Topik: Buruh

  • Deretan Tuntutan Buruh di Peringatan May Day 2025

    Deretan Tuntutan Buruh di Peringatan May Day 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ratusan ribu buruh berkumpul di Monas untuk menyampaikan 6 tuntutan utama kepada pemerintah. Gayung bersambut, Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan hari buruh Internasional yang digelar damai dan dimeriahkan oleh konser musik.

    Simak informasi selengkapnya dalam di CNBC Indonesia (Kamis, 01/05/2025) berikut ini.

  • May Day, Massa Buruh Cikarang Bergerak ke Monas Dikawal Polisi

    May Day, Massa Buruh Cikarang Bergerak ke Monas Dikawal Polisi

    Bekasi

    Ribuan buruh dari kawasan industri MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, bergerak ke Monas untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). Massa mendapatkan pengawalan polisi.

    Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan pengawalan dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan massa serikat buruh yang akan mengikuti May Day Fiesta di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

    “Kami bersinergi dengan TNI, Dishub, dan seluruh stakeholder untuk menjamin keselamatan rekan-rekan buruh dari Bekasi, mulai dari keberangkatan hingga nantinya kembali ke kediaman masing-masing,” ujar Kombes Mustofa, Kamis (1/5/2025).

    Pengawalan dan pengamanan dilakukan secara sinergis oleh unsur TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan berbagai instansi terkait lainnya. Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kenyamanan buruh dalam menyampaikan aspirasinya secara damai.

    Massa dari berbagai serikat pekerja berkumpul di titik kumpul Masjid Baitul Mushthafa sebelum diberangkatkan menuju pusat kegiatan May Day di Monas. Polisi melakukan pengamanan mulai dari pengawalan, pengaturan lalu lintas hingga pengamanan di kawasan industri.

    “Kami mengimbau kepada seluruh massa buruh agar tetap menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi oleh hal-hal yang dapat mengganggu jalannya peringatan May Day,” imbuhnya.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Di Depan Ribuan Buruh, Prabowo: Buruh Selalu Mendukung Saya!

    Di Depan Ribuan Buruh, Prabowo: Buruh Selalu Mendukung Saya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto dalam sambutannya di acara Hari Buruh Internasional atau May Day di Monas, Jakarta Pusat, menyampaikan bahwa pihak buruh selalu mendukungnya, khususnya dalam pencalonannya sebagai Presiden RI.

    Mulanya Prabowo mengisahkan bahwa ia sudah lima kali mencalonkan menjadi Calon Presiden RI. Namun, empat kali mengalami kekalahan. “Walau 4 kali kalah, buruh selalu mendukung saya. Terimakasih. Yang ke 5 kita menang, Saya merasa menjadi presidennya buruh,” terang Prabowo di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

    Tak cuma menyampaikan itu, Prabowo menerangkan, pihaknya akan bekerja sekeras-kerasnya untuk menghilangkan kemiskinan dari Indonesia.

    “Saya akan bekerja sekeras-kerasnya agar tidak ada anak Indonesia yang lapar. Kami akan bekerja agar semua anak-anak Indonesia bisa sekolah gratis. Itu perjuangan kami,” ungkap Prabowo.

    Tak cuma itu, ia menegaskan, bahwa warga Indonesia akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan murah. “Kami menghitung kekayaan Indonesia begitu besar. Tapi malingnya banyak,” tandas Prabowo.

    (pgr/pgr)

  • Kapolri Jenderal Sigit Kawal hingga Tuntas Hari Buruh di Monas – Halaman all

    Kapolri Jenderal Sigit Kawal hingga Tuntas Hari Buruh di Monas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan mengawal hingga tuntas kegiatan Hari Buruh atau May Day Fiesta di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

    Sigit telah menginstruksikan seluruh jajaran Korps Bhayangkara mengamankan proses kedatangan hingga selesai kegiatan nanti. 

