Topik: diabetes

  • Benarkah Cokelat Bikin Berat Badan Naik? Ini Faktanya

    Benarkah Cokelat Bikin Berat Badan Naik? Ini Faktanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari Valentine dirayakan setiap 14 Februari. Salah satu simbol untuk mengekspresikan kasih sayang pada Hari Valentine adalah dengan memberikan cokelat. Namun, benarkah cokelat bikin berat badan naik?

    Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya mengenai hal itu. Pasalnya, cokelat mengandung gula dan lemak jenuh yang tinggi, yang bisa berdampak pada kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan.  
     
    Cokelat, terutama yang mengandung gula tinggi, memang bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan. Hal ini karena cokelat termasuk makanan berkalori tinggi.

    Sebagai contoh, 100 gram cokelat hitam mengandung sekitar 531 kalori. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik, kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh.

    Rata-rata, pria dewasa membutuhkan sekitar 2.500 kalori per hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari. Oleh karena itu, konsumsi cokelat berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan kalori, yang pada akhirnya membuat berat badan naik.  

    Meski demikian, cokelat juga mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti kalsium, zat besi, magnesium, protein, kafein, dan antioksidan.

    Cokelat hitam (dark chocolate) dengan kandungan kakao 70–80% adalah pilihan yang lebih sehat karena mengandung lebih sedikit gula dan lebih banyak antioksidan.

    Salah satu antioksidan utama dalam cokelat adalah flavonoid, yang berperan dalam melawan peradangan dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.  

    Manfaat Cokelat Hitam untuk Kesehatan  
    Menurut Hopkins Medicine, flavonoid dalam cokelat hitam memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan performa atletik, menjaga kesehatan jantung, menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh, memerangi diabetes, dan meningkatkan fungsi otak. Namun, meskipun cokelat hitam lebih sehat, konsumsinya tetap perlu dibatasi agar tidak bikin berat badan naik.  

    Jadi, apakah cokelat bikin berat badan naik? Jawabannya adalah ya, jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, cokelat, terutama cokelat hitam, juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak boleh diabaikan.

    Kuncinya adalah mengonsumsi cokelat dengan bijak, memperhatikan porsinya, dan mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang cukup agar tidak bikin berat badan naik. Dengan begitu, Anda bisa menikmati cokelat tanpa khawatir berat badan naik.

  • Cara dan Syarat Check Up Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun

    Cara dan Syarat Check Up Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun

    Jakarta: Masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan pemeriksaan kesehatan gratis saat ulang tahun mulai Februari 2025. Berikut cara dan syarat check up kesehatan gratis.

    Program pemeriksaan kesehatan gratis hanya mencakup layanan skrining awal. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi medis tertentu, misalnya gangguan fungsi ginjal atau penyakit kronis lainnya, pasien mungkin perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
    Kategori Check Up Berdasarkan Golongan Usia
    Berikut kategori skrining atau check up berdasarkan usia, seperti dikutip dari Indonesia Baik:

    Skrining balita, fokus pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang dapat diobati jika teridentifikasi sejak dini.
    Skrining remaja di bawah 18 tahun, terdiri dari pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi untuk mendeteksi masalah kesehatan umum pada anak-anak dan remaja. 
    Skrining dewasa, ini fokus pada deteksi dini kanker, seperti kanker payudara dan serviks pada wanita serta kanker prostat pada pria, dan terakhir skrining lansia yang meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, dan masalah kesehatan terkait penuaan.

     

    Cara dan Syarat Daftar Check Up Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun

    Untuk mendapatkan layanan MCU gratis ini, masyarakat dapat melakukan pendaftaran melalui dua cara:

    Via Aplikasi Satu Sehat Mobile

    Unduh aplikasi SATUSEHAT Mobile di Google Play atau iOS
    Aktifkan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
    Isi biodata diri
    Pilih tanggal pemeriksaan
    Dapatkan tiket pemeriksaan

     

    Datang Langsung ke Puskesmas

    Bagi yang tidak memiliki ponsel atau kesulitan menggunakan aplikasi, pendaftaran dapat dilakukan langsung di puskesmas terdekat.
    Persyaratan Check Up Kesehatan Gratis

    Berikut beberapa persyaratannya:

    Warga Negara Indonesia (WNI): Program ini hanya berlaku bagi masyarakat yang memiliki KTP Indonesia.
    Berulang tahun pada hari tersebut
    Terdaftar di aplikasi SATUSEHAT
    Peserta harus datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat saat berulang tahun. 

