Topik: BOS

  • Bos Tentara Bayaran Undang Menhan Rusia ke Medan Perang Bakhmut

    Bos Tentara Bayaran Undang Menhan Rusia ke Medan Perang Bakhmut

    Kiev

    Bos tentara bayaran Rusia mengundang Menteri Pertahanan (Menhan) Sergei Shoigu untuk mengunjungi langsung garis depan pertempuran di kota Bakhmut, Ukraina bagian timur, untuk menilai situasi di sana. Bakhmut sekarang menjadi pusat pertempuran sengit antara pasukan Moskow dan Kiev.

    Seperti dilansir CNN, Jumat (12/5/2023), undangan untuk Shoigu itu disampaikan Yevgeny Prigozhin, yang merupakan bos kelompok paramiliter Wagner Group, atau yang biasa disebut sebagai tentara bayaran Rusia, dalam suratnya untuk Menhan Rusia yang dibagikan via media sosial.

    “Saya meminta Anda untuk datang ke wilayah Bakhmut, yang dikendalikan oleh unit-unit paramiliter (Federasi Rusia), dan menilai situasinya sendiri,” tulis Prigozhin dalam suratnya kepada Shoigu.

    Undangan ke medan pertempuran itu menjadi langkah provokatif terbaru dari Prigozhin yang ditujukan untuk jajaran pemimpin militer di Kremlin.

    Beberapa waktu terakhir, Prigozhin meningkatkan keluhan-keluhannya soal kemunduran pasukan tentara bayaran Rusia dalam pertempuran di wilayah Ukraina. Dia menyalahkan Kementerian Pertahanan Rusia atas kurangnya amunisi yang menghambat upaya pasukannya dalam menguasai wilayah Bakhmut.

    Prigozhin bahkan secara terang-terangan mengkritik Shoigu dan Kepala Staf Jenderal Militer Valery Gerasimov dalam pernyataan via video yang diunggah ke media sosial. Momen semacam itu yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap para pejabat tinggi Rusia.

    “Shoigu! Gerasimov! Mana amunisi saya?” tanya Prigozhin yang marah dalam video itu. Dia bahan menggunakan kata-kata umpatan dalam omelannya itu.

    Saksikan juga ‘Saat Trump: Jika Saya Presiden, Perang Ukraina-Rusia Berakhir Dalam 24 Jam!’:

  • Pengguna Belum Bisa Hide Status Online, Ada Apa WhatsApp?

    Pengguna Belum Bisa Hide Status Online, Ada Apa WhatsApp?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Aplikasi pesan instan WhatsApp tak kunjung memberikan fitur menyembunyikan (hide) status online secara luas bagi penggunanya.

    Pada Agustus lalu, WhatsApp mengumumkan perusahaannya tengah menguji coba fitur terbaru tersebut pada sejumlah pengguna.

    Pengumuman fitur baru ini disampaikan langsung oleh Bos Meta Mark Zuckerberg bersamaan dengan sederet fitur perlindungan privasi. Fitur-fitur ini diklaim dapat memberikan pengguna lebih banyak kontrol atas percakapan mereka dan menambahkan lapisan perlindungan saat mengirim pesan.

    “Beberapa fitur privasi baru akan diluncurkan di WhatsApp: keluar dari grup tanpa notifikasi, mengontrol siapa yang dapat melihat saat Anda online, dan pemblokiran tangkapan layar untuk pesan sekali lihat. Kami akan terus membangun cara baru untuk melindungi pesan Anda dan menjaganya tetap pribadi dan aman layaknya percakapan tatap muka,” ujar Zuckerberg dalam sebuah keterangan resmi, Selasa (9/8).

    Namun, fitur tersebut baru hadir untuk sejumlah pengguna beta atau tahap uji coba terbatas.

    Dilansir dari WABetaInfo, WhatsApp memberikan fitur baru ini untuk pengguna beta yang sudah melakukan pembaruan ke versi 2.22.20.9.

    Selain WhatsApp versi beta 2.22.20.9, fitur sembunyikan status online juga disebut kompatibel pada WhatsApp veta versi beta 2.22.20.7.

