Topik: bisnis online

  • Ratusan Orang Diduga Jadi Korban Arisan Bodong di Kediri, Kerugian Tembus Rp5 Miliar

    Ratusan Orang Diduga Jadi Korban Arisan Bodong di Kediri, Kerugian Tembus Rp5 Miliar

    Kediri (beritajatim.com) – Ratusan orang diduga menjadi korban penipuan arisan bodong yang dijalankan oleh seorang perempuan berinisial NST asal Kampung Dalem, Kota Kediri, dengan total kerugian ditaksir menembus Rp5 miliar dan telah dilaporkan ke Polda Jawa Timur.

    Salah satu korban berinisial E mengaku mengenal pelaku melalui kerja sama bisnis online penjualan pakaian bekas. Kepercayaan sebagai pelanggan lama dimanfaatkan pelaku untuk menawarkan skema arisan dengan janji keuntungan menggiurkan.

    “Saya kenal pelaku sebagai penjual pakaian. Saat itu menawarkan arisan dengan iming-iming keuntungan, akhirnya saya tergiur dan terus menambah nominal setoran,” kata perempuan asal Kediri, Selasa (16/12/2025).

    E menjelaskan, arisan tersebut menggunakan istilah “get dan motel” dengan janji keuntungan berlipat. Nominal setoran bervariasi, disertai janji pencairan dana sesuai tanggal yang telah ditentukan.

    Namun hingga jatuh tempo, uang yang dijanjikan tidak pernah diterima. Total kerugian yang dialami E mencapai Rp15 juta.

    “Saya tertarik, saya tambah-tambahi lagi menjadi Rp7 juta, jadi Rp10 juta seperti itu. Tinggal tunggu tanggalnya saja. Katanya cair, tapi enggak cair juga,” terangnya.

    Korban lainnya berinisial R mengaku tertarik mengikuti arisan setelah melihat unggahan media sosial pelaku yang menampilkan bukti pencairan arisan sebelumnya. Pemilik warung di Kediri itu menyebut, pada awalnya arisan dengan nominal kecil memang sempat cair sehingga menumbuhkan kepercayaan.

    “Awalnya get kecil-kecil dulu. Setelah itu saya berani beli yang besar karena kelihatannya amanah,” ungkapnya.

    R mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp55 juta. Ia mengikuti arisan tersebut sejak awal November dan membeli puluhan slot arisan dengan janji keuntungan hingga dua kali lipat.

    “Yang terakhir saya beli Rp10 juta, dijanjikan motel Rp22 juta. Tapi sampai sekarang tidak ada,” katanya.

    Para korban juga mengungkapkan, saat mulai mempertanyakan pencairan dana, pelaku justru meminta agar kasus tersebut tidak diviralkan.

    “Katanya jangan diviralkan, walaupun nanti uangnya enggak cair. Setelah itu dia menghilang dan enggak ada tanggung jawab sama sekali,” kata E.

    Kepada awak media, sejumlah korban menunjukkan bukti berupa tangkapan layar transfer serta percakapan pesan singkat dengan pelaku. Bukti tersebut memperlihatkan janji pencairan dana, nominal setoran, hingga komunikasi saat korban mulai menagih uang arisan yang tak kunjung cair.

    Berdasarkan keterangan korban, jumlah peserta arisan diduga mencapai lebih dari 300 orang. Para peserta tidak hanya berasal dari Kediri, tetapi juga dari Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Jawa Tengah, Bali, hingga Kalimantan. Mayoritas korban diketahui merupakan pelanggan pakaian milik pelaku, termasuk ibu rumah tangga.

    Para korban mengaku sempat melaporkan kasus ini ke Polres Kediri, namun laporan tersebut tidak mendapatkan tindak lanjut. Laporan kemudian dilayangkan ke Polda Jawa Timur dan saat ini tengah dalam penanganan.

    Korban pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran arisan yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. “Kalau ada arisan untung besar, lebih baik dijauhi dan diblokir saja,” pungkas korban. [nm/beq]

  • Mendag Budi Santoso Tegaskan Bisnis Online Tak Ganggu Dagang Offline

    Mendag Budi Santoso Tegaskan Bisnis Online Tak Ganggu Dagang Offline

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bisnis daring atau online tidak mengganggu perdagangan di toko-toko offline. Menurut dia, online menjadi salah satu cara pedagang untuk memperluas pasarnya.

    Budi mengatakan, banyak pengusaha UMKM yang juga terbantu dengan bisnis online. Model bisnis yang sejalan dengan perkembangan zaman dan membutuhkan biaya murah untuk memulainya.

