Topik: Bantuan Sosial

  • Apakah KLJ, KAJ, dan KPDJ Akan Cair Februari 2025? Cek Info Jadwal, Besaran Dana, dan Penerima di Sini

    Apakah KLJ, KAJ, dan KPDJ Akan Cair Februari 2025? Cek Info Jadwal, Besaran Dana, dan Penerima di Sini

    PIKIRAN RAKYAT – Bantuan sosial yang sampai saat ini belum disalurkan adalah PKD yakni KLJ, KAJ, dan KPDJ. Untuk bulan Februari 2025 ini bantuan KLJ, KAJ, dan KPDJ belum diterima oleh masyarakat.

    Hal tersebut saat ini sudah banyak ditanyakan oleh masyarakat atau penerimanya di kolom komentar akun @dinsosdkijakarta.

    Diketahui, bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ adalah bantuan uang tunai yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan.

    Berikut adalah kalangan yang mendapatkan bansos PKD:

    – KLJ: Akan diterima oleh kalangan Lansia usia 60 tahun keatas dengan syarat dalam kondisi sakit dan tidak berpenghasilan.

    – KAJ: Akan diterima oleh kalangan anak usia 0-6 tahun

    – KPDJ: Akan diterima oleh kalangan Penyandang Disabilitas

    Selain itu, ada kriteria lainnya adalah tercatat sebagai warga DKI Jakarta dan sudah terdaftar di DTKS Kemensos.

    Jadwal Pencairan KLJ, KAJ, dan KPDJ

    Sampai saat ini KLJ, KAJ, dan KPDJ untuk bulan Januari-Februari 2025 belum disalurkan oleh Dinsos DKI Jakarta.

    Alasannya pun sampai saat ini belum diketahui, tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena bansos pasti akan disalurkan.

    Jika di bulan Februari 2025 KLJ, KAJ, dan KPDJ tidak kunjung cair, maka kemungkinan akan cair di bulan Maret yang akan datang.

    Jadwal tersebut dilihat dari jadwal tahun lalu, dimana bansos disalurkan terlambat selama 2 bulan dan bulan selanjutnya disalurkan.

    Bansos PKD ini disalurkan setiap bulan, masyarakat akan menerima bantuan Rp300.000 per bulan.

    Apabila bansos terlambat disalurkan maka bantuan yang akan diterima berkali-kali lipat mulai dari Rp600.000 hingga Rp900.000.

    Berikut cara lihat penerima bansos PKD:

    1. Login ke link siladu.jakarta.go.id

    2. Masukan NIK calon penerima

    3. Klik cari data

    Setelah itu, tunggu sampai layar memberikan beberapa informasi seperti identitas calon penerima hingga besaran dana yang akan cair.

    Untuk menerima bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ Februari 2025 pastikan sudah memiliki rekening Bank DKI.

    Itulah info jadwal bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ yang belum cair di bulan Februari 2025, cek berkala pencairan dan penerimanya. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 72, Bakal Dibuka Tahun 2025

    Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 72, Bakal Dibuka Tahun 2025

    JABAR EKSPRES – Simak syarat dan cara daftar program Kartu Prakerja gelombang 72, yang kabarnya bakal dibuka dalam waktu dekat di tahun 2025 ini.

    Kartu Prakerja merupakan program inisiasi pemerintah yang ditujukkan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan kompetensinya.

    Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 72 akan dibuka pada awal tahun 2025. Program ini memberikan bantuan pelatihan dan insentif hingga Rp700.000.

    Di tahun ini, kabarnya pemerintah akan kembali membuka pendaftaran, bagi Anda yang ingin mengikuti program ini silakan simak syarat dan cara daftarnya di sini.

    BACA JUGA: Update Info Perilisan iPhone 16 di Indonesia Bakal Rilis Sebelum Puasa?

    BACA JUGA: Cek Syarat Penerima Bansos Kartu Lansia Jakarta (KLJ) 2025 Khusus Warga DKI Jakarta

    Simak syarat dan cara daftarnya berikut ini.

    Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 72

    1. WNI berusia 18 tahun ke atas.

    2. Tidak sedang menempuh pendidikan formal.

    3. Sedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan.

    4. Bukan penerima bantuan sosial lainnya.

    5. Maksimal 2 NIK dalam satu KK yang bisa menerima bantuan.

    Dokumen yang Diperlukan

    – KTP

    – Kartu Keluarga.

    – Email dan nomor HP aktif.

    Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 72

    1. Buka situs resmi di prakerja.go.id.

    .2. Buat akun dengan memasukkan email dan nomor HP.

    3. Verifikasi akun melalui email.

    4. Login dan isi data diri lengkap.

    5. Unggah dokumen yang diminta.

    6. Ikuti tes motivasi dan kemampuan dasar.

    7. Pilih gelombang 72 saat pendaftaran dibuka.

    BACA JUGA: Syarat Ambil Bantuan PKH Tahap 1 Cair Periode Februari, Bawa Dokumen Ini!

    Manfaat Kartu Prakerja 2025

    – Bantuan pelatihan sebesar Rp3.500.000.

    – Insentif pasca pelatihan Rp600.000.

    – Insentif pengisian survei sebesar Rp100.000.

    – Saldo cair ke DANA, OVO, LinkAja, atau Bank BNI.

    Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 72 dijadwalkan dibuka awal tahun 2025. Pantau terus situs resmi dan media sosial Prakerja.

    Tips Lolos Seleksi Prakerja

    – Pastikan data yang diisi lengkap dan sesuai.

    – Siapkan koneksi internet yang stabil.

    – Ikuti tes dengan serius.

    – Pastikan lokasi selalu aktif ketika mendaftar

    Segera siapkan dokumen dan pantau jadwal pendaftaran Prakerja gelombang 72. Program ini memberikan banyak manfaat, termasuk insentif cair langsung ke e-wallet.

  • Daftar Bansos yang Cair Periode Februari 2025, Kamu Termasuk?

    Daftar Bansos yang Cair Periode Februari 2025, Kamu Termasuk?

    JABAR EKSPRES – Simak inilah daftar bansos yang cair periode Februari 2025, apakah kamu termasuk sebagai penerima bantuan?

    Pemerintah kembali menyalurkan berbagai bantuan sosial (bansos) pada Februari 2025 untuk meringankan beban masyarakat, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini.

    Berikut daftar bansos yang cair bulan ini dan cara mengecek apakah kamu termasuk penerimanya.

    Daftar Bansos Februari 2025

    1. Program Keluarga Harapan (PKH)

    PKH menyasar keluarga miskin dengan anggota rentan seperti ibu hamil, anak usia dini, pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas.

    Pencairan PKH tahap pertama mencakup periode Januari-Maret 2025 dengan rincian:

    – Ibu hamil: Rp750.000 per tahap

    – Balita (0-6 tahun): Rp750.000 per tahap

    – Siswa SD: Rp225.000 per tahap

    – Siswa SMP: Rp375.000 per tahap

    – Siswa SMA: Rp500.000 per tahap

    – Lansia (70 tahun ke atas): Rp600.000 per tahap

    – Penyandang disabilitas berat: Rp600.000 per tahap

    BACA JUGA: Syarat Ambil Bantuan PKH Tahap 1 Cair Periode Februari, Bawa Dokumen Ini!

    BACA JUGA: Cek Syarat Penerima Bansos Kartu Lansia Jakarta (KLJ) 2025 Khusus Warga DKI Jakarta

    2. Program Indonesia Pintar (PIP)

    PIP memberikan bantuan uang tunai untuk siswa miskin agar tetap bersekolah. Pencairan termin pertama Februari-April 2025 memberikan bantuan:

    – Siswa SD: Rp450.000/tahun (kelas I-V), Rp225.000 (kelas VI)

    – Siswa SMP: Rp750.000/tahun (kelas VII-VIII), Rp375.000 (kelas IX)

    – Siswa SMA/SMK: Rp1,8 juta/tahun (kelas X-XI), Rp900.000 (kelas XII)

    3. Bantuan Beras 10 Kilogram

    Sebanyak 16 juta KPM akan menerima bantuan beras 10 kilogram di Januari-Februari 2025 untuk mendukung ketahanan pangan.

