Topik: BOS

  • 4 Fakta Pedagang Telur Gulung di Tebet Tewas Dikeroyok: Motor Bos Dibawa Kabur, Terlacak di Bekasi

    4 Fakta Pedagang Telur Gulung di Tebet Tewas Dikeroyok: Motor Bos Dibawa Kabur, Terlacak di Bekasi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pedagang telur gulung di Tebet, Jakarta Selatan, berinisial MR (32) dikeroyok oleh empat orang hingga meninggal.

    Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin (2/12/2024) siang sekitar pukul 14.30 WIB.

    Dalam kasus ini, Unit Reskrim Polsek Tebet telah menangkap dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

    Berikut faktanya:

    1. Sosok MR

    MR, merupakan pedagang telur gulung yang memiliki bos berinisal AS.

    Saat kejadian, bos meminta korban untuk membeli telur namun tak kunjung kembali.

    Padahal telur tersebut bakal digunakan untuk kebutuhan dagangan.

    2. Motor Bos Dibawa Kabur

    Saat meminta tolong kepada korban, bos telur gulung itu menginzinkan MR untuk memakai motor Honda Beat miliknya.

    lihat foto
    Psikolog Anak dan Keluarga, Novita Tandry bertemu dengan MAS, remaja 14 tahun yang menghabisi nyawa ayah kandung dan neneknya. Gesturnya saat bertemu dengan dirinya pun dikuak.

    Lantaran tak kembali, akhirnya AS menyebar informasi tentang identitas MR ke grup ojek online (ojol). 

    Korban pun terdeteksi berada di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

    “Si pelaku ini berhasil mengamankan si korban di daerah Bekasi, bersama-sama dengan MF, AS di sana dia menemukan si korban,” ujar Kapolsek Tebet Kompol Murodih.

    3. Dikeroyok dan Diikat

    Para tersangka, yakni AS, MF, R, dan AR kemudian memukuli korban di Bekasi.

    Mereka lanjut membawa korban ke perlintasan KA di kawasan Tebet. 

    Di lokasi tersebut, korban kembali dikeroyok oleh keempat tersangka.

    Korban lagi-lagi dipukuli ketika tiba di kediaman tersangka MF. 

    Dalam kondisi babak belur dan tidak berdaya, korban diikat di pohon serta ditelantarkan.

    “Nah jam 09.00 pagi dinyatakan si korban ini meninggal, sehingga di sana ada informasi bahwa kita temukan ada orang meninggal. Setelah kita cek TKP ternyata betul, dan empat orang ini yang ada di belakang saya kita amankan,” ungkap Murodih.

    4. Tak Dibawa ke RS

    Kepada polisi, para tersangka mengaku tidak memiliki uang untuk membawa korban ke rumah sakit.

    “Sempat saya tanya kenapa nggak dibawa ke rumah sakit? Alasannya mereka nggak punya uang. Padahal mereka tahu kalau itu (korban) sudah lemah,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih, Jumat (13/12/2024).

    Tersangka juga tidak melapor ke polisi setelah mengetahui sepeda motornya dibawa kabur oleh korban dengan alasan mau mencari tahu sendiri keberadaan MR.

    “Jadi mungkin informasi hasil daripada penyelidikan mereka mau mencari kendaraannya, karena mereka merasa bahwa kendaraannya dibawa kabur,” ujar Murodih.

    Kini, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

    “Pasal 338 KUHP, kemudian subsider Pasal 170 ayat 2 KUHP, kemudian subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP,” kata Murodih.

    Murodih menjelaskan, para tersangka sudah mendekam di Rutan Polsek Tebet, Jakarta Selatan. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    “Untuk sanksi hukuman ancaman, tadi kita lihat ada beberapa pasal yang kita kenakan. Di sini kita ancam pidana penjara paling lama 15 tahun subsider ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun, subsider ancaman pidana penjara tujuh tahun,” ujar Kapolsek.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Teganya Bos Keroyok Anak Buah hingga Tewas di Jaksel Berujung Tersangka

    Teganya Bos Keroyok Anak Buah hingga Tewas di Jaksel Berujung Tersangka

    Jakarta

    Pria penjual telur gulung berinisial MR (32) tewas mengenaskan di Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel). Korban tewas dalam kondisi mengalami luka-luka dan diikat di sebuah pohon.