    “Hari ini rekan-rekan buruh melaksanakan kegiatan perayaan May Day Fiesta di Monas. Kita lihat masih banyak yang berdatangan,” kata Sigit saat menghadiri May Day Fiesta di Monas, Kamis (1/5/2025).

    “Tentunya kita bersama seluruh rekan-rekan terkait lainnya yang terlibat dalam pengamanan akan mengawal mulai dari proses keberangkatan sampai dengan nanti kembali,” ujar Sigit.

    Dalam kesempatan yang sama, Sigit menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal menghadiri kegiatan May Day Fiesta di Monas. 

    Tentunya ini adalah hal baik untuk kelompok buruh. 

    “Harapan Kita kegiatan May Day Fiesta kali ini, apalagi nanti akan dihadiri langsung oleh Bapak Presiden betul-betul bisa memberikan kejutan ataupun hadiah yang mungkin menjadi kabar baik untuk buruh,” ucap Sigit. 

    Di sisi lain, Sigit meminta agar seluruh petugas melakukan pengaturan arus lalu lintas dengan baik sehingga seluruh masyarakat dapat terlayani. Baik itu kelompok buruh yang akan melakukan aksi ataupun masyarakat yang akan beraktifitas. 

    “Yang jelas untuk pengaturan arus lalin sudah kita atur baik dari jalur yang berasal dari wilayah Timur maupun yang berasal dari wilayah Tangerang,” tutur Sigit.

    “Jadi jalur-jalur tersebut kami minta untuk diinformasikan sehingga masyarakat yang akan menggunakan jalan terutama Sudirman-Thamrin, ini masih bisa digunakan untuk kegiatan,” tambahnya.

    Diketahui, ribuan buruh terus berdatangan memadati kawasan Monas di Jakarta Pusat untuk mengikuti peringatan Hari Buruh se-dunia, Kamis (1/5/2025). 

    Jalan Medan Merdeka Selatan misalnya, dipadati dengan kendaraan – kendaraan bermotor buruh yang parkir di pinggir jalan. 

    Pengamanan juga terlihat disiagakan pada gedung – gedung pemerintahan.

    Kawasan Gedung DPRD DKI Jakarta dan Balai Kota banyak dijaga aparat keamanan gabungan mulai dari Satpol PP, Kepolisian hingga TNI. 

    Sementara pada area kawasan Monas, tepatnya untuk akses mendekati panggung utama, pasukan pengamanan presiden (paspampres) mendirikan gerbang deteksi metal dan memeriksa setiap orang yang memasuki pintu masuknya.

    Presiden Prabowo Subianto sendiri hadir di panggung utama Hari Buruh se-dunia sekitar pukul 10.00 WIB dan dijadwalkan menyampaikan pidato di hadapan ribuan buruh yang hadir.

    Prabowo hadir ditemani Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat, Presiden KSBSI Ely Rosita Silaban, dan Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea.

    Serikat pekerja membawa beberapa tuntutan kepada pemerintah diantaranya, meminta pemerintah menyempurnakan UU Ketenagakerjaan khususnya penghapusan outsourcing yang bukan pada tempatnya, memperbaiki pesangon, upah layak serta pengakuan terhadap keberadaan pengemudi ojek daring.

    Kemudian meminta pemerintah segera menerbitkan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Perlindungan Pekerja Perikanan Tangkap, dan segera membentuk Satgas PHK sebagai antisipasi dinamika ekonomi global yang tidak menentu.

  • Video: Prabowo Subianto Hadiri Peringatan Hari Buruh di Monas

    Video: Prabowo Subianto Hadiri Peringatan Hari Buruh di Monas

    Video

    Video: Prabowo Subianto Hadiri Peringatan Hari Buruh di Monas

    News

    1 jam yang lalu

  • Buruh dan Driver Ojol di Makassar Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan Sosial Bagi Pekerja
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Mei 2025

    Buruh dan Driver Ojol di Makassar Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan Sosial Bagi Pekerja Regional 1 Mei 2025

    Buruh dan Driver Ojol di Makassar Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan Sosial Bagi Pekerja
    Tim Redaksi
     