    BACA JUGA: Update Info Perilisan iPhone 16 di Indonesia Bakal Rilis Sebelum Puasa?

    4. Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)

    BPNT diprediksi cair Februari 2025, memberikan Rp200.000 per bulan kepada KPM terdaftar di DTKS.

    Cara Cek Penerima Bansos Februari 2025

    Cek penerima bansos melalui aplikasi Cek Bansos atau situs cekbansos.kemensos.go.id dengan memasukkan data KTP.

    1. Buka laman kemensos.go.id.

    2. Akan muncul kolom ‘Pencarian Data Penerima Bantuan Sosial (BST, BPNT, PKH)’.

    3. Pilih provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan.

    4. Masukkan nama sesuai KTP.

    5. Masukkan 4 huruf/angka pada kolom ‘Kode’.

  • Cara Pinjam Saldo DANA Gratis Tanpa Syarat KTP, Cair hingga Rp380.000 ke E-Wallet

    Cara Pinjam Saldo DANA Gratis Tanpa Syarat KTP, Cair hingga Rp380.000 ke E-Wallet

    JABAR EKSPRES – Simak cara pinjam saldo DANA gratis tanpa syarat KTP, cair hingga Rp380.000 ke akun e-wallet.

    Aplikasi DANA menjadi salah satu dompet digital paling populer di Indonesia. Selain digunakan untuk transaksi sehari-hari, DANA juga memungkinkan penggunanya untuk meminjam saldo tanpa syarat KTP.

    Berikut adalah panduan lengkap cara pinjam saldo DANA gratis hingga Rp380.000 ke e-wallet kamu, termasuk cara pinjam saldo kepada teman dekat.

    Pinjam saldo DANA adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan saldo tambahan sementara, baik melalui layanan resmi DANA atau bantuan teman dekat.

    BACA JUGA: Langsung Cair ke E-Wallet Saldo DANA Gratis Rp700.000, Begini Cara Daftarnya

    BACA JUGA: Update Info Perilisan iPhone 16 di Indonesia Bakal Rilis Sebelum Puasa?

    Fitur ini sangat membantu ketika kamu sedang membutuhkan dana cepat tanpa prosedur rumit.

    Keuntungan Pinjam Saldo DANA Tanpa KTP

    1. Tidak perlu mengunggah dokumen KTP atau dokumen lainnya.

    2. Saldo langsung masuk ke akun DANA kamu.

    3. Jumlah yang cukup untuk kebutuhan mendesak.

    4. Tidak hanya melalui layanan resmi, kamu juga bisa meminjam saldo dari teman dekat.

    Cara Pinjam Saldo DANA Tanpa Syarat KTP

    1. Buka Aplikasi DANA

    – Pastikan aplikasi DANA kamu sudah versi terbaru.

    – Login menggunakan akun kamu.

    2. Gunakan Fitur Minta DANA

    – Klik fitur Minta DANA di halaman utama.

    – Masukkan nomor DANA teman atau keluarga yang ingin kamu mintai saldo.

    3. Tentukan Jumlah Pinjaman

    – Kamu bisa meminjam hingga Rp380.000.

    – Tulis pesan singkat sebagai alasan peminjaman agar teman kamu memahami kebutuhan kamu.

    BACA JUGA: Cek Syarat Penerima Bansos Kartu Lansia Jakarta (KLJ) 2025 Khusus Warga DKI Jakarta

    4. Kirim Permintaan

    Klik Kirim Permintaan dan tunggu teman kamu

    5. Saldo Cair ke Akun kamu

    Setelah disetujui, saldo langsung masuk ke akun DANA kamu.