    Meski disebut sudah tersedia untuk pengguna beta dengan aplikasi yang menggunakan dua versi tersebut, penyebaran fitur ini tampaknya masih dilakukan secara bertahap.

    Nantinya fitur sembunyikan status online dapat diakses di kolom Settings > Account > Privacy > Last seen and online.

    Selain fitur sembunyikan status online, Zuckerberg juga mengumumkan fitur melihat partisipan terakhir grup dan blokir screenshot pada gambar sekali lihat.

    Salah satu alasan WhatsApp meluncurkan fitur-fitur tersebut dikarenakan studi internal mereka. Hasil studi mereka menemukan 72 persen pengguna ingin berbicara jujur tanpa filter di ruang digital ini, sementara 47 persen pengguna merasa nyaman melakukan hal tersebut di tempat yang aman dan pribadi.

    “Di WhatsApp, kami fokus membangun fitur-fitur produk yang memungkinkan pengguna untuk memiliki lebih banyak kontrol dan privasi atas pesan mereka,” kata Ami Vora, Head of Product di WhatsApp.

    “Dalam beberapa tahun ini kami telah menambahkan lapisan perlindungan yang saling terkait untuk membantu menjaga percakapan pengguna tetap aman. Fitur-fitur baru ini adalah salah satu cara kami terus memenuhi komitmen untuk menjaga privasi pesan,” pungkasnya.

    (lom/lth)

  • Elon Musk Ungkap Alasan Terbaru Batal Beli Twitter Rp652 T

    Elon Musk Ungkap Alasan Terbaru Batal Beli Twitter Rp652 T

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bos Tesla Elon Musk mengungkapkan alasan terbarunya dalam pembatalan pembelian Twitter senilai US$44 miliar (Rp652 triliun).

    Ia menyebut alasan tak ada informasi mengenai pembayaran pesangon Mantan Kepala Divisi Keamanan Twitter Peiter Zatko.

    Zatko sendiri diberhentikan dari pekerjaannya di Twitter pada Januari 2022 dengan alasan performa yang kurang baik.

    Beberapa bulan setelah keluar dari perusahaan media sosial tersebut, Zatko mengungkapkan sejumlah masalah keamanan di Twitter. Setelah pengungkapan ini, Musk mengajak Zatko untuk menjadi saksi memberikan keterangan dalam pertikaiannya dengan Twitter.

    Setelah mendapatkan keterangan, Musk mengirim surat ke Twitter yang menuduh perusahaan tersebut tidak memberi tahu dia tentang pembayaran pesangon jutaan dolar yang dilakukan pada bulan Juni kepada Zatko.

    Pengacara Musk berpendapat bahwa kegagalan untuk meminta persetujuan Musk sebelum membayar Zatko memberikan dasar hukum lain untuk memutuskan kesepakatan pembelian Twitter.

    Menanggapi tuduhan ini, Twitter menyebut pihaknya seharusnya memberitahu Musk ada karyawan yang tidak puas dan melemparkan berbagai tuduhan terhadap perusahaannya.

    “Teman saya tampaknya mengatakan bahwa Twitter seharusnya memberi tahu Musk bahwa ada mantan karyawan yang tidak puas yang membuat berbagai tuduhan yang telah ditanyakan dan ternyata tidak berdasar,” kata pengacara Twitter William Savitt pada awal pekan ini, seperti dikutip AFP.

    Lebih lanjut, Musk membatalkan pembelian Twitter dengan alasan perusahaan tersebut memberi informasi salah tentang akun bot di platformnya.

    Dalam putusan awal pekan ini, kanselir pengadilan Delaware yang mengawasi kasus tersebut, Kathaleen McCormick, mengatakan Musk dapat menambahkan pengungkapan dan keterangan Zatko dalam kasusnya.

    Namun McCormick menolak permintaan Musk untuk mendorong kembali litigasi. Menurut McCormick, memperpanjang gugatan akan berisiko lebih lanjut merugikan Twitter dalam skala yang terlalu besar, sehingga tidak dapat dibenarkan.

