Topik: diabetes

  • Inilah 5 Obat Alami dari Buah-buahan yang Ada di Sekitar Kita

    Inilah 5 Obat Alami dari Buah-buahan yang Ada di Sekitar Kita

    3. Sirsak

    Khasiat sirsak salah satunya adalah memiliki kandungan sifat anti kanker. Dalam penelitian di laboratorium, ekstrak sirsak yang kaya antioksidan dapat membunuh beberapa jenis sel kanker hati dan sel kanker payudara yang kebal terhadap obat kemoterapi tertentu. Ekstrak sirsak juga terpantau dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pankreas dan prostat.

    4. Timun

    Mentimun dikenal memiliki kemampuan istimewa dalam membantu mengatur kadar gula darah melalui beberapa mekanisme. Indeks glikemik yang rendah memastikan buah ini tidak akan meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

    Kandungan cucurbitacin dalam mentimun berperan penting dalam mengelola pelepasan insulin dan metabolisme glikogen hati, hormon kunci dalam pemrosesan gula darah. Serat yang terkandung di dalamnya tidak hanya membantu mencegah diabetes tipe 2, tetapi juga berkontribusi dalam manajemen kadar gula. Sebagai tambahan, kandungan kalium tinggi dalam mentimun memiliki manfaat tambahan dalam menurunkan tekanan darah.

    5. Pisang

    Pisang merupakan sumber energi alami yang sangat efektif berkat kandungan karbohidrat yang melimpah. Sebuah pisang berukuran sedang mengandung sekitar 27 gram karbohidrat yang akan dipecah menjadi glukosa, sumber energi utama untuk aktivitas tubuh.

    Gula alami dalam pisang memberikan tambahan energi yang cepat diserap. Bahkan jus pisang dapat menjadi minuman penambah energi yang praktis. Di luar fungsi energinya, pisang juga mengandung kalium dan magnesium yang berperan sebagai elektrolit penting, membantu mengurangi kram dan nyeri otot setelah melakukan aktivitas olahraga.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • BCA Life hadirkan STAR sebagai proteksi nasabah dari penyakit kritis

    BCA Life hadirkan STAR sebagai proteksi nasabah dari penyakit kritis

    Jakarta (ANTARA) – PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meluncurkan produk asuransi Safety Guard Critical Cover (STAR) yang memberikan perlindungan terhadap 135 penyakit kritis dan perlindungan jiwa.

    Presiden Direktur BCA Life Christine Setyabudhi menyatakan bahwa peluncuran produk asuransi penyakit kritis tradisional tersebut merupakan respons terhadap tren peningkatan jumlah pasien penyakit kritis seperti kanker, stroke, serangan jantung, diabetes, dan gagal ginjal di Indonesia.

    “Dengan produk STAR, kami menyediakan solusi perlindungan yang relevan di tengah tren peningkatan penyakit kritis di Indonesia. Kami berharap dengan hadirnya produk STAR ini, nasabah dapat menjalani hidup semakin aktif dan tenang karena telah terproteksi dengan baik,” ucap Christine Setyabudhi di Jakarta, Selasa.

    Ia menyampaikan bahwa usia yang memenuhi syarat untuk pemegang polis mulai dari 21 hingga 65 tahun dan untuk tertanggung mulai dari 1 hingga 65 tahun dengan uang pertanggungan mulai dari Rp500 juta hingga Rp2 miliar.

    Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2023 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan,penyakit kritis seperti jantung, stroke, dan kanker memerlukan biaya perawatan yang sangat besar.

    Hingga akhir 2023, penyakit jantung mencatat pembiayaan tertinggi dalam pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan total Rp17,63 triliun, dengan lebih dari 20 juta kasus yang dibiayai.

    Direktur BCA Haryanto T Budiman mengatakan bahwa penyakit kritis tidak hanya memberikan ancaman bagi kesehatan seseorang, tapi juga menimbulkan risiko finansial bagi penderita dan keluarga.

    Hal tersebut terjadi karena penyakit kritis harus ditangani secara intensif sehingga menimbulkan beban finansial yang relatif besar.

    Realitas tersebut kemudian mendorong pihaknya untuk bersinergi dengan BCA Life untuk meluncurkan produk STAR untuk memastikan bahwa perlindungan finansial dari penyakit kritis kini bisa dimiliki oleh segenap nasabah dan keluarga mereka.

