Topik: BOS

  • Oknum TNI AL Sepakat Beli Mobil Sewaan yang Dicuri Ajat Rp40 Juta, Berujung Penembakan Bos Rental – Halaman all

    Oknum TNI AL Sepakat Beli Mobil Sewaan yang Dicuri Ajat Rp40 Juta, Berujung Penembakan Bos Rental – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap kesepakatan antara oknum TNI AL dengan Ajat Supriatna, dalam kasus penembakan bos rental, Ilyas Abdurrahman (48).

    Oknum TNI AL tersebut sepakat membeli mobil sewaan yang dicuri oleh Ajat seharga Rp40 juta.

    Dalam kasus ini, pihak berwenang telah mengamankan tiga orang pelaku.

    Mereka adalah oknum TNI AL, Ajat Supriatna, dan seorang lagi berinisial IM.

    Ajat berperan dalam mencari mobil sewaan, sedangkan IM adalah penadah mobil rental hasil curian.

    “Jadi Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan mencari mobil,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, dilansir TribunJakarta.com.

    Ajat dijanjikan uang Rp5 juta untuk mobil yang berhasil dicurinya dari penyewa, dalam kasus ini, Ilyas.

    Sementara, oknum TNI AL membeli mobil curian Ajat tersebut seharga Rp40 juta.

    Ajat menyewa mobil dari Ilyas selama tiga hari, sejak Rabu (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Saat melakukan penyewaan, Ajat memberikan kartu identitas KTP sebagai jaminan.

    Namun, KTP yang diberikan Ajat tersebut ternyata palsu.

    “Betul (menggunakan KTP palsu),” kata Alfian saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/1/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Ajat memiliki dua kartu identitas.

    Adapun yang dipakai sebagai jaminan adalah identitas palsu yang beralamat di Jatiuwung, Kota Tangerang.

    Sementara identitas lainnya, Ajat merupakan warga beralamat di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    Ajat menggunakan identitas palsu itu diduga untuk kepentingan penggelapan mobil rental.

    Setelah tragedi penembakan bos rental di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Banten, Ajat akhirnya ditangkap.

    Ajat ditangkap saat bersembunyi di sebuah kontrakan milik saudaranya di daerah Picung, Kabupaten Pandeglang.

    Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan, anggotanya terlibat dalam penembakan bos rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak.

    Agus menegaskan, prajurit tersebut telah ditangkap dan akan diproses secara hukum.

    “Betul sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut,” katanya saat dikonfirmasi Jumat.

    Panglima mengatakan, pihaknya akan tegas kepada prajurit TNI tersebut jika terbukti bersalah dalam kasus ini.

    Ia pun berjanji menegakkan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.

    Kronologi Penembakan Bos Rental

    Ilyas Abdurrahman ditembak pada Kamis (2/1/2025) di Rest Area Tol Jakarta-Merak, saat berusaha mengambil kembali mobil yang disewa Ajat.

    Penembakan itu terjadi sekira pukul 04.30 WIB.

    Kejadian bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan korban diduga hendak dibawa kabur komplotan pelaku penggelapan mobil.

    Dugaan pencurian muncul setelah perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.

    Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan yang menewaskan bos rental di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/ Acep Nazmudin)

    Anak pertama korban, Agam Muhammad, turut dalam upaya pengejaran terhadap pelaku.

    Setelah mengetahui posisi mobil yang dipakai pelaku, rombongan korban berupaya menghentikan mobil Honda Brio tersebut.

    Ketika situasi semakin tak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.

    Saat itu tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberang itu yang pakai Sigra dan senpi juga,” ujar Agam.

    Situasi pun makin mencekam saat suara tembakan mulai terdengar.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” bebernya.

    Dalam insiden itu, Ilyas dan seorang anggota tim rental bernama Ramli terkena tembakan.

    Nyawa Ilyas tak tertolong setelah mengalami luka di dada dan tangannya.

    Sementara Ramli selamat, tetapi terluka di tangan hingga tembus ke perut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

  • Cara Ajat Bawa Kabur Mobil Bos Rental yang Tewas Ditembak: Sewa Pakai KTP Palsu, Libatkan Oknum TNI – Halaman all

    Cara Ajat Bawa Kabur Mobil Bos Rental yang Tewas Ditembak: Sewa Pakai KTP Palsu, Libatkan Oknum TNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap cara Ajat Sudrajat (32) menggelapkan mobil milik bos rental yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Ajat termasuk satu pelaku yang telah berhasil diamankan terkait kasus penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurahman (48), pengusaha rental mobil di Tangerang, Banten.

    Sebagai informasi, dalam kasus ini polisi telah mengidentifikasi empat pelaku.

    Adapun Ajat diketahui merupakan penyewa mobil brio milik korban.

    Pelaku Ajat ditangkap di kontrakan saudaranya, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Jumat (3/1/2025) siang.

    Demi melancarkan aksinya, Ajat ternyata menyewa mobil milik Ilyas dengan menggunakan KTP Palsu sebagai jaminan.

    Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polrea Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/Acep Nazmudin)

    “Betul (menggunakan KTP palsu),” ujar Alfian saat dikonfirmasi di Mapolres Pandeglang, Jumat.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Alfian, Ajat memiliki dua kartu identitas dan yang dipakai sebagai jaminan sewa mobil adalah identitas palsu yang beralamat di Jatiuwung, Kota Tangerang.

