Topik: Bantuan Sosial

  • Ahmad Luthfi Optimistis Perbaikan RTLH dan Backlog di Jateng Rampung dalam 5 Tahun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    Ahmad Luthfi Optimistis Perbaikan RTLH dan Backlog di Jateng Rampung dalam 5 Tahun Regional 21 Juni 2025

    Ahmad Luthfi Optimistis Perbaikan RTLH dan Backlog di Jateng Rampung dalam 5 Tahun
    Penulis
    KOMPAS.com
    — Gubernur
    Jawa Tengah

    Ahmad Luthfi
    optimistis perbaikan rumah tidak layak huni (
    RTLH
    ) dan pengurangan
    backlog

    perumahan
    di wilayahnya bisa diselesaikan dalam lima tahun ke depan.
    Hal itu disampaikan Luthfi dalam acara penandatanganan nota kesepakatan dengan Kementerian
    Perumahan
    dan Kawasan Permukiman (
    PKP
    ) terkait bidang perumahan di Gedung Gardhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (20/6/2025).
    Menurut Luthfi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah memiliki program 1 KK 1 rumah layak huni yang perhitungannya sudah matang secara fiskal. Dengan program tersebut, diharapkan perbaikan RTLH di seluruh Jawa Tengah bisa tuntas dalam waktu lima tahun ke depan.
    “Dengan per tahun ada sebanyak 17.000 perbaikan RTLH, maka tidak ada lagi rumah miskin ekstrem atau RTLH di tempat kita. Begitu juga dengan
    backlog
    , makanya kami kumpulkan bupati/wali kota untuk memvalidasi data,” ujar Luthfi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).
    Pada 2025, penanganan kebutuhan perumahan di Jawa Tengah mencapai 26.356 unit. Rinciannya, sebanyak 17.510 unit berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jateng—terdiri dari 17.000 unit RTLH dan 510 unit
    backlog
    . Kemudian, dari APBD kabupaten/kota sebanyak 6.776 unit, serta dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebanyak 2.070 unit.
    Luthfi menambahkan, penyelenggaraan dan pemenuhan rumah layak huni menjadi salah satu indikator penting dalam upaya pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.
    Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, hingga pihak swasta melalui CSR dan bantuan sosial.
    Sebagai informasi, penandatanganan nota kesepakatan dengan Kementerian PKP itu bertujuan menyatukan data serta mempercepat pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Tengah.
    Selain Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian PKP, penandatanganan juga dilakukan oleh bupati/wali kota se-Jateng, Bank Jateng, Badan Pusat Statistik (BPS), dan BP Tapera.
    “Kesepakatan ini, antara lain, akan merumuskan formulasi data-data perumahan dan kebutuhan masyarakat di Jawa Tengah. Kesepakatan ini penting karena dari pemerintah pusat akan ada koordinasi bantuan perumahan yang akan didistribusikan secara merata di seluruh kabupaten/kota di Jateng,” kata Luthfi.
    Sementara itu, Direktur Jenderal Tata Kelola dan Pengendalian Risiko Kementerian PKP, Aziz Ardiyansah, menyampaikan bahwa sektor perumahan merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan menjadi prioritas nasional.
    Berdasarkan data 2024, capaian rumah layak huni baru sekitar 65 persen, sementara
    backlog
    rumah secara nasional masih sekitar 9,9 juta rumah tangga, dan 26,9 juta keluarga masih menempati rumah tidak layak huni. Pemerintah menargetkan pengurangan
    backlog
    dan RTLH sebanyak 3 juta unit rumah secara nasional.
    “Bicara pengurangan
    backlog
    dan RTLH, penyediaan data dan pendataan perumahan menjadi sangat penting. Dari data itulah kemudian kebijakan-kebijakan akan dikeluarkan dan diarahkan,” ujar Aziz.
    Lebih lanjut, Aziz mengatakan, nota kesepakatan itu menjadi komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dalam penyediaan dan pemanfaatan data statistik yang akurat, terkini, dan terintegrasi.
    Keselarasan data tersebut akan menjadi acuan untuk pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat miskin, miskin ekstrem, dan MBR.
    “Nah, ketika data tersebut sudah tersedia, maka
    treatment
    dilakukan dengan berbagai cara. Di Jawa Tengah misalnya, ada alokasi dana dari gubernur, CSR, maupun bentuk gotong royong lainnya,” kata Aziz.
    Melalui nota kesepakatan itu, juga akan direalisasikan program penyelenggaraan rumah bagi MBR dan ASN, khususnya melalui pembiayaan Tapera dan KPR Sejahtera, dengan target sekitar 20.000 unit di Jawa Tengah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Data Terbaru Kemensos Setelah Atasi Kendala Penyaluran Bansos

