Topik: Bantuan Sosial

  • Pemerataan Ekonomi Makin Nyata, BRI Salurkan BLTS Kesra Tahap I Senilai Rp4,4 triliun untuk 4,9 Juta Keluarga

    Pemerataan Ekonomi Makin Nyata, BRI Salurkan BLTS Kesra Tahap I Senilai Rp4,4 triliun untuk 4,9 Juta Keluarga

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terbaru, BRI mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) Tahap I senilai Rp4,4 triliun kepada 4,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Kesiapan BRI dalam menyalurkan BLTS Kesra Tahap I sebelumnya sempat disampaikan Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (30/10). “BRI berkomitmen untuk mendukung Pemerintah dalam menyalurkan BLTS Kesra dalam menjaga daya beli dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat,” ujar Hery.

    Penerima BLTS Kesra dapat mencairkan dana bantuannya dengan mudah melalui berbagai jaringan BRI, baik jaringan kantor maupun jaringan e-channel. Hingga akhir Triwulan III 2025, BRI memiliki jaringan layanan yang sangat luas, terdiri atas 7.405 kantor operasional, 10.650 mesin ATM, 9.007 mesin CRM, serta lebih dari 1,2 juta Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Kehadiran infrastruktur ini menjadikan BRI sebagai bank dengan jangkauan layanan terluas di Tanah Air, sekaligus memastikan program bantuan sosial seperti BLTS Kesra dapat diterima masyarakat secara cepat, tepat sasaran, dan transparan.

    Komitmen BRI dalam menyalurkan BLTS Kesra merupakan wujud konsistensi perseroan dalam mendukung Asta Cita. Sebelumnya, BRI juga mengambil peran dalam penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp2,25 triliun kepada 3,7 juta penerima.

  • Jadwal Pencairan BSU Rp600.000 November 2025: Cara Daftar, Syarat, dan Link Cek Penerima

    Jadwal Pencairan BSU Rp600.000 November 2025: Cara Daftar, Syarat, dan Link Cek Penerima

    Bisnis.com, JAKARTA – Di bawah ini adalah update informasi tentang pencairan BSU Rp600.000 untuk karyawan.

    Sebagaimana diketahui, BSU menjadi salah satu program yang cukup ditunggu untuk karyawan bergaji di bawah Rp3.5 juta.

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan BSU ditujukan untuk meringankan beban para pekerja serta menekan risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

    “Penyaluran BSU bertujuan meringankan beban ekonomi para pekerja dan buruh di tengah situasi ketidakpastian ekonomi,” ujar Yassierli pada September lalu, dikutip dari Antaranews.

    Pemerintah sebelumnya telah menyalurkan BSU Tahap I pada Juni-Juli 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun sempat mengatakan bahwa program BSU akan tetap disalurkan pada semester kedua tahun 2025.

    Sayangnya hingga saat ini, penyaluran BSU Tahap II masih belum ada pembahasan dari pemerintah.

    Terbaru, Menaker Yassierli mengatakan bahwa belum ada arahan atau kebijakan khusus terkait BSU Tahap II dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Jadi BSU yang ada itu hanya sekali kemarin, bulan Juni Juli. Belum ada sampai sekarang arahan dari Pak Presiden terkait dengan BSU,” katanya pada Senin 13 Oktober 2025.

    Jadwal Pencairan BSU November 2025

    Pekerja masih harus menunggu pengumuman dan informasi resmi dari pemerintah, Kemenaker dan BPJS Ketenagakerjaan terkait kapan BSU Tahap II cair.

    Pemerintah pun mengimbau pekerja rutin memantau informasi terkini melalui laman resmi Kemnaker, aplikasi JMO, maupun kanal BPJS Ketenagakerjaan.

    Syarat Mendapat BSU 2025

    Melansir situs resmi Kemnaker, syarat umum penerima BSU yakni:

    Warga Negara Indonesia (WNI) dengan NIK valid
    Aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
    Memiliki gaji/upah di bawah batas tertentu yang ditentukan pemerintah
    Tidak menerima bantuan sosial lain seperti Kartu Prakerja pada periode yang sama
    Menerima gaji/upah paling banyak Rp3.500.000 per bulan
    Diprioritaskan bagi pekerja/buruh yang belum menerima Program Keluarga Harapan (PKH) pada periode sebelum penyaluran BSU dilakukan
    Bukan merupakan Aparatur Sipil Negara, atau prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Cara Cek Penerima BSU ada di halaman 2…. 

