Topik: Bantuan Sosial

  • Pertumbuhan Tinggi dan Berkualitas, Mungkinkah?

    Pertumbuhan Tinggi dan Berkualitas, Mungkinkah?

    Sejak 2013 hingga 2024, angka yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkutat di level 5 persenan. Data terbaru BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persn sepanjang 2024. Pertumbuhan ekonomi 5 persenan ini belum bisa menjadi pijakan yang memadai menuju high income country di 2045.

    Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada masa pemerintahannya, perekonomian nasional bisa tumbuh mencapai 8 persen. Mungkinkah hal itu tercapai? Tentu saja obsesi beliau sangat mungkin tercapai namun harus disertai dengan sejumlah perbaikan di sektor sektor strategis.

    Di sisi lain, kita juga perlu memberi pertimbangan kepada Presiden Prabowo, bahwa agenda pertumbuhan tinggi hendaknya menyertakan seluruh rakyat untuk menikmati kue ekonomi. Tidak ada yang tertinggal di antara mereka dalam pembangunan.

    Dengan demikian pekerjaan rumah kita ada dua hal, pertama; keluar dari jebakan pertumbuhan lima persenan, kedua; mengoreksi pertumbuhan ekonomi dengan model rembesan ke bawah (trickle down effect) yang diperkenalkan oleh Albert Hirschman, dan dijalankan oleh Presiden Ronald Reagen di Amerika Serikat (AS). Sejak Orde Baru hingga kini, kebijakan ini terus kita jalankan.

    Model kebijakan ekonomi yang memberikan insentif ekonomi bagi kalangan atas, oleh Hirschman diyakini akan memberikan spillover effect positif. Asumsi ini mengandaikan, bila perekonomian kelas atas tumbuh karena berbagai kemudahan akan membuka lapangan kerja baru. Pilihan kebijakan seperti ini menyisakan masalah, sebab laju pertumbuhan ekonomi kelas atas yang mendapat insentif jauh lebih besar dibandingkan golongan menengah bawah. Menengah bawah hanya menerima rembesan ekonomi yang terbatas.

    Angka statistik membuktikan angka rasio gini Indonesia tergolong tinggi dengan menjalankan model kebijakan trickle down effect. Rasio gini di akhir orde baru mencapai 0.33, dan kritikus ekonomi saat itu sudah membunyikan suara kesenjangan sosial kita tinggi. Paska orde baru hingga kini, rasio gini tidak pernah turun dibawah 0.33, bahkan pernah mencapai 0.437 di 2013. Sepuluh tahun terakhir, rasio gini di rentang 0,38 hingga 0,40, artinya kesenjangan sosial masih tinggi.

    Pembuktian kedua bisa kita gunakan analisa Thomas Piketty tentang ketidaksetaraan terjadi bila kekayaan privat berkembang lebih cepat dari pendapatan nasional. Data credit Suisse, 2022 menunjukkan 66,8 persen penduduk Indonesia dewasa memiliki kekayaan di bawah 10 ribu USD, dikelompok atas, sebanyak 2 persen penduduk dengan kekayaan 100 ribu–1 juta USD, dan sebanyak 0,1 persen penduduk dewasa dengan kekayaan diatas 1 juta USD. Rasio gini kekayaan makin senjang, mencapai skor 0,78.

    Pertumbuhan Inklusif
    Saya mengapresiasi berbagai kebijakan yang ditempuh oleh Presiden Prabowo dalam mengonsolidasikan sumber-sumber anggaran pembangunan agar pertumbuhan ekonomi bisa melampaui target APBN 2025 sebesar 5,2 persen. Lebih dari itu, pertumbuhan ekonominya agar lebih inklusif. Terbaru melalui instruksi presiden (inpres), pemerintah melakukan langkah efisiensi belanja negara. Dengan demikian, APBN diharapkan lebih fokus untuk membiayai program-program strategis, seperti; perbaikan gizi anak, kesehatan, pendidikan, kemandirian pangan, dan energi.

    Dengan program gizi dan pendidikan yang baik, permintaan tenaga kerja sehat dan terdidik di pasar tenaga kerja bisa kita penuhi. Tentu ini bukan program sekali jadi, akan tetapi harus berkelanjutan. Bila dijalankan secara massif dan sistematis, maka outcome-nya untuk mendapatkan tenaga kerja berkualitas bisa diharapkan lebih cepat.