    Data Terbaru Kemensos Setelah Atasi Kendala Penyaluran Bansos

    Saifullah Yusuf selaku Menteri Sosial sempat mengatakan ada 1,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) belum menerima atau gagal mendapatkan transfer bantuan sosial (bansos). Kini hal tersebut sedang ditangani oleh Kemensos.

    Update terbaru pada hari Rabu (18/6), dari 1,3 juta, sebanyak lebih dari 580 ribu KPM di antaranya sudah menerima bansos. Sejumlah 700 ribu lebih KPM kini dalam proses perbaikan.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

  • BSU BPJS Ketenagakerjaan Juni 2025 Cair Rp600 Ribu, Cek Syarat dan Cara Verifikasi di Sini!

    BSU BPJS Ketenagakerjaan Juni 2025 Cair Rp600 Ribu, Cek Syarat dan Cara Verifikasi di Sini!

    PIKIRAN RAKYAT – BSU BPJS Ketenagakerjaan kembali hadir untuk bulan Juni 2025, diketahui pencairan mulai dilakukan pada awal bulan lalu di tanggal 5 Juni 2025. Bantuan langsung disalurkan ke masyarakat melalui Bank Himbara.

    BSU BPJS Ketenagakerjaan disalurkan kepada yang berpenghasilan Rp3,5 juta, agar meringankan perekonomian sekaligus menjaga daya beli dikalangan masyarakat.

    Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat berupa uang tunai sebesar Rp300.000, penerima juga akan menerima bantuan hingga Rp600.000 untuk dua bulan.

    Sebagai informasi, BSU BPJS Ketenagakerjaan adalah sebuah program yang tujuannya untuk membantu beberapa kalangan dalam perekonomiannya.

    Kalangan tersebut adalah dari para pekerja, buruh, dan guru honorer yang tentu layak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

    Untuk mendapatkannya, masyarakat harus melakukan verifikasi atau pengecekan data penerima melalui BPJS Ketenagakerjaan.

    Hal tersebut gunanya untuk memastikan apakan penerima memenuhi syarat dan termasuk pada kriteria.

    Syarat utama untuk menerima BSU BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

    – Seorang WNI
    – Bukan dari kalangan ASN, Polri, dan TNI
    – Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sampai April 2035
    – Penghasilan maksimal Rp3,5 juta per bulan
    – Bukan penerima bansos
    – Memiliki rekening Bank Himbara

    Jika syarat tersebut sudah terpenuhi, maka secara otomatis masyarakat akan mendapatkan bantuan setiap bulannya.

    Cara Verifikasi BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025

    1. Buka Chrome dan masuk ke link bsu.bpjsketegakerjaan.go.id
    2. Pilih menu “Cek Status Calon Penerima BSU”
    3. Isi data diri dengan lengkap
    4. Klik “tombol lanjutkan”

    Setelah itu, hasil pencarian pun akan muncul, jika lolos sistem akan meminta beberapa data lagi seperti rekening Bank Himbara.

    Bank Himbara sendiri yang menyalurkan bantuan diantaranya adalah Bank mandiri, BT,N, BNI, BRI, dan BSI.