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Ratusan massa memadati kawasan Fly Over Jalan A P Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota
    Makassar
    , Sulawesi Selatan, dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (
    May Day
    ), Kamis (1/5/2025).
    Tak hanya buruh, aksi ini juga diikuti oleh puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang turut menyuarakan aspirasi mereka di tengah kerumunan.
    Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 10.53 Wita, dengan massa aksi dari organisasi Konfederasi Serikat Nusantara (KSN).
    Mereka menggunakan truk kontainer sebagai panggung orasi, sambil menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk penolakan terhadap pembahasan RUU Polri dan RUU TNI yang dianggap mengancam kebebasan berpendapat.
    “Di sektor ketenagakerjaan kami meminta segera dibuat undang-undang ketenagakerjaan yang mencerminkan keadilan sosial, wujudkan perlindungan kerja, tolak PHK massal,” seru salah satu orator di tengah aksi.
    Massa juga menilai para pekerja belum mendapatkan keadilan sosial meski Indonesia telah merdeka. Mereka mengkritik maraknya kepentingan elit dan oligarki ekonomi yang masih menguasai kebijakan publik.
    “Indonesia saat ini sedang darurat, masih banyak oligarki ekonomi politik kapitalisme. Maka kita di sini untuk melakukan perlawanan untuk kepentingan rakyat,” lanjut orator tersebut.
    Untuk mengamankan jalannya aksi, Polda Sulawesi Selatan mengerahkan sebanyak 5.300 personel gabungan yang terdiri dari berbagai unsur keamanan.
    Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menjelaskan bahwa ribuan personel tersebut berasal dari berbagai satuan, termasuk Satgas Polda (1.250 personel), Polres jajaran (2.856), bantuan TNI (649), dan instansi terkait (545).
    “Total ada 5.300 personel yang diturunkan, terdiri dari Satgas Polda sebanyak 1.250 personel, jajaran Polres sebanyak 2.856 personel, perbantuan dari TNI sebanyak 649 personel, serta 545 personel dari instansi terkait,” jelas Didik.
    Ia menegaskan bahwa Polda Sulsel mengedepankan langkah-langkah preventif dan humanis dalam mengawal aksi.
    “Pihak kepolisian berharap para peserta unjuk rasa dapat menyampaikan aspirasi dengan tertib, damai, dan sesuai aturan hukum yang berlaku,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Demo May Day, Begini Suasana Lalu Lintas di Depan Gedung DPR RI – Halaman all

    Ada Demo May Day, Begini Suasana Lalu Lintas di Depan Gedung DPR RI – Halaman all

    Kondisi lalu lintas tetap lancar meskipun sejumlah massa telah mulai berkumpul dan menggelar aksi unjuk rasa di sekitar DPR RI.

    Tayang: Kamis, 1 Mei 2025 10:20 WIB

    Tribunnews/Fersianus Waku

    JELANG MAY DAY DI DPR – Suasana arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, masih terpantau ramai lancar pada Kamis (1/5/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, masih terpantau ramai lancar pada Kamis (1/5/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

    Pantauan Tribunnews.com, hingga pukul 09.15 WIB, arus kendaraan di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Gedung DPR, masih mengalir tanpa hambatan.

    Kondisi lalu lintas tetap lancar meskipun sejumlah massa telah mulai berkumpul dan menggelar aksi unjuk rasa di sekitar lokasi.

    Hingga saat ini, aksi unjuk rasa di depan DPR baru diikuti oleh Aliansi Perempuan Indonesia bersama Serikat Pekerja Domestik Pekerja Rumah Tangga.

    Mayoritas peserta aksi terlihat mengenakan kaus berwarna merah serta membawa sejumlah poster berisi tuntutan mereka.

    Selain membawa poster, perwakilan massa juga membawa perlengkapan rumah tangga berupa panci dan wajan ke lokasi aksi.

