Topik: Bantuan Sosial

  • Merangkul seluruh elemen guna mencegah radikalisme di Tanah Papua

    Merangkul seluruh elemen guna mencegah radikalisme di Tanah Papua

    Jayapura (ANTARA) – Radikalisme dan terorisme merupakan suatu tindak kejahatan luar biasa, sehingga sangat wajar jika hal tersebut menjadi perhatian dunia.

    Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi Papua telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi terorisme dan radikalisme di wilayahnya. Pendekatan yang diterapkan melibatkan berbagai aspek, seperti aspek keamanan, sosial, ekonomi, dan budaya.

    Provinsi Papua bahkan kini gencar melakukan edukasi dan sosialisasi guna menangkal hal tersebut. Perlu dilakukan pencegahan-pencegahan sedini mungkin agar dampak negatif akibat radikalisme maupun terorisme tidak terjadi.

    Jika dilihat dari dampaknya, maka dampak radikalisme dan terorisme tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada harta benda, tapi juga merusak stabilitas negara, terutama dalam sisi ekonomi, pertahanan, keamanan, sosial budaya, dan lain sebagainya.

    Pihak keamanan, seperti TNI dan Polri, telah melakukan operasi gabungan untuk menjaga stabilitas di wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Namun, pendekatan ini tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada upaya untuk meredakan ketegangan dengan membangun dialog dengan kelompok-kelompok tertentu.

    Sebab, berdasarkan data dari pihak Kepolisian Daerah Papua bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, kejahatan radikalisme dan terorisme pernah terjadi di Papua yang dilakukan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pada 2019 dan Kelompok Ansor Daulah di Merauke pada 2021.

    Radikalisme merupakan aliran yang membutuhkan perubahan menyeluruh mulai dari terkait lingkungan sosial, politik maupun keagamaan. Sedangkan terorisme merupakan gerakan yang terencana dan teorganisasi di mana hal ini bisa terjadi kapan saja dan dilakukan kepada siapa saja.

    Pemerintah juga berupaya membuka ruang dialog dengan berbagai kelompok yang mungkin terpapar ideologi radikal. Pendekatan berbasis budaya dan pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi bagian dari upaya tersebut, dengan mengedepankan prinsip-prinsip toleransi dan kebhinnekaan.

    Pihak keamanan menggunakan dua pendekatan dalam menangani terorisme dan radikalisme yaitu pendekatan tegas (hard approach) pendekatan lunak (soft approach).

    “Kami sangat mengutamakan tindakan lunak, karena dalam melawan radikalisme dan terorisme perlu adanya sentuhan terhadap individu maupun kelompok kelompok tersebut,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo,

    Ideologi yang keras harus diupayakan untuk diredam dengan sentuhan yang humanis.Tapi, jika eskalasi meningkat, perlu untuk dilakukan tindakan tegas berupa pengejaran, penangkapan dan penegakan hukum terhadap para pelakunya.

    Sedangkan pendekatan lunak yaitu pendekatan humanis dengan mengajak dialog dalam rangka mengubah pelaku dari mereka yang belum terpapar maupun sudah terpapar paham-paham radikal serta intoleran termasuk mengajak para napiter dan jaringan untuk mengembangkan paham moderat.

    Pihak keamanan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran paham radikalisme dan terorisme, salah satunya dengan melakukan sosialisasi terhadap berbagai Dewan Kemakmuran Masjid, kantor instansi pemerintahan, aparat sipil negara (ASN), kelompok masyarakat dan berbagai elemen lainnya.

    Upaya tersebut dinilai cukup efektif dan efisien, terbukti dari 2022 sampai 2024 terbilang tidak ada kasus terorisme di wilayah Papua.

    Pemberdayaan masyarakat

    Guna menangkal penyebaran paham radikal melalui media sosial yang bisa menyebabkan terpaparnya masyarakat, khususnya kalangan anak muda, gen z hingga gen x, maka Pemprov Papua bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada generasi muda di Bumi Cenderawasih.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang juga merupakan Ketua Bidang Media Massa, Hukum dan Humas dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jeri Agus Yudianto mengatakan bahwa metode perekrutan aliran radikal yang sebelumnya pendekatan tertutup, namun sekarang modelnya terbuka dengan menggunakan platform-platform media sosial.

