Korupsi Dana Hibah SMK di Jatim, 30 Kepala Sekolah Diperiksa
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur mengaku masih melakukan penyidikan kasus korupsi dana hibah SMK di Dinas Pendidikan
Jatim
.
Selain mengumpulkan barang bukti, penyidik juga melakukan serangkaian pemeriksaan kepada penyelenggara kegiatan yakni kepala sekolah SMK.
“Sudah ada sekitar 30 kepala sekolah yang sudah diperiksa,” kata Asisten Pidana Khusus
Kejati Jatim
Saiful Bahri Siregar kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).
Dalam penyididkan terungkap bahwa pemberian hibah barang untuk SMK tidak sesuai kebutuhan.
“Contohnya SMK teknologi informasi diberi motor untuk praktik kerja. Banyak yang seperti itu,” jelasnya.
Sampai saat ini, penyidik belum menentukan tersangka dalam kasus ini.
“Masih penyidikan, tersangka masih belum,” terangnya.
Dugaan korupsi hibah untuk 25 SMK swasta di Jatim itu terjadi pada tahun anggaran 2017. Dana hibah yang dikucurkan senilai Rp 65 miliar.
Selain menemukan harga yang tidak wajar, barang penunjang pendidikan yang dihibahkan juga dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan SMK swasta di 11 daerah di Jatim.
Pada 12 Maret 2025, tim penyidik juga sudah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi terkait untuk mencari tambahan barang bukti.
Pengadaan barang di 25 SMK tersebut dibagi dalam dua paket pekerjaan. Paket pertama untuk 12 SMK swasta dengan total nilai proyek Rp 30,5 miliar lebih, dan paket kedua senilai lebih dari Rp 33 miliar untuk 13 SMK swasta.
Pemenang tender untuk kedua paket proyek tersebut adalah PT DDR dan PT DSM.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: dana hibah
-
/data/photo/2025/06/03/683f0f3c04c85.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korupsi Dana Hibah SMK di Jatim, 30 Kepala Sekolah Diperiksa Surabaya 3 Juni 2025
-

Isu Politik-Hukum Terkini: 83 Persen Publik Percaya Presiden Prabowo
Jakarta, Beritasatu.com – Isu politik-hukum terkini yang menarik perhatian pembaca selama pemberitaan Rabu (28/5/2025) hingga pagi ini, antara lain 83% publik percaya Presiden Prabowo Subianto hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita tanah dan bangunan senilai Rp 10 miliar dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Jawa Timur (Jatim).
Isu politik-hukum terkini yang tak kalah menarik lainnya, yaitu Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang untuk pertama kalinya bermalam di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, dan kader PSI Dian Sandi mengatakan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang diunggahnya ke media sosial atau medsos adalah asli.
5 Isu Politik-Hukum Terkini di Beritasatu.com:
1. 83 Persen Publik Percaya Prabowo, Istana: Kami Terkejut!
Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei nasional terbaru yang menyatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Prabowo Subianto mencapai 83%. Angka ini hanya sedikit di bawah TNI yang mencatatkan skor 85%.
Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Presiden, Ujang Komarudin, mengaku terkejut atas hasil survei tersebut.
“Pasti kami terkejut. Bagaimana publik sangat antusias, percaya kepada pemerintah, kepada institusi kepresidenan. Ini suatu kepercayaan yang harus kami jaga sehingga betul-betul ini pemerintahan berjalan on the track dengan menghasilkan kepercayaan yang terus membaik hari demi hari,” kata Ujang dalam Live Beritasatu Sore Survei: TNI & Presiden Paling Dipercaya Publik, Rabu (28/5/2025).
Ia menambahkan, kepercayaan publik merupakan fondasi utama dalam menjaga stabilitas negara dan mencegah kegagalan pemerintahan.
2. Bermalam di IKN, Gibran Minta Pohon Beringin Ditanam di Istana Wapres
Untuk pertama kalinya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menginap di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia tiba di Kalimantan Timur pada Rabu (28/5/2025) dan meninjau progres pembangunan Istana Wapres yang kini telah mencapai 43%.
Dalam kunjungannya, Gibran meminta agar pohon beringin ditanam di tengah bangunan istana sebagai simbol keteduhan dan perlindungan. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyampaikan, proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2025.
3. Ketua DPP PDIP Tak Setuju Kenaikan Dana Parpol, Ini Alasannya
Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, menyatakan partainya tidak setuju dengan wacana kenaikan dana partai politik dari Rp 1.000 menjadi Rp 10.000 per suara.
Menurutnya, kondisi fiskal negara belum memungkinkan, dan pemerintah saat ini masih melakukan efisiensi anggaran.
