Topik: Buruh

  • Hari Buruh 2025, Pemkab Lamongan Komitmen Jamin Hak Pekerja

    Hari Buruh 2025, Pemkab Lamongan Komitmen Jamin Hak Pekerja

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan peringati Hari Buruh Internasional 2025 dengan menggelar berbagai kegiatan. Mulai dari senam bersama, pemeriksaan kesehatan, menanam pohon, hingga penyerahan manfaat BPJS ketenagakerjaan, Kamis (1/5/2025).

    Kegiatan yang berlangsung di Kawasan Gajah Mada tersebut melibatkan para buruh yang tergabung dalam berbagai serikat buruh, hingga pimpinan perusahaan.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan bahwa peringatan hari buruh menjadi momentum untuk menguatkan komitmen dalam mencipta lapangan kerja yang layak, meningkatkan produktivitas, serta menjamin hak pekerja Lamongan.

    “Hari buruh adalah momentum untuk untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya komitmen membangun hubungan industrial yang bermartabat dan memupuk hubungan dunia ketenagakerjaan yang harmonis antara pekerja, pengusaha, serta pemerintah,” tutur Yuhronur.

    Pria yang akrab disapa Pak Yes itu menegaskan, komitmen tersebut akan terus ditingkatkan. Adapun capaian yang telah berhasil diwujudkan antara lain turunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Lamongan, dari 5,46 persen pada Agustus 2023, menjadi 4,34 persen pada akhir Desember 2024.

    Selain itu Kabupaten Lamongan juga menerima empat kategori penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada tahun 2024) l. dari Gubernur Jawa Timur.

    “Capaian tersebut menandakan realisasi komitmen dalam membudayakan dan pemasyarakatan K3 di dunia kerja. Sehingga menciptakan ekosistem ketenagakerjaan nyaman dan sehat dan tentu juga menyuarakan hak ketenagakerjaan masyarakat umum,” ucapnya.

    Lebih lanjut Pak Yes menyampaikan, Pemkab Lamongan akan terus menghadirkan dan memberikan fasilitas dialog sosial antara pekerja dan pengusaha. Yakni melalui forum tripartit, pelatihan vokasi, serta program peningkatan kompetensi. “Seluruh upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kesejahteraan buruh,” tuturnya. (fak/kun)

  • Buruh Minta Prabowo Sidak Pabrik di Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Buruh Minta Prabowo Sidak Pabrik di Bekasi Megapolitan 1 Mei 2025

    Buruh Minta Prabowo Sidak Pabrik di Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Buruh
    mendorong Presiden RI
    Prabowo Subianto
    untuk melakukan sidak ke pabrik-pabrik yang ada di Bekasi, Jawa Barat.
    Hal itu disampaikan oleh salah satu
    buruh
    bernama Zaenal (44) saat ditanya tentang janji Prabowo yang akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.
    “Saya setuju. Tapi, lebih setuju lagi kalau ada sidak di tiap-tiap perusahaan, itu lebih mengena lagi,” ucap Zaenal saat diwawancarai dalam aksi
    May Day 2025
    di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
    Zaenal mengatakan, praktik perbudakan di Bekasi masih marak terjadi.
    “Praktik perbudakan di tiap-tiap perusahaan itu di daerah Bekasi, itu sangat parah sekali,” ujar Zaenal.
    Praktik perbudakan yang dimaksud adalah masih banyak buruh yang bekerja lebih dari delapan jam, tanpa adanya uang lembur.
    Selain itu, masih banyak buruh yang digaji dengan sangat rendah dan banyak yang tidak mendapatkan jaminan kesehatan.
    “Buruh di bawah posisi upah rendah, kesehatan yang tidak layak,” ucap Zaenal.
    Tak hanya itu, banyak buruh yang lulusan STM, saat mau melamar kerja di pabrik justru tidak boleh menggunakan ijazahnya.
    Mereka justru disuruh melamar dengan menggunakan ijazah SMP.
    “Perbudakan kesejahteraan dan masa depan mereka yang tidak jelas. Sekolah sampai STM, mereka tidak boleh melamar pekerjaan dengan ijazah STM atau SMA sederajat, harus pakai ijazah SMP supaya gajinya lebih rendah,” kata Zaenal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Buruh Harus Jadi Momentum Peningkatan Kesejahteraan Pekerja