    Untuk itu, pihaknya menyasar anak muda dalam melakukan pencegahan tersebut dengan membentuk duta damai dunia maya, membuat festival musik dan membuat edukasi terkait kenali dan peduli lingkungan sendiri (Kenduri).

    Sistem pada kelompok radikal selalu mengincar kelengahan masyarakat dan pemerintah untuk memengaruhi para tokoh muda, organisasi sosial maupun lembaga pemerintah dan menjadikan media sosial sebagai sarana perekrutanya.

    Oleh karenanya, Sub Koordinator Pemulihan Korban BNPT Nilam Ayuningtyas mengajak pula seluruh lapisan masyarakat untuk lebih memahami betapa pentingnya peran semua agar terbebas dari paham radikalisme dan terorisme. Selain itu, menolak segala bentuk narasi dan ajakan serta paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.

    Pemerintah melaksanakan berbagai program penyuluhan yang melibatkan masyarakat dalam mencegah penyebaran paham-paham radikal. Kerja sama dengan lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil dilakukan untuk menyosialisasikan pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman.

    Upaya-upaya lainnya, Pemerintah Papua meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan ekonomi di daerah-daerah yang rawan radikalisasi. Program-program pelatihan keterampilan, beasiswa, serta bantuan sosial bertujuan mengurangi kesenjangan ekonomi yang sering menjadi faktor pemicu radikalisasi.

    Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Papua menjadi salah satu strategi utama dalam mengurangi ketimpangan yang dapat memicu radikalisasi. Pembenahan infrastruktur dan dukungan terhadap sektor-sektor ekonomi lokal diharapkan mampu mengurangi ketegangan yang ada.

    Pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat, agama, dan adat, juga terus diupayakan. Pemerintah berusaha menciptakan jaringan sosial yang mampu mengidentifikasi dan menanggulangi potensi radikalisasi sebelum berkembang lebih jauh. Pendekatan berbasis komunitas ini diharapkan dapat membangun ketahanan sosial dan mengurangi pengaruh ideologi radikal.

    Jadi, upaya pemerintah dalam mengatasi radikalisme di Papua berfokus pada pendekatan yang holistik, melibatkan berbagai pihak, dan tidak hanya bergantung pada tindakan keamanan semata.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2024

  • DPR ingatkan Pemerintah antisipasi kepentingan politik terkait bansos

    DPR ingatkan Pemerintah antisipasi kepentingan politik terkait bansos

    Ketika bencana itu beririsan dengan tahapan pilkada dan tahapan politik, sulit membedakan antara bantuan dan endorsement.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mengingatkan Pemerintah untuk mengantisipasi kepentingan politik terkait dengan bantuan sosial (bansos) di daerah bencana selama tahapan Pilkada 2024 berjalan.

    “Ketika bencana itu beririsan dengan tahapan pilkada dan tahapan politik, sulit membedakan antara bantuan dan endorsement (dukungan, red.) politik,” kata Rifqinizamy atau Rifqi dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan sejumlah penjabat kepala daerah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

    Walaupun demikian, kata dia, peristiwa bencana tetap membutuhkan gotong royong sebagai bangsa karena menyangkut kemanusiaan.

    Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa Pemerintah harus pandai dalam mengawasi potensi pelanggaran tersebut.

    “Jangan sampai SKPD (satuan kerja perangkat daerah), OPD (organisasi perangkat daerah), termasuk kabupaten/kota tempat di mana bencana itu dilakukan, ini didomplengi oleh kepentingan-kepentingan kandidasi,” ujarnya.

    Ia lantas mengingatkan bahwa potensi pelanggaran bisa terjadi kapan saja atau tidak mengenal waktu.

    “Sekali lagi, pagi ingat, siang ingat, sore ingat, malam khilaf, yang khilaf petugasnya pula. Sambil membagikan logistik, ada pula stiker calon bersebelahan. Nah, yang begini-begini ‘kan nanti susah mengklarifikasinya,” kata Rifqi.

