Topik: BOS

  • Begini Momen Bos Ducati Marahi Bagnaia karena Terlalu Sopan ke Martin

    Begini Momen Bos Ducati Marahi Bagnaia karena Terlalu Sopan ke Martin

    Jakarta

    Manager Ducati Davide Tardozzi memarahi Francesco ‘Pecco’ Bagnaia usai Sprint Race MotoGP Thailand. Sebab, Bagnaia dinilai terlalu sopan saat kompetitornya berusaha menjatuhkannya.

    Saat itu, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin memang tengah berebut poin untuk menjadi juara dunia MotoGP 2024. Di sesi Sprint Race, Bagnaia yang start dari grid terdepan harus finis ketiga di belakang Enea Bastianini dan Jorge Martin.

    Setelah Sprint Race MotoGP Thailand, tim Ducati meletakkan kamera di ‘kantornya’ Bagnaia. Di sana terekam momen Tardozzi sedang marah-marah ke Bagnaia. Ketika itu, Bagnaia sedang berargumen, tapi Tardozzi seakan meminta Pecco untuk diam dulu. Momen itu diunggah kanal YouTube Ducati.

    “Pecco, Pecco, Pecco! Hari ini, hari ini, hari ini, Martin memiliki nyali untuk menjatuhkanmu,” kata Tardozzi memotong pembicaraan Pecco yang sedang berargumen. Seketika Pecco hanya diam mendengarkan.

    “Dia memutuskan akan mengganggumu. Karena dia sudah memposisikan seperti ini di grid. Dia sudah memutuskan bahwa dia akan mengganggumu. Dia melakukan apa yang harus dia lakukan! Itulah yang harus kamu lakukan besok. Kamu tidak bisa selalu menjadi pria sejati. Kamu tidak bisa! Karena orang-orang ini sudah menendang bokongmu. Dia menargetkan kamu di tikungan pertama. Dia sudah memutuskan bahwa dia akan menabrakmu. Tidak diragukan lagi. Jadi kamu harus berhenti (bersikap seperti) pria sejati, karena orang-orang ini akan mencabik-cabik kamu,” ujar Tardozzi berapi-api.

    “Ayo, ini belum berakhir sampai semuanya berakhir. Besok kita akan berada di depannya. Kita akan berada di depannya,” lanjut Tardozzi seraya meninggalkan Pecco Bagnaia.

    [Gambas:Youtube]

    Pada akhirnya, Bagnaia bisa ‘membalas dendam’ di sesi balap utama MotoGP Thailand 2024. Bagnaia jadi juara di MotoGP Thailand 2024 diikuti Martin di posisi kedua dengan jarak hampir 3 detik.

    (rgr/dry)

  • Fitur Edit Video Meta AI Segera Hadir di Instagram, Catat Tanggalnya

    Fitur Edit Video Meta AI Segera Hadir di Instagram, Catat Tanggalnya

    Jakarta, CNN Indonesia

    Fitur edit video akan segera hadir di Meta AI untuk Instagram di tahun depan, memberi kemudahan untuk mengeksplorasi konten bagi para kreator.

    Pada awal tahun ini, Meta memberikan pratinjau fitur Movie Gen yang merupakan tool untuk mengedit video berbasis AI. Kala itu, Meta menyebut hal ini sebagai proyek riset dan belum berencana untuk meluncurkannya bagi pengguna luas.

    Kini, tampaknya fitur tersebut akan segera dihadirkan untuk pengguna. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bos Instagram Adam Mosseri dalam unggahannya di Instagram.

    Mosseri menyebut fitur ini bisa membuat apapun yang Anda mau dalam video, mulai dari mengganti pakaian, mengganti latar, hingga menambahkan objek seperti kalung rantai.

    “Saya sangat bersemangat dengan Movie Gen, model penelitian AI awal kami yang memungkinkan Anda mengubah hampir semua aspek dari video Anda dengan perintah teks sederhana. Saya berharap dapat menghadirkannya ke Instagram tahun depan,” katanya dalam unggahan pada Kamis (19/12).

    Dalam klip pendek tersebut, latar belakang dan pakaian Mosseri berganti beberapa kali, bahkan ia mengubah dirinya menjadi karakter yang terinspirasi oleh Muppet.

