Topik: Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih)

  • Tantangan Prabowo Turunkan Biaya Haji hingga Lebih Murah dari Malaysia…

    Tantangan Prabowo Turunkan Biaya Haji hingga Lebih Murah dari Malaysia…

    Tantangan Prabowo Turunkan Biaya Haji hingga Lebih Murah dari Malaysia…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    ingin agar
    biaya haji
    untuk tahun depan bisa diturunkan lagi.
    Tantangan berat pun menanti jajarannya yang mengurus haji, khususnya Badan Penyelenggara (BP) Haji.
    “Kita berjuang keras untuk menurunkan biaya haji semurah-murah yang kita mampu,” ujar Prabowo, di Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (4/5/2025).
    “Jadi, saya minta Menteri Agama, Kepala Badan Haji, Menteri Agama, tentunya dibantu Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji untuk koordinasi sebaik-baiknya, duduk bersama dan mencari solusi-solusi untuk mengurangi biaya haji,” sambung dia.
    Prabowo secara khusus meminta agar Garuda Indonesia melakukan efisiensi terhadap hal-hal yang tidak perlu.
    Sebab, kata dia, dengan efisiensi, maka biaya transportasi bisa semakin turun.
    “Dan itu yang kita harus capai sekarang alhamdulillah menurunkan biaya haji Rp 4 juta yang sudah dirasakan oleh jemaah haji tahun ini 203.000, tapi Rp 4 juta saya minta dikurangi lagi, karena saya belum puas. Kita harus yang termurah yang bisa kita capai,” ujar dia.
    Sementara itu, Prabowo mendorong agar biaya haji Indonesia bisa lebih murah dari Malaysia.
    “Kalau bisa lebih murah dari Malaysia. Saya kira bisa kira-kira Pak Kepala Badan? Ya siap, Menteri Agama? Insya Allah. Ditonton loh ini,” imbuh Prabowo.
     
    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, jika ingin berpikir secara logika, maka seharusnya jemaah haji 2025 membayar mahal untuk beribadah di Tanah Suci.
    “Kalau kita mau berekspektasi, mau berpikiran logika, maka seharusnya jemaah haji tahun ini bayar mahal, apalagi kan bantuan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) itu berkurang,” ujar Nasaruddin.
    Nasaruddin mengungkapkan, faktor utama yang menyebabkan biaya haji mahal adalah karena durasi jemaah tinggal di Arab Saudi.
    Dalam satu hari saja, kata dia, pemerintah bisa menggelontorkan Rp 50 miliar.
    Maka dari itu, Nasaruddin berpikir bahwa durasi hari jemaah berada di Tanah Suci bisa dikurangi untuk menghemat biayanya.
    “Kalau kita bisa menghemat lima hari, berapa itu? 4 kali 5, Rp 200 miliar. Belum lagi yang lain. Jadi, saya kira teknologi itu juga akan mempermudah,” ucap dia
    “Ini pun juga kalau kita lihat bandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, ini sudah jauh lebih murah setiap jemaah haji itu berkurang sekitar Rp 4 juta,” sambung Nasaruddin.
    Nasaruddin mengungkit kondisi pajak di Arab yang sedang meningkat saat ini.
    Kemudian, dia mengingatkan, dollar AS juga sedang menguat, sehingga biaya haji seharusnya lebih mahal.
    “Tapi tetap jemaah haji itu diperhitungkan seperti apa adanya. Kenapa kok bisa bayarnya lebih murah? Itu karena kita melakukan penghematan-penghematan di berbagai tempat,” imbuhnya.
     
