Topik: BOS

  • Pernyataan Lengkap Bos Blue Bird soal Kemunculan Taksi Vietnam di Indonesia

    Pernyataan Lengkap Bos Blue Bird soal Kemunculan Taksi Vietnam di Indonesia

    Jakarta

    Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono alias Andre menanggapi kemunculan taksi online asal Vietnam, Xanh SM di Indonesia. Respons tersebut disampaikan dalam bentuk keterangan resmi yang masuk ke meja redaksi detikOto.

    Diberitakan sebelumnya, kemunculan Xanh SM diduga akan membuat Blue Bird kesulitan di industri taksi di Indonesia. Sebab, perusahaan asal Negeri Bintang Kuning tersebut menawarkan harga kompetitif dengan kendaraan yang senyap dan ramah lingkungan.

    Meski demikian, Andre selaku Dirut Blue Bird justru punya pandangan lain mengenai kemunculan Xanh SM di Indonesia. Menurut Andre, kehadiran pemain baru seperti Xanh SM asal Vietnam membuktikan pasar sedang sehat. Sehingga, dia menyambutnya dengan baik.

    Taksi listrik Hyundai Kona Electric milik Blue Bird. Foto: Doc. BlueBird Group.

    Mengenai mobil listrik, Blue Bird juga telah mengoperasikan kendaraan ramah lingkungan tersebut sejak lama. Bahkan, dia mengaku, pihaknya telah berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung transisi energi hijau.

    Lebih jauh, Andre mengklaim, pihaknya sudah setengah abad lebih menggeluti industri terkait. Sehingga, secara pengalaman, tentu jauh lebih matang.

    Berikut Pernyataan Lengkap Dirut Blue Bird

    Hadirnya pemain baru di pasar merupakan hal yang wajar dan menandakan dinamika industri yang sehat. Bagi Bluebird, kompetisi adalah kesempatan untuk terus berinovasi dan memperkuat posisi kami sebagai pelopor layanan mobilitas Standar Nyaman Indonesia yang relevan bagi masyarakat selama lebih dari 52 tahun ini.

    Sebagai brand ikonik asli Indonesia, Selama lebih dari lima dekade, kami bangga menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia dengan pelayanan yang terpercaya dan dapat diandalkan dari generasi ke generasi.

    Bluebird menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap produk asli Indonesia, karena kami bangga paling Indonesia.

    Kami percaya bahwa produk dan layanan lokal memiliki kekuatan untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi bangsa. Bluebird memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat, sejalan dengan semangat #SetiapKilometerBerarti.

    Bluebird adalah pionir dalam penerapan kendaraan listrik (EV) di Indonesia, berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung transisi energi hijau.

    Kami memahami bahwa keberlanjutan tidak hanya tentang penggunaan kendaraan listrik, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang holistik untuk dampak jangka panjang.

    Soal Xanh SM

    Taksi online asal Vietnam itu mulai mengaspal di Jakarta bulan ini. SUV listrik VinFast VF e34 digunakan sebagai armada taksi tersebut. Foto: Grandyos Zafna

    PT XanhSM Green dan Smart Mobility Indonesia telah memperkenalkan layanan Xanh SM sebagai pendatang baru di sektor taksi online. Taksi Xanh SM yang identik dengan warna biru muda tersebut mengaspal di Jakarta mulai bulan ini.

    Operasional Xanh SM secara penuh menggunakan mobil listrik asal Vietnam, VinFast. Dilansir dari laman resminya, Xanh SM merupakan merek pertama yang melayani pemesanan mobil listrik di Negeri Bintang Jingga.

    “Layanan Xanh SM seluruhnya beroperasi menggunakan mobil listrik VinFast. Ini adalah generasi taksi tanpa aroma bensin, kebisingan mesin, baik untuk kesehatan pelanggan dan ramah lingkungan,” tulis Xanh SM dalam keterangannya di laman resmi.

    Perusahaan mengklaim punya tim terlatih dan supir profesional yang sudah mengikuti panduan pelayanan penuh dedikasi. Itulah mengapa, Xanh SM berkomitmen memberikan layanan bintang lima kepada para penumpangnya.

    (sfn/rgr)

  • Polisi Belum Terima Bukti Medis Gangguan Jiwa George Sugama Halim – Halaman all

    Polisi Belum Terima Bukti Medis Gangguan Jiwa George Sugama Halim – Halaman all

    Polres Metro Jakarta Timur belum terima bukti medis klaim gangguan jiwa George.

