Topik: diabetes

  • Cara sains mengajarkan kita agar tetap bahagia – Halaman all

    Cara sains mengajarkan kita agar tetap bahagia – Halaman all

    Secara saintis, kita bisa mengupayakan kebahagiaan, meski kita sedang dalam kondisi tidak bahagia sekalipun. Bagaimana caranya?

    Beberapa orang mungkin terlahir lebih bahagia daripada yang lain.

    Namun, entah Anda tipe orang yang suka bernyanyi di kamar mandi dan menari di tengah hujan, atau yang lebih suka berwajah masam, rasa bahagia bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja.

    Kita semua dapat mengubah kebiasaan kita untuk lebih banyak merasakannya dalam hidup kita.

    Jadi, berikut adalah kiat-kiat kami untuk tahun 2025 yang lebih bahagia.

    Mempererat pertemanan

    Pertemanan bermanfaat bagi orang-orang di segala usia, tetapi di kemudian hari, persahabatan dapat menjadi sumber kebahagiaan yang sangat penting.

    Semakin tua usia seseorang, biasanya mereka akan mempersempit jaringan sosial untuk memprioritaskan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mengenal mereka dengan baik.

    Penelitian menunjukkan sebaiknya kita tetap terbuka untuk persahabatan baru.

    Sebab, orang-orang baru itu akan memberikan manfaat yang sedikit berbeda dari hubungan kita dengan keluarga, yang mungkin didasarkan pada kewajiban.

    Karena persahabatan bersifat sukarela, hubungannya jadi cenderung lebih menyenangkan dan tidak terlalu tegang atau penuh masalah.

    Seiring bertambahnya usia kita mungkin akan menghadapi sejumlah tantangan untuk bertemu orang-orang baru.

    Namun, dalam beberapa hal, memperluas persahabatan justru lebih mudah dilakukan ketika kita semakin dewasa karena kepribadian yang sudah matang, pengalaman bergaul yang lebih banyak, dan cenderung lebih bisa diajak berkompromi.

    Dan upaya mempertahankan persahabatan berkualitas seiring bertambahnya usia juga bisa memberikan manfaat lebih dari sekadar kesejahteraan mental dan emosional. Fungsi kognitif dan kesehatan fisik kita juga akan meningkat.

    Faktanya, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa persahabatan sama pentingnya dengan ikatan keluarga dalam memprediksi kesejahteraan di masa dewasa dan usia tua.

    Jika Anda tipe orang yang merasa sulit berteman–berbagi momen yang menakjubkan, seperti gerhana matahari total yang melintasi Amerika Utara tahun lalu, adalah salah satu cara untuk membantu Anda merasa lebih dekat dengan orang-orang di sekitar sekaligus menginspirasi beberapa emosi positif.

    Berbagi kebahagiaan dengan orang lain

    Kasih sayang adalah landasan utama dari persahabatan sejati.

    Berasal dari bahasa Latin untuk “berbagi rasa sakit”, empati ini membantu kita membentuk hubungan yang kuat ketika teman-teman kita membutuhkan bantuan.

    Namun, ada keadaan yang berlawanan, yang relatif tidak diketahui dan sama pentingnya, yaitu “confelicity”, seperti yang David Robson tulis untuk BBC.

    Confelicity artinya “berbagi kebahagiaan”.

    Aspek ini kurang diperhatikan dalam hubungan persahabatan, padahal beberapa penelitian mengungkap memelihara confecility sama pentingnya dengan memelihara kasih sayang dalam hubungan persahabatan.

    Misalnya, ketika mendengar kabar baik dari teman, kita bisa menunjukan antusiasme sebagai bentuk dukungan. Ini salah satu dasar untuk menjadi teman yang baik.

    Menanggapi dengan terlalu pasif atau meremehkan kesuksesan teman berisiko merusak hubungan.

    Menjadi relawan

    Melakukan sesuatu untuk orang lain membuat Anda merasa lebih baik daripada menghadiahi diri sendiri—ungkapan yang terdengar klise.

    Namun, semakin kita mempelajari tentang altruisme, ungkapan itu semakin terasa benar.

    Faktanya, penelitian menemukan bahwa menjadi sukarelawan bahkan dapat membantu kondisi serius seperti nyeri kronis dan depresi.

    Sebuah studi tahun 2002, misalnya, menemukan para sukarelawan–penderita nyeri kronis—yang ditugaskan untuk membantu penderita nyeri kronis lainnya, melihat skor intensitas nyeri mereka turun saat mereka menjadi sukarelawan.

    Penelitian lain menunjukkan merawat hewan dapat meningkatkan kesehatan kita dan merawat tanaman hias dapat membantu kita berkembang, terutama di usia tua.

    Beberapa penyedia layanan kesehatan sekarang bahkan meresepkan kegiatan volunterisme sebagai salah satu bentuk “resep sosial” yang sangat efektif–menghubungkan orang dengan sumber daya dan aktivitas masyarakat.

    Mengirim orang ke kelas seni hingga kelompok bersepeda, dan membantu memenuhi kebutuhan dasarnya, semuanya semakin terbukti sebagai intervensi kesehatan yang valid yang juga dapat mengurangi tekanan pada layanan kesehatan.

    Berhubungan dengan leluhur

    Masa lalu dapat membantu Anda di masa sekarang. Penelitian menunjukkan terhubung dengan leluhur kita dapat mendatangkan manfaat psikologis yang mendalam.

    Susan M Moore, seorang profesor emeritus psikologi di Swinburne University of Technology, di Melbourne, menemukan bahwa orang yang tahu lebih banyak tentang sejarah keluarga memiliki tingkat kepuasan dan kesejahteraan yang lebih tinggi.

    Terlibat dalam tugas meneliti silsilah keluarga bisa membuat Anda merasa punya kendali terhadap hidup mereka dan, secara bersamaan, membuat Anda lebih memahami posisi Anda saat ini.