    Hari Buruh Harus Jadi Momentum Peningkatan Kesejahteraan Pekerja

    Jakarta

    Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan perayaan Hari Buruh di Indonesia harus menjadi momentum refleksi dan aksi nyata untuk mengatasi isu-isu mendesak seperti pengangguran, kesejahteraan, dan upah layak.

    Masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Upaya peningkatan ketersediaan lapangan kerja dan penetapan upah yang adil adalah langkah krusial untuk menjamin kesejahteraan pekerja. Sehingga Hari Buruh tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga tonggak perubahan signifikan bagi nasib pekerja di Indonesia.

    “Perayaan Hari Buruh di Indonesia setiap tahun seharusnya bukan hanya sekadar ajang demonstrasi dan penyaluran aspirasi. Tetapi juga menjadi refleksi bersama terhadap kondisi pekerja yang terpuruk akibat pengangguran dan upah yang tidak layak. Dengan adanya upaya kolaboratif dari semua pihak, diharapkan Indonesia dapat berjalan menuju solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup pekerja dan mengurangi angka pengangguran,” ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

    Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 5% dari angkatan kerja. Hal yang mengkhawatirkan adalah TPT di kalangan generasi muda, antara usia 15-24 tahun, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Fenomena ‘sarjana menganggur’ masih menjadi ironi, di mana lulusan perguruan tinggi kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka. Ini menunjukkan adanya mismatch antara output sistem pendidikan dan kebutuhan riil industri.

    “Angka ini menunjukkan adanya tantangan serius dalam menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia yang memiliki populasi besar dan angkatan kerja yang terus bertambah. Meski pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, kenyataannya pengangguran masih menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian lebih,” kata Bamsoet.

    Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, perayaan Hari Buruh juga harus dimanfaatkan oleh para para pekerja untuk menuntut hak mereka, termasuk upah yang layak. Upah minimum di sejumlah provinsi di Indonesia dirasa masih di bawah standar kebutuhan hidup layak. Semisal UMP 2025 di pulau Jawa, UMP Jawa Barat sebesar Rp 2.191.232, UMP Jawa Tengah Rp 2.169.348 serta UMP Jawa Timur Rp 2.035.985, masih dirasa tidak seimbang dengan inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, masalah pengangguran dan ketidakadilan upah saling terkait. Ketika tingkat pengangguran tinggi, banyak pekerja yang bersedia menerima pekerjaan dengan upah di bawah standar demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, hal ini dapat mengakibatkan penurunan kesejahteraan secara keseluruhan dan memperburuk kondisi pasar kerja.

    “Dalam banyak kasus, pekerja terpaksa menerima pekerjaan dengan upah rendah karena keterbatasan pilihan akibat pengangguran yang tinggi. Fenomena ini menciptakan siklus yang sulit diputus, di mana upah yang rendah berkontribusi pada ketidakpuasan dan kondisi kerja yang memprihatinkan,” pungkas Bamsoet.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo Ingin Hapus Outsourcing, Buruh: Jangan Hanya Gimmick
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Prabowo Ingin Hapus Outsourcing, Buruh: Jangan Hanya Gimmick Megapolitan 1 Mei 2025