    Tips agar Permintaan Pinjaman Diterima

    – Pilih Teman Terpercaya: Mintalah kepada teman atau keluarga yang memang dekat dengan kamu.

    – Berikan Alasan Jelas: Jelaskan alasan mengapa kamu membutuhkan saldo tersebut.

    – Janji Pengembalian Tepat Waktu: Pastikan kamu berkomitmen untuk mengembalikan tepat waktu.

  • Efisiensi Anggaran Kemenperin, Komisi VII DPR Harap Perindustrian Tetap Beri Dampak Positif – Halaman all

    Efisiensi Anggaran Kemenperin, Komisi VII DPR Harap Perindustrian Tetap Beri Dampak Positif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi VII DPR resmi menyetujui perubahan pagu anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tahun 2025. Keputusan itu disahkan dalam rapat bersama antara Komisi VII dan Kemenperin.

    Adapun Kemenperin mendapatkan efisiensi sebesar Rp 883 miliar dari pagu anggaran total sebanyak Rp 2,519 triliun di tahun 2025.

    Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kaisar Abu Hanifah menjelaskan pengesahan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan uang negara.

    “Dan tentu saja semoga langkah restrukturisasi anggaran Kemenperin 2025 ini diharapkan dapat memperkuat sektor perindustrian nasional kita,” kata Kaisar kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).

    Legislator Dapil DI Yogyakarta ini juga menegaskan pentingnya efisiensi anggaran dalam memastikan bahwa setiap dana yang dialokasikan dapat memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan industri di Indonesia.

    “Efisiensi anggaran bukan hanya tentang pengurangan biaya, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan dampak positif bagi perekonomian kita,” jelasnya.

    Sementera itu, pada kesempatan rapat bersama dengan Komisi VII, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi VII yang telah menyetujui efisiensi anggaran TA 2025.

    “Semoga semua ini walaupun ada efisiensi dapat berjalan dengan lancar. Kami juga mengucapkan terima kasih atas persetujuan dari pimpinan dan anggota Komisi VII terhadap usulan efisiensi anggaran,” ujar Faisol.

    Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapatkan efisiensi sebesar Rp 883 miliar dari pagu anggaran total sebanyak Rp 2,519 triliun di tahun 2025.

    Pemangkasan anggaran itu sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

    Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza saat Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (12/2/2025).

    “Rekonstruksi efisiensi anggaran tanggal 11 Februari 2025 maka pagu awal yang tadinya Rp 2,5 triliun efisiensinya menjadi Rp 883 miliar lebih,” kata Faisol.

    Sehingga Kemenperin memiliki pagu anggaran untuk tahun 2025 sebesar Rp 1,6 triliun. Faisol bilang, efisiensi ini tidak dilakukan untuk belanja pegawai dan bantuan sosial.

    “Maka setelah efisiensi Pagu yang kami dapatkan itu Rp 1,6 triliun lebih, sebagai catatan Kementerian diminta untuk tidak melakukan efisiensi terhadap belanja pegawai dan belanja bantuan sosial,” tegas Faisol.

    Di satu sisi, Faisol merincikan bahwa realisasi anggaran Rp 2,5 triliun itu Kemenperin sudah membelanjakan sebanyak Rp 61,8 miliar untuk belanja pegawai dan Rp 11,1 miliar untuk realisasi belanja barang modal.

    “Ini realisasi yang sudah kami jalankan sampai 31 Januari 2025 ini belanja pegawai itu Rp 61,8 miliar dan realisasi belanja barang atau modal Rp 11,1 miliar sebelum kemarin dikeluarkan instruksi Presiden,” ungkapnya.

    Adapun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenperin tahun 2024 berasal dari empat sumber dana. Pertama sumber Rupiah murni yakni Rp 2 triliun lebih, Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP sebanyak Rp 61,8 miliar.