    Keluarga korban melapor ke polisi untuk menuntut keadilan. Polisi bergerak menyelidiki kasus hingga menangkap 4 orang pelaku.

    Salah satu pelaku ialah AS (46) yang merupakan bos korban. Selain mengeroyok, AS juga merupakan pihak yang mengikat MR di pohon.

    Korban diikat di pohon dalam kondisi penuh luka pada Selasa (3/12) dini hari. Tersangka tidur dan meninggalkan korban di pohon dalam kondisi dinginnya udara dini hari hingga akhirnya korban meninggal dunia.

    Awal Mula Kasus

    Kapolsek Tebet Kompol Murodih menjelaskan, awalnya AS (46) menyuruh korban untuk belanja keperluan berjualan telur gulung pada Senin (25/11) sekitar pukul 14.30 WIB. MR lalu pergi belanja menggunakan sepeda motor milik tersangka lain, MF (28).

    “Korban diminta belanja yang menggunakan sepeda motor Beat nomor polisinya B-4618-SNR warna hitam milik MF ya, waktu itu mereka disuruh untuk beli telur. Kemudian tidak balik,” kata Murodih di kantornya, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    AS mendapatkan informasi bahwa MR berada di dekat Stasiun Bekasi pada Senin (2/12). AS lalu mengajak pemilik motor, MF, beserta dua rekannya yakni R dan AR untuk mendatangi MR.

    Polsek Tebet menetapkan 4 tersangka kasus pengeroyokan yang menewaskan tukang telur gulung. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Keempat pria itu lalu menghajar MR di kawasan Bekasi. Berdasarkan hasil penyelidikan, korban sempat dianiaya sekitar 3 kali.

    Pada Selasa (3/12) sekitar pukul 00.15 WIB, AS dan ketiga rekannya membawa korban ke daerah Tebetm tepatnya di penyeberangan rel kereta api (KA) di Tebet Timur. Korban kembali dipukuli keempat pelaku atas tuduhan pencurian motor.

    “Di sana mereka juga bersama-sama memukuli si korban di tempat tersebut,” ucapnya.

    Tersangka kembali main hakim sendiri terhadap korban. Mereka kembali memukuli korban di rumah MF.

    “Setelah dari TKP kedua, dibawa lagi ke rumah MF. Nah di sana mereka juga dipukuli bersama-sama,” ujarnya.

    Setelah dari rumah MF, mereka membawa korban MR ke kontrakan AS. Lalu korban MR diikat di pohon lantas ditinggal tidur sama AS dan MF. Pada pagi harinya, korban MR ditemukan tewas.

    Simak berita selengkapnya di halaman berikutnnya.

  • Polisi Tetapkan Bos Telur Gulung dan 3 Anak Buahnya Tersangka Kasus Pembunuhan di Tebet Jaksel – Halaman all

    Polisi Tetapkan Bos Telur Gulung dan 3 Anak Buahnya Tersangka Kasus Pembunuhan di Tebet Jaksel – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bos telur gulung Agus alias AS (46) dan tiga anak buahnya MF (28), R, dan AR ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan berat terhadap anak buah hingga berujung kematian.

    Korban ialah MR (32) yang dipukuli massa usai dituduh mencuri motor Honda Beat milik tersangka MF.

    Kapolsek Tebet, Kompol Murodih menuturkan peristiwa ini terjadi pada awal Desember lalu di mana korban bekerja selama 6 bulan dengan AS.

    Murodih menuturkan bahwa MR bekerja sebagai telur gulung yang berdagang secara berkeliling.

    Seminggu sebelum kejadian, AS sempat memerintahkan korban untuk membeli telur.

    Namun korban tidak kunjung kembali, demikian motor milik MF yang dipakai oleh korban.

    “Waktu itu mereka disuruh untuk beli telur kemudian tidak balik,” kata Murodih di Polsek Tebet, Jumat (13/12/2024).

    Mengetahui korban menghilang, AS engumumkan hal itu ke group WhatsApp ojek online.

    AS meminta informasi apabila ada yang mengetahu keberadaan MR menggunakan sepeda motor Beat hitam.

    “Kemudian setelah disebar ternyata ada informasi bahwa si korban ini ada di daerah (Stasiun) Bekasi,” kata Murodih.

    AS langsung mendatangi lokasi yang berasal dari group Whatsapp itu. 