    Prabowo Ingin Hapus Outsourcing, Buruh: Jangan Hanya Gimmick
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Buruh meminta rencana penghapusan kebijakan outsourcing yang bukan hanya gimmick semata.
    “Ya seharusnya kamu dukung gitu loh, kalau memang itu serius gitu, jadi bukan hanya gimmick. Kalau itu disampaikan hanya gimmick atau pencitraan, tentu kami tidak mendukung, karena itu harus kita buktikan gitu lho,” kata Sunarno, salah satu koordinator aksi Hari Buruh di depan DPR RI, Kamis (1/5/2025).
    Sunarno juga menuntut kejelasan pernyataan Prabowo dalam bentuk program yang bisa menghapus outsourcing.
    “Programnya seperti apa yang jelas, terkait dengan membatalkan undang-undangnya atau menghapus undang-undangnya, aturannya atau seperti apa, harus jelas,” ucap Sunarno.
    Menurut Sunarno, yang perlu dihapus bukan hanya kebijakan outsourcing, tetapi juga pekerja harian yang harus mendapatkan perhatian khusus.
    “Tapi sistem kerja yang tidak bisa menjamin hak kaum buruh atau kepastian kaum buruh ini memang harus dihapus, yang diperlakukan adalah sistem yang dapat menjamin keberlangsungan atau menjamin kepastian kerja,” ujar Sunarno.
    Sebelumnya, Presiden RI
    Prabowo Subianto
    berjanji akan mencari cara untuk menghapus sistem kerja outsourcing di Indonesia.
    Prabowo akan meminta Dewan Kesejahteraan Nasional untuk mempelajari hal ini.
    “Saya juga akan meminta Dewan Kesejahteraan Nasional mempelajari bagaimana caranya kita, kalau bisa tidak segera, tapi secepat-cepatnya kita ingin menghapus outsourcing,” kata Prabowo dalam pidato saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Monas, Jakarta, Kamis.
    Di sisi lain, ia meminta para buruh bersikap realistis dan ikut menjaga kepentingan para investor.
    Sebab, tanpa ada investor, akan sedikit lapangan pekerjaan.
    “Harus juga realistis. Kita juga harus menjaga kepentingan para investor-investor juga. Kalau mereka tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja,” ungkapnya.
    Oleh karenanya, ia mengajak semua pihak bekerja sama demi perekonomian di Indonesia.
    Adapun
    penghapusan outsourcing
    juga merupakan salah satu tuntutan yang disuarakan massa buruh dalam aksi May Day 2025.
    Di sisi lain, Prabowo juga akan mempertemukan para pemimpin serikat buruh dengan pimpinan perusahaan di Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Hari Buruh di Semarang: 18 Mahasiswa Ditangkap, 5 Lainnya Dibawa ke Rumah Sakit – Halaman all

    Aksi Hari Buruh di Semarang: 18 Mahasiswa Ditangkap, 5 Lainnya Dibawa ke Rumah Sakit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Belasan mahasiswa ditangkap pihak kepolisian dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025).

    Mereka merupakan mahasiswa dari berbagai kampus, seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI Semarang, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo.

    Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang M. Safali mengatakan berdasarkan data sementara ada sebanyak 18 mahasiswa yang ditangkap.

    Para mahasiswa tersebut dibawa ke Mapolrestabes Semarang, sedangkan lima mahasiswa lain yang mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Roemani.

    “Iya ada 18 orang yang ditangkap, 5 dibawa ke rumah sakit. Kami masih melakukan upaya hukum untuk melakukan pendampingan dan pendataan kembali,” ucap Safali kepada Tribun Jateng, Kamis.

    Adapun kericuhan antara mahasiswa dan polisi pecah sebanyak dua kali.

    Pada kericuhan pertama, sekitar pukul 17.00 WIB, polisi memukul mundur mahasiswa dengan menembakkan gas air mata secara berulang-ulang.

    Mahasiswa kemudian mundur ke patung kuda Undip Pleburan. Setelah itu, situasi kembali tenang.

    Akan tetapi, polisi kembali memukul mundur dengan menembakkan gas air mata pada pukul 17.25 WIB. Bukan hanya itu, polisi juga membentuk pasukan barikade.

    Mahasiswa yang terdesak lantas masuk ke area kampus Undip Pleburan. 

    Safali menjelaskan polisi telah bertindak menggunakan kekerasan terhadap para mahasiswa, padahal mereka melakukan aksi bersama para buruh.

    “Kami melakukan aksi sepakat sesuai dengan aksi yang dilakukan buruh,” ucapnya.