    Saat ini tahapan Pilkada 2024 yang sedang berlangsung hingga 23 November 2024 adalah pelaksanaan kampanye. Adapun jadwal hari-H pemungutan suara pada tanggal 27 November 2024.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Lansia Dievakuasi Saat Banjir Rob di Muara Angke Makin Parah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Lansia Dievakuasi Saat Banjir Rob di Muara Angke Makin Parah Megapolitan 20 November 2024

    Lansia Dievakuasi Saat Banjir Rob di Muara Angke Makin Parah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah mengevakuasi warga lanjut usia (lansia) dari lokasi
    banjir rob
    di Muara Angke, Jakarta Utara serta memberi bantuan.
    Bantuan diberikan saat Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi beserta jajaran pejabat Pemprov Jakarta melakukan peninjauan ke lokasi pada Senin lalu.
    “Kami sudah memberikan
    bantuan sosial
    untuk mereka yang terdampak langsung. Saya sudah perintahkan juga jajaran kesehatan di sana,” ujar Teguh saat diwawancarai di Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024) sore.
    Teguh menuturkan, jajaran Dinas Kesehatan juga telah mengimbau anak-anak untuk tidak bermain air banjir rob karena rentan terkena penyakit.
    “Banyak anak-anak meski sudah dikasih tahu tapi tetap main-main air, itu riskan terhadap masalah kesehatan, sudah kami edukasikan,” ucapnya.
    Teguh mengatakan, sejumlah warga yang telah lanjut usia juga telah dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta.
    “Ada beberapa orang tua yang harus kami evakuasi. Kami sudah siapkan (tempat). BPBD juga ada di sana, mobil Dinkes juga selalu siap,” tuturnya.
    Sebelumnya diberitakan, Pemprov berencana membangun tanggul sepanjang empat kilometer untuk mengatasi permasalahan banjir rob di Muara Angke.
    Sekretaris Daerah Provinsi Jakarta Marullah Matali mengatakan, pembangunan
    tanggul pencegah
    banjir rob itu akan dilakukan di sekitar Kali Adem, Penjaringan.
    Kewenangan pembangunan tanggul terbagi menjadi dua, empat kilometer milik Pemerintah Pusat dan sisanya tanggung jawab Pemprov Jakarta.
    “Kewenangan dibagi dua, satu Kementerian Pusat PUPR, nah, DKI itu sisanya. Yang belum dikerjakan delapan kilometer di sekitar Kali Adem Pluit,” ucap Marullah, Selasa.
    Marullah memastikan, Pemprov akan membangun tanggul secepat mungkin agar masalah banjir rob dapat segera teratasi.
    “Kewenangan dibagi dua, satu Kementerian Pusat PUPR, nah, DKI itu sisanya. Yang belum dikerjakan delapan kilometer di sekitar Kali Adem Pluit,” imbuhnya.
    Adapun di wilayah RW 22, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali terendam banjir rob, Selasa (19/11/2024).
    Memasuki hari kelima banjir rob, genangan air terlihat semakin meluas.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, ketinggian air mulai meningkat sekitar pukul 11.00 WIB, dengan tinggi sekitar 10 sentimeter atau setinggi mata kaki orang dewasa.
    Namun, menjelang pukul 12.44 WIB, ketinggian air mencapai 30-50 sentimeter.
    “Hari ini, sekitar pukul 10.00 WIB air baru naik. Kalau kemarin-kemarin itu, jam 08.00 WIB air sudah mulai naik,” kata Jenni (40), salah seorang warga RW 22, saat ditemui di lokasi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dinsos Tulungagung Hentikan Sementara Bansos Kabupaten dan Provinsi, Khawatir Jadi Alat Politik

    Dinsos Tulungagung Hentikan Sementara Bansos Kabupaten dan Provinsi, Khawatir Jadi Alat Politik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung menghentikan semua bantuan sosial (bansos) dari Pemkab maupun Pemprov Jatim. 

    Penghentian bantuan sosial ini dilakukan sampai pencoblosan Pilkada Serentak, 27 November 2024 nanti. 