    “BCA dan entitas anak senantiasa memperkuat ekosistem bersama, guna memberikan solusi keuangan terbaik serta memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang,” imbuhnya.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Buah Salak Bisa Membantu Mengobati Penyakit Apa Saja?

    Buah Salak Bisa Membantu Mengobati Penyakit Apa Saja?

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah salak, yang sering dijadikan camilan lezat, ternyata memiliki beragam manfaat kesehatan dan bisa mengobati jenis penyakit tertentu yang tidak banyak diketahui orang.

    Dengan kandungan nutrisi yang meliputi serat, antioksidan, dan vitamin C, buah ini dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah pencernaan hingga menjaga kadar gula darah.

    Salak, yang termasuk dalam keluarga Arecaceae atau Palmae, berasal dari Indonesia dan Malaysia. Buahnya yang bergerombol di pangkal pohon memiliki kulit bersisik berwarna merah, yang memberi nama lain pada buah ini, yaitu buah ular.

    Selain itu, salak juga terkenal rendah kalori dengan kandungan karbohidrat yang baik dan hanya mengandung 4% lemak. Hal ini menjadikannya camilan yang sehat dengan dampak kalori yang rendah.

    Berikut ini jenis penyakit yang dapat diobati dengan salak.

    1. Masalah pencernaan
    Salak mengandung serat yang tinggi, yang sangat penting untuk menjaga kelancaran proses pencernaan. Serat membantu memperlancar buang air besar, sehingga dapat mengatasi sembelit atau konstipasi. Selain itu, serat dalam salak juga dapat membantu mengurangi kembung dan perut kembung.

    Beberapa penelitian menunjukkan salak memiliki sifat astringen yang dapat meredakan diare. Sebagai makanan alami, salak memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan, membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, dan mendukung proses pencernaan yang sehat.

    2. Diabetes
    Salak mengandung senyawa polifenol yang dapat bermanfaat bagi penderita diabetes. Polifenol memiliki sifat antioksidan yang membantu mengatur kadar gula darah dan memperbaiki profil lipid. Penelitian yang dilakukan pada hewan oleh Asian Pacific Journal of Tropical Medicine menunjukkan salak, terutama yang diolah dalam cuka, dapat menurunkan kadar glukosa darah, yang sangat berguna bagi penderita diabetes.

    Kadar gula darah yang stabil dapat mengurangi risiko komplikasi diabetes, seperti kerusakan ginjal, gangguan mata, dan masalah kardiovaskular. Kandungan serat dalam salak juga dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, yang membantu mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya.

    3. Mag
    Secara tradisional, salak telah digunakan oleh masyarakat di Asia untuk meredakan sakit mag dan gangguan lambung lainnya. Salak mengandung zat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan di lapisan lambung.

    Kandungan tanin yang ada dalam salak memiliki efek astringen yang dapat mengurangi iritasi pada lambung, mengurangi rasa nyeri, dan mempercepat penyembuhan. Bagi orang yang sering mengalami gangguan pencernaan seperti sakit mag atau gastritis, mengonsumsi salak dapat membantu meredakan gejalanya.

    4. Kesehatan Jantung
    Salah satu manfaat utama dari salak adalah kemampuannya untuk mendukung kesehatan jantung. Salak mengandung kalium yang tinggi, yang memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi ketegangan pada dinding arteri, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

    Dengan demikian, salak dapat berfungsi sebagai pencegah hipertensi (tekanan darah tinggi), yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, kandungan antioksidan dalam salak membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak pembuluh darah, menjaga pembuluh darah tetap sehat, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

    5. Perlindungan penglihatan
    Salah satu manfaat salak yang sering dilupakan adalah kemampuannya dalam mendukung kesehatan mata. Salak mengandung beta karoten, yang merupakan bentuk provitamin A.

    Beta karoten memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mata, terutama untuk mencegah masalah penglihatan yang berhubungan dengan penuaan, seperti degenerasi makula dan katarak. Mengonsumsi salak secara teratur dapat membantu menjaga ketajaman penglihatan, mengurangi risiko kebutaan terkait usia, dan menjaga kesehatan retina mata.

    6. Penurunan berat badan
    Salak juga merupakan pilihan makanan yang baik untuk orang yang ingin menurunkan berat badan. Kandungan serat yang tinggi dalam salak membantu meningkatkan rasa kenyang, sehingga dapat mengurangi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.