    Tayang: Sabtu, 21 Desember 2024 21:32 WIB

    ISTIMEWA/ Via TribunJakarta.com

    George Sugama Halim, anak bos Toko Roti di Cakung, Jakarta Timur. 

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan bahwa hingga saat ini, mereka belum menerima bukti rekam medis yang mendukung klaim bahwa George Sugama Halim mengalami gangguan kejiwaan.

    Informasi yang ada saat ini masih sebatas keterangan lisan dari keluarga dan pengacara.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menyatakan, “Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara.”

    Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah membawa George ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan kejiwaan yang berkaitan dengan proses hukum yang sedang berjalan.

    Proses Pemeriksaan Kejiwaan

    Pihak penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyerahkan sepenuhnya pemeriksaan ke ahli psikiatri di RS Polri Kramat Jati.

    Nicolas menjelaskan bahwa George saat ini sedang dalam observasi dan tindakan medis.

    Keluarga Mengungkapkan Kondisi George

    Ibu George, Linda Pantjawati, mengungkapkan bahwa anaknya adalah sosok yang temperamental.

    Linda juga menambahkan bahwa George sudah mendapatkan penanganan dari psikiater sejak usia dua tahun.

    Keluarga George berharap kasus penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati, pegawai toko roti yang dianiaya, dapat diselesaikan secara damai.

    Linda menyatakan, “Tidak ada niat sedikit pun saya ataupun anak saya untuk menganiaya karyawan.”

    Ia juga berharap agar kasus ini tidak berlanjut ke proses hukum yang lebih jauh.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ogah Dengar Saran Karyawan, Raja Kamera di Dunia Mati Terinjak Zaman

    Ogah Dengar Saran Karyawan, Raja Kamera di Dunia Mati Terinjak Zaman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan pencetus mekanisme fotografi modern, Kodak, kehilangan pamor setelah sang bos besar, George Eastman tutup kuping ketika diberi saran karyawannya untuk berinovasi supaya perusahaan tak tergerus zaman.

    Kodak pada era kejayaannya memang menjadi legenda, setelah George Eastman berhasil melahirkan kamera analog modern pertama pada 1888. Sayangnya, kebesaran nama Kodak harus terhenti pada 2012 saat dinyatakan bangkrut, meski pada 2013 keluar dari status itu.

    Alasan Kodak bangkrut terbilanf sepele: para bos takut akan perubahan dan gagal melihat tantangan zaman. Padahal, saat pertama kali muncul, Kodak adalah perusahaan kamera yang mengubah zaman.

    Tak praktis seperti sekarang, dahulu kamera berukuran besar. Kira-kira seukuran microwave. Untuk mengambil visual, seseorang perlu membawa tripod besar, plat kaca, dan berbagai zat kimia. Sangat ribet

    Namun, bagi pecinta fotografi itu semua bukan halangan. Setidaknya itulah yang ada di pikiran George Eastman saat liburan ke Dominika pada 1878. Dia membawa semua peralatan fotografi dengan biaya menembus ratusan dollar.

    Sebagaimana dipaparkan Elizabeth Brayer dalam George Eastman: A Biography (2006), saat itu Eastman sadar hobinya sangat mahal, sehingga dia memutuskan putar otak supaya sedikit keluar uang. Kebetulan tak lama terbit jurnal ilmiah terkait formula kimia untuk menghasilkan satu gambar dari kamera.

    Dia membaca secara saksama dan mempraktikannya agar lebih sempurna. Prosesnya 3 tahun. Selama itu tak terhitung berapa kali dia gagal. Yang pasti setelah ratusan kali mencoba, Eastman berhasil membuat pelat kering dalam fotografi yang membuat orang tak lagi repot-repot membawa bahan kimia

    Plat kering itulah yang kemudian dipatenkan dan membuat pegawai bank itu terjun ke bisnis fotografi di bawah bendera Eastman Dry Plate Company pada 1881. Tujuh tahun kemudian, dia bersama William Hall Walker melahirkan kamera analog modern bernama Kodak.

    Gara-gara Kodak, orang-orang tak lagi susah payah membawa peralatan fotografi yang besar. Hanya perlu memakai kamera segenggaman tangan, orang bisa mudah mengambil gambar. Entah profesional atau amatir.

