Topik: Buruh

  • Kapolri Ungkap Alasan Buruh Sritex Belum Masuk Program Desk Tenaga Kerja

    Kapolri Ungkap Alasan Buruh Sritex Belum Masuk Program Desk Tenaga Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan alasan buruh Sritex (SRIL) belum masuk dalam skema penyelamatan Desk Ketanagakerjaan.

    Dia mengungkap, terkait dengan buruh Sritex yang terdampak PHK bakal dilanjutkan melanjutkan pekerjaannya di tempat yang sama. Pasalnya, perusahaan yang dinyatakan pailit itu disebut akan memiliki pengelola yang baru.

    “Untuk Sritex berbeda lagi, karena memang Sritex kedepannya akan terus dilanjutkan, diperkerjakan di perusahaan tersebut, walaupun mungkin nanti dengan nama baru, karena memang pengelolaannya juga diambil alih,” ujar Sigit di Mabes Polri, Kamis (12/6/2025).

    Namun demikian, Sigit enggan menjelaskan lebih detail terkait nasib eks buruh Sritex tersebut. Sebab, nantinya bakal ada pengumuman resmi dari pihak-pihak terkait “Akan ada pengumuman resmi kalau itu,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Desk Ketenagakerjaan hasil kolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan itu telah memberangkatkan 700 buruh ke dua perusahaan di Cirebon dan Brebes.

    Adapun, dua perusahaan Cirebon dan Brebes yakni PT Indonesia Dremers Sports dan PT Tah Sung Hung nantinya bisa menyerap tenaga kerja secara total sebesar 35.000 buruh.

    Secara bertahap, kata Sigit, buruh yang terdampak PHK sebelumnya akan kembali disalurkan oleh desk ketenagakerjaan secara bertahap. “Dan kami minta untuk Desk Ketenagakerjaan yang beberapa waktu lalu sudah kita latih bersama, saat ini ada 2.600 yang kita siapkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan industrial,” pungkas Sigit.

  • Cek Nama Penerima BSU di Website BPJS Ketenagakerjaan, Cair Mulai Juni

    Cek Nama Penerima BSU di Website BPJS Ketenagakerjaan, Cair Mulai Juni

    Daftar Isi

    Syarat penerima BSU 2025

    Cara Cek Penerima BSU 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Status penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 bisa dicek langsung secara online lewat website resmi BPJS Ketenagakerjaan. BSU senilai Rp 600 ribu dijadwalkan mulai disalurkan pada Juni hingga Juli 2025.

    Pemerintah kembali menyalurkan BSU 2025 untuk mendukung kesejahteraan para pekerja. BSU diberikan kepada pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Program BSU tahun ini menyasar sekitar 17,3 juta penerima, termasuk guru honorer di bawah Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama.

    Aturan ini mengacu pada ketentuan terbaru dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025 tentang perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 10 Tahun 2022, dengan skema bantuan yang disalurkan untuk dua bulan.

    BSU Juni-Juli 2025 adalah bantuan tunai langsung diberikan kepada pekerja yang memenuhi kriteria tertentu, dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah menetapkan besaran bantuan sebesar Rp600.000, yang merupakan akumulasi dari dua bulan (Juni dan Juli), tiap-tiap senilai Rp300.000.

    Syarat penerima BSU 2025

    Dalam pasal 3 ayat 3 tertulis Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan anggota kepolisian tidak menerima BSU. Adapun syarat dan kriteria penerima BSU 2025 sebagai berikut:

    Warga negara Indonesia yang dibuktikan kepemilikan NIK
    Aktif keanggotaan jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025
    Maksimal gaji Rp 3,5 juta per bulan atau sesuai UMP/UMK
    Tidak sedang menerima PKH, Kartu Prakerja, atau BPUM
    Bekerja di sektor prioritas atau wilayah tertentu
    Termasuk dalam 565 ribu guru honorer di bawah Kemendikdasmen dan Kemenag

    Cara Cek Penerima BSU 2025

    Bagi yang memenuhi enam syarat di atas dapat memastikan nama penerima melalui website BSU Kemenaker. Untuk memastikannya dapat mengikuti langkah-langkah pengecekan berikut ini:

