Topik: Bantuan Sosial

  • DKI pastikan pencairan KJP Plus dan KJMU Tahap II 2024 tepat sasaran

    DKI pastikan pencairan KJP Plus dan KJMU Tahap II 2024 tepat sasaran

    Seorang siswi menunjukkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus di Jakarta, Rabu (20/3/2024). ANTARA/HO-Pemprov DKI

    DKI pastikan pencairan KJP Plus dan KJMU Tahap II 2024 tepat sasaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 16 Desember 2024 – 00:35 WIB

    Elshinta.com – Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta memastikan pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) Tahap II Tahun 2024 tepat sasaran kepada penerima manfaat.

    Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Sarjoko mengatakan bahwa pencairan dana secara bertahap kepada 523.622 siswa peserta KJP Plus dan 15.648 mahasiswa peserta KJMU.

    “Penyaluran bansos pendidikan berjalan lancar. Dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh penerima untuk keperluan yang berkaitan langsung dengan pendidikan seperti biaya pendidikan, pembelian buku pelajaran atau alat tulis, biaya transportasi, dan bahan perlengkapan belajar,” kata Sarjoko di Jakarta, Minggu.

    Sarjoko menjelaskan bahwa bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus-menerus, serta harus tepat sasaran dalam rangka memberikan perlindungan sosial bagi keluarga tidak mampu.

    Pada Tahap II Tahun 2024 ini, tidak semua pemohon KJP Plus dan KJMU ditetapkan sebagai penerima.

    Ia lantas memerinci terdapat peserta didik yang tidak memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan sosial biaya pendidikan melalui KJP Plus Tahap II Tahun 2024 yang disebabkan antara lain:
    1. Tidak termasuk dalam kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu.
    2. Mengundurkan diri atas kemauan pribadi.
    3. Memiliki kendaraan roda empat (mobil).
    4. Memiliki aset berupa tanah atau bangunan dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di atas Rp 1 miliar.
    5. Melanggar larangan sebagai penerima bantuan sosial KJP Plus.

    Demikian pula terdapat mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan sosial peningkatan mutu pendidikan melalui KJMU Tahap II Tahun 2024 yang disebabkan antara lain:
    1. Tidak termasuk dalam kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu.
    2. Penerima lanjutan lebih dari 10 semester.
    3. Memiliki kendaraan roda empat (mobil).
    4. Memiliki aset berupa tanah atau bangunan dengan NJOP diatas Rp 1 miliar.
    5. Melanggar larangan sebagai penerima bantuan sosial KJMU.
    6. Pendaftar baru lebih dari semester empat.
    7. Menerima bantuan lain yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
    8. Capaian IPK dua semester berturut-turut di bawah standar minimal.
    9. Bukan warga DKI Jakarta.

    “Pemerintah tentunya menginginkan bansos di bidang pendidikan ini dapat meningkatkan mutu pendidikan pelajar di Jakarta yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan demikian, warga Jakarta mendapatkan pendidikan berkualitas untuk membangun Generasi Emas 2045,” kata Sarjoko.

    Sumber : Antara

  • PosIND Lanjutkan Penyaluran Atensi Yapi di Semarang, Penerima Terbantu Meringankan Biaya Pendidikan

    PosIND Lanjutkan Penyaluran Atensi Yapi di Semarang, Penerima Terbantu Meringankan Biaya Pendidikan

    Semarang: Penyaluran bantuan sosial Atensi Yapi kepada anak yatim, piatu, dan yatim piatu terus dilakukan oleh Kementerian Sosial melalui PT Pos Indonesia (Persero). Salah satu perusahaan BUMN tertua yang kini dikenal dengan brand PosIND itu melanjutkan penyaluran Atensi Yapi di Semarang, Jawa Tengah.
     
    Mengenai penyaluran Atensi Yapi di Semarang ini dijelaskan oleh EGM KCU Semarang Rusdy Hendra Sanjaya bahwa jumlah penerima bantuan di wilayahnya mencapai lebih dari 15 ribu.
     