    Sementara identitas lainnya, lanjut Alfian, Ajat merupakan warga dengan alamat asal di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang.

    Alfian menambahkan, saat ini, Ajat akan dibawa ke Mapolresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Peran Oknum TNI AL

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah mengkonfirmasi bahwa ada prajuritnya yang terlibat dalam kasus penembakan bos rental mobil. 

    Diketahui salah satu pelaku penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman sempat mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Hingga belakangan diketahui, bahwa ia bukan merupakan TNI AU melainkan TNI AL.

    Pelaku juga sempat menodongkan senjata api kepada korban dan putranya Agam.

    Hal itu membuat korban beserta rombongannya melapor dan meminta pendampingan ke Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan. Namun pada akhirnya pendampingan tak didapatkan korban, hingga ia tewas ditembak komplotan penggelapan mobil.

    Adapun peran oknum TNI AL yang menembak bos rental mobil, adalah sebagai pembeli mobil korban yang dicuri pelaku Ajat, seharga Rp 40 juta. 

    Sebelum melakukan penembakan, oknum anggota TNI AL itu telah bersepakat dengan Ajat karena harga yang sangat rendah.

    Selain oknum anggota TNI AL dan Ajat, polisi juga telah menangkap pelaku berinisial IM yang berperan sebagai penadah mobil rental hasil curian. 

    “Jadi, Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan mencari mobil,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    Diketahui bahwa Ajat dijanjikan uang Rp 5 juta oleh IM untuk mobil yang berhasil diambilnya. 

    Oknum anggota TNI AL pun akhirnya membeli mobil curian AJat dari Ilyas seharga Rp 40 juta. 

    “Selanjutnya AS (Ajat Supriatna) akan diserahkan kepada Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lanjutan,” imbuhnya.

    Adapun, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, mengungkap prajurit tersebut kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” sebut Yusri kepada wartawan, Jumat.

    Peristiwa penembakan terhadap pemilik rental mobil terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025). 

    Dalam tragedi itu, dua korban tertembak. Satu korban, Ilyas Abdurrahman (48), tewas, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan.

    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku diduga ada empat orang. 

    “Ada beberapa yang sudah dikantongi, cuma belum bisa kami sampaikan. Yang pasti kasat lagi di lapangan lagi proses penangkapan,” jelas Purbawa saat dikonfirmasi, Jumat.

    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, yakni empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian.

    Kronologi Penembakan Bos Rental Mobil

    Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditembak hingga tewas di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, Kamis (2/12/2024) pukul 04.30 WIB.

    Kejadian bermula saat korban bersama timnya melacak mobil Honda Brio yang disewakan namun telah berpindah tangan kepada pelaku.

    Anak korban, Agam Muhammad Nasrudin, mengungkapk bahwa pelaku yang menyewa mobil sejak 31 Desember 2024, telah mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di kendaraan tersebut. 

    “Jadi kronologinya, si Ajat ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Nah, waktu hari pertama (1 Januari 2025), kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS,” beber Agam saat ditemui, Jumat.

    Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil tersebut.

    Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak lo,’ sambil nodong senjata,” kata Agam.

    Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.

    Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer.

    “Kami inisiatif ke Polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi Polsek menolak mendampingi setelah konfirmasi ke Kapolsek,” jelas Agam.

    Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

    “Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali. Saya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya mendapati ayah saya sudah terkena tembakan,” sebutnya.

    Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Penembakan Bos Rental, Penyewa Awal Mobil Pakai KTP Palsu dan di TribunJakarta.com dengan judul Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Acep Nazmudin/Krisiandi)(TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

  • Kisah Pilu di Rest Area Tol Tangerang, Ternyata Penembak Bos Rental Mobil Itu Prajurit TNI

    Kisah Pilu di Rest Area Tol Tangerang, Ternyata Penembak Bos Rental Mobil Itu Prajurit TNI

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Peristiwa pilu di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) itu ternyata melibatkan seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Dalam insiden tragis, seorang warga bernama Ilyas Abdurrahman (48), kehilangan nyawanya ditembak seseorang

    Kemudian diketahuhi jika Ilyas ditembak oleh prajurit TNI.

    Ilyas tewas akibat menagih hak atas mobil yang disewakannya, yang dibawa kabur oleh si penyewa.

    Namun, prajurit TNI yang menembak Ilyas sesungguhnya bukan penyewa pertama. Bagaimana rincian kejadiannya?

    Bagaimana bisa tentara terlibat dalam penembakan ini?

    Benarkah penembak adalah prajurit TNI?

    Menurut keterangan anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin, insiden ini dimulai saat Ilyas dan timnya melacak keberadaan mobil hingga ke daerah Pandeglang.

    Apakah Kita Perlu Nuklir? Artikel Kompas.id Setelah menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.  

    Anak kedua korban penembakan di Rest Area KM 45 Tangerang-Merak, Rizky Agam S. Saat ditemui usai pemakaman jenazah Ilyas Abdurrahman. (Kompas.com)

     Pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Udara bahkan mengacungkan senjata api saat pertemuan terjadi.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ungkap Agam.

    Setelah penembakan tersebut, Polisi Militer TNI segera melakukan penyelidikan.