    Hal ini juga dapat memberi Anda perspektif dan rasa syukur–mengetahui bahwa hidup Anda hari ini adalah hasil perjuangan dan ketabahan para pendahulu Anda.

    Menulis daftar

    Anjuran untuk mencatat setiap berkat yang Anda dapatkan bukanlah hal yang baru, tetapi kini ada penelitian yang mendukungnya.

    Ternyata menulis tiga hal baik yang terjadi pada kita dapat membantu meningkatkan suasana hati.

    Entah itu peristiwa yang mengubah hidup–seperti lulus ujian atau melahirkan–atau sesuatu yang tampaknya tidak penting–seperti bertemu teman lama, atau menikmati cahaya sore yang indah saat berjalan-jalan.

    Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa hal itu dapat meningkatkan kesejahteraan kita.

    Menanti kegiatan menyenangkan

    Layaknya manusia yang menikmati perjalanan darat sambil mendengarkan musik dan membiarkan angin menerpa wajah, tikus-tikus juga ternyata mengalami hal yang sama.

    Dalam sebuah percobaan, para peneliti di University of Richmond, Virginia, mengajari tikus mengendarai mobil kecil di laboratorium.

    Tikus menguasai keterampilan baru ini dengan cepat. Ketika mereka tahu ada kesempatan berkendara berikutnya, mereka segera melompat ke mobil dengan antusias.

    Para peneliti melihat beberapa tikus melakukan lompatan kecil seolah-olah menikmati hal-hal yang mereka nantikan.

    Dalam sebuah percobaan lainnya, para ilmuwan membagi tikus-tikus ke dalam dua kelompok.

    Kelompok pertama dilatih untuk menunggu, sebelum nantinya mereka akan mendapatkan hadiah. Sementara kelompok yang lainnya diberikan hadiah begitu saja, tanpa harus menunggu.

    Para ilmuwan menemukan bahwa tikus yang telah dilatih untuk menunggu hadiah menjadi lebih optimistis.

    Para peneliti berspekulasi bahwa ini juga dapat terjadi pada manusia. Dengan secara rutin mengantisipasi kegiatan atau peristiwa yang menyenangkan, kita dapat memprogram ulang otak kita untuk menjadi lebih optimistis.

    Tidak berharap

    Jika Anda sudah membaca hingga sejauh ini, yang ini mungkin mengejutkan.

    Namun, penelitian menunjukkan bahwa terlalu mencemaskan kebahagiaan sebenarnya dapat menjadi penghalang untuk merasakan kebahagiaan itu sendiri.

    Fokus pada kebahagiaan justru akan membawa kekecewaan, menurut beberapa percobaan.

    Teorinya adalah terlalu banyak memikirkan betapa pentingnya kebahagiaan, sebenarnya dapat membuat Anda merasa lebih buruk karena harapan yang terlalu tinggi akan berujung pada kekecewaan.

    Anda mungkin mengalaminya sendiri selama acara besar atau pesta yang telah Anda nantikan, yang ternyata tidak sesuai dengan harapan.

    Iris Mauss, seorang psikolog di University of California, Berkeley, juga menunjukkan bahwa menginginkan dan mengejar kebahagiaan juga dapat meningkatkan perasaan kesepian dan putus asa.

    Dia merekomendasikan untuk mengadopsi sikap yang lebih tabah dan lebih terbuka terhadap suka dan duka kehidupan.

    Jangan minum kafein terlalu banyak

    Secangkir kopi dapat memberi stimulus pada otak dan tubuh Anda.

    Mengonsumsi kafein dapat membuat kita merasa waspada karena dengan cepat diserap ke dalam aliran darah, tempat ia mengalahkan adenosin, bahan kimia yang membuat kita merasa lelah.

    Penelitian menunjukkan ada banyak manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi kafein, termasuk penurunan risiko beberapa bentuk kanker, penyakit jantung dan diabetes tipe 2, serta peningkatan kinerja fisik dan mengurangi risiko depresi.

    Tetapi Anda perlu memperhatikan waktu konsumsinya karena kafein membutuhkan waktu untuk bekerja dan waktu yang lama juga untuk hilang.

    Para ilmuwan merekomendasikan konsumsi kafein terakhir delapan jam dan 48 menit sebelum tidur.

    Kita juga tidak boleh mengonsumsi terlalu banyak kafein—tidak lebih dari 400 mg atau sekitar dua hingga tiga cangkir kopi, tergantung pada kekuatannya.

    Tujuannya, untuk menghindari gangguan tidur, sakit kepala, mual, dan kecemasan.

    Apa yang dipelajari tentang enam cara untuk tenang

    Tahun ini saya telah membahas banyak cara untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, yang didukung dengan bukti saintis. Tetapi, harus diakui, saya tidak selalu mengamalkan hal-hal itu.

    Setelah menyelesaikan kursus meditasi mindfulness selama enam pekan, saya berhenti mempraktikkannya.

    Meskipun saya mengetahui dengan mempraktikkan mindfulness selama lima menit sehari memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan perhatian dan mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.

    Namun, pada musim panas ini, saat meneliti dan menulis enam cara merasa lebih tenang—yang juga didukung sains—saya menyadari jika kita merasa relatif tenang dan bebas dari stres, kita semua bisa mendapatkan manfaat dari latihan anti-kecemasan.

    Saya juga mendapati diri saya menggunakan keterampilan mindfulness yang telah saya pelajari ketika pikiran saya terlalu aktif di malam hari.

    Seringkali kita hanya mencari pengalihan ketika kita sudah merasa stres atau kelelahan—atau jika kecemasan menyerang. Padahal jelas ada cara untuk membantu mencegah diri kita terjebak dalam kondisi itu.

