Topik: diabetes

  • Jangan Sepelekan, Ini 8 Gejala Asam Urat yang Bisa Muncul di Bahu

    Jangan Sepelekan, Ini 8 Gejala Asam Urat yang Bisa Muncul di Bahu

    Jakarta

    Gout atau yang sering disebut sebagai penyakit asam urat, biasanya identik dengan nyeri sendi di jempol kaki, lutut, dan pergelangan kaki. Namun, gout terkadang dapat menyerang persendian tubuh lain, seperti di bahu.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, gout merupakan peradangan sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar zat asam urat (uric acid) dalam darah. Asam urat yang berlebih itu kemudian membentuk kristal padat dan kasar, yang dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan kemerahan pada persendian.

    Lantas, seperti apa gejala gout di bahu? Dikutip dari Medical News Today, ada beberapa tanda-tanda yang bisa menjadi indikator, di antaranya:

    KemerahanBengkakNyeriKekakuan pada sendi bahuSensasi hangat pada bagian yang meradang

    Studi kasus pada 2021 juga menemukan seseorang yang mengalami gout di bahu dapat mengalami gejala berupa:

    Hambatan mobilitas pada bahuKelemahan pada bahuKerusakan tulang pada persendian bahu

    Salah satu faktor penyebab gout yang paling umum adalah kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu, seperti daging merah, jeroan, makanan laut, dan minuman beralkohol.

    Makanan-makanan tersebut mengandung purin, zat alami yang menghasilkan asam urat ketika diproses dalam tubuh. Karenanya, terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

    Kendati demikian, tidak semua orang dengan asam urat tinggi (hiperurisemia) akan mengalami gout. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan seseorang dengan hiperurisemia tanpa gejala gout tidak memerlukan pengobatan.

    Selain pola makan, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gout antara lain:

    Berjenis kelamin laki-lakiObesitasMengidap kondisi tertentu, seperti gagal jantung kongestif, diabetes, atau tekanan darah tinggiMengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretikMengonsumsi makanan atau minuman dengan fruktosa tinggiMemiliki riwayat gout pada keluarga

    (ath/kna)

  • Skrining Kesehatan Gratis Telan Rp 4,7 Triliun, Menkes Budi: Program Terbesar dalam Sejarah – Page 3

    Skrining Kesehatan Gratis Telan Rp 4,7 Triliun, Menkes Budi: Program Terbesar dalam Sejarah – Page 3

    Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menekankan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis di hari ulang tahun diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan mengurangi angka kematian akibat penyakit kronis yang sering terlambat dideteksi.

    Kabar baiknya, pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak mengharuskan masyarakat untuk memiliki BPJS Kesehatan.

    Masyarakat bisa mengakses pemeriksaan kesehatan dasar seperti gula darah, tekanan darah, dan kolesterol secara gratis di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas dan sejumlah tempat yang bekerja sama dengan pemerintah.

    Program ini difokuskan untuk deteksi dini penyakit yang dapat dicegah, seperti hipertensi dan diabetes, yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Dengan deteksi dini, diharapkan penyakit tersebut bisa diatasi lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.

    Namun, Budi juga menegaskan bahwa jika seseorang sudah terdiagnosis dengan penyakit kronis yang lebih parah, seperti diabetes berat, mereka perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit dan memerlukan BPJS Kesehatan.

    “Jika pasien tidak memiliki BPJS, mereka harus menanggung biaya pengobatan sendiri,” jelasnya.

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Sumber: Merdeka.com

  • Pakar: Pengenaan cukai MBDK perlu dikaji lintas sektor

    Pakar: Pengenaan cukai MBDK perlu dikaji lintas sektor

    Jangan sampai lepas paradigma kritis. Kita harus melihat kebijakan secara komprehensif. Bahwa kebijakan pemerintah belum tentu sempurna

    Semarang (ANTARA) – Pakar kebijakan publik Universitas Diponegoro Semarang Bangkit Aditya Wiryawan PhD menilai pengenaan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) perlu dikaji secara mendalam oleh lintas sektor.

    “Jangan sampai lepas paradigma kritis. Kita harus melihat kebijakan secara komprehensif. Bahwa kebijakan pemerintah belum tentu sempurna,” katanya, di Semarang, Rabu.

    Menurut dia, kajian terhadap penerapan cukai MBDK harus luas dan mendalam, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti masyarakat sebagai konsumen, pekerja industri, pengusaha, ahli gizi, dan pemerintah.