    Demikian tentang BSU BPJS Ketenagakerjaan yang sudah cair Rp600.000 untuk dua bulan, segera verifikasi untuk mendapatkannya. ***

  • Dampak Letusan Gunung Lewotobi, Transportasi Laut Jadi Alternatif

    Dampak Letusan Gunung Lewotobi, Transportasi Laut Jadi Alternatif

    Jakarta

    Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebarkan abu vulkanik ke berbagai wilayah menyebabkan terganggunya sejumlah aktivitas penerbangan. Sejumlah bandara ditutup, rute pesawat dialihkan, dan para penumpang pun mencari alternatif transportasi.

    Di tengah situasi ini, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) memastikan kesiapan penuh armada kapal penyeberangan di lintasan strategis nasional.

    Ketua Umum DPP GAPASDAP Khoiri Soetomo menyatakan bahwa konektivitas antarpulau harus tetap terjaga, apalagi momentum ini bertepatan dengan libur sekolah yang membuat arus wisatawan meningkat. Menurutnya, distribusi logistik, mobilitas masyarakat, dan keberlanjutan sektor pariwisata tetap harus didukung secara maksimal.

    “Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen kami terhadap konektivitas nasional, GAPASDAP telah menyiagakan dan memastikan operasional penuh seluruh armada kapal penyeberangan di lintasan strategis nasional tetap berjalan 24 jam, 7 hari dalam seminggu,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).

    Beberapa lintasan utama yang siap melayani masyarakat antara lain Ketapang-Gilimanuk dengan 54 kapal, Padangbai-Lembar dengan 26 kapal, Kayangan-Pototano dengan 28 kapal, serta Sape-Labuan Bajo dengan 2 kapal. Seluruh lintasan lainnya juga disebut tetap beroperasi normal, siap menampung lonjakan penumpang maupun kendaraan selama masa darurat berlangsung.

    GAPASDAP memastikan bahwa semua armada anggota telah memenuhi standar keselamatan pelayaran dan menjalankan layanan sesuai minimum service level yang terus ditingkatkan demi kenyamanan penumpang.

    Khoiri juga mengajak masyarakat dan wisatawan untuk mempertimbangkan kapal penyeberangan sebagai moda transportasi alternatif yang aman dan terhubung selama penutupan bandara masih berlangsung. Tiket kapal bisa dipesan secara online lewat aplikasi Ferizy, atau dibeli langsung di pelabuhan-pelabuhan yang belum terintegrasi dengan sistem digital.

    GAPASDAP juga terus berkoordinasi dengan operator pelabuhan, pemerintah daerah, dan instansi keselamatan pelayaran untuk memastikan kelancaran operasional serta pelayanan selama masa darurat ini.

    “Atas nama seluruh anggota GAPASDAP, kami turut mendoakan keselamatan masyarakat yang terdampak dan mengajak semua pihak untuk tetap tenang, waspada, serta memanfaatkan moda transportasi laut sebagai solusi efektif dan aman dalam menjaga mobilitas antarpulau,” tutupnya.

    Tonton juga “Upaya Kemensos Salurkan Bansos Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tepat Sasaran” di sini:

    (rrd/rir)

  • Tak Semua Pekerja Dapat BSU 2025, Simak Syarat Lengkapnya! – Page 3

    Tak Semua Pekerja Dapat BSU 2025, Simak Syarat Lengkapnya! – Page 3

    Calon penerima BSU memiliki batasan penghasilan maksimal Rp3,5 juta per bulan. Namun, jika upah minimum di suatu provinsi atau kota lebih tinggi, maka patokan akan disesuaikan dengan UMP/UMK setempat. Selain itu, hanya pekerja di sektor-sektor prioritas yang menjadi target bantuan, seperti sektor pendidikan non-formal (guru honorer), sektor pariwisata, manufaktur, dan perdagangan. 

    4. Tidak Sedang Menerima Bantuan Sosial Lain 

    Penerima BSU tidak boleh sedang menerima bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Prakerja, atau Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Tujuannya adalah untuk mencegah tumpang tindih bantuan serta memberikan keadilan bagi pekerja lain yang belum mendapatkan dukungan pemerintah. 