    Musk dan Twitter tengah terlibat sengketa sengit terkait pembatalan pembelian Twitter. Sidang kasus besar ini akan dimulai pada 17 Oktober mendatang di pengadilan Delaware.

    (lom/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Google Search Labeli Julianto Eka Putra ‘Sex Predator’, Kok Bisa?

    Google Search Labeli Julianto Eka Putra ‘Sex Predator’, Kok Bisa?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nama terdakwa kasus pelecehan seksual di sekolah Selamat Pagi Indonesia, Jawa Timur, Julianto Eka Putra dicap sebagai predator seksual oleh mesin pencari Google.

    Sebelumnya, Pengadilan Negeri Malang, Rabu (7/9), memvonis Julianto Eka Putra, Bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia, dengan hukuman 12 tahun penjara. Motivator itu dinilai terbukti dalam dakwaannya melakukan tindakan kekerasan seksual kepada siswanya.

    “Pidana terhadap terdakwa Julianto Eka Putra Alias Ko Jul berupa Pidana Penjara selama 12 tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan,” ujar Hakim Herlina Rayes, Rabu (7/9).

    Tak lama setelah putusan, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Rabu (7/9) pukul 14.00 WIB, atribusi “sex predator – businessperson” muncul otomatis ketika mengetik nama Julianto Eka Putra di kolom pencarian Google.

    Label sejenis muncul pada teaser Wikipedia pada bagian sebelah kanan hasil pencarian. “Julianto Eka Putra (Sex Predator),” demikian judul tampilan depan Wikipedia di Google itu.

    Namun, saat diklik ke laman Wikipedia, status itu hilang. Yang ada hanya nama lengkap Julianto yang dilanjutkan dengan keterangan soal riwayat standarnya sebagai “seorang pebisnis, praktisi, dan motivator asal Indonesia”.

    Saat dihubungi, Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan mengatakan masih akan mengecek temuan tersebut kepada tim internal.

    “Aku juga kurang paham kenapa bisa muncul gini. Biar aku check dulu ya,” ujar Feliciana kepada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat, Rabu (7/9).

    Diberitakan sebelumnya, Julianto diduga melakukan kekerasan seksual terhadap 15 siswa SMA SPI, di Kota Batu, Jawa Timur.

    Saat persidangan, jaksa mengungkap Julianto berulangkali mencoba mengintimidasi para korbannya untuk mundur dan tak memberikan kesaksian.

    Dia kemudian ditangkap oleh tiga kompi personel Polda Jatim, di rumahnya, yang berada di perumahan Citraland, Surabaya. Terdakwa pun langsung ditahan di Lapas Lowokwaru Malang.

    Julianto eka putra dicap predator seksual dalam laman pencarian Google, Rabu siang. (Foto: Tangkapan layar Google)

     

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Whatsapp Ajak Penggunanya Isi Survei, Bisa Menolak?

    Whatsapp Ajak Penggunanya Isi Survei, Bisa Menolak?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Whatsapp mengajak para penggunanya untuk mengisi survei via gawai mereka. Platform milik Meta itu ingin mendapat tanggapan dari para pengguna soal serangkaian fitur dan pembaruan yang telah dilakukan.

    Melansir Wabetainfo, survei itu saat ini dalam tahap penggarapan. Dalam tangkapan layar yang dibagikan, Whatsapp menegaskan respon pengguna akan tetap terjaga meski telah mengikuti survei.

    “Ini adalah percakapan resmi WhatsApp Surveys. Mengambil survei ini adalah pilihan. Jika Anda memilih berpartisipasi, respon Anda akan tetap terjaga,” tulis Whatsapp dalam kolom percakapannya.

    Pengguna sendiri dibebaskan untuk ikut atau memblok layanan survei tersebut. Untuk akun resmi, Whatsapp menandakannya dengan centang hijau sehingga dikenali pengguna.

    Di sisi lain, Whatsapp juga tengah mengembangkan fitur baru untuk varian Whataspp Business. Nantinya, pengguna bisa menautkan percakapan tertentu kepada perangkat yang spesifik.