  • PA GMNI Jakarta Raya dorong kemandirian ekonomi di tengah globalisasi

    PA GMNI Jakarta Raya dorong kemandirian ekonomi di tengah globalisasi

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPD Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jakarta Raya Ario Sanjaya menyatakan bahwa seri diskusi publik kali ini mendorong kemandirian ekonomi Jakarta di tengah arus globalisasi dan diharapkan ibu kota tidak meninggalkan nilai-nilai keadilan sosial.

    “Kemandirian ekonomi bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi bagaimana ekonomi kota ini bisa menyejahterakan warga dan memperluas kesempatan kerja. Global city yang sejati adalah kota yang beradab, manusiawi, dan inklusif,” kata Ario di Jakarta, Minggu.

    Ia menyatakan bahwa rangkaian Seri Diskusi Publik III pra-Konferda V dengan mengangkat tema “Menumbuhkan Jakarta Kota Berdikari secara Ekonomi di Tengah Arus Globalisasi Dunia”.

    Pada diskusi tersebut terdapat sejumlah narasumber, antara lain Anggota Komisi XIII DPR RI Marinus Gea, Pakar Ekonomi Kerakyatan Ichsanuddin Noorsy, Ketua Komite II DPD RI Badikenita Sitepu, serta Ketua Kelompok Pangan dan Ekonomi Daerah Biro Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta Abdul Gofar Al Hakim.

    Menurut dia, diskusi tersebut merupakan bagian dari upaya PA GMNI membangun ruang intelektual dan praksis politik yang konstruktif bagi pembangunan Jakarta.

    “Setiap seri diskusi ini kami harapkan melahirkan gagasan konkret yang bisa disampaikan kepada pemerintah daerah. Kami ingin memastikan bahwa cita-cita menjadikan Jakarta sebagai kota global tidak meninggalkan nilai-nilai keadilan sosial,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pihaknya ingin agar Jakarta tumbuh sebagai kota modern yang tetap berpihak pada rakyat kecil.

    Sementara itu, Ketua Harian DPP PA GMNI Aruji Wahyono menegaskan bahwa membicarakan Jakarta berarti membicarakan kota yang “tidak pernah tidur”.

    Menurut dia, Jakarta adalah pusat ekonomi, pemerintahan, politik, sekaligus pusat mimpi banyak orang yang datang dari berbagai daerah.

    “Di balik gemerlap Jakarta, kita tahu banyak persoalan mendasar, kesenjangan ekonomi, harga tanah yang melambung tinggi, kesempatan usaha yang belum merata, serta makin kuatnya pengaruh kapital global yang sering menyingkirkan pelaku lokal,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa ironi sosial juga masih kuat terasa. Bayangkan, dari penerima bantuan sosial di Jakarta, 60 persen justru digunakan untuk perjudian daring. Ini fakta miris yang harus menjadi perhatian bersama.

    Menurut Aruji, semangat berdikari sebagaimana diajarkan oleh Bung Karno harus kembali dimaknai secara utuh. Berdikari bukan berarti menutup diri dari dunia, tapi menegaskan kemandirian bangsa dan daerah untuk tidak bergantung pada kekuatan asing.

    “Kami berharap para alumni GMNI Jakarta Raya bisa merumuskan konsep ekonomi berdikari dengan baik sebagai masukan untuk Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya.

    Sementara Pakar Ekonomi Kerakyatan Ichsanuddin Noorsy menyoroti lemahnya pelayanan publik dan ketimpangan yang terus meningkat di Jakarta.

    “Kota global seharusnya punya sistem yang efisien dan inklusif, tapi yang kita lihat justru sebaliknya,” kata dia.

    Adapun dari Pemprov DKI Jakarta, Abdul Gofar Al Hakim menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan peta jalan ekonomi menuju Jakarta Global City 2045.

    “Kami terus mendorong kolaborasi lintas sektor dan memperkuat peran UMKM, yang kini sudah mencapai 400 ribu unit binaan aktif,” ucapnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Mahmudah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 602 Ribu Warga Jakarta Main Judi Online, Reaksi Rano Karno Tak Terduga

    602 Ribu Warga Jakarta Main Judi Online, Reaksi Rano Karno Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, buka suara soal dampak sosial judi online di masyarakat. Menurut dia berdasarkan laporan PPATK, 602 ribu warga Jakarta terlibat judi online dengan transaksi Rp 3,12 triliun.