    Safali pun membantah tudingan polisi yang menarasikan bahwa mahasiswa yang melakukan kerusuhan adalah anarko.

    Selain itu, dirinya juga membantah ada provokasi dari mahasiswa sehingga polisi melakukan kekerasan.

    “Tudingan mereka tidak obyektif yang menyudutkan gerakan mahasiswa dan gerakan aksi hari buruh internasional,” terang Safali.

    Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Syahduddi berujar ada sekelompok anarko yang melakukan tindakan anarkis.

    Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti ada berapa orang yang ditangkap.

    “Ada yang ditangkap, mereka dibawa ke Polrestabes untuk diinterogasi,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKINGNEWS Jurnalis Semarang Dipiting dan HP Disita Polisi Saat Aksi Hari Buruh di Semarang.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnJateng.com/Iwan Arifianto)

  • Mayday, Wamendagri Pilih Berziarah ke Makam Bung Karno Blitar

    Mayday, Wamendagri Pilih Berziarah ke Makam Bung Karno Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto berziarah ke Makam Bung Karno yang ada di Kota Blitar. Ziarah yang digelar oleh Bima Arya ini pun bersamaan dengan Mayday atau hari buruh.

    Di hari buruh ini, Wamendagri lebih memilih berkunjung ke Blitar untuk berziarah ke pendiri bangsa sekaligus berdiskusi tentang pengembangan kota dan sinkronisasi pemerintah pusat dengan daerah. Mantan Wali Kota Bogor itu pun memang mengkhususkan datang ke Blitar di sela-sela kunjungannya di Jawa Timur.

    “Sudah lama sekali saya tidak kesini terakhir SD, saya terkesan bagaimana Pemerintah Kota Blitar ini masih memuliakan peninggalan fisik dan nilai-nilai yang ada dan tentu saya percaya Mas Wali Kota dan jajaran ke depan bisa terus melakukan pengembang-pengembangan,” ucap Bima, Kamis (1/5/2025).

    Selama Mayday ini, Wamendagri memang memiliki beberapa agenda di Blitar, mulai dari ziarah ke Makam Bung Karno hingga mengunjungi produsen kendang serta berkunjung ke wisata Blimbing. Hal ini dilakukan Bima Arya dalam rangka berdiskusi dengan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin tentang konsep pengembangan kota.

    “Tadi banyak berdiskusi dengan Mas Wali terkait dengan inovasi serta konsep-konsep yang lebih mengadopsi teknologi untuk pengelolaan disini, tentunya juga ada rencana dari Mas Wali untuk pemanfaatan yang ada disekitar lokasi masa kecil Bung Karno, ya harusnya ini bukan hanya menjadi inspirasi bagi Indonesia tapi juga dunia,” tegasnya. (owi/kun)

  • Polisi Sebut Aksi Hari Buruh di Depan Gedung DPR Disusupi Anarko, 13 Orang Perusuh Ditangkap

    Polisi Sebut Aksi Hari Buruh di Depan Gedung DPR Disusupi Anarko, 13 Orang Perusuh Ditangkap

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Aksi unjuk rasa pada Hari Buruh Internasional di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025), diwarnai kericuhan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, unjuk rasa di depan Gedung DPR disusupi oleh kelompok Anarko.

    “Aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI disusupi perusuh dari kelompok Anarko,” kata Ade Ary dalam keterangannya.

    Ade Ary mengungkapkan, sebanyak 13 orang perusuh telah diamankan di kolong Flyover Senayan.

    Para perusuh itu membawa petasan dan dikhawatirkan bakal disalahgunakan.

    “Massa aksi di depan Resto Pulau Dua melempari kendaraan masyarakat yang melintas di jalan tol, yang membahayakan keselamatan pengendara,” ungkap Kabid Humas.

    Dari 13 perusuh Anarko yang diamankan, satu di antaranya merupakan seorang wanita.

    “Semua penyusup anarkis yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolda Metro Jaya,” ujar Ade Ary.

