Topik: diabetes

  • Trump Perintahkan Deplu AS Tolak Pemohon Visa yang Obesitas-Diabetes

    Trump Perintahkan Deplu AS Tolak Pemohon Visa yang Obesitas-Diabetes

    Jakarta

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS untuk menolak visa bagi warga negara asing karena alasan usia dan kondisi kesehatan seperti diabetes dan obesitas. Menurut Washington, para pemohon tersebut memiliki kemungkinan tinggi menjadi “beban publik” karena masalah kesehatan mereka.

    Dalam beberapa bulan terakhir, rencana untuk mencegah lebih banyak warga negara asing datang ke AS telah mencakup jaminan hingga US$15.000 untuk pelancong dari negara tertentu, biaya US$100.000 untuk pekerja visa H-1B, dan penolakan visa berdasarkan temuan “pandangan anti-Amerika”.

    Panduan baru ini, yang akan diterapkan mulai Januari 2026, dipublikasikan dalam surat kawat yang dikirim oleh Departemen Luar Negeri AS kepada pejabat kedutaan dan konsulat di seluruh dunia pada awal November lalu. Dilansir Politico, Sabtu (15/11/2025), aturan baru ini mewajibkan kesehatan imigran dan kondisi medis tertentu — termasuk penyakit kardiovaskular dan pernapasan, kanker, diabetes, penyakit metabolik dan neurologis, serta gangguan mental — untuk dipertimbangkan, karena kondisi-kondisi ini mungkin memerlukan perawatan medis senilai ratusan ribu dolar.

    Imigran yang mengajukan visa untuk tinggal permanen di Amerika Serikat harus menjalani pemeriksaan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang disetujui pemerintah. Semua pemohon visa akan dites untuk penyakit menular, seperti TBC, dan diwajibkan untuk mengisi formulir tentang riwayat penggunaan narkoba atau alkohol, masalah kesehatan mental, atau kekerasan. Mereka juga harus menunjukkan apakah mereka telah menerima vaksinasi untuk melindungi dari penyakit menular seperti campak, polio, dan hepatitis B.

    Arahan baru ini tidak hanya memperluas daftar kondisi medis yang perlu dipertimbangkan secara signifikan, tetapi juga memberikan wewenang yang lebih besar kepada petugas imigrasi untuk menerima atau menolak visa hanya berdasarkan status kesehatan pemohon dan kemampuan mereka untuk membayar perawatan medis tanpa bantuan pemerintah.

    “Apakah pemohon memiliki sumber daya keuangan yang memadai untuk menutupi biaya perawatan tersebut selama masa hidupnya tanpa mencari bantuan tunai publik atau perawatan jangka panjang dengan biaya pemerintah?” demikian isi surat kawat tersebut.

    Arahan tersebut juga mengimbau para pejabat untuk mempertimbangkan kesehatan keluarga pemohon, termasuk anak-anak atau orang tua lanjut usia.

    “Apakah ada tanggungan yang memiliki disabilitas, kondisi medis kronis, atau kebutuhan khusus lainnya dan memerlukan perawatan sehingga pemohon tidak dapat mempertahankan pekerjaannya?” adalah pertanyaan lain yang disertakan dalam surat kawat tersebut.

    Dilaporkan bahwa sekitar 10% populasi dunia menderita diabetes, dan penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di dunia. Dalam konteks ini, langkah Washington ini akan menghambat kedatangan lebih banyak imigran ke Amerika Serikat.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Terpopuler, 20.000 prajurit ke Gaza dan PSSI soal pelatih timnas

    Terpopuler, 20.000 prajurit ke Gaza dan PSSI soal pelatih timnas

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan ANTARA yang sayang sekali untuk dilewatkan pada akhir pekan ini. Ada 20.000 prajurit Indonesia yang disiapkan pemerintah ke Gaza hingga tanggapan PSSI soal calon pelatih timnas.

    Berikut informasi lengkapnya:

    1. Pemerintah siapkan 20.000 personel untuk misi perdamaian di Gaza

    Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI telah menyiapkan 20.000 prajurit untuk diturunkan dalam misi perdamaian di Gaza. Penyiapan pasukan dalam jumlah besar itu dilakukan berdasarkan perintah Presiden Prabowo Subianto. Selengkapnya di sini.

    2. Zainudin Amali ungkap PSSI belum kerucutkan nama calon pelatih timnas

    Wakil Ketua umum PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan bahwa sampai saat ini PSSI belum mengerucutkan nama-nama calon pelatih baru timnas Indonesia. Baca di sini.