    “Berdasar penelusuran PPATK terungkap sekitar 602 ribu warga Jakarta terlibat jodi online. Nah, yang ngeri ini, transaksinya mencapai Rp 3,12 triliun,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).

    Dikatakan Rano, persoalan judi online ini merupakan dampak dari shock culture digitalisasi yang 20 tahun lalu pernah diungkapnya dalam sebuah tulisan. Lebih lanjut dijelaskan Rano, kehadiran judi online sulit untuk dibendung lantaran bagian dari dampak digitalisasi dunia tanpa mengenal batas.

    Karena itu, upaya yang paling memungkinkan untuk dilakukan, menurut Rano, adalah membangun kesadaran bahwa judi online itu merugikan dan berpotensi menggerus kesejahteraan masyarakat.

    Foto: Ilustrasi Judi Online (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Ilustrasi Judi Online (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Upaya itu, menurutnya, harus dilakukan bersama-sama secara masif dan tidak bisa hanya bergantung dari satu sektor saja.

    Disebutkan, Pemprov DKI Jakarta telah mendeteksi pelaku judi online yang lima ribu diantaranya diduga penerima program Bantuan Sosial (Bansos) seperti KJP, dan KJMU. Diakui Rano, meski bantuan itu diperuntukkan bagi anak, namun lantaran kartu ATM program dipegang orang tua, akan sulit melakukan pencegahan.

    Ditegaskan Rano, Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini masih terus berupaya mensiasati untuk mengatasi persoalan itu. Ia berharap, upaya edukasi seperti yang dilaksanakan Kejaksaan RI saat ini, bisa terus berlanjut secara massif ke berbagai tempat, bahkan hingga pelaksana car free day setiap pekan.

    Diakui Rano, upaya edukasi melalui pameran dan layanan oleh Kejaksaan Agung yang digelar hari ini di Lapangan Banteng tidak hanya mengedukasi warga tapi juga memberikan kesan positif, lebih dekat dengan publik.

    “Ini adalah momen untuk masyarakat tahu. Jadi penyuluhan atau event-event seperti ini, harus lebih banyak dilakukan lagi,” tambahnya.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini kata KPAI terkait manfaat perbaikan di lokasi ledakan

    Ini kata KPAI terkait manfaat perbaikan di lokasi ledakan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sejumlah perbaikan oleh petugas kepolisian di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara dapat menghilangkan trauma para pelajar di sekolah tersebut.

    “Hari ini kami sudah ke lokasi kejadian dan memang ada beberapa perubahan dan garis polisi sudah dilepas, ini dapat menghilangkan trauma,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, terjadi perubahan pada dua titik di mushalla sekolah, baik di dalam maupun lokasi ledakan di belakang dekat bank sampah

    “Kondisi di mushalla sudah berubah, karena ini juga menghilangkan trauma anak,” kata dia.

    Ia mengatakan saat ini pihaknya berfokus pada anak-anak yang menjadi korban dengan memberikan pendampingan psikologis.

    Menurut dia, pendampingan ini penting sesuai dengan pasal 59 A UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

    Pasal tersebut mengatur upaya perlindungan khusus yang harus dilakukan bagi anak, antara lain melalui penanganan cepat pengobatan dan rehabilitasi serta pendampingan psikososial, bantuan sosial bagi anak dari keluarga tidak mampu dan pendampingan dalam proses peradilan.

    Ia mengatakan mulai Sabtu (8/11) sudah ada pendampingan psikologis pada mereka dan pihaknya juga sudah memetakan pendampingan bagi mereka yang masih dirawat.

    Kemudian, anak-anak yang sudah pulang ke rumah dan juga anak-anak yang ada di sekitar dan 780 anak lainnya.

    “Semua harus mendapatkan pendampingan psikologis beserta guru,” kata dia.

    Ia mengatakan untuk guru juga harus mendapatkan pendampingan psikologis pasca kejadian dan saat ini sudah 17 guru sudah diberikan pendampingan.

    “Sisanya masih ada total 42 guru. Jadi, sisanya juga harus mendapatkan pendampingan psikologis,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengatakan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih mengalami trauma akibat kejadian pada Jumat (7/11) tersebut.