    “Jumlah penerima lebih kurang di atas 15 ribu kalau di wilayah kami. Untuk posisi saat ini, boleh dikatakan sudah selesai karena kebetulan selesainya hari ini. Ada status yang sukses banyak, ada yang gagal bayar. Kalau yang gagal bayar itu lebih kepada penerima yang bersangkutan  sudah lulus, ada juga  yang bersangkutan sudah pindah. Jadi, sisa gagal bayar ini lebih kepada faktor-faktor bukan tidak disalurkan, tapi karena faktor penerimanya,” kata Rusdy.
     

     
    Dalam menyalurkan Atensi Yapi ini mekanisme yang dilakukan PosIND melalui tiga cara, yaitu penyaluran melalui loket Kantorpos, komunitas, dan pengantaran langsung ke penerima bantuan (door to door). Sebelum memulai penyaluran, pihak PosIND berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait.
     
    “Sehingga kita bisa menentukan jadwal, kemudian mekanismenya seperti apa. Kalau persiapan awalnya biasa sudah cetak dana, cetak pengumuman, dan kami informasikan kepada pendamping. Kemudian kita siapkan secara teknis, sumber dayanya,” ucapnya.
     
    Mengenai penyaluran Atensi Yapi dilakukan melalui PosIND, Rusdy mengatakan hal ini sudah tepat. Sebab, PosIND memiliki ribuan Kantorpos yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga penyaluran dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.
     
    “Karena kita memang ditugasi, dan kebetulan outlet kita juga banyak, kita berharap pemerintah akan memberi penugasan selanjutnya kepada kita. Dan kita bisa melaksanakan penugasan ini tidak sebatas dari jenis bantuan Yapi saja. Kita bisa dibilang sudah berpengalaman dan sanggup melaksanakan penyaluran bansos,” tuturnya. 
     

    Sukses penyaluran bansos Atensi Yapi ini tentu tak lepas dari peran para petugas di lapangan yang disebut juru bayar. Mereka merupakan ujung tombak penentu bantuan sampai ke tangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
     
    Salah satu petugas juru bayar, yaitu Hanif. Ia menuturkan pengalamannya selama menjalankan tugas pengantaran langsung ke rumah KPM (door to door).
     
    “Pengalamannya menyenangkan, bisa membantu penyaluran Yapi, serta bisa membantu Kantorpos untuk menyalurkan bantuan ini. KPM yang kita datangi ke rumah biasanya merasa senang. Sebab dengan bantuan ini bisa untuk tambah-tambah membeli buku, dan keperluan sekolah,” tuturnya.
     
    Hanif melanjutkan bercerita. Dalam menyalurkan bantuan Atensi Yapi ke rumah penerima, ia kerap dibantu oleh petugas PSM (Pekerja Sosial Masyarakat).
     
    “Saya memastikan dari kelurahan dan dari PSM yang bisa mengantarkan ke rumah KPM-nya tersebut dan bisa mengantarkan bantuan itu ke penerima yang berhak. Saya senang bisa membantu orang dan sesuatu kebanggaan saya bisa menjadi petugas penyalur bantuan sosial Yapi ini,” ujarnya.
     
    Hanif menilai para penerima bantuan Atensi Yapi ini memang sudah selayaknya dibantu. Sebab, mereka merupakan anak-anak tanpa orang tua lengkap.
     
    “Saya lihat sendiri mereka anak-anaknya enggak punya ayah papa ibu lagi, hidupnya ada orang lain. Kasihan. Itu makanya saya, pekerjaan ini buat saya itu amal. Menurut saya mereka berhak menerima, karena penerima ini sudah yatim piatu atau orang tuanya sudah meninggal semua. Kadang di sini ikut neneknya, ikut omnya, atau saudara yang terdekat. Ya, semoga bantuan ini terus berlanjut karena bisa meringankan beban mungkin neneknya, atau omnya yang sudah membantu membesarkan penerima tersebut. Semoga program ini jalan terus. Semakin banyak anak-anak yang bisa berbantu dengan program ini,” tuturnya.
     