    3. Purbaya ikuti arahan Prabowo soal penyelesaian utang Whoosh

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh. Selengkapnya di sini.

    4. AS perketat aturan visa, obesitas dan kondisi medis jadi penilaian

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah memberi tahu perwakilan diplomatik di luar negeri bahwa Amerika Serikat akan mempertimbangkan obesitas, diabetes, kanker, dan kondisi kesehatan lain sebagai dasar penolakan visa. Baca di sini.

    5. Kementerian ESDM siap uji jalan B50 pada Desember 2025

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap meluncurkan uji jalan program B50 (bahan bakar nabati dengan kandungan minyak sawit 50 persen) pada awal Desember 2025. Selengkapnya di sini.

    Pewarta: Agita Tarigan
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jakut tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap diabetes

    Pemkot Jakut tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap diabetes

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit diabetes saat memperingati Hari Diabetes Dunia.

    “Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap penyakit diabetes yang kini menjadi ancaman global,” kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Jakarta Utara, Muhammad Andri usai membuka kegiatan “Peringatan Diabetes Sedunia” di Jakarta Utara pada Jumat.

    Ia mengatakan ini menjadi pengingat bagi semua untuk memulai langkah kecil menuju perubahan besar dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga.

    “Selain itu kami mengajak warga untuk berhenti merokok dan rutin periksa kesehatan,” kata Andri.

    Pemkot Jakarta Utara terus memperkuat program pencegahan melalui edukasi gizi, pengendalian faktor risiko, dan layanan cek kesehatan berkala.

    Dirinya juga menyoroti meningkatnya kasus diabetes pada anak dan meminta orang tua harus lebih bijak memilih makanan untuk anak.

    “Kurangi konsumsi makanan manis berlebihan karena kesehatan adalah investasi jangka panjang, dan mencegah jauh lebih baik daripada mengobati,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Murniasih Hutapea menjelaskan bahwa jumlah penderita diabetes terus melonjak.

    Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), terdapat 537 juta penderita diabetes di dunia, dan Indonesia berada di urutan kelima dengan 19,47 juta penderita.

    Melihat kondisi ini, pemerintah terus melakukan berbagai upaya, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis hingga kolaborasi lintas sektor.

    Murniasih menyebutkan bahwa edukasi seperti ini sangat penting agar masyarakat mengenali faktor risiko, memahami tanda gejala, serta mengetahui langkah pencegahan.

    Ia mengatakan Peringatan Hari Diabetes Sedunia ini mendapat apresiasi besar dari peserta maupun pemangku kepentingan. “Selain sebagai ajang edukasi, kegiatan ini menjadi pengingat bersama bahwa pola hidup sehat adalah kunci utama mencegah diabetes dan komplikasinya,” katanya.

    Peringatan hari Diabetes Sedunia Jakarta Utara diikuti 250 peserta yang digelar di Ruang Bahari Kantor Wali Kota Jakarta Utara dengan tema “Bersama Lawan Diabetes, Wujudkan Hidup Sehat dan Sejahtera”.

    Kegiatan ini menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari seminar kesehatan, pemeriksaan gratis, deteksi dini kanker payudara dan leher rahim, hingga pemeriksaan kepadatan tulang

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Timbulkan Rasa Gatal Menganggu, Gejala dan Penyebab Infeksi Jamur di Selangkangan

    Timbulkan Rasa Gatal Menganggu, Gejala dan Penyebab Infeksi Jamur di Selangkangan

    YOGYAKARTa – Infeksi jamur di selangkangan bisa sangat menganggu aktivitas lantaran menimbulkan rasa gatal, perih, dan sensasi terbakar. Gejala terseut bisa semakin parah saat berolahraga atau berkeringat.

    Infeksi jamur di selangkangan bisa memengaruhi kulit di sekitar area itu, seperti bagian dalam paha dan belahan pantat. Area selangkangan yang terinfeksi jamur biasanya akan terlihat kemerahan, keunguan, keabu-abuan, kecokelatan, atau keputihan. Selain itu, kulit juga bisa tampak bersisik, mengelupas, bahkan muncul benjolan kecil atau lepuhan.

    Agar lebih memahaminya, simak gejala dan cara mengatasi infeksi jamur di selangkangan dalam artikel di bawah ini.