    Meskipun saya tidak melakukan mindfulness setiap hari, memiliki pengetahuan tentang itu membuat saya bisa menggunakannya kapan saya ketika dibutuhkan.

    Dari enam cara yang disebutkan, salah satu yang terus saya gunakan adalah manfaat alam.

    Tidak terbantahkan bahwa alam bebas sangat bermanfaat bagi kesehatan mental kita. Bahkan, penelitian menunjukkan menikmati alam secara virtual tetap memiliki efek positif yang luar biasa.

    Alam memiliki efek positif pada pikiran dan tubuh. Buat saya, menghadirkan alam secara virtual menjadi alat yang sangat ampuh ketika saya membutuhkan ketenangan.

    Jika kita mendengar rekaman suara satwa liar misalnya, itu dapat memiliki efek menenangkan.

    Penelitian lain menemukan bahwa melihat laut dengan menggunakan virtual reality saja bisa meningkatkan suasana hati. Hal yang sama berlaku untuk juga ketika melihat pemandangan alam.

    Dan meskipun alam virtual tidak bisa menggantikan yang asli, melihat atau mendengarkan alam secara virtual (seperti di layar atau melalui rekaman) tetap sangat bermanfaat bagi pikiran dan kesejahteraan kita.

    Versi bahasa Inggris artikel ini dengan judul Eight ways to stay happier this year, according to science dapat Anda baca di laman BBC Future.

  • Cerita Diet Pria Berbobot 100 Kg Sukses Pangkas BB, Ukuran Baju dari XL ke S

    Cerita Diet Pria Berbobot 100 Kg Sukses Pangkas BB, Ukuran Baju dari XL ke S

    Jakarta

    Seorang pria di Singapura menceritakan kondisi kesehatannya yang parah. Pada tahun 2023, Raeza Ibrahim divonis mengidap beberapa penyakit parah, seperti kolesterol tinggi, perlemakan hati, risiko hipertensi, diabetes, dan penyakit hati.

    Saat itu, berat badan Raeza mencapai 100 kg, kondisi yang mengerikan dalam hidupnya.

    “Saya sadar bahwa saya kelebihan berat badan, tetapi tidak membayangkan seberapa parah kerusakannya,” tuturnya yang dikutip dari South China Morning Post.

    Raeza menceritakan sebelumnya ia mengeluhkan sakit punggung kronis selama bertahun-tahun karena kelebihan berat badan. Ia pun dirawat di rumah sakit dengan nyeri dada pada tahun 2017.

    Pada tahun 2020, Raeza juga didiagnosis mengidap apnea tidur obstruktif. Kondisi ini dapat berakhir jika ia mulai mengubah gaya hidupnya.

    Dalam waktu enam bulan, kadar kolesterol, lemak hati, dan tekanan darahnya kembali normal. Masalah apnea tidur dan nyeri punggungnya juga mulai hilang..

    Pada bulan Agustus 2024, berat badannya turun 26 kg dan lemak tubuhnya berkurang dari 34,8 persen menjadi 14,5 persen.

    Hal itu juga berpengaruh pada ukuran pakaiannya yang turun dari XL menjadi S.

    Saat ini, ia berada dalam kondisi terbaik dalam hidupnya, secara fisik maupun mental.

    Proses Perubahan Gaya Hidup yang Drastis

    Pria 38 tahun itu awalnya sangat aktif secara fisik saat masa sekolah dan perguruan tinggi. Ia biasa bermain bulu tangkis, rugbi, dan kriket.

    Namun, di awal karier hukumnya yang menuntut, ia bekerja 10 hingga 14 jam sehari, lima atau enam hari seminggu. Berat badannya mulai bertambah.

    “Saya tidak cukup tidur, tidur pukul 3 pagi dan bergegas berangkat kerja pukul 8 pagi. Waktu makan saya tidak teratur. Saya makan apa pun yang saya inginkan, kapan pun saya mau. Saya bangun dengan perasaan lesu dan tidur dengan perasaan yang sama,” kata Raeza.

    Kenaikan berat badannya juga sangat berdampak buruk secara emosional. Ia merasa diburu-buru oleh waktu dalam melakukan aktivitas, tidak menyukai penampilanya, dan merasa kurang percaya diri.

    Selama bertahun-tahun, ia melakukan berbagai upaya untuk bisa kembali bugar. Tetapi, tidak ada yang berhasil.

    Pada tahun 2016, ia mengambil cuti panjang selama tiga bulan untuk mendaftar di Tiger Muay Thai, sebuah tempat kebugaran di Phuket, Thailand. Ia berhasil menurunkan berat badan 6 kg, tetapi berat badannya naik lagi saat ia kembali bekerja.

    “Rasa takut kehilangan nyawa mendorong saya untuk bertindak. Merasa buruk tentang penampilan adalah satu hal, merasa bahwa hidup Anda mungkin berakhir sebelum waktunya karena kelalaian Anda sendiri adalah hal yang sama sekali berbeda,” tutur Raeza.

    Ia pun mendaftar di pusat kebugaran Singapura pada Maret 2024 yang dibimbing oleh pelatih. Raeza dilatih melakukan split, angkat beban, dan diharuskan berjalan 10.000 langkah setiap hari.

    Selain berolahraga, Raeza mulai mengubah pola makannya dengan masak sendiri dan makan secara teratur. Ia disarankan untuk mengikuti diet 1.800 kalori per hari, dan melakukan latihan kekuatan tiga kali seminggu.

    “Makan dulunya adalah cara untuk mengatasi stres. Saya makan untuk menghilangkan perasaan buruk saya. Makanan adalah pelepas lelah dan kesenangan yang cepat,” terang Raeza.

    Untuk sarapan pada pukul 8 pagi, ia biasa mengkonsumsi roti sourdough dengan telur atau buah. Kemudian, pada 11 siang ia minum protein shake.