    Sepanjang klip, transisi terlihat cukup mulus. Hal ini belum tentu terjadi ketika Movie Gen benar-benar tersedia dan video-video yang digunakan publik tidak sepenuhnya dikontrol oleh Meta.

    Namun, jika fitur ini bekerja seperti video Mosseri, ini bisa menjadi sesuatu yang menarik bagi para kreator Instagram.

    Dikutip dari Engadget, sepertinya bukan suatu kebetulan Meta memamerkan fitur tersebut hanya beberapa hari setelah OpenAI merilis model pembuatan videonya kepada pelanggan.

    Meta telah berulang kali mengatakan bahwa mereka ingin asisten AI-nya menjadi yang “paling banyak digunakan” di dunia. Dalam informasi pembaruan pada Kamis (19/12), Meta mengatakan bahwa Meta AI memiliki hampir 600 juta pengguna bulanan.

    Lebih lanjut, Mosseri tidak menyebutkan secara pasti kapan fitur Movie Gen akan hadir di Instagram. Ia hanya menyebut fitur ini akan diluncurkan pada 2025 mendatang.

    [Gambas:Instagram]

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • KPPU Desak Starlink Prioritaskan Wilayah 3T, Bos Smartfren (FREN) Dukung

    KPPU Desak Starlink Prioritaskan Wilayah 3T, Bos Smartfren (FREN) Dukung

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) atau Smartfren menyambut baik kajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tentang penyedia jasa internet Low Earth Orbit (LEO) yaitu Starlink untuk wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

    Berdasarkan kajian tersebut, KPPU menyarankan Presiden RI agar pemerintah memprioritaskan jangkauan layanan penyediaan internet berbasis satelit LEO di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

    Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk. Merza Fachys mengatakan, penerapan satelit LEO untuk daerah 3T merupakan solusi untuk memperluas jaringan telekomunikasi di Indonesia.

    “Bagus (kajian KPPU), teknologi itu merupakan solusi,” kata Merza saat ditemui di kantornya, Jumat (20/12/2024).

    Merza menyampaikan bahwa dengan adanya LEO, pihaknya mengharapkan seluruh daerah di Indonesia dapat terkoneksi dengan baik.

    Dengan begitu, tidak ada lagi daerah di Indonesia yang tertinggal dalam sektor telekomunikasi dan membuat adanya pemerataan di daerah 3T.

    “Dengan adanya teknologi satelit LEO itu berarti tidak ada lagi satu jengkal pun wilayah yang tidak bisa dilayani oleh telekomunikasi,” ujarnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, KPPU telah menyelesaikan kajian atas masuknya penyedia jasa internet Low Earth Orbit (LEO) dalam hal ini Starlink bagi persaingan usaha di jasa layanan internet Indonesia.

    Berdasarkan kajian tersebut, KPPU menyarankan Presiden RI agar pemerintah memprioritaskan jangkauan layanan penyediaan internet berbasis satelit LEO di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

    Melihat hal ini, Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O Bassir menuturkan bahwa dirinya mendukung studi yang dilakukan oleh KPPU. 

    Salah satu, karena adanya backhaul dalam studi tersebut yang akan menambah kapasitas jaringan yang ada.

    “Ya mendukung studinya KPPU, karena satu, backhaul itu menambah kapasitas, yang kedua kita pure mendukung rural, dan kolaborasi, bekerja sama,” kata Marwan saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

    Tidak hanya itu, Marwan juga mendukung kajian yang dilakukan oleh KPPU terkait dengan skema direct to sell bagi penyedia layanan satelit LEO.

    Dalam kajian KPPU, disebutkan bahwa penyedia jasa internet melalui LEO memiliki keunggulan teknologi yang dominan dibandingkan pelaku usaha yang seluler, fiber optik dan satelit. 

    Salah satunya adalah penyedia layanan LEO dapat menjual jasanya ke wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh pelaku usaha seluler atau fiber optik. Hal ini, dilihat oleh KPPU membuka adanya praktik direct to sell yang akan mengganggu pasar.