    Kementerian Agama
    (Kemenag) menyampaikan, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1446 H atau 2025 M turun karena ada total efisiensi komponen operasional layanan umum dari hasil negosiasi dengan Arab Saudi mencapai Rp 600 miliar.
    Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, efisiensi tersebut membuat biaya haji yang ditanggung jemaah turun menjadi Rp 55,4 juta.
    “Efisiensi juga bisa dilakukan pada komponen operasional layanan umum dalam negeri dan luar negeri. Total efisiensi ini mencapai Rp 600 miliar,” kata Hilman, dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).
    Selain soal layanan, Kemenag juga berhasil melakukan efisiensi terhadap berbagai komponen, baik akomodasi (hotel), konsumsi, maupun biaya layanan di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).
    “Seperti saya sampaikan, efisiensinya cukup signifikan karena keberhasilan dalam proses negosiasi,” ujar dia.
    Dalam Panja BPIH, usulan awal Kemenag dibahas kembali dengan mendasarkan pada realisasi anggaran penyelenggaraan haji 2024.
    “Jadi, usulan biaya haji tahun ini angkanya lebih dekat dengan realisasi haji 2024. Ini nanti akan kami optimalkan dalam proses negosiasi penyediaan layanan tahun ini,” kata Hilman.
    Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan tugas berat yang menanti dirinya usai Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar biaya haji diturunkan lagi.
    Dahnil mengaku akan mencari biaya yang masih bisa diefisiensikan, tanpa perlu mengurangi kualitas pelayanannya.
     
    “Itu memang yang salah satu disampaikan Presiden sejak awal makanya istilah Presiden telusuri komponen
    cost
    mulai dari transportasi, mulai dari konsumsi, akomodasi,” ujar Dahnil.
    “Tentu tugas berat kami di 2026 adalah telusuri
    cost
    pembentuk biaya haji, supaya bisa dikurangi, terutama yang menyebabkan inefisiensi, tetapi tidak mengurangi pelayanan,” sambung dia.
    Dahnil membeberkan, biaya katering dan transportasi sebenarnya masih bisa ditekan lagi.
    Apalagi, pesawat yang dicarter untuk mengantarkan jemaah haji ke Tanah Suci bakal pulang dalam keadaan kosong alias tanpa penumpang.
    “Jadi itu
    cost
    dibiayai jemaah. Maka kita mau dorong skema supaya misalnya pulangnya misalnya Garuda atau Saudi Airlines pulangnya tidak kosong. Salah satunya kerja sama dengan sektor pariwisata di Saudi, karena warga setempat biasanya ketika musim haji mereka keluar, mereka berwisata. Skema-skema itu yang kita bicarakan supaya bisa menekan biaya pesawat,” imbuh Dahnil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuota 203.320 Jemaah, Sebanyak 210.558 Jemaah Lunas Bipih

    Kuota 203.320 Jemaah, Sebanyak 210.558 Jemaah Lunas Bipih

    Jakarta (Kemenag) – Total 210.558 jemaah haji reguler telah melakukan pelunasan hingga Senin (21/4/2025). Padahal, kuota jemaah haji reguler sebanyak 203.320 jemaah.

    Pada musim haji 2025, Indonesia mendapat 221 ribu kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Pada hari pertama tahap perpanjangan pelunasan, Senin (21/4/2025), sebanyak 1.199 jemaah reguler lunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1446 H/2025 M. Kemenag mencatat, hingga hari ini sebanyak 210.558 jemaah reguler sudah melakukan pelunasan.

    Tahap II pelunasan Bipih reguler sejatinya ditutup pada 17 April 2024. Namun, karena masih ada empat provinsi yang belum terserap 100% kuotanya, masa pelunasan diperpanjang hingga 25 April 2025. “Dan hari ini (Senin kemarin), sebanyak 1.199 jemaah reguler lunasi biaya haji, sehingga total yang melunasi sudah mencapai 210.558 jemaah,” kata Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain di Jakarta, Senin sebagaimana dilansir Kemenag.go.id.

    Dia menguraikan, dari sisi jumlah jemaah, mereka yang melunasi sudah melebihi kuota jemaah haji reguler. Namun, kata Zain, secara kewilayahan, masih ada tiga provinsi yang belum 100 persen terserap kuotanya. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Barat (1.259 kuota), Gorontalo (22), dan Sumatera Selatan (10).

    Direncanakan, pada tanggal 1 Mei 2025, jemaah haji kloter pertama masuk asrama haji. Pada tanggal 2 Mei, jemaah kloter pertama gelombang pertama diterbangkan ke Kota Madinah Arab Saudi. Para jemaah haji ini berada di Tanah Suci sekitar 40 hari.