    Untuk makan pukul 1 siang, Raeza biasanya makan salad dengan protein. Sebagai camilan pukul 5 sore, ia biasa mengkonsumsi semangkuk buah yang membuatnya kenyang hingga waktu makan malam.

    Menu makan malamnya, Raeza biasa makan daging tanpa lemak atau ikan dengan sayuran dan ubi jalar.

    Setelah mengalami perubahan yang drastis, Raeza mengunggah menu sehatnya ke media sosial. Ia mulai menerima banyak pujian dan membuat banyak temannya termotivasi dengan perubahannya.

    “‘Suka’ dan pujian yang saya terima dari keluarga dan teman memotivasi saya untuk terus menjalankan diet baru saya,” terang Raeza.

    “Bisa memperlihatkan lengan yang kencang dengan sedikit perut six-pack itu menyenangkan,” sambungnya.

    (sao/kna)

  • Patut Dicoba, 5 Cara Mudah Detoksifikasi Tubuh Agar Lebih Sehat

    Patut Dicoba, 5 Cara Mudah Detoksifikasi Tubuh Agar Lebih Sehat

    Jakarta

    Detoks, atau detoksifikasi, adalah metode untuk membuang racun dari dalam tubuh dengan menjalani diet tertentu. Namun, detoks tak harus selalu dilakukan dengan diet yang ketat dan spesifik.

    Faktanya, detoksifikasi tubuh dapat dilakukan dengan sedikit mengubah gaya hidup sehari-hari. Misalnya, dengan memperbanyak konsumsi cairan dan makanan tinggi serat.

    Dikutip dari Healthline, berikut sejumlah cara detoks tubuh yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

    1. Fokus pada Kualitas Tidur

    Memastikan tidur malam yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu cara paling mudah untuk membantu membersihkan racun dan kotoran dalam tubuh.

    Tidur memungkinkan otak beristirahat dan mengisi ulang, serta membuang kotoran yang menumpuk dalam tubuh sepanjang hari.

    Salah satunya adalah protein yang disebut beta-amyloid. Beta-amyloid merupakan senyawa kimia yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit Alzheimer.

    Dengan tidur yang cukup, tubuh memiliki waktu untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Alhasil, racun-racun yang menumpuk dapat dibuang dengan efisien.

    2. Minum Lebih Banyak Air

    Air tidak hanya menghilangkan dahaga, tapi juga mendukung banyak fungsi tubuh. Air berfungsi mengatur suhu tubuh, membantu melumasi persendian, mendukung pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta mendetoksifikasi tubuh dengan membuang produk limbah.

    Sel-sel tubuh harus terus memperbaiki diri agar bisa berfungsi dengan optimal. Namun, proses ini melepaskan limbah dalam bentuk urea dan karbon dioksida, yang dapat membahayakan jika menumpuk terlalu banyak dalam darah.

    Air mengangkut produk-produk limbah ini, membuangnya secara efisien lewat urine dan keringat. Jadi, hidrasi yang baik juga menjadi salah satu kunci untuk detoksifikasi.

    3. Mengurangi Asupan Gula dan Makanan Olahan

    Gula dan makanan olahan merupakan salah satu penyebab dari banyaknya krisis kesehatan yang dialami masyarakat saat ini.

    Penelitian telah menghubungkan konsumsi tinggi makanan manis dan makanan olahan dengan sejumlah penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

    Penyakit-penyakit ini menghambat kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi secara alami dengan merusak organ-organ yang berperan penting, seperti hati dan ginjal.

    Karenanya, sebisa mungkin kurangilah konsumsi makanan manis dan ganti makanan olahan dengan makanan yang lebih sehat, seperti buah dan sayuran.

    4. Perbanyak Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan

    Antioksidan merupakan senyawa penting yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas.

    Tubuh secara alami memproduksi radikal bebas untuk proses seluler, seperti pencernaan. Kebiasaan tertentu, seperti merokok, juga dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh.

    Jika jumlahnya terlalu tinggi, radikal bebas dapat memicu stres oksidatif yang bisa merusak organ dan jaringan tubuh. Penelitian menunjukkan kerusakan akibat radikal bebas berperan dalam kondisi seperti demensia, penyakit jantung, penyakit hati, asma, dan beberapa jenis kanker.

    Mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dapat membantu tubuh melawan stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas berlebih dan racun lain yang meningkatkan risiko penyakit.

    5. Mengurangi Asupan Garam

    Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih (retensi cairan), terutama bagi orang dengan masalah ginjal atau hati.

    Penumpukan cairan berlebih ini dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman. Retensi cairan yang disebabkan oleh asupan garam berlebih dapat membuat tubuh melepaskan hormon antidiuretik yang mencegah pelepasan urine. Akibatnya, tubuh tidak bisa melakukan detoksifikasi secara alami.

    Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi retensi cairan ini adalah dengan memperbanyak minum air putih. Meningkatkan asupan cairan dapat mengurangi sekresi hormon antidiuretik dan meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga mengeluarkan lebih banyak air dan produk limbah.

    (ath/kna)

  • Sering Lelah dan Mengantuk Tanda Penyakit Apa? Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

    Sering Lelah dan Mengantuk Tanda Penyakit Apa? Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

    Jakarta

    Tidur merupakan salah satu cara untuk mengembalikan energi tubuh. Namun terkadang, seseorang yang sudah cukup tidur masih bisa merasa lelah dan mengantuk. Apa penyebabnya?

    Selain kurang istirahat, kelelahan yang berkepanjangan juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Seringkali, penyakit-penyakit tersebut menimbulkan gejala yang memengaruhi kualitas dan waktu istirahat.

    Dikutip dari WebMD, berikut sederet penyebab kantuk dan kelelahan kronis.

    1. Anemia

    Anemia adalah kondisi yang membuat darah sulit mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Ini kerap terjadi pada anemia defisiensi besi.