    Badan Layanan Umum (BLU) Rp 294,1 miliar dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebanyak 114,7 miliar. Selain itu, ada dua fungsi yakni anggaran pendidikan Rp 759,9 miliar dan fungsi anggaran ekonomi Rp 1,7 triliun lebih.

    “Kemudian dari Rp 2,5 triliun jenis belanja kami itu belanja pegawai Rp 902 miliar lebih, belanja operasional Rp 478 miliar lebih dan belanja non operasional Rp 1,1 triliun lebih,” ungkapnya.

     

  • Dikritik Luhut soal Bansos Rp500 Triliun Salah Sasaran, Mensos Benahi Data Penerima

    Dikritik Luhut soal Bansos Rp500 Triliun Salah Sasaran, Mensos Benahi Data Penerima

    GELORA.CO – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhur Binsar Pandjaitan yang mengatakan dari Rp500 triliun anggaran bantuan sosial (bansos), hanya setengahnya yang sampai ke masyarakat.

    Gus Ipul mengaku belum mengetahui pasti maksud dari Luhut. Namun dia mengatakan bakal evaluasi data penerima bansos.

    “Tentu itu kita jadikan bahan evaluasi ya. Kita belum tahu yang dimaksud secara pasti dari pernyataan Pak Luhut itu. Belum tahu persis, tapi kira-kira itu adanya ketidaktepatan sasaran itu menjadi pekerjaan rumah kita berjamah,” ujar Gus Ipul kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan untuk memperbaiki data penerima dari Badan Pusat Statistik (BPS). Saat ini data tersebut kata dia dipastikan sudah sesuai.

    “Maka sejak awal Presiden memberikan arahan, kita diminta untuk memperbaiki data itu. Tiga bulan terakhir ini di bawah koordinasi BPS, kita semua sudah memperbaiki data itu,” kata dia.

    “Sekarang sudah final, sudah ada inpres nya, dan tentu langkah berikutnya kita akan melakukan uji-petik. Di lapangan kita akan kerjasama dengan Bupati, Wali Kota, dan Gubernur untuk memastikan bahwa data kita ini sesuai di lapangan. Ini terus kita lakukan verifikasi dan validasi,” sambungnya.

    Untuk memastikan keakuratan data penerima Bansos, Gua Ipul menyampaikan setiap tiga bulan BPS melakukan verifikasi bersama Kementerian Sosial.

    “Setiap tiga bulan BPS atas masukan-masukan dari berbagai pihak itu akan melakukan verifikasi dan validasi bersama kementerian sosial. Jadi setiap tiga bulan, setiap tiga bulan akan kita lakukan seperti itu. Pemutahiran seperti itu sehingga nanti tentu bisa jadi pada triulan pertama orang dapat, triulan kedua bisa jadi gk dapat Karena adanya pemutahhiran tersebut,” tuturnya.

    Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Luhut merupakan data penerima bansos pada masa kepemimpinan sebelumnya. Dia kembali menegaskan akan terus mengevaluasi data-data tersebut.

    “Dan tentu Pak Luhut berdasarkan fakta-fakta sebelumnya ya, tentu ada historinya itu kita akan nanti sampaikan pada Pak Luhut. Tapi kita mungkin memerlukan informasi lebih lanjut. Dan kita setuju bahwa digitalisasi dalam penyaluran Bansos maupun juga nanti ada hal-hal lain yang bisa mendukung Bansos ini tepat sasaran, tentu kami sampaikan,” tegas dia.

    Diketahui, Bansos yang selama ini dikucurkan untuk masyarakat RI dinilai belum memenuhi syarat. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Berdasarkan unggahan akun Instagram pribadinya, dia mengatakan dari total bansos Rp 500 triliun yang dikucurkan dalam lima tahun terakhir, hanya separuh yang benar-benar sampai ke tangan yang berhak. Pasalnya banyak masyarakat yang tidak memenuhi syarat justru yang mendapatkan bansos.

    “Data ganda, penerima yang tidak memenuhi syarat, hingga mereka yang bahkan tidak memiliki NIK menjadi kendala utama,” ujar Luhut dikutip dari akun pribadi Instagramnya, Senin (10/2/2025).