    Gejala Infeksi Jamur di Selangkangan

    Infeksi jamur di area selangkangan bisa menular melalui dua cara, yakni lewat kontak langsung dengan penderita, serta kontak tidak langsung melalui objek yang membawa jamur.

    infeksi ini rentan dialami oleh individu yang menderita penyakit diabetes, obesitas, sering berkeringat, atau tinggal di daerah beriklim tropis yang panas.

    Infeksi jamur di selangkangan dapat dikenali lewat gejala-gejala berikut:

    Muncul ruam berbentuk lingkaran dan berwarna kemerahan.Timbul rasa gatal pada selangkangan, luka lecet, atau perih pada kulit paha atau selangkangan,Kulit mengalami pengelupasan atau permukaan kulit terlihat pecah-pecah.Infeksi dapat terjadi sepanjang pangkal paha, kantong zakar (skrotum) pada pria, hingga belahan pantat.Area yang terinfeksi jamur akan terlihat bersisik.

    Pada kasus yang lebih berat, infeksi jamur di selangkangan bisa menimbulkan benjolan bernanah atau berair. Selain itu, gatal dan ruam juga bisa menyebar ke daerah organ kelamin, seperti labia, vagina, penis, dan anus.

    Pada wanita, infeksi jamur di selangkangan bisa berkembang menjadi keputihan. Sementara jika infeksi terjadi pada laki-laki, kemungkinan berkembang di ujung penis, terutama jika belum disunat.

    Cara Mengatasi Infeksi Jamur di Selangkangan

    Berikut ini adalah beberapa langkah perawatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi infeksi jamur di selangkangan:

    Bersihkan area selangkangan yang terinfeksi jamur dengan sabun dan air hangat. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan bagian tubuh yang terkena infeksi jamur.Setelah selesai mandi atau berkeringat, usahakan untuk mengeringkan daerah yang mengalami infeksi jamur.Oleskan krim atau salep antijamur di area kulit yang mengalami infeksi. Krim atau salep ini biasanya mengandung antijamur seperti clotrimazole, miconazole, ketoconazole, dan terbinafine. Produk ini dijual bebas di apotek dan bisa diakses tanpa resep dokter.Beberapa obat antijamur resep juga tersedia dalam bentuk pil. Pil tersebut mengandung fluconazole, itraconazole, dan ketoconazole.

    Cara Mencegah Infeksi Jamur di Selangkangan

    Sementara untuk mencegah infeksi jamur di area selangkangan, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

    Kenakan pakaian berbahan katun dan tidak ketat. Pastikan juga untuk berganti pakaian setiap hati.Tidak berbagi peralatan pribadi seperti pakaian atau handuk dengan orang lain. Hal ini untuk mencegah infeksi akibat kontak tidak langsung.Segera mandi atau ganti pakaian setelah berolahraga atau berkeringat banyak.Cuci area selangkangan secara menyeluruh dengan sabun, lalu keringkan dengan benar.

    Demikian informasi tentang infeksi jamur di selangkangan. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Pembunuhan di Mojoagung Jombang, Polisi Buru Suami Siri Korban

    Pembunuhan di Mojoagung Jombang, Polisi Buru Suami Siri Korban

    Jombang (beritajatim.com) – Pembunuhan ibu rumah tangga, Tri Retno Jumilah (62), asal Desa Mancilan Kecamatan Mojoagung, terus didalami oleh Satreskrim Polres Jombang. Polisi memburu suami siri korban yang berinisial P. Pria tersebut menghilang sejak jasad korban ditemukan.

    Kasatreskrim Polres Jombang AKP Dimas Robin menjelaskan, pihaknya menaruh kecurigaan pada P yang tak lain suami siri korban. Pasalnya, hingga saat ini posisi P masih misterius. “Kita lakukan pelacakan untuk mengetahui keberadaan P,” ujar Dimas, Jumat (14/11/2025).

    Dimas mengungkapkan, P menghilang seiring dengan kasus tersebut. Sepeda motor milik korban Yamaha Vixon juga raib entah kemana. Namun perhiasan dan uang milik Tri Retno masih ada. “Kita terus lakukan pengembangan,” ungkapnya.

    Antara korban dan P menikah secara siri sejak 2016. Sehari-hari Tri Retno membuka warung kopi di Kawasan Pasar Mojoagung. Sedangkan P tidak bekerja karena menderita diabetes sejak lama.

    Penemuan jasad Tri Retno bermula ketika anak korban, Eko Nursoleh (40), merasa khawatir karena tidak bisa menghubungi ibunya. Pada Senin (10/11/2025), Eko mengirimkan buah jeruk untuk ibunya, namun karena seluruh pintu rumah terkunci, Eko hanya bisa menggantungkan jeruk itu di gagang pintu.