    Maka dari itu, menilai penting untuk melakukan pengawasan persaingan usaha secara konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan. Langkah ini bertujuan untuk menghindari praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang dapat merugikan industri.

  • Bos Ducati Marah Lihat Francesco Bagnaia Terlalu Sopan ke Jorge Martin

    Bos Ducati Marah Lihat Francesco Bagnaia Terlalu Sopan ke Jorge Martin

    Jakarta

    Manajer Ducati Davide Tardozzi tak suka dengan sikap Francesco Bagnaia yang terlalu baik dan sopan ke musuh-musuhnya, termasuk Jorge Martin. Dia menegaskan, sebagai pebalap profesional, Bagnaia seharusnya bisa membatasi hubungan dengan rival di lintasan.

    Baru-baru ini, dalam film dokumenter Ducati, tim asal Italia tersebut merekam momen-momen setelah balapan di Buriram, Thailand, musim lalu. Ketika itu, tepatnya di sesi Sprint Race, Martin melakukan pergerakan berbahaya yang bisa merugikan Bagnaia. Namun, bukannya marah, Bagnaia justru bersikap ramah ke musuhnya tersebut.

    “Pecco, Martin memiliki keberanian untuk menjatuhkanmu. Dia memutuskan akan mengganggumu. Dia melakukan apa yang harus dilakukan. Itulah yang harus kamu lakukan juga,” ujar Tardozzi dalam film dokumenter tersebut, dikutip dari Motorsport, Jumat (20/12).

    “Kamu tidak bisa selalu bersikap seperti seorang pria sejati. Kamu tidak bisa (terlalu baik), karena orang-orang ini sudah menendang bokongmu,” tambahnya.

    Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Tardozzi menegaskan, dalam situasi memperebutkan gelar juara, pebalap tak boleh terlalu akur dengan rival utamanya. Lebih lagi, pihak musuh tak menunjukkan sikap yang sama.

    “Dia (Martin) sudah mengincarmu, sudah memutuskan akan mengincarmu. Tidak ada keraguan tentang itu. Jadi kamu harus berhenti bersikap seperti seorang pria baik, karena mereka akan menghancurkanmu,” tegasnya.

    Pada Agustus lalu, Bagnaia pernah ditanya mengenai sikapnya yang terlalu sopan ke musuh-musuhnya, termasuk ke Martin. Dia mengatakan, rivalitas tak perlu dibumbui perselisihan. Dia lebih memilih respek ke lawan ketimbang membencinya.

    “Ketika ada rasa hormat, akan ada kedamaian di luar. Namun, itu juga selalu disertai rasa hormat. Saya dan Martin sudah saling kenal sejak lama, dan saya tidak pernah mengerti mengapa pebalap musuhan selama kejuaraan,” tutur Bagnaia.

    Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon

    Sikap dan prinsip yang ditunjukkan Bagnaia sangat berbeda dengan mentornya, Valentino Rossi. Peraih dua gelar juara itu terlihat lebih sopan, lembut dan tak suka drama.

    “Memang benar ketika Anda berjuang untuk tujuan yang sama, Anda akan sedikit mengubah hubungan (dengan pebalap lain). Namun, rasa hormat harus selalu ada dan tampaknya situasinya masih sama seperti tahun lalu, atau sejak kami masih muda,” kata Bagnaia.

    (sfn/rgr)

  • Umumkan Nama-nama Tim Transisi, Appi Segera Temui Danny Pomanto

    Umumkan Nama-nama Tim Transisi, Appi Segera Temui Danny Pomanto

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham mengumumkan nama-nama tim transisinya.

    Appi-sapaan Munafri Arifuddin menyampaikan, tim transisi ini ditargetkan akan bekerja mulai pekan depan.

    “Mungkin Minggu depan akan bekerja. Akan membuat time schedule. Ini akan bekerja setelah memastikan program-program ini ketika sudah sampai di tahap pelantikan,” kata Appi di Makassar, Jumat, (20/12/2024).

    Menurutnya nama-nama yang ada saat ini sudah mewakili kelompok besar dari beberapa unsur.

    “Ada beberapa unsur bisa terwakili dalam kelompok besar. Saya kira inilah yang mewakili, yang akan turun ke sub bidang yang dimiliki,” tuturnya.