    Mayjen TNI Yusri Nuryanto mengonfirmasi bahwa satu prajurit telah ditangkap dan diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    Namun, informasi mengenai jumlah pelaku dan asal satuan mereka masih belum jelas.

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjanjikan tindakan tegas jika prajurit tersebut terbukti bersalah.

    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Siapa yang Menyewa Mobil dan Apa Keterlibatannya?

    Penangkapan terhadap prajurit TNI bukan berarti penyewa mobil Ilyas, Ajat Sudrajat (32), tidak terlibat.

    Ajat ternyata adalah pihak pertama yang menyewa mobil Brio milik Ilyas, dan kini telah ditangkap oleh polisi.

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf.

    Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari, dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Namun, pada tanggal 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat pelacak lokasi (GPS) di mobil tersebut dipotong.

    Alfian menyatakan bahwa setelah penangkapan, pihaknya akan menyerahkan Ajat kepada Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi juga menyelidiki bagaimana mobil berpindah tangan dari Ajat ke prajurit TNI.  

    Bagaimana Kronologi Kejadian yang Menyedihkan Ini?

    Kronologi kejadian ini bermula ketika Ilyas, bersama Agam dan timnya, melacak keberadaan mobil yang disewakan kepada Ajat.

    Setelah kehilangan kontak sejak 1 Januari 2025 dan dengan GPS yang tidak berfungsi, mereka mencoba menghentikan mobil di pertigaan Saketi.

    Namun, pelaku mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Ketegangan meningkat saat sebuah mobil lain menabrakkan diri ke kendaraan mereka, memicu pengejaran yang berujung di rest area Balaraja.

    Di sana, Ilyas berusaha mengadang pelaku, tetapi pelaku malah melepaskan tembakan.

    “Ada sekitar empat hingga lima kali tembakan, dan saya mencari perlindungan,” ujar Agam.

    Ketika Agam kembali, dia mendapati ayahnya terluka parah akibat tembakan di dada dan tangan.

    Meskipun segera dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan, dan seorang anggota tim juga mengalami luka tembak serius.

    Agam mencatat bahwa mereka sempat meminta pendampingan polisi, tetapi permintaan tersebut ditolak setelah konfirmasi dengan kapolsek.

    Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai prosedur dan perlindungan hukum bagi warga sipil dalam situasi berbahaya seperti ini.  (Kompas.com)

  • 10 Fakta Penembakan Bos Rental di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak

    10 Fakta Penembakan Bos Rental di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak

    Jakarta: Insiden penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak menjadi sorotan publik setelah dua korban, yakni IA (48) dan R (59), menjadi sasaran serangan brutal. Peristiwa ini diduga terkait dengan kasus penggelapan mobil rental yang memicu kejar-kejaran di jalan tol.

    Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono mengungkapkan, pelaku penembakan diperkirakan berjumlah empat orang. “4 orang (terduga pelakunya),” ujar Baktiar saat dikonfirmasi, Kamis 2 Januari 2025. 
     
    Berikut adalah sepuluh fakta seputar kasus penembakan ini:

    Korban Merupakan Bos Rental Mobil
    IA (48), korban yang tewas, adalah pemilik usaha rental mobil. Sementara R (59), yang mengalami luka tembak, merupakan rekan IA.

    “Iya (bos rental), pemilik rental,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Rani Purbawa.

    Penembakan Dipicu Kasus Penggelapan Mobil
    Polisi mengungkapkan bahwa insiden ini bermula dari kasus penggelapan mobil rental milik korban. Pelaku diduga membawa mobil Honda Brio milik korban yang sebelumnya telah berpindah tangan.

    Baca juga: Mobil Misterius Terlihat Sebelum Pengacara di Bone Tewas Ditembak

    Kejar-kejaran Sebelum Penembakan
    Korban melacak keberadaan mobil rental mereka menggunakan GPS dan mengejar pelaku hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Di lokasi tersebut, korban berusaha mengadang mobil mereka yang dibawa pelaku.

    Lima Kali Tembakan Dilepaskan Pelaku
    Pelaku diketahui menembakkan peluru sebanyak lima kali ke arah korban dari salah satu mobil yang mereka gunakan. “Dari salah satu mobil minibus berwarna hitam, pelaku diduga menembakkan lima kali peluru,” jelas Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.

    Korban Tewas dengan Luka di Dada
    IA meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada dan tangan kiri. Sementara R mengalami luka tembak di bawah ketiak kanan.

    Pelaku Diduga Menggunakan Dua Mobil
    Para pelaku datang ke TKP dengan dua kendaraan, yakni Honda Brio yang merupakan mobil rental korban, dan Suzuki APV yang dibawa salah satu pelaku.

    Barang Bukti di Lokasi Kejadian
    Polisi menemukan selongsong peluru kaliber 9 mm dan mobil Honda Brio milik korban di lokasi kejadian.

    Waktu Kejadian di Pagi Hari
    Insiden ini terjadi pada pukul 04.30 WIB, Kamis pagi 2 Januari 2025. Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

    Pelaku Bukan Penyewa Asli Mobil
    Menurut keterangan polisi, pelaku bukanlah penyewa asli mobil rental tersebut. Mobil tersebut diduga telah berpindah tangan kepada pihak lain.

    “Diduga si pelaku (penembakan) ini juga bukan penyewa mobil rental. Jadi mobil itu sudah berpindah tangan ke orang lain dari si penyewa mobil,” ujar Ipda Rani Purbawa.