    Jakarta: Masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan pemeriksaan kesehatan gratis saat ulang tahun mulai Februari 2025. Berikut cara dan syarat check up kesehatan gratis.
     
    Program pemeriksaan kesehatan gratis hanya mencakup layanan skrining awal. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi medis tertentu, misalnya gangguan fungsi ginjal atau penyakit kronis lainnya, pasien mungkin perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
    Kategori Check Up Berdasarkan Golongan Usia
    Berikut kategori skrining atau check up berdasarkan usia, seperti dikutip dari Indonesia Baik:

    Skrining balita, fokus pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang dapat diobati jika teridentifikasi sejak dini.
    Skrining remaja di bawah 18 tahun, terdiri dari pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi untuk mendeteksi masalah kesehatan umum pada anak-anak dan remaja. 
    Skrining dewasa, ini fokus pada deteksi dini kanker, seperti kanker payudara dan serviks pada wanita serta kanker prostat pada pria, dan terakhir skrining lansia yang meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, dan masalah kesehatan terkait penuaan.

     

    Cara dan Syarat Daftar Check Up Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun

    Untuk mendapatkan layanan MCU gratis ini, masyarakat dapat melakukan pendaftaran melalui dua cara:
     
    Via Aplikasi Satu Sehat Mobile

    Unduh aplikasi SATUSEHAT Mobile di Google Play atau iOS
    Aktifkan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
    Isi biodata diri
    Pilih tanggal pemeriksaan
    Dapatkan tiket pemeriksaan

     

    Datang Langsung ke Puskesmas
     
    Bagi yang tidak memiliki ponsel atau kesulitan menggunakan aplikasi, pendaftaran dapat dilakukan langsung di puskesmas terdekat.

    Persyaratan Check Up Kesehatan Gratis

    Berikut beberapa persyaratannya:

    Warga Negara Indonesia (WNI): Program ini hanya berlaku bagi masyarakat yang memiliki KTP Indonesia.
    Berulang tahun pada hari tersebut
    Terdaftar di aplikasi SATUSEHAT
    Peserta harus datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat saat berulang tahun. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Barbie Hsu Meninggal Komplikasi Flu, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Vaksin Influenza

    Barbie Hsu Meninggal Komplikasi Flu, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Vaksin Influenza

    Jakarta

    Kematian aktris Barbie Hsu memicu kekhawatiran publik terkait influenza yang bisa berujung fatal karena komplikasi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Taiwan (CDC) baru-baru ini juga mengingatkan warganya untuk segera mengikuti vaksinasi flu.

    Mengingat, jumlah pasien Taiwan yang berkunjung ke rumah sakit karena influenza bahkan mencetak rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Catatan otoritas setempat di periode 19 hingga 25 Januari mencapai 162.352 pasien.

    Sebagai kehati-hatian, Kementerian Kesehatan RI ikut menyampaikan imbauan senada. Perlu diingat, influenza bersirkulasi sepanjang tahun pada daerah iklim tropis seperti Indonesia.

    “Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan kasus pada akhir ke awal tahun, pada musim hujan,” ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI dr Ina Agustina Isturini, MKM saat dihubungi detikcom Selasa (4/2/2025).

    Vaksin influenza disebutnya bisa meningkatkan kekebalan tubuh untuk membantu mencegah gejala berat hingga risiko pasien mengalami komplikasi. Vaksin ini bahkan seharusnya diprioritaskan untuk kelompok rentan seperti berikut:

    LansiaAnak-anak di bawah 5 tahunKomorbid hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan riwayat penyakit penyerta lainIbu hamilTenaga kesehatan

    Risiko Kematian Bila Tak Divaksin

    Risiko kematian karena influenza saat sudah divaksinasi bisa ditekan, efek dari kekebalan tubuh yang meningkat. Influenza bisa berujung fatal saat pasien mengalami komplikasi pneumonia hingga sepsis.