    Setelah mengumumkan tim transisi, Appi berencana segera menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk membicarakan keberlanjutan pemerintahan.

    “Rencana secepatnya akan kita minta waktu lebih cepat di tengah kesibukan beliau (Danny Pomanto). Kalau hari ini beliau minta ya tergantung,” ungkap Mantan Bos PSM ini.

    Berikut, nama lima anggota inti tim transisi Appi-Aliyah:

    Prof. Aswanto
    Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin sekaligus mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ini akan menangani aspek hukum dan kebijakan. Pengalaman panjangnya di bidang konstitusi akan menjadi modal penting dalam menciptakan kebijakan yang kokoh.

    Prof. Batara Surya
    Guru Besar Tata Kota ini akan menangani pengwilayahan dan perencanaan tata ruang. Fokusnya adalah menciptakan kota yang terstruktur dan berkelanjutan.

    Hudli Huduri
    Sebagai mantan Head Coach Regional Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Hudli akan fokus pada ekonomi, keuangan, UMKM, dan ketenagakerjaan. Ia bertugas mengevaluasi dan memperbaiki pola ekonomi kota dengan pendekatan kolaboratif.

    Dr. Muhammad Idris
    Mantan Sekretaris Daerah Sulawesi Barat dan Kepala Lembaga Administrasi Negara ini akan berfokus pada tata kelola pemerintahan. Ia akan membantu menyelaraskan alur birokrasi agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

    Dara Nasution
    Lulusan Universitas Oxford dan mantan pegawai Meta ini akan memimpin inisiatif digitalisasi dan pembinaan anak muda. Dengan latar belakangnya di bidang teknologi, Dara diharapkan dapat mendorong modernisasi layanan publik berbasis digital.

    Selain itu, Appi menunjuk dua juru bicara, Januar Jauri Darwis dan Andi Wina, serta tim teknis yang sebelumnya menjadi bagian dari persiapan debatnya. (selfi/fajar)

  • George Sugama Halim Menangis Takut Dipenjara, Ibunya Minta Dwi Ayu Darmawati Berdamai – Halaman all

    George Sugama Halim Menangis Takut Dipenjara, Ibunya Minta Dwi Ayu Darmawati Berdamai – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Keluarga  George Sugama Halim meminta kasus penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati bisa berakhir damai.

    Linda, ibu dari George Sugama Halim, berharap kasus hukum terhadap anaknya tidak berlanjut.

    Bos toko roti Lindayes ini meminta Dwi Ayu Darmawati (19) tidak memperpanjang masalah nya.

    Sambil menangis, Linda membongkar kondisi anaknya George Sugama Halim (35) yang kini ditahan di tahanan Polres Metro Jakarta Timur.

    George ditahan setelah ditetapkan sebagan tersangka kasus penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati.

    “Tidak ada niat sedikit pun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiaya karyawan,” kata Linda sambil menangis dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Intens Investigasi, Kamis (19/12/2024).

    Ia pun berharap agar kasus itu berakhir dengan perdamaian.

    Terlebih, Linda mengaku sudah meminta maaf kepada Dwi Ayu.

    “Supaya  masalah ini tidak diperpanjang gitu loh tidak ada saling tuntut menuntut, tidak akan ada habisnya,” kata Linda.

    Kondisi George Sugama Halim

    Tak hanya itu, Linda pun membeberkan kondisi sang anak di tahanan Polres Metro Jakarta Timur.

    Linda mengaku sudah menjenguk George Sugama Halim.

    Ia mengatakan sang anak tertekan.

    “Dia juga nangis gemetar. Dia enggak mau dipenjarain, dia takut katanya karena kan di dalam penjara kan ya sangat sungguh tidak enak itu jelas loh,” kata Linda.

    Linda pun mendoakan anaknya agar dilindungi Tuhan. Selain itu, Linda berdoa agar karakter anaknya dapat berubah.

    Linda juga merasa tertekan. Terkadang, kata Linda, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjadi ibu yang baik.