    Tak heran, setelahnya nama Kodak dan Eastman melambung tinggi. Berkat pabrikan ini pula dunia mengenal gambar warna-warni. Sejarah fotografi dunia tak bisa lepas dari Kodak.

    Sayang, Kodak yang dikenal pandai berinovasi berakhir bangkrut pada 2012. Alasannya seperti yang sudah disebut: takut akan perubahan dan gagal melihat tantangan zaman.

    Kejadian ini bermula pada 1970-an. Insinyur Kodak, Steve Sasson, menemukan kamera digital, yang kini jadi kelaziman. Mengutip WE Forum, Sabtu (21/12/2024), penemuan itu sebenarnya bisa membuat Kodak melangkah lebih jauh. Sayang, para pimpinan punya pikiran kolot. Tak paham kalau dunia fotografi tak pernah usai berinovasi.

    “Itu bagus, tapi jangan ngasih tau ke siapapun,” ucap Sasson menirukan jawaban para bosnya, kepada New York Times.

    Pimpinan menganggap temuan Sasson punya banyak kelemahan. Sebut saja seperti pemprosesan yang lama, resolusi rendah hingga bobot kamera yang besar. Bisa saja terwujud di tahun 1970-an, tapi itu sama saja membunuh eksistensi Kodak sebagai penghasil kamera analog. Jika dibiarkan, perusahaan bisa bangkrut.

    Alhasil, mimpi lahirnya kamera digital dari Kodak terkubur. Akan tetapi, 2-3 dekade kemudian dunia fotografi berputar cepat. Kamera digital yang diremehkan muncul mengalahkan kamera analog. Pada titik ini, Kodak sudah kehilangan start sebab kamera digital sudah diciptakan pabrikan lagi.

    Upaya mewujudkan inovasi baru sudah gagal. Akibatnya, semua ini menambah parah kesulitan finansial yang menimpa Kodak. Hingga akhirnya, perusahaan legendaris ini bangkrut dan harus menjual asetnya.

    (mkh/mkh)

  • Polisi Ternyata Belum Terima Bukti Rekam Medis soal Gangguan Kejiwaan George, Hanya Omongan Keluarga – Halaman all

    Polisi Ternyata Belum Terima Bukti Rekam Medis soal Gangguan Kejiwaan George, Hanya Omongan Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Informasi tentang kondisi kejiwaan George Sugama Halim disebut masih sebatas keterangan lisan dan belum didukung bukti medis.

    Polres Metro Jakarta Timur menyatakan belum menerima bukti rekam medis yang mendukung bahwa George Sugama Halim mengalami gangguan kejiwaan.

    George Sugama Halim merupakan tersangka penganiayaan pegawai toko roti Lindayes, Dwi Ayu Darmawati (19).

    “Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan di media,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (20/12/2024), dilansir TribunJakarta.com.

    George Disebut Memiliki Keterbelakangan Kecerdasan

    Pihak keluarga bersama George disebut pernah pergi ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk mencari pengobatan alternatif kejiwaan.

    Dalam keterangan resmi yang diunggah pada akun resmi media sosial, George juga disebut memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ, dan sudah pernah dites.

    “Jadi sampai saat ini belum ada bukti (rekam medis terkait gangguan kejiwaan) atau keterangan tambahan dari pihak keluarga atau tersangka sendiri, atau pun dari pengacara,” kata Nicolas.

    Ia menjelaskan pihaknya sudah membawa George ke RS Polri Kramat Jati untuk proses pemeriksaan kejiwaan terkait kepentingan proses hukum lebih lanjut.

    Kini penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyerahkan sepenuhnya pemeriksaan terhadap ahli psikiatri RS Polri Kramat Jati yang menangani.

    “Saat ini yang bersangkutan sudah berada di RS Polri dalam rangka observasi dan tindakan-tindakan medis yang dilakukan ahli. Kami tidak tahu tahapan-tahapannya,” imbuh Nicolas.

    Dikenal sebagai Sosok yang Temperamental

    Ibu George, Linda Pantjawati, mengatakan anaknya itu memang sosok yang temperamental.

    Ketika sedang marah, emosinya meledak-ledak sampai tak bisa terkontrol.

    Bahkan, tangan Linda pernah patah akibat terkena amukan George.

    “Dia pernah berantem sama adiknya. Saya juga punya tangan patah. Karena kalau dia marah bisa lepas kontrol,” ujarnya, seperti diberitakan TribunJakarta.com.

    Meski demikian, Linda memakluminya karena ia menilai George sebenarnya baik.