    Dalam hal ini, kata dia, pemerintah juga tidak bisa hanya diwakili oleh satu lembaga atau kementerian, misalnya Kementerian Keuangan yang selama ini bertanggung jawab terhadap pengenaan cukai terhadap produk.

    “‘Core’ atau tugas utama Kemenkeu kan terkait finansial dan keuangan. Ada lembaga lain yang berkaitan dengan kesehatan, seperti Kementerian Kesehatan, apakah sudah ada studi?” katanya.

    Mengonsumsi gula berlebih memang menjadi salah satu penyebab diabetes yang termasuk penyakit dengan faktor risiko kematian terbesar, tetapi tidak bisa hanya diselesaikan dengan pengenaan cukai terhadap MBDK karena bisa berdampak cukup luas.

    Apalagi, selama ini MBDK melibatkan banyak sektor, mulai buruh atau tenaga kerja, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yakni warung-warung yang menjual produk tersebut.

    “Saya melihat wacana cukai sudah muncul pada 2016-an, dan kabarnya mulai 2019 mau diterapkan, tetapi belum juga. Rencananya, tahun ini, dan itu pun semester kedua 2025,” katanya.

    Artinya, kata dia, masih ada waktu cukup untuk mengkaji kebijakan cukai MBDK, terutama dampak-dampak yang ditimbulkan, misalnya banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan berdampak terhadap perekonomian nasional.

    “Apakah negara hanya peduli soal cukai untuk pendapatan negara atau kesehatan masyarakat? Dilihat dari kebijakan sudah berapa lama dirumuskan? Berapa kali studi, kajian perbandingan negara lain? Dan, apakah ada alternatif kebijakan lain?” katanya.

    Bangkit mengatakan penerapan kebijakan tersebut pun harus diterapkan secara bertahap atau diujicobakan terlebih dulu, sembari melihat dampaknya terhadap perekonomian dan sektor lain.

    “Kan tidak bisa dalam waktu dekat juga, tidak bisa. Harus secara gradual, bertahap sambil melihat hasilnya juga. Apakah ada korelasi (cukai MBDK) dengan penurunan kasus diabetes?” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada! 3 Gejala Diabetes yang Muncul di Malam Hari hingga Ganggu Tidur

    Waspada! 3 Gejala Diabetes yang Muncul di Malam Hari hingga Ganggu Tidur

    Jakarta

    Diabetes tipe dua merupakan salah satu masalah kesehatan kronis yang terjadi ketika kadar gula darah terus menerus meninggi atau hiperglikemia. Diabetes dua disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi cukup hormon insulin, insulin tidak dapat digunakan dengan benar, atau keduanya.

    Kondisi ini berbeda dengan diabetes tipe satu yang terjadi akibat serangan autoimun pada pankreas yang mengakibatkan kurangnya produksi insulin secara total.

    Penanganan diabetes tipe dua seringkali melibatkan perubahan pola makan, pemeriksaan rutin, serta pemeriksaan darah. Jika tidak diobati atau terdiagnosis dalam jangka waktu lama, kondisi ini dapat memicu komplikasi lain seperti katarak, infeksi kulit dan kaki, masalah jantung dan stroke, hingga kerusakan ginjal, dan kerusakan saraf.

    Secara umum, gejala diabetes tipe dua meliputi:

    Buang air kecil lebih sering.Merasa haus sepanjang waktu.Mudah merasa lelah.Berat badan turun dengan sendirinya.Penglihatan kabur.Luka yang sembuh dalam waktu lebih lama.

    Dikutip dari Mirror, ada beberapa gejala yang mungkin akan lebih menonjol ketika waktu tidur atau malam hari. Periode tidur biasanya dimulai pada pukul 10 malam sampai 7 pagi, tergantung dari jenis kelamin, aktivitas, dan faktor-faktor lainnya.

    Tiga gejala yang sering muncul ketika waktu tidur meliputi buang air kecil berlebihan, bangun tidur dengan rasa nyeri di kepala, hingga rasa haus meningkat dari biasanya. Menurut lembaga Diabetes UK, kondisi diabetes tipe dua juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang.

    “Ketika kadar gula darah tinggi, hal itu dapat meningkatkan frekuensi Anda pergi ke toilet, yang dapat mengganggu tidur Anda,” kata mereka.

    Kadar gula darah tinggi juga dapat menyebabkan gejala seperti merasa lebih haus dan sakit kepala serta mungkin membuat Anda lebih sulit untuk langsung kembali tidur,” tandasnya.