    Pelaku Masih Diburu Polisi
    Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap empat pelaku yang melarikan diri setelah aksi penembakan brutal tersebut. “Masih diburu (pelakunya),” kata Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono.

    Jakarta: Insiden penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak menjadi sorotan publik setelah dua korban, yakni IA (48) dan R (59), menjadi sasaran serangan brutal. Peristiwa ini diduga terkait dengan kasus penggelapan mobil rental yang memicu kejar-kejaran di jalan tol.
     
    Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono mengungkapkan, pelaku penembakan diperkirakan berjumlah empat orang. “4 orang (terduga pelakunya),” ujar Baktiar saat dikonfirmasi, Kamis 2 Januari 2025. 
     

    Berikut adalah sepuluh fakta seputar kasus penembakan ini:

    Korban Merupakan Bos Rental Mobil
    IA (48), korban yang tewas, adalah pemilik usaha rental mobil. Sementara R (59), yang mengalami luka tembak, merupakan rekan IA.
     
    “Iya (bos rental), pemilik rental,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Rani Purbawa.

    Kejar-kejaran Sebelum Penembakan
    Korban melacak keberadaan mobil rental mereka menggunakan GPS dan mengejar pelaku hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Di lokasi tersebut, korban berusaha mengadang mobil mereka yang dibawa pelaku.

    Lima Kali Tembakan Dilepaskan Pelaku
    Pelaku diketahui menembakkan peluru sebanyak lima kali ke arah korban dari salah satu mobil yang mereka gunakan. “Dari salah satu mobil minibus berwarna hitam, pelaku diduga menembakkan lima kali peluru,” jelas Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.

    Korban Tewas dengan Luka di Dada
    IA meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada dan tangan kiri. Sementara R mengalami luka tembak di bawah ketiak kanan.

    Pelaku Diduga Menggunakan Dua Mobil
    Para pelaku datang ke TKP dengan dua kendaraan, yakni Honda Brio yang merupakan mobil rental korban, dan Suzuki APV yang dibawa salah satu pelaku.

    Barang Bukti di Lokasi Kejadian
    Polisi menemukan selongsong peluru kaliber 9 mm dan mobil Honda Brio milik korban di lokasi kejadian.

    Waktu Kejadian di Pagi Hari
    Insiden ini terjadi pada pukul 04.30 WIB, Kamis pagi 2 Januari 2025. Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

    Pelaku Bukan Penyewa Asli Mobil
    Menurut keterangan polisi, pelaku bukanlah penyewa asli mobil rental tersebut. Mobil tersebut diduga telah berpindah tangan kepada pihak lain.
     
    “Diduga si pelaku (penembakan) ini juga bukan penyewa mobil rental. Jadi mobil itu sudah berpindah tangan ke orang lain dari si penyewa mobil,” ujar Ipda Rani Purbawa.

    Pelaku Masih Diburu Polisi
    Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap empat pelaku yang melarikan diri setelah aksi penembakan brutal tersebut. “Masih diburu (pelakunya),” kata Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • 10
                    
                        Isak Tangis Anak Bos Rental Mobil Kenang Rencana Haji Sang Ayah Sebelum Tewas di Tangan Prajurit TNI
                        Megapolitan

    10 Isak Tangis Anak Bos Rental Mobil Kenang Rencana Haji Sang Ayah Sebelum Tewas di Tangan Prajurit TNI Megapolitan

    Isak Tangis Anak Bos Rental Mobil Kenang Rencana Haji Sang Ayah Sebelum Tewas di Tangan Prajurit TNI
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –

    Ilyas Abdurrahman
    (48), korban
    penembakan di Rest Area
    KM 45 Tol Tangerang-Merak, sebelumnya telah berbicara dengan anaknya tentang rencananya untuk menunaikan ibadah haji.
    Percakapan tersebut terjadi beberapa jam sebelum insiden tragis yang merenggut nyawanya.
    Agam Muhammad (26), anak Ilyas, mengenang momen tersebut ketika ayahnya menghampirinya di ruang tamu.
    “Sorenya, sebelum kejadian, Ayah dari kamar nyamperin saya yang lagi duduk di ruang tamu. Dia bilang, ‘Abang, Ayah mau pergi haji. Doain bisa tahun depan atau tahun depannya lagi,’” ungkap Agam saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (3/1/2025).
    Ilyas, dengan kesadaran akan panjangnya proses antrean haji, juga meminta Agam untuk mempersiapkan keberangkatannya.
    “Kan haji lama bisa sampai 20 tahun. Kamu persiapkan ya, Bang,” ujar Ilyas, seperti ditirukan Agam.
    Agam pun memberikan dukungan kepada ayahnya.
    “Saya bilang, ‘Iya, Ayah. Nanti Agam persiapkan. Kalau gitu, Ayah duluan aja yang berangkat, Agam mah nanti,’” kenang Agam sambil menahan air mata.
    Namun, rencana mulia tersebut harus terhenti akibat insiden penembakan yang terjadi hanya beberapa jam setelah percakapan itu.
    Dalam momen penuh kepedihan, Agam menceritakan detik-detik saat ayahnya terluka akibat tembakan di dada.
    Meski dalam kondisi lemah, Ilyas masih sempat menenangkan anaknya.
    “Ayah bilang, ‘Ayah enggak apa-apa,’ sambil memegang luka tembak di dadanya. Ayah itu orang yang kuat, enggak pernah minta tolong,” kenang Agam dengan penuh emosi.
    Setelah insiden tersebut, Ilyas dilarikan ke RSUD Balaraja bersama Ramli, anggota tim rental yang juga terkena tembakan.
    Namun, sayangnya, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan.
    Bagi Agam, sosok ayahnya adalah kepala keluarga yang tegar dan pekerja keras.
    Kehilangan ini terasa sangat menyakitkan karena kedekatan yang mereka miliki.
    “Saya sangat dekat sekali dengan ayah saya. Apa-apa selalu sama Ayah. Teman ngobrol saya, teman bisnis saya, semuanya bareng Ayah,” kata dia.
    Kini, impian Ilyas untuk pergi haji hanya menjadi kenangan yang menyakitkan.
    Agam berharap agar almarhum ayahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
    “Selagi Ayah masih ada, saya enggak pernah terpikir akan kehilangan beliau. Tapi sekarang, semuanya sudah berlalu. Ini sangat menyakitkan untuk saya,” tutup Agam dengan suara bergetar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ramalan Soal Dunia Kerja 2025 Terdampak AI Menurut Bos Canva