     

  • 9
                    
                        KPK Panggil Direktur Sritex Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden 
                        Nasional

    9 KPK Panggil Direktur Sritex Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden Nasional

    KPK Panggil Direktur Sritex Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) memanggil Direktur Keuangan PT Sritex
    Supartodi
    sebagai saksi terkait kasus dugaan suap berkaitan dengan bantuan sosial (Bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek di Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2020, pada Jumat (20/6/2025).
    KPK juga memanggil Allan Moran selaku eks Direktur Keuangan PT Sritex dan Kepala Biro Umum Kementerian Sosial tahun 2017-2020 Adi Wahyono untuk diperiksa dalam perkara yang sama.
    “Pemeriksaan dilakukan di Kantor BPKP Perwakilan D.I. Yogyakarta,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Jumat.
    Budi belum menjelaskan lebih jauh soal materi pemeriksaan yang akan digali penyidik terhadap para saksi.
    Namun, diketahui bahwa dalam perkara ini KPK menduga ada korupsi pengadaan 6 juta paket bansos yang akrab disebut sebagai bansos presiden ini.
    KPK menaksir kerugian negara dalam perkara tersebut mencapai Rp 125 miliar.
    Kasus
    korupsi bansos presiden
    ini merupakan satu dari tiga kasus terkait bansos yang ditangani KPK.
    Dua kasus lainnnya adalah, kasus menyangkut kerugian keuangan negara dalam pengadaan
    Bansos Covid-19
    yang menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.
    Kemudian, distribusi bantuan sosial beras (BSB) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH), Kementerian Sosial.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BRI dukung program pemerintah lewat peran sebagai bank penyalur BSU

    BRI dukung program pemerintah lewat peran sebagai bank penyalur BSU

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyampaikan pihaknya mendukung program strategis pemerintah melalui perannya sebagai bank penyalur bantuan subsidi upah (BSU) pada tahun ini.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa peran BRI sebagai penyalur BSU ini telah menjadi bagian dari komitmen perseroan untuk senantiasa hadir dan memberikan manfaat nyata di tengah masyarakat.

    “Lewat program pemerintah yang berpihak pada rakyat, BRI akan terus berkomitmen memperkuat peran sebagai agen pembangunan yang senantiasa menghadirkan layanan keuangan yang mudah dijangkau, aman, dan memberi dampak langsung bagi masyarakat luas,” kata Hendy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Sebagai bank dengan jaringan layanan yang luas, BRI menyampaikan pihaknya memastikan kemudahan akses bagi seluruh penerima BSU melalui berbagai kanal.

    Penerima manfaat dapat mencairkan dana bantuan melalui ATM BRI, aplikasi BRImo, mesin CRM/EDC, serta lebih dari 1,19 juta AgenBRILink yang tersebar hingga ke pelosok negeri.

    Menurut perseroan, kehadiran super apps BRImo, e-channel hingga AgenBRILink yang berada di tengah masyarakat menjadikan proses pencairan dana lebih mudah, cepat, dan inklusif, bahkan di wilayah yang belum terjangkau oleh kantor cabang.

    Sebelumnya, pada 2020 dan 2022, BRI pernah mengemban mandat serupa.

    Saat itu, program BSU digulirkan oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya menjaga daya beli serta menopang stabilitas ekonomi nasional di tengah tekanan pandemi COVID-19.

    BRI menyalurkan BSU kepada sekitar 1,4 juta pekerja sebagai penerima manfaat pada 2020.

    Selanjutnya, pada 2022, BRI kembali menjalankan penugasan tersebut dengan cakupan yang lebih luas, menyalurkan bantuan kepada 3,2 juta pekerja dengan total nilai mencapai Rp1,92 triliun.

    Seluruh proses penyaluran tersebut dilaksanakan secara terintegrasi dan berbasis data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

    Pada tahun ini, BRI kembali dipercaya sebagai bank penyalur BSU.

    Bantuan ini kembali digulirkan pemerintah sebagai salah satu langkah untuk memperkuat stimulus ekonomi nasional.

    Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah memberikan BSU senilai Rp300.000 per bulan kepada 17,3 juta pekerja dengan gaji kurang dari Rp3,5 juta per bulan atau di bawah upah minimum provinsi/kabupaten/kota.

    Fasilitas tersebut juga diberikan kepada 288.000 guru honorer pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan 277.000 guru honorer pada Kementerian Agama (Kemenag).

    Adapun, bantuan subsidi upah akan disalurkan sekaligus pada Juni 2025 dengan anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp10,72 triliun.

    Mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 5 Tahun 2025, penerima BSU harus memenuhi sejumlah kriteria antara lain warga negara Indonesia yang memiliki NIK, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025, bergaji maksimal Rp3,5 juta per bulan, bukan ASN, TNI, maupun Polri, serta tidak menerima bantuan sosial lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) pada saat penyaluran dilakukan.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Koperasi sebagai katalis kesejahteraan sosial

    Koperasi sebagai katalis kesejahteraan sosial

    Jakarta (ANTARA) – Melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, pemerintahan Presiden Prabowo masih mempercayakan gerakan koperasi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, utamanya di perdesaan.

    Pengalaman di masa lalu telah memberikan kita pelajaran, meski tidak semua program top-down akan mencatatkan kisah sukses. Koperasi sebagai peta jalan menuju kesejahteraan rakyat adalah keniscayaan.

    Merujuk UU Nomor 25 tahun 1992 Pasal 4 tentang perkoperasian, koperasi memiliki banyak fungsi dan peran, di antaranya berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, serta membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

    Oleh karena itu, koperasi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya mengurangi angka pengangguran. Koperasi berperan dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

    Melalui koperasi, masyarakat Indonesia dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih mudah.

    Koperasi juga memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses permodalan yang membantu anggotanya untuk lebih mandiri secara keuangan.

    Gagasan Bung Hatta

    Konsep koperasi di tanah air tidak bisa dilepaskan dari figur Bung Hatta. Bung Hatta sendiri mempelajari ilmu koperasi di Skandinavia.

    Saat sedang menempuh pendidikan di sekolah ekonomi di Rotterdam, Belanda. Pada 1925 beliau mengunjungi Denmark dan Swedia, untuk belajar tentang koperasi.

    Menurutnya, koperasi cocok diterapkan di negara-negara yang sedang merintis perekonomian rakyat.

    Dalam berbagai kesempatan, Bung Hatta menekankan pentingnya koperasi sebagai instrumen untuk mencapai kemandirian ekonomi.

    Koperasi, menurut Bung Hatta, adalah bentuk ekonomi yang sesuai dengan budaya gotong royong Indonesia, di mana kesejahteraan bersama menjadi tujuan utama, bukan keuntungan pribadi.

    Prinsip keadilan sosial dalam paham kerakyatan Bung Hatta mengacu pada distribusi sumber daya dan kekayaan yang adil di antara seluruh rakyat.

    Negara-negara di kawasan Skandinavia adalah contoh klasik negara yang menganut konsep welfare state (negara kesejahteraan), sistem ini menekankan peran proaktif pemerintah dalam menyediakan perlindungan sosial dan layanan pokok bagi warganya.

    Dengan menyediakan akses yang lebih merata terhadap kesehatan, pendidikan, perumahan, dan perlindungan sosial, welfare state bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketidaksetaraan dalam masyarakat.

    Negara kesejahteraan sebagai sebuah sistem kesejahteraan sosial yang memberi peran lebih besar kepada negara (pemerintah) untuk mengalokasikan sebagian dana publik, demi menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warganya.

    Negara berbasis kesejahteraan ditujukan untuk menyediakan pelayanan-pelayanan sosial bagi seluruh penduduknya, sebaik dan sedapat mungkin.

    Negara kesejahteraan berupaya untuk mengintegrasikan sistem sumber dan menyelenggarakan jaringan pelayanan yang dapat memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga negara secara adil dan berkelanjutan.

    Negara kesejahteraan adalah adanya suatu negara, dimana pemerintahan negara dianggap bertanggungjawab untuk menjamin standar kesejahteraan hidup minimum bagi setiap warga negaranya.