    Ketua perhimpunan kedokteran dari Charles R Drew University of Medicine di Los Angeles, Theodore Friedman, MD, PhD, menjelaskan zat besi berfungsi seperti “gerbong kereta” yang mengangkut oksigen dalam darah.

    “Orang dengan zat besi rendah tidak memiliki cukup gerbong di kereta mereka. Mereka lelah, mereka pusing saat berdiri, mereka mengalami kabut otak , mereka mengalami palpitasi jantung,” kata Friedman.

    2. Diabetes

    Belum diketahui secara pasti hubungan antara diabetes dan kelelahan. Namun, para peneliti menduga hal ini berkaitan dengan bagaimana tubuh menggunakan banyak energi untuk mengatasi perubahan kadar gula darah yang sering terjadi.

    Yang jelas, dokter sepakat kelelahan merupakan salah satu gejala diabetes. Kondisi ini juga disertai gejala lain, seperti sering harus dan buang air kecil.

    3. Gangguan Tiroid

    Kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil yang terletak di leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang membantu mengendalikan penggunaan energi tubuh.

    Jika kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan kesulitan menjalankan fungsinya.

    “Orang dengan tiroid yang kurang aktif akan merasa lelah. Sel-sel mereka tidak berfungsi dengan baik, mereka lamban, dan refleks mereka lambat,” ujar Friedman.

    4. Penyakit Jantung

    Kelelahan ekstrem juga menjadi salah satu gejala umum gagal jantung kongestif. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak bisa memompa darah sebagaimana mestinya.

    Kelelahan biasanya bertambah parah saat berolahraga. Orang dengan kondisi ini juga dapat mengalami pembengkakan di lengan atau kaki, serta sesak napas.

    5. Sleep Apnea

    Kondisi ini membuat tubuh tidak bisa memperoleh cukup oksigen saat tidur. Akibatnya, waktu dan kualitas istirahat akan terganggu, sehingga menyebabkan kelelahan.

    “Otak menyadari bahwa Anda tidak mengeluarkan CO2, dan otak terbangun sebentar dalam keadaan waspada,” kata direktur Sleep Medicine Center dari Fakultas Kedokteran di California University, Lisa Shives, MD.

    “Anda tidak memasuki REM, tidur yang membuat Anda merasa paling baik,” sambungnya.

    6. Menopause

    Pada wanita, kelelahan kronis juga bisa dipicu oleh menopause. Pada masa ini, hormon tubuh banyak berubah, yang kemudian memicu gejala seperti gerah dan berkeringat di malam hari.

    Hal inilah yang dapat merusak waktu dan kualitas istirahat, dan menyebabkan kelelahan di siang hari.

    7. Depresi

    Depresi dapat mengurangi jumlah zat kimia yang dibutuhkan otak untuk bekerja secara optimal. Salah satunya adalah serotonin, hormon yang mengatur jam tubuh internal.

    Depresi juga dapat menurunkan tingkat energi dan memicu kelelahan di siang hari. Orang dengan depresi dapat merasa sulit untuk tertidur di malam hari, atau mungkin bangun lebih awal dari waktu yang diinginkan.

    (ath/kna)

  • Asam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini

    Asam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini

    2. Jus Ceri

    Jus ceri merupakan minuman sehat yang kaya akan antosianin, senyawa yang tidak hanya memberikan warna merah pada buah ceri tetapi juga memiliki sifat antioksidan dan antiradang yang kuat. Kandungan antosianin ini menjadikan jus ceri sebagai minuman yang memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh.

    Mengonsumsi jus ceri secara teratur dapat memberikan beragam manfaat kesehatan, mulai dari mengurangi peradangan hingga mengatasi nyeri otot. Minuman ini juga efektif dalam mengurangi gejala asam urat dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan stroke.

    Selain itu, jus ceri berperan penting dalam menjaga berat badan dan mengurangi risiko diabetes. Manfaat lain dari jus ceri adalah kemampuannya dalam melindungi tubuh dari radikal bebas dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

    Akan tetapi, untuk memaksimalkan manfaat kesehatan ini, penting untuk memilih jus ceri asam murni 100% tanpa tambahan gula. Dengan memilih jus ceri murni, tubuh dapat menyerap secara optimal kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang terdapat dalam minuman ini.

    3. Jus Apel

    Jus apel merupakan pilihan minuman yang sangat bermanfaat bagi penderita asam urat. Berkat kandungan serat dan asam malat, jus apel mampu membantu menetralkan asam urat dalam tubuh.

    Selain itu, buah apel juga kaya akan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan alami, memberikan perlindungan tambahan bagi tubuh. Bagi penderita asam urat, mengonsumsi jus apel secara teratur dapat membantu mengurangi rasa nyeri saat penyakit kambuh.

    Minuman ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan ginjal, yang merupakan organ vital dalam pembuangan asam urat dari tubuh. Manfaat lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan jus apel dalam membantu mengurangi endapan kristal asam yang tumbuh di sekitar tulang sendi.

    Kristal-kristal ini merupakan penyebab utama rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami penderita asam urat. Sehingga dengan mengonsumsi jus apel secara teratur dapat membantu meringankan gejala penyakit ini.

    4. Jus Lemon

    Jus lemon telah lama dikenal sebagai minuman yang kaya akan vitamin C, yang memiliki kemampuan untuk membantu menetralisir kadar asam urat dalam tubuh. Vitamin C yang terkandung dalam jus lemon tidak hanya dapat menetralisir asam urat dan mengurangi risiko pembentukan kristal asam urat, tetapi juga bersifat antiradang yang efektif mengurangi peradangan pada sendi.