    “Tapi saya percaya hukuman dunia itu ada masanya sementara kalau hukuman Allah kekal lebih bagus dihukum dunia. Kan kita diperlakukan seperti itu pasti tertekan ya tapi saya percaya Tuhan,” ujarnya.

    Tanggapan Kapolres

    Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyampaikan peluang restorative justice. 

    Ia mengatakan upaya restorative justice hanya dimungkinkan usulan dari kedua belah pihak yakni pelaku dan korban.

    “Di Polres Metro Jakarta Timur saya perintahkan untuk tetap normatif on the track,” ujarnya.

    Kombes Nicolas menegaskan George kini sudah ditahan di tahanan Polres Jakarta Timur. 

    “Perlakuan kepada dia seperti tahanan lainnya, sama,” imbuhnya.

    Dwi Ayu Darmawati (19), karyawati toko roti di Cakung menjadi korban penganiayaan oleh anak bos toko roti tersebut bernama George Sugama Halim.

    Penganiayaan itu berawal ketika Dwi menolak permintaan George yang menyuruhnya dengan kalimat tak sopan untuk mengantarkan makanan yang dipesan secara online ke kamarnya. 

    Tapi George yang tidak terima permintaannya ditolak korban justru melemparkan patung, mesin EDC, kursi, dan loyang hingga Dwi mengalami pendarahan di kepala dan luka memar.

    Setelah kasus itu viral, ia lalu ditangkap dan dijadikan tersangka. 

    George Sugama Halim Ngaku Khilaf

    Saat dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolres Metro Jakarta Timur, pelaku George Sugama Halim beralasan khilaf menganiaya pegawainya, Dwi Ayu Darmawati (19) hingga babak belur.

    Hal ini disampaikan George saat menjawab pertanyaan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly terkait alasan menganiaya Dwi pada 17 Oktober 2024 lalu.

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

    Saat ditanya awak media terkait alasan saat penganiayaan sempat menyuruh Dwi untuk mengantar makanan ke kamar, George enggan menjawab pertanyaan.

    “No comment,” ujar George.

    Terancam 5 Tahun Penjara

    Geoge Sugama Halim terancam hukuman 5 tahun penjara.

    Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

    “Persangkaan pasal penganiayaan sebagaimana diatur di Pasal 351 KUHP dengan ancaman maksimal pidana 5 tahun,” kata

    George ditangkap di sebuah kamar hotel wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024) malam.

    Kemudian Ade Ary belum merinci lebih jauh terkait penahanan George setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Saat ini, penyidik masih memeriksa George dalam kapasitas sebagai tersangka.

    “Selanjutnya penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap tersangka GSH. Saat ini, pemeriksaan belum berlangsung karena menunggu tim penasihat hukum tersangka GSH,” ujarnya.

  • Pengguna Instagram Diminta Hati-hati, Bos Besar Ungkap Petaka Baru

    Pengguna Instagram Diminta Hati-hati, Bos Besar Ungkap Petaka Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bos Instagram Adam Mosseri memberi peringatan kepada pengguna soal dampak teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pengguna tidak boleh percaya pada teknologi tersebut sepenuhnya.

    Oleh karena itu, pengguna perlu mempertimbangkan sumber teknologi AI. Platform sosial memiliki peranan penting untuk membantu hal itu.

    “Peran kami sebagai platform adalah memberi label konten yang dihasilkan AI sebaik mungkin,” kata Mosseri dalam akun Threadnya, dikutip dari The Verge, Jumat (20/12/2024).

    Media sosial tetap harus memberikan konteks terkait AI. Termasuk mengenai siapa yang membagikan konten yang mengadopsi teknologi tersebut.

    “Jadi kami harus memberikan konteks mengenai siapa yang berbagi jadi bisa menilai sendiri seberapa besar percaya pada konten,” ucapnya.

    Mosseri tetap mengingatkan pengguna melihat sumber dan siapa yang berbicara atas konten itu. Mereka diminta tetap cerdas saat mengonsumsi konten yang ada.

    Namun The Verge menuliskan Meta tidak memberikan konteks seperti yang dibicarakan Mosseri. Menurut laporan itu, ucapan Mosseri terdengar seperti moderasi pada Community Note media sosial X, Youtube atau BlueSky.