    Sedangkan jemaah haji gelombang kedua diterbangkan dengan tujuan Bandar Udara Kiang Abdul Azis Jeddah dan selanjutnya menuju Makkah. Jemaah gelombang kedua digeser ke Kota Madinah setelah menyelesaikan semua rukun, wajib, dan sunnah haji, serta ritual religi lainnya. [air]

  • 80 Jemaah Haji di Purwakarta Batal Berangkat ke Tanah Suci karena Tidak Mampu Lunasi Ongkos – Halaman all

    80 Jemaah Haji di Purwakarta Batal Berangkat ke Tanah Suci karena Tidak Mampu Lunasi Ongkos – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA – Sebanyak 80 orang calon jemaah haji di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terpaksa batal berangkat ke Tanah Suci, Mekkah. Hal tersebut karena mereka tidak mampu melunasi ongkos berangkat haji.

    Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Purwakarta, Syamsi Mufti mengatakan meski terbilang banyak warga yang batal berangkat ibadah haji, namun angka tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 98 orang. Kendati demikian, tetap saja batal berangkatnya puluhan jemaah haji tersebut menyisakan duka.

    Sebab, harapan yang sudah dibangun selama bertahun-tahun tersebut kini harus ditangguhkan setidaknya hingga musim haji 2026. “Ada 80 orang yang mengundurkan diri. Sebagian besar karena belum mampu melunasi ongkos naik haji,” kata Mufti di sela gelaran bimbingan manasik haji di Masjid Baing Yusuf Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (20/4/2025).

    Selain terkendala biaya, Mufti mengatakan, beberapa calon jemaah juga batal berangkat karena takdir berkata lain, delapan orang wafat sebelum sempat menginjakkan kaki di Tanah Suci. 

    Sementara tiga orang lainnya, lanjut dia, memilih beralih ke ibadah umrah karena tak kuat menunggu masa antrean yang panjang.

    Dari 741 calon jemaah haji Purwakarta tahun ini, Mufti mengatakan, sebanyak 727 orang telah berhasil melunasi biaya haji. Masih tersisa sebagian orang yang berpacu dengan waktu. 

    Tenggat pembayaran ditetapkan hingga Jumat (25/4/2025). Jika tidak, mereka pun terancam ikut antre di musim haji berikutnya. “Posisi yang ditinggalkan jemaah yang batal sudah kami isi dari daftar cadangan, tetapi belum terisi maksimal,” ujar Mufti. 

    Ia berharap, proses penggantian dapat segera rampung agar tidak ada kursi haji yang terbuang sia-sia. Tahun ini, kata dia, calon jamaah dari Purwakarta akan diberangkatkan dalam dua gelombang, yakni kloter 5 yang berangkat pada 6 Mei 2025 dari Bandara Kertajati, dan kloter 23 pada 25 Mei 2025 dari bandara yang sama.

    Diketahui, mengacu pada kesepakatan raker Kemenag dan Komisi VIII DPR, BPIH 1446 H/2025 M, biaya haji 2025 reguler berkisar Rp 89.410.258,79. BPIH sendiri terdiri dari 2 komponen, yakni komponen yang dibayar langsung oleh jemaah haji atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Kedua, komponen nilai manfaat yang bersumber dari hasil optimalisasi dana setoran awal jemaah haji.

    Berikut rincian biaya BPIH 2025 yang terdiri dari:

    Rp 55.431.750,78 dibayar oleh calon jemaah sebagai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Rp 33.978.508,01 yang ditanggung dari nilai manfaat dana haji.

    Jadi, calon jemaah haji reguler 2025 perlu mempersiapkan dana pelunasan sekitar Rp 30 jutaan. Pelunasan biasanya dilakukan beberapa bulan sebelum keberangkatan.

    Jumlah jemaah Purwakarta tahun ini menurun dibandingkan 2024 yang mencapai 800 orang. 