    Menyelam sambil minum susu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hendaknya bisa dijalankan lebih inklusif. Badan Pangan Nasional (Bapanas) dapat mengorganisir para pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di tiap-tiap wilayah. Dengan standar produk dan layanan yang telah ditetapkan, mereka dapat menjadi pemasok MBG. Langkah ini bisa menjadi penggerak kebangkitan UMK yang berjumlah lebih dari 65 juta, serta mendongkrak daya beli menengah bawah yang terus menurun sejak paska pandemi.

    Pada sektor hulu, Program MBG dapat mendorong permintaan kebutuhan bahan makanan. Dengan demikian Bapanas juga bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dan desa untuk menata rantai pasoknya di tiap-tiap wilayah. Permintaan berskala besar ini akan memberi nyawa rangkap bagi para petani dan peternak lokal. Dari sisi subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemerintah bisa fokuskan pada petani, peternak dan UMK yang menopang Program MBG ini. Program MBG juga bisa menjadi pijakan awal kita memulai kemandirian pangan nasional.

    Selain itu, jika langkah besar ini bisa diorganisir dengan baik, dengan sendirinya akan mengurangi alokasi subsidi program bantuan sosial, yang alokasinya sangat besar dalam 10 tahun terakhir namun tidak membawa dampak pemberdayaan dan malah menjelma menjadi alat politik.

    Di luar APBN, tampaknya Presiden Prabowo juga mendorong konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya, pembentukan super holding Danantara. Danantara bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, sebab dengan capital expenditure (capex) yang besar dari Danantara lebih memungkinkan mengelola arah investasi strategis, setidaknya untuk membangkitkan industri nasional.

    Dua kata kunci dari Danantara; investasi dan industrialisasi yang terarah. Langkah ini bisa menjadi tonggak penting bagi perluasan program hilirisasi yang dikelola langsung oleh BUMN. Namun, sasarannya harus fokus, yakni pengelolaan sumber daya alam menjadi barang industri yang menjadi rantai pasok global.

    Saya berkeyakinan, jika dua pilar APBN dan BUMN programnya dapat teroganisasi dengan baik, maka kita bisa meraih dual hal sekaligus, yakni pertumbuhan ekonomi tinggi, keluar dari jebakan 5 persenan, dan pertumbuhan ekonomi yang di topang oleh para pelaku ekonomi arus bawah hingga menengah, dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi kita jauh lebih inklusif.

    Said Abdullah,
    Ketua Bidang Sumber Daya DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

  • Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat, Imbas Kelas Menengah Tertekan?

    Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat, Imbas Kelas Menengah Tertekan?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi tercatat terus melambat dalam dua tahun terakhir. Para ekonom meyakini ketidakberpihakan pemerintah terhadap kelas menengah menjadi penyebab utamanya.

    Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 5,31%, sedangkan pada 2023 sebesar 5,05%. Lalu, pada tahun lalu, meski masih berada pada level 5%, tetapi melambat ke 5,03%.

    Selama ini, konsumsi rumah tangga kerap menjadi komponen terbesar pembentuk produk domestik bruto (PDB). Misalnya pada 2024, distribusi konsumsi rumah tangga mencapai 54,04% terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Secara historis, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak pernah lebih dari 5% sejak 2020. Selama itu juga, pertumbuhan konsumsi rumah tangga kerap di bawah pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

    Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto meyakini belakangan beban hidup masyarakat kelas menengah semakin besar.

    Perbesar

    Sumber: BPS

    Masalahnya, kelas menengah merupakan kelompok masyarakat yang paling berkontribusi atas pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Misalnya selama 2024, Eko melihat banyak barang/jasa kebutuhan kelas menengah yang terus naik harganya seperti transportasi untuk liburan hingga pulsa/paket data.

    Dia melihat pemerintah selama ini seakan hanya fokus mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada kelas bawah seperti lewat bantuan sosial (bansos). Sementara itu, kelas menengah malah terbebani dengan berbagai pungutan pajak dan sejenisnya.