    “Kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang berusaha membuat kerusuhan,” imbuh dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cerita Miris Sugiyatmo, Buruh Tekstil di Karanganyar Cuma Digaji Rp1.000 per Bulan – Halaman all

    Cerita Miris Sugiyatmo, Buruh Tekstil di Karanganyar Cuma Digaji Rp1.000 per Bulan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Peringatan Hari Buruh pada Kamis (1/5/2025), menyisakan cerita pahit dari seorang buruh di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

    Ia adalah Sugiyatmo (50) yang berprofesi sebagai buruh tekstil di sebuah perusahaan di Kabupaten Karanganyar.

    Sugiyatmo bercerita, dirinya digaji Rp1.000 per bulan sejak Juli 2024 setelah dirumahkan oleh pihak perusahaan.

    “Pada awalnya saya dirumahkan oleh perusahaan sejak Juli 2024 sampai sekarang dan ternyata mereka mengirim gaji saya setiap bulan ke rekening saya hanya Rp 1.000,” kata Sugiyatmo, Kamis, dikutip dari Tribun Solo.

    Sugiyatmo pun lantas melaporkan pihak perusahaan ke Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (FSP KEP) Karanganyar, Danang Sugiyatno.

    Setelah itu, pihak personalia dari perusahaan tempatnya bekerja langsung dipanggil oleh Dinas Perdagangan Perindustrian Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Karanganyar.

    Sugiyatmo mengatakan perusahaannya berdalih menggaji dirinya Rp1.000 agar rekening miliknya tetap bisa berfungsi.

    “HRD sempat dipanggil Dinas terkait pemberian upah seribu rupiah per bulan, alasan mereka bilang ini bukan mainan dan beralasan itu untuk menghidupkan rekening bank para buruh biar nggak mati,” ujar dia.

    Setelah mengetahui alasan tersebut, Sugiyatmo bersama rekannya yang senasib menggugat perusahan ke Pengadilan Hubungan Industrial.

    Adapun putusan dari hakim adalah mengabulkan gugatan Sugiyatmo, yaitu perusahaan wajib membayar hak-hak dari dirinya dan rekannya yang senasib.

    Namun, putusan tersebut tidak bisa langsung dilakukan lantaran perusahaan diberi waktu selama 14 hari untuk memberikan tanggapan.

    Di sisi lain, Sugiyatmo bekerja serabutan selama dirinya dirumahkan sejak tahun lalu.

    Dia pun mengaku sudah bekerja di perusahaan tersebut sejak puluhan tahun lalu.

    “Saya sudah kerja di perusahaan sejak 1993 atau sudah 32 tahun lulus dari STM saya langsung kerja di sini, namun baru kali ini saya diperlakukan seperti ini,” ungkap dia.

    Sementara, Ketua FSP KEP Karanganyar, Danang Sugiyatno, mengecam tindakan dari perusahaan tersebut.

    Dia mengungkapkan fenomena tersebut benar-benar terjadi di dunia kerja Karanganyar.

    “Ada banyak pekerja yang hanya mendapatkan upah hanya seribu rupiah per bulan, dan ini bukan omong kosong bukan retorika belaka, ini realita terjadi di perburuhan Kabupaten Karanganyar,” kata Danang.

    Tak cuma terkait gaji tak layak, Danang juga mengungkapkan ada buruh yang diperkerjakan meski sudah masuk usia pensiun.

    Namun, hak-hak mereka sebagai pekerja tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan.

    Ia menyebut kasus tersebut terjadi lingkungan pabrik di bidang tekstil.

    “Kondisi perburuhan Kabupaten Karanganyar saat ini tidak baik-baik saja, dan beberapa kasus ini sudah diadvokasi dan sudah putusan,” kata dia.

    Ketua DPC KSPN Karanganyar, Haryanto, meminta kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Karanganyar untuk melakukan Law Enforcement, yaitu penegakan hukum ketenagakerjaan.

    Pasalnya, masih banyak pelanggaran yang terjadi di lapangan.

    “Banyak pengusaha nakal yang tidak memberikan hak karyawan, kami minta Law Enforcement ditegakkan benar-benar,” kata Haryanto.