    Hal ini diklaim berguna agar pengguna bisa mengatur percakapan tertentu dalam satu perangkat. Namun fitur ini tidak akan tersedia untuk varian Whatsapp biasa.

    “Chat yang ditautkan akan disorot dalam perangkat tertentu sehingga pengguna perangkat itu tahu, chat mana yang harus mereka atur,” tulis Wabetainfo.

    Whatsapp sendiri terus berkembang lebih dari sekadar aplikasi percakapan. Di India, para penggunanya sudah bisa mulai berbelanja via Whatsapp.

    Itu setelah Meta selaku induk perusahaan Whatsapp telah mengumumkan integrasi dengan JioMart.

    Melansir The Verge, pengguna Whatsapp nantinya hanya perlu mengetik ‘Hi’ ke nomor JioMart sebelum bisa berbelanja barang yang mereka butuhkan semisal sembako.

    “Kami meluncurkan pengalaman end-to-end shopping pertama di Whatsapp, membuat orang-orang di India bisa menelusuri katalog JioMart, menambahkan barang ke keranjang mereka dan kemudian membayarnya. Semua dilakukan di dalam Whatsapp,” tulis Whatsapp dalamsitus resminya.

    Dalam publikasinya, tampak tampilan katalog dari JioMart berupa buah-buahan segar, roti, beras, minuman, dan barang-barang lain. Pengguna nantinya hanya perlu memilih barang yang mereka inginkan.

    Kemudian, mereka harus mengklik ‘add to cart (tambahkan ke keranjang)’ lalu membayarnya menggunakan rekening bank dengan mengklik ‘send payment (kirim pembayaran)’. Untuk membayar, pengguna harus mendaftarkan rekening bank mereka yang akan digunakan sebagai sumber dana.

    “Antusias untuk meluncurkan kerjasama kami dengan JioMart di India. Ini adalah end-to-end shopping pertama kami di Whatsapp. Orang-orang sekarang bisa membeli barang harian lewat JioMart di dalam kolom percakapan,” kata bos Meta, Mark Zuckerberg dalam halaman Facebooknya.

    (lth/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lawan Twitter di Pengadilan, Elon Musk Sudah Punya Kartu As?

    Lawan Twitter di Pengadilan, Elon Musk Sudah Punya Kartu As?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bos Tesl, Elon Musk membawa mantan petinggi Twitter Peiter ‘Mudge’ Zatko untuk bersaksi dalam kasus pembatalan pembelian Twitter senilai US$44 miliar atau Rp652 triliun. Kehadiran Zatko pun disinyalir menjadi kartu as Elon lantaran posisi Zatko yang sangat penting di Twitter.

    Zatko merupakan mantan Kepala divisi keamanan Twitter, sehingga ia berkoordinasi langsung dengan CEO Twitter dalam pekerjaannya.

    Dikutip dari Washington Post, Zatko juga merupakan pelopor keamanan yang dikenal di industri ini karena sejarahnya mengungkap kelemahan perangkat lunak.

    Baru-baru ini Zatko dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN mengungkap bagaimana sistem keamanan Twitter sangat rapuh karena membiarkan terlalu banyak karyawannya mengakses pusat kontrol serta sebagian besar informasi sensitif tanpa pengawasan yang memadai.

    Zatko juga menuduh beberapa eksekutif senior perusahaan telah berusaha untuk menutupi kerentanan serius Twitter. Selain itu, ia juga menuduh satu atau lebih karyawan Twitter saat ini mungkin bekerja untuk dinas intelijen asing.

    Zatko juga menuduh Twitter menyesatkan regulator dari Komisi Perdagangan Federal (FTC) dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) tentang masalah keamanan.

    Pemanggilan untuk bersaksi yang dilakukan Musk membuat Zatko menjadi pusat dari pertikaiannya dengan Twitter. Sebagai salah satu pejabat tinggi di Twitter, kesaksian Zatko mungkin dapat menguatkan alasan Musk mundur dari pembelian Twitter.