    Salak juga memiliki kalori yang relatif rendah, sehingga menjadi camilan yang ideal bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Serat dalam salak juga memperlancar proses pencernaan dan mencegah masalah perut seperti sembelit dan kembung. Karena serat membantu mengatur metabolisme, salak menjadi buah yang sangat baik untuk membantu dalam penurunan berat badan.

    7. Melawan infeksi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh
    Selain vitamin C, salak juga mengandung senyawa bioaktif lainnya seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki efek antibakteri dan antivirus. Senyawa-senyawa ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, melawan infeksi, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

    Dengan meningkatkan kekebalan tubuh, salak dapat membantu tubuh dalam melawan berbagai infeksi, baik itu infeksi saluran pernapasan maupun infeksi lainnya.

    8. Mencegah penuaan dini
    Kandungan antioksidan dalam salak, terutama polifenol, beta karoten, dan vitamin C, berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan mempercepat proses penuaan.

    Antioksidan ini membantu memperlambat proses penuaan dengan melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, polusi, dan stres oksidatif. Oleh karena itu, salak tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, segar, dan terhindar dari tanda-tanda penuaan dini.

    Dengan beragam manfaat kesehatan ini, salak merupakan buah yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengatasi berbagai jenis penyakit tertentu. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, sebaiknya konsumsi salak secara teratur sebagai bagian dari diet sehat yang seimbang.

  • Daftar 5 Minuman Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Termasuk Air Putih

    Daftar 5 Minuman Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Termasuk Air Putih

    Jakarta

    Kadar gula darah tinggi atau disebut dengan hiperglikemia merupakan kondisi saat kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Kada gula darah yang normal bagi orang dewasa adalah 70-140 mg/dl.

    Hiperglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk asupan yang dikonsumsi oleh tubuh. Nyatanya, tidak hanya makanan yang dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh, namun minuman yang dikonsumsi juga dapat memengaruhinya.

    Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui berbagai minuman yang aman dikonsumsi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, khususnya bagi mereka yang mengidap penyakit diabetes. Dikutip dari Eating Well, berikut adalah daftarnya.

    1. Air Putih

    Air putih atau air mineral dapat memberikan sesuatu yang penting untuk mengendalikan gula darah, yakni menghidrasi tubuh.

    Minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang 6 persen lebih rendah, menurut tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2021 dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews.

    Menariknya, air meningkatkan volume darah, yang mendorong pelepasan asam amino yang memengaruhi regulasi gula darah.

    Hubungan tersebut bahkan lebih kuat ketika orang beralih dari minum minuman manis bergula (seperti soda) ke air putih, karena air putih mengurangi asupan gula dan kalori, membantu seseorang mempertahankan berat badan yang sehat, yang juga membantu mengendalikan gula darah.

    2. Kopi

    Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara rutin dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah, menurut penelitian tahun 2019 dalam jurnal Nutrients.

    Senyawa tanaman yang disebut fitokimia dalam kopi dapat mendukung kesehatan sel-sel di hati dan pankreas, yang melindungi terhadap perkembangan perlemakan hati dan menjaga fungsi insulin (pengatur utama gula darah).

    3. Teh Hijau

    Mengonsumsi teh hijau telah terbukti menurunkan kadar glukosa darah puasa, menurut penelitian dalam Nutrition & Metabolism.

    Katekin dalam teh dapat menghalangi sebagian penyerapan karbohidrat selama proses pencernaan, juga dapat meningkatkan metabolisme glukosa, dan dapat mengurangi stres oksidatif, yang semuanya dapat membantu menurunkan gula darah Anda.

    4. Susu

    Protein dalam susu sapi ternyata dapat membantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan pada orang yang menderita diabetes dan mereka yang tidak, menurut tinjauan tahun 2018 dalam Diabetes/Metabolism Research and Reviews.

    Protein ini, termasuk kasein dan whey, memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin, sehingga memiliki efek positif terhadap kadar gula darah.

    Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan untuk memilih susu tanpa lemak atau rendah lemak (yang dapat mengendalikan lemak jenuh).