    Oleh sebab itu, Eko tidak heran apabila konsumsi rumah tangga tidak bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

    “Itu tanda-tanda perlambatan daya beli. Jelas sekali karena dulu-dulunya itu kita pertumbuhan konsumsinya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi atau setidaknya setara,” kata Eko kepada Bisnis, Kamis (6/2/2025).

    Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan sejak pandemi Covid-19, daya beli kelas menengah belum pulih. Padahal, menurutnya, kelas menengah berkontribusi lebih dari 60% dari total konsumsi rumah tangga.

    Sementara itu, dia mencatat daya beli kelas bawah sudah setara seperti masa pra-pandemi dan daya beli kelas atas sudah pulih sejak lama.

    “Karena ternyata setelah pandemi intervensi kebijakan yang kaitannya memengaruhi income [upah] dan juga biaya hidup ini tidak cukup, bahkan bertambah bebannya misalkan pungutan-pungutan perpajakan dan lain-lain,” ujar Faisal kepada Bisnis, Rabu (5/2/2025).

    Akibatnya, terjadi tren perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31% pada 2022, kemudian melemah ke 5,05% pada 2023, dan terakhir kembali melemah menjadi 5,03% pada 2024.

    Waswas Target Pertumbuhan

    Pernyataan kini, dengan pelemahan daya beli kelas menengah, mungkinkah target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025 bisa tercapai? Apalagi, Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun.

    Eko melihat target tersebut masih realistis tercapai, tetapi pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kelas menengah.

    Mantan analisis Badan Supervisi Bank Indonesia ini pun mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang melakukan penghematan belanja pemerintah hingga Rp306,69 triliun untuk tahun anggaran 2025.

    Kendati demikian, Eko menekankan agar hasil penghematan anggaran tersebut harus dialokasikan untuk pembiayaan sektor produktif. Dia mencontohkan, pemerintah harus mendorong produktivitas industri. “Sektor yang menaungi kelas menengah kan rata-rata ya industri,” ujar Eko.

    Selain itu, dia menegaskan pentingnya agar UMKM sebagai penyerap tenaga kerja terbanyak naik level. Menurutnya, UMKM didominasi oleh usaha mikro sehingga usaha menengahnya harus diperbanyak.

    Oleh sebab itu, Eko mendorong agar pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bisa mendorong agar UMKM menerima bunga yang lebih terjangkau.

    Lebih lanjut, dia meyakini perlunya pemerintah mengoptimalkan kerja sama internasional yang sudah dibangun sehingga bisa menarik investasi yang lebih besar dan menjangkau pasar ekspor yang lebih luas bagi Indonesia. “Kalau itu bisa dilakukan sih, saya rasa 5,2% itu bisa tercapai bahkan lebih,” titip Eko.

    Sementara itu, Faisal meyakini nasib kelas menengah harus menjadi perhatian utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan. Dia menyarankan tiga langkah yang perlu diikuti pemerintah untuk memulihkan daya beli masyarakat.

    Pertama, pemerintah tidak boleh menambah beban kelas menengah dari sisi biaya hidup. Menurutnya, pemerintah pusat maupun daerah tidak menambah beban pajak, cukai, hingga retribusi kelas menengah.

    Kedua, pemerintah memberikan insentif dari sisi biaya. Dia mengapresiasi insentif potongan tarif listrik 50% yang diberikan pemerintah.

    Hanya saja, dia menyayangkan insentif tersebut hanya berlaku selama dua bulan. Padahal, menurutnya, pemulihan daya beli masyarakat perlu berbulan-bulan.

    “Jadi, tidak bisa intervensi hanya dua bulan atau enam bulan. Memang perlu lebih banyak dan lebih panjang,” katanya.

    Ketiga, perlunya kebijakan yang mendorong peningkatan upah masyarakat kelas menengah. Faisal mencontohkan, perlunya insentif lebih banyak untuk mendukung usaha mikro dan kecil, memberikan akses pasar melalui kebijakan perdagangan.

    “Kemudian yang kaitannya untuk supaya menghindari misalkan terjadinya PHK, deal-deal-an dengan perusahaan di sektor yang rentan,” tutupnya.

  • Bappenas beberkan tiga strategi pengurangan kemiskinan di Indonesia

    Bappenas beberkan tiga strategi pengurangan kemiskinan di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kependudukan, dan Ketenagakerjaan,Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Maliki membeberkan tiga strategi pengurangan kemiskinan di Indonesia.