     
    Mengenai tantangan yang dihadapi dalam proses penyaluran Atensi Yapi, Hanif menuturkan KPM yang hendak ditemui kadang sulit dihubungi dan alamatnya susah dicari.
     
    “Kesulitannya mungkin jika KPM-nya didatangi tidak ada dan sulit dihubungi. Setelah sampai rumah si KPM tersebut masih sekolah atau bepergian.  Solusinya, saya mencari petugas kelurahan atau PSM untuk bisa janjian supaya tidak gagal bayar atau tidak ketemu KPM tersebut,” katanya.
     
    Hanif berharap bantuan Atensi Yapi tersebut dapat tersalurkan kepada seluruh penerima dan bermanfaat membantu meringankan beban ekonomi penerima.
     
    “Harapannya bisa 100 persen dan harapannya juga bisa bermanfaat bagi penerima bantuan ini,” ucapnya.
     

     
    Sementara itu salah satu penerima bantuan Atensi Yapi, Rizki, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diterimanya.
     
    “Terima kasih bantuannya kepada pemerintah. Bantuan ini bermanfaat, karena saya dapat membeli peralatan sekolah dan buku-buku untuk menulis,” ucap Rizki.
     
    Untuk diketahui, bantuan sosial (bansos) Atensi Yatim Piatu (Yapi) merupakan program pemerintah yang dirancang untuk memberi dukungan finansial kepada anak-anak yang telah kehilangan orang tuanya. Dengan adanya bansos Atensi Yapi, pemerintah berupaya meringankan beban hidup anak yatim piatu, serta memastikan mereka mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan mendasar lainnya.
     
    Bantuan Atensi Yapi disalurkan kepada penerima manfaat berupa uang tunai sebesar Rp200 ribu per bulan. Dana tersebut biasanya dicairkan secara kumulatif dan bertahap dengan jadwal dua bulan atau tiga bulan sekali. Dengan begitu, setiap penerima akan mendapatkan nominal dana bansos sebesar Rp400 ribu atau Rp600 ribu dalam sekali pencairannya. Jika ditotal selama satu tahun penuh, maka penerima manfaat bansos Atensi Yapi 2024 memperoleh bantuan senilai total Rp2,4 juta.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Bansos Atensi Yatim Piatu Rp 2,4 Juta per Tahun Disebar di Semarang – Page 3

    Bansos Atensi Yatim Piatu Rp 2,4 Juta per Tahun Disebar di Semarang – Page 3

    Mengenai tantangan yang dihadapi dalam proses penyaluran Atensi Yapi, Hanif menuturkan KPM yang hendak ditemui kadang sulit dihubungi dan alamatnya susah dicari.

    “Kesulitannya mungkin jika KPM-nya didatangi tidak ada dan sulit dihubungi. Setelah sampai rumah si KPM tersebut masih sekolah atau bepergian.  Solusinya, saya mencari petugas kelurahan atau PSM untuk bisa janjian supaya tidak gagal bayar atau tidak ketemu KPM tersebut,” katanya.

    Hanif berharap bantuan Atensi Yapi tersebut dapat tersalurkan kepada seluruh penerima dan bermanfaat membantu meringankan beban ekonomi penerima.

    “Harapannya bisa 100 persen dan harapannya juga bisa bermanfaat bagi penerima bantuan ini,” ucapnya.

    Sementara itu salah satu penerima bantuan Atensi Yapi, Rizki, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diterimanya.

    “Terima kasih bantuannya kepada pemerintah. Bantuan ini bermanfaat, karena saya dapat membeli peralatan sekolah dan buku-buku untuk menulis,” ucap Rizki.