    “Offline katanya banyak terganggu dengan online. Tetapi kalau kita lihat UMKM kita juga banyak yang bergerak, banyak yang hidup karena online. Karena mereka tidak perlu ada toko, ada tempat yang biayanya mahal, tapi dia bisa berjualan secara online,” kata Budi, dihadapan para kepala daerah, di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (27/11/2025).

    Meski begitu, dia turut menjalankan upaya untuk menjaga toko offline tetap eksis. Caranya melalui metode penjualan omnichanel. Ini adalah skema berdagang antara toko fisik dan online sekaligus.

    “Jadi offline juga harus kita ajari bagaimana dia bisa online. Kita juga ada program di pasar rakyat, ya di toko-toko, ada pasar tradisional, pasar rakyat. Itu bagaimana dia juga bisa jualan online,” beber dia.

    Dia menilai, fenomena toko offline-online ini merupakan bagian dari transformasi penjualan di Tanah Air, sama halnya ketika menjamurnya toko ritel. “Itu katanya waktu itu mengganggu toko kelontong. Tapi kan waktu itu kemudian kita ada pula kemitraan dan sampai sekarang justru mereka bermitra dengan baik. Ini sama dengan offline dan online,” jelas Budi.

     

  • Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI: Solusi Naikan Level Bisnis Online dengan Konten Profesional

    Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI: Solusi Naikan Level Bisnis Online dengan Konten Profesional

    Setelah mendapatkan konsep visual, Gemini Live dapat membantu melanjutkan proses kreatif dengan membuat prompt untuk AI internal, seperti “Buatkan prompt untuk Gemini Nano Banana agar membuat mock-up pada sebuah mug hitam.” Alur kerja ini memungkinkan pelaku usaha mendapatkan ide visual sekaligus panduan mock-up promosi dalam satu sesi, di satu perangkat.

    Di sisi pengambilan gambar, FlexCam menjadi game changer di dunia bisnis online. Desain lipatnya memungkinkan smartphone ini berfungsi layaknya tripod built-in untuk eksplorasi berbagai sudut pengambilan foto produk, baik dari low-angle, eye-level, maupun flat-lay estetik. Visual yang rapi, terang, dan stabil sangat penting untuk membedakan produk Anda dari kompetitor.

    Untuk sentuhan akhir, Galaxy Z Flip7 memanfaatkan kekuatan AI on-device Gemini Nano “Banana” untuk menyempurnakan setiap foto produk. Misalnya, setelah memotret, Anda dapat langsung memberikan prompt sederhana seperti, “Jadikan latar belakang foto ini putih bersih dan hilangkan pantulan dari mug.” Dalam waktu singkat, Gemini Nano akan menyulap foto mentah menjadi visual produk yang bersih dan profesional.

    Kombinasi kamera beresolusi tinggi (50MP), FlexCam yang menyediakan materi stabil, dan kecerdasan AI on-device yang memandu dan menyempurnakan, membantu pelaku usaha mempercepat proses kreatif dari foto mentah hingga materi promosi siap pakai hanya dalam hitungan menit, tanpa perlu studio atau fotografer profesional.

    Miliki Galaxy Z Flip7 (tersedia dalam varian 12GB/256GB dengan harga Rp17.999.000 dan 12GB/512GB seharga Rp19.999.000) dan bawa bisnis online baru Anda ke level selanjutnya. Nikmati penawaran spesial yang berlaku hingga 10 Desember 2025, termasuk total benefit Rp4,2 juta dan akses gratis Google AI Pro selama enam bulan. Anda juga bisa memanfaatkan program trade-in dan miliki Galaxy Z Flip7 mulai dari Rp700.000 per bulan dengan cicilan 0% hingga 24 bulan.

  • Shopee Jangkau 28.000 UMKM di 514 Kabupaten Lewat Kampus UMKM Online

    Shopee Jangkau 28.000 UMKM di 514 Kabupaten Lewat Kampus UMKM Online

    Bisnis.com, JAKARTA — Shopee Indonesia mengungkap telah menjangkau jutaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia sejak awal tahun melalui program Kampus UMKM Shopee Kelas Online.

    Sementara itu, terdapat sekitar 28.000 UMKM yang dilatih bekerja sama dengan instansi Pemerintah, termasuk Kementerian UMKM.

    Deputy Director of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, mengatakan angka tersebut menunjukkan tingginya semangat pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan digital mereka.

