Topik: BOS

  • Jorge Martin Juara MotoGP, Tim Pabrikan Ducati Menyesal Tak Jadi Rekrut?

    Jorge Martin Juara MotoGP, Tim Pabrikan Ducati Menyesal Tak Jadi Rekrut?

    Jakarta

    Bersama tim satelit Pramac Racing, Jorge Martin membuktikan diri bisa menjuarai balap motor kasta tertinggi, MotoGP. Apakah tim pabrikan Ducati Lenovo menyesal tidak jadi merekrut Martin?

    Tim Ducati Lenovo sejatinya memiliki dua kali kesempatan merekrut Martin, yakni pada 2022 dan 2024. Tapi sayangnya, pada 2022 Ducati Lenovo lebih memilih Bastianini ketimbang Martin. Selanjutnya pada tahun 2024, pabrikan asal Borgo Panigale tersebut menyingkirkan Martin untuk memberi tempat buat Marc Marquez.

    Martin yang kecewa pun akhirnya memilih hengkang ke tim pabrikan, Aprilia Racing. Ya, Martin memang memiliki cita-cita untuk membela tim pabrikan di MotoGP. Saat dia tidak mendapatkan kesempatan itu di Ducati Lenovo, maka Martin tidak ragu-ragu menyeberang ke merek lain, asalkan itu tim pabrikan atau factory team.

    Kini setelah Martin menunjukkan prestasi cemerlang di ujung perjalanan bersama tim satelit Ducati Pramac Racing, apakah bos-bos Ducati menyesali keputusannya yang tak jadi membawa Martin ke tim pabrikan?

    Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, mengatakan, Ducati harus membuat keputusan sulit dengan mengorbankan Martin dan Pramac Racing. Di samping itu, Tardozzi dengan tegas mengatakan bahwa Ducati akan tetap menjadi favorit juara musim depan, meskipun tak ada Martin di paddock mereka.

    “Ducati tahun ini memiliki ‘fabulous four’ karena ada empat pebalap Ducati di posisi pertama, kedua, ketiga, dan keempat di kejuaraan ini,” bilang Tardozzi dalam wawancara dengan Crash.

    “Memang sayangnya, kami terpaksa mengambil beberapa keputusan, membuat beberapa keputusan yang sangat sulit. Dan pada akhirnya kami mengambilnya dan sayangnya Martin dan Enea harus meninggalkan Ducati karena mereka lebih suka motor pabrikan lain,” tambah Tardozzi.

    Kehilangan Martin dan Bastianini, juga tim Pramac Racing yang pindah ke Yamaha musim depan, memang menjadi hal yang memalukan bagi Ducati. Meski begitu, Ducati harus mengambil banyak keputusan. “Kami hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka di masa mendatang,” terangnya lagi.

    “Saya pikir Ducati akan tetap kuat tahun depan, dan saya pikir ini adalah sesuatu yang perlu kami buktikan kepada para penggemar, bahwa kami telah mengambil keputusan yang tepat,” ungkap Tardozzi.

    (lua/rgr)

  • Kuasa Hukum Duta Palma Minta Kejagung Perhatikan Nasib Puluhan Ribu Karyawan yang Terancam PHK
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 November 2024

    Kuasa Hukum Duta Palma Minta Kejagung Perhatikan Nasib Puluhan Ribu Karyawan yang Terancam PHK Nasional 18 November 2024