    Kepala Dinsos Tulungagung, Wahiyd Masrur, mengatakan, kebijakan ini dilakukan setelah ada surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    “Surat edaran dari Kemendagri memerintahkan, kalau tidak dalam kondisi darurat, semua bansos harus dipending,” jelas Wahiyd, Selasa (19/11/2024).

    Kondisi darurat yang dimaksud seperti kejadian bencana alam. 

    Salah satu bansos yang dipending bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). 

    Seharusnya bansos untuk bulan September, Oktober dan November 2024 dicairkan bulan ini.

    “Kecuali bansos dari pemerintah pusat, seperti PKH dan BPNT tetap disalurkan. Karena penyalurannya dari Kementerian langsung ke bank penyalur,” papar Wahiyd. 

    Penundaan penyaluran bansos ini untuk menghindari politisasi selama pilkada. 

    Dikhawatirkan ada pihak yang memanfaatkan bansos, untuk meraih simpati para penerimanya.

    Wahiyd berjanji, bansos yang tertunda akan langsung disalurkan setelah pilkada. 

    Total ada sekitar 10.750 warga penerima Bansos DBHCHT, terdiri dari buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau dan warga miskin yang butuh tambahan bansos. 

    Mereka berhak mendapatkan Rp 200.000 per bulan, sehingga untuk 3 bulan setiap menerima akan mendapatkan Rp 600.000.

    “Untuk data penerima, kami harus berbagi data dengan OPD lain. Untuk buruh pabrik rokok, kami bekerja sama dengan Disnakertrans, untuk buruh tani tembakau kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian,” ucap Wahiyd. 

    Wahiyd menegaskan, dana untuk bansos ini sudah tersedia.

    Hanya saja karena kondisi politik masih ada pilkada, sehingga penyaluran ditunda sementara. 

    Karena itu, Wahiyd berharap masyarakat penerima bansos bersabar menunggu setelah pelaksanaan pilkada.

    “Secepatnya setelah coblosan pilkada segera kami salurkan,” tandasnya.

  • JPPI dukung DKI terapkan sekolah gratis tapi minta jangan hapus KJP

    JPPI dukung DKI terapkan sekolah gratis tapi minta jangan hapus KJP

    Jakarta (ANTARA) – Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendukung Pemerintah Provinsi DKI menerapkan sekolah gratis di semua jenis lembaga pendidikan, tetapi meminta kebijakan ini tak menghapus bantuan sosial melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) karena masih dibutuhkan warga.

    “(Sekolah gratis) Ini harusnya bisa diterapkan di semua jenis lembaga pendidikan,” kata Koordinator Nasional (Kornas) JPPI Ubaid Matraji dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Sebab, kata dia, ini kewajiban konstitusional yang wajib dijalankan oleh pemerintah dan bisa diberlakukan di semua jenis satuan pendidikan, baik di negeri atau swasta. “Baik di sekolah atau madrasah,” katanya.

    Menurut dia, KJP harus berjalan beriringan dengan kebijakan sekolah gratis. “Jadi mestinya, program ini bisa jalan beriringan, bukan malah saling menegasikan,” ujar dia.

    Sekolah bebas biaya, kata dia, merupakan bagian dari penerapan program wajib belajar 12 tahun di Jakarta untuk semua anak usia sekolah. Sementara KJP skema khusus untuk peserta didik yang berasal dari keluarga pra-sejahtera.

    Ubay mengatakan, KJP masih dibutuhkan
    warga. Ini mengingat kebutuhan anak di luar sekolah itu beragam dan karena itu KJP sangat membantu terutama bagi kalangan tidak mampu.

    Kebutuhan ini antara lain seragam, sepatu, buku, tas, peralatan sekolah dan urusan penunjang pendidikan lainnya.

    Di sisi lain, menurut dia, apabila KJP dihapus, maka berpotensi menyebabkan anak Jakarta putus sekolah.

    Dia menuturkan sebanyak 295.000 anak terancam putus sekolah di sekolah negeri. Mereka ini sudah menikmati sekolah bebas biaya di negeri dan juga mendapatkan KJP.