    Dari total 741 calon haji, termasuk pembimbing dan tim medis, mayoritas berusia lanjut antara 40 hingga 70 tahun. Mufti mengimbau agar seluruh calon jemaah menjaga kesehatan fisik demi kelancaran ibadah.

    Sementara itu, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menunjukkan komitmennya dalam mendukung para tamu Allah tersebut.

    Pemerintah daerah, kata pria yang akrab dipanggil Om Zein itu, akan memfasilitasi penjemputan calon jemaah haji dari rumah masing-masing menggunakan kendaraan dinas pejabat.

    “Ini kami lakukan agar tidak terjadi kemacetan akibat banyaknya kendaraan pengantar. Semua demi kenyamanan jamaah kita,” ujarnya.

  • 324 Jemaah Haji Jombang Belum Lunasi Biaya, Kemenag Perpanjang Pelunasan hingga 25 April 2025

    324 Jemaah Haji Jombang Belum Lunasi Biaya, Kemenag Perpanjang Pelunasan hingga 25 April 2025

    Jombang (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang melaporkan perkembangan terbaru terkait proses pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2025.

    Kepala Kemenag Kabupaten Jombang, Muhajir, mengungkapkan bahwa dari total jemaah yang seharusnya melunasi pada tahap kedua, masih terdapat ratusan orang yang belum menyelesaikan kewajibannya.

    “Sebanyak 324 jemaah haji yang belum melunasi ini untuk Kabupaten Jombang. Kalau data secara nasional kemarin per tanggal 16 April 2025 yang belum lunas itu masih 55.804 jemaah. Makanya untuk pelunasan diperpanjang tanggal 25 April 2025,” jelas Muhajir di sela manasik haji tahap II, Sabtu (19/4/2025).

    Sebelumnya, pada tahap pertama pelunasan, tercatat sebanyak 771 jemaah asal Jombang telah melunasi Bipih. Untuk tahap kedua, seharusnya ada 660 jemaah yang berhak melunasi, namun hingga kini baru 336 jemaah yang menyelesaikan pembayaran. Sisanya, sebanyak 324 orang, belum melakukan pelunasan.

    Muhajir berharap agar para jemaah yang belum melunasi bisa memanfaatkan masa perpanjangan yang diberikan oleh pemerintah.

    “Mudah-mudahan jemaah haji kita yang berangkat tahun 2025 dan belum melunasi dengan berbagai alasan tentunya bisa melunasi semuanya di waktu perpanjangan yang sampai tanggal 25 April 2025,” lanjut Muhajir.

    Perpanjangan waktu pelunasan ini menjadi kesempatan terakhir bagi jemaah yang berencana menunaikan ibadah haji tahun ini untuk memastikan kelengkapan administrasi dan keuangan mereka. Pemerintah melalui Kemenag terus mengimbau agar jemaah segera memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menyelesaikan proses tersebut. [suf]

  • Manasik Haji Nasional Pecahkan Rekor MURI, Arahan Prabowo Terbukti

    Manasik Haji Nasional Pecahkan Rekor MURI, Arahan Prabowo Terbukti

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejarah baru tercipta dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) sukses memecahkan rekor museum rekor dunia Indonesia (MURI) lewat bimbingan manasik haji nasional serentak yang digelar hybrid, Sabtu (19/4/2025). Arahan Presiden Prabowo Subianto soal peningkatan kualitas layanan haji terbukti nyata dalam momen monumental ini.

    Tak tanggung-tanggung, manasik ini diikuti 1.500 peserta secara luring di Jakarta dan lebih dari 141.139 calon jemaah haji dari berbagai daerah secara daring, terhubung dalam lebih dari 500 lokasi di seluruh Indonesia.

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menyebut manasik nasional ini tak sekadar bimbingan teknis, tetapi bagian dari revolusi mental dan spiritual calon jemaah agar lebih siap, mandiri, dan cerdas dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan, capaian manasik haji nasional ini adalah bukti sinergi pemerintah dalam mewujudkan pelayanan haji profesional dan inklusif, sekaligus langkah transformasi menuju sistem haji berbasis teknologi.

    “Ini adalah perwujudan dari komitmen mewujudkan jemaah haji yang mandiri, cerdas, dan tangguh,” ujarnya.