    Oleh karena itu, negara kesejahteraan sangat erat kaitannya dengan kebijakan sosial (social policy) yang dibanyak negara mencakup strategi dan upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya, terutama melalui perlindungan sosial (social protection) yang mencakup jaminan sosial baik berbentuk bantuan sosial dan asuransi sosial, maupun jaring pengaman sosial (social safety nets).

    Secara umum sejahtera diartikan sebagai keadaan “aman, sentosa, dan makmur”. Sehingga arti kesejahteraan meliputi kemanan, keselamatan dan kemakmuran. Adapun istilah rakyat (sosial) dalam arti sempit berkait dengan sektor pembangunan sosial atau pembangunan kesejahteraan rakyat, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga.

    Terutama yang dikategorikan sebagai kelompok yang tidak beruntung dan kelompok rentan (kelompok yang berpotensi untuk menjadi miskin).

    Dalam hal kebijakan pembangunan kesejahteraan rakyat pada umumnya menyangkut program-program atau pelayanan-pelayanan sosial untuk mengatasi masalah-masalah sosial seperti, kemiskinan dan keterlantaran.

    Rumusan kebijakan publik yang berkait dengan kesejahteraan rakyat, dapat diartikan sebagai suatu sistem kebijakan pemerintah yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial, yang dirancang untuk membantu dan mendorong individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat agar dapat mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang maksimal.

    Oleh karena itu, dalam konteks ini diperlukan peran dan fungsi Negara/ state (sebagai analog lembaga legal-formal yang dipercaya oleh rakyat untuk mengelola potensi ekonomi) yang menghasilkan dan membagikan kembali hak-hak rakyatnya untuk kesejahteraan rakyat.

    Jika hal ini dapat dilakukan, maka kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat merefleksikan bahwa Negara atau pemerintahan, telah melaksanakan azas pemerintahan yang demokratis, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk (kesejahteraan) rakyat.

    Sinergi dengan BUMDes

    Kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tidak menafikan eksistensi BUMDes, sehingga idealnya ada sinergi. Berdasarkan fakta di lapangan, sejumlah BUMDes telah memiliki pendapatan hingga miliaran rupiah.

    Merujuk laman bumdes.kemendesa.go.id, jumlah BUMDes yang telah berbadan hukum mencapai 24.030 unit, 1.166 mendaftar badan hukum, dan 25.765 terverifikasi nama.

    Sebanyak 45,233 yang aktif menjalankan usaha telah membuka lapangan pekerjaan bagi 20.369.834 orang, dengan omzet Rp4,6 triliun.

    Selain itu, BUMDes juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan pendapatan asli desa sebagai salah satu sumber pendapatan APBDesa sebesar Rp 1,1 triliun pada 2017-2021.

    Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

    Akan tetapi tidak sedikit tentangan dan hambatan yang dialami pergerakan koperasi ini.

    Kondisi empiris mengungkapkan bahwa banyak sekali koperasi yang ada di Indonesia, tidak dapat mensejahterakan anggotanya, bahkan banyak yang mengalami kegagalan seiring dengan waktu sehingga bubar dengan sendirinya akibat berbagai faktor.

    Kondisi organisasi koperasi yang kuat akan mendorong juga penguatan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), namun jika koperasi tidak sehat maka menjadi suatu kesia-sian UMKM bergabung dalam wadah ini.

    Hadirnya koperasi juga diharapkan dapat meningkatkan rasa solidaritas antar anggota. Hal ini disebabkan koperasi didirikan atas dasar prinsip kebersamaan dan kekeluargaan, sehingga para anggota dapat saling mendukung dalam mengembangkan usaha serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

    Dengan membangun koperasi yang sehat, masyarakat dapat lebih mandiri dalam meningkatkan ekonomi mereka.

    Dukungan untuk membangkitkan koperasi harus terus diperkuat agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung.

    Keberadaan mereka sebagai anggota tentu mendorong terciptanya demokrasi politik yang kondusif.