    (avk/naf)

  • Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa? – Halaman all

    Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa? – Halaman all

     

    Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa?

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) tak hanya untuk orang dewasa.  Anak sekolah pun mendapatkan hak yang sama. 

    Program PKG untuk anak sekolah yakni usia 6-18 tahun baru akan dimulai pada Juli mendatang saat memasuki tahun ajaran baru.

    Pelaksanaan PKG akan berlangsung di sekolah bukan di puskesmas sebagaimana orang dewasa. 

    Jika orang dewasa mendapatkan fasilitas PKG saat ulang tahun, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin memaparkan, anak-anak sekolah diperiksa ketika ajaran baru.

    Hal ini didasari keterbatasan puskesmas dan klinik swasta di Indonesia.

    Menkes memberi alasan mengatakan anak-anak usia sekolah lebih efektif kalau diperiksa di sekolah bukan di puskesmas. 

    Program ini akan dilakukan secara serentak untuk seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 280 juta jiwa.

    “Anak-anak ini lebih bagus skriningnya dilakukannya di sekolah. Supaya distribusinya lebih merata. Karena targetnya masif 280 juta warga. Puskesmas dan klinik swasta ada sekitar 25 ribu,” kata dia beberapa waktu lalu.

    Lantas, apa saja yang diperiksa?

    Menkes Budi menjelaskan pemeriksaan untuk anak sekolah itu terdiri dari indera pendengaran, indera penglihatan, gigi dan mulut, talasemia, anemia, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, hepar.

    PKG Saat Ulang Tahun Diluncurkan Mulai Februari 2025, Begini Caranya?

    Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) saat ulang tahun akan diluncurkan pada Februari mendatang.

    Warga yang ingin mengikuti disarankan memiliki kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN BPJS Kesehatan.

    “Skiriningnya memang gratis. Tapi tindak lanjutnya harus disesuaikan dengan kepesertaan BPJS-nya. Misalkan ditemukan (saat PKG) diabetes melitus maka itu harus diobati,” kata dia pada webinar yang ditulis Selasa (14/1/2025).

    Rima membeberkan langkah persiapan masyarakat untuk mendapatkan PKG di hari ulang tahun.

    Pertama, mengunduh SATU SEHAT MOBILE (SSM)

    Cara Cek Sertifikat Vaksin di Satu Sehat Mobile (Tangkapan Layar Aplikasi Satu Sehat Mobile)

    Mengisi biodata diri, memilih tanggal pemeriksaan, pendaftaran PKG dapat didaftarkan oleh keluarga, bayi baru lahir didaftarkan oleh nakes di ASIK.

    Kedua, mendaftarkan/mengaktifkan JKN

    Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang ditemukan pada saat PKG dan penanganannya. 

    Masyarakat perlu mendaftarkan diri menjadi peserta JKN atau mengaktifkan kepesertaan JKN sebulan sebelum hari ulang tahunnya.

    Ketiga, notifikasi PKG dari SSM

    Masyarakat akan mendapatkan WA mengikuti PKG pada H-30, H-7, H-1. dan Hari H ulang tahun. Pada H-7 akan dikirimkan kuesioner skrining yang harus diisi secara mandiri.

    Bagi penderita hipertensi dan/atau DM Usia >40 tahun diminta untuk berpuasa: tidak makan dan minum kecuali air putih 8- 10 jam sebelum waktu PKG di Hari Ulang Tahun.

    Keempat, persiapan sebelum ke FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)

    Saat berkunjung ke FKTP harus membawa identitas diri (KTP)/Kartu identitas Anak/Kartu Keluarga (KK), buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) bagi sasaran balita dan anak pra-sekolah, tiket pemeriksaan di aplikasi SSM/WA, hasil pengisian formular kuesioner skrining mandiri.

    Masyarakat yang belum mendaftar atau tidak mendapatkan notifikasi, dapat berkunjung langsung ke FKTP.

    Masyarakat dapat berkunjung ke FKTP hingga maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun (H+3O) untuk mendapat PKG di Hari Ulang Tahun. Masyarakat yang berulang tahun di bulan Januari 2025, Februari 2025 dan Maret 2025 dikecualikan dari ketentuan tersebut dan dapat berkunjung ke FKTP hingga 30 April 2025.

    Lokasi Pemeriksaan Kesehatan dan Penyakit yang Dideteksi

    Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti warga bahwa pemeriksaan kesehatan yang akan menyasar 280 juta masyarakat Indonesia bukan seperti medical check up di rumah sakit yang biasanya berbiaya mahal.