    Ramalan Soal Dunia Kerja 2025 Terdampak AI Menurut Bos Canva

    Jakarta

    Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus mendobrak batasan, mengubah cara kita bekerja, berkreasi, dan memandang masa depan pekerjaan. Cameron Adams, Co-Founder dan Chief Product Officer Canva, memprediksi bahwa tahun 2025 akan menjadi momen penting bagi AI, tidak hanya dalam memperkaya ekspresi artistik, tetapi juga mengubah struktur pasar kerja dan mendefinisikan ulang konsep kepemimpinan.

    Ledakan Kreativitas yang Didorong AI

    Adams memprediksi bahwa AI akan menjadi katalis bagi ledakan kreativitas. Alat-alat AI yang semakin canggih dan mudah digunakan akan membuka pintu bagi siapa saja, terlepas dari latar belakang mereka, untuk mengekspresikan diri secara visual. Bayangkan seorang penulis yang dapat dengan mudah memvisualisasikan alur cerita atau karakternya dengan bantuan AI, atau seorang desainer grafis yang dapat dengan cepat menyempurnakan karyanya dengan memanfaatkan fitur-fitur AI.

    “AI akan mendemokratisasi desain dan meningkatkan kreativitas. Platform AI yang user-friendly akan mengaburkan batas antara teknologi dan seni, memungkinkan lebih banyak orang untuk mewujudkan visi kreatif mereka,” ujar Adams.

    Kolaborasi Manusia-Mesin: Norma Baru di Dunia Kerja

    Adams juga menyoroti bagaimana AI akan mengubah cara kita bekerja. Di tahun 2025, kolaborasi antara manusia dan mesin akan menjadi hal yang lumrah.

    Agen AI akan membantu kita dalam tugas-tugas seperti pengumpulan data, analisis, dan penyusunan laporan, sehingga kita dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis.

    “Kemitraan antara manusia dan AI akan meningkatkan efisiensi, mempercepat pengambilan keputusan, dan membuat organisasi lebih lincah,” jelas Adams.

    Transformasi Pasar Kerja dan Munculnya Profesi Baru

    AI juga diprediksi akan menciptakan pasar kerja yang baru. Profesi-profesi baru seperti AI Creative Director, Chief Ethical AI Officer, dan Workflow Engineer akan bermunculan.

    AI Life System Coach, yang melatih coach AI untuk meningkatkan kualitas hidup, juga menjadi salah satu contoh profesi masa depan yang menarik.

    Kepemimpinan di Era AI: Lebih Manusiawi dan Adaptif

    Meskipun AI akan mendominasi, Adams menekankan pentingnya human touch dalam kepemimpinan. Para pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan membangun tim yang kuat, mengembangkan kreativitas, dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi.

    “Para pemimpin harus mampu memadukan kecerdasan manusia dengan kemampuan AI untuk menghadapi tantangan dan menciptakan transformasi,” kata Adams.

    Desain di Tempat Kerja: Otomatisasi dan Efisiensi

    Di tempat kerja, desain akan semakin terotomatisasi. AI akan membantu menciptakan brand experience yang konsisten dan berdampak. Komunikasi visual akan menjadi lebih cepat dan terjangkau, memungkinkan tim brand untuk fokus pada strategi dan kreativitas tingkat tinggi.

    (afr/fay)

  • Kondisi Tersangka Otak Uang Palsu di UIN Memburuk, Hanya Orang-orang Ini yang Dizinkan Jenguk – Halaman all

    Kondisi Tersangka Otak Uang Palsu di UIN Memburuk, Hanya Orang-orang Ini yang Dizinkan Jenguk – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Tersangka otak pencetakan uang palsu di kampur UIN Alauddin Makassar, Annar Salahuddin Sampetoding kini kondisinya dikabarkan semakin memburuk.

    Ia yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar sejak pekan lalu. Kini tidak boleh dijenguk oleh sembarang orang.

    Hanya pengacara, istri dan anaknya yang bisa mendatangi tersangka. Di luar kamar VVIP yang tempat ia dirawat, empat anggota polisi berpakaian sipil, berjaga selama 24 jam. 