    Lalu, sebanyak 238.000 anak terancam putus sekolah di sekolah swasta. Mereka ini penerima KJP di sekolah swasta.

    “Mereka akan menikmati kebijakan sekolah tanpa dipungut biaya, tetapi mengamputasi hak mereka untuk mendapatkan KJP,” tutur Ubay.

    Dia berpendapat kebijakan KJP adalah praktik baik dalam penuntasan akses pendidikan di Jakarta. Karena itu harus dilanjutkan.

    Meski ini program baik dan sangat membantu masyarakat, praktik di lapangan ditemukan banyak tantangan, seperti tidak tepat sasaran, penyalahgunaan dan juga pencairan sering telat.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bos PCO Hasan Nasbi Beberkan Update Terbaru Program ‘Lapor Mas Wapres’

    Bos PCO Hasan Nasbi Beberkan Update Terbaru Program ‘Lapor Mas Wapres’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan update terkini terkait program ‘Lapor Mas Wapres’. Kebanyakan di antaranya merupakan kasus persoalan sengketa tanah.

    “Sudah 75-an kasus, termasuk beberapa kasus tanah sudah diselesaikan. Sebagian besar kasus tanah yang diselesaikan,” kata Hasan di kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

    Hasan menjelaskan, setidaknya saat ini sudah ada 400 laporan yang masuk bagi pelapor yang datang langsung. Kebanyakan dari mereka berkaitan dengan persoalan sengketa lahan.

    “Sebagian besar soal lahan, pertanahan, sengketa lahan. Ini memang butuh proses untuk tindak lanjut kementerian dan lembaga. Tapi begitu data mereka lengkap langsung dikirimkan ke lembaga terkait,” kata Hasan.

    Namun, menurut dia, terkait dengan persoalan lain yang bisa cepat diselesaikan, maka akan ditindaklanjuti secara cepat. Seperti persoalan penebusan ijazah anak sekolah hingga pemindahan data penerima bansos atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Seperti yang dilakukan pada hari ini, Wakil Presiden Gibran Rakabuming memberikan bantuan langsung kepada pelapor program ‘Lapor Mas Wapres’ di Istana Wakil Presiden. Pemberian bantuan yang dilakukan secara tertutup itu, berupa penyelesaian langsung kepada 20 orang pelapor.

    “Tadi direncanakan 20 orang yang menerima bantuan penyelesaian langsung dari pak wapres dan kalau tidak salah ada dua atau tiga yang berhalangan atau sakit langsung ditindaklanjuti oleh tim,” kata Hasan

    Hasan menjelaskan kebanyakan bantuan yang diberikan kepada pelaporan masalah penebusan ijazah yang terhambat 1-2 tahun karena persoalan biaya. Selain itu juga ada permintaan dari pelapor untuk masuk ke dalam DTKS supaya dapat kembali menerima bantuan sosial (bansos).

    “Beliau melapor ke kantor wapres minta dimasukkan kembali ke data DKTS di kabupaten yang baru dan hari ini sudah diserahkan langsung beliau kembali terdaftar DTKS,” kata Hasan.

    Ia menekankan pesan dari Gibran, bahwa ini merupakan amanah dari Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat jajaran pemerintah terhadap aduan masyarakat. Hal ini juga ia ungkapkan kepada para penerima bantuan.

    (miq/miq)

  • Gibran Beri Bantuan kepada 20 Pelapor ‘Lapor Mas Wapres’, Tebus Ijazah hingga Biaya Berobat

    Gibran Beri Bantuan kepada 20 Pelapor ‘Lapor Mas Wapres’, Tebus Ijazah hingga Biaya Berobat

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan bantuan kepada 20 orang pelapor layanan ‘Lapor Mas Wapres’ di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Hasbi mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan langsung Wapres Gibran kepada 20 masyarakat yang memasukkan laporan melalui ayanan ‘Lapor Mas Wapres’.

    Menurutnya, dari 20 penerima bantuan itu, ada 2-3 orang yang berhalangan hadir. Namun, kata Hasbi, hal tersebut tidak menghalangi Wapres Gibran untuk tetap memberikan bantuan.