    “Tentu mereka masih trauma,” kata Menteri Sosial Syaifullah Yusuf usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Ia mengatakan, secara pelan-pelan nanti anak-anak ini didampingi oleh Kepolisian, Kementerian Sosial dan RSIJ supaya mereka juga bisa mendapatkan langkah-langkah pemulihan trauma (trauma healing).

    “’Trauma healing’ ini didapatkan di rumah sakit ini maupun nanti juga ketika di sekolah maupun di rumah,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komdigi Resmikan 92 Kantor Pos LPU, Dorong Pemerataan Ekonomi Nasional

    Komdigi Resmikan 92 Kantor Pos LPU, Dorong Pemerataan Ekonomi Nasional

    Medan: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meresmikan 92 Kantor Cabang Pelayanan (KCP) Layanan Pos Universal (LPU) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
     
    Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di bawah 30 kantor. Peresmian ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses layanan pos dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan ekonomi nasional.
     
    Sebagian besar KCP LPU baru berlokasi di kawasan Indonesia Timur, dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak yakni 14 kantor. Disusul Kalimantan Timur dengan 9 kantor, dan beberapa lainnya termasuk Sumatra Utara.

     

     

    Meningkatkan Akses Layanan dan Pemerataan Ekonomi Nasional
    Menkomdigi menyampaikan pembangunan 92 KCP LPU merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat di seluruh negeri memiliki akses terhadap layanan pengiriman surat hingga paket.
     
    “Untuk dapat mengirimkan paket, menerima paket itu adalah hak masyarakat,” ujar Meutya Hafid dalam acara Peresmian 92 Kantor Pos LPU di Medan, Minggu, 9 November.
     
    Peresmian 92 KCP LPU ini juga diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tertinggal. Masyarakat kini dapat lebih mudah mengirimkan hasil produksi, dagangan, maupun uang melalui layanan PT Pos Indonesia.
     
    “Kami harapkan di daerah-daerah yang jauh dan cukup tertinggal ini ekonominya juga bisa tumbuh. Mereka yang ingin mengirimkan dagangannya atau hasil usahanya kini punya akses yang lebih mudah, dibantu oleh PT Pos,” kata Meutya.

     

     

    Mendukung Program Pemerintah
    Selain itu, pembukaan kantor cabang baru ini mendukung pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 Oktober lalu.
     
    “Sehingga tidak hnya untuk menjalankan amanah presiden untuk memberikan Bansos atau BLT tapi juga di saat yang sama juga untuk menumbuhkan ekonomi di wilayah tersebut,” lanjut Menteri Komunikasi dan Digital.
     
    Program tersebut menargetkan 35 juta keluarga penerima manfaat, atau sekitar 140 juta warga Indonesia.
     
    Sementara itu, Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, mengungkapkan bahwa PT Pos Indonesia telah menyiapkan berbagai dukungan teknis, mulai dari penyediaan sarana untuk menjual produk masyarakat di kantor pos hingga memastikan kelancaran proses pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.
     
    “Kegiatan ekonomi masyarakat du daerah yang hadir bisa kita jembatani khususnya untuk pengiriman barang-barang dan komunitas yang ada di daerah ini. Nanti dari sisi pengiriman, kami Pos yang melakukan itu,” tutur Haris.

     

    Medan: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meresmikan 92 Kantor Cabang Pelayanan (KCP) Layanan Pos Universal (LPU) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
     
    Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di bawah 30 kantor. Peresmian ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses layanan pos dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan ekonomi nasional.
     
    Sebagian besar KCP LPU baru berlokasi di kawasan Indonesia Timur, dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak yakni 14 kantor. Disusul Kalimantan Timur dengan 9 kantor, dan beberapa lainnya termasuk Sumatra Utara.
     
     

     

    Meningkatkan Akses Layanan dan Pemerataan Ekonomi Nasional

    Menkomdigi menyampaikan pembangunan 92 KCP LPU merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat di seluruh negeri memiliki akses terhadap layanan pengiriman surat hingga paket.
     
    “Untuk dapat mengirimkan paket, menerima paket itu adalah hak masyarakat,” ujar Meutya Hafid dalam acara Peresmian 92 Kantor Pos LPU di Medan, Minggu, 9 November.
     
    Peresmian 92 KCP LPU ini juga diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tertinggal. Masyarakat kini dapat lebih mudah mengirimkan hasil produksi, dagangan, maupun uang melalui layanan PT Pos Indonesia.
     