    Untuk diketahui, bantuan sosial (bansos) Atensi Yatim Piatu (Yapi) merupakan program pemerintah yang dirancang untuk memberi dukungan finansial kepada anak-anak yang telah kehilangan orang tuanya. Dengan adanya bansos Atensi Yapi, pemerintah berupaya meringankan beban hidup anak yatim piatu, serta memastikan mereka mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan mendasar lainnya.

    Bantuan Atensi Yapi disalurkan kepada penerima manfaat berupa uang tunai sebesar Rp200 ribu per bulan. Dana tersebut biasanya dicairkan secara kumulatif dan bertahap dengan jadwal dua bulan atau tiga bulan sekali.

    Dengan begitu, setiap penerima akan mendapatkan nominal dana bansos sebesar Rp400 ribu atau Rp600 ribu dalam sekali pencairannya. Jika ditotal selama satu tahun penuh, maka penerima manfaat bansos Atensi Yapi 2024 memperoleh bantuan senilai total Rp2,4 juta.

  • Romahurmuziy Minta Elite PPP Tobat Nasuhah karena Gagal di Pemilu 2024, Wasekjen PPP: Maling Jangan Teriak Maling

    Romahurmuziy Minta Elite PPP Tobat Nasuhah karena Gagal di Pemilu 2024, Wasekjen PPP: Maling Jangan Teriak Maling

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Elite Partai Persatuan Pembangun (PPP) tampaknya tidak nyaman dengan pernyataan yang dilontarkan Mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy terkait dengan kondisi partai saat ini.

    Sebelumnya, Romahurmuziy meminta agar pimpinan partai saat ini beserta seluruh jajaran pengurus melakukan tobat nasuhah karena tidak lolos parlemen di Pemilu 2024.

    Merespons hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP, Rapih Herdiansyah menyebut, dalam kondisi PPP saat ini, sepatutnya semua harus introspeksi, tidak saling menyalahkan.

    “Justru yang harus melakukan tobatan nasuhah adalah dia yang menggoreskan citra buruk bagi PPP. Bagaimana seorang ketua umum bermasalah dengan kasus korupsi ditangkap KPK beberapa hari menjelang Pemilu,” ujar dia dalam siaran persnya, Minggu (15/12).

    Menurut dia, hal itu yang mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap PPP menjadi menurun. “Sejak itu citra PPP rusak. Mas Rommy harus introspeksi diri dalam-dalam. Maling jangan teriak maling,” tutur Rapih.

    Tak hanya kasus korupsi Rommy yang membuat citra buruk bagi PPP, manuver dan tindakan politik serta pernyataan-pernyataan Romahurmuziy pun banyak merugikan PPP.

    Rapih mengungkapkan beberapa tindakan Rommy yang kontroversi dan merugikan PPP. Seperti tindakan merevisi doa Kiai Mbah Moen hingga pernyataan yang kurang elok di publik.

    Contoh pernyataannya, Rommy menyinggung soal politisasi bansos menjelang Pemilu 2024 dan mengatakan ‘monyet’ jika dibekali Rp492 triliun bisa menjadi presiden.

    “Itu kan sangat merendahkan martabat seseorang, keluar dari mulut seseorang yang membawa lambang partai Kabah. Politisi sejati itu yang dipakai otaknya, bukan cuma omon-omon. Istilahnya mulutmu harimaumu,” ujar Rapih.

  • New Honda Scoopy Resmi Diperkenalkan di Jawa Barat

    New Honda Scoopy Resmi Diperkenalkan di Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku Main Dealer Sepada Motor dan Suku Cabang Honda di Jawa Barat resmi perkenalkan New Honda Scoopy, di sekitar area Jalan Diponegoro, Gedung Sate, Bandung, Sabtu (14/12/2024).

    Generasi terbaru dari salah satu skutik terlaris yang kini hadir dengan desain lebih stylish, karakter unik, serta fitur modern semakin memperkuat identitasnya sebagai skutik fashionable yang siap mencuri perhatian pecinta skutik di Indonesia.