“Pemerintah melakukan efisiensi, tiba-tiba kemudian akan ada tambahan untuk dana panpol. Tidak elok di masyarakat lah,” kata Said kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Meski demikian, partai-partai lain seperti Gerindra, PKB, dan Golkar mendukung wacana tersebut demi mendukung operasional dan kaderisasi partai.
4. Dian Sandi PSI: Ijazah Jokowi yang Diunggah di Medsos Asli
Kader PSI Dian Sandi menegaskan ijazah Presiden Jokowi yang diunggah di media sosial adalah asli. Unggahan tersebut sempat memicu kontroversi pada 1 April 2025.
Dian mengaku sudah bertemu langsung dengan Jokowi dan mendapat penjelasan soal konteks ijazah tersebut, termasuk keterbatasan administratif pada masa lalu di Kabupaten Boyolali.
5. Korupsi Dana Hibah Jatim, KPK Sita Tanah dan Bangunan Senilai Rp 10 M
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita empat bidang tanah dan bangunan di Jawa Timur (Jatim) yang diduga berasal dari korupsi dana hibah APBD Jatim 2019–2022. Aset tersebut berlokasi di Probolinggo, Banyuwangi, dan Pasuruan, dengan total nilai mencapai Rp 10 miliar.
Sebelumnya, KPK juga menyita aset lain berupa apartemen dan lahan di Surabaya dan Malang senilai Rp 9 miliar. Total, KPK telah menetapkan 21 tersangka dalam kasus ini.
Deretan dinamika kepemimpinan nasional dan kasus korupsi ini menunjukkan bagaimana isu politik-hukum terkini terus menjadi sorotan utama publik.
-

Mobil Tabrak Parade Kemenangan Liverpool, Puluhan Orang Luka
Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman berita pilihan dari berbagai negara yang terjadi selama 24 jam terakhir.
Informasi pembuka edisi 27 Mei 2025 hari ini datang dari Inggris.
Mobil menabrak pawai kemenangan Liverpool FC
Pejabat Liverpool mengatakan dua puluh tujuh orang dibawa ke rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak-anak.
Polisi mengatakan seorang pria kulit putih Inggris berusia 53 tahun dari daerah Liverpool ditangkap segera setelah insiden tersebut.
Asisten Kepala Polisi Merseyside, Jenny Sims mengatakan “penyelidikan ekstensif” terus dilakukan, tetapi petugas tidak yakin insiden itu merupakan tindakan terorisme.
“Saat ini kami tidak mencari orang lain yang terkait dengan insiden ini,” ujar Jenny.
Pasangan selamat setelah mobilnya tercemplung ke laut
Sepasang suami istri yang merayakan ulang tahun pernikahan ke-57 diselamatkan setelah mobil mereka tergelincir dari dermaga dan masuk ke air saat mereka mencoba naik feri di Tasmania.
Inspektur Polisi Tasmania Colin Riley mengatakan Senin kemarin, sekitar pukul 10 pagi, mobil Mitsubishi milik pasangan itu “diposisikan di antara feri dan jalan masuk untuk benar-benar naik ke feri.”
“Jaraknya semakin lebar dan, akibatnya, kendaraan itu jatuh di antara dermaga dan feri.”
Inspektur Riley mengatakan mobil tersebut sempat berada di posisi vertikal sebelum masuk ke air, tetapi seorang pekerja di feri itu segera melompat ke air.
“Ia menggunakan alat dan memecahkan kaca, lalu mengeluarkan pria itu dari kendaraan. Kemudian ia kembali dan membantu perempuan itu keluar dari kendaraan.”
Trump bertekad ‘memenangkan’ pertempuran dengan Harvard
Senin kemarin, dalam unggahan di Truth Social, Presiden Donald Trump menyatakan pemerintahannya akan mencabut $3 miliar dari dana hibah yang diberikan.
“Saya mempertimbangkan untuk mencabut Tiga Miliar Dolar Dana Hibah dari Harvard yang sangat antisemit, dan memberikannya kepada SEKOLAH-SEKOLAH KEJURUAN di seluruh negeri kita,” katanya, tanpa menjelaskannya dengan rinci, dalam salah satu dari serangkaian unggahan.
Ia juga mengatakan sedang menunggu Harvard untuk memberikan daftar mahasiswa asing yang ada di Harvard, yang nantinya akan dilarang kuliah di universitas tersebut.
Trump mengatakan ia menginginkan daftar itu “agar kita dapat menentukan, setelah pengeluaran MILIARAN DOLAR … berapa banyak orang gila yang radikal, pembuat onar, yang tidak boleh diizinkan kembali ke Negara kita”.
Ia menambahkan: “Namun jangan takut, Pemerintah pada akhirnya akan MENANG!”