    “28.000 ini [bersama instansi Pemerintah] bukan sekedar angka, mereka punya beberapa keluarga jadi bagaimana kita menggambarkan efek ekonominya yang mereka dapatkan kampus UMKM shopee kelas online,” kata Radynal di Startup Hub Gedung Smesco Indonesia, Selasa (18/11/2025).

    Program ini juga telah menjangkau 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sejak 2021, Kampus UMKM Shopee telah memberikan pelatihan bisnis digital kepada jutaan pelaku usaha melalui lebih dari 350 ribu jam pelatihan dan hampir 400 modul yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan UMKM.

    “Angka-angka ini bukan sekedar capaian bagi kami tapi tanda bahwa semangat belajar para pelaku UMKM Indonesia tidak pernah padam,” ujar Radynal.

    Dia menjelaskan Kampus UMKM Shopee pertama kali hadir pada 2021 dalam format offline untuk mendampingi masyarakat yang baru mulai beralih ke bisnis online pascapandemi. Namun pada 2025, Shopee mengonversinya menjadi program online karena ekosistem UMKM dinilai sudah lebih matang.

    “Kami customize bahkan ada beberapa curriculum AI yang memang jauh lebih powerful jauh lebih relevan untuk kondisi UMKM saat ini,” katanya.

    Dalam rangka satu dekade kehadiran Shopee di Indonesia, perusahaan meluncurkan Kampus UMKM Shopee Kelas Online Edisi Spesial 10 Tahun, menghadirkan 10 sesi pelatihan bersama top seller, mentor, dan pakar industri. Seluruh rangkaian kelas dapat diikuti secara gratis oleh UMKM di Indonesia pada 18 November—9 Desember 2025 secara daring.

    Selain program pelatihan, Shopee juga menghadirkan berbagai inisiatif pendukung seperti Sukses UMKM Baru dengan insentif hingga Rp2 juta, Ekspor 2.0 yang mempermudah pengelolaan toko luar negeri, serta reality show Jagoan UMKM Meklas.

    Deputi Usaha Kecil Kementerian UMKM Republik Indonesia, Temmy Satya Permana, mengapresiasi kontribusi Shopee dalam mendukung pertumbuhan UMKM selama satu dekade. Dia menilai manfaat program pelatihan tersebut telah dirasakan secara luas oleh para pelaku usaha.

    “Semoga jangkauan ini dapat terus bertambah dan semakin menjangkau UMKM di berbagai daerah, termasuk di daerah 3T,” katanya.

  • Pakar: Hukum adalah penjaga kepercayaan dalam bisnis online

    Pakar: Hukum adalah penjaga kepercayaan dalam bisnis online

    Surabaya (ANTARA) – Dosen Fakultas Hukum Universitas Nasional (Unas), Assoc. Prof. Dr. Sulistyowati, SH, MH mengatakan hukum memiliki peranan penting untuk menjaga kepercayaan dan keadilan dalam bisnis online (daring) di tengah derasnya arus digitalisasi perdagangan.

    Pesan itu disampaikan Sulistyowati pada kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Vokasi Universitas Indonesia bertema “Peranan Hukum dalam Bisnis Online di Indonesia” di Jakarta, Jumat.

    Dalam paparannya, dia menjelaskan bahwa hukum tidak hanya berfungsi sebagai alat pengatur, tetapi juga pelindung dan pemersatu di dunia bisnis digital.

    “Ketika transaksi dilakukan tanpa tatap muka, maka kejujuran dan kepastian hukum menjadi benteng utama yang menjaga agar kedua pihak tidak dirugikan,” ujarnya di hadapan peserta kuliah umum yang terdiri dari mahasiswa dan dosen.

    Ia menilai, maraknya aktivitas jual beli daring perlu diimbangi dengan pemahaman hukum yang kuat, baik dari sisi pelaku usaha maupun konsumen.

    Menurutnya, perkembangan teknologi memang memudahkan transaksi, namun sekaligus membuka peluang terjadinya penipuan, pelanggaran privasi, serta ketidaksesuaian produk dengan deskripsi yang ditawarkan.

    “Masih banyak masyarakat yang tergiur dengan harga murah tanpa memperhatikan keabsahan pelaku usaha atau platformnya. Di sinilah pentingnya hukum untuk memberikan perlindungan dan kepastian,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, ia memaparkan sejumlah regulasi yang menjadi landasan perdagangan elektronik di Indonesia, antara lain Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, PP Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), serta Permendag Nomor 31 Tahun 2023.

    Kemudian Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025 tentang Penunjukan Pihak lain sebagai Pemungut Pajak Penghasilan serta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan yang Dipungut oleh Pihak lain atas Penghasilan yang Diterima atau Diperoleh Pedagang Dalam Negeri dengan Mekanisme Perdagangan melalui Sistem Elektronik.