    Sampai Kamis (13/11/2025), jeruk tersebut belum juga diambil, dan bau busuk mulai tercium dari dalam rumah. Eko yang curiga akhirnya mendobrak pintu belakang, dan menemukan ibunya sudah tak bernyawa, tertutup selimut di dalam rumah.

    Polisi kini melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut siapa pelaku di balik pembunuhan ini dan apa motifnya, serta bagaimana keterkaitan suami korban dalam kasus ini. Perburuan terhadap suami korban pun dilakukan. [suf]

  • Keturunan vs Gaya Hidup: Mana yang Lebih Menentukan Risiko Diabetes?

    Keturunan vs Gaya Hidup: Mana yang Lebih Menentukan Risiko Diabetes?

    Jakarta

    “Kalau orang tua saya kena diabetes, berarti saya pasti kena juga dong?” Pertanyaan ini sering muncul dan membuat banyak orang pasrah terhadap nasib kesehatannya. Tetapi apakah genetik benar-benar menentukan segalanya?

    Memang, faktor keturunan berperan. Penelitian menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 teramati lebih tinggi pada mereka yang memiliki riwayat keturunan diabetes. Salah satunya, sebuah studi pada jurnal Diabetes menunjukkan risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat hingga tiga kali lipat jika memiliki salah satu orang tua yang menderita diabetes; dan bahkan bila keduanya diabetes, risikonya bisa naik sampai enam kali lebih tinggi.

    Namun, genetik bukan vonis, karena faktor gaya hidup punya kekuatan besar untuk ‘mematikan’ potensi itu. Data menunjukkan mayoritas kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan pola hidup sehat.

    Faktanya, lebih dari 90% kasus diabetes tipe 2 berpotensi dicegah dengan menjalankan pola makan sehat, rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, menjaga berat badan dalam kisaran normal, serta menghindari rokok.

    Penelitian yang melibatkan lebih dari 550.000 orang di Asia menemukan bahwa mereka yang punya risiko genetik tinggi tapi menjalankan gaya hidup sehat-aktif bergerak, menjaga berat badan, tidak merokok, dan menjalankan pola makan sehat teramati memiliki kemungkinan terkena diabetes tipe 2 sebesar 57% lebih rendah apabila dibandingkan dengan yang menjalankan gaya hidup tidak sehat.

    Sebaliknya, apapun faktor risiko genetik atau riwayat keturunan yang dimiliki, mereka yang menjalani hidup pasif atau sedenter, makan sembarangan, dan kelebihan berat badan tetap berisiko lebih tinggi terkena diabetes.

    Artinya, gen boleh diwariskan, tapi kebiasaan bisa dipilih. Dan pilihan itulah yang menentukan arah hidup kita.

    Jadi, daripada khawatir pada faktor keturunan, lebih baik mulai memperbaiki pola makan dan aktivitas harian. Kurangi asupan manis berlebih, lebih sering bergerak, dan jaga berat badan ideal.

    Langkah kecil bisa berdampak besar – seperti mengganti gula pasir dengan Tropicana Slim Sweetener Diabtx, gula nol kalori yang aman untuk gula darah, dengan mineral alami kromium yang berperan membantu kerja hormon insulin untuk mendukung kontrol gula darah. Ingat, kita mungkin tidak bisa mengubah gen kita, tapi kita bisa mengubah cara kita hidup.

    (prf/ega)

  • Masalah Asam Urat Dipicu Faktor Keturunan? Bisa Jadi, Tapi…

    Masalah Asam Urat Dipicu Faktor Keturunan? Bisa Jadi, Tapi…

    Jakarta

    Masalah nyeri asam urat atau yang dalam istilah medis disebut gout merupakan kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri atau bengkak di area sendi. Kondisi ini muncul akibat penumpukan asam urat berlebih dalam darah yang kemudian membentuk kristal di sendi.

    Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan kebiasaan makan seperti konsumsi tinggi daging merah atau alkohol. Namun, sebenarnya apakah ada faktor keturunan yang bisa memicu masalah asam urat?

    Kondisi ini pertama kali diketahui pada abad ke-5 dan diberi nama unwalkable disease atau penyakit yang membuat tidak bisa berjalan. Baru pada abad ke-17, ilmuwan menduga masalah asam urat juga memiliki komponen genetik.