    “Banyak yang bilang akan seperti medical check-up, kayak di rumah sakit. Bukan, bukan seperti itu. Ini kan untuk 280 juta rakyat, yang mungkin diukur tensi aja nggak pernah,” kata dia baru-baru ini.
    Pemeriksaan kesehatan gratis merupakan upaya mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan seperti stroke dan jantung.

    Lokasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    PKG rencananya bukan dilakukan di rumah sakit.

    Skirining kesehatan akan dilakukan  dilakukan di 10 ribu puskesmas serta klinik-klinik swasta yang jumlah yang mencapai 20 ribu.

    Selain itu ujar Menkes, khusus anak-anak skrining kesehatan akan dilakukan di sekolah.

    Anak-anak akan menerima pemeriksaan kesehatan pada awal masuk sekolah.

    “Nggak mungkin ini dilakukan di rumah sakit, jumlah rumah sakit kurang. Karena ini kan banyak sekali targertnya, ratusan juta. Tidak se-sophisticated atau se-canggih yang dibayangkan untuk elit golongan menengah,” ungkap dia.

    Penyakit yang Bisa Dideteksi

    Skrining kesehatan gratis saat ulang tahun menjadi salah satu program yang dihadirkan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan anggaran APBN mencapai Rp3,2 triliun.

    Apa saja yang bisa dideteksi dalam skrining kesehatan gratis saat ulang tahun ini?

    Dikutip dari akun media sosial X Partai Gerindra, skrining kesehatan gratis ini meliputi 14 penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok usia.

    Balita:
    Hipotiroid kongenital
    Penyakit jantung bawaan kritis
    Hiperplasia adrenal kongenital
    Defisiensi G6PD
    Pertumbuhan
    Perkembangan
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Hepar

    Remaja:
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Anemia
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Hepar

    Dewasa (18-39 tahun):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Faktor risiko jantung stroke
    Hepar
    Osteoporosis

    Dewasa (40-59 tahun):
    Indera pendengaran
    Kolesterol
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melituS
    Hipertensi
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Hepar
    Osteoporosis

    Lansia (60 tahun ke atas):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Geriatri
    Hepar
    Osteoporosis

    (Tribunnews.com/Rina Ayu/Anita K Wardhani) 

  • 10 Persiapan bagi Penderita Diabetes sebelum Puasa Ramadan

    10 Persiapan bagi Penderita Diabetes sebelum Puasa Ramadan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Ramadan akan segera tiba, dan bagi umat muslim, menjalankan ibadah puasa adalah kewajiban. Bagi penderita diabetes, menjalani puasa memerlukan persiapan ekstra untuk memastikan kondisi kesehatan tetap stabil selama bulan suci.

    Oleh karena itu, penting untuk melakukan persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes agar tetap aman dan terhindar dari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

    Berikut ini 10 persiapan yang perlu dilakukan oleh penderita diabetes sebelum menjalankan puasa Ramadan, yang dikutip dari laman Know Diabetes, Selasa (21/1/2025).

    1. Konsultasi dengan dokter
    Sebelum bulan Ramadan dimulai, penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan puasa bisa dijalankan dengan aman.

    Dokter akan menilai kondisi kesehatan secara menyeluruh dan memberikan penyesuaian terhadap pengelolaan diabetes, termasuk obat-obatan atau jadwal insulin yang mungkin perlu diubah. Panduan medis sangat penting untuk mencegah risiko, seperti hipoglikemia (gula darah rendah) dan hiperglikemia (gula darah tinggi) selama puasa.

    2. Memantau kondisi gula darah
    Selama bulan Ramadan, kadar gula darah bisa fluktuatif. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemantauan gula darah secara berkala. Cek gula darah sebelum sahur, di tengah hari jika diperlukan, dan setelah berbuka puasa. Pemantauan yang rutin dapat membantu mendeteksi perubahan kadar gula darah yang tidak stabil, sehingga dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan.

    3. Tetap terhidrasi
    Dehidrasi dapat menjadi masalah utama selama berpuasa, terutama bagi penderita diabetes. Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, pastikan untuk minum banyak cairan antara waktu berbuka puasa dan sahur. Fokus pada air putih dan hindari minuman manis atau berkafein yang bisa menyebabkan dehidrasi atau lonjakan gula darah.

    4. Makan sahur yang seimbang
    Makan sahur sangat penting untuk membantu mempertahankan energi sepanjang hari. Penderita diabetes sebaiknya memilih makanan yang kaya serat dan memiliki indeks glikemik rendah, seperti biji-bijian, gandum, kacang-kacangan, dan sayuran. Menambahkan protein sehat, seperti telur atau yogurt, juga dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.