    “Kami harapkan di daerah-daerah yang jauh dan cukup tertinggal ini ekonominya juga bisa tumbuh. Mereka yang ingin mengirimkan dagangannya atau hasil usahanya kini punya akses yang lebih mudah, dibantu oleh PT Pos,” kata Meutya.
     
     

     

    Mendukung Program Pemerintah

    Selain itu, pembukaan kantor cabang baru ini mendukung pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 Oktober lalu.
     
    “Sehingga tidak hnya untuk menjalankan amanah presiden untuk memberikan Bansos atau BLT tapi juga di saat yang sama juga untuk menumbuhkan ekonomi di wilayah tersebut,” lanjut Menteri Komunikasi dan Digital.
     
    Program tersebut menargetkan 35 juta keluarga penerima manfaat, atau sekitar 140 juta warga Indonesia.
     
    Sementara itu, Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, mengungkapkan bahwa PT Pos Indonesia telah menyiapkan berbagai dukungan teknis, mulai dari penyediaan sarana untuk menjual produk masyarakat di kantor pos hingga memastikan kelancaran proses pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.
     
    “Kegiatan ekonomi masyarakat du daerah yang hadir bisa kita jembatani khususnya untuk pengiriman barang-barang dan komunitas yang ada di daerah ini. Nanti dari sisi pengiriman, kami Pos yang melakukan itu,” tutur Haris.

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Ini Program Prabowo Bagi-bagi Duit hingga Akhir Tahun, Jangan Sampai Kelewatan

    Ini Program Prabowo Bagi-bagi Duit hingga Akhir Tahun, Jangan Sampai Kelewatan

    Jakarta

    Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menggelontorkan sejumlah stimulus ekonomi diantaranya program bantuan sosial atau bansos kepada masyarakat hingga akhir tahun 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemberian bantuan ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia pun mengatakan bantuan tersebut merupakan bantuan terakhir untuk tahun ini.

    “Nggak ada (stimulus tambahan), cukup yang kemarin sudah ada. Kemarin kan stimulusnya salah satunya kan sampai desil keempat,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, dikutip, Minggu (9/11/2025).

    Pertama, pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 4. PKH merupakan bantuan sosial bersyarat bagi keluarga miskin dan rentan.

    Program ini merupakan pemberian uang tunai kepada mereka yang dianggap oleh pemerintah layak mendapatkan bantuan tersebut.

    Adapun besaran bantuan PKH per kategori adalah sebagai berikut:

    Ibu hamil/nifas: Rp 750.000 per tahap (Rp 3.000.000/tahun)

    Anak usia dini (0-6 tahun): Rp 750.000 per tahap (Rp 3.000.000/tahun)

    Anak SD/sederajat: Rp 225.000 per tahap (Rp 900.000/tahun)

    Anak SMP/sederajat: Rp 375.000 per tahap (Rp 1.500.000/tahun)

    Anak SMA/sederajat: Rp 500.000 per tahap (Rp 2.000.000/tahun)

    Penyandang disabilitas berat: Rp 600.000 per tahap (Rp 2.400.000/tahun)

    Lanjut usia: Rp 600.000 per tahap (Rp 2.400.000/tahun)

    Korban pelanggaran HAM berat: Rp 2.700.000 per tahap (Rp 10.800.000/tahun)

    Selain itu, pemerintah juga memberikan tambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sebagai informasi, pemerintah telah menambah anggaran stimulus sebesar Rp 30 triliun. Ditambah Rp 16,2 triliun untuk program selama kuartal IV-2025 sehingga menjadi Rp 46,2 triliun.

    Untuk penambahan program BLT akan diberikan kepada 35 juta penerima sebesar Rp 900 ribu untuk periode Oktober-Desember 2025. Ada tambahan sekitar 17 juta penerima BLT baru.

    Berikutnya, pemerintah juga memberikan bantuan dalam program magang lulusan perguruan tinggi. Program ini mendorong penciptaan lapangan kerja produktif di berbagai sektor dengan peserta yang disiapkan hingga sebesar 80 ribu orang.

    Selain itu, insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) diperluas ke sektor pariwisata. Sebelumnya kebijakan ini hanya berlaku untuk pekerja di sektor industri padat karya.