    Pengacara Annar, Saparuddin Boy, kepada Tribun Timur, Jumat (3/1/2025) sore mengatakan bahwa kondisi Annar terus drop.

    “Dia semakin kurus,” kata Saparuddin.

    Sudah enam hari Annar dibantar gegara jantung dan prostat. Kondisi Annar saat ini benar-benar sakit menurut informasi yang dihimpun Tribun-timur.com, Jumat (3/1).

    Sudah terjadi perubahan pada fisik. Perubahan itu nampak jelas di bagian pipi.

    Bentuk tulang pipi Annar terlihat lebih jelas dibanding saat ia ditetapkan tersangka enam hari lalu di Polres Gowa.

    Sebelum dirawat, pipi Annar nampak tembem.

    Annar drop dan selalu pegang jantung. Di rumah sakit, Annar mendapat fasillitas maksimal.

    Ia dirawat ruang VVIP Ibis 5 lantai empat rumah sakit yang dipimpin polisi berpangkat Kombes tersebut.

    Di ruang perawatan terdapat fasilitas single bed, pendingin atau AC, kulkas, televisi, wifi, sofa hingga toilet.

    Sofa tersebut berada di dekat bangsal pasien. Ia dijaga perawat khusus di RS mirip hotel bintang 3 itu.

    Annar adalah tersangka utama kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Dia disebut sebagai inisiator dan donatur dalam kasus ini. 

    Annar diketahui jatuh sakit setelah ditetapkan sebagai tersangka dan akan dilakukan penahanan oleh penyidik Polres Gowa.

    Penyidik mengantar Annar ke RS Bhayangkara Makassar pada Sabtu (28/12) malam karena mengeluh lemas.

    Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari polisi ihwal kondisi tersangka Annar

    Menurut Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Annar syok dan drop setelah statusnya dinaikkan penyidik menjadi tersangka dan dijadwalkan penahanan.

    Ia menyebutkan bahwa Annar memang memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat.

    Annar mulai syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

    Hal ini menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada Senin (23/12) lalu.

    Pada Kamis (26/12) sekitar pukul 19.00 Wita, Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa. Dia datang bersama penasihat hukumnya.

    Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan kemudian istirahat.

    12 jam kemudian, penyidik Polres Gowa menggelar gelar perkara, yang berakhir dengan penetapan Annar sebagai tersangka.

    Meski Annar sakit, polisi memastikan proses hukum tetap berjalan.

    Peran Annar

    Annar merupakan otak percetakan dan peredaran uang palsu di Sulawesi.

    Dalam kasus ini, Annar memiliki peran yang sangat penting. Perannya bahkan lebih dominan dibanding Dr Andi Ibrahim, mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

    Andi Ibrahim hanya melakukan pengedaran uang palsu dan  transaksi jual beli uang palsu.

    Ia juga memfasilitasi tempat di perpustakaan UIN Alauddin untuk mencetak uang palsu.

    Sedangkan Annar, menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, selain sebagai otak pencetak uang palsu, ia juga memberikan ide, dan memodali operasional pembuatan uang palsu tersebut.

    “Otak pelaku inisial ASS. Perannya adalah pemberi ide, pemodal, kemudian ikut membeli mesin,” ujar Kombes Pol Dedi Supriyadi, Senin (30/12) lalu.

    Annar juga ikut memberikan perintah atas kasus uang palsu di UIN Alauddin.

    Sementara Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, proses hukum terhadap ASS tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

    “Tidak ada perbedaan perlakuan meskipun ia dalam kondisi sakit,” ujar Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.

    Akibat perbuatannya, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp50.000.000.000.

    Cara Mencetak Uang Palsu

    Salah seorang tersangka lainnya adalah, Syahruna (49). Dalam sebuah wawancara khusus dengan TVOne yang tayang 31 Desember 2024 lalu, Syahruna menceritakan secara detail cara mencetak uang palsu tersebut.

    Syahruna menceritakan belum sempat memakai alat baru dari Annar Sampetoding. Alat cetak ini bernilai Rp600 juta. 

    “Saya belum mahir menggunakan. Aandaikan saya bisa maka dalam dua hari bisa habis bahannya,” ujarnya. 

    Syahruna menceritakan, kertas khusus yang digunakan berbahan cotton. Kertas itu dipesan khusus dari China. Termasuk tinta, UV, magnetik, dan watermarknya. 

    Menurutnya, modal untuk mencetak uang sekitar Rp300 juta.  Syahruna mempelajari cara cetak uang dari belajar sendiri. 

    “Saya juga diajari sama bos (Annar Sampetoding), kamu tolong belajar dulu,” ujar Syahruna menceritakan perbincangannya dengan Annar Sampetoding. 

    Menurutnya, Andi Ibrahim sempat memesan untuk Pilkada.  “Cuman saya belum tanggapi karena hasilnya belum sempurna,” ujarnya. 

    Andi Ibrahim pun menjanjikan uang dengan 1 banding 10. 

    “Saya hitung sekarang belum sampai Rp12 juta,” ujarnya. 

    Syahruna menceritakan cara mencetak uang.  Menurutnya, pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar bisa memproduksi Rp200 juta sekali cetak. 