    “Jadi tadi rencananya memang 20 orang yang akan menerima bantuan penyelesaian langsung dari Bapak Wakil Presiden dan kalau tidak salah ada 2 atau 3 orang yang berhalangan hadir karena sedang sakit, tapi nanti akan langsung ditindaklanjuti tim,” tuturnya di Jakarta, Selasa (19/11).

    Dia membeberkan bahwa sebagian besar bantuan yang dibantu penyelesaiannya itu adalah soal penebusan ijazah yang sempat ditahan 1-2 tahun oleh sekolahnya lantaran belum bisa membayar biaya ijazah.

    “Tadi diberikan bantuan langsung untuk penebusan ijazah oleh Bapak Wakil Presiden,” katanya.

    Selain itu, Wapres Gibran Rakabuming Raka juga membantu seorang Ibu-Ibu pengamen yang namanya sudah tidak lagi terdaftar jadi penerima bantuan sosial pemerintah daerah.

    “Kemudian beliau melapor ke kantor Wapres bahwa beliau dikeluarkan dari data DTKS dan minta dimasukkan kembali ke dalam data DTKS di kabupaten yang baru, domisili yang baru,” ujarnya.

  • Bapanas Minta Tambahan Rp 31 T buat Bansos Beras-Telur

    Bapanas Minta Tambahan Rp 31 T buat Bansos Beras-Telur

    Jakarta

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan tambahan anggaran Rp 31 triliun pada 2025. Tambahan itu untuk pelaksanaan bantuan pangan beras hingga bantuan stunting berupa daging ayam dan telur.

    Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, rencananya bantuan pangan beras diberikan selama enam bulan pada 2025 kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

    “Ini memang enam bulan untuk bantuan pangan 10 kg (beras) untuk 16 juta KPM. Kalau yang lalu 22 juta KPM,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (19/11/2024).

    Sementara bantuan pangan stunting diberikan untuk 1,5 juta keluarga risiko stunting (KRS). Bantuan yang juga diberikan selama enam bulan pada 2025 berupa 1 kg daging ayam dan 10 pcs telur ayam.

    Tak hanya itu, tambahan anggaran juga diperlukan untuk penyaluran beras murah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program SPHP juga dilakukan untuk penyaluran jagung dan kedelai kepada peternak dan pengrajin.

    “Kami berharap dukungan bapak ibu pimpinan anggota komisi IV, atas usulan anggaran tersebut,” terangnya.

    Secara rinci, anggaran untuk penyaluran bantuan pangan hingga SPHP beras selama enam bulan sebesar Rp 29,39 triliun, penyaluran SPHP jagung Rp 474 miliar, SPHP kedelai Rp 308 miliar, dan bantuan stunting Rp 831 miliar.

    Sementara pagu anggaran Bapanas 2025 ditetapkan Rp 329,95 miliar atau lebih rendah 25,45% dibandingkan pagu 2024 sebesar Rp 452,63 miliar.

    (ada/ara)

  • Bansos PKH dan BPNT Tahap 6 Sudah Cair November dan Desember? Ini Infonya

    Bansos PKH dan BPNT Tahap 6 Sudah Cair November dan Desember? Ini Infonya

    JABAR EKSPRES – Kamu salah satu penerima manfaat Program bansos Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 6 tahun 2024? Kalau iya, kami tahu kamu pasti sudah nggak sabar menunggu pencairan bantuan alokasi November-Desember ini. Nah, kami punya kabar terbaru buat kamu!

    Sebelumnya, pencairan tahap 6 ini menjadi momen terakhir di tahun 2024. Pencairannya bakal dilakukan melalui bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, BTN, atau langsung lewat PT Pos Indonesia untuk beberapa penerima manfaat. Tapi, sampai hari ini, saldo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih masih kosong, alias belum ada tanda-tanda pencairan.

    Kamu nggak perlu khawatir, karena ini hal biasa. Proses pencairan memerlukan pembaruan data terlebih dahulu. Ketika status data di sistem berubah menjadi “SI” (Siap Input), itu artinya bantuannya sudah hampir cair. Jadi, sabar sedikit lagi, ya!