    Buka https://bsu.kemnaker.go.id/ atau langsung klik link ini
    Lakukan login bagi yang punya akun
    Daftar akun untuk yang belum ada akun
    Muncul pemberitahuan apakah pemilik akun menjadi penerima BSU atau bukan

    Terdapat tiga status pencairan yakni:

    Terdaftar: Tercatat berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan
    Ditetapkan: Dinyatakan layak menerima BSU
    Tersalurkan: Dana bantuan sudah dikirim ke rekening

    Cara Cek Penerima BSU 2025

    Adapun tata cara cek penerima BSU 2025 melalui website BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

    Buka https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/ atau langsung klik link ini
    Gulir ke bawah hingga menemukan “Cek Apakah Kamu Termasuk Calon Penerima BSU?”
    Lengkapi kolom data diri mulai dari NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, hingga email terbaru
    Klik “Lanjutkan”
    Muncul laman pemberitahuan bahwa data diri akan diverifikasi
    Masukkan nomor rekening bank Himbara
    Tunggu hasil verifikasi yang akan dikirim ke email atau nomor telepon

    Cara Cek BSU 2025 Lewat Pospay

    Pospay merupakan aplikasi untuk pembayaran berbasis rekening Giropos milik PT Pos Indonesia. Masyarakat dapat mengecek status penerima BSU melalui aplikasi ini. Berikut panduan untuk mengeceknya.

    Unduh Pospay di Google Play Store atau App Store
    Daftar akun diaplikasi
    Cek notifikasi pada aplikasi untuk mengetahui sebagai penerima BSU atau bukan
    Syarat penerima BSU 2025
    Tidak semua pekerja menerima BSU. Terdapat syarat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jadwal Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 600.000, Begini Ceknya!

    Jadwal Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 600.000, Begini Ceknya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Program bantuan subsidi upah (BSU) kembali diluncurkan oleh pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk tahun 2025 sebagai salah satu program strategis nasional dalam rangka pemulihan ekonomi.

    BSU ditujukan khusus bagi pekerja atau buruh yang berpenghasilan rendah, guna membantu mereka mengatasi tekanan ekonomi serta menjaga daya beli masyarakat. Langkah ini juga menjadi bentuk konkret pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial dan mendukung stabilitas ekonomi nasional.

    Total bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp 600.000, yang merupakan akumulasi dari Rp 300.000 per bulan untuk periode Juni dan Juli 2025. Dana bantuan akan langsung ditransfer ke rekening penerima yang telah memenuhi persyaratan, melalui bank-bank milik negara dan Bank Syariah Indonesia.

    Kapan BSU Rp 600.000 Cair di Tahun 2025?

    Berdasarkan informasi dari akun resmi Instagram BPJS Ketenagakerjaan @bpjs.ketenagakerjaan, pencairan BSU tahun 2025 dimulai pada bulan Juni. Bantuan disalurkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 300.000 per bulan, dibayarkan sekaligus dua bulan, sehingga total yang diterima penerima manfaat adalah Rp 600.000.

    “Perihal pencairan bantuan subsidi upah tahun 2025, sesuai Permenaker Nomor 5 Tahun 2025 penyaluran BSU dimulai bulan Juni tahun 2025, silakan melakukan pengecekan secara berkala,” tulis pihak BPJS Ketenagakerjaan.

    Penyaluran dana dilakukan melalui bank-bank himpunan bank milik negara (Himbara) dan Bank Syariah Indonesia, yaitu:

    Bank Negara Indonesia (BNI)Bank Rakyat Indonesia (BRI)Bank Tabungan Negara (BTN)Bank MandiriBank Syariah Indonesia (BSI)

    Calon penerima diimbau melakukan pengecekan status secara berkala untuk mengetahui apakah mereka termasuk penerima bantuan atau tidak.

    Bagaimana Cara Cek Status Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan?