    Kuasa Hukum Duta Palma Minta Kejagung Perhatikan Nasib Puluhan Ribu Karyawan yang Terancam PHK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kuasa hukum Duta Palma Grup, Handika Honggowongso, menyatakan bahwa penyitaan aset oleh penyidik Kejaksaan Agung tetap harus memberikan rasa keadilan.
    Sebab, keberlangsungan Duta Palma Grup yang telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang terkait korupsi usaha perkebunan kelapa sawit itu, tidak hanya terkait tersangka individu maupun korporasi.
    Handika menerangkan, Duta Palma grup juga menjadi tempat mencari nafkah para karyawannya.
    “Kalau semua proses bisnis Duta Palma grup dan pihak terafiliasi dianggap sebagai skema pencucian uang, uang disita dan rekening diblokir, mohon Kejagung mempertimbangkan nasib 21.000 ribu karyawan yang menghidupi ratusan ribu keluarganya,” ungkap Handika dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (18/11/24).
    Menurut Handika, sejak penetapan tersangka grup Duta Palma, kondisi di internal perusahaan sudah mengalami kegoyahan luar biasa
    Dia tidak memungkiri bahwa dampak dari proses hukum itu mengakibatkan macet atau anjloknya bisnis Duta Palma grup dan pihak terafiliasi.
    Penyitaan aset dan uang yang gencar dilakukan penyidik Kejagung juga akan berdampak pada nasib 23.000 karyawan.
    Jika tidak ada solusi, rencananya akan dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
    Lebih lanjut, dia pun memandang bahwa kasus ini tidak memberikan pertimbangan dari aspek lebih luas dan adil. Sebab, ada banyak perusahaan serupa yang tidak di proses hukum oleh Kejagung.
    “Ada ribuan perusahaan sawit yang berada di kawasan hutan, Kenapa mereka bisa menyelesaikan lewat mekanisme pembayaran denda yang diatur Kemenhut?” ujar Handika.
    Ditegaskan Handika, Duta Palma grup sudah memiliki izin lokasi dan kebun sawit.
    Kendati demikian, penyelesaian persoalannya tidak diperkenankan lewat mekanisme pembayaran denda administrasi berupa pembayaran dana reboisasi, PSDH dan lainnya
    “Padahal hal itu tertuang dalam pasal 110 huruf a dan 110 huruf b UU Ciptaker,” dan Duta Palma grup siap membayar denda administrasi yang jumlah biayaya sekitar 3 triliun, kata dia.
    Diungkapkan Handika, jika mekanisme denda administrasi diberlakukan bagi Duta Palma Grup, sejatinya persoalan internal sampai ke PHK besar-besaran dapat dicegah.
    Oleh karenanya, penyidik Kejagung tetap diharapkan dapat memberikan rasa keadilan sejalan dengan penegakan hukum.
    Kejagung sebelumnya telah melakukan beberapa kali penyitaan aset Duta Palma. Terbaru, Kejagung memamerkan tumpukan uang tunai Rp 372 miliar sitaan dari
    Duta Palma Group
    .
    Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Abdul Qohar mengatakan, uang tersebut diperoleh dari dua penggeledahan pada Selasa (1/10/2024) dan Rabu (2/10/2024).
    Sebagai informasi tambahan, pada Oktober, Kejagung melakukan penggeledahan dan menyita uang tunai senilai Rp 372 miliar di Menara Palma, Jakarta Selatan, serta Rp 304,5 miliar di Kantor PT Asset Pacific, Jakarta Selatan.
    Selain itu, pada September, Kejagung juga menyita Rp 450 miliar yang merupakan milik PT Asset Pacific, entitas usaha dari
    PT Duta Palma Group
    .
    Adapun Mahkamah Agung telah menjatuhkan pidana badan selama 16 tahun penjara kepada Surya Darmadi, bos
    PT Duta Palma
    Group.
    Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Surya Darmadi terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi terkait penyerobotan lahan di Kabupaten Indragiri Hulu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mulai Judol hingga Kasus Bos Klub Malam di Surabaya, Mahfud Tegaskan Polri Tidak Bersandiwara di Dua Kasus Itu

    Mulai Judol hingga Kasus Bos Klub Malam di Surabaya, Mahfud Tegaskan Polri Tidak Bersandiwara di Dua Kasus Itu

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD menyoroti dua kasus yang tengah jadi sorotan publik belakangan ini. Ia menyebut ada keraguan kasus tersebut tuntas.