    5. Batasi konsumsi kurma
    Salah satu persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes adalah membatasi konsumsi kurma. Meskipun kurma sering dimakan saat berbuka, penderita diabetes perlu membatasi jumlahnya karena kandungan gula alami yang tinggi.

    Sebuah kurma kecil sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan energi. Jika memungkinkan, pasangkan kurma dengan sumber protein atau lemak sehat untuk memperlambat penyerapan gula.

    6. Hindari konsumsi kafein
    Minuman berkafein seperti kopi dan teh dapat menyebabkan dehidrasi, yang bisa berbahaya selama puasa. Sebaiknya hindari minuman berkafein, terutama saat sahur. Pilihlah air putih atau teh herbal untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi tanpa meningkatkan risiko dehidrasi atau lonjakan gula darah.

    7. Pilih makanan berbuka puasa yang sehat
    Saat berbuka puasa, pilihlah makanan yang seimbang dan hindari makanan yang digoreng atau manis. Mulailah berbuka dengan karbohidrat kompleks, seperti nasi merah atau roti gandum, protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan panggang, dan banyak sayuran. Pilihan makanan ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh.

    8. Perencanaan makan yang matang
    Perencanaan makan yang baik sangat penting bagi penderita diabetes. Siapkan menu yang mencakup karbohidrat kompleks (misalnya quinoa atau ubi jalar), protein tanpa lemak (seperti tahu atau ayam), lemak sehat (seperti alpukat atau kacang-kacangan), dan sayuran yang kaya serat. Hindari makanan olahan dan camilan manis yang dapat mengganggu kontrol gula darah.

    9. Hindari olahraga berat
    Selama berpuasa, olahraga berat sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan hipoglikemia atau dehidrasi. Aktivitas ringan seperti berjalan kaki setelah berbuka puasa dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan aman tanpa membebani tubuh.

    10. Memperhatikan kondisi tubuh
    Selama berpuasa, penderita diabetes harus selalu memperhatikan kondisi tubuh. Jika muncul gejala-gejala seperti pusing, berkeringat, kebingungan, atau kelelahan ekstrem, ini bisa menjadi tanda gula darah rendah. Dalam hal ini, segera berbuka puasa dengan makanan ringan yang mengandung glukosa untuk mengembalikan kadar gula darah normal.

    Dengan melakukan persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes yang tepat, Anda dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih aman dan nyaman. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter, memantau gula darah secara teratur, dan menjaga keseimbangan nutrisi selama bulan Ramadan.

  • Cara Youtuber Mukbang Nikocado Avocado Sukses Turun BB 113 Kg

    Cara Youtuber Mukbang Nikocado Avocado Sukses Turun BB 113 Kg

    Jakarta

    Penampilan baru bintang ‘mukbang’ di YouTube Nikocado Avocado kini membuat publik takjub. Pasalnya, pria bernama asli Nicholas Perry diam-diam menjalani diet hingga berat badannya turun 113 kg.

    Dalam video berjudul “Two Steps Ahead”, dia menyebut telah melakukan eksperimen sosial dengan diam-diam menurunkan berat badannya. Dalam banyak video yang diunggah sebelumnya, terlihat Perry memiliki masalah obesitas yang sempat membuat penggemarnya khawatir.

    Di video terakhirnya, pria kelahiran Ukraina Amerika itu mengklaim berat badannya mencapai 162 kg.

    “Saya selalu-dua langkah lebih maju. Ini adalah eksperimen sosial terhebat sepanjang hidup saya,” tutur Perry yang dikutip dari TODAY.

    Proses Penurunan Berat Badan

    Proses penurunan berat badan Perry tidaklah mudah. Meski begitu, tidak dijelaskan pasti bagaimana cara yang dilakukannya sampai berhasil menurunkan berat badan hingga 113 kg.

    Namun, pada video yang diunggahnya awal tahun 2024, pria berusia 32 tahun sempat menyinggung bahwa perjalanan penurunan berat badannya tidak berjalan baik.

    “Oh, yah, beberapa orang memang gemuk. Lupakan saja. Anda pikir kita di Bumi ini hanya untuk berpuasa, menghitung kalori, dan membatasi karbohidrat? Saya sudah melupakannya, itu tidak berhasil,” tuturnya dalam video yang diunggah sekitar Juni 2024.