    Ia juga mengatakan pemerintah tengah melakukan transformasi besar melalui digitalisasi Bansos. Caranya, yakni dengan membangun Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang mengintegrasikan tiga pangkalan data utama: DTKS, Regsosek, dan P3KE.

    Konsolidasi ini akan diuji silang dengan basis data kependudukan (SIAK) milik Kemendagri agar lebih akurat dan Badan Pusat Statistik untuk finalisasi integrasi data.

    “Upaya ini tidak berhenti di sana. Kami juga akan menyinkronkan data penerima manfaat dengan program perlindungan sosial lainnya-bantuan sembako, subsidi listrik, dan LPG-agar kualitas data semakin baik,” tulisnya.

    Luhut mengatakan semua ini adalah bagian dari GovTech. Sebuah ekosistem digital pemerintahan yang diminta oleh Presiden Prabowo Subianto agar rampung pada 17 Agustus nanti.

    “Kami bekerja keras agar sistem ini menjadi solusi jangka panjang, memastikan bansos benar-benar membantu mereka yang membutuhkan, tanpa kebocoran dan tanpa penyimpangan,” ujarnya.

  • Beasiswa Kemenkeu 2025 Terimbas Efisiensi, Calon Penerima Diarahkan ke LPDP

    Beasiswa Kemenkeu 2025 Terimbas Efisiensi, Calon Penerima Diarahkan ke LPDP

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan bakal mengalihkan para talenta terbaik instansinya yang telah mendaftar beasiswa Kemenkeu atau Ministerial Scholarship 2025 untuk mendaftar LPDP. 

    Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membatalkan penawaran beasiswa Ministerial Scholarship Tahun 2025 karena adanya efisiensi belanja kementerian/lembaga (K/L) sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto mengungkapkan pemangkasan beasiswa terjadi karena hal tersebut bagian dari manajemen talenta, bukan bantuan sosial ataupun belanja pegawai yang tidak diperkenankan dihemat.  

    “Itu kan bagian dari manajemen talenta, sedang kita evalusi lagi. Jadi, kita dorong ya supaya lewat LPDP saja,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Kamis (13/2/2025). 

    Andin mengarahkan agar para calon penerima beasiswa untuk mendaftar beasiswa yang juga milik Kemenkeu, yakni LPDP. Mengingat saat ini dalam periode pendaftaran LPDP Tahap I/2025 akan berakhir pada 18 Februari 2025. 

    Selain itu, pihaknya juga mengarahkan agar para talenta Kemenkeu untuk mendaftar beasiswa lainnya, di luar yang pemerintah sediakan, seperti halnya beasiswa dari Japan International Cooperation Agency (JICA). 

    “Banyak beasiswa lain, tapi itu [Ministerial Scholarship] karena untuk pegawai Kemenkeu yang berprestasi, mereka kita siapkan supaya lolos di seleksi beasiswa yang lain,” tutur Andin. 

    Adapun Andin mengungkapkan bahwa kepada pegawai Kemenkeu yang masih on going dalam beasiswa Ministerial Scholarship tersebut tidak akan terpengaruh. 

    Di sisi lain, beasiswa LPDP yang pemerintah buka dua kali dalam satu tahun juga tidak akan terganggu oleh efisiensi. Pasalnya, dana abadi pendidikan tersebut tidak termasuk dalam item yang dikategorikan untuk dipangkas. 

    Sebelumnya, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan (BPPK Kemenkeu) dalam pengumuman nomor PENG-14/PP.2/2025 tentang Pembatalan Penawaran Beasiswa Kementerian Keuangan (Ministerial Scholarship) Tahun 2025. 

    Pengumuman itu ditetapkan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial BPPK Kemenkeu Wahyu Kusuma Romadhoni pada Jumat (31/1/2025).