    Ia juga meyakini bahwa George memiliki kekurangan mental.

    “Dari kecil memang ada kelainan, jadi dia memang lamban untuk jalan, lamban untuk bicara, terus sekolah juga lamban.”

    “Dibawa ke psikiater sejak umur dua tahun,” ungkap Linda.

    George Menangis Takut Dipenjara

    Sementara itu, keluarga George Sugama Halim meminta kasus penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati bisa berakhir damai.

    Ibu George pun berharap kasus hukum terhadap anaknya tidak berlanjut.

    “Tidak ada niat sedikit pun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiaya karyawan,” ucap Linda.

    Linda berharap agar kasus ini berakhir dengan damai.

    Polisi menangkap George Sugama Halim, anak bos toko roti di Jakarta Timur yang menganiaya Dwi seorang karyawati di Hotel Anugerah, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/12/2024) dini hari. (Ist)

    Linda juga mengaku sudah meminta maaf kepada Dwi Ayu.

    “Supaya  masalah ini tidak diperpanjang gitu loh tidak ada saling tuntut menuntut, tidak akan ada habisnya,” ujarnya.

    Kemudian, Linda membeberkan kondisi George di tahanan Polres Metro Jakarta Timur.

    Menurutnya, George tertekan saat berada di tahanan.

    “Dia juga nangis gemetar. Dia enggak mau dipenjarain, dia takut katanya karena kan di dalam penjara kan ya sangat sungguh tidak enak itu jelas loh,” ucap Linda.

    George ditetapkan menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati, pegawai toko kue di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

    George yang merupakan anak pemilik toko kue disangkakan Pasal 351 ayat 1 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

    George menganiaya Dwi dengan cara melempar patung, mesin EDC, kursi, loyang pembuatan kue hingga mengakibatkan korban mengalami pendarahan di kepala dan memar di tubuh.

    Setelah itu, George ditangkap di sebuah kamar hotel wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024) malam.

    Saat dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolres Metro Jakarta Timur, George Sugama Halim beralasan khilaf menganiaya pegawainya, Dwi Ayu Darmawati (19) hingga babak belur.

    Hal ini disampaikan George saat menjawab pertanyaan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly terkait alasan menganiaya Dwi pada 17 Oktober 2024 lalu.

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

    Saat ditanya awak media terkait alasan saat penganiayaan sempat menyuruh Dwi untuk mengantar makanan ke kamar, George enggan menjawab pertanyaan.

    “No comment,” ucap George.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Belum Terima Bukti Medis dari Keluarga Soal George Sugama Halim Diduga Gangguan Jiwa

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Bima Putra)

    Berita lain terkait Pegawai Toko Roti Dianiaya Anak Majikan

  • Sosok George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti, Dilaporkan oleh Adiknya, Ortunya Pernah Jadi Korban

    Sosok George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti, Dilaporkan oleh Adiknya, Ortunya Pernah Jadi Korban

    TRIBUNJATIM.COM – George Sugama Halim juga pernah dipolisikan pada tahun 2012.

    George merupakan anak bos toko roti di Jakarta Timur.

    Kebrutalan George Sugama Halim bukan baru terjadi pada tahun ini saja, terungkap bahwa anak bos toko roti di Jakarta Timur itu pernah dilaporkan ke polisi pada tahun 2012.

    Adalah Andre, adik kandung dari George Sugama Halim yang melaporkan sendiri kakaknya ke polisi.

    Andre mengungkapkan hal tersebut saat hadir menjadi bintang tamu di podcast YouTube Uya Kuya.

    Ia mengaku dilemparkan sebuah benda tajam oleh George Sugama Halim hingga kepalanya berdarah.

    Andre yang kala itu baru berusia 18 tahun, memutuskan untuk melaporkan kakak kandungnya ke polisi.

    Namun akhirnya ia memilih menghentikan laporannya karena merasa kasihan dengan ayah dan ibunya.

    “Sebenarnya pernah (menjadi korban George Sugama Halim), dan itu ada buktinya, sekitar tahun 2012-2013,” ucap Andre.

    “Dan saya sempat laporkan ke Polsek Cakung, saya juga sempat visum walau saya enggak proses lagi berikutnya, saya lihat Mama dan papa juga. Saat itu umur saya 18 tahunan, ditimpuk pakai kaleng besi yang bentuknya kotak, robek di pelipis, saat itu ada perdebatan,” ceritanya.