    Dosen Fakultas Hukum Universitas Nasional (Unas), Assoc. Prof. Dr. Sulistyowati, SH, MH saat memberikan kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Vokasi Universitas Indonesia bertema “Peranan Hukum dalam Bisnis Online di Indonesia” di Jakarta, Jumat. ANTARA FOTO/Ho-Humas UI (1)

    Aturan terbaru ini, kata Sulistyowati, bahkan melarang transaksi langsung melalui fitur check out di media sosial agar aktivitas jual beli dilakukan di platform resmi yang terdaftar dan diawasi oleh pemerintah.

    “Regulasi-regulasi tersebut hadir bukan untuk membatasi kreativitas pelaku usaha, melainkan untuk memastikan bahwa ekosistem digital tumbuh secara sehat dan adil,” tambahnya.

    Ia menekankan bahwa pelaku usaha wajib mencantumkan informasi produk secara jelas dan tidak menyesatkan, sementara konsumen berhak mendapatkan keamanan, kenyamanan, dan informasi yang benar.

    Dia juga menyinggung perspektif hukum Islam dalam perdagangan online. Dalam pandangan Islam, transaksi jual beli harus memenuhi prinsip shidq (kejujuran), tabayyun (kejelasan), dan ‘adl (keadilan).

    “Nilai-nilai ini sejalan dengan prinsip hukum modern karena sama-sama menolak ketidakjelasan atau gharar dalam transaksi,” tuturnya.

    Selain menjabarkan dasar hukum, Sulistyowati memberikan tip praktis kepada peserta agar terhindar dari permasalahan hukum dalam jual beli online.

    Ia menyarankan agar konsumen membaca informasi dengan cermat, memilih penjual terpercaya, menggunakan metode pembayaran yang aman, serta segera melapor kepada pihak berwenang jika mengalami penipuan.

    Dia menegaskan bahwa keberhasilan perdagangan digital tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologi, tetapi juga oleh kesadaran hukum dan integritas moral pelaku usahanya.

    “Hukum bukan sekadar pembatas, tapi penjaga kepercayaan di dunia bisnis online. Jika kepercayaan hilang, maka seluruh ekosistem digital akan runtuh,” katanya.

    Turut hadir pada kesempatan tersebut Kaprodi Akuntansi, Andhita Yukina Rahmayanti dan dosen-dosen hukum bisnis diantaranya Muhammad Hafiduddin SS., SH., MH., MS.i dan M.Santanu, SH, MH.

    Pewarta: Agus Setiawan
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cari Kerja Makin Susah, Kena PHK Banting Setir Jadi Virtual Assistant

    Cari Kerja Makin Susah, Kena PHK Banting Setir Jadi Virtual Assistant

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mencari pekerjaan di tengah ketidakpastian ekonomi kini bukan perkara mudah. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih terjadi di Indonesia membuat banyak orang harus memutar otak untuk mencari penghasilan baru.

    Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, pada Agustus 2025 terdapat 830 pekerja yang terkena PHK. Pada Juli 2025, jumlahnya lebih besar yakni 1.118 orang.

    Jumlah PHK terbanyak berasal dari Jawa Barat (261 orang), disusul Sumatra Selatan (113 orang), dan Kalimantan Timur (100 orang). Sementara itu, DKI Jakarta mencatat 48 pekerja terdampak PHK, Jawa Timur 51 orang, dan Banten sebanyak 36 pekerja.

    Di sisi lain, lulusan kuliah juga makin susah mendapat kerja, dikarenakan persaingan yang makin sengit dan industri yang makin efisien gara-gara perkembangan teknologi. Dalam beberapa ‘job fair’ yang digelar, tampak para fresh graduate berlomba-lomba menyebar CV, tetapi tak semua mendapat kabar baik. 

    Sebagai orang tua, Ia mengaku prihatin dengan kondisi dunia kerja saat ini. Pihaknya mengatakan kondisi saat ini makin susah untuk mencari kerja, berbeda jauh dari saat dirinya mencari kerja 1985 silam.

    “Wah, memang kasian anak muda sekarang, nyari kerja makin susah karena makin banyak orang. Dulu saya di 1985, masih agak gampang karena belum banyak orang, beda banget kondisinya. Dulu saya kirim lamaran, banyak yang cari saya, sekarang boro-boro,” kata Suparman, orang tua yang mengantar anaknya mencari kerja di Job Fest 2025 beberapa saat lalu.