    “Saya telah menerima kenyataan bahwa saya gemuk. Dan saya pikir kebanyakan orang seharusnya melakukannya,” sambung Perry.

    Menurut Perry, tujuannya menyembunyikan penurunan berat badannya adalah untuk menyoroti bahwa apa yang dilihat di internet, belum tentu kenyataan.

    Perry menyebut kebiasaan makannya yang berlebihan ini adalah salah satu efek dari kondisi mental yang dialaminya, seperti Attention Deficit Disorder (ADD) dan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).

    Dikutip dari Times of India, ia mulai mengatasi masalah mental tersebut pada tahun 2023. Saat itu, ia menjelaskan bagaimana makan karena emosi sering menguasai gaya hidupnya.

    Diduga Memakai Ozempic

    Perubahan Perry yang drastis pun menuai beragam komentar dari publik. Beberapa orang mengapresiasi usahanya dalam menurunkan berat badan.

    Namun, banyak juga yang bertanya-tanya tentang bagaimana Perry bisa menurunkan berat badan sebanyak itu. Orang-orang menduga Perry menggunakan Ozempic untuk membantunya menurunkan berat badan.

    Ozempic, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati diabetes tipe 2, belakangan menjadi perbincangan hangat karena digunakan sebagai obat penurun berat badan. Obat ini bekerja dengan menekan nafsu makan, sehingga membantu orang untuk makan lebih sedikit dan akhirnya menurunkan berat badan.

    Keberlanjutan Konten Mukbang Nikocado Avocado

    Dalam unggahan video terbarunya di YouTube, Perry mengungkapkan akan kembali beraktivitas seperti sebelumnya. Ia akan memperbarui konten-konten mukbangnya menjadi lebih sehat pasca penurunan berat badan ini.

    “Daripada makan lima burger keju, saya mungkin akan membuat rebusan makanan laut. Daripada makan setumpuk bacon dan ayam goreng keju. Saya akan makan steak dan brokoli yang enak,” tutur Perry yang dikutip dari People.

    (sao/naf)

  • Ahli Gizi Soal Tantangan Diet 30 Hari Tanpa Gula, Aman Nggak?

    Ahli Gizi Soal Tantangan Diet 30 Hari Tanpa Gula, Aman Nggak?

    Jakarta – Tantangan diet 30 hari tanpa gula sempat menjadi tren kesehatan. Pola diet ini sebetulnya tidak masalah namun ada beberapa hal yang patut diperhatikan.

    Menurut ahli gizi klinik, dr Davie Muhamad, SpGK, tantangan diet 30 hari tanpa gula bisa dikatakan aman. Namun sebaiknya dilakukan pengecekan kondisi gula darah masing-masing untuk mengetahui kebutuhan tubuh terhadap gula.

    Namun secara umum, membatasi konsumsi gula memang menjadi cara hidup agar lebih sehat. Mengonsumsi banyak gula,terlebih dengan pemanis buatan, bisa berdampak buruk pada tubuh.

    “Kalau tujuannya untuk sehat, asupan gulanya harus dibatasi per hari. Tapi, kalau tujuannya untuk diet, itu sebenarnya masih bisa juga, karena sebenarnya gula itu isinya glukosa. Glukosa itu adalah bentuk sederhana dari karbohidrat,” kata dr Davie seperti dikutip detikHealth.

    Menurutnya, tanpa mengonsumsi minuman gula pun sebetulnya tubuh sudah mendapat asupan glukosa dari makanan berkarbohidrat seperti nasi, ubi, dan kentang. Hal yang perlu dikhawatirkan adalah glukosa yang terkandung dari gula pasir, sirup dan minuman kemasan mengandung fruktosa, karena bisa berubah menjadi lemak.

    “Itu yang menyebabkan peningkatan berat badan atau peningkatan massa lemak,” ujarnya.

    Pesan Ahli Gizi untuk Pelaku Diet Gula

    Dokter Davie menambahkan, pelaku diet gula tetap diminta untuk memperhatikan pola makannya. Hal ini mencakup wajib sarapan, hingga mengatur komposisi makanan agar tetap mendapatkan gizi seimbang.

    “Saya lebih menekankan ke sarapan itu wajib. Jadi kalau kita misalnya tipikal orang yang suka makan gula yang manis-manis, tiba-tiba mau diet tanpa gula, perbaiki dulu makanan utamanya atau makan besarnya,” ujar dr Davie.