    Mereka yang rentan mengalami komplikasi disarankan untuk sebisa mungkin menghindari penularan. Menutupi batuk dan bersin dengan tisu atau siku yang ditekuk, mencuci tangan secara teratur, memakai masker di tempat ramai atau ruangan dengan ventilasi yang buruk, serta vaksinasi untuk penyakit pernapasan yang tersedia seperti vaksin influenza dan vaksin PCV.

    (naf/naf)

  • Waspadai Ciri-ciri Kulit seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Diabetes

    Waspadai Ciri-ciri Kulit seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Diabetes

    Jakarta

    Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan kronis yang umum diketahui masyarakat. Kondisi ini berkaitan tingginya kadar gula darah hingga dapat berisiko memicu berbagai masalah komplikasi. Meski hingga saat ini diabetes tipe 1 belum diketahui pasti pemicunya, diabetes tipe 2 lebih sering dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat.

    Perlu bagi masyarakat untuk mengetahui gejala diabetes secara dini. Jika tidak, ini dapat menyebabkan pasien terlambat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    Menurut National Health Service (NHS) Inggris, tanda-tanda umum yang banyak diketahui berkaitan dengan diabetes adalah buang air kecil lebih sering hingga merasa selalu merasa haus. Namun, ada juga tanda gejala lain yang mungkin dapat muncul di kulit dan juga harus menjadi perhatian.

    Dikutip dari Mirror, kulit memiliki ketergantungan pada darah yang bersirkulasi di sekitar vena untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke sel-sel kulit. Ketika proses ini terganggu karena komplikasi diabetes, masalah mulai nampak.

    Masyarakat akhirnya mungkin mulai merasakan kulit menjadi lebih kering, gatal, disertai kemerahan yang mencolok. Perubahan warna itu juga dapat memburuk dengan munculnya bercak-bercak gelap, ruam, lepuh, dan luka.

    Selain perubahan yang terlihat pada penampilan, tekstur kulit mungkin juga mulai berubah. Beberapa kasus melaporkan sensasi seperti ‘lilin’ yang menjadi lebih keras dari biasanya yang dikenal sebagai ‘kulit tebal diabetes’. Kondisi itu biasanya muncul di belakang leher, bahu, lengan, dan punggung atas.

    Dalam kasus parah, kulit yang menebal dapat membuat anggota tubuh lebih sulit digerakkan hingga gangguan bernapas. Penurunan aliran darah ke kulit, kerusakan pembuluh darah dan saraf, serta efek diabetes pada kolagen di dalam kulit menyebabkan perubahan tekstur dan penampilan kulit.

    Kutil kulit juga dapat muncul di wajah pengidap diabetes, namun tidak selalu merupakan tanda penyakit tersebut. Tanda-tanda tersebut dapat muncul pada kasus prediabetes atau sebelum diagnosis dipastikan.

    Oleh karena itu, pemeriksaan lebih lanjut tetap perlu dilakukan untuk mengetahui apakah berbagai gejala pada kulit tersebut berkaitan dengan diabetes atau masalah kesehatan lain.

    (avk/suc)

  • Cara Mudah Enyahkan Perut Gelambir, Sesimpel Rutin Berdiri

    Cara Mudah Enyahkan Perut Gelambir, Sesimpel Rutin Berdiri

    Jakarta

    Hampir sebagian besar waktu di kehidupan saat ini dihabiskan dengan duduk. Padahal, berdiri ternyata jauh lebih bermanfaat untuk kesehatan.

    Menurut spesialis kedokteran olahraga di Tufts Medical Center di Boston, Shane Davis, MD, terlalu banyak duduk dapat meningkatkan berbagai penyakit yang berbahaya. Salah satunya penyakit kardiovaskular.

    “Perilaku tidak banyak bergerak berkontribusi terhadap banyak masalah kesehatan, termasuk obesitas, kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes,” kata Dr Davis yang dikutip dari The Healthy.