    Virtual Assistant, Profesi Baru di Era Serba Digital

    Di tengah sulitnya mencari pekerjaan kantoran, profesi virtual assistant (VA) muncul sebagai alternatif baru yang diminati banyak orang.

    Virtual assistant adalah seseorang yang memberikan layanan dukungan administratif atau operasional kepada bisnis secara jarak jauh.

    Seiring berkembangnya teknologi dan budaya kerja fleksibel, profesi ini makin populer, terutama di kalangan pekerja lepas, ibu rumah tangga, hingga korban PHK.

    Tugas seorang VA sangat beragam, mulai dari membalas email, membuat laporan, mengelola media sosial, hingga membantu strategi pemasaran digital.

    Virtual assistant banyak dicari oleh wirausaha, startup, dan bisnis online yang membutuhkan tenaga tambahan tanpa harus mempekerjakan karyawan tetap atau menyewa kantor.

    Dari Jurnalis ke Virtual Assistant

    Setelah lebih dari 11 tahun berkarier sebagai wartawan, Dinda Juwita tak pernah menyangka harus kehilangan pekerjaannya akibat PHK pada Mei 2025. Alih-alih sedih karena di PHK, ia memilih memanfaatkan masa jedanya untuk belajar hal baru.

    “Sebetulnya aku nggak buru-buru cari kerja baru banget. Karena yaudahlah pengen istirahat dulu, udah belasan tahun kerja,” kata Dinda saat berbincang dengan CNBC Indonesia.

    Namun, setelah beberapa minggu beristirahat, Dinda merasa tidak betah menganggur. Terbiasa dengan ritme kerja cepat sebagai jurnalis, ia kemudian mencari kegiatan produktif.

    Dari situ, ia ingat pernah muncul kursus SGB VA, lembaga pelatihan yang sering ia lihat iklannya di media sosial.

    “Awalnya aku ikut free webinar-nya dulu. Di akhir acara, mereka jelaskan detail soal kursus, mulai dari jenisnya, biaya, sampai perbedaan antara kelas premium dan reguler,” ujarnya.

    Kursus tersebut memberikan pembekalan mulai dari pengenalan profesi VA, pelatihan, hingga membuka jaringan klien bagi pesertanya. Ketika mengikut kelas tersebut, Dinda juga mendapatkan sesi mentoring pribadi untuk membahas perkembangan kemampuannya dengan mengambil ‘penjurusan’ minat yang dia inginkan.

    “Kalau di tempat kursusku itu ada penjurusan kayak di kampus. Jadi ada semacam kita maunya fokus di social media specialist, atau marketer,” jelasnya.

    Apa yang Dikerjakan?

    Meski masih baru di dunia virtual assistant, Dinda sudah mendapatkan satu klien asal dari luar negeri.

    “Aku beruntung dapat klien dari mutual friend yang butuh bantuan short term, nggak sampe 2 bulan. Karena aku ambil jalur social media specialist, tugasnya bantu bikin konten untuk akun media sosial bisnisnya,” jelas Dinda.

    Dinda mengatakan bahwa kliennya adalah seorang perempuan asal Singapura yang merupakan mantan profesional venture capital dan kini membangun platform edukasi investasi. Dalam proyek itu, Dinda membantu membuat materi konten dan strategi di media sosial.

    Salah satu tugas utamanya adalah mengolah ulang atau repurpose materi dari podcast yang dimiliki kliennya menjadi berbagai bentuk konten baru di media sosial.

    “Jadi fokus konten yang aku kerjakan itu adalah rerpurpose dari konten yang dia bikin. Klienku punya semacam podcast, dan aku mengembangkan ide lanjutan dari situ,” jelasnya.

    Ia menjelaskan, podcast milik kliennya berdurasi cukup panjang, sekitar 40 menit per episode, dengan topik yang beragam. Salah satu tema yang pernah diangkat, misalnya, membahas tentang bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) membantu venture capital dalam mengembangkan bisnis.

    Dinda bertugas mendengarkan setiap episode secara menyeluruh untuk menemukan bagian-bagian menarik yang bisa diolah menjadi konten baru. “Dari 10 podcast misalnya, aku pilih satu per satu, aku dengerin dulu pembicaraannya. Untungnya klienku ini cukup terorganisir, jadi setiap episode sudah punya summary per bagian,” ujarnya.

    Setelah menentukan bagian menarik, Dinda mengembangkannya dan kemudian membuat versi konten yang akan dipublikasikan di platform seperti Instagram dan LinkedIn.

    “Aku bikin postingan untuk suplai konten di Instagram dan LinkedIn sesuai dengan brand guideline yang sudah ada. Mulai dari warna, font, sampai template-nya, semua sudah disiapkan klien,” jelasnya.

