Tekanan pada luka hanya akan mengurangi sirkulasi darah, yang justru akan menghambat proses penyembuhan luka. Hindari juga menggunakan baju yang ketat, sepatu terlalu ketat, serta sepatu berhak tinggi.

    3. Tutup Luka Diabetes

    Luka diabetes harus ditutup, agar tidak terinfeksi dan cairan bisa diserap oleh pembalut luka. Hal ini akan membantu penyembuhan luka berjalan lebih cepat.

    Pasien dengan tipe luka diabetes kering masih bisa sembuh meski membutuhkan waktu. Selain rutin membersihkan luka dan menjaga kebersihan tubuh, pasien juga wajib melakukan pola hidup sehat serta kontrol teratur.

    (row/row)

  • 13 Obat Asam Urat Tradisional dan Cara Konsumsi, Lengkap dengan Pantangan

    13 Obat Asam Urat Tradisional dan Cara Konsumsi, Lengkap dengan Pantangan

    Jakarta

    Asam urat adalah senyawa alami yang dihasilnya tubuh sebagai hasil metabolisme. Berbeda halnya jika asam urat menumpuk terlalu banyak dalam tubuh hingga menjadi kristal dan nyeri.

    Karena itu, pasien asam urat wajib mengendalikan gangguan tersebut sehingga bisa tetap produktif. Misalnya dengan menjauhi pantangan serta konsumsi herbal agar kadar asam urat tetap normal di 3,4-7,0 mg/dL.

    Obat Asam Urat Tradisional

    Obat tradisional ini umumnya berbahan herbal misal rempah, buah, dan sayur. Konsumsi obat herbal bertujuan mengendalikan asam urat dalam tubuh tetap dalam kadar normal. Berikut 13 jenis obat asam urat tradisional yang bisa dikonsumsi:

    1. Kunyit

    Dikutip dari situs Fakultas Kedokteran UMSU, kunyit mengandung kurkumin yang bersifat antiinflamasi. Kandungan tersebut membuat kunyit bisa membantu meredakan peradangan dan nyeri akibat asam urat. Kunyit bisa dikonsumsi sebagai minuman atau bumbu masakan.

    2. Daun Salam

    Daun salam sering digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan. Ternyata daun ini memiliki kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan memperlancar aliran darah. Cara mengkonsumsinya adalah dengan merebus beberapa lembar daun salam, lalu minum air rebusannya.

    3. Air Lemon

    Berdasarkan studi pada 2015, menambahkan air lemon segar ke dalam dua liter air putih setiap hari akan mengurangi asam urat pada pasiennya. Para peneliti menyebut air lemon dapat membantu menetralkan asam urat dalam tubuh.

    4. Brotowali

    Brotowali terkenal dengan rasanya yang sangat pahit dan sering digunakan sebagai jamu. Salah satu khasiatnya adalah dapat membantu menetralkan kadar asam urat dalam tubuh.

    Akan tetapi jika detikers memiliki penyakit diabetes dan autoimun, sebaiknya hindari obat herbal yang satu ini, atau konsultasikan terlebih dulu kepada dokter.

    5. Teh Kembang Sepatu

    Dilansir dari situs Pemkab Lamongan, kembang sepatu adalah salah satu jenis bunga yang dapat diolah menjadi teh dan obat herbal. Salah satu manfaatnya adalah dapat menurunkan kadar asam urat.

    6. Daun Sirsak

    Daun sirsak mengandung senyawa aktif seperti acetogenin yang memberikan efek antiinflamasi dan bisa membantu mengurangi gejala asam urat. Cara mengkonsumsinya adalah dengan rebus daun sirsak dalam air, lalu meminum air rebusannya secara teratur.

    7. Lidah Buaya

    Lidah buaya juga memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik. Kandungannya bisa membantu meredakan peradangan dan nyeri asam urat. Untuk obat luar, oleskan gel lidah buaya pada area yang sakit karena asam urat. Atau kalian bisa minum jus lidah buaya.

    8. Jahe

    Jahe merupakan herbal tradisional yang mengandung banyak manfaat. Kandungan antiinflamasinya dapat digunakan untuk meredakan gejala asam urat.

    Detikers bisa minum rebusan jahe sebagai obat. Atau jika digunakan untuk obat luar, gunakan air rebusan jahe untuk mengompres bagian yang nyeri.

    9. Binahong

    Dilansir dari buku 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan karya Yusuf CK Arianto, disebutkan bahwa binahong bermanfaat untuk menghambat asam urat melalui kandungan flavonoidnya. Cara mengkonsumsinya adalah dengan meminum air rebusan daun binahong.

    10. Seledri

    Menurut penelitian, seledri mengandung banyak antioksidan yang berguna untuk mengobati berbagai kondisi peradangan. Misal nyeri sendi, asam urat, masalah kandung kemih, infeksi ginjal dan hati, serta kelainan kulit. Cara konsumi seledri adalah diminum sebagai jus atau dimakan langsung.

    11. Belimbing Wuluh

    Belimbing wuluh sering dipakai sebagai bahan masakan. Di balik itu, belimbing wuluh juga berkhasiat mengatasi asam urat, karena mengandung saponin yang bersifat antiinflamasi. Kalian bisa membuat jus buah belimbing wuluh untuk mengonsumsinya.