    Pengecekan status penerima BSU 2025 dapat dilakukan dengan mudah melalui beberapa saluran resmi berikut:

    1. Lewat situs resmi BPJS Ketenagakerjaan

    Buka situs https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/Scroll ke bagian “Cek apakah kamu termasuk calon penerima BSU?”Masukkan data diri: NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor HP, dan emailKlik “Lanjutkan” dan ikuti instruksi hingga selesai

    2. Lewat aplikasi Jamsostek Mobile (JMO)

    Unduh dan buka aplikasi JMOScroll ke menu “Cek eligibilitas bantuan subsidi upah”Masukkan data pribadi yang dimintaKlik “Lanjutkan” dan tunggu hasil verifikasi

    3. Lewat website Kemenaker

    Kunjungi https://bsu.kemnaker.go.id/Login menggunakan akun terdaftar, atau daftar jika belum memiliki akunSetelah masuk, sistem akan menampilkan status: Terdaftar, ditetapkan, atau tersalurkan

    4. Lewat aplikasi Pospay

    Unduh aplikasi Pospay dari Google Play Store atau App StoreDaftar akun dan loginCek notifikasi BSU untuk mengetahui status penerimaApa Saja Syarat untuk Mendapatkan BSU Rp 600.000?

    Penerima BSU tahun 2025 diatur melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025. Adapun syarat lengkapnya sebagai berikut:

    Warga negara Indonesia (WNI) dibuktikan dengan nomor induk kependudukan (NIK).Peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025.Menerima gaji atau upah paling banyak sebesar Rp 3,5 juta per bulan. Jika lebih, maka disesuaikan dengan UMP/UMK yang dibulatkan ke atas hingga ratus ribuan penuh.Bukan ASN, prajurit TNI, atau anggota Polri.Tidak sedang menerima bantuan sosial lain seperti program keluarga harapan (PKH) pada tahun anggaran berjalan.

    Selain pekerja/buruh di sektor umum, BSU juga akan disalurkan kepada guru honorer di bawah naungan Kemendikdasmen dan Kemenag, yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang.

    Dengan kemudahan pengecekan status dan informasi resmi yang tersedia, pekerja kini bisa lebih mudah mengetahui apakah mereka termasuk penerima BSU 2025. Pastikan memenuhi syarat dan cek secara berkala agar tidak ketinggalan pencairannya!

  • Koalisi Ojol hingga DPR Tolak Konvensi ILO, Ini Alasannya

    Koalisi Ojol hingga DPR Tolak Konvensi ILO, Ini Alasannya

    Jakarta: Koalisi ojek online (ojol) bersama DPR menyampaikan sikap menolak intervensi lembaga internasional terhadap sistem kemitraan ojek online di Indonesia.

    Penolakan itu disampaikan sebagai respons atas pernyataan Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, yang mewakili Menteri Ketenagakerjaan dalam forum ILO.

    Indonesia diketahui mendukung konvensi tersebut, yang dianggap KON bertentangan dengan realitas kemitraan ojol.

    “ILO nggak ada urusannya dengan nasib ojol di Indonesia, karena ojol bukan pekerja dan bukan buruh. Kami tolak intervensi ILO,” ujar Ketua Umum Koalisi Ojol Nasional (KON), Andi Kristiyanto dalam keterangan resminya, Rabu, 11 Juni 2025.

    Andi juga menilai ada pihak-pihak tertentu yang berupaya mengarahkan opini publik agar ojol dianggap sebagai pekerja tetap. Ia meminta pemerintah dan DPR tidak terpengaruh oleh narasi yang dianggap ditunggangi kepentingan tertentu. 
     

    Dukungan terhadap posisi Koalisi Ojol juga datang dari anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Gerindra, H. Obon Tabroni. Menurutnya, ojol bukan pekerja, melainkan mitra.

    “Awalnya saya ragu, tapi setelah mendengarkan masukan dari Koalisi Ojol, saya sadar bahwa benar mereka bukan buruh. Mereka mitra,” ujar Obon, yang kini tergabung dalam tim revisi UU Ketenagakerjaan.

    Koalisi Ojol Nasional juga membacakan petisi berisi empat poin penolakan, termasuk menolak politisasi isu ojol, keberatan atas pemotongan 10% tanpa kajian, serta menolak pengakuan ojol sebagai pekerja tetap.

    Sebelumnya, rencana penerapan Konvensi ILO untuk mereklasifikasi mitra ojek online menjadi pekerja tetap dinilai bisa memicu gejolak ekonomi. Direktur Eksekutif Modantara, Agung Yudha, menyebut dampaknya bisa merembet ke UMKM, layanan publik, hingga meningkatnya angka pengangguran. 