    “Saya telah melihat sebuah studi penelitian yang menunjukkan peningkatan besar dalam penyakit kardiovaskular ketika duduk lebih dari 10 jam sehari. Dan penelitian lain menunjukkan bahwa duduk lebih dari delapan jam per hari meningkatkan risiko kematian yang mirip dengan obesitas dan merokok,” sambungnya.

    Para ahli medis mengungkapkan berdiri dapat membantu meningkatkan pengeluaran energi. Beberapa penelitian menemukan bahwa berdiri meningkatkan pembakaran kalori sekitar 10 persen, dibandingkan saat duduk.

    Lantas, bagaimana berdiri dapat membantu membakar kalori?

    Spesialis kedokteran olahraga dari Columbia University Medical Center, Mani Singh, berdiri melibatkan lebih banyak aktivitas otot dibandingkan duduk. Saat berdiri, otot bekerja untuk menahan beban tubuh melawan gravitasi, yang menyebabkan peningkatan metabolisme dan pembakaran energi lebih tinggi.

    Namun, Davis menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi pembakaran lemak saat berdiri, seperti tingkat metabolisme basal (BSR) seseorang. Faktor-faktor seperti usia, tinggi badan, berat badan, serta tingkat kebugaran berperan terhadap seberapa besar energi yang digunakan tubuh saat berdiri.

    Meski berdiri dapat membakar kalori lebih banyak, jumlahnya masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan aktivitas fisik lainnya. Hal itu yang membuat berdiri saja tidak bisa menggantikan aktivitas seperti olahraga untuk menurunkan berat badan.

    Maka dari itu, Davis menyarankan untuk mengimbangi berdiri dengan aktivitas fisik lain, seperti olahraga.

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association menemukan bahwa orang yang duduk lebih dari 11 jam sehari memiliki risiko kematian 57 persen lebih tinggi, meski mereka rutin berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa penting juga untuk mengurangi waktu duduk agar lebih sehat.

    (sao/kna)

  • Daun Kelor Bisa Jadi Obat Alami Diabetes, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

    Daun Kelor Bisa Jadi Obat Alami Diabetes, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Daun kelor atau moringa oleifera merupakan tanaman kaya antioksidan dan memiliki senyawa bioaktif. Tanaman ini sudah digunakan sebagai obat tradisional sejak dulu.

    Salah satunya, dipercaya bisa membantu mengontrol kadar gula darah. Bisakah daun kelor digunakan sebagai obat diabetes alami?

    Pola makan dan gaya hidup yang dikombinasikan dengan pengobatan dapat mengontrol kadar gula darah.

    Salah satu makanan yang diketahui dapat mengendalikan kadar gula darah adalah daun kelor. Ahli gizi dari Rumah Sakit Rujukan Columbia Asia, Pavithra N Raj, menjelaskan fakta di balik daun kelor untuk mengelola diabetes.

    Phavitra mengungkapkan daun kelor selama berabad-abad telah digunakan sebagai obat, baik pada bagian batang, daun, kulit kayu, hingga bunganya. Tanaman ini memiliki khasiat antijamur, antivirus, antidepresan, dan antiradang.

    Daun kelor mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan, seperti kalsium, kalium, seng, magnesium, zat besi, tembaga, dan fosfor.

    “Daun kelor mengandung Quercetin yang merupakan antioksidan yang membantu menurunkan tekanan darah dan antioksidan lainnya adalah asam klorogenat yang menstabilkan kadar gula darah. Asam klorogenat yang ditemukan dalam daun kelor dapat membantu tubuh memproses gula dengan lebih baik dan juga memengaruhi insulin,” jelas Phavitra.

    “Sifat antibiotik dan antibakteri dari daun kelor juga dapat membantu mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit, gastritis, dan kolitis ulseratif karena menghambat pertumbuhan berbagai patogen,” imbuhnya, dikutip dari NDTV.

    Untuk mengkonsumsi daun kelor ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya, daun kelor yang sudah dijadikan bubuk, jus, atau mengkonsumsi daun kelor langsung.