    12. Kumis Kucing

    Penelitian 2008 oleh IPB menyimpulkan bahwa kumis kucing dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase hingga lebih dari 50 persen. Xantin oksidase adalah enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat di dalam tubuh.

    13. Air Putih

    Terakhir, dilansir dari Medical News Today, cara yang paling mudah dan harus dilakukan secara rutin adalah memperbanyak minum air putih. Ketika tubuh banyak mengkonsumsi cairan, maka akan merangsang ginjal untuk melepas kelebihan cairan dan turut membuang asam urat berlebih.

    Pantangan Bagi Penderita Asam Urat

    Selain mengkonsumsi obat asam urat tradisional, ada pantangan yang harus ditaati penderita asam urat, yaitu menghindari makanan dan minuman tinggi purin. Berikut beberapa pantangan buat penderita asam urat:

    1. Daging dan Jeroan

    Dilansir dari situs Verywell Health dan Mayo Clinic, sejumlah bahan makanan dari hewan mengandung tinggi purin, meliputi daging merah (misalnya daging sapi), daging kalkun, dan jeroan (termasuk hati, lidah, paru, dan ginjal).

    2. Seafood

    Sejumlah makanan laut atau seafood mengandung tinggi purin, termasuk ikan air dingin seperti tuna, trout, herring, sarden, dan ikan teri. Seafood yang juga dihindari adalah udang, tiram, kepiting, dan lobster.

    3. Makanan dan Minuman Tinggi Gula

    Dilansir dari situs Cleveland Clinic, beberapa makanan dan minuman tinggi gula juga memicu tubuh memproduksi asam urat. Hindari minuman manis, berperisa, atau mengandung sirup jagung fruktosa tinggi.

    Beberapa makanan tinggi karbohidrat, seperti nasi putih dan roti putih juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Hal ini bisa memicu peningkatan kadar asam urat.

    4. Alkohol

    Alkohol mungkin tidak sepenuhnya termasuk minuman tinggi purin. Namun alkohol bisa merusak ginjal, sehingga organ ini tidak bisa membuang asam urat secara optimal. Ketika ginjal rusak, maka asam urat akan menumpuk, mengkristal dan menyebabkan sakit asam urat.

    5. Sayuran Tinggi Purin

    Penderita asam urat disarankan makan sayuran, tapi ada sejumlah sayuran yang mengandung tinggi purin. Dilansir dari Livestrong dan SFGATE, sayuran tinggi purin antara lain bayam, kembang kol, jamur, kacang hijau, dan asparagus.

    Selain konsumsi obat asam urat tradisional untuk mengendalikan asam urat, pasien wajib menerapkan pola hidup sehat dan kontrol teratur. Jika asam urat tak kunjung terkendali, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

    (bai/row)

  • Fakta-fakta Tren Batu Ginjal Meningkat di Usia Muda, Banyak Dialami Wanita Remaja

    Fakta-fakta Tren Batu Ginjal Meningkat di Usia Muda, Banyak Dialami Wanita Remaja

    Jakarta

    Para ahli melihat tren kasus batu ginjal di usia muda meningkat, terutama di kalangan remaja perempuan. Batu ginjal merupakan endapan keras mineral dan garam yang dapat terperangkap di saluran kemih.

    Namun, para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti dari peningkatan tren tersebut. Mereka berspekulasi bahwa ada banyak faktor yang memicu batu ginjal pada usia muda.

    Mulai dari pola makan yang banyak mengandung makanan ultra proses, meningkatnya penggunaan antibiotik di awal kehidupan, dan perubahan iklim yang menyebabkan semakin banyaknya kasus dehidrasi.

    Apa Itu Batu Ginjal?

    Kondisi batu ginjal adalah kelainan metabolisme yang dikenal juga sebagai nefrolitiasis. Kondisi ini terjadi saat mineral seperti kalsium, oksalat, dan fosfor menumpuk di dalam urine, dan membentuk kristal keras berwarna kekuningan sebesar butiran pasir.

    Dalam kasus yang parah, batu ginjal dapat berkembang hingga sebesar bola golf. Beberapa batu dapat keluar dari saluran kemih tanpa masalah.

    Tetapi, pada kasus lainnya, batu dapat tersangkut yang menghalangi aliran urine dan menyebabkan nyeri hebat serta perdarahan. Pada orang dewasa, kondisi batu ginjal dikaitkan dengan beberapa kondisi, seperti sindrom metabolik, obesitas, hipertensi, dan diabetes.

    “Pada anak-anak, kami tidak melihat itu,” kata ahli urologi anak du Rumah Sakit Anak Philadelphia, Dr Gregory Tasian, dikutip dari NBC News.

    “Mereka sehat dan tiba-tiba datang dengan batu ginjal pertama mereka tanpa alasan yang jelas,” sambungnya.

    Lebih Banyak Dialami Wanita

    Sebuah penelitian dilakukan pada tahun 2016 yang dipimpin seorang ahli urologi anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia dr Gregory Tasian. Studi itu melibatkan hampir 153 ribu orang dewasa dan anak-anak di South Carolina yang menerima perawatan darurat, rawat inap, atau bedah untuk batu ginjal atau nefrolitiasis.

    Dari studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Klinis American Society of Nephrology itu menemukan bahwa insiden penyakit batu ginjal tahunan meningkat 16 persen dari tahun 1997 hingga 2012. Dengan peningkatan terbesar terjadi pada kelompok usia 15 hingga 19 tahun.