    5. Jus Tomat

    Dalam uji coba terkontrol acak kecil yang diterbitkan pada tahun 2020 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition yang mengevaluasi 25 wanita sehat, mereka yang minum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum makan sarapan kaya karbohidrat mengalami kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan dibandingkan dengan yang minum air sebelum makan. Ini terjadi meskipun jus tomat menambahkan kalori ekstra.

    Serat dalam tomat dapat membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan.

    (suc/suc)

  • Daftar 5 Buah Kering yang Bisa sebabkan Kadar Gula Darah Melonjak – Halaman all

    Daftar 5 Buah Kering yang Bisa sebabkan Kadar Gula Darah Melonjak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bagi penderita diabetes, memilih camilan yang tepat sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah.

    Meskipun buah kering sering dianggap sebagai pilihan sehat, beberapa jenis buah kering justru bisa memicu lonjakan gula darah.

    Beberapa buah kering, seperti ceri kering, kurma, dan pisang kering, sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes karena kandungan gula mereka yang tinggi.

    Buah kering tertentu memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi, yang berarti mereka dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

    buah kering (Shutterstock)

    Berikut adalah beberapa buah kering yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes, menurut Health Shots:

    1. Buah Ara (Anjeer)

    Buah ara mengandung sekitar 50-60 persen gula berdasarkan beratnya, yang menjadikannya tidak ideal bagi penderita diabetes.

    Menurut penelitian dalam jurnal Molecules, buah ara kaya akan gula seperti fruktosa, dekstrosa, dan glukosa, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

    2. Kurma

    Kurma dikenal dengan kandungan gula alaminya yang tinggi. Sebuah studi dalam jurnal Nutrients mengungkapkan bahwa kurma mengandung lebih dari 70% gula.

    Selain itu, dengan indeks glikemik yang tinggi (antara 42 dan 72), kurma tidak cocok untuk penderita diabetes.

    Ilustrasi konsumsi kurma (Freepik.com)

    3. Ceri Kering

    Ceri kering mengandung sekitar 35-40 gram gula per sajian, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. 

    Beberapa varietas ceri kering bahkan memiliki tambahan gula selama proses pengolahan, menjadikannya pilihan yang tidak tepat untuk penderita diabetes.

    4. Pisang Kering atau Keripik Pisang

    Pisang kering, terutama yang digoreng atau ditambah gula, memiliki kandungan kalori yang jauh lebih tinggi dibandingkan pisang segar.

    Proses pengolahan ini meningkatkan kepadatan kalorinya, yang bisa mempengaruhi kadar gula darah.

    Ilustrasi keripik pisang (indonesia.travel)

    5. Mangga Kering

    Mangga kering sering kali diproses dengan penambahan gula, menjadikannya pilihan yang kurang ideal bagi penderita diabetes.

    Sebaliknya, mangga segar lebih aman dan dapat membantu meningkatkan rasa kenyang serta mengatur kadar glukosa pasca makan, seperti yang ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan di Metabolism Open.

    Meskipun buah kering bisa menjadi camilan yang praktis dan sehat, penderita diabetes harus berhati-hati dalam memilihnya.

    Menghindari buah kering dengan indeks glikemik tinggi dan kandungan gula yang berlebihan sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    (Tribunhealth.com)

  • 10 Manfaat Mengonsumsi Buah Salak, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah

    10 Manfaat Mengonsumsi Buah Salak, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah

    Jakarta, Beritasatu.com – Salak (Salacca zalacca) adalah buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan dikenal dengan beragam manfaatnya untuk kesehatan.

    Buah ini memiliki rasa manis dan sedikit asam, dengan tekstur daging yang renyah dan mirip dengan apel. Setelah mengupas kulit bersisiknya, Anda akan menemukan daging buah yang dilapisi oleh selaput putih tipis.

    Selain memiliki rasa yang lezat, salak juga kaya akan berbagai kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa nutrisi yang terkandung dalam buah ini meliputi kalsium, zat besi, kalium, magnesium, fosfor, serat, dan vitamin C.

    Manfaat dari mengonsumsi buah salak sangat beragam, dan berikut ini penjelasan mendalam mengenai manfaat kesehatan dari buah tersebut, dikutip dari laman Medidia, Selasa (17/12/2024).

    1. Meningkatkan kesehatan mata
    Salak mengandung beta karoten, yang merupakan provitamin A yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Beta karoten berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas, serta membantu mencegah gangguan penglihatan seperti degenerasi makula yang berkaitan dengan usia dan katarak.