    Dua kasus itu adalah Judi Online (Judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kemudian kasus bos klub malam di Surabaya Ivan Sugianto.

    “Karena pengalaman masa lalu, banyj yang ragu dan khwatir: penanganan judol di Komdigi takkan sampai menyentuh pejabat yang paling bertanggungjawab dan terlibat,” kata Mahfud dikutip dari unggahannya di X, Senin (18/11/2014).

    Sementara itu, kasus Ivan sebelumnya diragukan karena disinyalir pria yang ditangkap adalah palsu. Alias pemeran pengganti.

    “Begitu pun penangkapan Ivan Sugianto yang menyuruh anak SMA bersujud dan menggonggong hanya sandiwara, Ivan yang ditangkap adalah palsu dan hanya pemeran pengganti,” ucapnya.

    Namun menurut sumber yang ia terima, polisi tidak main-main dengan kasua tersebut.

    “Menurut sumber yang saya peroleh, POLRI tidak bersandiwara atas 2 kasus itu,” ujar mantan Menteri Koordinator Hukum, Politik, dan Keamanan itu.

    Mahfud menegaskan dua hal.

    “Pertama, penanganan kasus judol di Komdigi akan sampai ke otak dan jantung pelaku. Dua, Ivan Sugianto yang ditangkap itu asli,” terangnya.

    Untuk membuktikan hal tersebut, wajah Ivan nantinya akan ditampilkan ke publik. Saat akan dilimpahkan ke kejaksaan.

    “Saat pelimpahan ke kejaksaan nanti wajah Ivan akan ditunjukkan kepada publik tanpa memakai masker,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Video: Menkomdigi Bertemu Bos NVIDIA, Bahas Keamanan Data

    Video: Menkomdigi Bertemu Bos NVIDIA, Bahas Keamanan Data

    Video: Menkomdigi Bertemu Bos NVIDIA, Bahas Keamanan Data

  • Bos Sritex Sebut Pekerja yang Dirumahkan Bisa Bertambah Karena Hal Ini

    Bos Sritex Sebut Pekerja yang Dirumahkan Bisa Bertambah Karena Hal Ini

    Sukoharjo,CNBC Indonesia – Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan menyatakan, bahwa pemerintah terus memperjuangkan hak dan nasib para pekerja PT Sritex.

    Hal ini disampaikan Wamenaker Noel, ketika menghadiri istighosah bersama seluruh pekerja PT Sritex, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (15/11).

    Noel menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya agar pekerja Sritex tidak terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

  • Mengejutkan! Menhan Pilihan Trump Pernah Dituduh Lakukan Kekerasan Seks

    Mengejutkan! Menhan Pilihan Trump Pernah Dituduh Lakukan Kekerasan Seks

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump telah mengejutkan banyak orang di Washington dengan menunjuk Pete Hegseth, penyiar Fox News dan seorang veteran, untuk menjadi menteri pertahanan (menhan). Makin mengejutkan karena pria itu pernah dituduh melakukan kekerasan seksual pada tahun 2017, menurut polisi.

    Meski disebutkan bahwa tidak ada tuntutan yang diajukan dalam kasus tersebut.

    Trump menominasikan veteran Garda Nasional berusia 44 tahun itu pada hari Selasa lalu untuk menjadi bos Pentagon, meskipun dia belum pernah memiliki pengalaman di kursi pemerintahan atau pengalaman dalam memimpin organisasi yang besar.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/11/2024), Kepolisian di Monterey, California, mengonfirmasi pada hari Kamis, bahwa mereka telah menyelidiki “dugaan penyerangan seksual” di sebuah hotel yang melibatkan Hegseth, yang meliputi memar di paha kanan korban, pada awal Oktober 2017.

    Berita tentang tuduhan ini mengejutkan tim Trump, menurut Vanity Fair, yang pertama kali melaporkan cerita tersebut.