    Selain mencetak sejarah baru lewat manasik, Kemenag juga mencatat prestasi lain, yaitu pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) melebihi kuota, visa ribuan jemaah telah rampung, dan istithaah kesehatan jemaah sudah tuntas.

    Dengan suksesnya manasik haji nasional ini, Kemenag memastikan jemaah haji Indonesia siap berangkat dengan kesiapan fisik dan mental yang matang, sekaligus menjadi pelopor sistem pelayanan ibadah yang modern di mata dunia.

  • Pelunasan Biaya Haji Reguler 2025 Diperpanjang Hingga 25 April
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 April 2025

    Pelunasan Biaya Haji Reguler 2025 Diperpanjang Hingga 25 April Nasional 17 April 2025

    Pelunasan Biaya Haji Reguler 2025 Diperpanjang Hingga 25 April
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Agama (
    Kemenag
    ) memperpanjang Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 Hijriah atau 2025 Masehi hingga 25 April 2025.
    Sejatinya, tenggat waktu pelunasan Bipih reguler berakhir pada Kamis (17/4/2025).
    “Kami perpanjang lagi pelunasan Bipih Reguler hingga 25 April 2025,” ujar Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Muhammad Zain, dalam keterangan resmi, Kamis (17/4/2025).
    Zain mengatakan, secara nasional jumlah jemaah haji reguler yang melunasi Bipih sudah lebih dari total kuota.
    Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
    “Hingga saat ini, jemaah yang melunasi biaya haji reguler sebanyak 209.359 orang,” kata Zain.
    Untuk
    kuota haji
    reguler, terdiri atas 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), dan 1.572 petugas haji daerah (PHD).
    Mereka yang melunasi terdiri atas 180.641 jemaah berhak lunas tahun ini, baik pada pelunasan tahap I maupun tahap II.
    Kendati demikian, ada empat provinsi yang belum terpenuhi 100 persen, yakni Jawa Barat (95,23 persen), Jakarta (98,75 persen), Sumatera Selatan (99,73 persen), dan Gorontalo (97,21 persen).
    “Dengan perpanjangan ini, kami berharap seluruh kuota haji reguler terserap secara optimal,” ucapnya.
    Sebagai informasi, terdapat 26.525 jemaah yang awalnya masuk dalam cadangan, 1.512 petugas haji daerah (PHD), dan 681 pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
    Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 Hijriah.
    Jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.
    Sehari berikutnya, jemaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bandara Syamsudin Noor siap layani penerbangan 5.000 calon haji

    Bandara Syamsudin Noor siap layani penerbangan 5.000 calon haji

    Banjarbaru (ANTARA) – Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan siap melayani penerbangan sekitar 5.000 calon haji pada tahun ini yang berasal dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang tergabung dalam Embarkasi Banjarmasin.

    “Untuk penerbangan pertama diperkirakan berangkat 3 Mei 2025,” kata General Manager Bandara Syamsudin Noor Khaerul Assidiqi di Banjarbaru, Sabtu.

    Dia menjelaskan ada tiga aspek persiapan yang telah dilakukan yakni aspek sumber daya petugas, infrastruktur dan aspek prosesnya.

    Rapat koordinasi sudah intensif dilakukan bersama maskapai, otorita bandara, Kementerian Perhubungan selaku regulator, Kementerian Agama hingga pemerintah daerah.

    “Kami pun melaksanakan verifikasi lapangan untuk memastikan bahwa secara fasilitas dan infrastruktur bandara siap melayani penerbangan haji tahun 2025,” jelasnya.

    Sementara Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel Edy Khairani mengungkapkan 3.131 orang atau 82 persen dari kuota haji Kalsel 2025 sebanyak 3.818 orang telah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) sebesar Rp59.331.751.

    Pelunasan Bipih tahap dua sudah dibuka sejak 24 Maret hingga 17 April 2025 dengan kuota sebanyak 687 orang.

    Setiap tahunnya, Embarkasi Banjarmasin memberangkatkan 5.000 lebih calon haji dari dua provinsi, yakni Kalsel dan Kalteng.