    Konsumsi buah salak secara teratur dapat mendukung penglihatan yang lebih baik, terutama dalam kondisi pencahayaan rendah.

    2. Meringankan gangguan pencernaan
    Salak kaya akan tanin, senyawa yang memiliki efek antiinflamasi dan antidiare. Tanin berperan penting dalam membantu meredakan gangguan pencernaan, seperti diare, dengan cara memperkuat dinding usus dan mengurangi peradangan.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan konsumsi salak dapat mempercepat proses penyembuhan pada gangguan pencernaan yang disebabkan oleh infeksi atau iritasi pada saluran pencernaan.

    3. Meningkatkan memori dan kinerja otak
    Salak dikenal sebagai buah memori karena kandungan pektin dan kalium yang tinggi. Pektin membantu meningkatkan fungsi otak dan memperbaiki aliran darah ke otak, sedangkan kalium mendukung fungsi neuron dan meningkatkan konsentrasi serta daya ingat.

    Penelitian menunjukkan konsumsi makanan yang kaya kalium dapat meningkatkan kinerja kognitif dan memperlambat penurunan memori pada usia tua.

    4. Menjaga kesehatan kardiovaskular
    Kandungan kalium, antioksidan, dan mineral lainnya dalam salak membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kalium berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, yang penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

    Selain itu, antioksidan dalam salak membantu melawan peradangan dan oksidasi yang dapat merusak pembuluh darah, sehingga berfungsi untuk mencegah penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan serangan jantung.

    5. Mengurangi risiko kanker
    Salak mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk flavonoid dan polifenol, yang membantu melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan sel ini dapat menyebabkan mutasi yang berujung pada kanker.

    Dengan mengonsumsi buah salak secara teratur, tubuh memperoleh perlindungan dari potensi kerusakan seluler, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko kanker.

    6. Membantu menurunkan berat badan
    Karena kandungan serat yang tinggi, salak dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, yang pada akhirnya dapat mengurangi rasa lapar dan menekan nafsu makan. Serat juga membantu melancarkan pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, dan mendukung proses detoksifikasi.

    Selain itu, karbohidrat yang terkandung dalam buah salak memberikan energi yang tahan lama tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, menjadikannya pilihan yang baik untuk diet sehat dan penurunan berat badan.

    7. Mengontrol kadar gula darah
    Kulit buah salak, yang bisa diolah menjadi teh, dipercaya memiliki kemampuan untuk meregenerasi sel pankreas yang berfungsi mengatur produksi insulin. Kulit salak juga mengandung pterostilbene, senyawa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Dengan mengonsumsinya, salak dapat membantu mengontrol gula darah dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.

    8. Meredakan sakit mag
    Secara tradisional, buah salak telah digunakan di berbagai negara Asia Tenggara untuk meredakan sakit mag. Salak mengandung senyawa yang dapat melapisi lapisan lambung, memberikan perlindungan terhadap asam lambung yang berlebihan, dan meredakan iritasi pada dinding lambung. Buah ini juga memiliki efek menenangkan yang dapat membantu meredakan gejala maag, seperti rasa sakit dan perih.

    9. Meningkatkan energi
    Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam salak memberikan dorongan energi yang tahan lama, yang sangat berguna untuk aktivitas fisik sepanjang hari. Energi yang diberikan oleh karbohidrat dalam salak tidak hanya cepat terasa, tetapi juga stabil, sehingga cocok untuk mengatasi kelelahan atau kekurangan energi, baik pada saat beraktivitas fisik atau mental.

    10. Mengurangi kekurangan gizi
    Buah salak mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin C, flavonoid, polifenol, dan senyawa bioaktif lainnya, yang dapat membantu mengatasi kekurangan gizi. Nutrisi ini mendukung pemulihan dari defisiensi gizi, memperbaiki sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

    Selain itu, kandungan gizi yang lengkap dalam salak juga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, memperbaiki metabolisme dan meningkatkan daya tahan tubuh.

    Buah salak bukan hanya lezat, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan kandungan gizi yang melimpah dan berbagai manfaat yang ditawarkan, salak menjadi pilihan makanan yang sehat dan bergizi. Dari meningkatkan kesehatan mata, menjaga kesehatan jantung, hingga membantu mengontrol kadar gula darah, buah salak dapat menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet sehari-hari.