    Ia mengatakan, banyak buruh yang dirumahkan namun tidak dibayar, terjadi PHK menjelang hari raya.

    Dia mengatakan ada enam poin tuntutan yang disampaikan dalam aksi buruh yaitu Law Enforcement, setop PHK Massal, berikan perlindungan kepada buruh yang di-PHK, buat UU yang lebih baik dari UU Cipta Kerja, hapus sistem kerja outsourcing, serta lawan korupsi.

    “Mereka menampung saja namun akan ditindaklanjuti yang bisa ditindaklanjuti Pemkab Karanganyar karena sifatnya nasional dan akan direkomendasikan dari DPR RI ke Pemerintah Pusat,” ujar dia.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Solo dengan judul “Buruh Tekstil di Karanganyar Ini Terima Upah Hanya Rp1.000/Bulan, Berawal dari Dirumahkan Juli 2024”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Solo/Mardon Widiyanto)

  • Soal Outsourcing, Wamenaker Wanti-Wanti Pengusaha Harus Patuhi Prabowo

    Soal Outsourcing, Wamenaker Wanti-Wanti Pengusaha Harus Patuhi Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer menekankan pelaku usaha harus mematuhi rencana pemerintah yang hendak menghapus skema kerja outsourcing. 

    Immanuel yang akrab disapa Noel itu menjelaskan bahwa apabila wacana tersebut resmi menjadi Perintah Presiden (Perpres) atau Keputusan Presiden (Kepres), maka sifatnya akan absolut dan mengikat.

    “Kalau itu sudah kebijakan eksekutif, harus dilakukan. Kalau itu sudah keputusan eksekutif, perintah ya harus dilakukan,” jelasnya saat ditemui usai perayaan May Day 2025 di Universitas Pertamina, Jakarta, Kamis (1//5/2025).

    Namun demikian, Noel menyebut rencana tersebut masih perlu dilakukan kajian yang mendalam. 

    Untuk diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku hendak menghapus sistem kerja alih daya atau outsourcing. Hal itu disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas), Kamis (1/5/2025).

    Dalam laporannya, Prabowo menyebut rencana penghapusan sistem kerja itu bakal dieksekusi secara bertahap oleh Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.

    “Kami juga harus realistis. Kita harus menjaga kepentingan investor. Kalau tidak ada investasi, tidak ada pabrik, dan tidak ada pekerjaan,” katanya.

    Sejalan dengan hal itu, Prabowo mengaku berencana menggelar pertemuan di Istana Bogor (Isbog) dalam waktu dekat. Di mana, forum itu akan mempertemukan 150 pimpinan serikat buruh dengan 150 pimpinan perusahaan nasional. 

    Prabowo menyebut, dialog ini diharapkan menjadi momentum untuk membangun kemitraan industrial yang adil.

  • 13 Orang yang Diduga Kelompok Anarko Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    13 Orang yang Diduga Kelompok Anarko Ditangkap Megapolitan 1 Mei 2025

    13 Orang yang Diduga Kelompok Anarko Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap 13 orang yang diduga kelompok
    anarko
    saat membubarkan aksi
    demo buruh
    di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
    “13 orang terduga
    Anarko
    (12 laki-laki dan 1 perempuan) diamankan karena terlibat dalam tindakan anarkis, melawan perintah petugas, serta melempari pengguna jalan tol dengan batu,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Kamis.
    Mereka ditangkap polisi di sekitar flyover Senayan, Jakarta Pusat. Saat ditangkap, 13 orang itu disebut membawa petasan.
    “Sebanyak 13 orang diamankan di bawah flyover Senayan dan sekitarnya karena membawa petasan yang berpotensi digunakan untuk tindakan provokatif,” kata Ade Ary.
    Saat ini, 13 orang yang diduga kelompok Anarko itu dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.
    “Semua penyusup anarkis yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolda Metro Jaya,” ucap Ade Ary.
    Ade Ary menegaskan, polisi tidak akan mentoleransi tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
    “Kepolisian akan menindak tegas siapapun yang berusaha membuat kerusuhan,” ujar Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.