    Phavitra membagikan salah satu caranya, yakni dengan merebus atau merendam beberapa lebar daun kelor dengan air hangat. Tambahkan sedikit lemon dan madu sesuai selera. Bisa juga dikonsumsi sebagai teh atau menambahkan daun kelor ke dalam makanan.

    “Dosis daun kelor harus satu sendok teh secara teratur yang setara dengan 2 gram. Orang dengan diabetes dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mereka untuk mengetahui dosis yang tepat sesuai dengan kondisi mereka,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Jangan Dibuang, Ini 9 Manfaat Biji Buah Manggis

    Jangan Dibuang, Ini 9 Manfaat Biji Buah Manggis

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah manggis dikenal sebagai ratu buah karena rasanya yang manis dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun, tak banyak yang menyadari manfaat biji buah manggis juga sangat luar biasa.

    Biji manggis sering diabaikan atau bahkan dibuang, padahal ia mengandung senyawa bioaktif yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.

    Berikut ini sembilan manfaat biji buah manggis yangg dikutip dari Healthline, Selasa (4/2/2025).  

    1. Antiinflamasi
    Salah satu manfaat biji buah manggis yang paling menonjol adalah kemampuannya sebagai antiinflamasi. Senyawa xanthone yang ditemukan dalam biji manggis telah terbukti efektif dalam mengurangi peradangan.

    Penelitian pada tabung reaksi dan hewan menunjukkan xanthone memiliki efek antiinflamasi yang kuat, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit inflamasi seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda bisa mendapatkan perlindungan alami terhadap berbagai penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan.  

    2. Bernutrisi tinggi  
    Biji manggis kaya akan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan asam lemak. Menurut jurnal MDPI, senyawa bioaktif dalam biji manggis, seperti alfa-mangostin, memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.

    Nilai daya hambat DPPH yang kuat menunjukkan bahwa biji manggis mampu menetralisir radikal bebas dengan efektif. Kandungan nutrisi ini tidak hanya mendukung kesehatan secara umum, tetapi juga memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.  

    3. Kaya antioksidan 
    Manfaat biji buah manggis lainnya adalah kandungan antioksidannya yang melimpah. Antioksidan seperti asam fenolat, flavonoid, terpen, tokoferol, vitamin C, dan karotenoid memiliki nilai TPC (total phenolic content) yang tinggi.

    Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu penyakit kronis. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap efek buruk radikal bebas.  

    4. Antikanker  
    Senyawa xanthone dalam biji manggis tidak hanya bersifat antiinflamasi tetapi juga memiliki efek antikanker. Penelitian menunjukkan senyawa ini dapat menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker.

    Kemampuan antioksidan dan antiinflamasi dari xanthone membuat biji manggis menjadi bahan alami yang potensial untuk mendukung terapi kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, temuan ini memberikan harapan baru dalam pencegahan dan pengobatan kanker.  

    5. Mengontrol kadar gula darah  
    Biji manggis juga bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Senyawa xanthone dalam biji manggis telah terbukti membantu menjaga kestabilan gula darah, baik dalam penelitian tabung reaksi maupun pada hewan. Hal ini menjadikan biji manggis sebagai pilihan alami yang baik untuk penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena penyakit ini.  

    6. Mempertahankan sistem imun tubuh  
    Kandungan serat dan vitamin C dalam biji manggis sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Serat membantu menjaga kesehatan usus, sementara vitamin C dikenal sebagai nutrisi yang dapat meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan dalam melawan infeksi. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda dapat memperkuat sistem imun tubuh secara alami.  

    7. Meningkatkan kesehatan otak  
    Sebuah studi menunjukkan ekstrak manggis dapat membantu mencegah penurunan mental, mengurangi peradangan otak, dan memperbaiki gejala depresi. Meskipun penelitian masih terbatas, temuan ini menunjukkan potensi manfaat biji buah manggis dalam mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif.  

    8. Kesehatan pencernaan  
    Biji manggis mengandung serat yang tinggi, dengan satu cangkir (196 gram) menyediakan sekitar 14% dari kebutuhan harian serat. Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik pada usus.  