  • Berkaca dari Kondisi yang Dialami Kiwil, Waspadai Gejala Pengentalan Darah

    Berkaca dari Kondisi yang Dialami Kiwil, Waspadai Gejala Pengentalan Darah

    Jakarta

    Belum lama ini, komedian Kiwil buka-bukaan soal masalah kesehatan pengentalan darah yang dialami. Dalam setahun terakhir, ia sedang menjalani pengobatan untuk masalah pengentalan darah dan juga diabetes.

    “Itu juga tahunya pas mau operasi ya. Operasi hernia, cek darah semuanya baru ketahuan gula darahnya 4,5, jadi nggak bisa dioperasi,” katanya di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, beberapa waktu lalu.

    “Jadi sekarang itu yang diobatinya diabetes sama pengentalan darah,” kata sang istri, Venti Figianti menambahkan.

    Terlepas dari kejadian yang dialami oleh Kiwil, sebenarnya apa itu kondisi pengentalan darah? Spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan pengentalan darah merupakan sebuah kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah lebih tinggi dari normal, biasanya di atas 15g/dL.

    Apabila tidak ditangani dengan baik, kondisi tersebut dapat membuat darah menjadi lebih mudah mengalami pembekuan dan trombosis.

    “Pengentalan darah secara ilmiah bisa diartikan darahnya pekat atau darahnya mudah mengalami pembekuan atau trombosis,” kata Prof Ketut ketika dihubungi oleh detikcom, Selasa (17/12/2024).

    Prof Ketut mengungkapkan kondisi pengentalan darah biasanya tidak menunjukkan gejala secara khusus. Gejala biasanya baru akan nampak setelah pengentalan darah memicu komplikasi lebih lanjut.

    Pada tahap awal, gejala yang mungkin akan nampak berupa sakit kepala. Namun, pemeriksaan lanjutan tetap diperlukan untuk memastikan apa sakit kepala tersebut memang berkaitan dengan pengentalan darah atau tidak.

    Oleh karena itu, melakukan medical check up atau pemeriksaan medis secara rutin sangat disarankan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan secara umum.

    “Gejala kekebalan darah tidak spesifik, mungkin nyeri kepala. Biasanya setelah komplikasi baru tampak gejalanya. Gejala setelah komplikasi biasanya tergantung organ mana yang terkena, kalau jantung ya gejala serangan jantung, kalau stroke bisa lumpuh setengah badan,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • 10 Makanan Tinggi Gula yang Harus Dihindari Saat Nataru

    10 Makanan Tinggi Gula yang Harus Dihindari Saat Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Anda sering kali tergoda untuk menikmati berbagai hidangan lezat. Beberapa jenis makanan dengan kandungan gula tinggi sebaiknya dihindari.

    Hal itu karena dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, obesitas, dan gangguan jantung. Penting untuk memilih makanan yang sehat agar tetap menjaga kebugaran dan kesehatan di tahun yang baru.

    Berikut ini 10 makanan tinggi gula yang sebaiknya dihindari saat Nataru.

    1. Cokelat
    Cokelat, terutama yang berbasis susu, biasanya mengandung gula tambahan yang tinggi. Meski cokelat hitam memiliki manfaat kesehatan, cokelat susu bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Pilihlah cokelat dengan kandungan kakao minimal 70% untuk mengurangi konsumsi gula berlebih.

    2. Selai kemasan
    Selai buah kemasan sering mengandung gula tambahan dan pengawet. Meskipun terasa manis, selai ini tidak memberikan banyak nutrisi. Membuat selai dari buah segar tanpa tambahan gula akan lebih sehat.

    3. Permen
    Permen seperti jelly atau gummy sangat tinggi gula dan tidak mengandung nutrisi penting. Konsumsi berlebihan dapat merusak gigi dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta diabetes.

    4. Biskuit
    Biskuit sering dibuat dari tepung putih dan gula, dan sering mengandung lemak trans yang buruk bagi kesehatan jantung. Konsumsi biskuit yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah metabolik.

    5. Puding
    Puding instan umumnya mengandung banyak gula dan bahan pengawet. Walaupun enak, puding yang dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan berat badan dan mengganggu pencernaan.