    Gen yang berkaitan dengan ini utamanya merupakan bagian dari renal-urate transport system. Sistem tersebut bertugas membuang asam urat, hasil pemecahan urine, dari aliran darah. Biasanya hanya sebagian kecil asam urat yang dibuang lewat urine, 90 persen sisanya justru diserap kembali. Sistem transportasi inilah yang menentukan seberapa besar penyerapan kembali tersebut.

    Mutasi gen yang diwariskan pada sistem transportasi ini bisa memengaruhi kemampuan tubuh dalam membuang kelebihan asam urat. Artinya, jika seseorang mewarisi gen ‘lambat’, tubuhnya tidak mampu menyaring asam urat seefisien orang yang memiliki gen ‘cepat’ atau normal.

    Secara khusus, gen ABCG2 dan SLC2A9 diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko terkena asam urat.

    “Jika Anda memiliki orang tua dengan asam urat dan merasa mungkin Anda juga mengalaminya, tidak ada yang perlu disalahkan. Kemungkinan besar Anda mewarisi kondisi tersebut, sama seperti Anda mewarisi warna mata atau rambut. Kini ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa asam urat bukanlah kesalahan pribadi,” ucap pakar reumatologi Dr Panico dikutip dari Summit Rheumatology, Selasa (11/11/2025).

    Meski begitu, hasil positif pada gen ini bukan berarti seseorang pasti akan mengalami masalah asam urat. Gaya hidup dan faktor lingkungan tetap berpengaruh besar pada asam urat.

    Beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terkena nyeri asam urat meliputi kelebihan berat badan, konsumsi alkohol tinggi, pola makan tinggi purin, dan penggunaan obat tertentu. Bagaimanapun kondisi riwayat keluarga, risiko tetap bisa dikurangi melalui perubahan gaya hidup sehat

    “Kita bisa membahas pola makan dan kebiasaan hidup, karena mengontrol hal-hal tersebut akan berdampak baik untuk kesehatan secara menyeluruh,” sambung Dr Panico.

    Orang yang kelebihan berat badan, terutama dengan lemak di area perut, memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat. Lemak di perut dapat memicu pelepasan zat kimia pemicu peradangan, yang dapat memperburuk kondisi nyeri asam urat.

    Rasa nyeri saat serangan asam urat terjadi karena respon peradangan tubuh, sehingga peningkatan peradangan akibat lemak perut dapat memperburuk gejala.

    “Kegemukan adalah salah satu penyebab utama asam urat, yang berhubungan dengan banyak faktor. Dengan memperbaiki kualitas makanan, Anda bisa menurunkan asupan purin, zat dalam makanan yang menghasilkan asam urat terbanyak. Selain itu, menjaga berat badan sehat juga membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, yang keduanya sangat berkaitan dengan asam urat,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Lagi Tren Sarapan Rebus-rebusan dan Kukusan, Benarkah Lebih Sehat? Cek Faktanya di Sini

    Lagi Tren Sarapan Rebus-rebusan dan Kukusan, Benarkah Lebih Sehat? Cek Faktanya di Sini

    Jakarta

    Jika biasanya nasi uduk dan lontong sayur mendominasi menu sarapan para pekerja kantoran, belakangan muncul tren baru. Sarapan rebus-rebusan dan kukusan makin diminati, dan disebut lebih sehat.

    Tren ini bisa teramati di beberapa stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang menjadi persinggahan para pekerja yang hendak berangkat ke kantor di pusat kota Jakarta. Tak sulit menemukan booth atau lapak yang menjual ubi, jagung manis, hingga kacang-kacangan yang diolah dengan simpel yakni direbus ataupun dikukus.

    Beberapa menu yang mudah ditemukan, berikut kandungan gizinya, antara lain:

    1. Ubi kuning

    Ubi kuning memiliki serat yang cukup tinggi, membantu menjaga kenyang cukup lama tanpa menimbulkan lonjakan gula darah terlalu cepat. Ubi kuning punya rasa manis alami dan tekstur lembut yang bikin nyaman di perut.

    Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) tahun 2017, ubi jalar kuning kukus mengandung sekitar 100 kkal energi, 0,7 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 23,8 gram karbohidrat per 100 gram. Warna kuning-oranyenya menandakan kandungan beta-karoten yang berperan sebagai antioksidan pendukung kesehatan kulit dan daya tahan tubuh.

    2. Pisang Kepok

    Pisang kepok kukus punya rasa manis yang lembut dan tekstur yang padat. Per 100 gram pisang kepok mengandung 120 kkal energi, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 28 gram karbohidrat.