    Tidak diketahui apakah akan ada pembaruan terkait konteks AI di Meta nantinya.

    (fab/fab)

  • Ibu George Sugama Bantah Nunggak Bayar Gaji Ayu: Kalau Dia Benar, Mau dong Ketemu Saya – Halaman all

    Ibu George Sugama Bantah Nunggak Bayar Gaji Ayu: Kalau Dia Benar, Mau dong Ketemu Saya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Ibu George Sugama Halim sekaligus pemilik toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, Linda Pantjawati, membantah klaim Dwi Ayu Darmawati (19) yang mengatakan gajinya belum dibayarkan.

    Linda mengaku ia sudah meminta Ayu untuk datang menemuinya terkait permasalahan gaji.

    Namun, menurut Linda, Ayu tak bisa memenuhi permintaan itu sebab tak diizinkan oleh orang tuanya.

    Diketahui, Ayu mengundurkan diri dari toko roti Lindayes setelah menjadi korban penganiayaan George.

    “Itu bohong, dia bilang tiga bulan tidak bayar? Saya suruh dia datang, temui saya, dia tidak mau,” kata Linda, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (20/12/2024).

    “Dia alasannya tidak diperbolehkan oleh orang tuanya,” lanjut dia.

    Apabila perkataan Ayu memang benar, ujar Linda, maka mantan pegawainya itu akan bersedia menemui dirinya.

    “Kalau dia benar, dia mau dong ketemu saya,” ucapnya.

    Sebelumnya, kubu Ayu mengungkapkan pihak Linda belum membayarkan gaji Ayu untuk bulan Oktober.

    Kuasa hukum Ayu, Jaenuddin, mendesak pihak Linda untuk membayarkan gaji kliennya agar tak  menjadi perkara baru.

    “Gaji Ayu bulan Oktober belum dibayarkan ya. Jadi kepada pihak perusahaan, pemilik bos roti ini, tolong dibayarkan,” ungkap Jaenuddin, Selasa (17/12/2024).

    “Itu akan bisa menimbulkan perkara baru. Normalnya Rp2,1 juta,” imbuh dia.

    Selain Ayu, karyawan Lindayes lainnya diketahui  juga belum mendapat gaji.

    Bahkan, ada karyawan yang mengaku gajinya belum dibayarkan selama tiga bulan.

    “Ada beberapa karyawan yang lain (belum dibayarkan gajinya). Tapi, katanya kalau karyawan yang lain ada tundaan tiga bulan,” pungkas Jaenuddin.

    George Mengaku Khilaf

    Sebelumnya, George Sugama Halim mengaku khilaf atas perbuatannya menganiaya Dwi Ayu Darmawati.

    Hal ini disampaikan George setelah ia ditetapkan sebagai tersangka, Senin (16/12/2024).

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George saat dihadirkan dalam rilis di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin, dilansir TribunJakarta.com.

    Meski demikian, George enggan menjelaskan alasannya meminta Ayu untuk mengantarkan makanan ke kamar.

    Ia memilih bungkam dan tak berkata apa-apa.

    “No comment,” ucap dia.

    Di kesempatan yang sama, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan alasan George menganiaya Ayu.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, George mengaku kesal hingga menganiaya Ayu karena korban menolak mengantarkan ke kamar.

    “Tersangka merasa kesal, dan terjadi argumentasi, mengakibatkan pelaku makin emosi dan selanjutnya melakukan penganiayaan terhadap korban,” jelas Nicolas.

    Diketahui, George dijerat Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 2 tentang Hukum Pidana dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.

    Ia juga langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dalam kasus ini, polisi telah menyita barang bukti, di antaranya adalah patung, loyang kue, mesin EDC, dan kursi yang dilemparkan George terhadap Ayu.

    Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur juga sudah mengantongi hasil Visum et Repertum dari RS Polri Kramat Jati atas luka yang diderita korban, akibat penganiayaan dilakukan George.

    Kronologi Kejadian

    Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

    Saat itu, Ayu yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

    Namun, Ayu menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

    Terlebih, George menggunakan kata tak sopan dan pernah menganiaya Ayu sebelumnya saat korban mengantar makanan ke kamar.