    “(Pertama), pengurangan beban pengeluaran melalui Kartu Kesejahteraan,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Dia menyatakan bahwa Kartu Kesejahteraan memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran dan perlindungan sosial kepada kelompok rentan. Hal ini termasuk bantuan sosial dalam bentuk program seperti bantuan tunai langsung (BLT), subsidi pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok untuk meringankan beban hidup masyarakat miskin.

    Selain itu juga jaminan sosial yang memberikan akses universal ke layanan kesehatan, perlindungan tenaga kerja informal, dan bantuan lanjut usia atau penyandang disabilitas.

    Subsidi layanan dasar seperti subsidi listrik, air bersih, dan bahan bakar minyak (BBM) juga diberikan melalui mekanisme Kartu Kesejahteraan, sehingga memastikan daya beli kelompok miskin tetap terjaga.

    Strategi kedua ialah peningkatan pendapatan dan penciptaan kesempatan kerja melalui Kartu Usaha yang dirancang untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin dan rentan melalui beberapa cara. Mulai dari permodalan usaha mikro yang memberikan akses pembiayaan dengan bunga rendah bagi pelaku usaha kecil dan mikro untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka.

    Selanjutnya yaitu pelatihan dan pendampingan melalui program pelatihan kewirausahaan berbasis kebutuhan pasar dan pendampingan manajemen bisnis untuk meningkatkan produktivitas. Kemudian, ekspansi pasar dengan memfasilitasi pelaku usaha memasarkan produk mereka melalui platform digital, koperasi, dan pasar lokal.

    Pembebasan pajak atau insentif fiskal turut diberikan bagi usaha mikro guna mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Adapun strategi terakhir ialah pembangunan infrastruktur dasar dan pengembangan wilayah yang menjadi fondasi penting mendukung peningkatan kualitas hidup dan akses ekonomi.

    Tiga upaya yang disiapkan oleh pemerintah ialah peningkatan infrastruktur pendidikan dan kesehatan dengan membangun sekolah, puskesmas, dan balai latihan kerja di daerah tertinggal untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia.

    Berikutnya adalah layanan transportasi dan akses digital dengan memperluas jaringan jalan, listrik, serta internet guna membuka konektivitas terpencil.

    “(Terakhir), penguatan kawasan ekonomi lokal (dengan) pengembangan kawasan ekonomi khusus berbasis potensi lokal untuk menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi,” kata Maliki.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPNT Februari 2025 Cair Rp400.000, Cek Info Pencairan dan Status Penerima

    BPNT Februari 2025 Cair Rp400.000, Cek Info Pencairan dan Status Penerima

    PIKIRAN RAKYAT – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk bulan Februari 2025 kabarnya resmi cair kepada masyarakat. Kabar baik tersebut telah diinformasikan oleh akun INFO Bansos PKH.

    “Alhamdulillah cair, masih validasi,” tulisnya sambil membagikan foto struk pencairan bansos pangan atau BPNT.

    Diketahui, pada struk tersebut BPNT telah cair Rp400.000 untuk 2 bulan periode Januari-Februari 2025.

    Meskipun sudah cair, tetapi masih banyak yang belum mendapatkan BPNT Februari 2025.

    Masyarakat yang belum mendapatkan BPNT Februari 2025 harap bersabar karena pasti akan mendapatkan bansos Rp400.000.

    Sebagai informasi, BPNT bulan Februari 2025 ini akan langsung disalurkan via KKS Bank Himbara.

    Masyarakat penerima bansos bisa cek berkala saldo Bank Mandiri, BNI, BSI, BRI, dan BTN bisa di aplikasi atau di mesin ATM terdekat.

    BPNT Februari 2025 akan terus disalurkan hingga bansos Rp400.000 diterima secara merata oleh masyarakat.

    Setiap bulannya BPNT akan disalurkan kepada 18,8 juta masyarakat yang tergolong miskin dan kurang mampu.

    Akan tetapi, tentu masyarakat yang ingin mendapatkan BPNT Februari 2025 harus terdaftar terlebih dahulu di DTKS Kemensos.

    Cara Mencairkan BPNT Februari 2025

    Masyarakat yang sudah mendapatkan BPNT untuk bulan Februari 2025 bisa langsung mendatangi ATM terdekat.