    Percetakan ini pun melalui 19 kali pekerjaan. Tahap pertama percetakan UV dengan tiga kali cetak. 

    “Tali air dulu baru benang dengan mesin sablon. Setelah itu cetak UV. Kemudian, cetak magentiknya,” ujarnya. 

    Syahruna pun mengatakan, tahap pertama mencetak sekitar 1 rim kertas. 

    “Kalau dirupiahkan sekitar 100 sekali produksi. Yang mengerjakan saya sendiri dengan Ambo,” ujarnya. 

    Ambo atau Ambo Ala (42) adalah tersangka lainnya. Dalam kasus ini, ia bertugas membuat benang uang. Ia ditangkap di Kabupaten Wajo. 

    Sedangkan Dr Andi Ibrahim bertugas menyediakan tempat pencetakan dan memastikan situasi dalam keadaan aman saat proses cetak uang berlangsung. 

    Syahruna biasanya mulai mencetak uang palsu pukul 11.00-17.00 wita. Saat itu, kampus sedang ramai oleh mahasiswa. Ia menceritakan bahannya berada disimpan di lantai dua. 

    “Kami cetak di lantai 1,” ujarnya. Ia pun menceritakan caranya mengelabui civitas akademika. 

    “Kami awalnya cetak brosur. Tapi pencetakan uang palsu juga tetap jalan,” ujarnya.

     

  • Mega Insurance Gandeng Amannyaman Perluas Asuransi Perjalanan Syariah

    Mega Insurance Gandeng Amannyaman Perluas Asuransi Perjalanan Syariah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mega Insurance Syariah resmi menjalin kerja sama strategis dengan Amanyaman yang merupakan penyedia asuransi perjalanan di Indonesia.

    Mega Insurance Syariah memiliki Mega Travel Syariah yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim dan masyarakat luas. Tujuannya, mencari perlindungan perjalanan yang sesuai dengan prinsip syariah.

    Acara penandatanganan kerja sama itu berlangsung di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan dihadiri oleh Tomy Ferdiansah selaku Presiden Direktur PT Asuransi Umum Mega, didampingi oleh Iim Qoimuddin selaku Sharia Deputy Director dan Ridwan selaku Sharia Business Deputy Director.

    Sementara dari Amanyaman dihadiri oleh Felix Hidayat selaku Presiden Direktur PT Aman Jelajah International, Budi Kusmawardi selaku Direktor dan Ibu Rialita Lubis selaku General Manager.

    Bos Amannyaman Felix Hidayat mengatakan pihaknya bangga dapat bermitra dengan Mega Insurance.

    “Kami bangga dapat bermitra dengan Mega Insurance untuk menghadirkan Mega Travel Syariah. Produk ini adalah jawaban atas meningkatnya kebutuhan asuransi perjalanan berbasis syariah yang mengutamakan keadilan, transparansi, dan kenyamanan pelanggan,” kata Felix dalam rilis bersama, Jumat (3/1).

    Senada dengan hal tersebut, Presiden Direktur Mega Insurance Tomy Ferdiansah menuturkan kerja sama ini adalah bagian dari komitmen Mega Insurance Syariah untuk mendukung perkembangan industri syariah di Indonesia.

    “Melalui produk ini, kami ingin memberikan dukungan kepada masyarakat dengan memberikan solusi perlindungan perjalanan yang tidak hanya unggul dari segi manfaat, tetapi tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai Islami.

    Fitur Unggulan Mega Travel Syariah Mega Travel Syariah dirancang untuk memberikan manfaat perlindungan meliputi :

    1. Perlindungan Perjalanan Umroh dan Haji: Menjamin kenyamanan perjalanan ibadah; memberikan kompensasi atas keterlambatan penerbangan; dan kehilangan bagasi.

    2. Fleksibilitas: Berlaku untuk perjalanan umrah dan umrah plus.

    3. Sistem operasional berbasis syariah: Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

    (asa/asa)

    [Gambas:Video CNN]

  • 2
                    
                        Bertemu Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental di Rest Area, Pegawai Minimarket: Pelaku Sempat Tanyakan Toilet
                        Megapolitan

    2 Bertemu Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental di Rest Area, Pegawai Minimarket: Pelaku Sempat Tanyakan Toilet Megapolitan