    Hingga akhirnya AS berhasil bertemu dengan MR, alih-alih kesal korban diteriak maling.

    Korban sudah dalam kondisi babak belur kemudian, tersangka membawa korban ke tempat tinggalnya di daerah Tebet Jakarta Selatan.

    “Di sana mereka juga bersama-sama memukuli si korban di tempat tersebut,” katanya.

     

    Sesampainya di tempat tinggal korban kembali dipukuli sampai diikat di pohon rumah kontrakan AS dan ditinggal tidur.

    “Jam 09.00 pagi dinyatakan si korban ini meninggal, sehingga disana ada informasi bahwa kita temukan ada orang meninggal, kemudian setelah kita cek TKP ternyata betul, dan rmpat orang ini kita amankan,” jelasnya.

    Para tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP, sub pasal 170 ayat 2 KUHP, sub pasal 351 ayat 3 KUHP, dengan ancam pidana penjara paling lama 15 tahun.

  • 4 Fakta Pedagang Telur Gulung di Tebet Tewas Dikeroyok: Motor Bos Dibawa Kabur, Terlacak di Bekasi

    Pedagang Telur Gulung Dibiarkan hingga Tewas Usai Dikeroyok, Pelaku Tak Punya Uang Bawa Korban ke RS

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET – Pedagang telur gulung berinisial MR (32) ditelantarkan hingga tewas setelah dikeroyok bos dan teman-temannya.

    Peristiwa itu terjadi Jalan Asem Baris Raya, Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (2/12/2024) siang.

    Kepada polisi, para tersangka mengaku tidak memiliki uang untuk membawa korban ke rumah sakit.

    “Sempat saya tanya kenapa nggak dibawa ke rumah sakit? Alasannya mereka nggak punya uang. Padahal mereka tahu kalau itu (korban) sudah lemah,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih, Jumat (13/12/2024).

    Tersangka juga tidak melapor ke polisi setelah mengetahui sepeda motornya dibawa kabur oleh korban dengan alasan mau mencari tahu sendiri keberadaan MR.

    “Jadi mungkin informasi hasil daripada penyelidikan mereka mau mencari kendaraannya, karena mereka merasa bahwa kendaraannya dibawa kabur,” ujar Murodih.

    Dalam kasus ini, Unit Reskrim Polsek Tebet telah menangkap dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

    Salah satu tersangka yakni bos korban berinisial AS. Sedangkan tiga tersangka lainnya yaitu berinisial MF, R, dan AR.

    “Kebetulan si korban ini adalah karyawan daripada inisial AS, kurang lebih informasi sudah enam bulan dia bekerja. Dia di situ sebagai penjual telur gulung,” kata Kapolsek.

    Murodih menjelaskan, peristiwa ini bermula saat korban diminta untuk berbelanja telur untuk kebutugan dagangan AS.

    Saat itu, MR menggunakan sepeda motor Honda Beat milik tersangka MF. Namun, korban tidak kunjung kembali setelah disuruh berbelanja.

    AS lalu menyebar informasi tentang identitas MR ke grup ojek online (ojol). Korban pun terdeteksi berada di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

    “Si pelaku ini berhasil mengamankan si korban di daerah Bekasi, bersama-sama dengan MF, AS di sana dia menemukan si korban,” ujar Kapolsek.

    Para tersangka kemudian memukuli korban di Bekasi, lalu membawanya ke perlintasan KA di kawasan Tebet. Di lokasi tersebut, korban kembali dikeroyok oleh keempat tersangka.

    Korban lagi-lagi dipukuli ketika tiba di kediaman tersangka MF. Dalam kondisi babak belur dan tidak berdaya, korban diikat di pohon serta ditelantarkan.

    “Nah jam 09.00 pagi dinyatakan si korban ini meninggal, sehingga di sana ada informasi bahwa kita temukan ada orang meninggal. Setelah kita cek TKP ternyata betul, dan empat orang ini yang ada di belakang saya kita amankan,” ungkap Murodih.

    Keempat tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

    “Pasal 338 KUHP, kemudian subsider Pasal 170 ayat 2 KUHP, kemudian subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP,” kata Murodih.

    Murodih menjelaskan, para tersangka kini mendekam di Rutan Polsek Tebet, Jakarta Selatan. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    “Untuk sanksi hukuman ancaman, tadi kita lihat ada beberapa pasal yang kita kenakan. Di sini kita ancam pidana penjara paling lama 15 tahun subsider ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun, subsider ancaman pidana penjara tujuh tahun,” ujar Kapolsek.
     