    Andre mengatakan, George Sugama Halim memang dikenal sebagai sosok yang kerap bersikap kurang ajar, bahkan kepada saudara dan orangtuanya sendiri.

    “Si George itu memamg kurang ajar juga sama orangtua, kalau ngomong nadanya tinggi,” kata Andre.

    “Dia juga kadang terlalu arogan, kata-katanya kurang pantas,” imbuhnya.

    George Sugama Halim Tak Lulus SD

    Fakta lain yang dibeberkan Andre adalah George Sugama Halim tidak memiliki ijazah bahkan ijazah Sekolah Dasar (SD).

    “Dia sekolah cuma sampai kelas 6 SD, itu juga enggak lulus,” ucap Andre.

    “Dia enggak ada ijazah,” imbunya.

    Di sisi lain, Andre sebenarnya mengaku merasa kasihan dengan George Sugama Halim.

    Pasalnya meski berusia dewasa, George Sugama Halim bersikap seperti anak-anak yang kerap berbuat masalah.

    “Kalau masalah emosional, sebenarnya kasian, dia itu temannya sedikit, pergaulannya sempit,” ucap Andre.

    “Pernah, dia sering banting barang buat dapetin yang dia mau,”

    “Dulu hampir tiap minggu, banting bareng, ngajak ribut orang, apa yang dia mau harus diturutin,”

    “Kayak anak kecil, mentalnya anak kecil padahal umurnya segitu,” imbuhnya.

    Namun Andre tak dapat memastikan apa yang sebenarnya terjadi kepada George Sugama Halim.

    Ia menilai yang mendapatkan menentukan adalah psikiater atau orang yang ahli di bidangnya.

    George Sugama Halim dan adiknya, Andre. George menjadi viral setelah melakukan penganiayaan terhadap karyawan toko roti milik orangtuanya, Dwi Ayu Darmawati dan berujung dipenjara. Sebelumnya, George juga pernah dilaporkan ke polisi pada tahun 2012 silam. (YouTube Uya Kuya/Tribunnews.com)

    George Patahkan Tangan Ibu

    Menurut ibu George, Linda Pantjawati, anaknya itu memang sosok yang temperamental. 

    Ketika sedang marah, emosinya meledak-ledak sampai tak bisa terkontrol. 

    Tangan Linda pernah patah akibat terkena amukan George. 

    “Dia pernah berantem sama adiknya. Saya juga punya tangan patah. Karena kalau dia marah bisa lepas kontrol,” katanya seperti dikutip dari Intens Investigasi yang tayang di Youtube pada Rabu (18/12/2024). 

    Kendati demikian, Linda memakluminya karena ia menilai sebenarnya anaknya baik. 

    Ia meyakini bahwa George memiliki kekurangan mental. 

    “Dari kecil memang ada kelainan, jadi dia memang lamban untuk jalan, lamban untuk bicara, terus sekolah juga lamban. Dibawa ke psikiater sejak umur dua tahun,” ujar Linda. 

    Terancam 5 Tahun Penjara

    Geoge Sugama Halim terancam hukuman 5 tahun penjara.

    Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

    “Persangkaan pasal penganiayaan sebagaimana diatur di Pasal 351 KUHP dengan ancaman maksimal pidana 5 tahun,” kata

    George ditangkap di sebuah kamar hotel wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024) malam.

    Kemudian Ade Ary belum merinci lebih jauh terkait penahanan George setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Saat ini, penyidik masih memeriksa George dalam kapasitas sebagai tersangka.

    “Selanjutnya penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap tersangka GSH. Saat ini, pemeriksaan belum berlangsung karena menunggu tim penasihat hukum tersangka GSH,” ujarnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 6
                    
                        Pasar Atom Surabaya Sepi Pembeli: "Ini Natalnya Jadi Apa Enggak?"
                        Surabaya