    Insentif pajak untuk pegawai di sektor pariwisata berlaku selama masa pajak Oktober-Desember 2025. Sementara itu, fasilitas PPh 21 DTP untuk sektor industri seperti alas kaki, tekstil dan pakaian jadi, furnitur, kulit dan barang dari kulit tetap berlaku sepanjang tahun yakni Januari-Desember 2025.

    “Terkait dengan PPh gaji kan itu kelas menengah,” imbuh Airlangga.

    (acd/acd)

  • Cara Cek Penerima BLT Kesra Rp900 Ribu November 2025 Via Website Kemensos dan Aplikasi Cek Bansos

    Cara Cek Penerima BLT Kesra Rp900 Ribu November 2025 Via Website Kemensos dan Aplikasi Cek Bansos

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah meluncurkan program paket ekonomi yakni Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) untuk meningkatkan daya beli masyarakat, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

    Untuk program BLT Kesra, diberikan pada bulan Oktober hingga Desember 2025.

    Program ini akan diterima oleh 35.046.783 keluarga penerima manfaat. Dan ini lebih tinggi dari BLT sebelumnya, dan ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang kalau kita berasumsi 1 KPM itu adalah ayah, ibu, dan 2 orang anak.

    Bantuan ini menyasar desil 1 hingga 4 berdasarkan data sosial ekonomi nasional (DSEN). Bantuan ini juga merupakan tambahan di luar BLT reguler yang selama ini disalurkan melalui Kementerian Sosial kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat dalam program keluarga harapan dan bantuan sembako.

    Untuk penyaluran BLT Kesra, akan dilakukan melalui himpunan bank milik negara (Himbara) untuk 18,3 juta keluarga mulai minggu depan. Penyaluran juga dilakukan melalui PT Pos Indonesia untuk 17,2 juta keluarga yang dimulai pada Senin depan.

    Cara Cek Penerima BLT Kesra November 2025

    Kamu bisa mengecek status penerima BLT Kesra untuk bulan November 2025 melalui dua cara bebeda, yaitu melalui website cek bansos Kemensos dan juga aplikasi cek bansos.

    Berikut cara cek status penerima BLT Kesra November 2025:

    Cara Cek Penerima BLT Kesra November 2025 melalui cekbansos.kemensos.go.id

    Buka laman Kemensos melalui link https://cekbansos.kemensos.go.id/
    Masukkan data lengkap seperti provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa tempat tinggal Anda.
    Masukkan nama lengkap sesuai dengan data yang tertera di KTP.
    Masukkan kode captcha yang ditampilkan dengan benar.
    Klik “Cari Data”.
    Jika NIK Anda terdaftar sebagai penerima bansos, tabel akan menunjukkan status penerima, keterangan, dan periode pemberian bantuan.

    Cara Cek Penerima BLT Kesra November 2025 melalui Aplikasi Cek Bansos

    Unduh aplikasi Cek Bansos di Play Store, lalu instal di ponsel.
    Pilih menu “Buat Akun” untuk pengguna baru.
    Isi data diri lengkap, termasuk nama, NIK, alamat, email, dan password.
    Unggah foto KTP dan swafoto.
    Klik “Buat Akun Baru”, lalu lakukan verifikasi email bila diminta.
    Setelah berhasil login, buka menu Profil.
    Informasi jenis bantuan yang diterima akan otomatis ditampilkan.

  • Data Bansos Diperbarui: 4,2 Juta Penerima Tak Tepat Sasaran Dicoret dari Daftar

    Data Bansos Diperbarui: 4,2 Juta Penerima Tak Tepat Sasaran Dicoret dari Daftar

    Di lain sisi, Mensos Saifullah Yusuf mengatakan, penyaluran tahap pertama bansos reguler telah mencapai lebih dari 90%. Sementara untuk BLTS baru, prosesnya sudah sekitar 80% dan sisanya menunggu verifikasi akhir 1,9 juta data penerima.

    “Jadi saya ingin sampaikan bahwa untuk tahap pertama kita sudah salur kepada penerima bansos reguler ini sudah proses salur dan sudah 90% lebih kemudian juga ditambah dengan BLTS. Jadi untuk yang 16,3 juta itu sudah proses salur,” kata dia.

    Sementara untuk yang kedua 18,7 juta KPM baru masih dalam proses verifikasi yang sudah mencapai 80%, menunggu tuntasnya 20%. Jika seluruh data sudah selesai, dana akan diteruskan kepada PT POS dan Himbara. 