    Menurut Dinda, proses kerjanya juga melibatkan beberapa kali revisi dan persetujuan dari klien sebelum konten diunggah. “Setelah selesai dan disetujui, itu sudah bukan bagian tugasku lagi. Urusan metrics atau engagement itu tanggung jawab tim klien,” tambahnya.

    Kemampuan Bahasa Inggris Diperlukan

    Ia menambahkan, kemampuan berbahasa Inggris menjadi keterampilan dasar yang penting dimiliki seorang virtual assistant. “Gak harus fasih, tapi setidaknya punya kemampuan basic English sudah cukup. Yang penting bisa berkomunikasi, karena sebagian besar klien berasal dari luar negeri,” ujarnya.

    Menurut Dinda, dengan kemauan belajar dan komunikasi yang baik, profesi asisten virtual bisa menjadi jalan baru untuk tetap produktif sekaligus menambah penghasilan di tengah ketatnya persaingan dunia kerja.

    “Jadi apa ya, menurutku sangat membantu buat orang-orang yang mau switch career, mau menjadikan virtual assistant sebagai pekerjaan sampingannya, itu sangat menjanjikan, tapi aku juga gak mau lebay ya. Tapi emang semua itu tergantung kitanya. Tergantung kita ulet juga, tergantung mau gak belajar,” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fenomena Side Hustle di Indonesia: Antara Peluang, Gaya Hidup, dan Tantangan

    Fenomena Side Hustle di Indonesia: Antara Peluang, Gaya Hidup, dan Tantangan

    FAJAR.CO.ID — Dalam beberapa tahun terakhir, istilah side hustle semakin populer di Indonesia. Side hustle merujuk pada pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama, yang biasanya dilakukan untuk menambah penghasilan atau mengembangkan passion pribadi. Fenomena ini kian terasa terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z yang akrab dengan teknologi digital.

    Bekerja tidak lagi sebatas “9 to 5”, melainkan bisa dilakukan fleksibel di malam hari, akhir pekan, atau bahkan secara online dari rumah. Banyak anak muda yang kini memiliki dua hingga tiga sumber penghasilan sekaligus, baik melalui usaha kecil, konten digital, maupun jasa berbasis keterampilan.

    Faktor Pendorong

    Kebutuhan Ekonomi

    Biaya hidup yang terus meningkat mendorong banyak orang mencari tambahan penghasilan. Dengan gaji utama yang dirasa belum cukup, side hustle menjadi solusi praktis.

    Digitalisasi dan Platform Online

    Akses ke platform e-commerce, media sosial, hingga aplikasi freelance memudahkan siapa saja memulai usaha sampingan tanpa modal besar.

    Pencarian Passion

    Tidak sedikit pekerja yang merasa pekerjaan utama hanya sekadar rutinitas, sehingga side hustle menjadi jalan untuk menyalurkan hobi yang menghasilkan.

    Tren Gaya Hidup Fleksibel

    Generasi muda lebih terbuka pada konsep multiple income stream dibanding bergantung pada satu pekerjaan saja.

    Bentuk Side Hustle Populer di Indonesia

    Bisnis online: berjualan di marketplace, dropship, atau membuka toko kecil di Instagram/TikTok.

    Konten kreator: menjadi YouTuber, TikToker, atau streamer.

    Jasa freelance: penulis, desainer grafis, fotografer, editor video, hingga penerjemah.

    Investasi & trading: meski berisiko, banyak yang menjadikannya pekerjaan sampingan.

    Kuliner rumahan: catering, kue, atau minuman kekinian berbasis pesanan online.

    Dampak Positif

    Menambah penghasilan dan membantu stabilitas keuangan.

    Mengasah keterampilan baru di luar pekerjaan utama.

    Memperluas jejaring karena bertemu komunitas baru.

    Peluang berwirausaha yang bisa berkembang menjadi bisnis utama.

    Tantangan yang Dihadapi

    Manajemen waktu: sulit membagi fokus antara pekerjaan utama, side hustle, dan waktu pribadi.

    Kelelahan mental: risiko burnout meningkat jika tidak ada batas jelas.

    Legalitas & perpajakan: belum semua side hustle dikelola secara formal, sehingga rawan masalah hukum atau pajak.

    Konflik kepentingan: beberapa perusahaan membatasi karyawan punya usaha sampingan yang bersinggungan dengan bisnis mereka.