    Untuk mencairkannya, jangan lupa untuk membawa KKS Bank Himbara (rekening) untuk tarik tunai.

    Sedangkan, untuk masyarakat yang belum mendapatkan bansos Rp400.000 bisa cek pencairan sekaligus di penerima di link cekbansos.kemensos.go.id.

    Berikut cara mudahnya login di link cekbansos.kemensos.go.id:

    Login cekbansos.kemensos.go.id Isi kolom wilayah dan nama lengkap Salin ulang kode dan verifikasi Klik cari data

    Tunggu sampai layar menampilkan beberapa informasi pencairan bansos hingga nama penerima BPNT Februari 2025.

    Demikian tentang BPNT Februari 2025 yang sudah cair Rp400.000 via KKS, segera cek pencairan sekarang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat di 5,03%, Sri Mulyani Buka Suara

    Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat di 5,03%, Sri Mulyani Buka Suara

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan 2024 penuh tantangan dan dinamika baik dari sisi global maupun domestik. Hal itu tercermin dari ekonomi Indonesia sepanjang 2024 yang tumbuh 5,03%, melambat jika dibandingkan 2023 yang sebesar 5,05%.

    “Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan dan dinamika, baik dari sisi global maupun domestik,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).

    Meski begitu, Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat dan stabil di level 5%. Capaian ini didorong oleh peningkatan aktivitas investasi dan manufaktur, serta didukung permintaan domestik yang terjaga dan permintaan global yang mulai pulih.

    “Berkat kerja keras, sinergi yang solid dan peran strategis APBN sebagai instrumen dalam mengawal perekonomian Indonesia, kita mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan hingga akhir tahun 2024,” ujar Sri Mulyani.

    Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98% pada kuartal IV-2024 dan tumbuh 4,94% sepanjang tahun. Terjaganya konsumsi masyarakat didukung oleh inflasi yang terkendali, serta peningkatan mobilitas masyarakat yang tercermin dari kenaikan okupansi hotel dan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi.

    “APBN menjaga daya beli masyarakat antara lain melalui belanja bantuan sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah, serta penguatan distribusi pasokan pangan untuk stabilitas harga,” tutur Sri Mulyani.

    Selain itu, penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 4,79 juta di 2024 dinilai mendorong konsumsi masyarakat. Kemudian konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) pada kuartal IV-2024 tumbuh 6,06% dan 12,48% sepanjang 2024 karena didorong aktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, serta berbagai ajang olahraga.

    Untuk konsumsi pemerintah, sepanjang tahun lalu tumbuh 6,61% dengan pertumbuhan 4,17% pada triwulan IV-2024. “Kinerja yang sangat baik tersebut tercermin dari peran belanja negara yang semakin optimal sebagai shock absorber untuk menjaga konsumsi masyarakat, menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung agenda pembangunan. Realisasi belanja negara tersebut memberikan multiplier effect bagi perekonomian, baik terhadap aktivitas dunia usaha maupun konsumsi masyarakat melalui kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan dan perlinsos,” beber Sri Mulyani.

    Pembentukan Modal Tetap Bruto (investasi) tercatat tumbuh 5,03% pada triwulan IV-2024 dan 4,61% sepanjang tahun. Kinerja pertumbuhan ini melanjutkan tren penguatan yang konsisten dalam kurun empat tahun terakhir.

    “Stabilitas ekonomi-politik serta dukungan kebijakan fiskal dan moneter, mampu meningkatkan kepercayaan investor dan realisasi investasi di berbagai sektor, termasuk hilirisasi. Hal ini terlihat dari realisasi PMA dan PMDN yang tumbuh 20,82% dengan total nilai Rp 1.714 triliun, lebih dari target yang ditetapkan,” ungkap Sri Mulyani.

    Di sisi lain, sektor primer mengalami moderasi baik dari sektor pertanian maupun sektor pertambangan, di mana sektor pertanian tumbuh 0,71% pada kuartal IV atau 0,67% untuk keseluruhan tahun 2024. Pelemahan kinerja sektor pertanian ini disebut disebabkan penurunan produksi padi dan kelapa sawit.