    6 Pasar Atom Surabaya Sepi Pembeli: "Ini Natalnya Jadi Apa Enggak?" Surabaya

    Pasar Atom Surabaya Sepi Pembeli: “Ini Natalnya Jadi Apa Enggak?”
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pedagang
    hiasan Natal
    di Pasar Atom, Surabaya, mengeluhkan turunya
    daya beli
    masyarakat menjelang perayaan Natal 2024.
    Mereka menduga salah satu penyebabnya adalah meningkatnya persaingan dari penjual
    online
    yang menawarkan harga lebih murah.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com,
    Toko Lucky Christmas, salah satu toko penjual hiasan Natal di Pasar Atom, memang terlihat sepi.
    Berbagai produk seperti pohon Natal, lampu, dan boneka masih memenuhi kios, cukup menunjukkan bahwa penjualan tidak berjalan lancar.
    Yayuk, penjaga Toko Lucky Christmas pun mengungkapkan, penjualannya mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
    “Biasanya langganan kayak perhotelan, pabrik, perkantoran, terus gereja itu banyak yang pesan, kalau 20 (pohon Natal) itu lebih,” kata dia, Sabtu (21/12/2024).
    Namun, saat ini, beberapa langganannya tidak lagi memesan. Yayuk lalu menambahkan, aksesori Natal, seperti topi, bahkan belum ada yang terjual.
    “Kalau (2023) kemarin, topi ini berlusin-lusin, kirim ke Bali, Kalimantan, mereka itu telepon langsung kirim.”
    “Sekarang
    enggak,
    saya sampai tanya ke bos, ini Natal-nya jadi apa
    enggak
    ,” ujar dia.
    Yayuk juga menyarankan kepada bosnya untuk tidak membeli aksesori Natal dalam jumlah besar, karena dia menduga sepinya pembeli akan berlanjut hingga perayaan usai.
    “Saya sudah bilang ke Ai (bosnya), biar enggak kulakan banyak-banyak,
    wong
    (orang)
    enggak
    ada yang beli. Ini lampu, biasanya pembeli juga rebutan, sekarang masih
    nggantung
    di sini,” tutur dia.
    Senada dengan Yayuk, Mamik, penjaga toko hiasan Natal lainnya di Pasar Atom, juga merasakan dampak yang sama.
    Dia merasa, banyak pedagang
    online
    yang menjual produk dengan harga lebih murah.
    “Biasanya itu bulan Mei sudah banyak yang cari, kadang disuruh bantu dekorasi sampai enggak kuat tenaga saya. Kalau kata pelanggan emang di
    online
    murah,” kata dia.
    Meski pengadaan secara
    online
    memudahkan masyarakat dalam memesan hiasan Natal, Mamik merasa kualitas produk yang ditawarkan oleh pedagang di Pasar Atom jauh lebih baik.
    “Padahal sini (tokonya) sudah murah, tapi
    online
    bisa lebih murah, jauh di bawah kita, tapi
    ya
    itu kualitasnya bagaimana. Kita sampai hancur-hancuran pasang harga, tapi
    ya
    gimana,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Pembacokan Penjaga Kebun di Ogan Ilir, Alimin Tewas – Halaman all

    Kronologi Pembacokan Penjaga Kebun di Ogan Ilir, Alimin Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang penjaga kebun sawit bernama Alimin (53) tewas dibacok oleh rekannya berinisial RF di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.

    Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (20/12/2024) sekira pukul 16.00 WIB.

    Menurut keterangan saksi mata, Fadil, saat kejadian, ia baru saja pulang dari kebun dan melihat alat berat masuk ke area perkebunan sawit.

    Fadil kemudian singgah di pondokan milik Andi, pemilik kebun.

    “Tidak lama kemudian, datang korban ke pondokan itu. Dia ngobrol sama Andi bos kebun, bahas soal upah menjaga alat berat,” kata Fadil kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Sabtu (21/12/2024).

    Dalam perbincangan tersebut, pelaku RF menyela pembicaraan antara Alimin dan Andi.

    Korban meminta pelaku untuk tidak menyela, namun RF kembali mengulangi tindakan yang sama.

    Diduga tak terima ditegur, RF bangkit dan mengambil parang yang tersimpan di tempat duduknya.

    Pelaku kemudian mengayunkan parang ke lengan kiri korban.

    Setelah menyaksikan peristiwa tersebut, Fadil langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor dan menghubungi perangkat desa untuk melaporkan kejadian tersebut.

    Setelah kejadian, Alimin ditemukan dalam keadaan berdarah-darah di atas tikar dengan banyak luka.

    “Korban berdarah-darah di atas tikar. Banyak sekali luka,” ungkap Fadil.

    Sementara itu, Andi, pemilik kebun, terlihat meninggalkan lokasi menggunakan mobil setelah menyaksikan insiden tersebut.

    Pelaku RF kini telah diamankan oleh aparat gabungan dari Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polsek Indralaya.

    “Pelaku sudah diamankan,” kata Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham.