    Masa Depan Side Hustle di Indonesia

  • Marak Serangan Hacker Bikin Pasar Keamanan Siber Tembus Rp 105 Triliun

    Marak Serangan Hacker Bikin Pasar Keamanan Siber Tembus Rp 105 Triliun

    Jakarta

    PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), distributor teknologi terkemuka di Tanah Air, resmi menjalin kemitraan strategis dengan Sangfor Technologies, pemimpin global di bidang keamanan siber (cyber security) dan komputasi awan (cloud computing).

    Melalui kerja sama ini, SMI menjadi distributor resmi Sangfor di Indonesia, menghadirkan solusi keamanan siber dan infrastruktur TI yang inovatif, efisien, dan hemat biaya.

    Langkah ini menjawab lonjakan kebutuhan keamanan siber di Indonesia. Berdasarkan data GMI Research, pasar keamanan siber nasional yang bernilai USD 1,4 miliar pada 2024 diprediksi menembus USD 6,5 miliar atau setara Rp 105 triliun pada 2032, dengan pertumbuhan rata-rata 28% per tahun. Peningkatan ini dipicu oleh maraknya serangan siber, regulasi perlindungan data, serta percepatan transformasi digital di berbagai sektor.

    “Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini menghadapi tekanan besar akibat meningkatnya ancaman siber, kebutuhan untuk memenuhi kepatuhan regulasi yang kompleks, serta keterbatasan anggaran TI,” ujar Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia dikutip dari siaran pers, Rabu (13/8/2025).

    Salah satu produk unggulan Sangfor, Hyper-Converged Infrastructure (HCI) diklaim mampu memangkas Total Cost of Ownership (TCO) hingga 70%, menyederhanakan operasional, dan meningkatkan keamanan dengan integrasi komputasi, penyimpanan, serta jaringan.

    Kemitraan ini menargetkan empat sektor dengan percepatan transformasi digital tertinggi. Pertama, Pemerintahan – Layanan digital aman, kepatuhan regulasi, dan kedaulatan data. Kedua, Ritel & E-Commerce – Mendukung pertumbuhan bisnis online yang aman dan scalable. Ketiga, Jasa Keuangan & Asuransi – Perlindungan dari ancaman siber finansial tingkat lanjut. Keempat, Manufaktur – Keamanan teknologi operasional dan perlindungan kekayaan intelektual.

    Sejak berdiri pada tahun 2000, Sangfor menawarkan solusi lengkap seperti Next-Generation Firewall (NGFW), Secure Web Gateway (SWG), Endpoint Detection & Response (EDR), Network Detection & Response (NDR), XDR, MDR, SASE, hingga solusi cloud seperti VDI, Enterprise Distributed Storage, dan Managed Cloud Service.

    Sangfor mempunyai modal kuat untuk bersaing karena mempunyai keunggulan Integrated Security Architecture, Cost-Effective Infrastructure Modernization, AI-Driven Security, dan Dukungan Lokal.

    “Dengan menggabungkan teknologi Innovatif Sangfor dengan keahlian pasar yang mendalam dan jaringan mitra yang luas dari Synnex Metrodata Indonesia, kami berfokus untuk menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan bagi pasar di Indonesia,” kata Grayson Xia dari Sangfor Technologies.

    (agt/fay)

  • Begini skema penipuan “Love Scam”, masyarakat wajib waspada

    Begini skema penipuan “Love Scam”, masyarakat wajib waspada

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menjelaskan skema penipuan “Love Scam” yang dilakukan oleh pelaku kejahatan dan wajib diwaspadai oleh masyarakat agar tidak terkena model penipuan ini.

    “Korban awalnya akan berkenalan dengan pelaku melalui akun Instagram yang sudah mencatut foto dan nama dari orang lain,” kata Kepala Subdirektorat (Kasubdit) IV Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Simbolon saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Herman menjelaskan, setelah berkenalan kemudian secara intensif pelaku memulai obrolan ringan dengan korban.

    “Di sinilah modus operandi ‘Love Scaming’ tadi digunakan oleh pelaku dengan membuat si korban percaya dan yakin dan mempunyai hubungan kedekatan walaupun tidak pernah bertemu,” katanya.

    Kemudian setelah semakin akrab, pelaku mulai mengarahkan untuk berkomunikasi melalui pesan WhatsApp (WA) secara personal.

    “Jadi melalui WhatsApp kemudian setelah intens sehari-hari mereka sering berkomunikasi. Mulailah pelaku menawarkan bisnis online,” katanya.

    Dalam kasus ini pelaku mulai mengajak mengikuti aplikasi Bigood, e-commerce yang ada di China.