    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
     
     
     

  • KRONOLOGI Pedagang Telur Gulung di Tebet Tewas Dikeroyok, Diikat di Pohon Lalu Ditelantarkan

    KRONOLOGI Pedagang Telur Gulung di Tebet Tewas Dikeroyok, Diikat di Pohon Lalu Ditelantarkan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET – Pedagang telur gulung di Tebet, Jakarta Selatan, berinisial MR (32) dikeroyok dan ditelantarkan hingga tewas.

    Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin (2/12/2024) siang sekitar pukul 14.30 WIB.

    Dalam kasus ini, Unit Reskrim Polsek Tebet telah menangkap dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

    Salah satu tersangka yakni bos korban berinisial AS. Sedangkan tiga tersangka lainnya yaitu berinisial MF, R, dan AR.

    “Kebetulan si korban ini adalah karyawan daripada inisial AS, kurang lebih informasi sudah enam bulan dia bekerja. Dia di situ sebagai penjual telur gulung,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih saat merilis kasus ini, Jumat (13/12/2024).

    Murodih menjelaskan, peristiwa ini bermula saat korban diminta untuk berbelanja telur untuk kebutugan dagangan AS.

    Saat itu, MR menggunakan sepeda motor Honda Beat milik tersangka MF. Namun, korban tidak kunjung kembali setelah disuruh berbelanja.

    AS lalu menyebar informasi tentang identitas MR ke grup ojek online (ojol). Korban pun terdeteksi berada di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

    “Si pelaku ini berhasil mengamankan si korban di daerah Bekasi, bersama-sama dengan MF, AS di sana dia menemukan si korban,” ujar Kapolsek.

    Para tersangka kemudian memukuli korban di Bekasi, lalu membawanya ke perlintasan KA di kawasan Tebet. Di lokasi tersebut, korban kembali dikeroyok oleh keempat tersangka.

    Korban lagi-lagi dipukuli ketika tiba di kediaman tersangka MF. Dalam kondisi babak belur dan tidak berdaya, korban diikat di pohon serta ditelantarkan.

    “Nah jam 09.00 pagi dinyatakan si korban ini meninggal, sehingga di sana ada informasi bahwa kita temukan ada orang meninggal. Setelah kita cek TKP ternyata betul, dan empat orang ini yang ada di belakang saya kita amankan,” ungkap Murodih.

    Keempat tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

    “Pasal 338 KUHP, kemudian subsider Pasal 170 ayat 2 KUHP, kemudian subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP,” kata Murodih.

    Murodih menjelaskan, para tersangka kini mendekam di Rutan Polsek Tebet, Jakarta Selatan. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    “Untuk sanksi hukuman ancaman, tadi kita lihat ada beberapa pasal yang kita kenakan. Di sini kita ancam pidana penjara paling lama 15 tahun subsider ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun, subsider ancaman pidana penjara tujuh tahun,” ujar Kapolsek.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bos OJK Jabarkan Dampak Makan Bergizi Gratis ke Ekonomi dan Sektor Jasa Keuangan – Page 3

    Bos OJK Jabarkan Dampak Makan Bergizi Gratis ke Ekonomi dan Sektor Jasa Keuangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan program Makan Bergizi Gratis memiliki dampak besar terhadap sektor ekonomi, khususnya di bidang pangan dan distribusinya dan terhadap sektor jasa keuangan Indonesia.

    Dilihat dari sisi produksi, program ini akan melibatkan berbagai produsen lokal, seperti petani, peternak, nelayan, dan produsen lainnya yang ada di daerah tempat program ini dilaksanakan. Tidak hanya itu, logistik distribusi juga akan ikut bergerak, memberikan dorongan positif terhadap perekonomian lokal.

    Pada akhirnya, ini akan berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian secara keseluruhan. Dengan memperkuat ekosistem produksi dan distribusi pangan lokal, program ini juga akan memberikan dampak positif terhadap sektor jasa keuangan melalui peningkatan produktivitas dan pendapatan.