    Mengonsumsi jus lemon secara teratur dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan tambahan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu membersihkan racun dalam tubuh. Minuman ini dapat dikonsumsi dengan beberapa cara yang berbeda, seperti dicampur dengan air hangat, teh herbal, atau teh hijau, menyesuaikan dengan preferensi masing-masing.

    Meskipun memiliki banyak manfaat, jus lemon masih bersifat asam yang dapat mengikis lapisan luar gigi dan berpotensi mengganggu mulut, tenggorokan, dan perut. Untuk mencegah efek samping ini, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Seperti menggunakan sedotan saat meminumnya, berkumur dengan air setelah mengonsumsi jus lemon, dan menghindari menyikat gigi setidaknya selama 30 menit setelah mengonsumsi jus lemon.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Daftar Medical Check Up Gratis Kemenkes, Bisa Cek Setiap Hari Ulang Tahun, Mulai 1 Februari 2025

    Daftar Medical Check Up Gratis Kemenkes, Bisa Cek Setiap Hari Ulang Tahun, Mulai 1 Februari 2025

    TRIBUNJATIM.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan hadiah medical check up gratis bagi rakyat yang berulang tahun.

    Sejumlah penyakit dapat diperiksa secara gratis di puskesmas terdekat.

    Hal ini mulai berlaku mulai 1 Februari 2025.

    Lantas, pemeriksaan apa saja yang berlaku dalam program ini?

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program medical check-up gratis yang berlaku mulai 1 Februari 2025.

    Program skrining kesehatan gratis ini hanya dapat digunakan oleh warga negara Indonesia pada hari ulang tahun mereka.

    Berbeda dengan skrining Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 14 jenis penyakit, medical check-up gratis ini dirancang untuk mendeteksi berbagai penyakit sesuai dengan golongan usia.

    Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas deteksi dini, serta mengurangi risiko kematian dan kecacatan, sebagaimana disebutkan dalam laman resmi Kemenkes.

    Untuk mengakses layanan medical check-up gratis ini, warga perlu mendaftar melalui aplikasi SatuSehat Mobile atau langsung mengunjungi puskesmas terdekat.

    Berikut ini jenis pemeriksaan yang disediakan dalam program medical check up gratis mulai 1 Februari 2025, dikutip dari akun Instagram @diskominfosiak.

    1. Balita usia 0-4 tahun

    Hipotiroid kongenital 
    Penyakit jantung bawaan kritis 
    Hiperplasia adrenal kongenital 
    Defisiensi G6PD 
    Pertumbuhan 
    Perkembangan
    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Talasemia 
    Hepar.

    2. Remaja usia 7-17 tahun 

    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Talasemia 
    Anemia 
    Obesitas 
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran 
    Hepar.

    3. Dewasa usia 18-39 tahun 

    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Obesitas
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Faktor risiko jantung stroke 
    Penyakit ginjal kronik 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa 
    Kebugaran 
    Kanker payudara 
    Kanker leher rahim 
    Hepar Osteoporosis. 

    4. Dewasa 40-59 tahun 

    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Obesitas 
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Kolesterol 
    Faktor risiko stroke 
    Faktor risiko jantung 
    Penyakit ginjal kronis 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa 
    Kebugaran 
    Kanker payudara 
    Kanker leher rahim 
    Kanker usus 
    Hepar 
    Osteoporosis. 

    5. Lansia usia lebih dari 60 tahun 

    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut 
    Obesitas 
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Kolesterol 
    Faktor risiko stroke 
    Faktor risiko jantung 
    Penyakit ginjal kronis 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa 
    Kebugaran 
    Kanker payudara 
    Kanker leher rahim 
    Kanker usus 
    Geriatri 
    Hepar 
    Osteoporosis.

    —– 

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

  • Dokter Ungkap 5 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Panjang Umur

    Dokter Ungkap 5 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Rahasia hidup sehat dan panjang umur tidak selalu sesulit yang dibayangkan banyak orang. Percaya atau tidak, kebiasaan sederhana yang dilakukan sehari-hari dapat memengaruhi peluang seseorang untuk bisa panjang umur.

    Darshan Shah, seorang dokter sekaligus ahli bedah bersertifikat yang telah mempelajari tentang kiat panjang umur. Lewat podcastnya “Extend”, Shah mewawancarai banyak pakar tentang cara menjalani hidup panjang dan sehat.

    “Saya akan mengatakan hal terpenting yang saya lakukan adalah mendidik diri sendiri tentang ilmu membentuk kebiasaan dan membuatnya melekat. Dan di situlah saya benar-benar dapat menambahkan banyak praktik ke dalam hidup saya untuk meningkatkan umur panjang dan rentang kesehatan saya,” ujarnya dikutip dari CNBC Make It, Sabtu (1/2/2025).

    Berikut beberapa kebiasaan yang dilakukan Shah setiap hari agar bisa hidup lebih sehat dan panjang umur.

    Shah mengungkapkan dia selalu memulai hari dengan secangkir kopi dan menulis jurnal. Jurnal tersebut berisikan apa yang dia alami pada hari sebelumnya, apa yang dia rasakan, dan pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut.

    “Apa yang saya inginkan untuk masa depan saya, dan apa yang saya syukuri? Saya melakukannya (di) buku dengan pena (dan) kertas, bukan di perangkat elektronik,” ungkapnya.

    Shah juga mengatakan dia tidak pernah mengawali paginya dengan membuka ponsel.

    “Hal pertama yang saya lakukan di pagi hari adalah memastikan ponsel berada di ruangan lain. Saya meletakkan ponsel di dekat mesin pembuat kopi, karena saya tidak ingin mengambil ponsel sampai kopi saya dibuat,” tuturnya.

    2. Latihan Beban

    Setelah menenangkan pikirannya, Shah melanjutkan pagi dengan berolahraga selama 10 menit.