    Pada tahun lalu jumlahnya 19 kloter berangkat dari Bandara Syamsudin Noor.

    Pewarta: Firman
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • 198.727 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji 1446 H

    198.727 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji 1446 H

    loading…

    Sebanyak 198.727 jemaah reguler telah melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Sebanyak 198.727 jemaah reguler telah melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M. Artinya, 97,74% dari total jemaah haji reguler telah melunasi Bipih.

    Diketahui, Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Untuk kuota haji reguler meliputi 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU); dan 1.572 petugas haji daerah (PHD).

    “Alhamdulillah, jemaah reguler yang melunasi biaya haji terus bertambah. Sampai sore ini total 198.727 jemaah sudah melunasi atau 97,74% dari total kuota,” ujar Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain di Jakarta yang dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (10/4/2025).

    “Masih ada 2,26% kuota yang belum terisi. Semoga jemaah bisa segera melunasi sampai penutupan pada 17 April 2025,” sambungnya.

    Mereka yang melunasi terdiri dari 176.891 jemaah berhak lunas tahun ini baik pada pelunasan tahap I maupun tahap II. Selain itu, ada 20.241 jemaah yang awalnya masuk dalam cadangan, 1.486 petugas haji daerah atau (PHD), dan 109 pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

    Hingga hari ini, masih ada dua provinsi dengan serapan kuota belum mencapai 80% yaitu DKI Jakarta (79,73%) dan Gorontalo (76,65%).

    Sebanyak 14 provinsi serapannya sudah di atas 90% yaitu Aceh (93,30%), Sumatera Barat (90,13%), Bengkulu (92,64%), Jawa Tengah (92,51%), DI Yogyakarta (90,10%), Bali (95,36%), Kalimantan Tengah (96,55%), Kalimantan Selatan (97,09%), Sulawesi Selatan (94,98%), Sulawesi Tenggara (96,05%), Bangka Belitung (96,77%), Maluku Utara (90,82%), Sulawesi Barat (95,00%), dan Kalimantan Utara (92.25%).

    “Serapan pada provinsi lainnya pada kisaran 80-90% dari masing-masing kuota di wilayahnya masing-masing,” ucap Zain.

    Selain pelunasan, Direktorat Layanan Haji Dalam Negeri juga sudah mengurus kesiapan dokumen jemaah. Proses ini diperlukan sebagai bagian dari tahapan pengurusan visa jemaah melalui e-Hajj.

    “Dokumen jemaah secara bertahap juga sudah kita proses. Sehingga, jika proses penerbitan visa melalui e-Hajj sudah dibuka, maka kita sudah bisa langsung memprosesnya,” katanya.

    Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari berikutnya, jemaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing.

    (jon)

  • 95 Persen Jemaah Haji Reguler Sudah Lunasi Bipih 2025, Pelunasan Dibuka Lagi 8 April

    95 Persen Jemaah Haji Reguler Sudah Lunasi Bipih 2025, Pelunasan Dibuka Lagi 8 April

    Jakarta (beritajatim.com)-  Proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1446 H/2025 M terus berlangsung secara bertahap. Hingga sebelum libur Hari Raya Idulfitri, sebanyak 95% dari total kuota haji reguler telah menyelesaikan pembayaran.

    Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 orang, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Kuota haji reguler tersebut terbagi menjadi beberapa kategori, yakni 190.897 jemaah yang berhak berangkat berdasarkan urutan porsi, 10.166 jemaah lanjut usia (lansia) prioritas, 685 pembimbing ibadah di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 1.572 petugas haji daerah (PHD).

    Pelunasan Capai 95 Persen, Masih Ada Waktu Hingga April

    Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain, mengungkapkan bahwa hingga 27 Maret 2025, sebanyak 192.427 jemaah haji reguler telah melunasi biaya perjalanan ibadah mereka. Angka ini setara dengan 95,02% dari total kuota reguler tahun ini.