    Hasilnya, mereka menemukan bahwa 52 persen kasus batu ginjal lebih tinggi dialami oleh anak perempuan dan wanita. Secara keseluruhan, risiko penyakit batu ginjal meningkat dua kali lipat selama masa kanak-kanak untuk anak laki-laki dan perempuan.

    Sementara pada wanita, mengalami peningkatan risiko sebesar 45 persen selama masa hidup mereka selama periode studi 16 tahun.

    Pada penelitian lain yang dilakukan Olmsted County, Minnesota, juga menunjukkan tren yang serupa. Terjadi peningkatan kasus batu ginjal pada anak-anak usia 12-17 tahun sebesar 6 persen per tahun, dari tahun 1984 hingga 2008.

    Para ahli percaya bahwa pola makan anak-anak yang memburuk mungkin berperan. Misalnya kandungan natrium yang tinggi pada keripik kentang, daging panggang, minuman olahraga, dan makanan kemasan dapat memaksa mineral tambahan masuk ke dalam urine yang akan menggumpal menjadi batu ginjal.

    Hal ini terutama mungkin terjadi jika seorang anak tidak minum cukup air atau minum terlalu banyak minuman manis yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi.

    NEXT: Gejala batu ginjal

  • Manfaat Daun Kelor dan Berbagai Cara Mengolahnya

    Manfaat Daun Kelor dan Berbagai Cara Mengolahnya

    Jakarta

    Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai tanaman dengan khasiat yang beragam, mulai dari penyakit dalam, bermanfaat untuk ibu menyusui, hingga kesehatan kulit.

    Cara mengolah atau menggunakannya pun bermacam-macam, mulai dari direbus, dibuat teh, hingga menjadi obat oles. Simak artikel ini untuk mengetahui 16 manfaat daun kelor untuk kesehatan dan berbagai cara mengolahnya.

    16 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan

    Berikut ini 16 manfaat daun kelor untuk kesehatan tubuh:

    1. Anti Radikal Bebas

    Dikutip dari HealthifyMe, kandungan antioksidan dari daun kelor berfungsi melawan radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan stres oksidatif yang bisa berakibat pada berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.

    2. Menangani Edema

    Berdasarkan Medical News Today, daun kelor dengan sifat antiinflamasinya diyakini bisa menangani edema. Edema adalah kondisi ketika cairan dalam jaringan tubuh menumpuk, biasanya terjadi di kaki atau tangan.

    Daun kelor juga berkhasiat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan efektivitas kerja hormon insulin. Dikutip dari repository Poltekkes Denpasar, hal tersebut berdampak positif untuk mencegah terjadinya resistensi insulin dan diabetes.

    4. Melancarkan Pencernaan

    Berdasarkan penelitian di Food Research International, serat makanan yang ada dalam kelor adalah berupa oligosakarida, sejenis karbohidrat. Menurut ahli gizi dan diet di Los Angeles, daun kelor mengandung sejumlah serat sehat yang terbukti dapat mengurangi sembelit.

    5. Menjaga Kesehatan Mata

    Daun kelor dipercaya dapat menjaga kesehatan mata karena mengandung flavonoid, betakaroten dan senyawa-senyawa berkhasiat tinggi lainnya.

    6. Mengontrol Tekanan Darah

    Kandungan antioksidan dan kalium dari daun kelor dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah, mencegah hipertensi, dan meringankan kinerja jantung.

    7. Mengatasi Peradangan Kronis

    Banyak masalah kesehatan terjadi karena peradangan. Dikutip dari situs Pemprov Jambi, kandungan isotiosianat dari daun kelor dapat membantu mengatasi peradangan kronis yang berdampak pada penyakit jantung dan mencegah kanker.

    8. Melindungi Fungsi Otak

    Daun kelor juga baik dikonsumsi untuk mencegah penurunan fungsi otak. Kandungan antioksidannya dapat mengurangi berbagai risiko terkena penyakit parkinson dan alzheimer, sehingga otak tetap dapat berfungsi optimal.

    9. Memiliki Sifat Anti Penuaan

    Daun kelor kaya akan senyawa antioksidan seperti flavonoid dan polifenol. Kandungan tersebut membantu mencegah penuaan dini yang sering ditandai dengan kerutan pada wajah dan kulit keriput.

    10. Meningkatkan Produksi ASI

    Daun kelor sudah terkenal di kalangan ibu menyusui karena manfaatnya yang bisa meningkatkan dan melancarkan produksi ASI.

    11. Menjaga Kesehatan Hati

    Daun kelor memiliki kandungan polifenol tinggi yang membantu melindungi hati dari bahaya kerusakan oksidatif. Khasiat ini akan membantu orang-orang yang memiliki riwayat penyakit hati.

    12. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

    Ekstrak daun kelor diketahui dapat melindungi tubuh dari sejumlah jenis kuman, seperti Salmonella typhi yang menyebabkan penyakit tifus, bakteri Escherichia coli yang menyebabkan diare dan Staphylococcus aureus yang menyebabkan infeksi kulit.

    Dikutip dari PharmEasy, daun kelor dapat diandalkan untuk melawan kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung.

    14. Meningkatkan Kesehatan Tulang

    Daun kelor kaya akan kandungan kalsium dan fosfor. Keduanya zat ini diperlukan untuk kesehatan tulang yang baik. Sifat antiinflamasi dari daun kelor juga membantu melawan peradangan pada tulang, seperti radang sendi.