    “Makan pagi, siang, malamnya diperbaiki dulu dari komposisinya, jumlahnya, dari jenisnya. Kalau sudah diperbaiki, nggak ada itu rasa ingin makan gula-gula, nafsu makannya bisa terkontrol. Jadi diet gizi seimbang itu bisa menjadi tips untuk membantu diet tanpa gula tadi,” katanya.

    Efek Diet 30 Hari Tanpa Gula

    Inti dari tantangan 30 hari tanpa gula adalah menjaga konsistensi terhadap komitmen berdiet. Dengan membiasakan diri selama sebulan, diharapkan tubuh akan terbiasa nyaman tanpa memerlukan gula tambahan.

    Berikut ini 6 efek dari diet 30 hari tanpa gula yang dilansir dari Healthline:

    Diet tanpa gula akan memberikan dampak penurunan pada tingkat gula darah dan insulin. Hal ini dapat mencegah risiko diabetes tipe-2 yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit, seperti demensia, penyakit ginjal kronis, sindrom ovarium polikistik, penyakit hati dan jantung.

    2. Berat Badan Turun

    Makanan dan minuman dengan tambahan gula cenderung mengandung kalori yang tinggi dan nutrisi yang rendah, tanpa memberikan serat yang baik. Hal ini akan dengan mudah meningkatkan berat badan dan obesitas. Sebaliknya, mengurangi konsumsi gula bisa membantu menurunkan berat badan.

    3. Jantung Lebih Sehat

    Diet 30 hari tanpa gula dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian akibat penyakit jantung. Ini termasuk tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida, dan kolesterol tinggi.

    4. Kesehatan Hati

    Diet gula, terutama diet fruktosa, dapat mengurangi risiko penumpukan lemak di hati atau NAFLD (Nonalcoholic Fatty Liver Disease). Hasil studi pada 2021 menunjukkan 29 remaja laki-laki dengan NAFLD mengalami penurunan 10,5 persen lemak di hati. Hal ini tentu akan meningkatkan kesehatan hati.

    5. Kesehatan Mulut

    Tingginya asupan gula tambahan dari minuman manis sangat mempengaruhi kesehatan mulut. Hal ini bisa meningkatkan risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi karena bakteri di dalam mulut memecah gula dan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi.

    6. Manfaat Potensial Lain

    Selain itu, terdapat beberapa potensi manfaat lain dari diet gula, antara lain mengurangi kecemasan dan gejala depresi, menyehatkan kulit, serta mencegah penuaan kulit secara dini.

    Jadi, detikers boleh-boleh saja ikut tantangan diet 30 hari tanpa gula, karena banyak manfaatnya buat kesehatan. Tapi sebaiknya cek dulu kondisi gula darah kamu dan jangan segan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai diet.

    (bai/row)

  • Jenis Minuman Ini Bisa Berbahaya Bagi Tubuh, Wajib Dibatasi Konsumsinya    
        Jenis Minuman Ini Bisa Berbahaya Bagi Tubuh, Wajib Dibatasi Konsumsinya

    Jenis Minuman Ini Bisa Berbahaya Bagi Tubuh, Wajib Dibatasi Konsumsinya Jenis Minuman Ini Bisa Berbahaya Bagi Tubuh, Wajib Dibatasi Konsumsinya

    Jakarta

    Setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi akan membawa pengaruh yang cukup esensial untuk kinerja sistem tubuh. Ada beberapa asupan yang baik untuk tubuh dan berdampak dalam kesehatan jangka panjang.

    Namun, ada juga beberapa asupan yang bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan, seperti makanan dan minuman manis. Meski asupan tersebut bisa merangsang pusat kenikmatan di otak yang memunculkan rasa bahagia, ada bahaya tersembunyi di baliknya.

    Dikutip dari Science Alert, mengonsumsi minuman manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti obesitas, kerusakan gigi, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Tufts University Amerika Serikat.

    Dalam studi yang dipublikasikan di Nature Medicine, sekitar 1,2 juta kasus penyakit kardiovaskular dan 2,2 juta kasus diabetes tipe 2 bertambah setiap tahun di seluruh dunia. Sebagian besar adalah orang-orang yang rutin mengkonsumsi minuman manis.

    Selain itu, studi menunjukkan bahwa minuman manis menyebabkan sekitar 80.000 kematian akibat diabetes tipe 2. Hal ini juga menjadi penyebab 258.000 kematian akibat penyakit kardiovaskular di setiap tahunnya.

    Para peneliti memperoleh data studi lewat 450 survei dari Global Dietary Database berupa data konsumsi minuman manis, yang mewakili total 2,9 juta orang dari 118 negara di dunia.