    Tim hukum Musk mengambil tindakan tak lama setelah klaim Zatko tentang kerentanan Twitter mencuat ke publik. Dilansir dari The Verge, Zatko dijadwalkan untuk memberikan kesaksian pada Jumat (9/9) mendatang.

    Lebih lanjut, Zatko juga menuduh Twitter dengan sengaja mengecilkan angka aktivitas bot di platformnya.

    Hal tersebut merupakan salah satu alasan Musk mundur dari kesepakatannya dengan Twitter.

    Di sisi lain, CEO Twitter Parag Agrawal membantah klaim Zatko dan menyebutnya sebagai “narasi palsu” dalam email yang dikirim ke staf dan pernyataan yang dikirim ke media.

    Twitter dan Elon Musk akan berhadapan di pengadilan pada 17 Oktober di Delaware soal akuisisi yang juga tak kunjung rampung. Musk bersikukuh membatalkannya karena faktor akun bot, sementara Twitter ingin proses akuisisi segera rampung.

    (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cukup Ketik ‘Hi’, Pengguna Whatsapp Kini Bisa Belanja Sembako

    Cukup Ketik ‘Hi’, Pengguna Whatsapp Kini Bisa Belanja Sembako

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para pengguna Whatsapp di India kini bisa berbelanja bahan harian tanpa perlu meninggalkan aplikasi mereka. Itu setelah Meta selaku induk perusahaan Whatsapp telah mengumumkan integrasi dengan JioMart.

    Melansir The Verge, pengguna Whatsapp nantinya hanya perlu mengetik ‘Hi’ ke nomor JioMart sebelum bisa berbelanja barang yang mereka butuhkan semisal sembako.

    “Kami meluncurkan pengalaman end-to-end shopping pertama di Whatsapp, membuat orang-orang di India bisa menelusuri katalog JioMart, menambahkan barang ke keranjang mereka dan kemudian membayarnya. Semua dilakukan di dalam Whatsapp,” tulis Whatsapp dalam situs resminya.

    Dalam publikasinya, tampak tampilan katalog dari JioMart berupa buah-buahan segar, roti, beras, minuman, dan barang-barang lain. Pengguna nantinya hanya perlu memilih barang yang mereka inginkan.

    Kemudian, mereka harus mengklik ‘add to cart (tambahkan ke keranjang)’ lalu membayarnya menggunakan rekening bank dengan mengklik ‘send payment (kirim pembayaran)’. Untuk membayar, pengguna harus mendaftarkan rekening bank mereka yang akan digunakan sebagai sumber dana.

    “Antusias untuk meluncurkan kerjasama kami dengan JioMart di India. Ini adalah end-to-end shopping pertama kamidi Whatsapp. Orang-orang sekarang bisa membeli barang harian lewat JioMart di dalam kolom percakapan,” kata bos Meta, Mark Zuckerberg dalam halaman Facebooknya.

    “Bisnis perpesanan adalah sebuah area dengan momentum yang nyata dan pengalaman berdasar percakapan seperti ini akan menjadi sarana bagi orang-orang dan pebisnis untuk berkomunikasi dalam beberapa tahun ke depan,” katanya menambahkan.

    Sementara itu, Mukesh Ambani selaku Direktur Operasional Reliance Industries, induk perusahaan JioMart, mengatakan, kerjasama ini merupakan bagian dari menjadikan India sebagai pemimpin di masyarakat digital.

    “Visi kami adalah menjadikan India sebagai pemimpin di masyarakat digital dunia. Ketika platform Jio dan Meta mengumumkan kerjasama di 2020, Mark dan saya berbagi visi untuk membawa lebih banyak orang dan bisnis ke dalam jaringan dan membuat solusi yang benar-benar inovatif yang akan menambahkan kenyamanan kepada kehidupan sehari-hari orang-orang India,” katanya.

    Saat ini, ada 400 juta pengguna Whatsapp di India. Itu menjadikannya sebagai negara dengan pengguna Whatsapp terbanyak di dunia.

    (lth/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Instagram Bantah ‘Obral’ Lokasi Pengguna ke Follower

    Instagram Bantah ‘Obral’ Lokasi Pengguna ke Follower

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bos Instagram, Adam Mosseri membantah perusahaannya membagikan lokasi pengguna ke pengikut atau mereka.