    Keluarga korban telah mengurus pemakaman Alimin, yang kini telah dikebumikan di desa setempat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Garena Rilis Free City, Game Mobile Mirip GTA 5

    Garena Rilis Free City, Game Mobile Mirip GTA 5

    Jakarta

    Garena telah meluncurkan game terbarunya berjudul Free City di Android. Gamer bilang, game ini mirip Grand Theft Auto (GTA) 5 yang dipadukan dengan versi online-nya.

    Diketahui kalau game tersebut rilis di perangkat mobile pada 4 Desember 2024. Namun sementara ini, versi iOS belum tersedia dan akan segera menyusul ke depannya.

    Tapi sayang, Garena Free City hanya hadir secara eksklusif di satu negara, yakni Argentina. Lalu masih belum diketahui secara pasti juga, apakah Garena akan menghadirkannya secara global atau tidak.

    Sebab tidak ada tanda-tanda mereka akan melakukan hal tersebut. Padahal di media sosial resminya, sehari setelah rilis, banyak gamer yang minta game ini didistribusikan ke negaranya masing-masing.

    Perlu diketahui, kabar awal hadirnya Garena Free City bocor pada akhir Augustus 2024. Mereka menyebutnya sebagai game dengan petualangan yang luar biasa. Di dalam permainan pemain bisa menjelajahi area bermain yang sangat luas, membeli properti, berpartisipasi dalam perampokan, dan terlibat dalam mode multiplayer online PvP atau PvE.

    Latar belakang cerita berkaitan dengan kehidupan sekelompok gangster. Jadi gamer akan bekerja sama dengan sekutu untuk mengalahkan bos-bos gangster di Free City.

    Selain itu Garena turut mengungkapkan, gamer dapat menikmati fitur kustomisasi karakter yang begitu detail. Di sini pemain bisa menyesuaikan segala hal mulai dari wajah, gaya rambut, hingga betuk tubuh.

    Untuk membuatnya lebih seru, pengembang juga menyematkan fitur kustomisasi kendaraan. Gamer dapat memilih jenis mobil sesuka hati, dan memodifikasinya menjadi lebih keren.

    Aktivitas lainnya pun telah disisipkan di dalam Garena Free City. Jadi tidak hanya dapat merampok atau mengalahkan gangster, tapi karakter bisa melakukan kegiatan yang lebih santai seperti menonton TV, mendengarkan musik, tidur, hingga mengadakan pesta di rumah bersama pemain lain.

    (hps/fay)

  • Bos Mitsubishi Buka Suara Soal Rumor Merger Honda-Nissan

    Bos Mitsubishi Buka Suara Soal Rumor Merger Honda-Nissan

    Jakarta

    Bos Mitsubishi buka suara soal kabar merger antara Nissan dan Honda. Representative Executive Officer, President, and CEO Mitsubishi Motor Corporation Takao Kato selaku prinsipal dari Jepang belum bisa memberikan informasi lebih lanjut.

    “Soal merger Nissan-Honda. Banyak orang bertanya, tapi ini masih rahasia,” kata Takao Kato di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (20/12/2024).

    Nissan dan Honda dikabarkan ingin melakukan merger guna menghadapi ketatnya persaingan di industri mobil listrik.

    Honda dan Nissan disebut-sebut telah membicarakan soal potensi merger. Langkah itu ditempuh di tengah ketatnya persaingan mobil listrik, terutama di China

    “Tapi sejauh ini belum ada keputusan. Berita ini merupakan prediksi dari apa yang sedang terjadi,” kata dia lagi.

    “Belum ada keputusan dari Mitsubishi Motors maupun perusahaan lain,” jelas Takao.

    “Kami sedang mempelajari lebih lanjut step yang lebih baik untuk melakukan kolaborasi bersama brand lain,” sambung dia.

    Melansir CNN, meski kedua perusahaan tersebut telah melakukan pembicaraan, tetapi mereka tidak memberikan rincian terkait kapan rencana merger tersebut terjadi.

    “Seperti yang diumumkan pada bulan Maret, Honda dan Nissan sedang menjajaki berbagai kemungkinan untuk kolaborasi di masa mendatang, memanfaatkan kekuatan masing-masing,” tulis pernyataan Nissan dan Honda.

    Honda dan Nissan juga mengonfirmasi kepada CNN bahwa Mitsubishi adalah bagian dari pembicaraan awal ini, yang akan melibatkan produsen mobil besar ketiga Jepang yang potensial.