    “Namun demikian, kinerja sektor pertanian diperkirakan akan meningkat seiring dengan kebijakan swasembada pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sementara itu, sektor pertambangan juga tumbuh moderat sebesar 3,95% pada kuartal IV atau 4,90% untuk tahun 2024,” imbuhnya.

    Sri Mulyani menyebut APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga daya beli masyarakat melalui keberpihakan program perlindungan sosial (perlinsos), mendukung perekonomian nasional, serta melaksanakan agenda pembangunan nasional. Guna menjaga daya beli masyarakat, pemerintah akan terus memperkuat program perlinsos seperti PKH, Kartu Sembako, serta Subsidi dan Kompensasi.

    Peningkatan kapasitas UMKM juga akan dilakukan melalui program KUR dan fasilitas perpajakan. Sementara, upaya untuk menjaga stabilitas harga akan dilakukan melalui stabilisasi harga pangan (SPHP).

    “Pemerintah juga terus memperkuat kolaborasi, koordinasi dan sinergi untuk mengoptimalkan dampak kebijakan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, melalui kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan,” pungkas Sri Mulyani.

    (aid/ara)

  • Bansos Beras Bakal Dilanjutkan Usai Panen Raya

    Bansos Beras Bakal Dilanjutkan Usai Panen Raya

    Jakarta

    Pemerintah menyetop sementara penyaluran bantuan pangan beras atau bansos beras. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pemberhentian sementara itu dilakukan selama panen raya.

    Arief mengatakan, penyaluran bansos beras akan dilanjutkan usai panen raya, yang berlangsung Februari sampai April 2025.

    “(Disetop sementara) sampai panen raya selesai, panen raya selesai sampai kapan? Sampai April mungkin ya,” ujar Arief di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Dengan begitu, gabah petani dapat dibeli dengan harga Rp 6.500/kg. Pemberhentian bantuan pangan bertujuan agar gabah tidak dibeli murah karena kebanyakan stok.

    “Jadi, jangan sampai kita gelontorin, harga berasnya turun, maka harga gabahnya jadi turun,” jelasnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa bantuan pangan dan beras murah Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) tidak dihentikan.

    Ia mengatakan, bantuan beras hanya diundur distribusinya lantaran musim panen terjadi lebih cepat tahun ini. Zulhas mengatakan, panen raya tahun ini terjadi pada Februari, Maret, dan April.

    “Nggak disetop. Bantuan pangan karena sekarang lagi panen raya, Februari, dan Maret, dan April setelah itu,” kata Zulhas di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Zulhas menambahkan total bantuan beras masih sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan, yakni 900 ribu ton dengan total anggaran Rp 16,6 triliun. Bantuan itu akan didistribusikan setelah panen raya selesai.

    (ada/hns)

  • Pertumbuhan Ekonomi 2024 Mencapai 5,03 Persen, Sri Mulyani: Kuat dan Stabil

    Pertumbuhan Ekonomi 2024 Mencapai 5,03 Persen, Sri Mulyani: Kuat dan Stabil

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen pada kuartal IV dan 5,03 persen sepanjang tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan bahwa perekonomian nasional tetap kuat dan stabil sepanjang tahun lalu.

    “Tahun 2024 merupakan periode yang penuh tantangan dan dinamika, baik dari sisi global maupun domestik. Namun, berkat kerja keras, sinergi yang kuat, serta peran APBN sebagai instrumen strategis dalam menjaga perekonomian, kita mampu mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan hingga akhir tahun,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/1/2025).

    Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan sebesar 4,98 persen pada kuartal IV 2024 dan 4,94 persen sepanjang tahun.

    Ia optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi ini merupakan bukti nyata bahwa APBN berperan dalam menjaga daya beli masyarakat. Hal ini dilakukan melalui belanja bantuan sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah serta penguatan distribusi pasokan pangan untuk memastikan stabilitas harga.

    Selain itu, penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 4,79 juta sepanjang 2024 juga dinilai turut mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

    Sementara itu, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani tumah tangga (LNPRT) tumbuh 6,06 persen pada kuartal IV dan meningkat hingga 12,48 persen sepanjang tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas Pemilu dan Pilkada 2024 serta berbagai agenda olahraga nasional.