    Kandungan kalium di dalamnya juga mendukung keseimbangan cairan tubuh dan kerja otot, termasuk otot jantung.

    3. Singkong

    Singkong dikenal sebagai sumber karbohidrat kompleks dengan serat larut. Singkong kukus cocok untuk yang butuh sarapan murah dan mengenyangkan.

    Singkong kukus mengandung 153 kkal energi, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 36,4 gram karbohidrat per 100 gram.

    4. Labu kuning

    Labu kuning memberi rasa manis yang lembut serta warna cerah yang menggugah selera. Ini termasuk makanan rendah kalori yang kaya serat dan beta-karoten (antioksidan pendukung kesehatan mata dan kulit).

    Labu kuning mengandung kurang lebih 122 kkal energi, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 4,6 gram karbohidrat per 100 gram.

    5. Jagung manis

    Jagung manis memberi keseimbangan antara rasa dan energi. Kandungan karbohidratnya cukup untuk memompa tenaga, tanpa terlalu berat. Jagung mengandung sekitar 154 kkal energi, 3,8 gram protein, 3,5 gram lemak, dan 28,4 gram karbohidrat per 100 gram. Jagung juga mengandung vitamin B kompleks yang berperan dalam produksi energi dan fungsi saraf. Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam jagung berkontribusi terhadap kesehatan mata.

    6. Kacang tanah

    Kacang tanah kukus menawarkan rasa gurih alami dan merupakan sumber lemak sehat dan protein. Ini membantu menahan lapar lebih lama karena pencernaannya cenderung lebih lambat.

    Kacang tanah kukus mengandung 220 kkal energi, 10,6 gram protein, 18 gram lemak, dan 8 gram karbohidrat per 100 gram.

    7. Edamame

    Edamame adalah kacang kedelai muda yang mengandung protein nabati yang tinggi. Selain itu, edamame kaya isoflavone, antioksidan yang mendukung regulasi hormon dan keseimbangan metabolisme.

    Edamame mengandung sekitar 189 kkal energi, 20,2 gram protein, 8,2 gram lemak, dan 12,7 gram karbohidrat per 100 gram. Edamame cocok untuk membantu daya fokus dan stabilitas gula darah di pagi hari.

    8. Telur

    Telur membuat menu kukusan jadi lebih seimbang. Mudah dicerna, tetapi tetap memberikan protein berkualitas tinggi yang membantu menjaga rasa kenyang.

    Berdasarkan TKPI, telur ayam mengandung sekitar 70 kkal energi, 7 gram protein, 5 gram lemak, dan 0,7 gram karbohidrat per 100 gram.

    Kenapa Tren Sarapan Rebus-rebusan dan Kukusan Diminati?

    Dalam bentuk potongan-potongan kecil, menu sarapan rebus-rebusan dan kukusan terasa ringan, tetapi tetap membuat bertenaga. Banyak yang merasa tubuh lebih fokus saat bekerja jika tidak memulai hari dengan makanan berminyak atau berbumbu berat.

    Menu kukusan ini menjadi opsi yang menarik karena dapat membantu menjaga energi tetap stabil hingga menjelang siang tanpa memicu rasa mengantuk atau begah karena adanya kandungan serat yang tinggi di dalamnya. Pola sarapan seperti ini sesuai dengan kebutuhan energi untuk memulai pekerjaan di pagi hari dan butuh makanan yang praktis untuk dikonsumsi sebelum perjalanan atau sesampainya di tempat kerja.

    Tren sarapan rebus-rebusan dan kukusan di kalangan Gen-Z. Foto: Sarah Octaviani Alam/detikHealth

    Praktis dan Mudah Ditemukan

    Karena lagi tren, menu rebus-rebusan dan kukusan mudah sekali ditemukan di berbagai tempat. Penjual kukusan yang banyak ditemui di sekitar stasiun umumnya anak muda dengan booth sederhana yang rapi dan mudah dikenali. Mereka menjual dalam waktu yang sangat tepat yaitu pagi hari, sebelum jam masuk kantor. Sistem jualnya cepat, tinggal pilih beberapa item, bayar, bawa, dan bisa langsung dimakan sambil berjalan atau saat menunggu kereta.