    Pengacara Hegseth, Timothy Parlatore, mengatakan kepada Vanity Fair bahwa tuduhan itu “sudah diselidiki oleh departemen kepolisian Monterey dan mereka tidak menemukan bukti apa pun.” Dan direktur komunikasi Trump, Steven Cheung, mengatakan bahwa Hegseth “telah dengan tegas membantah semua tuduhan, dan tidak ada tuntutan yang diajukan.

    “Kami menantikan konfirmasinya sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat sehingga ia dapat memulai pada Hari Pertama untuk Membuat Amerika Aman dan Hebat Kembali,” kata Cheung.

  • Sopir Truk Heran Ditolak Isi Solar di SPBU, Padahal Ada Truk Lain yang Dilayani: Oh Harus Pakai Bos?

    Sopir Truk Heran Ditolak Isi Solar di SPBU, Padahal Ada Truk Lain yang Dilayani: Oh Harus Pakai Bos?

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial sopir bus ditolak petugas SPBU saat akan isi solar.

    Sopir bus itu pun curiga lantaran ada truk lain yang sedang dilayani.

    Soal masalah ini, pihak Pertamina pun angkat bicara.

    Diketahui, video ini pertama kali diunggah akun @andr*** pada Jumat (8/11/2024).

    Dalam video terlihat awalnya sopir truk merasa heran dengan petugas SPBU yang mengatakan solar habis, namun masih ada truk lain yang mengisi bahan bakar.

    Sopir truk kemudian bertanya kepada petugas SPBU kenapa truk lain masih bisa mengisi solar.

    Petugas SPBU kemudian mengatakan, solar tersebut milik atau kepunyaan bos.

    Jawaban petugas SPBU sontak membuat sopir truk menjadi kesal. 

    “Kok itu ngisi? Bos? Oh berarti harus pakai bos, kok gitu peraturannya Mas? POM Bensin Sengeti. Yen ndak pakai bos ndak diisi,” ujar sopir truk, melansir dari TribunJambi.

    Namun, tidak dijelaskan siapa bos yang dimaksud petugas SPBU, apakah pemilik truk lain atau pimpinan sebuah perusahaan yang sudah memesan solar.

    Dikutip dari Kompas.com, video viral tersebut terjadi di SPBU 24.363.34, Sengeti, Muaro Jambi, Provinsi Jambi. 

    Video truk ditolak mengisi solar karena bukan milik bos sudah ditayangkan sebanyak 33.700 kali hingga Jumat (15/11/2024).

    Terkait video beli solar harus pakai bos itu, Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Tjahyo Nikho Indrawan buka suara.

    Ia membenarkan, lokasi SPBU yang terekam di dalam video benar terjadi di SPBU 24.363.34 Muaro Jambi.

    Namun, ia membantah bahwa pembelian solar di wilayah tersebut harus menggunakan bos, seperti yang dikatakan sopir truk. 

    Menurut Tjahyo, peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah salah komunikasi antara petugas SPBU yang bertugas sebagai operator dengan sopir truk. 

    Kata bos yang dimaksud petugas SPBU sebenarnya adalah truk operasional milik pengusaha SPBU itu sendiri.

    Sebelum sopir truk bertanya kenapa ia ditolak mengisi solar, petugas SPBU sudah memasang pengumuman bahwa solar habis.

    Pengumuman tersebut disampaikan karena stok solar di tangki SPBU sudah hampir habis sekitar + 1.400 liter. 

    “Namun masih ada yang antri dan mau beli. Yang sedang diisi itu truk operasional milik pengusaha SPBU. Jadi hanya salah komunikasi saja antara pelanggan dan operator,” ujar Tjahyo kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2024). 

    “Nggak ada (kongkalikong antara petugas SPBU dengan pihak lain yang memesan solar). Gak ada itu,” tandasnya.