    15. Baik untuk Sistem Saraf

    Selain tulang, daun kelor juga baik bagi sistem saraf, karena mengandung vitamin E dan C. Kandungan ini mampu memerangi degenerasi saraf yang bisa menyebabkan beberapa masalah seperti migrain atau sakit kepala.

    16. Menambah Energi

    Dalam kondisi sehat pun detikers baik mengkonsumsi air rebusan daun kelor karena dapat menambah energi. Kandungan vitamin dan mineral daun kelor seperti zat besi, vitamin B, C, dan D pada daun kelor juga bisa membantu menjaga kebugaran tubuh.

    Berbagai Cara Mengolah Daun Kelor

    Ada banyak cara mengolah dan menggunakan daun kelor sebagai obat. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu praktikkan:

    1. Merebus Daun Kelor

    Dikutip dari buku Khasiat Jitu Daun Kelor dan Sirih Merah Tumpas Penyakit oleh Dani Hendarto, merebus daun kelor dan meminum airnya baik digunakan untuk menangani diabetes dan kolesterol.

    Untuk penderita diabetes, rebuslah 10-15 gagang daun kelor dengan 3 gelas air. Biarkan sampai airnya tersisa satu gelas. Saring dan minum airnya. Minum 3 kali sehari.

    Untuk menurunkan kolesterol, lakukan cara yang sama, namun cukup gunakan 3-5 gagang daun kelor dan minumlah dua kali sehari.

    2. Mengolah jadi Teh Daun Kelor

    Berdasarkan buku Ragam Manfaat dan Khasiat Kelor untuk Kesehatan oleh Tresno Saras, cara mengolah daun kelor menjadi teh adalah dengan memilih daun yang masih segar dan muda. Letaknya di dekat pucuk.

    Bersihkan kotoran dengan merendam daun kelor ke dalam air bersih. Keringkan daun kelor dengan cara meletakkannya di nampan, lalu biarkan di udara terbuka, tetapi jangan terkena matahari langsung. Setelah daun kelor kering, tumbuk atau blender hingga menjadi bubuk halus.

    3. Membuat Sayur Daun Kelor

    Daun kelor juga enak dimakan ketika dimasak sebagai sayur. Coba masak sayur bening menggunakan daun kelor sebagai pengganti bayam. Campurkan satu mangkuk daun kelor muda yang masih segar, jagung manis, irisan oyong dan wortel, serta satu buah tomat.

    Masak sayuran tersebut dan tambahkan bumbu empat siung bawang merah yang diiris halus, 1 cm temu kunci, dan tambahkan gula pasir dan garam secukupnya.

    4. Daun Kelor Goreng

    Daun kelor juga bisa dimanfaatkan menjadi gorengan. Dalam buku Tanaman Kelor (Moringa oleifera): Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha karya FG Winarno, daun kelor dapat dicampur dengan tepung dan bumbu garam, merica, kunyit, kemudian digoreng dengan minyak kelapa yang lebih sehat.

    5. Obat Oles Luka

    Untuk menangani sejumlah luka pada kulit, detikers bisa memanfaatkan daun kelor sebagai obat oles. Dikutip dari buku Tak Selebar Daun Kelor oleh Ika Maryani dan I Gusti Putu Suryadarma, caranya cukup dengan menghaluskan 3-5 gagang daun kelor. Kemudian oleskan pada luka di kulit. Lakukan rutin 2 kali sehari.

    Nah, itulah tadi penjelasan mengenai 16 manfaat daun kelor, lengkap dengan 5 cara menggunakan daun kelor untuk menangani sejumlah masalah kesehatan.

    (bai/row)

  • Pemkot Jakut ajak pelajar jalani pola hidup sehat cegah diabetes

    Pemkot Jakut ajak pelajar jalani pola hidup sehat cegah diabetes

    angka anak yang terjangkit penyakit diabetes yang semula dari 0,023 persen saja kini menjadi 2 persen

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara mengajak pelajar senantiasa menjalani pola hidup sehat untuk mencegah penyakit diabetes mengingat trennya mengalami kenaikan di kalangan remaja.

    “Berdasarkan survei terjadi peningkatan 70 kali lipat anak-anak sekolah usia 10-14 tahun yang menderita penyakit diabetes,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Sabtu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ngeri! Banyak Anak Muda Kini Kena Penyakit Ginjal Sampai Harus Cuci Darah

    Ngeri! Banyak Anak Muda Kini Kena Penyakit Ginjal Sampai Harus Cuci Darah

    Jakarta

    Tren penyakit ginjal kronis di kalangan dewasa muda meningkat. Hal ini memicu kekhawatiran tentang kurangnya pemeriksaan dini untuk mencegah terjadinya masalah ginjal.

    Kepala Departemen Nefrologi-Dialisis di Rumah Sakit Thống Nhất, Vietnam, Prof Nguyen Bach, melihat adanya peningkatan jumlah pasien muda berusia 20-40 tahun yang mengalami penyakit ginjal kronis.

    “Banyak pasien muda didiagnosis mengidap penyakit ginjal dan diobati dengan dialisis ketika mereka merasa tidak sehat dan datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan pertama mereka,” kata Prof Bach, dikutip dari Vietnam News.