    Menurut Agung, jika reklasifikasi dipaksakan hanya 10–30% mitra pengemudi yang bisa terserap sebagai karyawan. Sisanya, 70-90%, diprediksi akan kehilangan pekerjaan.

    “Pemaksaan kebijakan ini dapat menyebabkan efek domino berupa menurunnya pendapatan jutaan UMKM, meningkatnya pengangguran, dan hilangnya kepercayaan investor,” kata Agung.

    Industri pengantaran dan mobilitas digital disebut menyumbang hingga 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jika sistem kemitraan diganti total, kontribusi ini diperkirakan menurun drastis, dengan potensi kerugian mencapai Rp178 triliun.

    Beberapa temuan dampak serupa juga terjadi di negara lain. Di Spanyol, setelah reklasifikasi, Uber memutus kemitraan dan Deliveroo hengkang dari pasar. Di Inggris dan AS, harga layanan naik dan volume pemesanan menurun drastis. Penurunan pendapatan UMKM, gangguan layanan logistik, dan risiko krisis sosial menjadi kekhawatiran utama.

    Jakarta: Koalisi ojek online (ojol) bersama DPR menyampaikan sikap menolak intervensi lembaga internasional terhadap sistem kemitraan ojek online di Indonesia.
     
    Penolakan itu disampaikan sebagai respons atas pernyataan Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, yang mewakili Menteri Ketenagakerjaan dalam forum ILO.
     
    Indonesia diketahui mendukung konvensi tersebut, yang dianggap KON bertentangan dengan realitas kemitraan ojol.

    “ILO nggak ada urusannya dengan nasib ojol di Indonesia, karena ojol bukan pekerja dan bukan buruh. Kami tolak intervensi ILO,” ujar Ketua Umum Koalisi Ojol Nasional (KON), Andi Kristiyanto dalam keterangan resminya, Rabu, 11 Juni 2025.
     
    Andi juga menilai ada pihak-pihak tertentu yang berupaya mengarahkan opini publik agar ojol dianggap sebagai pekerja tetap. Ia meminta pemerintah dan DPR tidak terpengaruh oleh narasi yang dianggap ditunggangi kepentingan tertentu. 
     

     
    Dukungan terhadap posisi Koalisi Ojol juga datang dari anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Gerindra, H. Obon Tabroni. Menurutnya, ojol bukan pekerja, melainkan mitra.
     
    “Awalnya saya ragu, tapi setelah mendengarkan masukan dari Koalisi Ojol, saya sadar bahwa benar mereka bukan buruh. Mereka mitra,” ujar Obon, yang kini tergabung dalam tim revisi UU Ketenagakerjaan.
     
    Koalisi Ojol Nasional juga membacakan petisi berisi empat poin penolakan, termasuk menolak politisasi isu ojol, keberatan atas pemotongan 10% tanpa kajian, serta menolak pengakuan ojol sebagai pekerja tetap.
     
    Sebelumnya, rencana penerapan Konvensi ILO untuk mereklasifikasi mitra ojek online menjadi pekerja tetap dinilai bisa memicu gejolak ekonomi. Direktur Eksekutif Modantara, Agung Yudha, menyebut dampaknya bisa merembet ke UMKM, layanan publik, hingga meningkatnya angka pengangguran. 
     
    Menurut Agung, jika reklasifikasi dipaksakan hanya 10–30% mitra pengemudi yang bisa terserap sebagai karyawan. Sisanya, 70-90%, diprediksi akan kehilangan pekerjaan.
     
    “Pemaksaan kebijakan ini dapat menyebabkan efek domino berupa menurunnya pendapatan jutaan UMKM, meningkatnya pengangguran, dan hilangnya kepercayaan investor,” kata Agung.
     
    Industri pengantaran dan mobilitas digital disebut menyumbang hingga 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jika sistem kemitraan diganti total, kontribusi ini diperkirakan menurun drastis, dengan potensi kerugian mencapai Rp178 triliun.
     