    Kemudian pelaku mulai mengirimkan tautan atau “link” untuk meminta korban mengunduh aplikasi palsu yang telah disiapkan pelaku.

    Karena korban sudah percaya dengan pelaku sehingga korban akhirnya melakukan investasi yang awalnya mendapatkan keuntungan. “Namun setelah korban melakukan investasi dengan jumlah besar, pelaku memutus komunikasi dengan korban,” kata Herman.

    Herman menjelaskan, setelah komunikasi mereka terputus, barulah korban merasa tertipu oleh pelaku dan melaporkan ke pihak Kepolisian.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mau Cuan dari Internet? Begini Cara Memulai Bisnis Online

    Mau Cuan dari Internet? Begini Cara Memulai Bisnis Online

    Bisnis.com, JAKARTA – Di era digital saat ini, bisnis online menjadi pilihan yang semakin populer. Tidak hanya karena kemudahan dalam mengelolanya, tetapi juga karena potensi pasarnya yang luas. Bahkan, banyak orang memulainya sambil menjalani kerja freelance untuk menambah penghasilan atau menguji minat pasar sebelum fokus sepenuhnya pada bisnis sendiri. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis online, berikut adalah panduan lengkap yang bisa Anda ikuti.

    1. Tentukan Produk atau Jasa yang Akan Dijual

    Langkah pertama dalam memulai bisnis online adalah menentukan produk atau jasa yang ingin Anda tawarkan. Pilihlah produk yang:

    Anda kuasai atau minati,
    Memiliki permintaan pasar,
    Tidak terlalu sulit dalam proses pengadaan atau pengirimannya.

    Contoh produk yang populer untuk dijual secara online adalah fashion, makanan ringan, produk kecantikan, hingga jasa seperti desain grafis atau kursus online.

    2. Riset Pasar dan Kompetitor

    Sebelum memulai, penting untuk melakukan riset pasar. Anda perlu mengetahui:

    Siapa target pasar Anda,
    Bagaimana perilaku konsumen dalam segmen tersebut,
    Siapa saja kompetitor Anda dan bagaimana mereka menjalankan bisnisnya.
    Gunakan media sosial, marketplace, atau Google Trends untuk mendapatkan informasi ini.

    3. Tentukan Platform Penjualan

    Ada banyak platform yang bisa Anda gunakan untuk menjual produk secara online, diantaranya:

    Marketplace: seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak.
    Media Sosial: Instagram, Facebook, TikTok.
    Website Pribadi: menggunakan platform seperti WordPress atau Shopify.

    Disarankan untuk memulai dari marketplace atau media sosial, lalu berkembang ke website pribadi untuk membangun brand yang lebih kuat.

    4. Buat Branding yang Menarik

    Branding adalah identitas bisnis Anda. Mulai dari nama usaha, logo, warna, hingga gaya komunikasi dengan pelanggan. Branding yang baik akan membantu membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

    5. Buat Konten yang Menjual

    Gunakan foto produk yang berkualitas, deskripsi yang jelas, dan testimoni pelanggan. Selain itu, manfaatkan konten edukatif dan hiburan di media sosial untuk menarik perhatian calon pembeli.

    6. Terapkan Strategi Pemasaran Digital

    Beberapa strategi pemasaran online yang efektif antara lain:

    SEO (Search Engine Optimization): agar website Anda mudah ditemukan di mesin pencari.
    Iklan berbayar: seperti Facebook Ads, Instagram Ads, atau Google Ads.
    Influencer Marketing: bekerja sama dengan influencer untuk memperluas jangkauan.

    7. Kelola Operasional dan Pelayanan Pelanggan

    Pastikan Anda memiliki sistem yang baik untuk mengelola stok, pengiriman, dan pelayanan pelanggan. Balas pertanyaan dan keluhan dengan cepat dan profesional.

    8. Analisis dan Evaluasi Secara Berkala

    Gunakan data penjualan dan perilaku konsumen untuk melakukan evaluasi bisnis. Dari situ Anda bisa mengetahui strategi mana yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.

    Berbisnis online bukan sekadar menjual produk di internet. Dibutuhkan strategi, konsistensi, dan pemahaman tentang pasar untuk bisa sukses. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa memulai bisnis online dari nol dan berkembang secara bertahap. Mulailah dari sekarang, dan terus belajar serta beradaptasi dengan perkembangan digital! Selain menjalankan bisnis online, Anda juga bisa mempertimbangkan kerja lepas sebagai sumber penghasilan tambahan. Jika Anda ingin melihat berbagai jenis pekerjaan freelance yang tersedia, lihat di sini.