    Chief Operating Officer DAM, Lerri Gunawan, menyampaikan bahwa Honda Scoopy telah menjadi salah satu skutik terfavorit di Indonesia selama lebih dari satu dekade berkat daya tariknya yang unik dan fashionable.

    “Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, Honda Scoopy telah terjual lebih dari 1,2 juta unit terjual di Jawa Barat, mencerminkan tingginya kepercayaan dan antusiasme konsumen di wilayah ini,” kata Lerri.

    BACA JUGA:Minimal Main 5 Menit Klaim Rp150.000/Hari di Game Penghasil Uang 2024

    Diakuinya, Generasi terbaru Honda Scoopy hadir dengan desain dan
    fitur modern yang tidak hanya memberikan kenyamanan berkendara, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup ekspresif yang mencerminkan karakter penggunanya sebagai trendsetter dan pusat perhatian.

    “Peluncuran generasi terbaru Honda Scoopy di Gedung Sate Bandung menjadi momen istimewa yang menguatkan komitmen kami untuk terus menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus memberikan pengalaman yang berkesan bagi para pecinta Honda Scoopy di Jawa Barat,” ungkapnya.

    Sejalan dengan komitmen tersebut, New Honda Scoopy hadir sebagai salah satu inovasi unggulan dengan konsep Totally Unique. Yang telah melalui lima kali pengembangan sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010.

    Generasi terbaru ini memiliki desain terkini pada beberapa bagian yang semakin memperkuat tampilan ikoniknya. Sistem pencahayaan yang semakin fokus kini menggunakan LED dengan desain teknologi crystal block yang unik dan modern, serta membantu visual pengendara di jalan raya.

    BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 dan Kartu Sembako 2024 Sudah Cair, Cek Nama Penerima di Aplikasi Cek Bansos

    Pada area kemudi, model ini memiliki tampilan yang semakin berbeda dengan desain Digital Panel Meter berkesan modern, area handle cover yang kini tertutup, serta USB Type-C Charger yang semakin mempermudah mobilitas harian penggunanya. Pembaruan pada tampilan dari velg berdesain palang pun membuat kesan skutik fashionable ini kental dengan nuansa retro.

  • Bansos PKH Tahap 4 dan Kartu Sembako 2024 Sudah Cair, Cek Nama Penerima di Aplikasi Cek Bansos

    Bansos PKH Tahap 4 dan Kartu Sembako 2024 Sudah Cair, Cek Nama Penerima di Aplikasi Cek Bansos

    JABAR EKSPRES – Kabar baik bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sebab bansos PKH tahap 4 dan bantuan kartu sembako 2024 sudah cair, segera cek nama penerima di aplikasi Cek Bansos.

    Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap 4 dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako untuk periode November dan Desember 2024.

    Bagi Anda yang ingin memastikan apakah nama Anda terdaftar sebagai penerima, berikut tata cara lengkap untuk mengakses aplikasi Cek Bansos dan informasi pencairan terbaru.

    Aplikasi Cek Bansos adalah platform resmi yang dirilis oleh Kementerian Sosial RI untuk membantu masyarakat memverifikasi status penerimaan bantuan sosial.

    BACA JUGA: Ada Kendala Cairkan Bansos PKH Tahap 4 dan Kartu Sembako 2024? Begini Solusinya

    Melalui aplikasi ini, Anda dapat mengecek daftar penerima Bansos PKH dan Kartu Sembako, melaporkan jika terdapat penerima yang tidak memenuhi syarat, dan mengusulkan keluarga yang layak mendapatkan bantuan.

    Cara Akses Aplikasi Cek Bansos

    Berikut langkah-langkah untuk mengakses informasi bantuan sosial melalui aplikasi Cek Bansos.