    Beberapa temuan dampak serupa juga terjadi di negara lain. Di Spanyol, setelah reklasifikasi, Uber memutus kemitraan dan Deliveroo hengkang dari pasar. Di Inggris dan AS, harga layanan naik dan volume pemesanan menurun drastis. Penurunan pendapatan UMKM, gangguan layanan logistik, dan risiko krisis sosial menjadi kekhawatiran utama.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Petugas Kebersihan: Kalau BSU Cair, Saya Langsung Beli Beras dan Telur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Juni 2025

    Petugas Kebersihan: Kalau BSU Cair, Saya Langsung Beli Beras dan Telur Megapolitan 11 Juni 2025

    Petugas Kebersihan: Kalau BSU Cair, Saya Langsung Beli Beras dan Telur
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Sejumlah pekerja berpenghasilan kurang Rp 3,5 juta per bulan mengaku telah menyiapkan penggunaan dana
    Bantuan Subsidi Upah
    (BSU) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
    Santi Rahmadani (33), petugas kebersihan di Cibinong, Kabupaten Bogor, mengatakan uang BSU tersebut akan digunakan untuk membeli bahan pokok.
    “Kalau cair (BSU), saya langsung buat beli beras, minyak, telur, itu aja dulu. Sekarang rasanya kayak makin mahal, padahal belanja cuma segitu-gitu aja,” ujar Santi kepada Kompas.com Rabu (11/6/2025).
    Dengan penghasilan pas-pasan, Santi mengaku sering kali harus berutang di warung demi bisa memenuhi kebutuhan harian.
    “Utang di warung sudah numpuk, kadang buat beli sabun, kopi, mi. Kalau ada BSU, ya bisa buat nutupin sedikit-sedikit,” katanya.
    Sementara itu, Toni (26), buruh pabrik di Kedung Halang, Kabupaten Bogor, juga sudah memiliki rencana jika dana BSU cair.
    Ia berencana menyisihkan sebagian untuk membantu orangtuanya di kampung, dan sisanya untuk ongkos kerja dan makan.
    “Gaji saya pas-pasan, belum buat bensin sama makan siang. Kalau dapat Rp 600 ribu, paling enggak bisa napas seminggu dua minggu lah,” ujar Toni.
    Ia mengaku tidak berharap banyak, namun bantuan tunai sekali bayar itu bisa jadi penyambung di tengah
    kondisi ekonomi
    yang serba mepet.
    “Buat kita yang kerja kasar gini, uang segitu tuh besar. Bisa banget nambal bolong-bolong,” kata dia.
    Diketahui, pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025. Subsidi gaji diberikan kepada pekerja atau buruh yang memenuhi syarat sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2015. 
    Penerima BSU wajib terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025. BSU 2025 diberikan sebesar Rp 300.000 per bulan untuk dua bulan yang dibayarkan sekaligus. 
    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, pemerintah akan mencairkan BSU sebelum pekan kedua Juni 2025 atau paling lambat 14 Juni 2025. 
    “Sebelum minggu kedua kami berharap sudah tersalurkan (BSU 2025),” ucap Yassierli di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan dikutip dari KompasTV, Kamis (5/6/2025).
    Saat ini, pemerintah masih melakukan pemutakhiran data penerima BSU sehingga bisa tepat sasaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wujudkan swasembada pangan, Bupati Kudus serahkan alsintan kepada kelompok tani

    Wujudkan swasembada pangan, Bupati Kudus serahkan alsintan kepada kelompok tani

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Wujudkan swasembada pangan, Bupati Kudus serahkan alsintan kepada kelompok tani
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Juni 2025 – 16:29 WIB

    Elshinta.com – Berkomitmen dalam mendukung kemajuan sektor pertanian, Bupati Kudus Jawa Tengah Sam`ani Intakoris menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani pada Selasa (10/6), di Pendapa Kabupaten Kudus. Bantuan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan daerah.

    “Hari ini saya menyerahkan bantuan alsintan dari Bapak Presiden RI melalui Kementerian Pertanian kepada Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, UPJA, maupun Brigade Pangan,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (11/6).

    Bupati berpesan agar bantuan alsintan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal, dikelola secara kolektif, dan dirawat dengan penuh tanggung jawab. “Kami berharap agar seluruh Poktan, Gapoktan, UPJA dan Brigade Pangan penerima bantuan alsintan ini dapat mengelola dan merawat alat-alat yang diberikan dengan baik,” pesan orang nomer satu di Kudus ini.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus,  Didik Tri Prasetyo menyebutkan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diserahkan langsung bupati kepada kelompok tani yang tersebar di  Kabupaten Kudus. Bantuan yang diberikan sebanyak 4 unit, terdiri dari 1 unit traktor roda dua, 1 unit traktor roda empat, 1 unit mesin tanam padi, dan 1 unit mesin pemanen padi.