    Mereka kemudian memukul-mukul alat masak tersebut. Beberapa tuntutan mereka di antaranya mendesak percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan penegakan hak-hak dasar pekerja domestik.

    Massa juga menuntut adanya perlindungan terhadap buruh dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, perlindungan bagi tenaga perawat, subsidi sosial bagi pekerja domestik, serta perlindungan menyeluruh tanpa diskriminasi status kerja.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sejarah Peringatan Hari Buruh 1 Mei, Kapan Pertama Kali Digelar di Indonesia?

    Sejarah Peringatan Hari Buruh 1 Mei, Kapan Pertama Kali Digelar di Indonesia?

    Bisnis.com, JAKARTA – 1 Mei diperingati sebagai May Day atau Hari Buruh Internasional bagi masyarakat dunia.

    Adapun untuk Indonesia sendiri, Hari Buruh biasanya dirayakan dengan menggelar aksi turun ke jalan yang dilakukan untuk menyampaikan sejumlah tuntutan dari para buruh.

    Dalam aksinya, para buruh akan menyampaikan aspirasi ke pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk perbaikan nasib buruh.

    Sejak 2013, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menetapkan Hari Buruh 1 Mei sebagai hari libur nasional.

    Sejarah Hari Buruh di Indonesia

    Melalui tulisan Adolf Baars, seorang tokoh sosialis dari Belanda, dicatatkan bahwa pada 1918 para buruh kala itu tidak mendapat upah yang layak.

    Peringatan Hari Buruh di Indonesia pertama kali digelar di Indonesia pada 1 Mei 1920. Saat itu, masyarakat menyerukan hak-hak dasar pekerja pada masa penjajahan Belanda.

    Salah satu aksi yang dilakukan yakni menggelar mogok kerja. Sayangnya hal ini menimbulkan kegaduhan antara pemerintah dan buruh.

    Peringatan Hari Buruh di Indonesia pun akhirnya ditiadakan pada 1926. Sejak 1927 hingga masa pendudukan Jepang, peringatan Hari Buruh menjadi sulit dilakukan akibat penindasan politik dan pelarangan aktivitas serikat buruh.

    Kemudian pada 1946, tepat setelah Indonesia merdeka, peringatan Hari Buruh kembali diselenggarakan untuk menyuarakan hak-hak rakyat.

    Pemerintah Indonesia pun secara resmi memberikan dukungan agar peran buruh dapat dirayakan dalammemperjuangkan hak-hak sosial dan ekonomi.

    Sayanganya saat memasuki masa pemerintahan Orde Baru, peringatan Hari Buruh dilarang dan kerap dicurigai sebagai gerakan politik.

    Pemerintah melemparkan kecurigaan bahwa aksi hari buruh ditumpangi pihak tak bertanggungjawab yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.

    Kemudian pada 1 Mei 1946, Kabinet Sjahrir kembali mengizinkan perayaan Hari Buruh di Indonesia. Lalu pada Juli 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan hari buruh internasional sebagai hari libur.

    Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) RI No. 24/2013.

    “Menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur untuk memperingati Hari Buruh Internasional,” bunyi beleid tersebut.

    Sejarah Hari Buruh Dunia

  • Mensesneg Pastikan Sebagian Tuntutan Buruh Dipenuhi Pemerintah

    Mensesneg Pastikan Sebagian Tuntutan Buruh Dipenuhi Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengaku bahwa pemerintah turut memperhatikan permintaan dari para buruh yang membawa enam tuntutan utama kepada pemerintah dalam agenda Hari Buruh di Monumen Nasional (Monas), Kamis (1/5/2025).

    Prasetyo menekankan bahwa tuntutan yang mencakup isu-isu ketenagakerjaan, pengupahan, serta perlindungan terhadap pekerja dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah dikaji.

    Bahkan, Prasetyo mengungkapkan bahwa sebagian dari tuntutan buruh tersebut sebenarnya tengah ditindaklanjuti oleh pemerintah.