    “Saya bangun pagi-pagi sekali. Sekitar pukul 5:00, 5:30 pagi, dan matahari baru saja terbit. Saya mengekspos diri saya ke lingkungan luar dan sinar matahari. Kemudian saya melakukan latihan beban cepat, dan itu membuat tubuh saya bergerak,” katanya.

    Dia menekankan sangat penting untuk menggerakkan tubuh di pagi hari dan melakukan latihan kekuatan.

    3. Mengonsumsi Banyak Sayur dan Protein

    Berbicara tentang pola makan, Shah mengaku mengonsumsi banyak makanan tinggi protein dan sayuran.

    “Jika memungkinkan, saya mencoba membeli produk organik. Saya berbuka puasa dengan protein, biasanya telur, dan sayur di pagi hari. Tidak mengonsumsi karbohidrat, karena keluarga saya punya masalah diabetes,” terangnya.

    Saat makan siang, Shah kerap menyantap salad dengan potongan daging besar. Untuk makan malam, Shah biasanya mengonsumsi hidangan yang terdiri dari sayuran dan daging.

    “Kombinasinya selalu ada, entah itu daging merah, makanan laut, atau ayam. Selama sumbernya bagus, saya akan memakannya. Saya mencoba membuatnya sesederhana mungkin,” ujarnya.

    Dia juga berusaha sebisa mungkin untuk menghindari makanan olahan dengan cara apapun.

    4. Menjalin Hubungan Sosial dengan Orang Lain

    Beragam penelitian telah menunjukkan pentingnya interaksi sosial bagi umur yang panjang.

    Shah mengaku dirinya suka bergaul dan supel. Dia juga sangat berfokus pada komunitas lokal.

    “Saya rasa ini adalah sesuatu yang sayangnya, selama 50 tahun terakhir, kita telah kehilangan fokus. Banyak orang bahkan tidak tahu siapa tetangga mereka, dan itu karena media sosial menyita banyak waktu kita, dan kita merasa bersosialisasi dengan menggunakan media sosial. Kenyataannya, Anda tidak benar-benar terhubung secara pribadi dengan orang-orang itu,” jelasnya.

    Shah dan keluarganya selalu berusaha untuk bertemu dengan para tetangga, orang-orang di sekolah anaknya, serta orang-orang yang mengelola bisnis lokal. Dia juga kerap mengundang para kenalan untuk makan malam di rumahnya.

    “Saya pikir itu juga penting, berbagi rumah dengan seseorang, dengan orang lain,” katanya.

    5. Rutin Membaca

    Shah mengungkapkan salah satu aktivitas favoritnya adalah membaca. Setiap pagi, dia selalu menyempatkan 20 hingga 30 menit untuk membaca buku.

    “Saya rasa itu sangat penting, karena salah satu hal yang benar-benar akan melindungi otak Anda seiring bertambahnya usia adalah terus-menerus mempelajari sesuatu yang baru,” ungkapnya.

    Shah mengatakan dengan membaca, otak akan terus mempelajari hal-hal baru dan mengaktifkan kembali neuron-neuron untuk saling terhubung.

    (ath/kna)

  • Waspadai Gejala Diabetes yang Bisa Muncul di Mata, Sudah Tahu Belum?

    Waspadai Gejala Diabetes yang Bisa Muncul di Mata, Sudah Tahu Belum?

    Jakarta

    Diabetes merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi tingginya gula darah hingga berisiko memicu berbagai komplikasi. Meskipun hingga saat ini belum diketahui secara pasti pemicu diabetes tipe satu, diabetes tipe dua lebih sering dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat seperti kelebihan berat badan dan kurang berolahraga.

    Mengetahui gejala diabetes secara dini merupakan hal yang penting untuk penanganan. Semakin cepat mencari pertolongan medis, maka semakin cepat juga perawatan bisa dilakukan.

    Tak banyak yang tahu, rupanya ada salah satu gejala diabetes yang dapat muncul di mata. National Health Service (NHS) Inggris menuturkan penglihatan yang kabur bisa menjadi salah satu tanda diabetes.

    Kondisi tersebut dikenal dengan retinopati diabetik dan bila tidak ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan kebutaan.

    “Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang merusak bagian belakang mata (retina). Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati,” ucap NHS dikutip dari Express, Sabtu (1/2/2025).

    Selain penglihatan menjadi kabur, retinopati diabetik biasanya ditandai dengan penglihatan memburuk secara bertahap, hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, muncul floaters, penglihatan kabur tidak merata, muncul rasa nyeri dan kemerahan pada mata, hingga kesulitan melihat dalam gelap.

    Perlu digarisbawahi, retinopati diabetik biasanya memerlukan waktu beberapa tahun untuk akhirnya mengancam penglihatan. Oleh karena itu, pemeriksaan secara dini diperlukan untuk mengetahui secara pasti apakah gangguan penglihatan tersebut berkaitan dengan diabetes atau tidak.

    Berikut ini sederet gejala umum diabetes yang juga penting untuk diketahui masyarakat:

    Buang air kecil lebih sering.Sering merasa haus.Mudah merasa lelah.Berat badan turun tanpa alasan jelas.Gatal di area intim.Luka yang lebih lama untuk sembuh.

    (avk/kna)

  • Waspada, Kelompok Orang Ini Paling Berisiko Tertular TBC – Halaman all

    Waspada, Kelompok Orang Ini Paling Berisiko Tertular TBC – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular melalui udara ketika orang batuk, bersin atau meludah.

    Indonesia menempati urutan kedua kasus TBC terbanyak di dunia pada tahun 2023, dengan estimasi 1.090.000 kasus TBC baru setiap tahun dan 125.000 kematian akibat TBC.

    TBC berisiko menginfeksi semua orang. 

    Namun, ada kelompok masyarakat yang paling berisiko terkena TBC seperti yang disampaikan Sekretaris Ditjen Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr. Yudhi Pramono, MARS.