    “Bantuan alsintan yang diserahkan langsung oleh Bapak Bupati hari ini berjumlah empat unit. Terdiri dari satu unit traktor roda dua, satu unit traktor roda empat, satu unit mesin tanam padi, dan satu unit mesin pemanen padi. Seluruhnya akan didistribusikan kepada kelompok tani di berbagai wilayah Kabupaten Kudus,” jelas Didik Tri Prasetyo, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus.

    Salah satu penerima bantuan, Santosa dari Gapoktan Tani Jaya, Kelurahan Mlatinorowito, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. Ia menyebut bahwa satu unit mesin tanam padi sangat dibutuhkan oleh kelompok taninya, mengingat ketersediaan buruh tani di wilayahnya semakin terbatas.

    “Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas bantuan mesin tanam padi ini. Keberadaan alat ini sangat membantu kami, terutama karena saat ini buruh tani agak sulit di daerah kami,” ungkap Santosa, perwakilan Gapoktan Tani Jaya, Kelurahan Mlatinorowito. 

    Keberadaan alsintan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja petani, mempercepat proses olah dan panen lahan, serta mendongkrak produktivitas pertanian secara keseluruhan. Lebih jauh, bupati juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani sangat penting untuk mewujudkan tercapainya ketahanan pangan dan swasembada pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Kudus.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pemerintah Diminta Tunda Kenaikan Cukai Rokok 3 Tahun, Ini Alasannya

    Pemerintah Diminta Tunda Kenaikan Cukai Rokok 3 Tahun, Ini Alasannya

    Jakarta

    Pelaku industri hasil tembakau (IHT) meminta pemerintah untuk mempertimbangkan moratorium kenaikan tarif CHT selama tiga tahun ke depan. Alasannya, karena saat ini dalam negeri sedang mengalami tekanan ekonomi dan penurunan daya beli.

    Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) NTB, Sahminudin, menyampaikan bahwa para petani berharap besar pada kebijakan Dirjen Bea Cukai yang baru, yakni Djaka Budi Utama. Menurutnya, kenaikan tarif CHT di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil dapat memicu efek domino yang merugikan, terutama bagi sektor padat karya seperti IHT.

    Menurutnya, moratorium ini bisa sejalan dengan target pemerintah dalam meraih penerimaan negara yang telah ditetapkan. Di mana, cukai hasil tembakau (CHT) menyumbang Rp 216,9 triliun terhadap penerimaan negara.

    “Penting sekali moratorium kenaikan CHT, karena untuk menstabilkan daya beli masyarakat itu,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

    Menurut Sahminudin, kebijakan tersebut dapat menunda potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan menjaga serapan hasil panen petani. Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap rokok ilegal yang memperparah kondisi petani. “Otomatis mengurangi kebutuhan tembakaunya, jadi nanti langsung petani terdampak juga itu. Apalagi sekarang ini kan pemerintah kita bilang belum mampu menjaga rokok ilegal,” tambahnya.

    Menanggapi seruan moratorium, Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC), Elizabeth Kusrini, memberikan pandangan yang lebih luas. Ia menilai bahwa kebijakan moratorium dapat memberikan ruang napas bagi ekosistem IHT, mulai dari petani, buruh pabrik, hingga pelaku UMKM distribusi. Stabilitas harga rokok dinilai mampu mempertahankan lapangan kerja.

    “Ketika cukai dinaikkan secara agresif, industri cenderung mengurangi pembelian bahan baku untuk efisiensi, sehingga pendapatan petani rentan terdampak. Tanpa reformasi menyeluruh dalam tata niaga tembakau, buruh tetap rentan terhadap pemutusan kerja sebagai dampak tekanan efisiensi dari perusahaan,” jelas Elizabeth.