    6. Donat
    Donat adalah salah satu makanan tinggi gula dan kalori. Jika dikonsumsi secara berlebihan, donat dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

    7. Kue kering
    Kue kering biasanya kaya akan gula dan lemak jenuh, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung. Jika ingin menikmati camilan manis, pilihlah kue buatan sendiri dengan pemanis alami seperti madu atau pisang.

    8. Kismis
    Kismis mengandung kalori dan gula yang terkonsentrasi karena proses pengeringan. Konsumsinya sebaiknya dibatasi, terutama bagi mereka yang memperhatikan asupan gula.

    9. Makanan olahan
    Banyak makanan kemasan, seperti camilan ringan dan saus, mengandung gula tersembunyi. Untuk menghindari gula tersembunyi, periksa label nutrisi dengan cermat dan pilih makanan segar yang lebih alami.

    10. Kue manis
    Kue-kue manis sering kali dipenuhi dengan gula dan lemak. Meski menggoda, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan menambah berat badan. Pilihlah kue yang lebih sehat, misalnya yang menggunakan tepung gandum utuh dan sedikit gula.

    Menghindari makanan-makanan tinggi gula ini selama Nataru dapat membantu menjaga kesehatan Anda. Sebagai gantinya, pilihlah makanan segar dan alami serta tetap aktif secara fisik agar tubuh tetap bugar dan sehat. Dengan cara ini, Anda dapat merayakan Nataru dengan penuh kegembiraan tanpa khawatir tentang dampak negatif pada kesehatan.

  • Kiwil Idap Diabetes dan Pengentalan Darah, Dokter Singgung Faktor Gaya Hidup

    Kiwil Idap Diabetes dan Pengentalan Darah, Dokter Singgung Faktor Gaya Hidup

    Jakarta

    Komedian Kiwil buka-bukaan soal kondisi medis yang ternyata selama ini sedang dialami. Dalam satu tahun terakhir, Kiwil sudah rutin mengonsumsi obat-obatan untuk kondisi diabetes dan kondisi pengentalan darah.

    Kiwil menceritakan bahwa kondisi tersebut diketahui ketika dirinya melakukan medical check up, untuk kebutuhan sebelum operasi penyakit lain, yaitu hernia.

    “Itu juga tahunya pas mau operasi ya. Operasi hernia, cek darah semuanya baru ketahuan gula darahnya 4,5, jadi nggak bisa dioperasi,” katanya di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, beberapa waktu lalu.

    Kiwil menduga bahwa kondisi diabetes yang dialaminya berkaitan dengan pola hidup tidak sehat yang dijalaninya dulu. Ketika ia sibuk bekerja, aktivitas tersebut tidak diimbangi dengan menjaga makan sehat.

    Ia juga mengaku tidak pernah melakukan pemeriksaan medis untuk melihat kondisi kesehatannya.

    “Kalau memang dari zaman syuting kurang itulah, gue apa saja makan. turunan nggak ada, pola makan saja,” sambung Kiwil.

    Spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan bahwa kondisi diabetes tipe 2 memang sangat berkaitan erat dengan gaya hidup secara umum. Kebiasaan makan yang tidak sehat dikombinasikan dengan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko masalah diabetes.

    “Gaya hidup secara umum dimaksudkan pola makan dan aktivitas fisik. Asupan kalori berlebihan, khususnya banyak karbohidrat dan lemak binatang, serta kurang aktivitas fisik melalui obesitas yg menjadi faktor risiko penting diabetes,” kata Prof Ketut ketika dihubungi detikcom, Selasa (17/12/2024).

    Sama halnya dengan diabetes, pengentalan darah umumnya juga diawali dengan gaya hidup tidak sehat. Pengentalan darah merupakan kondisi ketika darah menjadi pekat karena kadar hemoglobin tinggi.

    Biasanya tingkat hemoglobin dalam dianggap tinggi ketika mencapai di atas 15g/dL. Kondisi ini biasanya dapat membuat pasien menjadi lebih rentan mengalami pembekuan darah dan trombosis.

    “Ya gaya hidup yang mengawali (pengentalan darah). Kemudian memicu obesitas, selanjutnya memicu penyakit yang tergolong faktor risiko aterosklerosis dan trombosis, seperti diabetes, hipertensi, gangguan lemak tubuh, keradangan, dan sebagainya,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Hari Diabetes Internasional: Diabetes Semakin Mengancam

    Hari Diabetes Internasional: Diabetes Semakin Mengancam

    JAKARTA – Hari ini serentak masyarakat bumi mengampanyekan kesadaran global terhadap diabetes melitus. Diabetes melitus masuk daftar penyakit paling mematikan di dunia, termasuk di Indonesia. 