    “Biasanya tidak ada gejala penyakit ginjal pada tahap awal, sehingga banyak pasien tidak terdiagnosis hingga kondisinya lanjut. Penting untuk melakukan tes rutin memeriksa penyakit ginjal kronis guna mendeteksinya sejak dini,” lanjutnya.

    Prof Bach mengatakan tidak ada obat untuk penyakit ginjal kronis. Tetapi, pengobatan dapat mengendalikan kondisi tersebut dan memperlambat penurunan fungsi ginjal.

    Penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal stadium akhir. Hal ini bisa berakibat fatal tanpa dialisis atau transplantasi ginjal.

    Banyak anak muda yang memiliki pola hidup tidak sehat yang mempercepat penurunan fungsi ginjal seperti lebih banyak mengonsumsi protein hewani, kurang asupan air putih, serta sering mengonsumsi obat pereda nyeri, suplemen yang dijual bebas, dan obat-obatan tradisional.

    Anak muda biasanya mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kondisi kesehatan dan mendeteksi penyakit ginjal sejak dini. Adapun faktor risiko dari penyakit ginjal kronis, meliputi diabetes, hipertensi, penyakit jantung, obesitas, dan usia lanjut.

    Lantas, apa saja gejala yang mungkin muncul akibat penyakit ginjal kronis?

    Gejala Penyakit Ginjal Kronis

    Dikutip dari Health Direct, ada beberapa gejala yang mungkin terlihat atau dirasakan pasien meliputi:

    Hipertensi (tekanan darah tinggi)Buang air kecil di malam hariPerubahan pada tampilan urine (seperti berbusa atau berbusa)Hematuria (darah dalam urine)Edema atau bengkak (di kaki, pergelangan kaki atau di sekitar mata)Kelelahan atau lemasMual (merasa mual) atau muntahGatal-gatalKaki gelisahSesak napas

    Gejala Gagal Ginjal

    Sementara itu, tanda atau gejala gagal ginjal yang bisa dialami, yakni:

    Jumlah urine berkurangEdema atau bengkak (di kaki, pergelangan kaki atau di sekitar mata)KebingunganMualMerasa sesak napas

    (sao/suc)

  • 7 Kebiasaan Sehari-hari Bisa Merusak Ginjal, Hati-hati yang Sering Makan Manis

    7 Kebiasaan Sehari-hari Bisa Merusak Ginjal, Hati-hati yang Sering Makan Manis

    Jakarta

    Ginjal merupakan organ vital yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, membuang limbah dan racun, mengatur keseimbangan elektrolit, dan membantu mengontrol tekanan darah.

    Ketika ginjal rusak, mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan limbah dan racun dalam darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

    Karenanya, menjaga performa ginjal tetap baik agar terhindar dari penyakit membutuhkan pola hidup yang baik pula. Ini beberapa kebiasaan yang sebenarnya bisa merusak kesehatan ginjal seperti dikutip dari National Kidney Foundation dan India Times.

    1. Sering Menggunakan Obat Pereda Nyeri

    Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dan Analgesik, dapat meredakan nyeri dan rasa sakit. Meskipun begitu, obat-obatan tersebut juga dapat membahayakan ginjal, terutama jika sudah memiliki penyakit ginjal.

    Kurangi penggunaan NSAID secara teratur dan jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan.

    2. Konsumsi Makanan Tinggi Garam dan Gula

    Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat berdampak negatif pada kesehatan seseorang, terutama jika ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Garam mengandung yodium, yang meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah di ginjal, sehingga ginjal sulit berfungsi dan mengeluarkan racun. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, ketidaknyamanan selama dialisis, dan penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.

    Selain garam, seseorang terlalu berlebihan mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan obesitas dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal. National Kidney Foundation mencatat bahwa meskipun gula tidak merusak ginjal, terlalu banyak asupan gula pada pengidap diabetes dapat menyebabkan gula darah tinggi yang dapat merusak ginjal.

    3. Mengonsumsi Makanan Olahan

    Sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi banyak makanan olahan memiliki risiko penyakit ginjal 24 persen lebih tinggi.

    Makanan ini banyak diolah dan mengandung banyak bahan tambahan buatan, gula tambahan, karbohidrat olahan, lemak tidak sehat, dan natrium, tetapi rendah serat, protein, dan nutrisi penting.

    4. Tidak Minum Cukup Air

    Tanpa air yang cukup, seseorang berisiko mengalami kerusakan ginjal, terutama jika seseorang bekerja keras atau dalam cuaca panas. Air membantu ginjal membuang limbah. Air juga membantu mencegah batu ginjal dan membuat obat ISK (infeksi saluran kemih) bekerja lebih baik. Mereka yang mengidap penyakit ginjal stadium lanjut mungkin perlu membatasi cairan.

    5. Kurang Tidur

    Tidur malam yang cukup sangat penting bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan, termasuk pada organ ginjal. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.

    6. Konsumsi Terlalu Banyak Daging

    Protein merupakan bagian penting dari pola makan manusia. Protein membantu orang membangun otot, menyembuhkan, melawan infeksi, dan tetap sehat. Jumlah protein yang kita butuhkan bergantung pada usia, jenis kelamin, dan kesehatan.

    Protein hewani, seperti daging, susu, dan telur, mengandung semua bahan penyusun penting, tetapi beberapa di antaranya mengandung banyak lemak tidak sehat.