    Terkait video yang beredar di media sosial, Tjahyo mewakili Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan petugas SPBU.

    Pihaknya juga sudah menginstruksikan pihak SPBU supaya memberikan arahan terkait prosedur operasional dapat dilakukan dengan baik. 

    Ia menegaskan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan distribusi Energi untuk masyarakat tetap aman dan tidak mengalami kendala. 

    Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih tentang berbagai layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

    Sementara itu, sebelumnya juga viral pengendara mobil ditolak pegawai SPBU saat akan beli BBM subsidi.

    Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos.

    Dalam video tersebut, perekam mempertanyakan alasan dirinya tidak bisa membeli BBM subsidi.

    Ia menjelaskan, sejatinya dia memiliki QR code yang terdapat pada mobil.

    Namun karena berganti pelat dari hitam menjadi putih, digit angka dan huruf yang tertera pun berbeda.

    Kemudian petugas SPBU menjelaskan bahwa pihaknya tak bisa mengisi BBM Pertalite jika nomor polisi berbeda dengan yang terdaftar di aplikasi.

    Atas viralnya video pemilik mobil tidak bisa membeli BBM subsidi karena mengganti pelat hitam menjadi putih, PT Pertamina akhirnya buka suara.

    Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, peristiwa ini terjadi di SPBU 4350717 Rest Area Km 429 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/9/2024) lalu, pukul 14.12 WIB.

    Brasto menuturkan, kejadian bermula ketika pemilik mobil Toyota Kijang pelat putih dengan nopol H 1255 ZO hendak membeli BBM yang bersubsidi.

    Pemilik mobil itu pun menunjukkan QR Code yang ia miliki.

    Kendati demikian, petugas menemukan identitas pelat hitam dengan nopol yang berbeda pada mobil dan QR Code.

    Dengan alasan tersebut, kata Brasto, petugas SPBU tidak dapat melayani pembeli BBM Subsidi.

    “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ungkap Brasto, Minggu (8/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

    “Namun yang dilakukan oleh petugas SPBU dimaksud dengan tidak melayani konsumen yang QR codenya berbeda dengan nopol kendaraannya sudah sesuai prosedur yang berlaku,” imbuhnya.

    Brasto menerangkan, pemilik mobil tersebut masih menggunakan QR code lama dengan pelat hitam.

    Selain itu, digit pelat nomor tersebut berbeda dengan pelat putih yang kemudian ia gunakan.

    Kendati demikian, setelah kejadian tersebut, pemilik mobil tersebut segera mendaftarkan nomor polisi baru yang berpelat putih.

    Menyikapi hal tersebut, Brasto mengucapkan terima kasih.

    Lantaran konsumen yang dimaksud telah mendaftarkan nopol pelat putihnya ke Subsidi Tepat MyPertamina.

    “Kami telah mengecek sistem Subsidi Tepat MyPertamina dan melihat pelat nopol putih H 1255 ZO telah didaftarkan setelah kejadian tersebut,” ujarnya.

    Brasto menerangkan, pemilik kendaraan bermotor yang mengganti pelat nomor atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan berubah digit nomornya, maka QR code BBM subsidi harus disesuaikan atau diubah.

    Artinya, pemilik kendaraan wajib mendaftarkan ulang QR Code Subsidi Tepat MyPertamina sesuai dengan nopol terbarunya.

    Dia menjelaskan, pemilik kendaraan harus mendaftarkan nopol kendaraannya di subsiditepat.mypertamina.id dengan melengkapi data, dokumen, dan foto sesuai persyaratan.

    “Pada prinsipnya nopol QR code yang digunakan harus sama dengan nopol yang digunakan,” kata dia.

    Namun apabila pergantian TNKB tidak merubah digit nopolnya, maka QR code yang lama masih bisa digunakan kembali.