    “Berkaitan dengan makan bergizi gratis multiplier effect dalam ekosistemnya, dan juga menggerakkan keseluruhan jejaring logistik distribusinya dan itu akan memberikan suatu dorongan terhadap penambahan perekonomian,” kata Mahendra dalam Konferensi Pers RDKB November 2024, di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    Menurut Mahendra, sektor jasa keuangan juga akan merasakan manfaat adanya program ini. Seiring dengan peningkatan permintaan bahan pangan lokal, sektor keuangan berpotensi mengalami peningkatan dalam produk domestik bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja baru.

    Penambahan jumlah lapangan kerja ini berpotensi memperbesar daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi dan memperkuat perekonomian daerah.

    Ciptakan Ekosistem

    Secara keseluruhan, kata Mahendra, program makan bergizi gratis tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dalam bentuk peningkatan akses pangan yang sehat, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung.

    Maka dengan menggerakkan sektor-sektor terkait, program ini dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

    “Dilihat dari sektor jasa keuangan akan terjadi perbaikan maupun keuntungan, yang pertama jelas dari segi peningkatan produk domestik brutonya, tambahan kerjanya dan lainnya,” pungkasnya.

  • Pegawai Toko Kue di Cakung Dianiaya Anak Pemilik Toko Hingga Babak Belur, Dilempar Kursi dan Loyang

    Pegawai Toko Kue di Cakung Dianiaya Anak Pemilik Toko Hingga Babak Belur, Dilempar Kursi dan Loyang

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG – Seorang pegawai toko kue di Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur menjadi korban penganiayaan anak pemilik toko hingga sekujur tubuh babak belur.

    Korban, Dwi Ayu Darmawati (19) dianiaya hingga mengalami pendarahan di kepala, memar di tangan, kaki, paha, dan pinggang saat sedang bekerja pada Kamis (17/10/2024) sekira pukul 21.00 WIB.

    Kejadian bermula ketika Dwi yang sedang bekerja menolak permintaan pelaku berinisial G untuk membawa makanan dipesan pelaku secara online ke ruang kamar pribadi G.

    Dwi menolak permintaan karena pelaku menyuruhnya menggunakan kalimat tidak sopan, dan sebelumnya G pernah melakukan kekerasan ketika menyuruh korban mengantar makanan ke kamar.

    “Mungkin karena kesal saya tolak dia marah. Dia melempar saya pakai (pajangan) patung, terus melempar mesin EDC, melempar kursi,” kata Dwi di Jakarta Timur, Jumat (13/12/2024).

    Kala itu sebenarnya terdapat pegawai lain yang berada di lokasi, tapi karena takut mereka hanya bisa diam melihat tindak penganiayaan dan mendokumentasikan kejadian sebagai barang bukti.

    Dalam video tersebut tampak jelas pelaku melemparkan kursi dan mesin EDC untuk pembayaran ke arah Dwi, sementara pegawai lainnya hanya bisa menangis ketakutan.

    Hanya orangtua dari G yang berupaya menyelematkan korban dengan cara menarik Dwi ke luar toko, dan menyarankannya agar melaporkan kasus ke pihak kepolisian.

    “Saya sempat ditarik sama bos saya untuk keluar, katanya laporin saja ke polisi. Tapi karena handphone sama tas saya masih di dalam akhirnya saya balik lagi (ke toko) untuk mengambil,” ujarnya.

    lihat foto
    Psikolog Anak dan Keluarga, Novita Tandry bertemu dengan MAS, remaja 14 tahun yang menghabisi nyawa ayah kandung dan neneknya. Gesturnya saat bertemu dengan dirinya pun dikuak.

    Nahas ketika kembali masuk ke toko pelaku masih berada di lokasi, lalu seketika kembali melemparkan sejumlah benda ke tubuh Dwi sehingga korban melarikan diri ke bagian dapur.

    Dalam keadaan Dwi yang tersudut tidak bisa melarikan diri pelaku terus melemparkan barang-barang di sekitarnya, termasuk loyang untuk membuat kue ke arah kepala korban.

    Setelah lemparan loyang yang mengakibatkan Dwi mengalami pendarahan di kepala, barulah G berhenti melakukan tindak kekerasan dan korban dapat melarikan diri.

    “Waktu itu saya belum sadar kalau kepala berdarah, hanya memegangi kepala saja. Kalau luka yang sampai berdarah hanya di kepala, tapi kalau memar banyak. Di tangan, kaki, paha, pinggang,” tuturnya.