    Dalam sektor pengeluaran pemerintah, terjadi pertumbuhan konsumsi sebesar 6,61 persen sepanjang tahun dan 4,17 persen pada kuartal IV. 
    Menurut Sri Mulyani, hasil ini mencerminkan optimalisasi belanja negara yang berfungsi sebagai peredam guncangan ekonomi demi menjaga konsumsi masyarakat, stabilitas perekonomian, serta mendukung pembangunan nasional.

    Sektor investasi, yang diukur melalui pembentukan modal tetap bruto (PMTB), mencatat pertumbuhan 5,03 persen pada kuartal IV dan 4,61 persen sepanjang tahun.

    Hal ini menunjukkan kestabilan kondisi ekonomi dan politik serta dukungan dari kebijakan fiskal dan moneter yang meningkatkan kepercayaan investor dalam merealisasikan investasi di berbagai sektor, termasuk industri hilirisasi.

    Di sisi perdagangan internasional, ekspor mencatat pertumbuhan 7,63 persen pada kuartal IV dan 6,51 persen sepanjang tahun. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan ekspor barang dan jasa.

    Industri manufaktur juga menunjukkan kinerja baik dengan pertumbuhan 4,89 persen pada kuartal IV dan 4,43 persen sepanjang tahun 2024. Sektor perdagangan mencatat kenaikan sebesar 5,19 persen pada kuartal IV dan 4,86 persen sepanjang tahun.

    Sri Mulyani menegaskan bahwa ketahanan ekonomi nasional tidak lepas dari peran APBN yang terus dioptimalkan untuk melindungi daya beli masyarakat melalui program perlindungan sosial, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mendukung agenda pembangunan nasional.

    Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah berkomitmen memperkuat program perlindungan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta subsidi dan kompensasi.

    Selain itu, dukungan terhadap UMKM akan terus ditingkatkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kebijakan perpajakan yang lebih mendukung. Upaya stabilisasi harga juga akan dilakukan melalui kebijakan Stabilisasi Harga Pangan (SPHP).

    Ke depan, Menkeu menyatakan bahwa APBN akan tetap berperan sebagai peredam guncangan ekonomi melalui berbagai strategi kebijakan pemerintah.

    Pemerintah terus berupaya memperkuat fundamental ekonomi dengan berbagai langkah, seperti transformasi ekonomi, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan energi terbarukan, hilirisasi industri, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta perbaikan iklim investasi dan bisnis.

    Selain itu, koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pihak terus ditingkatkan guna memaksimalkan dampak kebijakan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan terus diperkuat untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga.
     

  • Menkeu: Perekonomian tumbuh kuat dan stabil sepanjang 2024

    Menkeu: Perekonomian tumbuh kuat dan stabil sepanjang 2024

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen pada kuartal IV dan 5,03 persen pada 2024 menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh kuat dan stabil sepanjang tahun lalu.

    “Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan dan dinamika, baik dari sisi global maupun domestik. Namun, berkat kerja keras, sinergi yang solid, dan peran strategis APBN sebagai instrumen dalam mengawal perekonomian Indonesia, kita mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan hingga akhir tahun 2024,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu.

    Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98 persen pada kuartal IV 2024, secara keseluruhan mencapai 4,94 persen sepanjang tahun.

    Menkeu optimistis peningkatan itu menjadi bukti APBN menjaga daya beli masyarakat, antara lain melalui belanja bantuan sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah serta penguatan distribusi pasokan pangan untuk stabilitas harga.

    Penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 4,79 juta di tahun 2024 pun diyakini turut mendorong konsumsi masyarakat.

    Sementara itu konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) pada kuartal IV 2024 tumbuh 6,06 persen dan 12,48 persen sepanjang tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh aktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, serta berbagai ajang olahraga.

    Sepanjang tahun 2024, konsumsi Pemerintah tumbuh 6,61 persen dengan pertumbuhan 4,17 persen pada triwulan IV. Menurut Menkeu, kinerja yang sangat baik tersebut merupakan hasil peran belanja negara yang makin optimal sebagai shock absorber untuk menjaga konsumsi masyarakat, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung agenda pembangunan.

    Pembentukan Modal Tetap Bruto (investasi) yang tumbuh 5,03 persen pada triwulan IV dan 4,61 persen sepanjang tahun 2024 diyakini mencerminkan stabilitas ekonomi-politik serta dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang mampu meningkatkan kepercayaan investor dan realisasi investasi di berbagai sektor, termasuk hilirisasi.