    “Penjelasan dan tutorial mengenai pendaftaran QR code untuk perubahan digit pelat nopol tersebut juga sudah banyak disampaikan dalam pemberitaan dan postingan media sosial sebelum-sebelumnya,” tandas Brasto.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kapuspen: Foto Pamen TNI dengan Ivan Sugianto Sebulan Sebelum Kasus Perundungan

    Kapuspen: Foto Pamen TNI dengan Ivan Sugianto Sebulan Sebelum Kasus Perundungan

    Jakarta, Beritasatu.com – TNI menegaskan anggotanya yang merupakan perwira menengah (pamen) tidak memiliki hubungan bisnis dan bahkan tidak menjadi beking tersangka kasus perundungan di Surabaya, Jawa Timur, Ivan Sugianto. Foto yang beredar luas itu terjadi sebulan sebelum kasus perundungan.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan pamen TNI dan Ivan Sugianto hanya teman biasa. Mengenai foto pamen TNI dengan Ivan Sugianto dalam mobil terjadi pada 18 September 2024 atau sekitar sebulan lebih sebelum insiden perundungan terjadi pada 21 Oktober.

    “Kami telah menelusuri itu, kejadian viral Ivan Sugianto tidak berkaitan dengan perwira menengah TNI yang ada dalam foto dalam kendaraan,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).

    Foto tersebut beredar luas di media sosial sekitar Senin (11/11/2024). Dalam foto memperlihatkan pamen TNI yang berpakaian dinas lengkap dengan pangkat kolonel berfoto bersama Ivan Sugianto.

    Ivan Sugianto merupakan tersangka kasus perundungan terhadap seorang murid SMA di Surabaya. Ivan, yang dikenal sebagai pengusaha dan bos hiburan malam di Surabaya, memaksa korban untuk bersujud dan menggonggong seperti anjing. Aksi Ivan merundung murid SMA itu terekam dan hasil rekamannya viral di media sosial.

    Rekaman video itu pun memancing kemarahan publik, yang kemudian menuntut kepolisian bergerak mengusut kasus perundungan tersebut. Ivan sempat mengeluarkan pernyataan maaf yang dia tujukan kepada korban, keluarga korban, sekolah, dan masyarakat Indonesia.

    Polrestabes Surabaya menangkap Ivan di Bandara Juanda setelah dia terbang dari Jakarta untuk pulang ke Surabaya pada Kamis (14/11/2024). Polrestabes Surabaya saat itu telah memeriksa 11 saksi dan gelar perkara, yang keduanya menjadi dasar keyakinan penyidik menetapkan Ivan sebagai tersangka.

    Ivan kemudian diperiksa selama kurang lebih tiga jam oleh penyidik. Setelah menjalani pemeriksaan, Ivan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polrestabes Surabaya. Tersangka perundungan anak itu terancam dijerat pasal berlapis yang hukumannya dapat mencapai 3 tahun penjara.

  • Bos Mal Optimistis Ekonomi RI Kembali Tumbuh 5%, Ini Pemicunya News 5 jam yang lalu

    Bos Mal Optimistis Ekonomi RI Kembali Tumbuh 5%, Ini Pemicunya

    News

    5 jam yang lalu

  • Tingkatkan Literasi di Malaka, Dompet Dhuafa Kirim Ratusan Buku dan Gelar Seminar bagi Guru
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 November 2024

    Tingkatkan Literasi di Malaka, Dompet Dhuafa Kirim Ratusan Buku dan Gelar Seminar bagi Guru Nasional 16 November 2024

    Tingkatkan Literasi di Malaka, Dompet Dhuafa Kirim Ratusan Buku dan Gelar Seminar bagi Guru
    Penulis
    KOMPAS.com –