    1. Unduh aplikasi Cek Bansos, aplikasi tersedia di Google Play Store untuk pengguna Android.

    2. Pastikan Anda mengunduh aplikasi resmi dari Kementerian Sosial untuk menghindari aplikasi palsu.

    3. Lakukan registrasi akun, dengan masukkan data diri lengkap, seperti NIK, nama sesuai KTP, dan alamat email.

    4. Buat kata sandi yang aman untuk login ke aplikasi.

    5. Setelah login, pilih menu “Cek Bansos”.

    6. Masukkan data provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa tempat Anda tinggal.

    7. Hasil pencarian akan menunjukkan apakah Anda terdaftar sebagai penerima Bansos PKH atau Kartu Sembako.

    BACA JUGA: Bawa Dokumen ini untuk Cairkan Bansos KLJ Kartu Lansia Jakarta Tahap 4 di Teller Bank DKI

    Jadwal Pencairan Bansos PKH Tahap 4 dan Kartu Sembako 2024

    Bansos PKH Tahap 4 dan Kartu Sembako sudah mulai dicairkan sejak 11 Desember 2024.

    Bansos PKH diberikan kepada keluarga miskin yang memenuhi kriteria tertentu, seperti memiliki anak usia sekolah, ibu hamil, atau lansia.

    Masing-masing kategori penerima akan mendapatkan dana bantuan yang berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhan.

  • Bansos Atensi Yatim Piatu Dicairkan Door to Door – Page 3

    Bansos Atensi Yatim Piatu Dicairkan Door to Door – Page 3

    Maya juga mengungkapkan proses Dimas mendapat bantuan ini. Awalnya, dia mendapat informasi dari kelurahan bahwa Dimas menjadi penerima manfaat dari bantuan ini.

    Proses mendapatkan bantuan ini pun tak sulit. Maya sebagai wali Dimas diminta untuk menunjukkan berkas-berkas seperti kartu keluarga (KK), kartu identitas anak (KIA), dan akte kelahiran Dimas.

    “Insyaallah tidak. Soalnya kita sudah punya semua data-datanya. Jadi kita langsung aja ke Kantorpos,” tutur Maya.

    Ungkapan bahagia juga dilontarkan Dimas. Ia menilai bantuan ini sangat bermanfaat baginya memenuhi kebutuhan sekolah.

    “Kepentingan sekolah, buat bayar buku, seragam dan lain-lain,” ungkapnya.

    Dimas juga berharap agar bantuan ini bisa dilanjutkan pemerintah. Bahkan, bantuannya juga bisa ditambahkan berupa keperluan sekolah.

    “Saya berharap bisa mendapatkan bantuan dalam bentuk lain seperti seragam, sepatu, buku, tas. Enggak harus uang,” lanjutnya.

     

  • Permudah KPM, PosIND Salurkan Bansos Atensi Yapi secara Door to Door

    Permudah KPM, PosIND Salurkan Bansos Atensi Yapi secara Door to Door

    Banyuwangi: Kementerian Sosial (Kemensos) melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) Atensi Yapi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebanyak 1.695 anak yatim, piatu, dan yatim piatu (Yapi) mendapatkan bantuan tersebut.
     
    Berbagai upaya dilakukan Kemensos agar penyaluran berjalan lancar dan target terpenuhi. Salah satunya dengan melakukan sinergi dengan PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND. Proses penyaluran bantuan Atensi Yapi dipersiapkan PosIND dengan matang. 
     
    Dalam realisasi penyaluran bansos ini, Kantorpos Banyuwangi melakukan tiga mekanisme. Ketiganya yaitu, penyaluran melalui loket Kantorpos, komunitas, dan pengantaran langsung ke penerima bantuan (door to door).
    Pembayaran door to door menjadi salah satu cara yang berperan penting untuk lancarnya penyaluran bansos Atensi Yapi ini. Dengan metode ini, bansos Atensi Yapi ini tersalurkan tepat sasaran dan makin akurat.
     

    Manfaat door to door ini pun dirasakan salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) bernama Dimas Ahmad Setiawan. Pemuda berusia 16 tahun yang duduk di kelas X SMKN 1 Glagah itu mengaku terbantu dengan adanya penyaluran ini.
     