    Mereka sebagai anggota memiliki hak yang sama untuk memberikan pendapat dalam upaya kemajuan usaha koperasi.

    Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam rapat anggota berhak menentukan kebijakan yang akan ditempuh.

    Demokrasi politik yang berorientasi pada kepentingan bersama dinilai mampu menciptakan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan bersama pula.

    Sehingga dapat menciptakan langkah-langkah strategis dalam mencapai kesejahteraan bersama. Nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan pada koperasi akan hidup dalam setiap pengambilan keputusan dalam rapat anggota.

    Dalam perjalanannya tentu saja ada koperasi yang bermasalah. Sebagaimana kritik yang pernah disampaikan Bung Hatta sendiri, berdasarkan pengamatan beliau di lapangan.

    Bung Hatta melihat, masih banyak koperasi yang hanya mengejar keuntungan semata. Misal menaikkan harga barang seenaknya, atau melakukan intimidasi terhadap masyarakat yang tidak membeli di koperasi dengan menyebutnya “tidak setia kawan”.

    Padahal menurutnya tujuan koperasi bukan itu. Sebagaimana prinsipnya, koperasi harus bersifat sukarela.

    “Koperasi menyusun tenaga yang lemah yang tersebar itu menjadi suatu organisasi yang kuat. Kekuatan koperasi terletak pada persekutuannya yang berdasarkan tolong-menolong serta tanggung jawab bersama.

    Tidak hanya itu, Bung Hatta juga menemukan ada koperasi yang melakukan persekutuan tidak adil, dengan hanya menjual barang koperasi kepada anggotanya saja.

    Menurut Bung Hatta, bentuk koperasi demikian tidak menunjukkan persekutuan ekonomi dan sosial yang bijak bagi seluruh masyarakat. Juga tidak mendidik perasaan sosial.

    “Tujuan utama koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Keuntungan memang diperlukan untuk perkembangan koperasi lebih lanjut, namun untuk mencapai keuntungan tidak perlu mengorbankan tujuan yang utama,” terang Bung Hatta.

    *) Penulis adalah Dosen UCIC, Cirebon.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengusaha Unggas Minta Diguyur Bansos Rp3 Triliun, Bapanas Bilang Begini

    Pengusaha Unggas Minta Diguyur Bansos Rp3 Triliun, Bapanas Bilang Begini

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) angkat bicara terkait dengan permintaan pengusaha unggas yang meminta agar pemerintah mengguyur bansos pangan daging ayam senilai Rp3 triliun untuk para peternak ayam hidup seiring dengan harganya yang semakin menjauhi harga acuan pembelian (HAP).

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, menyatakan saat ini pemerintah belum memberikan bantuan sosial (bansos) pangan daging ayam kepada peternak ayam hidup (livebird).

    Dia menuturkan pemerintah telah memutuskan untuk mengguyur bansos pangan beras, sedangkan bansos pangan daging ayam belum dilakukan.

    “Terkait dengan bansos, bansos sebenarnya arahnya ke bantuan pangan beras yang lebih spesifik, sementara untuk bansos terkait dengan daging ayam [itu] belum,” kata Ketut dalam konferensi di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Namun, Ketut menjelaskan program makan bergizi gratis (MBG) melalui Badan Gizi Nasional (BGN) nantinya akan menyerap daging ayam dan telur, termasuk langsung di tingkat peternak. Adapun, saat ini BGN tengah bersiap menyerap telur dan daging ayam untuk kebutuhan MBG.

    “Kami harapkan juga apa yang di program BGN juga akan nyambung, bisa menarik serapan ayam terkait dengan karkas,” ujarnya.

    Dia berharap program MBG bisa langsung menyerap hasil ternak seperti telur dan daging ayam dari peternak untuk memotong jalur distribusi melalui koperasi.

    “Tatkala peternak bisa membangun koperasi, koperasinya bisa langsung ke MBG, ini akan jauh memotong, sehingga harga di peternak bisa lebih bagus, kemudian harga di MBG juga bisa lebih bagus,” ungkapnya.