    Sektor ekspor juga terjaga dengan pertumbuhan 7,63 persen pada kuartal IV dan 6,51 persen secara tahunan berkat meningkatnya ekspor barang dan ekspor jasa.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Usai Elpiji 3 Kg Pemerintah Hentikan Bansos Beras, Gun Romli: Pemilu Masih Jauh

    Usai Elpiji 3 Kg Pemerintah Hentikan Bansos Beras, Gun Romli: Pemilu Masih Jauh

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah menghentikan Bantuan Sosial (Bansos) beras. Hal itu menuai sorotan.

    Kader PDIP, Guntur Romli berspekulasi. Ia mengatakan hal tersebut karena Pemilihan Umum (Pemilu) masih jauh.

    “Pemilu masih jauh. Bansos beras dihentikan,” kata pria yang karib disapa Gun Romli itu, dikutip dari unggahannya di X, Rabu (5/2/2025).

    Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu masyarakat kesulitan mengakses elpiji 3 kilogram (kg). Sehingga tidak bisa memasak.

    “Kemarin ada beras tapi tidak ada gas gak bisa masak, gak bisa makan,” ujar Gun Romli.

    Kini, persoalannya lain. Tapi sama-sama buat masyarakat sulit makan.

    “Sekarang ada Gas tapi Bansos beras dihentikan, ya lagi lagi jadi sulit makan,” ucap Gun Romli.

    Masalah tersebut, menurutnya berputar-putar. Tapi berdampak sama.

    “Ampun deh muter muter gak karuan. Bansos beras distop,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Jadwal Pencairan PKH 2025 Tahap 1-4, Ini Nominal Bansos yang Diterima

    Jadwal Pencairan PKH 2025 Tahap 1-4, Ini Nominal Bansos yang Diterima

    PIKIRAN RAKYAT – Program Keluarga Harapan (PKH) kembali disalurkan pada tahun 2025 untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu.

    Pemerintah telah menetapkan nominal bantuan dan jadwal pencairan yang akan diterima oleh setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Nominal Bantuan PKH 2025

    Besaran bantuan yang diterima oleh setiap KPM berbeda-beda tergantung pada komponen penerima manfaat. Berikut adalah rincian nominal bantuan PKH tahun 2025:

    – Ibu hamil dan masa nifas: Rp 750.000 per tahap atau Rp 3.000.000 per tahun.

    – Balita (0-6 tahun): Rp 750.000 per tahap atau Rp 3.000.000 per tahun.

    – Siswa SD: Rp 225.000 per tahap atau Rp 900.000 per tahun.

    – Siswa SMP: Rp 375.000 per tahap atau Rp 1.500.000 per tahun.

    – Siswa SMA: Rp 500.000 per tahap atau Rp 2.000.000 per tahun.

    – Lansia (70 tahun ke atas): Rp 600.000 per tahap atau Rp 2.400.000 per tahun.

    – Penyandang disabilitas berat: Rp 600.000 per tahap atau Rp 2.400.000 per tahun.

    Jadwal Pencairan PKH 2025

    Penyaluran bansos PKH pada tahun 2025 akan dilakukan secara bertahap dalam empat periode, yaitu:

    Tahap 1: Januari, Februari, Maret

    Tahap 2: April, Mei, Juni

    Tahap 3: Juli, Agustus, September

    Tahap 4: Oktober, November, Desember

    Cara Cek Penerima PKH

    Untuk mengetahui apakah Anda termasuk dalam penerima PKH, Anda dapat melakukan pengecekan melalui:

    1. Aplikasi Cek Bansos: Unduh aplikasi ini di Google Play Store dan lakukan pendaftaran menggunakan NIK dan data pribadi lainnya.

    2. Situs Resmi Kemensos: Kunjungi laman cekbansos.kemensos.go.id dan masukkan data yang diminta.

    Program PKH memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi keluarga miskin dan rentan.

    Bantuan yang diberikan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan.

    Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai pencairan bansos PKH, Anda dapat memantau media sosial resmi pemerintah, bertanya kepada petugas desa atau kelurahan, atau cek informasi terbaru dari Pikiran-Rakyat.com.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News