    “Alhamdulillah sekali bantuan untuk Dimas diantar door to door enggak pernah. Baru kali ini kami dikunjungi dari pihak Kantorpos dan sangat membantu saya kalau seandainya saya lagi sibuk. Jadi bisa mewakili saya langsung datang ke sini. Intinya sangat meringankan saya,” ujar wali dari Dimas, Maya Safitri.
     
    Maya juga mengatakan bantuan ini juga sangat bermanfaat bagi Dimas untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya dan sehari-hari.
     
    “Alhamdulillah membantu. Dari segi apapun itu. Dari sekolahnya kalau seandainya pihak sekolah ataupun Dimas juga lagi butuh sepatu, buku, dan lain-lain. Kadang juga buat kebutuhan sehari-hari, contohnya untuk membeli beras atau sembako. Alhamdulillah, bisa ter-cover semua,” kata Maya.
     
    Maya juga mengungkapkan proses Dimas mendapat bantuan ini. Awalnya, dia mendapat informasi dari kelurahan bahwa Dimas menjadi penerima manfaat dari bantuan ini. 
     
    Proses mendapatkan bantuan ini pun tak sulit. Maya sebagai wali Dimas diminta untuk menunjukkan berkas-berkas seperti kartu keluarga (KK), kartu identitas anak (KIA), dan akte kelahiran Dimas.
     

    Dimas, penerima bansos Atensi Yapi (Foto:Dok.PosIND)
     
    “InsyaAllah tidak. Soalnya kita sudah punya semua data-datanya. Jadi kita langsung aja ke Kantorpos,” tutur Maya.
     
    Ungkapan bahagia juga dilontarkan Dimas. Ia menilai bantuan ini sangat bermanfaat baginya memenuhi kebutuhan sekolah.
     
    “Untuk kepentingan sekolah, buat bayar buku, seragam dan lain-lain,” tuturnya.
     
    Dimas juga berharap agar bantuan ini bisa dilanjutkan pemerintah. Bahkan, bantuannya juga bisa ditambahkan berupa keperluan sekolah.
     
    “Saya berharap bisa mendapatkan bantuan dalam bentuk lain seperti seragam, sepatu, buku, tas. Enggak harus uang,” katanya.
     

    Penyaluran Door to Door Lancar

    Kesuksesan penyaluran door to door di Banyuwangi tak lepas dari peran Kantorpos yang ditunjuk sebagai penyalur bantuan. Selama melaksanakan tugas penyaluran, mereka mempersiapkan berbagai strategi dan mekanisme. Salah satunya, menunjuk juru bayar dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan.
     

    “Alhamdulillah, pengalaman saya selama ini mengantarkan bantuan door to door lancar semua. Semua juga bisa dikoordinasi dengan bagus,” kata juru bayar Kantorpos Banyuwangi, Tomi Regal Nanta.
     
    “Pertama-tama koordinasi dengan aparat desa setempat untuk memastikan ada atau tidaknya penerima di wilayah tersebut. Kalau sudah kita langsung menuju ke rumahnya, terus kita pastikan lagi data dengan yang di danom, apakah sudah sesuai atau belum?” kata Tomi.
     
    Tomi juga bahagia melihat penyaluran ini bisa disalurkan dengan baik dan tepat sasaran.
     
    “Alhamdulillah, seperti contoh yang barusan, penerima sangat senang sekali dengan adanya bantuan door to door. Mereka termudahkan karena enggak perlu ke Kantorpos karena ada tim langsung terjun ke lapangan,” tambahnya.
     
    Tomi berharap ke depannya bantuan ini bisa terus dilaksanakan dan penyalurannya bisa lebih tepat sasaran ke orang yang benar-benar membutuhkan.
     