    9. Potensi sebagai bahan makanan dan farmasi  
    Biji manggis dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi produk makanan dan farmasi. Meskipun sering dianggap sebagai limbah dalam produksi berbasis pulp, biji manggis memiliki toksisitas yang minimal dan nilai gizi yang tinggi. Beberapa orang bahkan menikmati biji manggis bersama daging buahnya ketika dikonsumsi dalam keadaan segar.  

    Dari antiinflamasi hingga antikanker, manfaat biji buah manggis sangat beragam dan menjanjikan. Dengan kandungan nutrisi, antioksidan, dan senyawa bioaktif yang tinggi, biji manggis layak menjadi bagian dari pola makan sehat Anda. Jangan ragu untuk mengeksplorasi potensinya, baik sebagai bahan makanan maupun suplemen kesehatan.

  • Wajib Download Aplikasi Satu Sehat, Warga yang Tak Punya Smartphone Bisakah Cek Kesehatan Gratis? – Halaman all

    Wajib Download Aplikasi Satu Sehat, Warga yang Tak Punya Smartphone Bisakah Cek Kesehatan Gratis? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, warga yang tidak memiliki smartphone tetap bisa mendapatkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).

    Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji mengatakan, program kesehatan gratis tetap dapat diakses oleh seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali.

    Bagi anggota keluarga seperti anak-anak atau lansia yang tidak memiliki smartphone atau gawai pintar, bisa ditambahkan sebagai profil bertaut di akun SATUSEHAT Mobile milik anggota keluarga lain.

    Ia mengimbau, masyarakat mulai mengunduh aplikasi SATUSEHAT mobile agar memudahkan masyarakat mengakses berbagai informasi program tersebut.

    Masyarakat diharapkan mengisi dan melengkapi data diri terlebih dahulu untuk memastikan proses berjalan lancar

    “Masyarakat mulai mengunduh aplikasi SATUSEHAT mobile, dimana didalamnya ada informasi mengenai PKG termasuk juga mendaftarkan keluarga ataupun anak-anak yang mungkin tidak punya handphone bisa dicatat di dalam aplikasi,” kata dia saat ditemui di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Program PKG ini ditargetkan menjangkau 60 juta orang pada 2025 dan secara bertahap dalam lima tahun ke depan, dapat melayani 200 juta warga Indonesia.

    Rencananya program ini akan diluncurkan pada pertengahan Februari ini.

    Berikut sasaran peserta program PKG, waktu dan tempat pelaksanaan, serta jenis pemeriksaan hingga cara mendaftar:

    1.       Sasaran Peserta

    PKG diberikan kepada seluruh kelompok sasaran melalui berbagai cara, yaitu PKG Hari Ulang Tahun ditujukan bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan anak prasekolah) dan bagi usia 18 tahun ke atas (dewasa dan lanjut usia).

    PKG Sekolah ditujukan bagi anak usia 7-17 tahun (usia sekolah dan remaja) yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru; dan PKG Khusus ditujukan bagi ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan anak prasekolah) meliputi pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

    2.       Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Waktu pelayanan PKG bagi bayi baru lahir, pemeriksaan akan dilakukan dua hari setelah kelahiran untuk memastikan spesimen yang diambil relevan secara klinis. Sementara untuk kelompok usia lainnya, pemeriksaan dilakukan pada hari ulang tahun mereka, atau paling lambat satu bulan setelahnya.

    PKG Hari Ulang Tahun ini dilaksanakan sesuai dengan siklus hidup secara terintegrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan fasilitas lainnya, serta menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN).

    3.       Jenis Pemeriksaan

    Jenis pemeriksaan yang diberikan akan disesuaikan dengan usia dan beban penyakit terbanyak pada setiap kelompok sasaran. Untuk bayi baru lahir, pemeriksaan meliputi deteksi dini terhadap kondisi seperti kekurangan hormon tiroid, G6PD, adrenal, penyakit jantung bawaan kritis, serta masalah pertumbuhan.

    Balita dan anak prasekolah akan menjalani pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, serta deteksi dini terhadap penyakit seperti tuberkulosis, gangguan pendengaran, masalah mata, gigi, talasemia dan diabetes melitus.