    Ikan, unggas, dan susu rendah lemak mengandung lebih sedikit lemak ini, sehingga lebih baik untuk kesehatan jantung. Namun, jika Anda memiliki penyakit ginjal, tubuh mungkin kesulitan membuang semua sisa protein.

    7. Mager-an

    Olahraga teratur menawarkan banyak manfaat kesehatan, terutama bagi pengidap penyakit ginjal. Olahraga membantu orang menjaga berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol yang sehat.

    Satu penelitian menunjukkan bahwa orang dengan penyakit ginjal lanjut yang berolahraga secara teratur memiliki risiko kematian sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga.

    (suc/suc)

  • 15 Herbal dan Sayuran yang Baik untuk Penderita Asam Urat

    15 Herbal dan Sayuran yang Baik untuk Penderita Asam Urat

    Jakarta

    Penderita asam urat dilarang makan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti daging merah. Mereka disarankan mengkonsumsi sayuran, karena dapat mencegah maupun menangani asam urat.

    Namun tidak semua sayur diperbolehkan untuk penderita asam urat, karena ada sayuran yang juga tinggi purin, seperti bayam, kol, jamur, dan asparagus. Dalam artikel ini, kita akan ulas 15 sayuran atau tanaman herbal yang baik dikonsumsi penderita asam urat.

    Herbal dan Sayuran untuk Asam Urat

    Berikut ini 15 herbal dan sayuran yang baik dikonsumsi untuk mencegah dan meredakan asam urat:

    1. Binahong

    Dalam buku 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan oleh Yusuf CK Arianto, dijelaskan salah satu manfaat binahong adalah menghambat asam urat melalui kandungan flavonoidnya. Caranya adalah dengan meminum air rebusan daun binahong yang ditambah satu sendok makan madu.

    2. Tomat

    Tomat termasuk salah satu sayuran terbaik yang baik dikonsumsi untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Dilansir dari Lybrate, tomat segar bersifat basa dan bisa meningkatkan alkalinitas darah ketika terkena aliran darah.

    3. Sawi

    Sawi merupakan sayuran hijau yang dapat mengurangi serangan asam urat. Makanan ini kaya akan vitamin C yang dapat diserap tubuh dan dapat melarutkan endapan asam urat.

    4. Belimbing Wuluh

    Belimbing wuluh biasanya digunakan sebagai bahan masakan. Selain itu detikers bisa meminumnya sebagai jus buah untuk mengatasi penyakit asam urat. Saponin yang terkandung di dalam belimbing wuluh bersifat antiinflamasi, sedangkan serat di dalamnya membantu mengikat kolesterol dan membuangnya dari tubuh.

    5. Brokoli

    Dilansir dari Healthline, brokoli memiliki manfaat mencegah asam urat. Sayuran ini termasuk rendah purin. Brokoli mengandung sekitar 70 mg purin per 100 gram, dan tinggi vitamin C yang membantu mengurangi serangan asam urat.

    6. Daun Salam

    Daun salam mengandung senyawa anti inflamasi dan antioksidan, sehingga dapat membantu mengurangi peradangan dan memperlancar aliran darah. Caranya cukup dengan merebus beberapa lembar daun salam, lalu minum air rebusannya.

    7. Seledri

    Seledri termasuk daun yang baik digunakan untuk menangani masalah kemih dan asam urat. Menurut penelitian, seledri mengandung banyak antioksidan, seperti asam fenolik, asam caffeic, dan asam ferulat.

    8. Kumis Kucing

    Xantin oksidase adalah enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat di tubuh. Penelitian 2008 oleh IPB menunjukkan kumis kucing dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase lebih dari 50 persen.

    9. Daun Sirsak

    Daun sirsak memiliki kandungan antioksidan yang dapat menghambat enzim xantin oksidase yang berperan membentuk asam urat. Senyawa fenolik kumarin daun sirsak yang lebih tinggi dari allopurinol efektif untuk menurunkan kadar asam urat.

    Cuci bersih 6-10 lembar daun sirsak yang masih hijau, kemudian rebus dengan dua cangkir air. Aduk sesekali hingga mendidih.

    10. Daun dan Biji Ketumbar

    Dilansir dari Only My Health, daun ketumbar kaya akan vitamin C yang bermanfaat menurunkan kadar asam urat. Kandungan vitamin K dan beberapa mineral lainnya seperti kalsium, potasium, fosfor, tiamin, dan niasin baik untuk pencernaan dan fungsi hati.

    Biji ketumbar juga dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menaikkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, bumbu dapur ini juga dapat menurunkan kadar gula darah dan sekresi insulin pada penderita diabetes.

    11. Daun Sambiloto

    Daun sambiloto juga sudah dipakai sebagai obat asam urat sejak abad ke-18. Air rebusan daun sambiloto mengandung efek antihiperurisemia dan antiinflamasi untuk menurunkan asam urat.

    Cukup siapkan 20 gram daun sambiloto kering, rebus dengan air 100 ml. Tunggu hingga mendidih, saring, minum airnya.

    12. Daun Kelor

    Daun kelor dapat dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat karena kandungan vitamin C dan antioksidannya mampu menurunkan stres oksidatif dan inflamasi yang mempengaruhi sintesis asam urat.

    Dalam situs Dinas Pertanian Kabupaten Tulang Bawang, dijelaskan bahwa senyawa kuersetin dalam daun kelor dapat menghambat aktivitas xantin oksidase yang membentuk asam urat.