    Pada bulan Maret, Honda dan Nissan mengumumkan bahwa mereka akan bermitra untuk kendaraan listrik dan pada bulan Agustus mengatakan mereka akan berkolaborasi dalam teknologi baterai.

    Saat ini sejumlah produsen memang tengah menghadapi ketatnya persaingan dari industri otomotif yang beralih dari mesin bensin dan diesel ke kendaraan listrik. Produksi kendaraan listrik di China juga mengalami peningkatan yang pesat. Honda dan Nissan tak menampik kabar tentang potensi merger antar dua perusahaan. Namun disebut diskusi tersebut masih tahap awal dan belum tentu ada kesepakatan yang tercapai.

    Hal ini lantaran konsumen Tiongkok telah berbondong-bondong ke merek asing tetapi sebagian besar telah beralih ke merek domestik, yang memiliki nilai yang lebih baik di negara tersebut.

    Pemerintah Tiongkok juga telah memberikan insentif untuk membantu mempercepat adopsi kendaraan listrik dan hibrida plug-in oleh pelanggan. Meskipun kedua perusahaan menawarkan EV dan plug-in – Nissan, khususnya, adalah pelopor dalam teknologi EV – merek Tiongkok seperti BYD telah melampaui teknologi mereka dan harganya lebih murah.

    Nissan mengatakan bahwa pendapatan operasionalnya antara Maret dan September turun 90% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sementara itu, Honda, yang kira-kira lima kali lebih besar dari Nissan, juga menghadapi tantangan. Perusahaan mengumumkan rencana untuk hanya menjual kendaraan tanpa emisi di pasar-pasar utama pada tahun 2040. Namun, transisi berjalan lambat, karena harga gas yang relatif rendah, infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai, dan meningkatnya persaingan telah menurunkan permintaan EV di Amerika Serikat dan Eropa.

    Honda sejauh ini merupakan yang terbesar dari tiga produsen Jepang tersebut. Perjanjian baru ini belum diungkapkan secara gamblang,

    Diketahui aliansi Honda-Nissan-Mitsubishi sudah tercium pada 1 Agustus, kala itu rinciannya masih belum jelas. Namun Honda dan Nissan secara terpisah sudah menandatangani kesepakatan untuk mengerjakan baterai, motor listrik, dan kendaraan yang ditentukan software-defined vehicles (SDV). Selain itu, Nissan dan Honda akan saling melengkapi jajaran mobil internal combustion engine (ICE) dan mobil listrik.

    (riar/dry)

  • Bos BNI Respons Status Pailit Sritex yang Masih Berutang Rp388 M

    Bos BNI Respons Status Pailit Sritex yang Masih Berutang Rp388 M

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI merespons putusan pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex.

    Sebagai salah satu kreditur, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan perseroan akan berdiskusi lebih lanjut dengan pemerintah dan kreditur lainnya menyusul ditolaknya kasasi pailit Sritex oleh Mahkamah Agung.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah, manajemen Sritex, dan lembaga lainnya untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengkaji going concern Sritex,” ujar Royke dalam keterangan resmi, Jumat (20/12).

    Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, Sritex tercatat memiliki utang sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp25,8 triliun (asumsi kurs Rp16.182 per dolar AS). Di BNI, perusahaan masih berutang US$24 juta atau sekitar Rp388,3 miliar.

    Karenanya, BNI berupaya mencari solusi terbaik yang dapat menyeimbangkan kepentingan semua pihak, termasuk kreditur lainnya, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat luas.

    “Kami memahami bahwa Sritex adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Royke.

    Lebih lanjut, Royke berharap kerja sama yang baik berbagai pihak bisa mendukung keberlanjutan usaha Sritex termasuk industri tekstil pada umumnya. Ia juga memastikan bank pelat merah ini sudah membentuk level pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko kredit raksasa tekstil tersebut.

    Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritexatas status pailit mereka.

    Putusan pailit itu mulanya datang dari Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang lewat putusan perkara dengan nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg pada Senin (21/10) lalu.

    Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Semarang, putusan pailit itu dijatuhkan terkait permohonan PT Indo Bharat Rayon yang mengajukan pembatalan perdamaian dengan pihak termohon (Sritex Group) lantaran lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran.

    PN Semarang memutus pailit Sritex setelah mengabulkan permohonan pihak Indo Bharat Rayon yang meminta pembatasan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang yang sudah disepakati sebelumnya.

    (ldy/sfr)