Emmanuel Macron bukan suara soal videonya yang viral
Presiden Prancis Emmanuel Macron membantah adanya “perselisihan domestik” dengan istrinya, Brigitte, setelah sebuah video yang viral menunjukkan istrinya mendorongnya di wajah saat tiba di Vietnam untuk memulai tur di wilayah tersebut.
Dalam video itu, tangan Brigitte tampak mendorong suaminya sebelum ia turun dari pesawat kepresidenan, menyebabkan suaminya mundur, sebelum Macron melambaikan tangan ke kamera di landasan.
“Saya bertengkar, atau lebih tepatnya bercanda, dengan istri saya,” kata Presiden Macron kepada wartawan di Hanoi.
Pada hari Senin, seorang pejabat Istana Elysee mengomentari video terbaru tersebut: “Itu adalah momen ketika presiden dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan sambil tertawa.”
“Itu adalah momen kedekatan,” tambahnya.
Tonton juga “PM Inggris soal Mobil Tabrak Kerumunan Fans Liverpool: Mengerikan!” di sini:
-

RI Ikut Forum Dunia, Cari Dana Hibah-Utang untuk Sektor Kelautan
Jakarta –
Indonesia ikut dalam forum 24th Annual Large Marine Ecosystem (LME) and Coastal Partners Conference pada 14-16 Mei 2025 di Athena, Yunani. LME-24 adalah forum global bagi para pemangku kepentingan di bidang kelautan dan pesisir, termasuk pengelolaan kawasan lindung laut, perencanaan ruang laut, pengelolaan pesisir terpadu, dan adaptasi perubahan iklim.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempresentasikan pencapaian strategis proyek Global Environment Facilities (GEF) 6 Coastal Fishieries Initiative (CFI) Indonesia sebagai model perikanan berbasis ekosistem yang dapat direplikasi di tingkat nasional dan global.
“Proyek ini merupakan salah satu implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT) dalam menghadapi tantangan pengelolaan perikanan berkelanjutan pada tingkat global. Proyek ini terdiri dari tiga komponen yaitu komponen A yang kita bisa menyebutnya sebagai Enabling Condition, komponen B Enabling Tools, dan komponen C itu terkait dengan Monev and Knowledge Management,” beber Tenaga Ahli Menteri KP Bidang Perlindungan Nelayan dan Awal Kapal Perikanan, Mohamad Abdi Suhufan, pada konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta, (26/5/2025).
Proyek yang berlangsung sejak 2019 hingga 2026 ini mencakup tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP). Selain itu, proyek ini juga mencakup hal inisiasi kawasan konservasi baru berbasis masyarakat hukum adat.
“Kalau di Papua dan Maluku itu ada istilah Sasi, pendekatan atau inisiatif di tingkat masyarakat kearifan lokal dalam bentuk Sasi ini kemudian bisa diakui dalam kebijakan nasional. Ternyata itu sejalan dengan inisiatif global untuk memperluas kawasan konservasi,” tambah Abdi.
Selain itu, Abdi bilang KKP sedang berusaha mengidentifikasi sumber pendanaan baru untuk menopang program kerja yang sedang dilaksanakan KKP. Abdi bilang ada dua skema yang dapat dilakukan, yaitu hibah luar negeri atau pinjaman luar negeri.
“Karena KKP saat ini sedang mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan baru, sumber-sumber pembiayaan baru untuk menopang APBN yang saat ini mengalami sedikit relaksasi atau efisiensi,” katanya.
“Dengan aturan sekarang ‘kan ada dua skemanya. Yang pertama, itu bisa pinjaman luar negeri, yang kedua bisa dengan hibah luar negeri. Dalam konteks GEF ini adalah hibah, itu artinya tidak ada kewajiban dari pemerintah untuk mengembalikan. Tetapi ini sifatnya terbatas untuk kegiatan yang sifatnya pendataan, peningkatan kapasitas, dan terkait dengan pertukaran data informasi,” bebernya.
Sementara itu, untuk skema pinjaman luar negeri, ia bilang bisa digunakan untuk hal terkait pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, kapal pengawas, dan sistem satelit.
“Dua potensi ini akan terus diidentifikasi oleh tim KKP supaya efisiensi yang terjadi sekarang bisa ditutupi dari dua skema tersebut. Tetapi khusus untuk grant (hibah) akan ada prioritas ke sana karena tidak ada kewajiban dari pemerintah untuk mengembalikan pinjaman,” tutupnya.
Tonton juga Video: Misi Mengembalikan Kejayaan Perikanan Indonesia
(fdl/fdl)




/data/photo/2025/05/27/68358c92509d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