    13. Daun Sukun

    Air rebusan ekstrak daun sukun dapat menurunkan kadar asam urat karena mengandung flavonoid, fenol, riboflavin, tanin, asetilkolin, dan kalium. Sebuah penelitian pada 2019 membuktikan ekstrak daun sukun terbukti menurunkan kadar asam urat dalam darah tikus.

    14. Daun Sirih

    Daun sirih memiliki banyak manfaat, salah satunya mengatasi produksi asam urat berlebih melalui senyawa sirih fenol, seskuiterpen, diastase, gula, triterpenoid, flavonoid, dan tanin.

    Rebuslah 5-10 gram sirih kering 15-30 gram daun sirih segar dengan 2 cangkir air. Biarkan mendidih sampai airnya menyusut separuh. Minum secara rutin selama 10 hari.

    15. Timun

    Terakhir adalah timun atau mentimun yang memiliki kandungan dan sifat antiinflamasi dan minim purin. Kadar airnya yang tinggi juga meningkatkan asupan cairan dan mencegah gejala asam urat.

    Demikian tadi 15 herbal dan sayuran yang baik untuk penderita asam urat. Sebaiknya penderita asam urat juga berkonsultasi dengan dokter mengenai menu sehat yang bisa dikonsumsi setiap hari.

    (bai/row)

  • Fakta-fakta Tren Batu Ginjal Meningkat di Usia Muda, Banyak Dialami Wanita Remaja

    Tren Batu Ginjal di Usia Muda Meningkat, Waspadai Gejala yang Kerap Tak Disadari

    Jakarta

    Kasus batu ginjal meningkat di kalangan usia muda, terutama pada remaja perempuan. Sampai saat ini para ahli tak mengetahui penyebab pasti dari peningkatan tren tersebut.

    Namun mereka berspekulasi bahwa kombinasi berbagai faktor, seperti pola makan yang banyak mengandung makanan ultra proses, meningkatnya penggunaan antibiotik di awal kehidupan, dan perubahan iklim yang menyebabkan semakin banyaknya kasus dehidrasi, menjadi faktor pemicu batu ginjal di usia muda.

    Penelitian pada tahun 2016 yang dipimpin seorang ahli urologi anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia dr Gregory Tasian melibatkan hampir 153 ribu orang dewasa dan anak-anak di South Carolina yang menerima perawatan darurat, rawat inap, atau bedah untuk batu ginjal atau nefrolitiasis.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Klinis American Society of Nephrology itu menemukan bahwa insiden penyakit batu ginjal tahunan meningkat 16 persen dari tahun 1997 hingga 2012, dengan peningkatan terbesar terjadi pada kelompok usia 15 hingga 19 tahun.

    Dalam kelompok usia ini, insiden batu ginjal 52 persen lebih tinggi di kalangan anak perempuan dan wanita. Penyakit ini menjadi lebih umum pada pria mulai usia 25 tahun. Secara keseluruhan, risiko penyakit batu ginjal meningkat dua kali lipat selama masa kanak-kanak untuk anak laki-laki dan perempuan.

    Sementara wanita mengalami peningkatan risiko sebesar 45 persen selama masa hidup mereka selama periode studi 16 tahun. Orang dewasa dan anak-anak berkulit hitam dalam studi tersebut juga mengalami batu ginjal pada tingkat yang lebih tinggi daripada orang kulit putih.

    Tren serupa telah dilaporkan dalam penelitian lain, termasuk yang dilakukan di Olmsted County, Minnesota, yang menemukan bahwa tingkat kejadian batu ginjal di antara anak-anak usia 12-17 tahun meningkat 6 persen per tahun dari tahun 1984 hingga 2008.

    Gejala Batu Ginjal

    Batu ginjal adalah kelainan metabolisme, yang juga dikenal sebagai nefrolitiasis, yang terjadi ketika mineral seperti kalsium, oksalat, dan fosfor menumpuk dalam urine dan membentuk kristal keras berwarna kekuningan sekecil butiran pasir atau sebesar bola golf dalam kasus yang parah.

    Beberapa batu dapat keluar dari saluran kemih tanpa masalah, tetapi yang lain dapat tersangkut, menghalangi aliran urin dan menyebabkan nyeri hebat serta pendarahan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, rumah sakit di seluruh negeri telah membuka “klinik batu” pediatrik untuk memenuhi permintaan, tempat anak-anak dapat bertemu dengan ahli urologi, ahli nefrologi, dan ahli gizi untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan guna mengobati dan mencegah batu ginjal di masa mendatang.

    Batu ginjal pada orang dewasa dikaitkan dengan kondisi seperti sindrom metabolik , obesitas, hipertensi dan diabetes.

    “Pada anak-anak, kami tidak melihat hal itu,” kata Tasian, dikutip dari NBC News.

    “Mereka sehat dan tiba-tiba datang dengan batu ginjal pertama mereka tanpa alasan yang jelas.”

    Adapun gejala batu ginjal yang perlu diwaspadai di antaranya:

    nyeri di sekitar punggung, perut bagian bawah, dan selangkangandarah berwarna merah muda, coklat atau merah dalam urineselalu ingin buang air kecilurine keruh atau berbau busukmudah tersinggung, terutama pada anak kecil.

    Beberapa anak mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Namun, gejala terkadang bisa “lebih tidak spesifik” pada anak-anak, terutama yang lebih muda, sehingga mereka mungkin mengeluhkan sakit perut, bukan sakit punggung atau mual.