    Dwi sempat dibawa pemilik toko ke klinik terdekat dari lokasi di wilayah Penggilingan untuk mendapat penanganan medis awal akibat pendarahan di kepala yang dialami.

    Di klinik Dwi sempat disarankan untuk mendapat penanganan medis dengan menjahit bagian terluka, namun Dwi menolak karena merasa takut dan syok akibat kejadian.

    Usai mendapat penanganan medis awal Dwi didampingi sejumlah pegawai rekan kerjanya yang melihat kejadian melaporkan kasus ke Polsek Cakung, sesuai tempat kejadian perkara.

    Namun oleh petugas Polsek Cakung, Dwi diarahkan membuat laporan penganiayaan dialami ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.

    “Laporan diterima di Polres Jakarta Timur. Setelah laporan saya diantar untuk visum di RS Polri Kramat Jati. Barang bukti yang saya serahkan ke kepolisian baju saya yang ada ceceran darah,” lanjut Dwi.

    Laporan Dwi diterima di dengan sangkaan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, namun hingga kini pelaku belum juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Timur.

    Bahkan setelah video penganiayaan dialami Dwi viral di media sosial, hingga Dwi tidak kunjung mendapat informasi terkait penetapan G sebagai tersangka penganiayaan.

    Kini Dwi yang sudah berhenti dari tempatnya bekerja hanya berharap pada Polres Metro Jakarta Timur agar mengusut kasus, dan pelaku mendapat efek jera atas perbuatan.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi laporan Dwi kepada Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean.

    Namun hingga kini Armunanto urung merespon terkait laporan kasus tindak pidana penganiayaan dilaporkan Dwi ke Polres Metro Jakarta Timur sejak 17 Oktober 2024 lalu.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ketika Dua Oknum Percetakan Gelapkan Voucer Tiket Film "Sorop", Dijual di Medsos Seharga Rp 15.000
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Desember 2024

    Ketika Dua Oknum Percetakan Gelapkan Voucer Tiket Film "Sorop", Dijual di Medsos Seharga Rp 15.000 Megapolitan 13 Desember 2024

    Ketika Dua Oknum Percetakan Gelapkan Voucer Tiket Film “Sorop”, Dijual di Medsos Seharga Rp 15.000
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua oknum percetakan berinisial H (23) dan Y (48) diduga menggelapkan voucer tiket film “Sorop” yang diproduksi oleh rumah produksi
    MD Pictures
    .
    Atas kejadian ini, pihak MD Pictures melaporkan H dan Y ke Polsek Kemayoran pada Kamis (5/12/2024) lalu.
    Chief Distribution Officer MD Pictures, Rivki Morais (35) mengungkapkan, H dan Y diduga menjual voucer film “Sorop” yang dijadwalkan tayang pada 19 Desember 2024 mendatang.
    “Voucer ini untuk tiket menonton. Jadi, voucernya dijual-belikan di media sosial tanpa sepengetahuan kami,” jelas Rivki saat ditemui di Polsek Kemayoran, Kamis (12/12/2024) malam.
    Pihak MD Pictures, kata Rivki, menemukan bahwa H dan Y telah menjual voucer tiket melalui akun media sosial.
    Namun, Rivki menyatakan pihaknya belum dapat menentukan jumlah kerugian yang ditaksir, karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
    “Kami belum tahu potensi kerugiannya. Justru belum dinyatakan. Saat ini masih tahap pemeriksaan (dua oknum), kami masih cek untuk detailnya,” ucapnya.
    Y mengungkapkan, dirinya dan H hanya menjual 33 voucer tiket melalui media sosial.
    Ia mengaku tidak berniat untuk menjual voucer tiket film yang didapatkannya dari bos di percetakan.
    “Saya kan berhubung kerja di percetakan, bagian serabutan, itu pun hanya sebatas ambil tiga biji. Niat saya bukan mau jual, tadinya mau buat nonton keluarga,” kata Y kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis.
    Namun, karena desakan ekonomi, Y akhirnya menjual tiga voucer tiket tersebut.
    “Karena keadaan, ternyata tiket itu ada yang mau beli, saya jual, cuma Rp 15.000,” kata dia.
    Sementara H mengaku mendapatkan 30 tiket di tempat percetakan yang sama dengan Y.
    “Saya menjual ke teman saya, katanya butuh voucer tiket. Karena kebutuhan, saya kasih 30 voucer. (Per voucher) enggak tahu berapa, saya terima uang Rp 300.000-400.000,” ujar H.
    H mengaku tidak mengetahui ada penadah. Ia hanya menjual voucer tiket film tersebut ke temannya.
    “Dapatnya dari kerjaan di percetakan,” ujar H.
    H dan Y meminta berdamai dengan MD Pictures usai dilaporkan atas dugaan penggelapan voucer tiket film “Sorop”.
    “Mudah-mudahan dari pihak MD mau kekeluargaan,” ucap H disetujui Y.
    Sementara itu, Rivki mengatakan bahwa pihaknya belum menentukan kesepakatan kelanjutan proses hukum ini.
    “Kami memantau perjalanan ini, baru melihat dulu (menunggu penyelidikan polisi). Karena ini masih berjalan pemeriksaannya jadi semoga diberikan hasil yang baik,” kata Rivki.
    (Penulis: Firda Janati | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos OJK Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Stabil