    Sebelumnya, jagat maya diramaikan dengan kabar pembaruan iOS teranyar mengizinkan lokasi seseorang diketahui lewat aplikasi Instagram.

    Kabar tersebut lantas membuat sejumlah pengguna mematikan izin lokasi mereka.

    Namun demikian, Mosseri membantah kabar itu. “Ingin membagikan utas in hanya untuk kejelasan. Layanan lokasi adalah setelah perangkat di ponsel Anda, bukan fitur baru dari Instagram. Fungsinya mirip dengan tag lokasi. “Kami tidak membagikan lokasi Anda ke orang lain,” kata Mosseri melalui akun Twitter resmi pribadinya, Jumat (26/8).

    Wanted to share this 🧵 for clarity. Location Services is a device setting on your phone, not a new feature from Instagram, and it powers things like location tags. We don’t share your location with other people. https://t.co/6R6XMOCppj

    — Adam Mosseri (@mosseri) August 25, 2022

    Dalam unggahan tersebut, Mosseri juga menjelaskan lokasi perangkat Instagram memperkuat fitur tag lokasi tetapi aplikasi tersebut tidak akan membagikan lokasi pengguna ke orang lain.

    Instagram pun menjelaskan dalam utas terpisah bahwa mereka tidak membagikan lokasi pengguna kepada pengguna lain atau follower mereka. “Untuk memperjelas, kami tidak membagikan lokasi Anda dengan yang lain. Sama seperti perusahaan media sosial lainnya, kami menggunakan lokasi persis untuk hal-hal seperti tag lokasi dan fitur di peta,” tulis Instagram.

    Postingan Instagram yang viral tidak selalu menjadi tempat terbaik untuk menemukan informasi yang dapat dipercaya, sehingga verifikasi informasi harus dilakukan.

    Dilansir dari GSM Arena, jika pengguna khawatir aplikasi menggunakan lokasi Anda, maka pengguna harus menonaktifkannya dari pengaturan aplikasi perangkat.

    Baik iOS dan Android menawarkan opsi untuk membagikan perkiraan lokasi dan bukan posisi tepat. Kedua perangkat juga dapat merekam log riwayat aplikasi mana yang mengakses data lokasi.

    Kedua perangkat tersebut juga memiliki opsi untuk pemberikan izin lokasi yang dibagi menjadi tiga, yakni “never” untuk tidak sama sekali memberikan izin; “ask next time” yang membuat aplikasi meminta izin setiap kali aplikasi dibuka atau sistem aplikasi membutuhkan izin; “while using this app” untuk pemberian izin secara terus menerus.

    (lom/lth)

  • Elon Musk Bisa Akses Beberapa Data Penting Twitter, Lanjut Akuisisi?

    Elon Musk Bisa Akses Beberapa Data Penting Twitter, Lanjut Akuisisi?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bos Tesla Elon Musk mendapat izin akses sejumlah data penting Twitter dalam perang pencarian informasi sebelum sidang yang dimulai Oktober.

    Sebelumnya, Musk dan kuasa hukumnya meminta akses untuk semua data Twitter. Namun Hakim Kathaleen McCormick menolak permintaan “tidak masuk akal” tersebut, tetapi memberikan izin untuk mengakses sejumlah data penting saja.

    Twitter harus menyerahkan beberapa data tambahan yang berkaitan dengan cara menghitung statistik “pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi” (mDAU) dan perkiraan aktivitas bot terkait yang menurut Musk adalah palsu.

    “Penggugat [Twitter] mengalami kesulitan untuk mengukur beban menanggapi permintaan itu karena tidak ada orang waras yang pernah mencoba melakukan upaya seperti itu. Cukuplah untuk mengatakan, Penggugat telah menunjukkan bahwa permintaan semacam itu terlalu memberatkan,” kata McCormick dalam putusannya.

    Musk dan Twitter kini tengah mengejar informasi untuk mendukung argumen masing-masing tentang apakah Musk boleh keluar dari kesepakatan pembelian Twtter senilai US$44 miliar, seperti dikutip The Verge.