    Ia juga mengingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan cukai dari tahun ke tahun, seperti lonjakan 23% pada 2020, dapat memicu reaksi ekstrem dari industri, termasuk PHK dan relokasi produksi. “Risiko terbesar adalah pada sektor padat karya, yakni buruh Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan petani tembakau, yang posisinya rentan dan kurang terlindungi dari dinamika pasar. Jika pabrik gulung tikar atau menurunkan kapasitas produksi karena ketidakpastian tarif, kelompok ini yang pertama terdampak,” tutup Elizabeth.

    Dengan latar belakang tersebut, moratorium kenaikan tarif CHT selama tiga tahun dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas industri, melindungi tenaga kerja, dan memastikan penerimaan negara tetap optimal tanpa mengorbankan kelompok rentan dalam rantai pasok tembakau.

    (igo/fdl)

  • 1
                    
                        Canda Prabowo: Harusnya Saya Sebut Kapolri Dulu, Baru Panglima TNI 
                        Nasional

    1 Canda Prabowo: Harusnya Saya Sebut Kapolri Dulu, Baru Panglima TNI Nasional

    Canda Prabowo: Harusnya Saya Sebut Kapolri Dulu, Baru Panglima TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menyapa
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
    dan
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit
    Prabowo secara berurutan. 
    “Panglima TNI yang saya hormati Jenderal TNI Agus Subiyanto. Kapolri, Kepala Kepolisian Republik INdonesia, yang saya hormati Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo,” kata Prabowo dari mimbar pidato peresmian Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025).
    Selanjutnya, dia merasa urutan sapaan tersebut terbalik. Seharusnya dia menyapa Kapolri dulu pada urutan pertama, barulah kemudian menyapa Panglima TNI di urutan kedua.
    “Harusnya Kapolri dulu, baru Panglima TNI-nya yang saya sebut,” kata Prabowo.
    Terlihat, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memperhatikan dengan saksama. 
    Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang semula membolak-balik buku di tangannya tiba-tiba mendongakkan arah pandangnya ke Prabowo.
    Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri HAM Natalius Pigai juga memperhatikan. Hanya Menko Hukum-HAM-Imigrasi-Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra yang menatap ke arah yang berbeda.
    Terlihat, Kapolri Jenderal Sigit yang duduk di belakang AHY langsung tersenyum, seolah dia langsung paham bahwa Prabowo sedang bercanda.
    “Sesuai urutan nama,” lanjut Prabowo sambil tersenyum, menjelaskan sebab kenapa dia menilai Kapolri harus disapa lebih dulu ketimbang Panglima TNI.
    Sebagaimana diketahui, nama Kapolri mengandung kata “Prabowo” dan nama Panglima TNI mengandung kata “Subiyanto”. Jika digabung, jadinya adalah “Prabowo Subiyanto”, mirip nama Prabowo Subianto sendiri.
    Para menteri tersenyum mendengar candaan Prabowo.
    Dalam acara peresmian kampus ini, hadir pula perwakilan negara-negara sahabat, para rektor perguruan tinggi, pimpinan lembaga pendidikan tinggi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan para mahasiswa-mahasiswi kadet Unhan.
    Candaan soal gabungan nama Kapolri dan Panglima TNI yang sama dengan nama dirinya juga pernah dilontarkan Prabowo di panggung perayaan Hari Buruh atau May Day di Monas, 1 Mei 2025 lalu.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Anggota DPRD Pakai Mazda CX-5 Diduga Tabrak Pendemo, Alasannya…

    Heboh Anggota DPRD Pakai Mazda CX-5 Diduga Tabrak Pendemo, Alasannya…

    Jakarta

    Viral anggota DPRD Cilegon Fraksi Partai Gelora, Hikmatullah diduga menabrak pendemo di kawasan pabrik di Ciwandan, Cilegon.

    Dalam video yang beredar di media sosial, sebuah Mazda CX-5 putih metalik terlihat menjepit seseorang di depan pagar berduri.

    Sejurus kemudian keluar seorang pria dengan baju safari keluar dari mobil tersebut.

    “Ini anggota dewan ya, perlu diketahui. Ini anggota dewan arogan ini, anggota dewan mencoba memprovokasi, arogan. Anggota dewan dari Partai Gelora, nih,” ujar suara dalam video tersebut.

    Kuasa hukum Hikmatullah, Muhibuddin, mengatakan kliennya tak sengaja menabrak pendemo di depan pabrik tersebut. Muhibuddin mengatakan Hikmatullah saat itu hendak melakukan pengontrolan di dalam perusahaan tersebut.