    Karena hal itu, George lantas mengamuk dan melempar sejumlah benda keras kepada Ayu.

    “Mungkin karena kesal saya tolak, dia marah. Dia melempar saya pakai (pajangan) patung, terus melempar mesin EDC, melempar kursi,” cerita Ayu di Jakarta Timur, Jumat (13/12/2024).

    Lebih lanjut, Ayu mengaku sempat ditarik orang tua George dan diminta melapor ke polisi.

    Namun, Ayu kembali ke dalam toko lantaran tas dan ponselnya masih tertinggal di dalam.

    Nahas, saat kembali ke dalam toko, Ayu kembali dilempari benda keras oleh George.

    Ayu kemudian memutuskan untuk bersembunyi di dapur, tapi ia terus dilempari benda-benda, termasuk loyang kue.

    Loyang kue yang dilemparkan George itu mengenai pelipis Ayu hingga berdarah.

    “Waktu itu saya belum sadar kalau kepala berdarah, hanya memegangi kepala saja.”

    “Kalau luka yang sampai berdarah hanya di kepala, tapi kalau memar banyak. Di tangan, kaki, paha, pinggang,” tuturnya.

    Ayu sempat dibawa bosnya ke klinik terdekat untuk mendapat penanganan medis awal.

    Setelah mendapat penanganan medis, Ayu bersama rekan kerjanya melaporkan George ke Polsek Cakung.

    Tetapi, petugas Polsek Cakung mengarahkan Ayu untuk melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.

    “Laporan diterima di Polres Jakarta Timur. Setelah laporan saya diantar untuk visum di RS Polri Kramat Jati.”

    “Barang bukti yang saya serahkan ke kepolisian baju saya yang ada ceceran darah,” pungkas Dwi.

    Buntut kejadian itu, Dwi memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.

    Ia juga mengalami trauma yang menyebabkan dirinya mengidap insomnia.

    Setelah kasus Ayu sempat mandek dua bulan setelah dilaporkan, George akhirnya ditangkap di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jadi Tersangka, George Sugama Halim Anak Bos Toko Kue Ngaku Khilaf Aniaya Pegawai Wanita

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rifqah, TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti Diduga Stres, Adik: Dia tak Pernah Pacaran

    George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti Diduga Stres, Adik: Dia tak Pernah Pacaran

  • George Sugama Halim Menangis Takut Dipenjara, Ibunya Minta Dwi Ayu Darmawati Berdamai – Halaman all

    Ungkap George Sugama Nangis Tak Mau Dipenjara, Linda sang Ibu: Saya Berharap Damai dengan Ayu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Kondisi George Sugama Halim, tersangka penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati (19), mantan pegawai toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, diungkap sang ibu.

    Ibu George, Linda Pantjawati, mengungkapkan sang anak tertekan karena kasus yang menjeratnya.

    Linda juga mengatakan George sempat menangis karena takut dipenjara.

    “Dia tertekan ya, kemarin sempat dia juga nangis, gemetar. Dia nggak mau dipenjarain, takut.”

    “Di penjara kan ya sangat sungguh tidak enak, itu jelas,” ujar Linda dalam wawancara bersama Intens Investigasi, dikutip Tribunnews.com, Jumat (20/12/2024).

    Lebih lanjut, Linda mengungkapkan harapannya untuk bisa berdamai dengan Ayu.

    Ia mengaku sudah meminta maaf kepada korban penganiayaan anaknya itu.

    Sebab, Linda tak ingin kasus penganiayaan yang melibatkan anaknya tak diperpanjang.

    Ia menilai tak akan ada habisnya jika masalah ini diselesaikan secara hukum.

    “Saya minta tolong, saya berharap semua ini berjalan dengan damai. Saya memang sudah meminta maaf kepada Ayu, supaya masalah ini tidak diperpanjang, gitu lho,” ungkap Linda.

    “(Kalau bisa) tidak ada saling tuntut-menuntut, tidak akan ada habisnya,” imbuh dia.

    Linda lantas menekankan, ia dan anaknya sama sekali tak berniat menganiaya karyawan.

    Menurutnya, video penganiayaan oleh George yang beredar luas di media sosial, justru menimbulkan rumor.