    Ada kelompok yang lebih berisiko tinggi tertular TBC, yaitu orang yang kontak serumah dan kontak erat dengan pasien TBC, orang dengan HIV (ODHIV), dan perokok.

    Kemudian, orang dengan diabetes melitus (DM), bayi, anak-anak, dan lansia yang memiliki interaksi dengan pasien TBC, warga binaan pemasyarakatan (WBP), tunawisma, pengungsi, serta masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh-padat dan kumuh-miskin juga berisiko tinggi tertular TBC.

    “Bakteri TBC dalam percikan (droplet) dapat bertahan selama beberapa jam di ruangan yang lembab dan tidak terpapar sinar matahari. Bila percikan droplet tersebut dihirup oleh orang lain, terutama mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC, maka risiko penularan semakin tinggi,” terang dia ditulis pada Sabtu (1/2/2025).

    Setelah seseorang terinfeksi, kuman Mycobacterium tuberculosis bisa dalam kondisi aktif atau tidak aktif (dormant) dalam tubuhnya.

    Saat daya tahan tubuhnya baik, maka bakteri TBC akan tetap tidur. Namun, jika daya tahan tubuh menurun, bakteri ini bisa menjadi aktif dan menyebabkan penyakit.

    Penting untuk mengetahui gejala penyakit TBC yang terdiri dari gejala utama dan gejala penyerta atau tambahan yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.

    Batuk merupakan gejala utama TBC. Batuk yang mengarah TBC biasanya berlangsung terus menerus (kadang disertai dengan batuk berdahak atau batuk darah).

    TBC bisa membuat seseorang tidak nafsu makan. Batuk yang terus-menerus bahkan bisa menyulitkan orang dengan TBC untuk menelan makanan.

    Asupan nutrisi pada pasien TBC yang tidak tercukupi dengan baik menyebabkan orang dengan TBC bisa kehilangan berat badan secara cepat dalam waktu singkat.

    Ciri TBC yang satu ini kemudian hilang dan timbul dalam beberapa waktu. Waspadai jika demam tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu.

    Berkeringat di Malam Hari Tanpa Melakukan Aktivitas

    Salah satu gejala penyerta yang khas dari TBC adalah keringat berlebih di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan atau aktivitas. Ciri TBC ini biasanya juga diikuti dengan kondisi tubuh yang lemas dan mengalami nyeri di bagian otot dan sendi.

    Nyeri saat Bernafas atau Batuk

    Perkembangan infeksi bakteri di paru menyebabkan terjadinya peradangan yang meningkatkan produksi lendir di paru. Hal ini membuat dada terasa nyeri saat bernafas atau batuk.

    TBC terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang menurun. Akibat daya tahan tubuh yang lemah tersebut, badan akan terasa cepat lemas dan mudah lelah terus menerus. Namun dengan pengobatan yang disiplin, pasien TBC dapat sembuh dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

  • Coba Sendiri! Makan Buah Ini Tiap Hari Bisa Bikin Jantung Sehat-Panjang Umur

    Coba Sendiri! Makan Buah Ini Tiap Hari Bisa Bikin Jantung Sehat-Panjang Umur

    Jakarta

    Memiliki tubuh sehat dan panjang umur merupakan impian dari banyak orang. Diet atau pola makan menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan hingga usia tua.

    Salah satu buah-buahan yang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan panjang umur adalah alpukat. Hal ini terungkap dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Departemen Ilmu Gizi Penn State, Amerika Serikat.

    Dari sekian banyak makanan yang dianggap sehat, alpukat seringkali menduduki peringkat teratas. Satu buah alpukat ukuran sedang mengandung banyak nutrisi penting seperti lemak tak jenuh tunggal, asam oleat, yang baik untuk kesehatan jantung.

    Selain itu, alpukat juga mengandung serat yang cukup tinggi. Ada sekitar 10 gram serat per buah alpukat yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan kesehatan usus. Kandungan nutrisi lain yang ada di buah alpukat seperti vitamin K, E, C, B, kalium, hingga antioksidan seperti lutein, zeaxanthin, dan beta-karoten.

    Kandungan kalium dalam alpukat yang tinggi dapat membantu mengatur tekanan darah dan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Alpukat juga dapat meningkatkan rasa kenyang yang mengurangi kemungkinan makan berlebihan.

    Selain itu, konsumsi alpukat secara teratur telah dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah, termasuk diabetes, kanker, dan kondisi peradangan. Semua faktor tersebut berdampak signifikan pada harapan hidup.

    Lemak sehat dalam alpukat juga berkontribusi pada fungsi kognitif dengan menjaga struktur dan fungsi neuron. Kulit juga mendapat manfaat dari vitamin E dan vitamin C yang meningkatkan elastisitas, mendukung perbaikan, serta membantu memperlambat tanda-tanda penuaan.

    Hasil Penelitian Ahli

    Diterbitkan dalam jurnal Current Developments in Nutrition, penelitian melibatkan 1.008 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pola makan biasa dengan asupan alpukat minimal dan kelompok dengan asupan alpukat setiap hari selama 26 minggu.

    Temuan tersebut menunjukkan penambahan alpukat ke dalam pola makan dapat berkontribusi pada kesehatan keseluruhan yang lebih baik.

    “Kami menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi satu alpukat per hari secara signifikan meningkatkan kepatuhan mereka terhadap pedoman diet. Ini menunjukkan bahwa strategi seperti mengonsumsi satu alpukat per hari dapat membantu orang mengikuti pedoman diet dan meningkatkan kualitas diet mereka,” kata peneliti Kristina Petersen, dikutip dari Mirror, Sabtu (1/2/2025).

    Temuan ini senada dengan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association. Disebutkan bahwa mengonsumsi dua porsi (satu alpukat) tiap minggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner hingga 21 persen.

    (avk/kna)