    Dompet Dhuafa
    bersama PT Bank BTPN Tbk kembali menjalin kolaborasi melalui program
    Ceruk Ilmu
    untuk meningkatkan minat baca anak-anak sekolah di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Program tersebut diluncurkan di empat sekolah, yakni MI Al-Qadr Betun, MTS Al-Qadr Betun, SD Inpres Betun, dan SMPN Kletek, Senin (11/11/2024).
    Ceruk Ilmu adalah program yang digagas Great Edunesia, mitra program Dompet Dhuafa di bidang pendidikan, untuk menumbuhkan budaya
    literasi
    di kalangan anak-anak usia sekolah.
    Adapun kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan BTPN telah berlangsung selama beberapa tahun dengan fokus pada sekolah-sekolah di daerah terpencil.
    Kabupaten Malaka dipilih karena angka putus sekolah masih tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
    Menurut data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malaka 2021, putus sekolah di kabupaten ini paling banyak terjadi pada jenjang SD, SMP, dan SMA, yang dapat menghambat pembangunan manusia di daerah tersebut.
    Melalui program tersebut, minat belajar siswa diharapkan meningkat sehingga angka putus sekolah dapat ditekan.
    Sebagai penunjang, Dompet Dhuafa dan BTPN menyumbangkan 772 buku bacaan variatif. Buku-buku ini bukan hanya materi pelajaran, melainkan juga mencakup kategori.
    Untuk tingkat SD, buku yang diberikan meliputi Buku biografi profesi, cerita bergambar, ensiklopedia anak, kisah Nabi, biografi tokoh, cerita sains, dan fabel.
    Tingkat SMP/MTs dibagikan buku novel, biografi tokoh nasional dan internasional, buku sains, serta pengembangan diri.
    Buku-buku tersebut diletakkan di sudut kelas lengkap dengan rak dan karpet
    puzzle
    . Selain itu, guru juga menerima buku-buku panduan, seperti cara mengajar kreatif dan membangun
    growth mindset
    .
    Dompet Dhuafa juga mengadakan seminar “Membangun Budaya
    Literasi
    ” bagi guru-guru dari empat sekolah tersebut. Pelatihan ini bertujuan membekali para guru dengan keterampilan menciptakan budaya literasi di sekolah.
    “Menciptakan budaya literasi tidak cukup hanya dengan memberikan buku. Hal yang lebih penting adalah membangun paradigma literasi, terutama pada guru, agar mereka dapat menularkannya kepada siswa,” ujar Asep Ihsanuddin, pemateri seminar tersebut, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/11/2024).
    Digital Fundraising Dompet Dhuafa Hasairi Arnas berharap, program ini berdampak positif terhadap kualitas pendidikan di Kabupaten Malaka.
    “Program ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa dan berdampak pada prestasi belajar,” katanya.
    Kepala Sekolah MTs Al-Qadr Betun, Suryanti, menyambut baik program ini. Menurutnya, ketersediaan buku di sekolahnya masih sangat minim dan hanya mengandalkan dana BOS yang terbatas.
    Itu pun buku yang terbeli sedikit dan pengadaan buku terakhir dua tahun lalu.

    Saat ini, lanjutnya, MTs Al-Qadr Betun memiliki 58 siswa. Baik siswa maupun guru-guru memiliki minat baca yang cukup tinggi.
    “Sekolah memiliki antusias yang tinggi terhadap literasi. Setiap guru ditanamkan agar harus melakukan kegiatan membaca bersama siswa setiap hari,” tutur kepala sekolah yang juga guru PKN dan IPS di kelas 8 itu.
    Ia menjelaskan, pola ajar tersebut adalah program baca 15 menit. Program ini merupakan hasil intervensi dari guru Sekolah Literasi Indonesia (SLI) Dompet Dhuafa beberapa tahun lalu.
    Buku-buku di sekolah disimpan di ruang laboratorium dan di pojok kelas sebagai bagian dari program Pojok Baca.
    “Semoga ini dapat meningkatkan daya tarik anak untuk membaca. Tidak hanya membaca dan menulis, tetapi juga menganalisis, menyampaikan kembali, dan menerapkan nilai-nilainya,” tuturnya.
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.