    “Tidak ada niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiaya karyawan. Semua pihak yang sudah melihat video ini (penganiayaan), mungkin terpancing emosinya,” tutur Linda.

    “Tapi, video ini, kalau saya menyelidiki kejadian sesungguhnya, tidak seperti apa yang dikata-katain di luar,” terangnya.

    Mengaku Khilaf

    Sebelumnya, George Sugama Halim mengaku khilaf atas perbuatannya menganiaya Dwi Ayu Darmawati.

    Hal ini disampaikan George setelah ia ditetapkan sebagai tersangka, Senin (16/12/2024).

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George saat dihadirkan dalam rilis di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin, dilansir TribunJakarta.com.

    Meski demikian, George enggan menjelaskan alasannya meminta Ayu untuk mengantarkan makanan ke kamar.

    Ia memilih bungkam dan tak berkata apa-apa.

    “No comment,” ucap dia.

    Di kesempatan yang sama, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan alasan George menganiaya Ayu.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, George mengaku kesal hingga menganiaya Ayu karena korban menolak mengantarkan ke kamar.

    “Tersangka merasa kesal, dan terjadi argumentasi, mengakibatkan pelaku makin emosi dan selanjutnya melakukan penganiayaan terhadap korban,” jelas Nicolas.

    Diketahui, George dijerat Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 2 tentang Hukum Pidana dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.

    Ia juga langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dalam kasus ini, polisi telah menyita barang bukti, di antaranya adalah patung, loyang kue, mesin EDC, dan kursi yang dilemparkan George terhadap Ayu.

    Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur juga sudah mengantongi hasil Visum et Repertum dari RS Polri Kramat Jati atas luka yang diderita korban, akibat penganiayaan dilakukan George.

    Kronologi Kejadian

    Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

    Saat itu, Ayu yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

    Namun, Ayu menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

    Terlebih, George menggunakan kata tak sopan dan pernah menganiaya Ayu sebelumnya saat korban mengantar makanan ke kamar.

    Karena hal itu, George lantas mengamuk dan melempar sejumlah benda keras kepada Ayu.

    “Mungkin karena kesal saya tolak, dia marah. Dia melempar saya pakai (pajangan) patung, terus melempar mesin EDC, melempar kursi,” cerita Ayu di Jakarta Timur, Jumat (13/12/2024).

    Lebih lanjut, Ayu mengaku sempat ditarik orang tua George dan diminta melapor ke polisi.

    Namun, Ayu kembali ke dalam toko lantaran tas dan ponselnya masih tertinggal di dalam.

    Nahas, saat kembali ke dalam toko, Ayu kembali dilempari benda keras oleh George.

    Ayu kemudian memutuskan untuk bersembunyi di dapur, tapi ia terus dilempari benda-benda, termasuk loyang kue.

    Loyang kue yang dilemparkan George itu mengenai pelipis Ayu hingga berdarah.

    “Waktu itu saya belum sadar kalau kepala berdarah, hanya memegangi kepala saja.”

    “Kalau luka yang sampai berdarah hanya di kepala, tapi kalau memar banyak. Di tangan, kaki, paha, pinggang,” tuturnya.

    Ayu sempat dibawa bosnya ke klinik terdekat untuk mendapat penanganan medis awal.

    Setelah mendapat penanganan medis, Ayu bersama rekan kerjanya melaporkan George ke Polsek Cakung.

    Tetapi, petugas Polsek Cakung mengarahkan Ayu untuk melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.

    “Laporan diterima di Polres Jakarta Timur. Setelah laporan saya diantar untuk visum di RS Polri Kramat Jati.”

    “Barang bukti yang saya serahkan ke kepolisian baju saya yang ada ceceran darah,” pungkas Dwi.

    Buntut kejadian itu, Dwi memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.

    Ia juga mengalami trauma yang menyebabkan dirinya mengidap insomnia.

    Setelah kasus Ayu sempat mandek dua bulan setelah dilaporkan, George akhirnya ditangkap di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jadi Tersangka, George Sugama Halim Anak Bos Toko Kue Ngaku Khilaf Aniaya Pegawai Wanita

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Bima Putra)