    (suc/suc)

  • Benarkah Soda Diet Lebih Baik Daripada Soda Biasa? Begini Penjelasannya  – Halaman all

    Benarkah Soda Diet Lebih Baik Daripada Soda Biasa? Begini Penjelasannya  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Soda diet sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada soda biasa karena bebas gula. 

    Biasanya, soda diet menggunakan pengganti gula seperti aspartam, sehingga minuman ini bebas kalori dan gula tambahan.

    Namun, ternyata soda diet bukan tanpa risiko kesehatan. 

    Dilansir dari Health, penelitian menunjukkan bahwa minum soda diet secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan kondisi kesehatan lainnya.

    Soda diet memiliki bahan-bahan yang mirip dengan soda biasa, tetapi gulanya diganti dengan pengganti gula. 

    Hasilnya, soda diet tidak mengandung kalori atau gula tambahan.\

    Pengganti gula yang paling umum dalam soda diet adalah aspartam , tetapi soda diet juga dapat mengandung kalium asesulfam, sukralosa, dan sakarin.

    Ini semua adalah pemanis yang disetujui FDA dan telah dipelajari secara ekstensif.

    Selain pemanis, bahan-bahan dalam soda biasa dan soda diet biasanya sama. 

    “Keduanya mengandung perisa dan aditif buatan yang sama. Soda diet bebas kalori karena gula merupakan sumber kalori utama dalam soda biasa,” tulis Health dilansir dari website, Jumat (6/12/2024). 

    Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mengganti soda biasa dengan soda diet tetap dapat menimbulkan risiko yang sama terhadap timbulnya masalah kesehatan ini.

    Risiko Minuman Soda Diet

    Meskipun soda diet dapat membantu mengurangi tambahan gula dan asupan kalori, minuman ini tetap memiliki risiko kesehatan, beberapa di antaranya serupa dengan risiko soda biasa.

    1. Dapat Menyebabkan Kerusakan Gigi

    Mengganti soda biasa dengan soda diet dapat menurunkan asupan gula penyebab gigi berlubang. Taapi belum tentu melindungi kesehatan gigi secara keseluruhan.

    Soda diet masih bersifat asam, dan meminumnya secara teratur dapat menyebabkan erosi gigi seiring waktu. 

    Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum soda diet cenderung memiliki tingkat erosi gigi yang lebih tinggi daripada mereka yang lebih banyak minum air putih.

    Ilustrasi Es Soda Sirup (Sajian Sedap)

    2. Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes

    Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi.

    Itulah sebabnya sebagian orang memilih minuman bebas gula seperti soda diet daripada soda biasa. 

    Namun, penelitian menunjukkan soda diet juga dapat meningkatkan risiko diabetes.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa peserta yang minum setidaknya satu porsi soda diet per minggu memiliki risiko diabetes sekitar 70 persen lebih besar daripada orang yang tidak minum soda diet.

    Studi lain menemukan bahwa orang yang minum soda biasa atau soda diet setiap hari memiliki risiko yang sama terkena diabetes.

    Penelitian menunjukkan pemanis buatan dapat memengaruhi risiko diabetes. 

    Aspartam dapat meningkatkan resistensi insulin dengan memengaruhi reseptor otak yang terkait dengan sensitivitas insulin. 

    Pemanis buatan juga dapat meningkatkan kortisol (hormon stres), mengganggu bakteri usus, dan menyebabkan stres oksidatif, yang semuanya dapat mempersulit pengelolaan diabetes.

    Pemanis buatan juga dapat mempersulit otak  untuk memahami hubungan antara tingkat kemanisan dan asupan kalori, yang dapat memengaruhi kualitas diet Anda secara keseluruhan.

    3. Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal

    Soda diet juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal. 

    Sebuah penelitian menemukan bahwa semakin banyak soda diet yang Anda minum, semakin tinggi risiko terkena penyakit ginjal.

    Penelitian menunjukkan hal ini mungkin terkait dengan kandungan fosfor dalam soda diet (dan soda biasa). 

    Fosfor digunakan untuk menambah warna dan rasa pada soda. 

    Meskipun fosfor merupakan mineral penting yang membantu membangun tulang dan gigi yang kuat, mengonsumsi terlalu banyak fosfor dikaitkan dengan gangguan fungsi ginjal. 

    Penelitian lain belum menemukan hubungan ini, jadi diperlukan penelitian lebih lanjut.

    Orang dengan gangguan fungsi ginjal, seperti penderita penyakit ginjal kronis , perlu berhati-hati mengenai jumlah fosfor yang mereka konsumsi.

    4. Dapat Meningkatkan Tekanan Darah

    Beberapa penelitian telah mengaitkan asupan soda diet dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), meskipun alasannya tidak jelas.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa risiko hipertensi pada peserta meningkat sebesar 9 persen untuk setiap porsi soda diet yang mereka minum setiap hari.

    Dalam penelitian lain, risiko hipertensi sedikit lebih tinggi pada peminum soda diet dibandingkan dengan peminum soda biasa.

    Para peneliti belum memastikan bahwa soda diet secara langsung menyebabkan tekanan darah tinggi.

    Orang yang minum soda diet mungkin memilih untuk melakukannya karena masalah kesehatan yang ada terkait dengan tekanan darah tinggi, seperti penyakit jantung atau obesitas.