    Peringatan Hari Diabetes sedunia pertama kali digaungkan oleh Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada 1991. Tiap tahunnya, mereka yang fokus mengentaskan penyakit ini, menggelar diskusi. Topik yang dibahas adalah gaya hidup yang berimplikasi terhadap penyakit itu, serta topik yang beririsan dengan penyakit yang diakibatkan karena kekurangan insulin seperti obesitas.

    Peringatan Hari Diabetes internasional ini bertepatan dengan ulang tahun Frederick Banting. Dia bersama rekannya Charles Best dan John James Rickard Macleod, menemukan insulin pada 1922. 

    Ilustrasi (Pixabay)

    Tiap tahunnya pembahasan mengenai diabetes melitus difokuskan kepada topik-topik yang lebih spesifik. Tahun ini, IDF mengangkat tema Keluarga dan Diabetes karena pentingnya kesadaran terhadap diabetes dimulai dari keluarga. Peringatan itu turut menyuarakan peran keluarga dalam manajemen, perawatan, pencegahan, dan pendidikan diabetes, serta meningkatkan kesadaran dampak diabetes pada keluarga. 

    Penelitian IDF pada 2018 menemukan, sebagian besar orang tua memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes. Namun empat dari lima orang tua yang mengalami penyakit itu dikhawatirkan mengenali tanda-tandanya. Oleh karenanya menurut temuan tersebut, perlu pendidikan dan kesadaran untuk membantu orang menemukan tanda-tanda peringatan diabetes sejak dini. 

    Penyakit diabetes patut menjadi perhatian publik karena data WHO menyatakan penyakit ini masuk dalam daftar penyakit paling mematikan di dunia. Diabetes –yang masuk ke daftar penyakit tak menular– jadi penyakit nomor 9 paling banyak menyebabkan kematian dengan perkiraan jumlah kematian 1,26 juta, persen kematiannya 2,2 per tahun.

    Apabila dibandingkan dengan penyakit menular, menurut data WHO yang dikaji Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (2018), penyakit ini menjadi penyebab kematian paling banyak di dunia sebanyak 63,50 persen. 

    Ilustrasi (Pixabay)

    Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada 1980. Prevalensi diabetes di dunia (dengan usia yang distandarisasi) telah meningkat hampir beberapa kali lipat sejak 1980, yang meningkat dari 4,7 persen menjadi 8,5 persen pada populasi orang dewasa.

    Sebagai bagian dari agenda untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030, negara anggotanya telah menetapkan target untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular termasuk diabetes. Targetnya, menurunkan jumlah tersebut jadi sepertiganya, agar dapat mencapai Universal Health Coverage (UHC) dan menyediakan akses terhadap obat-obatan esensial yang terjangkau pada 2030. 

    Diabetes di Indonesia

    Di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi penyakit tidak menular termasuk diabetes menunjukan kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Pada 2013, prevalensi pengidap diabetes melitus tercatat sebesar 6,9 persen, lalu 2018 naik menjadi 8,5 persen. 

    Kemudian, hasil Riskesdas 2018 juga mencatat usia yang paling banyak menderita diabetes melitus berada pada rentang 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Selain itu, penderita diabetes melitus di Indonesia lebih banyak berjenis kelamin perempuan (1,8 persen) daripada laki-laki (1,2 persen). 

    Apabila melihat dari kedaerahan, diabetes melitus tertinggi ada di DKI Jakarta dan terendah di NTT. Kemudian untuk daerah domisili lebih banyak penderita diabetes melitus yang berada di perkotaan (1,9 persen) dibandingkan dengan di perdesaan (1,0 persen).

    Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur.

    Proses pencegahan

    Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit Diabetes, Kementerian Kesehatan sudah punya program sendiri. Namanya CERDIK.

    Cek kesehatan secara teratur untuk megendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur.
    Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
    Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolah raga, berjalan kaki, membersihkan rumah. Upayakan dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur.
    Diet yang seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan/minuman yang manis atau yang berkarbonasi.
    Istirahat yang cukup.
    Kelola stres dengan baik dan benar.