    Saifullah juga berpesan kepada seluruh KPM, agar dana bantuan yang diperoleh digunakan sesuai dengan kebutuhan pokok keluarga. 

    Dia menuturkan, dana tersebut tidak boleh dialokasikan untuk hal-hal yang dilarang sebagaimana ketentuan. Secara spesifik, bansos dilarang digunakan untuk berjudi atau judi online, membeli rokok, membayar utang, atau tujuan lain di luar peruntukannya. 

    “Saya harapkan pada keluarga penerima manfaat untuk bisa dimanfaatkan dengan bijak untuk kepentingan-kepentingan keluarga, untuk kepentingan-kepentingan dasar dari keluarga atau kebutuhan dasar dari keluarga,” kata Saifullah.

     

  • Kemensos dan BPS Konsolidasi Data Penerima Bansos Agar Makin Akurat

    Kemensos dan BPS Konsolidasi Data Penerima Bansos Agar Makin Akurat

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menggelar pertemuan di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat (7/11/2025), untuk membahas pemutakhiran dan konsolidasi data penerima bantuan sosial (bansos) agar penyaluran bantuan tepat sasaran.

    Gus Ipul mengatakan, pembaruan data dilakukan secara berkala karena kondisi sosial ekonomi masyarakat bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu.

    “Tentu dengan adanya pertemuan rutin seperti ini, kami dengan BPS bisa mengikuti perkembangan yang terjadi di lapangan dan sekaligus kalau ada hal-hal yang meragukan, akan kami cek ulang agar data makin akurat,” ujarnya.

    Berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Desil 1 sampai 4 mencapai 35,04 juta keluarga, terdiri atas 16,3 juta KPM penerima bansos reguler dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS). Seluruh data penerima tersebut telah diverifikasi dan validasi selesai dilakukan, sementara penyaluran bantuan berlangsung secara bertahap.

    “Untuk KPM bansos reguler dan penerima BLTS dari desil 1 sampai 4 sudah selesai diverifikasi dan divalidasi. Sebanyak 16,3 juta KPM sudah clear dan mulai disalurkan bertahap,” kata Gus Ipul.

    Selain penerima reguler, terdapat 18,7 juta calon penerima baru BLTS. Dari jumlah itu, 16,8 juta KPM telah diverifikasi dan menghasilkan 12,6 juta layak menerima bantuan serta 4,2 juta tidak layak (inclusion error). Sementara 1,9 juta KPM lainnya masih dalam proses verifikasi.

    Menanggapi hal itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa inclusion error akan digantikan oleh kelompok exclusion error, yakni mereka yang seharusnya berhak tetapi belum terdata.

    “Dari hasil verifikasi, ada 4,2 juta yang tidak layak menerima bantuan. Inclusion error ini nantinya akan digantikan dengan data lain yang kami miliki agar bantuan lebih tepat sasaran,” ujarnya.

    Proses penggantian data akan diprioritaskan bagi kelompok rentan, seperti lansia dan penyandang disabilitas yang tinggal sendiri di rumah tidak layak huni, keluarga berdaya listrik 450-900 watt, serta kepala keluarga yang menganggur atau bekerja serabutan. 

    “Kita akan verifikasi ulang agar penerima pengganti benar-benar layak menerima bansos,” imbuh Amalia.

    Ia menambahkan, koordinasi antara Kemensos dan BPS akan diperkuat hingga tingkat daerah melalui kolaborasi antara Dinas Sosial dan BPS Provinsi serta Kabupaten/Kota.

    Rencananya, pekan depan akan digelar Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakornis) untuk memastikan sinergi pemutakhiran data berjalan lebih efektif.

    “Kami sepakat minggu depan akan menyelenggarakan Rakornis antara BPS seluruh Indonesia dengan Kemensos dan Dinas Sosial. Dengan kolaborasi ini, DTSEN bisa terus dimutakhirkan dan Pak Mensos akan mendapatkan data yang lebih solid dan akurat,” ujar Amalia.

    Sementara itu, Gus Ipul mengingatkan kepada para penerima bansos agar memanfaatkan bantuan sesuai peruntukan dan tidak disalahgunakan.

    “Bansos jangan digunakan untuk berjudi, membeli rokok, atau membayar utang. Gunakan dengan bijak untuk kebutuhan dasar keluarga dan peningkatan kesejahteraan,” pungkasnya.