    Kapan Cairnya?

    Menurut beberapa informasi, pencairan tahap 6 dijadwalkan berlangsung antara akhir November hingga Desember 2024.

    BACA JUGA: Ambil Saldo DANA Rp 642.857 Gratis Langsung Cair! Berikut Aplikasinya

    Artinya, dana bantuan ini kemungkinan akan kamu terima dalam waktu dekat. Pastikan kamu terus memantau informasi resmi dari bank penyalur atau pemerintah daerah setempat.

    Tips Agar Proses Lancar

    Supaya nggak ada kendala saat pencairan nanti, ini beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan:

    Pastikan Data KKS Valid

    Selalu cek apakah data KKS kamu sudah diperbarui dan sesuai. Kalau ada kesalahan, segera lapor ke dinas terkait.

    Pantau Informasi Resmi

    Jangan mudah percaya pada info yang beredar di media sosial. Pastikan kamu hanya mengacu pada sumber terpercaya, seperti bank Himbara atau akun resmi Kementerian Sosial.

    Simpan Kartu dan Rekening dengan Baik

    Jangan sampai KKS kamu hilang, ya! Ini sangat penting untuk proses pencairan.

    Jangan Buru-buru Cek Saldo

    Tunggu sampai ada pemberitahuan resmi atau tanda bahwa data sudah siap sebelum cek saldo di ATM.

    Apa yang Harus Dilakukan Kalau Ada Kendala?

    Kalau kamu mengalami masalah seperti data belum berubah atau bantuan belum cair sesuai jadwal, segera hubungi pihak bank penyalur atau kantor pos terdekat. Jangan lupa bawa dokumen pendukung, seperti KKS atau KTP.

  • Penyaluran Bansos 2024 Dihentikan? Ini Penjelasan Kemendagri

    Penyaluran Bansos 2024 Dihentikan? Ini Penjelasan Kemendagri

    JABAR EKSPRES – Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

    Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam pernyataannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).

    Bima Arya mengungkapkan bahwa surat edaran terkait penghentian sementara bansos mulai diedarkan pada Rabu (13/11).

    Keputusan ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, kecuali daerah yang sedang menghadapi bencana alam, seperti wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Kecuali daerah-daerah yang sedang tertimpa bencana, seperti letusan di Flores Timur. Kalau yang lain ditunda dulu,” ujar Bima, sebagaimana mengutip dari ANTARA.

    BACA JUGA: Jadwal Pencairan Saldo Dana Bansos KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 4 Bulan November 2024

    Bima Arya menegaskan bahwa penghentian sementara ini berlaku untuk semua jenis bansos, termasuk bansos bahan pokok dan bantuan lainnya.

    Keputusan ini bertujuan untuk menjaga netralitas dan menghindari potensi manipulasi politik menjelang Pilkada.

    “Pengecualian hanya pada daerah bencana. Setelah tahapan Pilkada selesai, pada 27 November, bansos akan kembali disalurkan,” tambahnya.

    Keputusan ini sebelumnya disetujui oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI dan sejumlah pejabat daerah pada Senin (11/11).

    Dalam rapat tersebut, anggota Komisi II DPR RI, Deddy Sitorus, mengusulkan agar penyaluran bansos dihentikan sementara waktu untuk memastikan kompetisi dalam Pilkada berlangsung adil.

    “Kalau bisa semua bansos dihentikan dulu sampai 27 November supaya semua yang bertarung equal, tidak ada yang diuntungkan,” ujar Deddy Sitorus.

    Tito Karnavian langsung merespons positif usulan tersebut dengan menyatakan bahwa langkah ini merupakan keputusan yang bijak untuk mencegah delegitimasi hasil Pilkada.

    BACA JUGA: Cara Cek Bansos PKH 2024 di Aplikasi Cek Bansos, Ini Jadwal Pencairannya

    Penghentian sementara bansos ini dapat berdampak pada masyarakat yang selama ini bergantung pada bantuan pemerintah.

    Namun, Kemendagri menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga netralitas dan transparansi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.