    “Saya kira begini, beberapa dari tuntutan sesungguhnya sedang kita kerjakan ya. Salah satunya berkenaan dengan mitigasi PHK. Kami intensif dalam beberapa minggu terakhir ini untuk merumuskan substansi apa yang sebaiknya masuk dalam proses mitigasi PHK,” jelasnya di Monas, Kamis (1/5/2025).

    Menurut Prasetyo, pemerintah tidak ingin hanya menanggulangi persoalan ketenagakerjaan saat krisis sudah terjadi, melainkan ingin membangun sistem perlindungan sejak awal secara menyeluruh.

    “Kami tidak ingin bermain di ujung, menangani ketika sudah PHK. Kita tidak. Pengennya sejak hulu kita rancang sedemikian rupa. Maka di situ sebenarnya kalau bicara tuntutan, beberapa sudah kita kerjakan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia juga menambahkan bahwa tuntutan lain yang belum terealisasi akan tetap diperhatikan dan dipelajari oleh pemerintah.

    “Kalaupun ada di antara enam tuntutan itu yang belum kita kerjakan, oleh kita bersama-sama pasti akan ditindaklanjuti. Pasti akan kita pelajari,” pungkas Prasetyo.

    Di sisi lain, Presiden Partai Buruh Said Iqbal, menyampaikan bahwa ada enam isu yang dibawa buruh akan disuarakan secara nasional, termasuk dalam orasi di Lapangan Monas.

    Keenam isu tersebut antara lain, menghapuskan outsourcing, membentuk Satgas PHK, mewujudkan upah layak, melindungi buruh dengan mengesahkan RUU Ketenagakerjaan baru, melindungi Pekerja Rumah Tangga dengan mengesahkan RUU PPRT, serta mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset.

    “Kami berharap May Day 2025 menjadi kado bagi buruh. Dulu, Presiden SBY memberi hadiah dengan menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Kini kami berharap, Presiden Prabowo memberi hadiah dengan menghapus sistem outsourcing. Ini sudah beberapa kali beliau sampaikan,” tegas Said Iqbal dalam keterangan tertulis.

    Terkait isu upah, buruh mencatat bahwa Presiden Prabowo telah memulai langkah dengan menaikkan upah minimum tahun ini sebesar 6,5 persen. Ini menjadi landasan awal yang baik, dengan penggunaan indeks tertentu antara 1,0 sampai 2,0. Ke depan, formulasi kenaikan upah harus terus diperbaiki agar lebih adil dan menjamin daya beli buruh.

  • Hari Buruh Sedunia, Tol Arah Jakarta Digratiskan

    Hari Buruh Sedunia, Tol Arah Jakarta Digratiskan

    Jakarta

    Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya membebaskan tarif jalan tol menuju Jakarta selama peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day 2025. Pembebasan tarif tol ini juga telah dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan, pembebasan tarif tol ini dilakukan untuk mengurai kepadatan massa buruh dalam menyampaikan aspirasi di sejumlah wilayah Jakarta.

    “Kami telah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol, BPJT. Alhamdulillah untuk besok, untuk kelancaran, untuk besok khusus di hari May Day, ada kebijakan untuk peserta yang jumlahnya sedemikian banyak, ini diberikan kelancaran untuk tol digratiskan,” kata Komarudin di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Komarudin juga mengimbau masyarakat untuk menghindari sejumlah wilayah yang akan dipadati massa buruh. Adapun sejumlah wilayah tersebut yakni, Monumen Nasional (Monas), Sudirman, Thamrin, Rawamangun, Harmoni, Senen, Tugu Tani, dan Kawasan Senayan.

    Komarudin juga siap menerapkan sejumlah pengalihan jalan seandainya terjadi kepadatan imbas aksi buruh pada May Day tahun ini. Ia berharap, pengalihan lalu lintas dapat memberikan kelancaran bagi masyarakat.

    “Harapan kami tentunya momen May Day bisa berjalan namun aktivitas masyarakat tidak ada yang terlambat,” tutupnya.

    (rrd/rrd)