    Bos OJK Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Stabil

    Jakarta

    Pertumbuhan perekonomian domestik masih terpantau terjaga stabil di tengah meningkatnya tensi geopolitik, terlebih usai Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

    Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil hingga kuartal III-2024, di mana pertumbuhan tercatat di angka 4,95%.

    “Domestik kinerja perekonomian masih terjaga stabil dengan pertumbuhan ekonomi triwulan 3 tercatat sebesar 4,95% dan pertumbuhan kumulatif dari triwulan 1 sampai dengan 3 tahun 2024 sebesar 5,03%. Sehingga pertumbuhan keseluruhan tahun 2024 dapat dipertahankan di atas 5%,” kata Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Jumat (13/12/2024).

    Di samping itu, Mahendra juga menyebut neraca pembayaran Indonesia di triwulan III-2024 masih tercatat surplus. Hal tersebut menandakan ketahanan eksternal pertumbuhan ekonomi domestik yang stabil.

    Kendati begitu, ia meminta pelaku pasar tetap mencermati perkembangan PMA manufaktur yang diketahui melambat sebagaimana yang terjadi pada sektor penjualan ritel, pelemahan permintaan kendaraan bermotor, hingga Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK).

    Berdasarkan hal itu, Mahendra meminta pelaku pasar untuk tetap menyiapkan langkah mitigasi dan risiko yang ditimbulkan dari ketegangan geopolitik dan dampak proteksionisme yang akan dijalankan Trump kelak.

    “OJK terus mencermati perkembangan terkini dan dampaknya terhadap sektor jasa keuangan domestik serta melakukan forward looking assessment atas kinerja sektor jasa keuangan, lembaga jasa keuangan agar terus mewaspadai risiko ke depan dan memiliki langkah mitigasi risiko yang memadai,” jelasnya.

    (kil/kil)

  • Daftar 3 Konglomerat Terdepak dari Jajaran 50 Orang Terkaya RI 2024

    Daftar 3 Konglomerat Terdepak dari Jajaran 50 Orang Terkaya RI 2024

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Forbes merilis daftar terbaru orang terkaya Indonesia 2024.

    Dari daftar tersebut, sejumlah pengusaha yang sebelumnya masuk jajaran orang terkaya di Indonesia pada tahun lalu, kini harus terdepak.

    Mengutip Forbes, berikut daftar pengusaha yang terdepak dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024.

    Benny Suherman

    Benny Suherman merupakan sosok konglomerat pemilik jaringan bioskop terbesar di Indonesia Cinema XXI.

    Forbes menempatkan Benny pada peringkat ke-43 pada daftar orang terkaya Indonesia 2023 dengan total kekayaan US$1,1 miliar atau setara Rp17,61 triliun. 

    Eddy Katuari dan keluarga

    Eddy William Katuari merupakan bos dari Wings Group. Ia dikenal sebagai taipan dengan harta mencapai US$1,03 miliar atau Rp16,48 triliun.

    Forbes mencatat William sebagai orang terkaya nomor 46 di Indonesia pada tahun lalu.

    Sabana Prawirawidjaja dan keluarga

    Sabana Prawirawidjaja merupakan bos dari perusahaan produsen susu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

    Forbes mencatat kekayaan bersih Sabana Prawirawidjaja dan keluarganya sebesar US$940 juta atau setara Rp14,89 triliun.

    Pada tahun lalu, ia menduduki peringkat 50 orang terkaya Indonesia.

    (del/sfr)