    Adapun saat ini, kata Ketut, BGN tengah menghitung volume telur dan daging ayam yang dibutuhkan untuk kebutuhan MBG. “Ini akan dihitung oleh MBG nantinya, karena ini sudah berproses, belum banyak,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) Ahmad Dawami mengatakan bahwa saat ini stok ayam di rumah potong ayam sudah menumpuk lantaran daya beli masyarakat yang merosot.

    Untuk itu, Dawami meminta agar pemerintah melalui Kementan segera mengguyur bansos pangan daging ayam hingga Rp3 triliun untuk membeli daging ayam di rumah potong.

    “Yang jangka pendek supaya segera dicairkan bantuan sosial, dana paling butuh Rp2–3 triliun sudah cukup untuk membeli ayam-ayam yang sudah dipotong di rumah potong ayam yang sekarang stoknya lagi menumpuk,” kata Dawami saat dihubungi Bisnis, Rabu (18/6/2025).

    Menurut Dawami, dengan guyuran bansos, rumah potong harus membeli ayam dari peternak dengan harga yang sudah dikonversikan menjadi ayam hidup.

    “Bagi rumah potong-rumah potong ayam yang dibeli oleh pemerintah itu, dia wajib membeli ayam-ayam dari peternak dengan harga yang dikonversikan menjadi ayam hidup. Itu paling cepat dalam waktu pendek,” ujarnya.

    Untuk itu, menurutnya, penyaluran bansos pangan daging ayam perlu segera dilakukan, mengingat saat ini kondisi para peternak yang semakin tertekan imbas penurunan daya beli.

    Di samping itu, Dawami meminta agar pemerintah segera mengontrol produksi ayam agar sesuai dengan permintaan pasar.

    “Jangka panjangnya bagaimana mengatur produksi anak ayam secara nasional itu tidak melebih dari perkiraan demand atau permintaan,” pungkasnya.

  • Kapolda Riau Beri Bantuan Sosial ke Masyarakat Kampar di HUT Bhayangkara

    Kapolda Riau Beri Bantuan Sosial ke Masyarakat Kampar di HUT Bhayangkara

    Kampar

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat di Kabupaten Kampar. Pemberian bansos ini merupakan rangkaian dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79.

    Kegiatan bakti sosial ini digelar di Mapolsek Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, pada Rabu (18/6/2025), dihadiri sejumlah pejabat utama (PJU) Polda Riau, Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan, Rocky Gerung, Ustaz Abdul Somad, para bupati se-Provinsi Riau, unsur TNI, BPBD, BNNP Riau dan sejumlah instansi lainnya. Bantuan berupa paket sembako tersebut diberikan secara simbolis kepada sejumlah anak yatim.

    Dalam pernyataannya, Kapolda Herry Heryawan mengatakan pemberian bantuan sosial ini bukan hanya wujud nyata perhatian Polri terhadap manusia tetapi juga alam.

    “Berikan bantuan sosial kepada masyarakat, bukan saja memberikan keadilan tetapi perhatian kita, bukan hanya manusia tetapi juga alam lingkungan kita,” kata Herry Heryawan.

    Dalam sambutannya, Kapolda Herry Heryawan juga menyoroti bahwa kekayaan Riau tidak hanya terletak pada sumber daya alamnya, tetapi juga pada kesehatan dan fisik masyarakatnya.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan bersama Rocky Gerung, Ustaz Abdul Somad, melakukan penanaman pohon di Kampar Kiri, Kabupaten Kampar dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79. (Mei Amelia/detikcom)

    Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun fondasi sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik di Bumi Lancang Kuning. Lebih dari itu, Kapolda menekankan bahwa kelestarian alam dan lingkungan sekitar sangat vital untuk generasi penerus.

    Menutup kegiatan, Irjen Herry Heryawan dan rombongan melaksanakan penanaman pohon di halaman Mapolsek Kampar Kiri. Penanaman pohon ini merupakan bagian dari kebijakan Kapolda Riau yang terus digaungkan dalam rangka melindungi alam dan lingkungan.

    (mei/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini