Topik: Bantuan Sosial

  • Tahun 2024, Banyak Warga Blitar Berpenghasilan Rp11 Ribu per Hari

    Tahun 2024, Banyak Warga Blitar Berpenghasilan Rp11 Ribu per Hari

    Blitar (beritajatim.com) – Pada tahun 2024 ini masih banyak warga Kabupaten Blitar yang berpenghasilan Rp11 ribu per hari. Mereka pun masuk dalam kategori miskin ekstrem.

    Tercatat hingga awal tahun 2024 ini, angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Blitar masih mencapai 0,29 persen. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,2 juta jiwa hal itu pun tentu cukup memprihatinkan.

    “Data dari pusat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blitar itu 0,29 persen turun dari sebelumnya 0,75 persen,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Blitar, Rulli Wahyu, Rabu (3/4/2024).

    Angka kemiskinan di Kabupaten Blitar sebenarnya sudah berkurang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2022 tercatat angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Blitar masih mencapai 0,75 persen.

    Jumlah tersebut kemudian terus menurun hingga sekarang jadi 0,29 persen. Meski berbagai upaya telah dilakukan namun nyatanya warga yang tergolong dalam miskin esktrem masih tetap ada.

    “Intervensi kita dari beberapa program seperti bantuan langsung bansos serta pemenuhan kebutuhan seperti pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni seperti itu,” imbuhnya.

    Hal ini tentu cukup ironis. Ditengah melonjaknya sejumlah harga kebutuhan pokok masih ada warga di Kabupaten Blitar yang berpenghasilan Rp11 ribu ke bawah, setiap harinya.

    Tentu dengan penghasilan tersebut warga yang tergolong miskin ekstrem itu tidak akan bisa membeli sejumlah kebutuhan pokoknya. Pemerintah Kabupaten Blitar pun jelas diharapkan kehadirannya oleh warga yang masuk kategori miskin ekstrem.

    Pemerintah Kabupaten Blitar pun menegaskan bakal memberikan pendampingan kepada warga miskin ekstrem itu. Sejumlah bantuan dan stimulus pun akan disiapkan oleh Pemkab Blitar.

    “Kami berusaha memenuhi target nasional menuju nol persen ya,” tutupnya. [owi/beq]

  • Gerindra Ingatkan Bupati Hendy Tak Gunakan Bansos dan Jadi Artis Tiktok Jelang Pilkada Jember

    Gerindra Ingatkan Bupati Hendy Tak Gunakan Bansos dan Jadi Artis Tiktok Jelang Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengingatkan Bupati Hendy Siswanto agar mengurangi intensitas berinteraksi lewat Tiktok dan menghindari penggunaan bantuan sosial untuk kepentingan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Legislator Gerindra Siswono mengingatkan peringatan Komisi Pemberantasan Korupsi soal penggunaan dana bansos. “Jangan pernah memaksa penyampaian bansos sebelum pilkada,” katanya, saat menginterupsi sidang paripurna Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023, di gedung DPRD Jember, Sabtu (30/3/2024) malam.

    Ada kekhawatiran pemberian bansos menjelang pilkada bisa memunculkan persoalan hukum di kemudian hari. “Kami tidak ingin setelah pilkada ada celah hukum bagi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang memaksa pendistribusian bansos,” kata Siswono.

    Siswono mendesak Bupati Hendy untuk berfokus pada pemenuhan janji-janji politik yang disampaikan pada saat kampanye dulu. “Mohon maaf, hentikan kegiatan jadi artis di Tiktok, Pak Bupati. Justru itu mengabaikan kepentingan masyarakat banyak pada saat program-program tidak mampu direalisasikan,” katanya.

    “Bagaimana pun, Bupati adalah bagian dari kami, Partai Gerindra. Kami tidak ada tendensi apa-apa. Tapi ini riil berdasarkan fakta, ketika realisasi sembilan program sama sekali tidak tersentuh,” kata Siswono.

    Siswono mengingatkan janji-janji politik yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2021 – 2026. Ada sembilan program ‘Wes Wayahe’ (Sudah Saatnya) yang menjadi andalan Hendy selama masa kampanye pemilihan kepala daerah.

    Salah satunya adalah Wes Wayahe Infrastruktur Jember Mantap. Program unggulan ini mencakup Jember Outer Ring Road (JORR), transportasi interkonektivitas wilayah, pembangunan dermaga dan peningkatan kelas bandara, optimalisasi JSG (Jember Sport Garden), lingkungan hidup lestari, dan pengelolaan persampahan.

    “Yang paling tragis adalah program pembangunan dermaga dan peningkatan bandara. Jujur, kami sebagai partai pengusung sampai hari ini tidak melihat fakta (perbaikan) itu. Justru kondisi bandara sangat memprihatinkan. Padahal bandara ini bisa memudahkan investor untuk datang ke Jember,” kata Siswono.

    Legislator Gerindra lainnya, Ardi Pujo Prabowo, tak kalah keras bersuara. “Kami ingin mengingatkan kepada Bupati dan Wakil Bupati, sembilan program unggulan yang dituangkan dalam RPJMD berbanding terbalik dengan 94 prestasi yang disampaikan dalam LKPJ 2023,” katanya.

    “Di sini saya mengingatkan program unggulan Wes Wayahe Jember Satu Data. Faktanya, ini belum berjalan dengan baik. Jember Media Center yang jadi rencana juga belum berjalan,” kata Ardi.

    Ardi menyebut ada beberapa program Wes Wayahe SDM Jember Unggul yang tidak dijalankan dan tidak sesuai dengan RPJMD. Berikutnya untuk pelaksanaan program Wes Wayahe Infrastruktur Jember Mantap, ia menyebut ada lima rencana program yang sampai saat ini belum terealisasi sebagaimana disampaikan Siswono.

    “Kami paham kemarin pada masa awal pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati terjadi pandemi Covid. Tapi tentunya itu tidak mengurangi marwah pembahasan RPJMD dan itu bisa dilaksanakan,” kata Ardi.

    Ardi mengkritik pelaksanaan program Wes Wayahe Jember Permata Jawa, yang mencakup pembukaan Jember Creative Center, Pembukaan dan pengembangan desa wisata sebagai destinasi pariwisata dan even kebudayaan, pembangunan gedung seni budaya, promosi dan pemasaran budaya, seni dan pariwisata. “Sebagian sudah dilaksanakan, namun yang sebagian lagi masih menjadi program yang entah kapan bisa dilaksanakan,” katanya.

    Kritik Ardi juga ditujukan untuk pelaksanaan program Wes Wayahe Pesantren Berdaya. “Ini sangat memprihatinkan. Program wirausahawan pesantren, koperasi pesantren, festival inovasi dan kepeloporan santri belum sama sekali tersentuh,” katanya.

    “Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati dalam membenahi Jember ini betul-betul melaksanakan hasil olah pikir dan program unggulan yang sudah tertuang dalam RPJMD. Kami sadar tahun ini adalah tahun politik. Tapi tentunya langkah-langkah yang diambil harus sesuai dengan RPJMD yang kita tetapkan bersama,” kata Ardi.

    “Kami tidak ingin kita tidak bisa tidur nyaman dan bekerja maksimal karena program-program tidak bisa kita laksanakan. Jadi kami ingatkan kembali program-program yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama bisa dimaksimalkan,” kata Ardi. [wir]

  • Bupati Hendy Dihujani Kritik Pedas Partai Pengusung Saat Paripurna DPRD Jember

    Bupati Hendy Dihujani Kritik Pedas Partai Pengusung Saat Paripurna DPRD Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto dihujani kritik pedas oleh delapan anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menginterupsi sidang paripurna Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023 sesaat sebelum ditutup oleh Wakil Ketua DPRD Jember Dedy Dwi Setiawan, Sabtu (30/3/2024) malam.

    Siswono, Ketua Komisi B dan legislator Partai Gerakan Indonesia Raya, mengawali interupsi tersebut. “Saya mencoba mengingatkan sebagai partai pengusung. Bupati menyampaikan pidato di tempat yang sama, pada 1 September 2020, terkait sembilan program unggulan yang pada hakikatnya adalah RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang disahkan bersama DPRD,” katanya.

    Siswono menagih pelaksanaan janji Hendy yang mencakup pembangunan Jember Outer Ring Road (JORR), transportasi interkonektivitas wilayah, pembangunan dermaga dan peningkatan kelas bandara, optimalisasi JSG (Jember Sport Garden), lingkungan hidup lestari, dan pengelolaan persampahan.

    “Yang paling tragis adalah program pembangunan dermaga dan peningkatan bandara. Jujur, kami sebagai partai pengusung sampai hari ini tidak melihat fakta (perbaikan) itu. Justru kondisi bandara sangat memprihatinkan. Padahal bandara ini bisa memudahkan investor untuk datang ke Jember,” katanya.

    Siswono mendesak Bupati Hendy untuk berfokus pada pemenuhan janji-janji politik yang disampaikan pada saat kampanye dulu. “Mohon maaf, hentikan kegiatan jadi artis di Tiktok, Pak Bupati. Justru itu mengabaikan kepentingan masyarakat banyak pada saat program-program tidak mampu direalisasikan,” katanya.

    Siswono juga mengingatkan peringatan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Jangan pernah memaksa penyampaian bansos sebelum pilkada,” katanya.

    Ada kekhawatiran pemberian bansos menjelang pilkada bisa memunculkan persoalan hukum di kemudian hari. “Kami tidak ingin setelah pilkada ada celah hukum bagi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang memaksa pendistribusian bansos,” kata Siswono.

    “Bagaimana pun, Bupati adalah bagian dari kami, Partai Gerindra. Kami tidak ada tendensi apa-apa. Tapi ini riil berdasarkan fakta, ketika realisasi sembilan program sama sekali tidak tersentuh,” kata Siswono.

    David Handoko Seto, legislator Partai Nasional Demokrat yang juga mengusung Hendy saat pemilihan kepala daerah empat tahun lalu, sempat memuji capaian 94 penghargaan yang dipaparkan dalam Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023.

    “LKPJ 2023 ini adalah yang terpanjang dan memunculkan semua prestasi. Namun demikian masih ada yang perlu dievaluasi,” kata David.

    David mengingatkan slogan sinergi, kolaborasi, dan akselerasi yang selalu didengungkan Hendy. “Namun faktanya, semua partai pengusung tidak pernah dilibatkan pada penetapan program-program strategis Pemkab Jember, termasuk penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” katanya.

    Ada beberapa persoalan yang muncul pada masa pemerintahan Hendy yang menurut David bisa menghambat pembangunan. Salah satunya adalah pengangkatan 11 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi fingsional pengadaan barang dan jasa yang dinilainya sangat terlambat. Sementara pelaksanaan pemilihan kepala daerah tinggal beberapa bulan lagi.

    David juga mempertanyakan perlindungan Pemkab Jember terhadap varietas baru kopi robusta Milo Pace yang rusak karena pembabatan. “Hari ini kita kehilangan satu varietas yang baru saja diresmikan beberapa bulan lalu oleh bupati sendiri. Tapi saya melihat Pemkab Jember tidak berbuat apa-apa dalam hal ini,” katanya.

    Pembentukan Forum CSR (Corporate Social Responsibility) oleh Pemkab Jember mengundang kritikan dari David. “Yang ditunjuk sebagai Ketua Forum CSR adalah salah satu direktur badan usaha milik daerah. Apakah ini dibenarkan atau tidak oleh regulasi?” katanya.

    “Selama bupati menjabat, belum pernah ada laporan CSR yang disampaikan dalam forum sidang paripurna: dari mana CSR itu berasal, perusahaan mana saja yang memberikan CSR, dan ke mana saja CSR itu didistribusikan,” kata David.

    David mengingatkan sebagian besar konstituen Bupati Hendy dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman juga konstituen anggota DPRD Jember. “Anehnya, kamus usulan Pokir (Pokok Pikiran) 2024 yang sudah menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan untuk membangun Jember, kurang menyentuh kepentingan langsung masyarakat,” katanya.

    David menyebut, dari ratusan usulan Pokir, tak ada satu pun yang dikhususkan untuk penanganan bencana sebagaimana diusulkan DPRD Jember. Padahal Jember adalah daerah yang berpotensi mengalami bencana rutin.

    “Relawan bencana di Jember adalah yang terbanyak di Jawa Timur. Tapi ketika kami di DPRD Jember tidak bisa membawa aspirasi teman-teman relawan dalam APBD yang dituangkan ke dalam pokir, maka kami pastikan, sekuat apapun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), tidak akan mampu menangani bencana di Jember dengan cepat,” kata David.

    Tidak masuknya pembiayaan untuk sektor seni budaya melalui Pokir juga mendapat sorotan dari David. “Percuma kita melaksanakan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan), kalau kemudian aspirasi masyarakat yang dilaksanakan itu hanya yang bersifat fisik. Tidak ada pemberdayaan sama sekali,” katanya.

    “Kami berharap semua OPD, terutama OPD teknis dan pelaksana, yang melaksanakan kegiatan aspirasi melalui jalur Pokir tidak mengakali regulasi. Sesungguhnya Pokir itu murni hibah dan di situ ada pemberdayaan masyarakat seperti swakelola. Faktanya kami selalu dibenturkan dengan urusan pelaksana,” kata David.

    Tak kalah keras adalah interupsi dari Nurhasan dari Partai Keadilan Sejahtera, yang juga mengusung Hendy saat pilkada lalu. “Saya bangga dengan 94 prestasi yang diraih Pemkab Jember. Tapi dari 94 prestasi itu, tidak ada satu pun yang terkait peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia),” katanya.

    Nurhasan menyoroti tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. “Ada 147 kasus pada 2023. Ini sangat luar biasa besar. Anggap saja rata-rata ada 12 kasus per bulan,” katanya.

    Angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan ini, menurut Nurhasan, menopang IPM. “Pemerintah pusat menilainya bukan dari prestasi-prestasi. Walau pun sarat prestasi, tapi kalau IPM kita tidak meningkat sebagaimana komitmen yang ditetapkan pemerintah pusat, ya percuma,” katanya.

    Nurhasan berharap indikator IPM bisa dipenuhi Pemkab Jember. “Baik itu gini ratio, bagaimana masa belajar anak, usia penduduk Jember, angka kematian ibu dan anak, ini adalah poin-poin penilaian IPM. Tolong jangan dilupakan. Penilaian keberhasilan kabupaten, kota, dan provinsi bukan ditentukan oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial. Tapi ada faktor-faktor yang harus jadi perhatian serius, yakni IPM,” katanya.

    Nurhasan juga menyampaikan salam dari para kader posyandu untuk Bupati Hendy. “Kalau honor RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) sudah meningkat dari Rp 100 ribu menjadi Rp 300 ribu, kader posyandu sebagai gawang pencegahan kematian ibu dan bayi, honornya masih tetap Rp 100 ribu sampai hari ini. Saya berharap Pemkab Jember memperhatikan nasib mereka. Minimal honornya disamakan dengan RT dan RW,” katanya.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo tak ketinggalan menginterupsi jalannya sidang untuk mengingatkan pelaksanaan rekomendasi LKPJ tahun-tahun sebelumnya dari DPRD Jember. Ia mencontohkan angka pengangguran.

    “Saya sebagai warga Jember merasa malu, karena ini pernah dideklarasikan dalam pembahasan APBD 2023, bahwa untuk menekan pengangguran pasca pandemi Covid, ada program Jember Berteman. Ini mendapat apresiasi luar biasa. Tapi ternyata pada 2023 sama sekali tidak terlaksana,” kata Edi.

    Edi juga menyentil integrasi penerbitan akta kematian oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan data penerima bantuan dari Dinas Sosial. tahun lalu. “Ini seharusnya terintegrasi dengan Dinas Sosial. Tapi masih orang yang sudah meninggal tiga atau empat tahun lalu masuk dalam daftar penerima bantuan,” katanya.

    Edi mengkritik tidak adanya ruang bagi fraksi untuk menyampaikan pandangan umum terhadap nota pengantar LKPJ Bupati. Menurut jadwal, setelah pembacaan nota pengantar, pembahasan LKPJ yang berujung rekomendasi DPRD Jember akan dilakukan dua panitia khusus yang masing-masing beranggotakan 12 orang.

    Edi ingin DPRD Jember mengundang seluruh pemangku kepentingan lintas sektor untuk dimintai pendapat soal pelaksanaan pembangunan setahun kemarin. “Saya berharap dokumen LKPJ 2023 bisa diberikan kepada stakeholder yang diundang. Harapan kami pembahasan tahun ini lebih baik,” katanya.

    Sementara itu, Holil Asyari dari Partai Golkar melihat 94 prestasi Pemkab Jember seakan-akan istimewa. “Tapi kalau memang Jember betul-betul mendapatkan penghargaan yang hebat dari pusat, kenapa kok terjadi penurunan dana transfer dari pusat, sehingga APBD Jember dari tahun ke tahun menurun?” katanya.

    Penurunan dana transfer dari pusat ini, menurut Holil, perlu dikupas lebih jauh dibandingkan sederet penghargaan yang diperoleh Pemkab Jember. “Penghargaan itu sepertinya wah, tapi sebenarnya APBD Jember masih kurang dirasakan masyarakat. Maka perlun kita evaluasi,” katanya.

    Budi Wicaksono, Ketua Komisi C dan legislator Partai Nasdem, mengingatkan Bupati Hendy soal keluhan dari para guru ngaji yang belum menerima insentif. “Tolong Bupati membantu pemerataannya. Bupati pada saat kegiatan Jember Bershodaqoh juga minta data kepada kepala desa, mana guru ngaji yang belum memperoleh insentif dan yang sudah mendapatkan,” katanya.

    Sebagai ketua komisi yang membidangi pembangunan infrastruktur, Budi mengakui pembangunan jalan yang dilakukan selama pemerintahan Bupati Hendy. “Namun masih ada warga yang menutup lubang jalan sendiri dengan urunan. Di salah satu desa, ada warga yang urunan Rp 100 ribuan per rumah,” katanya.

    Kritik semakin keras saat Ardi Pujo Prabowo, legislator Gerindra, bersuara. “Kami ingin mengingatkan kepada Bupati dan Wakil Bupati, sembilan program unggulan yang dituangkan dalam RPJMD berbanding terbalik dengan 94 prestasi yang disampaikan dalam LKPJ 2023,” katanya.

    “Di sini saya mengingatkan program unggulan Wes Wayahe Jember Satu Data. Faktanya, ini belum berjalan dengan baik. Jember Media Center yang jadi rencana juga belum berjalan,” kata Ardi.

    Ardi menyebut ada beberapa program Wes Wayahe SDM Jember Unggul yang tidak dijalankan dan tidak sesuai dengan RPJMD. Berikutnya untuk pelaksanaan program Wes Wayahe Infrastruktur Jember Mantap, ia menyebut ada lima rencana program yang sampai saat ini belum terealisasi sebagaimana disampaikan Siswono.

    “Kami paham kemarin pada masa awal pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati terjadi pandemi Covid. Tapi tentunya itu tidak mengurangi marwah pembahasan RPJMD dan itu bisa dilaksanakan,” kata Ardi.

    Ardi mengkritik pelaksanaan program Wes Wayahe Jember Permata Jawa, yang mencakup pembukaan Jember Creative Center, Pembukaan dan pengembangan desa wisata sebagai destinasi pariwisata dan even kebudayaan, pembangunan gedung seni budaya, promosi dan pemasaran budaya, seni dan pariwisata. “Sebagian sudah dilaksanakan, namun yang sebagian lagi masih menjadi program yang entah kapan bisa dilaksanakan,” katanya.

    Kritik Ardi juga ditujukan untuk pelaksanaan program Wes Wayahe Pesantren Berdaya. “Ini sangat memprihatinkan. Program wirausahawan pesantren, koperasi pesantren, festival inovasi dan kepeloporan santri belum sama sekali tersentuh,” katanya.

    “Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati dalam membenahi Jember ini betul-betul melaksanakan hasil olah pikir dan program unggulan yang sudah tertuang dalam RPJMD. Kami sadar tahun ini adalah tahun politik. Tapi tentunya langkah-langkah yang diambil harus sesuai dengan RPJMD yang kita tetapkan bersama,” kata Ardi.

    “Kami tidak ingin kita tidak bisa tidur nyaman dan bekerja maksimal karena program-program tidak bisa kita laksanakan. Jadi kami ingatkan kembali program-program yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama bisa dimaksimalkan,” kata Ardi.

    Hujan interupsi penuh kritik tajam ini ditutup Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Achmad Dhafir Syah setengah jam jelang tengah malam. Ia mempertanyakan perbedaan perlakuan terhadap tenaga pendidikan dan kesehatan oleh Pemkab Jember.

    “Hak GTT-PTT (Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap) sudah dipenuhi. Tapi satu yang belum. Selama ini pada 2022, apalagi 2023, janji terkait kesejahteraan tenaga kesehatan kami tagih. Termasuk pengangkatan PPPK (Pegawai Pemerimtah dengan Perjanjian Kerja) tenaga kesehatan yang kemarin sangat minim bahkan nol, mudah-mudahan bisa terobati tahun ini. Sesuai dengan janji kita bersama untuk menyejahterakan tenaga guru dan kesehatan,” kata Dhafir. [wir]

  • TNI AL Gelar Trauma Healing untuk Korban Gempa di Tuban

    TNI AL Gelar Trauma Healing untuk Korban Gempa di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – TNI AL menggelar trauma healing bagi korban gempa di Kabupaten Tuban. Acara itu bersamaan dengan kunjungan KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana TNI Muhammad Ali di Kecamatan Widang, Sabtu (30/03/2024) sore.

    Menurut Laksamana TNI Muhammad Ali, kegiatan itu sebagai wujud kepedulian TNI AL bagi masyarakat yang terdampak bencana. Mengingat beberapa waktu lalu Kabupaten Tuban dan Kabupaten Gresik diguncang gempa.

    “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, baik di Kabupaten Tuban maupun di wilayah Gresik, hanya saja dilaporkan beberapa kerusakan,” tuturnya.

    Kegiatan tersebit dikemas sebagai bakti kemanusiaan yang terdiri dari penyaluran bantuan sosial dan pelayanan kesehatan, kemudian juga pelayanan trauma healing. Ini dilakukan untuk memberi dukungan masyarakat, khususnya anak-anak.

    “Agar mereka pulih fisik dan mentalnya, pasca-bencana. Kami sampaikan terima kasih kepada Mas Bupati Tuban, Kodam, Polda, dan pihak lain yang telah mendukung kesuksesan acara kali ini,” terang Muhammad Ali.

    Memang, dalam kunjungannya itu KSAL didampingi Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, jajaran Mabes TNI AL, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky beserta Forkopimda Tuban.

    Sebelum memberikan bantuan di wilayah Kecamatan Widang, rombongan Kasal Muhammad Ali bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky melakukan ziarah di makam Sunan Bonang.

    Di tempat yang sama, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menyampaikan terima kasih atas kepedulian KSAL dan jajaran TNI AL. Sebab, bantuan sosial yang diberikan ada sekitar 800-1000 paket sembako.

    “Selain itu, ada pelayanan kesehatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga Desa Widang. Desa ini merupakan langganan banjir tiap tahun. Yakni luapan Sungai Bengawan Solo ,” ujar Bupati Tuban.

    Selain banjir, wilayah Tuban juga diguncang gempa beberapa waktu lalu. Akibatnya, beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pemkab Tuban bersama Forkopimda telah mengucurkan bantuan serta tenaga medis dan psikiater untuk memastikan kondisi di lapangan.

    “Semoga bantuan yang disalurkan menjadi amal baik Kasal dan jajarannya, sekali lagi kami sangat berterima kasih,” tutup Mas Lindra.

    Sebagai informasi, selepas dari kegiatan bakti kemanusiaan, rombongan KSAL bersilaturahmi dengan pengasuh pondok pesantren Langitan, sebelum bertolak kembali ke Jakarta. [ayu/suf]

  • Pejabat Tinggi TNI dan Polri Tinjau Warga Pulau Bawean yang Terdampak Gempa

    Pejabat Tinggi TNI dan Polri Tinjau Warga Pulau Bawean yang Terdampak Gempa

    Gresik (beritajatim.com)- Sejumlah pejabat tinggi TNI dan Polri meninjau warga Pulau Bawean Gresik yang terdampak gempa. Sejumlah pejabat itu diantaranya Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto serta Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono.

    Pejabat tinggi lainnya yang turut serta melakukan peninjauan antara lain Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata, Asops Kasal Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Ariyanto Condrowibowo, Danpuspenerbal Laksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, dan Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Joni Sulistyawan.

    Semua pejabat tersebut menggunakan pesawat udara dan tiba siang tadi di Bandar Udara Harun Thohir, Kecamatan Tambak.

    Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, dirinya beserta rombongan melaksanakan peninjauan daerah yang terdampak bencana alam serta melakukan baksos. “Kami turut berbelasungkawa yang sedalam- dalamnya atas musibah gempa yang menimpa Pulau Bawean,” katanya, Sabtu (30/03/2024).

    Ia menambahkan, gempa dengan magnitudo 6.5 SR yang dirasakan di Pulau Bawean menjadi alarm kita untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Dengan kondisi yang demikian, tentu diperlukan mitigasi bencana yang tepat. Sebab, seperti yang kita tahu bahwa bencana gempa bumi tidak dapat kita hindari,” imbuhnya.

    Muhammad Ali menuturkan, terkait dengan kejadian ini pihaknya juga mengadakan bantuan sosial untuk memberikan saluran bantuan kepada korban yang terdampak gempa. “Semoga musibah gempa dapat segera selesai serta masyarakat Pulau Bawean dapat beraktivitas seperti semula,” tukasnya.

    PJ. Gubernur Jawa Timur Adhi Karyono mengungkapan belasungkawa dan keprihatinan atas apa yang telah menimpa masyarakat Pulau Bawean akibat musibah gempa bumi berskala 6.5 SR yang mengguncang wilayah lepas pantai utara Kabupaten Tuban.

    Dengan memperhatikan hiposenter dan episenter, gempa Tuban tersebut merupakan gempa kerak dangkal, atau shallow akibat sesar aktif di dasar laut Jawa dengan mekanisme gerakan geser mendatar.

    “Gempa yang dirasakan di Pulau Bawean dan wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik hingga Kota Surabaya dengan 6.5 SR tidak berpotensi tsunami. Namun demikian, masyarakat agar selalu waspada dan selalu lebih untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana,” paparnya.

    Sementara Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan terkait penyaluran bantuan pihaknya sudah bersinergi dengan TNI dan pemerintah daerah serta stakeholder terkait dalam penanganan korban yang terdampak gempa bumi tersebut.

    “Kami sudah menyalurkan bantuan yang merupakan amanah yang harus segera didistribusikan kepada. Khususnya warga yang terdampak gempa bumi di Pulau Bawean,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Kemensos dan DPR Salurkan Bansos di Tangerang, Dukung Pemberdayaan Masyarakat

    Kemensos dan DPR Salurkan Bansos di Tangerang, Dukung Pemberdayaan Masyarakat

    Tangerang (beritajatim.com)– Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Komisi VIII DPR RI menyalurkan bantuan senilai Rp110,5 miliar bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kabupaten Tangerang.

    Penyaluran ini dilakukan dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI pada reses Masa Persidangan IV Tahun 2024.

    Bantuan yang diserahkan meliputi:

    Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp34.324.503.232 untuk 69.983 KPM.

    Bantuan Sembako Tahap 1 s/d 3 senilai Rp75.440.200.000 untuk 251.343 KPM.

    Bantuan Logistik senilai Rp747.063.000.

    Bantuan Atensi sesuai hasil asesmen, berupa alat bantu atau bantuan pengembangan modal usaha.
    Selain untuk memenuhi kebutuhan dasar, bantuan ini juga bertujuan untuk pemberdayaan kelompok rentan seperti lansia dan disabilitas agar mereka dapat mandiri dan mengentaskan kemiskinan.

    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tb. Ace Hasan Syadzily, mendukung skema keberlanjutan ekonomi bagi PPKS ini.

    “Saya berharap besarnya bantuan Kemensos untuk Kabupaten Tangerang juga disertai dengan pemberdayaan potensi masyarakat,” ujarnya.

    Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Komisi VIII DPR RI menyalurkan bantuan senilai Rp110,5 juta bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kabupaten Tangerang

    Komisi VIII DPR RI menekankan pentingnya pemutakhiran data penerima bantuan agar tepat sasaran. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani masalah kesejahteraan sosial juga menjadi kunci.

    Bambang Setyono, salah satu penerima bantuan Atensi, mengaku senang atas bantuan alat bantu dengar yang diterimanya. “Lebih terbantu dalam mendengar dan kini dapat melanjutkan kegiatan sehari-hari,” kata Bambang.

    Harapannya, bantuan ini dapat mendorong pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, sehingga tercipta kesinambungan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. (ted)

  • Penerima Bantuan CPP Magetan Pakai Perhiasan, Ini Respon Dinsos 

    Penerima Bantuan CPP Magetan Pakai Perhiasan, Ini Respon Dinsos 

    Magetan (beritajatim.com) – Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Magetan yang digelontorkan diduga tidak tepat sasaran. Buktinya, di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, ada penerima Bantuan CPP yang memakai perhiasan emas.

    Tak hanya itu, ada pula yang mengambil bantuan beras menggunakan motor seharga Rp25 juta, menandakan penerima bantuan bukanlah warga miskin. Diduga bantuan CPP yang dikeluarkan kali ini tidak semuanya tepat sasaran.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Magetan Parminto Budi Utomo mengatakan, untuk bantuan CPP, data yang digunakan bukan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG), melainkan dari pendataan keluarga yang dilakukan BKKBN pada 2019-2020 lalu.

    “Jadi pelaksanaanya tidak  dari kementerian sosial, melainkan dari kementerian yang lain. Serta, data yang dipakai bukanlah dari DTKS atau SKS. Meski begitu, pihak pemerintah desa bisa menyesuaikan, kan sudah punya data pengentasan kemiskinan ekstrim. Bisa diberikan ke warga yang dinilai tidak mampu,” terang Parminto, Rabu (27/3/2024)

    Menurutnya, pihak kepala desa atau kelurahan yang menganggap penerima bantuan CPP tidak cocok dengan kondisi ekonominya, bisa menggantinya dengan warga yang terdaftar di DTKS atau SIKS-NG.

    “Karenanya, kami mendukung penuh jika ada sistem graduasi untuk semua program bantuan sosial. Seperti yang sudah terlaksana di PKH, itu kan ada sistem graduasi. Dimana penerima manfaat yang sudah dibantu, memiliki usaha, usahanya lancar, maka kami usulkan bantuan dicabut. Jadi, ada evaluasinya,” katanya.

    Evaluasi terhadap bantuan sosial itu dirasa perlu, agar masyarakat tidak bermental pencari bantuan. [fiq/beq]

  • Bupati Mojokerto Serahkan Bansos untuk Empat Desa Terdampak Banjir

    Bupati Mojokerto Serahkan Bansos untuk Empat Desa Terdampak Banjir

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelontorkan bantuan sosial (bansos) kepada desa yang terdampak bencana alam banjir yang terjadi pada, Rabu (9/3/2024) lalu. Bansos diberikan kepada warga terdampak banjir di empat desa di Kecamatan Jatirejo, Mojosari dan Pungging.

    Yaitu Desa Lebak Jabung Kecamatan Jatirejo, Desa Kedunggempol dan Desa Modopuro Kecamatan Mojosari, serta Desa Balongmasin Kecamatan Pungging. Baksos tersebut berupa beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) 10 kg per keluarga dan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bantuan berupa paket sembako.

    Yakni berisi 3 kg beras, 1 liter minyak, 1 kg gula, 500 ml Kecap, lima bungkus mie instan serta dua kaleng kecil sarden. Bansos disalurkan kepada 156 Kepala Keluarga (KK) untuk Desa Lebakjabung, 402 KK di Desa Modopuro dan 300 KK di Desa Balongmasin. Hal ini sesuai dengan jumlah data yang diajukan oleh Kepala Desa (Kades) setempat.

    Pemberian bansos tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati kepada masing-masing desa penerima bantuan. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menyampaikan, jika bansos tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap warga yang terdampak banjir.

    “Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap bapak/ibu sekalian. Mungkin tidak seberapa tapi mudah-mudahan ini diterima dengan baik dan menjadi berkah” ujar Bupati Ikfina, saat menyerahkan bantuan di Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Jumat (22/3/2024).

    Setelah memberikan bantuan sembako dan beras tersebut, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini melanjutkan dengan memberikan bantuan berupa alat tulis kepada 225 siswa-siswi SD dan SMP yang bukunya rusak terkena air. Paket bantuan ini berisi alat tulis, buku tulis, penggaris, dan macam-macam.

    Bantuan ini disalurkan kepada 225 siswa-siswi SD dan SMP dari empat desa yang terdampak yaitu Kedunggempol dan Desa Jotangan Kecamatan Mojosari, Desa Ngrame Kecamatan Pungging dan Desa Salen Kecamatan Bangsal. Bupati meminta kepada Dinas pendidikan untuk memperhatikan kepada anak-anak yang kebanjiran.

    Turur hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD), Kepala Dinas Pendidikan, Palang Merah Indonesia (PMI), Camat Setempat, Forkopimca, Kepala Desa setempat. [tin/ian]

  • Tangis Haru Janda di Lamongan Saat Rumah Barunya Diresmikan

    Tangis Haru Janda di Lamongan Saat Rumah Barunya Diresmikan

    Lamongan (beritajatim.com) – Ibu Khoiriyah (29), warga Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan ini tak kuasa menahan tangis saat rumahnya yang dibedah kini berubah jadi rumah baru yang layak huni, Kamis (21/3/2024).

    Ibu Khoiriyah merupakan janda kurang mampu yang tinggal bersama dua anaknya. Rumahnya berhasil dibangun ulang dalam kurun waktu 1 bulan melalui program bedah rumah yang digagas Persarltuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan dalam rangka HUT PWI ke-78 dan Hari Pers Nasional 2024.

    Program ini didukung penuh oleh Polres Lamongan, Yayasan Nurul Hayat dan Yayasan Berkas Bersinar Abadi. Peresmian dan Penyerahan Bantuan Bedah Rumah ini dipimpin langsung oleh Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A. Condroputra.

    Turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya Kapolres Lamongan bersama jajaran PJU Polres Lamongan, Muspika Kecamatan Babat, Kepala Desa Keyongan dan perangkatnya, beserta masyarakat sekitar.

    Selain peresmian bedah rumah, dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan sosial berupa paket sembako dan peralatan rumah tangga secara simbolis oleh Kapolres Lamongan kepada perwakilan warga sekitar.

    AKBP Bobby menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyukseskan kegiatan bedah rumah ini. Pihaknya juga berpesan kepada Ibu Khoiriyah agar rumah yang telah dibangun bisa dimanfaatkan bersama keluarga.

    “Kami sangat bahagia karena peresmian ini dilakukan saat bulan Ramadan. Terima kasih PWI Lamongan karena telah menginisiasi kegiatan ini dengan menggandeng kami (Polres Lamongan) yang juga didukung langsung oleh Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat,” ungkap AKBP Bobby, Kamis (21/3/2024).

    Tak hanya itu, AKBP Bobby juga berharap bahwa peresmian dan penyerahan bantuan bedah rumah tidak hanya memberikan harapan baru bagi Ibu Khoiriyah dan keluarganya, tetapi juga menjadi momentum solidaritas dan kebersamaan dalam membantu sesama di tengah-tengah masyarakat.

    Pihaknya juga menegaskan bahwa Polres Lamongan berkeinginan untuk melanjutkan program bedah rumah yang nantinya akan didampingi langsung oleh Satuan Bimbingan Masyarakat (Satbimas).

    “Semoga rumah baru ini memberikan kebahagiaan dan keberkahan bagi Ibu Khoiriyah serta menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbuat kebaikan,” harapnya.

    Peresmian rumah layak huni milik Ibu Khoiriyah, warga Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

    Sementara itu, Ketua PWI Lamongan Kadam Mustoko memaparkan bila dalam waktu dekat tak hanya rumah Ibu Khoiriyah di Kecamatan Babat yang dibedah, melainkan juga menyasar 5 warga kurang mampu lainnya di Kabupaten Lamongan.

    “Syukur program pembuka bedah rumah PWI berjalan lancar dan banyak pihak turut andil. Ke depan masih dalam memperingati HPN akan dilakukan bedah rumah di 5 warga kurang mampu lainya,” ujar Kadam. [riq/but]

  • Dinsos Kota Kediri Awasi Penyaluran Bansos, Tak Tepat Sasaran Silahkan Lapor

    Dinsos Kota Kediri Awasi Penyaluran Bansos, Tak Tepat Sasaran Silahkan Lapor

    Kediri (beritajatim.com) – Dinas Sosial Kota Kediri mengawasi penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk program keluarga harapan (PKH) dan program sembako. Pengawasan tersebut untuk memastikan penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial tepat sasaran sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi P mengatakan, pihaknya menerjunkan timnya untuk mengawasi pembagian Program Bansos Sembako dan PKH Batch MA-A09 Tahun 2024. Dimana, program itu merupakan kegiatan rutin bantuan program sembako dan PKH yang disalurkan melalui kantor Pos yakni tiga bulan sekali, serta melalui Himbara yakni dua bulan sekali.

    “Khusus tahun ini untuk penyaluran di kantor Pos tiga bulan dibagi menjadi dua bulan, karena kemarin program sembako sudah dibagikan Bulan Januari selanjutnya tinggal Februari dan Maret,” jelasnya.

    Penyaluran sendiri dimulai pada tanggal 19 hingga 21 Maret 2024 itu menyasar sebanyak 5.239 penerima, dengan rincian: 1.609 Kecamatan Kota; 1.764 Kecamatan Mojoroto; serta 1.866 Kecamatan Pesantren.

    Dinsos Kota Kediri Awasi Penyaluran Bansos

    Adapun skema penyaluran yakni Kemensos bekerjasama dengan PT Pos sebagai pihak yang ditunjuk melakukan pembagian, kemudian mendistribusikan undangan ke masing-masing kelurahan untuk diteruskan kepada warga penerima bantuan.

    “Peran Dinsos yakni monitoring dan penerima pengaduan. Untuk masyarakat yang mengetahui ada warga yang tidak mampu yang belum menerima bansos, silakan mendaftarkan di kelurahan setiap tanggal 16 sampai 25. Terus kalau ada warga yang mampu tapi dapat bansos silakan dilaporkan melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di Play Store atau melalui kelurahan. Nanti ketika sudah dilaporkan, kita teruskan ke pusat dan akan dinonaktifkan ke periode berikutnya,” tegasnya.

    Nominal yang disalurkan sejumlah Rp. 200.000 perbulan untuk program sembako dan nominal PKH tergantung komponen yang dimiliki, Paulus juga menyebut syarat-syarat bagi penerima bantuan yakni: keluarga tidak mampu yang masuk DTKS. “Kalau PKH pengajuan di kelurahan ada lima syarat: ibu hamil, balita, anak sekolah, lansia, serta disabilitas,” ucap Paulus.

    Melalui program ini Ia berharap agar bantuan yang diberikan dibelanjakan secara bijak terutama untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama kebutuhan pangan di bulan Ramadan ini.

    Hadir dalam kesempatan bersamaan, Yanti, penerima bantuan asal Kelurahan Semampir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas bansos yang Ia terima. “Terima kasih Bu Menteri sudah diberikan bansos. Alhamdulillah sudah satu tahun ini Saya menerima bansos,” kata Yanti.

    Dirinya juga menilai proses pendistribusian pun berjalan dengan lancar berkat petugas si lokasi. “Prosesnya daftar dan tanda tangan terus langsung ke meja penerima” terangnya. Rencananya, Yanti akan memanfaatkan bantuan tersebut untuk mencukupi kebutuhan Ramadhan tahun ini, utamanya untuk kebutuhan keluarga. [nm/ted]