    Bertemu Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental di Rest Area, Pegawai Minimarket: Pelaku Sempat Tanyakan Toilet
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Sebuah insiden penembakan yang mengerikan terjadi di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak, membuat seorang pegawai minimarket, Ahmad, merasakan ketakutan dan trauma yang mendalam.
    Dalam sebuah wawancara, Ahmad menceritakan bagaimana awal mula kejadian tragis ini berlangsung.
    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet, langsung begitu dijawab toiletnya enggak ada. Karena ini kan
    rest area
    , jadi saya tunjukan (toiletnya di luar),” ungkap Ahmad ketika ditemui di lokasi kejadian, Jumat (3/1/2025).
    Setelah memberikan arahan tentang lokasi toilet, pelaku pergi meninggalkan minimarket.
    Namun, tak lama setelah itu, Ahmad mendengar suara keributan yang membuatnya merasa cemas.
    Meskipun situasi semakin tegang di luar, Ahmad memutuskan untuk tetap berada di dalam minimarket, tidak ingin terlibat lebih jauh.
    “Nah enggak lama dari itu terjadilah keributan, setelah itu terjadilah penembakan,” jelas Ahmad, saat menceritakan kembali peristiwa yang menakutkan itu.
    Ia mengaku sangat trauma menyaksikan penembakan yang terjadi di depan matanya.
    Apalagi, tak lama setelah insiden tersebut, korban bernama Ilyas Abdurrahman (48) berusaha mencari perlindungan dengan masuk ke dalam minimarket.
    “Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah banyak berceceran banyak banget,” tuturnya dengan raut wajah ketakutan yang masih terbayang.
    Peristiwa tragis ini juga diungkap oleh Agam Muhammad (26), anak pertama dari korban.
    Ia menjelaskan bahwa kejadian berawal pada 31 Desember 2024, ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio.
    Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut ditemukan dipotong.
    Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil berusaha melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke Pandeglang.
    Ketika berhasil menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengeklaim sebagai anggota TNI AU.
    Situasi semakin memburuk ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental.
    Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian melarikan diri.
    “Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” kata Agam.
    Pengejaran berlanjut hingga ke Rest Area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.
    Saat tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku muncul dengan senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” tambah Agam dengan nada serius.
    Insiden tersebut menyebabkan luka serius pada Ilyas dan seorang anggota tim rental, Ramli.
    Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan, sedangkan Ramli terluka di tangan hingga menembus perut.
    Keduanya segera dilarikan ke RSUD Balaraja, namun sayangnya, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan.
    “Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia,” ungkap Agam dengan kesedihan yang mendalam.
    Insiden tragis ini bukan hanya meninggalkan luka fisik bagi para korban, tetapi juga jejak trauma mendalam bagi saksi-saksi dan keluarga yang ditinggalkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terkuak Peran Lain Oknum TNI AL Penembak Bos Rental: Beli Mobil dari Ajat Supriatna, Harga Rp40 Juta – Halaman all

    Terkuak Peran Lain Oknum TNI AL Penembak Bos Rental: Beli Mobil dari Ajat Supriatna, Harga Rp40 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), akhirnya terkuak.

    Ternyata, dia merupakan pembeli dari mobil rental milik Ilyas.

    Dalam kasus ini, oknum tersebut bakal membeli mobil yang disewa oleh Ajat Supriatna dari Ilyas seharga Rp40 juta.

    Oknum TNI AL itu pun tergiur karena mobil tersebut dipatok dengan harga rendah.

    Adapun peran ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    Alfian juga membeberkan peran Ajat dalam kasus ini dimana dirinya mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

    Setelah itu, mobil tersebut diserahkan ke seseorang berinisial IM yang merupakan penadah mobil curian.

    “Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM, dari IM tidak tahu digadaikan ke siapa,” kata Alfian, dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (4/1/2025).

    “Jadi, Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan mencari mobil,” sambungnya

    Sementara, Ajat dijanjikan komisi sebesar Rp 5 juta untuk mobil yang berhasil diambil.

    Namun, nahas, uang komisi tersebut urung diterima olehnya karena berakhir ditangkap polisi.

    “Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” terang Alfian.

    Di sisi lain, dalam melakukan aksinya, Ajat memperoleh mobil rental tersebut dengan menggunakan identitas palsu.

    Alfian mengatakan Ajat merubah tempat dan tanggal lahir di KTP. Selain itu, dia juga sampai merubah identitas di surat izin mengemudi (SIM).

    “Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

    Ajat dan Oknum TNI AL Berhasil Ditangkap 

    Dikutip dari Kompas.com, Ajat dan oknum TNI AL yang terlibat dalam kasus penembakan terhadap Ilyas di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten pada Jumat (3/1/2025).

    Untuk Ajat, dirinya ditangkap di kontrakan saudaranya di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” ujar Alfian.

    Pada saat ditangkap, Ajat tidak melakukan perlawanan dan kedua tangannya langsung diborgol.

    Tim Reskrim Polres Pandeglang pun memastikan Ajat merupakan penyewa mobil rental dari Ilyas.

    “Betul, AS adalah orang atas nama si penyewa mobil rental tersebut,” kata Alfian.

    Setelah penangkapan, pihak Polres Pandeglang akan menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Sementara, penangkapan terhadap oknum TNI AL dibenarkan oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

    Dia berjanji pihaknya bakal menindak oknum tersebut jika terbukti bersalah.

    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.

    Kronologi Penembakan

    Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/Acep Nazmudin)

    Peristiwa nahas itu berawal ketika pihak rental milik Ilyas curiga atas mobil Honda Brio berwarna oranye yang sudah tidak terdeteksi lewat GPS.

    Adapun sosok yang mengetahui hal tersebut pertama kali adalah anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin pada Rabu (1/1/2025).

    Sebenarnya, Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Lalu, setelah mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobil tersebut.

    Namun, sebelum berangkat, Ilyas terlebih dahulu menghubungi Ajat lewat sambungan telepon. Hanya saja, nomor Ajat ternyata sudah tidak aktif.

    “Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” kata anak Ilyas lainnya, Rizky Agam S, dikutip dari Kompas.com.

    Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya.

    Lalu, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.

    Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata Agam.

    Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

    Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata Agam.

    Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar. Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” ujarnya.

    Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

    “Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam.

    Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. 

    Sementara itu, R yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdilla)(Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)(Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

    Artikel lain terkait Bos Rental Mobil Tewas Ditembak