    Pada usia dewasa, pemeriksaan akan mencakup evaluasi terhadap faktor risiko kardiovaskular, paru seperti tuberkulosis dan PPOK, deteksi dini terhadap kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus, fungsi indera, serta kesehatan jiwa, hati, dan calon pengantin.

    Sementara itu, pemeriksaan pada lanjut usia (lansia) akan difokuskan pada deteksi masalah kesehatan umum, seperti geriatri (kesehatan usia lanjut), gangguan kardiovaskular, paru, kanker, fungsi indera, serta kesehatan jiwa dan hati.

    4.       Cara Mendaftar

    Masyarakat harus mengunduh dan membuat akun di SATUSEHAT Mobile.

    Masyarakat yang telah mendaftar, akan mendapat tiket pemeriksaan yang dikirim melalui aplikasi SSM atau WhatsApp. Pengingat akan dikirim pada H-30, H-7, H-1, dan pada hari H ulang tahun. Selain itu, pada H-7 sebelum ulang tahun, peserta juga akan menerima kuesioner skrining yang perlu diisi secara mandiri.

    Tiket pemeriksaan tersebut dapat digunakan di FKTP maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun (H+30) untuk mendapatkan PKG Hari Ulang Tahun. Namun, khusus masyarakat yang berulang tahun pada Januari, Februari, dan Maret 2025, dapat berkunjung ke FKTP hingga 30 April 2025.

    Lebih lanjut, guna mengantisipasi potensi masalah kesehatan yang mungkin ditemukan selama pemeriksaan, masyarakat yang belum terdaftar dalam JKN atau memiliki status kepesertaan yang tidak aktif diimbau untuk segera mendaftar atau mengaktifkan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) setidaknya sebulan sebelum hari ulang tahun.

  • Bolehkah Penderita Diabetes Makan Cokelat Saat Valentine?

    Bolehkah Penderita Diabetes Makan Cokelat Saat Valentine?

    Jakarta, Beritasatu.com – Tanggal 14 Februari dikenal sebagai Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine, di mana cokelat sering menjadi hadiah utama untuk orang terkasih. Namun, bagi penderita diabetes, momen ini bisa menimbulkan dilema.

    Mereka disarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis, termasuk cokelat, karena dapat memengaruhi kadar gula darah.

    Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin yang cukup atau menggunakan insulin secara efektif.

    Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu berhati-hati dalam memilih makanan, terutama yang mengandung gula tinggi seperti cokelat.

    Bagaimana Cokelat Memengaruhi Gula Darah?
    Dikutip dari Eating Well, Selasa (4/2/2025), cokelat terbuat dari campuran kakao, mentega kakao, gula, dan susu atau padatan susu. Kandungan gula inilah yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.

    Ketika penderita diabetes mengonsumsi gula, tubuh mereka kesulitan menyerapnya dalam jumlah besar, sehingga kadar gula darah bisa melonjak melebihi batas normal.

    Hal ini terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (pada diabetes tipe 1) atau sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik (pada diabetes tipe 2). Akibatnya, gula menumpuk dalam aliran darah.

    Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, dan masalah ginjal.

    Namun, cokelat tidak hanya mengandung gula. Jika penderita diabetes memilih jenis cokelat yang tepat dan mengonsumsinya dalam porsi terkontrol, kadar gula darah mungkin tetap stabil.

    Cokelat yang Cocok untuk Penderita Diabetes
    Tidak semua cokelat buruk bagi penderita diabetes. Cokelat hitam, misalnya, mengandung 70-80% kakao dan biasanya memiliki lebih sedikit gula tambahan.

    Jenis cokelat ini juga kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Kakao dalam cokelat hitam mengandung polifenol, senyawa tanaman yang dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu mengontrol kadar gula darah.

    Selain polifenol, kakao juga kaya akan nutrisi seperti protein, kafein, kalium, fosfor, zinc, zat besi, dan magnesium. Kandungan flavonoid dalam cokelat hitam juga berperan dalam mencegah resistensi insulin, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.

    Namun, meski cokelat hitam lebih aman, penderita diabetes tetap perlu memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsinya.