    Harga yang fleksibel membuat pembeli tidak merasa terbebani. Cukup ambil tiga sampai empat jenis kukusan, sudah bisa jadi sarapan yang memenuhi kebutuhan gizi di pagi hari. Sarapan yang praktis jadi nilai tambah dan solusi yang sangat baik bagi agar tetap sarapan. Tidak perlu duduk lama, tidak ribet, dan tidak berisiko menunda perjalanan ke kantor.

    Lebih Sehat Dibanding Goreng-gorengan

    Dibanding goreng-gorengan, baik rebus-rebusan maupun kukusan secara umum memang lebih sehat karena diolah tanpa minyak tambahan. Teksturnya lembut dan mudah dicerna, sehingga cocok untuk lambung yang baru aktif setelah bangun tidur. Banyak pembeli mengatakan bahwa sarapan kukusan membuat perut terasa nyaman dan kenyang lebih lama. Ini membantu menjaga energi tetap stabil sampai mendekati waktu makan siang, serta tidak ada lonjakan gula darah yang mendadak. Sarapan juga tidak membuat tubuh terasa lemas atau mengantuk.

    Untuk beberapa jenis makanan, kukusan dapat mempertahankan kandungan vitamin yang larut air seperti vitamin B dan C yang mudah hilang saat dimasak dengan air maupun minyak.

    Komposisi Juga Menentukan

    Namun demikian, beralih ke menu rebus-rebusan dan kukusan tidak serta merta membuat diet jadi lebih sehat. Kuncinya ada di variasi, karena jika komposisinya sejenis maka nutrisinya mungkin tidak seimbang. Misalnya jika memilih ubi dan kentang saja, maka kandungan karbohidratnya yang sama-sama tinggi akan memberikan asupan energi yang berlebih.

    Setidaknya harus ada sumber protein nabati dan hewani pada menu pilihan kukusan. Karena semakin beragam pilihan kukusan yang dipilih, semakin beragam pula vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang masuk ke tubuh.

    Perkiraan energi berdasarkan porsi yang umum dijual:

    Jagung = 1 potong ± 50 g = ± 77 kkalUbi kuning = 1 buah sedang ± 100 g = ± 100 kkalSingkong = 1 potong kecil ± 50 g = ± 153 kkalPisang kepok = 1 buah ± 100 g = ± 120 kkalLabu kuning = 1 potong ± 60 g = ± 73,2 kkalEdamame = ± 50 g = ± 94,5 kkalKacang tanah = ± 50 g = ± 26 kkalTelur = 1 butir = ± 75 kkalSalah satu lapak penjual menu rebus-rebusan dan kukusan. Foto: Andhika Prasetia

    Kebutuhan energi harian rata-rata orang dewasa sekitar 2.200 kkal, dan sarapan idealnya memenuhi 20% dari kebutuhan tersebut, yaitu sekitar 440 kkal. Dengan begitu, sarapan kukusan bisa tetap dikonsumsi tetapi tidak melebihi, sehingga menghindari asupan energi yang berlebih dan mendukung kesehatan tubuh.

    Contoh menu kukusan gizi seimbang/beragam tanpa melebihi asupan energi yang berlebih:

    Ubi kuning 1 buah sedang (100 kkal)Edamame 50 g (94,5 kkal)Telur 1 butir (75 kkal)Pisang kepok kukus 1 buah (120 kkal)

    Total energinya 389 kkal. Pilihan menu kukusan bisa disesuaikan sesuai dengan selera masing-masing dengan melihat kandungan energi di atas sebagai acuan.

    Halaman 2 dari 6

    Simak Video “Bolehkah Penderita Mag dan Diabetes Diet Intermittent Fasting?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Tren Rebusan-Kukusan

    13 Konten

    Tren sarapan pakai menu rebus-rebusan dan kukusan tengah digandrungi Gen-Z. Diklaim lebih sehat karena minim tambahan minyak. Ya lumayan sih, dibanding sarapan nasi-lontong yang tinggi kalori ya kan?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Fraksi PDIP Jatim Apresiasi Kebijakan Cek Kesehatan Gratis Tanpa Batas Waktu

    Fraksi PDIP Jatim Apresiasi Kebijakan Cek Kesehatan Gratis Tanpa Batas Waktu

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Hj. Wara Sundari Renny Pramana, atau yang akrab disapa Bunda Renny, menyambut baik kebijakan pemerintah tentang kesehatan, Yakni, kebijakan yang kini memperbolehkan masyarakat mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kapan saja tanpa harus menunggu hari ulang tahun seperti aturan sebelumnya.

    Dia menilai kebijakan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.

    “Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah daerah dan berbagai pihak yang terus memperluas akses layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Tes kesehatan semestinya tidak menjadi kegiatan seremonial yang hanya dilakukan saat ulang tahun atau peringatan tertentu, tetapi menjadi kebiasaan rutin yang bisa dilakukan kapan pun masyarakat membutuhkan,” ujar Bunda Renny, Rabu (12/11/2025).

    Menurutnya, pemeriksaan kesehatan secara rutin penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini, termasuk HIV, hipertensi, dan diabetes. Dengan deteksi dini, masyarakat bisa segera mendapatkan penanganan medis sebelum penyakit berkembang lebih jauh.

    Kebijakan ini juga ditegaskan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, yang memastikan bahwa masyarakat kini dapat mengikuti CKG tanpa batasan waktu.

    “Dulu waktu pertama, kan, harus ulang tahun baru bisa. Nah sekarang kapan saja boleh,” ujar Dante, dikutip dari keterangan Setwapres, Jumat (31/11/2025).

    Bunda Renny menilai langkah tersebut sejalan dengan semangat pencegahan penyakit yang perlu menjadi budaya baru di masyarakat. Dia menekankan pentingnya kesadaran warga untuk aktif melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

    “Pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dan keluarga. Masyarakat harus mulai membiasakan deteksi dini agar penyakit bisa dicegah sejak awal,” tegasnya.

    Dia memastikan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jawa Timur akan terus mendukung langkah pemerintah memperluas layanan kesehatan dan memperkuat edukasi publik.

    “Semakin mudah aksesnya, semakin besar peluang kita untuk mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang sehat, produktif, dan berdaya,” pungkas politisi asal Dapil Kediri itu. [asg/but]

  • Pemerintah perluas penerapan manajemen risiko pembangunan nasional

    Pemerintah perluas penerapan manajemen risiko pembangunan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah mendorong penerapan Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN) secara lebih luas untuk memastikan kebijakan pembangunan mampu beradaptasi dengan ketidakpastian global dan tantangan lintas sektor.

    Direktur Sistem dan Manajemen Risiko Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pambangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Prakosa Grahayudiandono, menyebutkan pendekatan manajemen risiko akan menjadi fondasi penting dalam perencanaan menuju Visi Indonesia Emas 2045.

    Penerapan manajemen risiko pembangunan nasional, lanjut dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023.

    “Untuk itu kebijakan pembangunan bangsa ke depan perlu adaptif terhadap dinamika sosial, keuangan, dan kompleksitas masyarakat kita. Karena manajemen risiko tentu tidak bisa satu ukuran untuk semua, melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap sektor,” katanya dalam Diskusi Publik “Sadar Risiko dalam Perspektif Inovasi dan Pembangunan”.

    Forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian Road to Hari Sadar Risiko Nasional 2025, yang akan diperingati pada 15 Desember 2025.

    Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) Dimas Syailendra Ranadireksa menjelaskan, kegiatan tersebut digelar bersama sejumlah mitra lintas sektor, untuk memperkuat budaya sadar risiko di tengah masyarakat.

    Kesadaran risiko, menurut dia perlu dipandang sebagai langkah reaktif terhadap krisis, sehingga penting adanya perubahan pola pikir masyarakat dari sikap “bagaimana nanti” menjadi “nanti bagaimana”,dari pasif menjadi antisipatif terhadap risiko.

    Terkait pendekatan pengurangan risiko dia mencontohkan di bidang transportasi penggunaan helm dan sabuk pengaman, di kesehatan mengkonsumsi makanan rendah gula untuk mencegah diabetes, dan di ruang digital sadar soal proteksi data.

    Dalam konteks kesehatan publik, melalui pendekatan “harm reduction” atau pengurangan bahaya sebagai bagian dari strategi pengendalian risiko yang lebih realistis.

    Melalui forum ini Dimas menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan media dalam memperkuat budaya sadar risiko nasional. Pendekatan tersebut diharapkan menghasilkan kebijakan yang tidak hanya responsif terhadap krisis, tetapi juga berorientasi pada pencegahan dan inovasi.

    Sementara itu Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Nurma Midayanti Hamid mengatakan peran data statistik juga perlu menjadi perhatian dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko sosial-ekonomi.

    “Tanpa data yang kredibel, sulit bagi masyarakat memahami arah pembangunan, dan sulit bagi pemerintah melegitimasi kebijakan. Jadi untuk itulah, ayo kita bersama-sama untuk membangun literasi data sendiri,” ujarnya.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.