    “Pagi itu itu Pak Haji Hikmat sebelum berangkat ke kantor dewan memang sebenarnya tidak pernah untuk kontrol pekerjaan itu, tetapi di depan PT Bungasari ada aksi demo yang dilakukan buruh, sehingga Pak Haji Hikmat tidak mengetahui kalau itu ada demo, masuk lah Pak Haji Hikmat, memang ada beberapa pekerja atau buruh yang mengintimidasi karyawannya Pak Haji Hikmat, termasuk kendaraan Pak Haji Hikmat pun digebrak-gebrak, sehingga ada sedikit kaget, sehingga sedikit lah agak maju kendaraan itu ke depan, seolah d-framing oleh buruh bahwa Pak Haji Hikmat sengaja menabrak salah satu pendemo itu,” kata Muhibuddin kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

    Muhibuddin menegaskan kliennya itu tak ada niatan menabrak pendemo. Kliennya hanya ingin masuk ke area pabrik untuk mengontrol pekerjaan miliknya.

    “Oleh karena itu jelas sekali tidak ada niatan untuk menabrak atau menyakiti pendemo, yang jelas Pak Haji Hikmat punya hak untuk masuk ke dalam area PT Bungasari dalam rangka mengontrol pekerjaannya,” katanya.

    Video mobil anggota DPRD Cilegon diduga sengaja menabrak pendemo di depan pabrik kawasan Cilegon sempat viral di media sosial. Korban mengalami luka di kaki kiri.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat itu peserta aksi dari serikat buruh Federasi Serikat Buruh Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) melakukan aksi mogok kerja.

    “Kita kan dapat instruksi dari pengurus untuk tahan di pintu masuk, tahunya ada mobil dari anggota Dewan nerobos, saya kira nggak bakal sampai nabrak gitu, tahunya nabrak,” kata korban bernama Hasan kepada wartawan, Selasa (10/6).

    (riar/din)

  • Buruh Petik Jeruk di Jember Ngamuk, Dua Tewas, Istri Hamil Tua Kritis

    Buruh Petik Jeruk di Jember Ngamuk, Dua Tewas, Istri Hamil Tua Kritis

    Jember (beritajatim.com) – Seorang pria berprofesi sebagai buruh petik jeruk berinisial IN (27) Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengamuk, menyebabkan dua orang meninggal dunia dan dua orang kritis, termasuk istri pelaku, Selasa (10/6/2025) malam.

    Korban meninggal dunia adalah Armanu (57) dan ayah kandung tersangka Imam Syafii (52). Sementara dua korban lain yang dalam kondisi kritis adalah Farida (23), istri tersangka yang hamil delapan bulan dan paman tersangka Sanimin (65).

    Mulanya pada pukul 19.30 WIB, IN menuju rumah Armanu untuk menerima upah sebagai buruh petik jeruk sebesar Rp 150 ribu.

    Tak ada insiden apapun saat itu. Setelah urusan selesai, IN pulang.

    Namun pada pukul 20.15 WIB, IN yang kembali ke rumah mendadak mengambil clurit dan kembali ke rumah Amanu.

    “Tersangka membacok Korban dari belakang dan mengakibatkan Korban meninggal dunia di tempat,” kata Kepala Kepolisian Sektoe Umbulsari Ajun Komisaris Dian Eko Timoryono.

    Usai membacok sang juragan, IN pulang. Di sana, ayahnya Imam Syafii dan Farida sudah menanti. Cekcok terjadi.

    IN ngamuk dan membacok mereka. Sanimin yang tahu ada pertengkaran berusaha melerai. “Namun wajahnya dibacok juga oleh tersangka,” kata Dian..

    Syafii meninggal dunia di puskesmas. Sementara istri dan paman tersangka mendapat perawatan intensif karena dalam kondisi kritis.

    Polisi pun bergerak dan membekuk IN. Namun IN melakukan perlawanan dan menyerang petugas dengan golok. “Kami ferpaksa mengambil tindakan tegas terukur dengan cara melumpuhkan kaki pelaku,” kata Kapolsek.

    Polisi masih menyelidiki motif IN. Ada dugaan pelaku mengalami depresi. [wir/beq]