    Penawaran beasiswa Kemenkeu atau Ministerial Scholarship 2025 itu baru seumur jagung. BPPK baru mengumumkan pembukaan penawaran beasiswa melalui Pengumuman PENG-1/PP.2/2025 bertanggal 9 Januari 2025. 

    Pengumuman itu dipublikasikan di situs BPPK Kemenkeu pada Jumat (10/1/2025). Pendaftaran online peserta melalui laman SEMANTIK BPPK Kemenkeu dibuka mulai 10 Januari 2025 hingga 9 Februari 2025. Namun, baru 21 hari pendaftaran dibuka, beasiswa itu telah dibatalkan.

    “Kami sampaikan permohonan maaf atas pembatalan Penawaran Beasiswa Kementerian Keuangan [Ministerial Scholarship] Tahun 2025. Sebagai tindak lanjut dari pembatalan, proses pendaftaran beasiswa dimaksud kami hentikan terhitung sejak tanggal pengumuman ini ditetapkan. Pengumuman ini hendaknya dapat disebarluaskan,” dikutip dari Pengumuman PENG-14/PP.2/2025 pada Senin (3/2/2025).

  • Efisiensi Anggaran untuk Perkuat Misi Asta Cita Prabowo-Gibran

    Efisiensi Anggaran untuk Perkuat Misi Asta Cita Prabowo-Gibran

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan efisiensi anggaran bertujuan untuk mempertajam misi Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

    Pernyataan tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

    Sri Mulyani menyetujui permintaan anggota Komisi XI agar penghematan anggaran dapat meningkatkan output dan outcome program prioritas pemerintah.

    “Kami menyetujui efisiensi kementerian dan lembaga di 2025 akan menjadi baseline untuk menciptakan budaya birokrasi yang lebih efisien. Hasilnya nanti akan digunakan dalam penyusunan APBN 2026,” ujarnya.

    Dengan pendekatan ini, anggaran 2026 akan disusun dengan prinsip yang sama seperti 2025, sehingga dapat memperkuat efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara.

    Sri Mulyani menegaskan meskipun dilakukan efisiensi, anggaran belanja sosial tetap akan dipertahankan.

    “Pelayanan publik tidak akan dikorbankan, dan target-target belanja sosial tetap dipenuhi,” katanya.

    Ia juga memastikan program bantuan sosial dan layanan masyarakat tetap akan berjalan tanpa pemangkasan anggaran.

    “Program yang melayani masyarakat, termasuk bantuan sosial, tidak akan terpengaruh oleh efisiensi ini,” tambahnya.

    Sebagai langkah lanjutan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melakukan inventarisasi terhadap seluruh kementerian dan lembaga.

    “Kami akan memilah penggunaan efisiensi anggaran ini agar tetap sesuai dengan kebutuhan konstitusi dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi,” pungkas Sri Mulyani.

  • Sri Mulyani Beri Sinyal Pemangkasan Anggaran Lanjut 2026

    Sri Mulyani Beri Sinyal Pemangkasan Anggaran Lanjut 2026

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan tujuan efisiensi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk mempertajam tujuan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan ini disebut akan menjadi landasan dalam penyusunan APBN 2026.

    Sri Mulyani mengatakan kebijakan efisiensi akan dilanjutkan jika menciptakan sebuah budaya baru dari birokrasi di seluruh kementerian dan lembaga (K/L).

    “Kami menyetujui bahwa dari efisiensi-efisiensi di 2025, akan dijadikan sebagai baseline kalau ini menciptakan sebuah budaya baru untuk efisiensi dari birokrasi di seluruh K/L, sehingga tentunya nanti hasil dari 2025 akan digunakan untuk penyusunan 2026 juga,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (13/2/2025).

    Sri Mulyani menyebut penyusunan rancangan APBN 2026 memang belum dimulai, namun diharapkan kebijakan yang berjalan saat ini dapat menciptakan sebuah budaya baru kepada pelaksanaan tugas K/L tanpa mengorbankan pelayanan publik dan berbagai target yang ingin dicapai.