    “Jemaah yang telah melunasi terdiri atas 174.419 jemaah yang berhak lunas tahap I dan II, ditambah 16.630 jemaah cadangan yang telah mendapatkan kesempatan, serta 1.378 petugas haji daerah,” jelas Zain kemarin melansir portal resmi Kementerian Agama RI.

    Pelunasan tahap II sempat dihentikan sementara selama cuti bersama Lebaran dan akan kembali dibuka pada 8 hingga 17 April 2025. Zain berharap agar jemaah yang belum menyelesaikan pembayaran dapat memanfaatkan waktu yang tersisa.

    Proses Dokumen dan Keberangkatan Jemaah

    Selain pelunasan, Direktorat Layanan Haji Dalam Negeri juga tengah mempersiapkan dokumen perjalanan jemaah sebagai bagian dari proses pengurusan visa melalui e-Hajj.

    “Proses dokumen jemaah terus berjalan secara bertahap. Jika penerbitan visa e-Hajj telah dibuka, kita bisa langsung memprosesnya,” tambah Zain.

    Kementerian Agama melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) juga telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Berdasarkan jadwal, jemaah haji Indonesia akan mulai masuk ke asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari setelahnya, proses keberangkatan menuju Tanah Suci akan dimulai secara bertahap dari embarkasi masing-masing. [aje]

  • 479 Calon Jemaah Haji Jepara Bisa Lakukan Pelunasan Bipih Tahap Kedua pada 24 Maret-17 April 2025

    479 Calon Jemaah Haji Jepara Bisa Lakukan Pelunasan Bipih Tahap Kedua pada 24 Maret-17 April 2025

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Kementrian Agama (Kemenag) Jepara mencatat ada 479 Calon Jamaah Haji (Calhaj) Kabupaten Jepara yang bisa melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1446 Hijiriah tahap kedua bagi Calhaj reguler yang telah dibuka pada tanggal 24 Maret – 17 April 2025 mendatang. 

    Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Jepara, Siti Yuliati, mengatakan, ada empat kriteria Calhaj yang bisa mengikuti pelunasan tahap kedua. 

    Yakni, Calhaj yang mengalami gagal sistem pada tahap pertama, Calhaj pendamping Lansia dan disabilitas, Calhaj penggabungan mahram, dan Calhaj cadangan. 

    “Rinciannya, jamaah yang gagal sistem 20, jamaah penggabungan dan pendamping 95, kemudian calon jamaah haji cadangan 364,” kata Yuliati saat dikonfirmasi Tribunjateng, Jumat (28/3/2025).

    Dia menuturkan, Calhaj cadangan berhak mengikuti pelunasan tahap kedua asalkan sudah dinyatakan Istithaah. 

    Namun, belum tentu diberangkatkan pada tahun ini. 

    Calhaj Cadangan dapat diberangkatkan apabila masih terdapat sisa kuota pada Calhaj reguler dan Calhaj prioritas Lansia. 

    Kemudian untuk pemberangkatannya diambil dari nomor urut paling rendah secara berurutan berdasarkan data di Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). 

    “Sesuai data di Siskohat, Jawa Tengah ada 9 ribu jamaah cadangan. Jepara terdapat 364 Jamaah cadangan yang berhak melunasi di tahun 2025. Tapi mereka belum tentu diberangkatkan tahun ini,” jelasnya.

    Kemudian berdasarkan data per tanggal 18 Maret 2025 pukul 15.00 WIB, dari 1.300 kuota jamaah haji Jepara tahun 2025, sebanyak 1.074 Calhaj sudah melakukan pelunasan pada tahap pertama. 

    Dari jumlah yang telah melakukan pelunasan, terdapat dua jamaah yang menunda keberangkatan karena hamil dan sakit, tiga jamaah mutasi keluar antar provinsi, dan enam jamaah mutasi antar kabupaten satu provinsi. 

    “Untuk tahap selanjutnya setelah pelunasan yang tidak kalah penting, akan dilakukan pembimbingan manasik haji,”

    “Di tingkat kabupaten pada tanggal 15 – 16 April, dilanjut di tingkat kecamatan pada 17 – 22 April 2025,” tutupnya. (Ito)