    “Semoga ke depannya pemerintah masih bisa mempercayakan bantuan ini lewat Kantorpos,” tuturnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Djarot PDI-P Sebut Ada Daerah Belum Siap Laksanakan Pilkada Langsung

    Djarot PDI-P Sebut Ada Daerah Belum Siap Laksanakan Pilkada Langsung

    Djarot PDI-P Sebut Ada Daerah Belum Siap Laksanakan Pilkada Langsung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPP PDI-P
    Djarot Saiful Hidayat
    menilai, tidak semua daerah di Indonesia siap melaksanakan pemilihan kepala daerah (
    pilkada
    ) yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
    Menurut Djarot, daerah-daerah yang memiliki indeks demokrasi rendah dapat memberlakukan pemilihan kepala daerah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (
    DPRD
    ).
    “Ada beberapa wilayah yang mungkin masih belum siap untuk bisa dilakukan secara langsung, itu bisa dijadikan variasi bahwa dia bisa dipilih oleh DPRD bagi wilayah-wilayah atau daerah-daerah yang misalnya indeks demokrasinya itu masih rendah. Misalnya begitu,” kata Djarot di Jakarta International Expo, Sabtu (14/12/2024) malam.
    Djarot berpandangan, pemilihan kepala daerah lewat DPRD dapat meminimalisasi praktik politik yang boros anggaran.
    Ia juga menilai praktik intervensi dari aparat maupun partai politik terhadap masyarakat juga dapat ditekan apabila kepala daerah dipilih oleh DPRD.
    “Bagaimana bansos itu digelontorkan terus-menerus agar menguntungkan kandidat-kandidat tertentu. Bagaimana proses perhitungan suara dan sebagainya, kemarin terjadi misalkan di Papua sampai sekarang itu masih ada keributan,” kata dia.
    Namun, Djarot menekankan, daerah-daerah dengan indeks demokrasi tinggi seperti DKI Jakarta semestinya dapat melaksanakan pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat.
    Mantan gubernur Jakarta ini juga menegaskan, pemerintah maupun DPR RI perlu mengkaji secara mendalam, termasuk dampak rentetan jika sistem Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia diubah.
    “Maka ini perlu kita evaluasi secara langsung termasuk bagi para penyelenggara dan pemberian sanksi diskualifikasi bagi mereka-mereka yang melanggar,” kata Djarot.
    Ia menambahkan, PDI-P belum melakukan kajian mendalam terkait wacana untuk mengevaluasi sistem pilkada.
    “Secara partai itu belum melakukan kajian secara mendalam, dan nanti kajian secara mendalamnya itu akan disampaikan melalui fraksi kita di DPR RI,” kata Djarot.
    Diberitakan sebelumnya, Presiden
    Prabowo Subianto
    menilai sistem pilkada di Indonesia terlalu mahal.
    Ia menyebutkan, ada puluhan triliun uang yang keluar hanya dalam waktu 1-2 hari saat
    Pilkada
    .
    “Berapa puluh triliun habis dalam 1-2 hari, dari negara maupun dari tokoh-tokoh politik masing-masing, ya kan?” kata Prabowo dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Kamis (12/12/2024) malam.
    Ia lantas membandingkan sistem tersebut dengan negara tetangga lain seperti Malaysia, Singapura, dan India yang menurutnya lebih efisien karena kepala daerah tidak dipilih langsung oleh rakyat.
    “Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, DPRD itu lah yang milih gubernur milih bupati. Efisien enggak keluar duit, efisien,” ucap Prabowo.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai pelantikan, Pramono prioritaskan masalah bansos

    Usai pelantikan, Pramono prioritaskan masalah bansos

    Sabtu, 14 Desember 2024 19:34 WIB

    ANTARA – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung memprioritaskan penyelesaian masalah bantuan sosial (bansos) setelah proses pelantikan sebagai gubernur pada Februari mendatang. Menurutnya, permasalahan bansos menjadi sangat penting karena selama hampir dua tahun Jakarta tidak memiliki gubernur definitif. (Yogi Rachman/Arif Prada/Ahmad Faishal Adnan)