    “Kalau 2026 kan belum kita mulai penyusunannya atau sedang dalam pemikiran awal, tapi memang yang sedang dilakukan saat ini diharapkan akan menciptakan sebuah budaya baru, penekanan kepada pelaksanaan tugas secara efisien, secara cepat, secara baik, pelayanan publik tidak dikorbankan dan tentu berbagai target-target tidak akan kita lakukan pengurangan,” ucapnya.

    Sri Mulyani memastikan belanja bantuan sosial (bansos), termasuk anggaran pendidikan 20% dari APBN tidak terdampak kebijakan efisiensi. Setelah efisiensi dari semua K/L dikumpulkan, pihaknya mengaku akan memilah lagi pos-pos belanja yang terdampak untuk memastikan kepatuhan terhadap konstitusi bisa dijaga.

    “Untuk berbagai belanja sosial tidak dikurangkan sama sekali. Jadi kalau kita lihat beberapa termasuk program-program yang melayani masyarakat, bansos itu semuanya sudah sangat eksplisit tidak dipengaruhi. Kita pasti nanti akan melakukan inventarisasi dari seluruh K/L sehingga kita bisa menyusun sesuai dengan spirit efisiensi tersebut,” imbuhnya.

    “Terima kasih atas dukungannya. Saya rasa spiritnya adalah benar-benar membangun sebuah budaya baru dalam bekerja,” tambah Sri Mulyani.

    (aid/ara)

  • Kemenkeu Kena Pangkas Anggaran Rp8,99 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Rinciannya – Page 3

    Kemenkeu Kena Pangkas Anggaran Rp8,99 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Rinciannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan berdasarkan instruksi Presiden Prabowo terkait efisiensi belanja kementerian/Lembaga tahun anggaran 2025, kementeriannya mengalami penyesuaian anggaran atau mengefisiensikan anggaran sebesar Rp 8,99 triliun untuk 2025.

    Alhasil, dengan dilakukannya efisiensi tersebut anggaran Kemenkeu untuk tahun 2025 menjadi Rp44,203 triliun, dari sebelumnya yang sebesar Rp53,195 triliun.

    “Pagu anggaran Kemenku yang tadinya Rp53,195 triliun, efisiensinya Rp8,991 triliun, sehingga anggaran Kemenkeu 2025 menjadi Rp44,203 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait efisiensi anggaran, di kantor DPR, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Menkeu menegaskan, pentingnya pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Instruksi tersebut memberikan arahan bagi seluruh kementerian dan lembaga untuk memaksimalkan efisiensi, terutama dalam belanja operasional dan non-operasional, agar penggunaan anggaran negara lebih efektif dan tepat sasaran.

    “Di mana seluruh Kementerian Lembaga harus tetap melaksanakan upaya maksimum memperbaiki efisiensi,” ujarnya.

    Adapun fokus utama efisiensi, menurut Sri Mulyani, adalah pada pengurangan belanja yang tidak terlalu langsung mendukung tujuan pembangunan nasional.

    Beberapa pos anggaran yang menjadi perhatian adalah belanja operasional, seperti biaya perkantoran, pemeliharaan, perjalanan dinas, pembangunan infrastruktur, serta pengadaan peralatan dan mesin.

    Hal ini bertujuan agar anggaran yang tersedia bisa digunakan dengan lebih optimal, menghindari pemborosan, dan mendukung prioritas pembangunan yang lebih strategis.

    Namun, ada pengecualian dalam pelaksanaan efisiensi tersebut. Belanja pegawai dan belanja bantuan sosial tidak termasuk dalam upaya penghematan yang dimaksud dalam Inpres 1 Tahun 2025. Hal ini karena kedua pos anggaran tersebut memiliki peran krusial dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan memastikan keberlanjutan layanan publik.

    “Yang tidak termasuk di dalam efisiensi dari belanja sesuai dengan Inpres 1 Tahun 2025 adalah belanja pegawai dan belanja bantuan sosial,” ujarnya.