    Bagi penderita diabetes, memilih cokelat yang tepat adalah kunci untuk tetap bisa menikmati momen Valentine tanpa khawatir akan kenaikan gula darah. Cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi bisa menjadi pilihan terbaik karena rendah gula dan kaya nutrisi.

    Namun, penderita diabetes harus makan cokelat dalam porsi kecil dan selalu perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsinya. Dengan demikian, penderita diabetes tetap bisa merayakan Hari Kasih Sayang dengan aman dan sehat.

  • Kebiasaan yang Ternyata Bisa Bikin Otak Tumpul, Hati-hati yang Suka Makan Manis

    Kebiasaan yang Ternyata Bisa Bikin Otak Tumpul, Hati-hati yang Suka Makan Manis

    Jakarta

    Otak merupakan organ yang sangat penting untuk manusia. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengasah dan menjaga pikiran agar tetap tajam, salah satunya menyelesaikan teka-teki silang.

    Namun, ternyata ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang ternyata dapat menggerogoti kecerdasan seseorang. Bahkan, hal itu bisa merusak neuron-neuron berharga di dalam otak.

    Lantas, apa saja kebiasaan yang dapat merusak otak itu?

    Dikutip dari laman Prevention, ini beberapa hal yang menurut para ahli dapat merusak kekuatan otak:

    1. Sering stres

    Ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Ohio, Brenden Kelley, MD, mengatakan salah satu kebiasaan yang bisa merusak otak adalah terlalu sering stres.

    “Tingkat stres yang tinggi tidak hanya terkait dengan fungsi otak yang memperburuk, tetapi juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer,” jelasnya.

    Selain itu, perubahan hormon yang terkait dengan stres diyakini dapat menurunkan skor IQ atau intelligence quotient.

    2. Terlalu gemuk

    Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan obesitas dapat membuat kinerja kognitif memburuk dan peningkatan risiko demensia di kemudian hari.

    Dalam studi klinis, obesitas juga terbukti dapat mempengaruhi memori jangka pendek.

    3. Terlalu sering makan makanan manis

    Ternyata makanan dan minuman manis juga dapat berpengaruh pada kesehatan otak. Ahli saraf dari Weill Cornell Medical Center, Allen Towfigh, mengungkapkan orang dengan diabetes berisiko lebih besar untuk mengalami demensia.

    Menurut penelitian pada hewan yang dilakukan oleh University of Southern California, efek negatif gula pada otak terjadi karena risiko peradangan yang meningkat. Kebanyakan mengkonsumsi gula juga dapat mempengaruhi fungsi sel otak dan kemampuan kognitif.

    4. Sering multitasking

    Ternyata multitasking bukanlah kebiasaan yang baik. Terbiasa mengerjakan berbagai hal di waktu yang bersamaan ternyata dapat mempengaruhi fungsi otak.

    Otak bukan seperti komputer yang mampu membuka banyak program sekaligus. Faktanya, mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu dapat menurunkan fokus, yang nantinya mempengaruhi fungsi otak.

    5. Jet lag

    Jet lag merupakan kondisi yang dapat dialami seseorang setelah melakukan perjalanan panjang. Ternyata, hal ini dapat mempengaruhi fungsi kognitif.

    Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh University of California, jet lag ini dapat mempengaruhi pembelajaran dan memori hingga satu bulan setengah.

    Menurut psikolog Elizabeth Lombardo, PhD, bepergian melalui zona waktu yang berbeda mengganggu ritme sirkadian normal pada tubuh.

    “Selain masalah tidur, makan, dan pengaturan hormon (yang semuanya juga dapat mempengaruhi memori dan pembelajaran), hal itu menjadi sumber stres yang signifikan bagi tubuh Anda,” tuturnya.

    6. Kebiasaan merokok

    Rokok menjadi hal yang dapat merusak kesehatan tubuh, termasuk otak. Paparan asap yang terlalu lama meningkatkan karbon monoksida di dalam tubuh, yang menggantikan oksigen vital yang dibutuhkan otak dan tubuh.

    Ketika karbon monoksida di dalam tubuh meningkat, secara otomatis kandungan oksigen yang dibutuhkan otak akan terganggu.

    (sao/kna)