    Keduanya tengah berpacu dengan waktu sebelum persidangan dimulai pada 17 Oktober.

    Lebih lanjut, putusan terbaru ini mengharuskan Twitter menyerahkan 9.000 akun yang ditinjau untuk audit pada kuartal keempat 2021.

    Dilansir dari Engadget, Twitter mengatakan kepada pengadilan snapshot historis yang digunakan pada kuartal keempat 2021 tidak ada lagi dan dapat memakan waktu hingga dua minggu untuk membuatnya kembali, sehingga hakim memberi perusahaan banyak waktu untuk melakukannya.

    Selain itu, Twitter diharuskan memberikan informasi kepada tim Musk tentang bagaimana 9.000 akun tersebut dipilih untuk ditinjau.

    Selain itu, mereka juga perlu menyerahkan sekumpulan data tambahan lain tentang metrik kunci lain yang diidentifikasi.

    “Sekumpulan data tambahan kecil dari database tinjauannya – dokumen yang mencerminkan diskusi tentang metrik kunci lainnya yang diidentifikasi oleh Tergugat, terlepas dari apakah dokumen-dokumen itu secara tegas membahas mDAU,” tulis McCormick.

    Selain itu, hakim sebagian menyetujui permintaan Twitter untuk dokumen dari pihak Musk saat Twitter mencari informasi tentang analisis data yang dilakukan Musk sebelum ia berusaha keluar dari kesepakatan.

    McCormick mengatakan setidaknya Musk harus menghasilkan analisis serta identifikasi informasi terkait pada log hak istimewa sehingga pengacara Twitter dapat meminta akses ke dokumen tertentu.

    (lome/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kasus Dugaan Facebook Jaring 87 Juta Data Pengguna Berujung Damai

    Kasus Dugaan Facebook Jaring 87 Juta Data Pengguna Berujung Damai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kasus skandal Cambridge Analytica yang menimpa Facebook berujung damai. Bos Meta Mark Zuckerberg dikabarkan tidak perlu beri kesaksian.

    Kasus skandal Cambridge Analytica telah berlangsung selama empat tahun. Facebook digugat karena dianggap melanggar privasi penggunanya dengan membagikan data mereka ke pihak ketiga, yakni konsultan politik berbasis di Inggris bernama Cambridge Analytica.

    Cambridge Analytica diduga mengumpulkan data 87 juta pengguna Facebook dan menggunakannya untuk keperluan kampanye politik Donald Trump saat Pemilu di Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, Facebook juga dituduh tidak melindungi data tersebut secara memadai agar tidak disalahgunakan oknum.

    Salah satu perjalanan kasus ini membawa Zuckerberg untuk bersaksi di depan Kongres pada 2018. Namun kesaksian Zuckerberg saat itu tidak banyak membantu untuk menjernihkan skandal atau menjelaskan dengan tepat apa yang terjadi dengan Cambridge Analytica.

    Kini kasus yang menggerogoti kepercayaan publik pada platform ini akan diakhiri dengan damai disertai dengan pembayaran sejumlah uang yang disepakati, atau dalam istilah hukum disebut settlement.

    Dilansir dari Reuters, Senin (29/8), belum diketahui seberapa besar nominal yang harus dibayarkan Facebook dalam kasus class action yang bergulir di pengadilan federal San Fransisco ini.

    Namun sebuah dokumen pada Jumat (26/8) meminta hakim untuk menunda kasus selama 60 hari untuk memberi waktu pada kuasa hukum kedua belah pihak menyelesaikan settlement tertulisnya.

    Lebih lanjut, jika kasus ini tak diselesaikan dengan settlement, Bos Meta Mark Zuckerberg dan Chief Operating Officer (COO) Sheryl Sandberg dijadwalkan untuk memberikan kesaksian atau deposisi pada 20 September mendatang.

    Zuckerberg tak perlu bersaksi di bawah sumpah dan menjelaskan apa yang terjadi pada perusahaannya saat Pemilu AS pada 2016.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]