    Dari situ, ditemukan juga demografi orang yang paling terpengaruh oleh efek dari minuman manis. Mereka adalah pria dewasa muda dengan pendidikan tinggi di daerah perkotaan.

    Penelitian ini berfokus pada minuman manis yang mengandung gula tambahan, sedikitnya 50 kkal per sajian 220 gram. Minuman ini termasuk minuman ringan komersial atau buatan sendiri, minuman berenergi, minuman buah, limun, dan agua fresca.

    Sementara minuman yang tidak masuk dalam kategori ini antara lain susu manis, jus buah dan sayur murni tanpa gula, dan minuman pemanis buatan non kalori.

    NEXT: Dampak jangka panjang minuman manis

  • Jangan Diabaikan! Ini 8 Efek Samping Mengonsumsi Rambutan secara Berlebihan

    Jangan Diabaikan! Ini 8 Efek Samping Mengonsumsi Rambutan secara Berlebihan

    Jakarta, Beritasatu.com – Rambutan adalah buah tropis yang kaya akan berbagai manfaat. Meskipun rambutan menawarkan berbagai manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping.

    Buah rambutan mengandung vitamin dan mineral, terutama vitamin C. Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit, dan bertindak sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas.

    Namun, ada sejumlah efek samping yang perlu Anda waspadai jika terlalu banyak mengonsumsi rambutan. Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari berbagai sumber, Senin (20/1/2025).

    1. Sembelit
    Konsumsi rambutan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan sembelit. Rambutan mengandung serat yang cukup tinggi, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, serat ini bisa mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan masalah seperti sembelit. Serat yang terlalu banyak dapat membuat pergerakan usus menjadi lambat dan menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.

    2. Masalah pencernaan dan sakit perut
    Selain sembelit, makan terlalu banyak rambutan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya, seperti sakit perut dan gangguan usus. Rambutan mengandung serat yang cukup tinggi, dan bagi sebagian orang, konsumsi serat berlebih dapat menyebabkan perut kembung, gas, atau bahkan diare. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki pencernaan sensitif.

    3. Gula yang diubah menjadi alkohol
    Rambutan yang sudah terlalu matang bisa mengubah gula alami menjadi alkohol, yang dapat menimbulkan masalah, terutama bagi individu yang memiliki masalah tekanan darah atau masalah kesehatan lainnya. Proses fermentasi ini, meskipun tidak berbahaya bagi sebagian orang, bisa mempengaruhi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.

    4. Peningkatan kadar glukosa darah pada wanita hamil dengan diabetes gestasional
    Rambutan memiliki indeks glikemik menengah, yang berarti dapat memengaruhi kadar glukosa darah. Oleh karena itu, wanita hamil yang menderita diabetes gestasional harus berhati-hati saat mengonsumsi rambutan. Konsumsi rambutan dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah yang tidak diinginkan.

    5. Alergi
    Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap rambutan, meskipun ini jarang terjadi. Gejala alergi bisa mencakup gatal-gatal pada mata, pembengkakan di tenggorokan, atau ruam kulit. Jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi rambutan, segera hentikan konsumsinya dan konsultasikan dengan dokter.

    6. Tanin dan saponin dalam biji rambutan bisa menjadi racun
    Biji rambutan mengandung senyawa bioaktif seperti tanin dan saponin, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menjadi racun bagi sebagian orang. Senyawa ini dapat menyebabkan pusing, memengaruhi suasana hati, dan dalam kasus yang lebih parah, menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

    7. Perut kembung dan keram
    Konsumsi rambutan yang berlebihan dapat menyebabkan perut kembung dan keram pada beberapa orang. Hal ini sering kali terjadi karena tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan peningkatan serat. Gejala-gejala ini biasanya sementara, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup besar.

    8. Gangguan pencernaan pada orang sensitif terhadap FODMAP
    Bagi individu yang sensitif terhadap FODMAP (oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol fermentasi), rambutan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. FODMAP adalah jenis karbohidrat yang dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan diare pada orang yang memiliki intoleransi terhadapnya.

    Secara keseluruhan, meskipun rambutan merupakan buah yang sangat bergizi dan memiliki banyak manfaat kesehatan, efek samping konsumsi rambutan berlebihan dapat terjadi jika tidak dikonsumsi dengan bijak. Mengonsumsi rambutan dalam jumlah wajar adalah cara terbaik untuk menikmati manfaat buah ini tanpa mengalami masalah pencernaan atau reaksi alergi.