Topik: Bantuan Sosial

  • 7 Stimulus Ekonomi Prabowo di Bulan Puasa dan Lebaran

    7 Stimulus Ekonomi Prabowo di Bulan Puasa dan Lebaran

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menginisiasi sederet kebijakan untuk stimulus ekonomi di tengah bulan puasa dan menyambut hari raya Lebaran tahun ini. Deretan stimulus ini diyakini dapat mendorong daya beli masyarakat dan memicu pertumbuhan ekonomi.

    Pemerintah juga berharap masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Lebaran dan Nyepi dengan lebih tenang dan nyaman.

    “Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan sejumlah Kebijakan Paket Stimulus Ekonomi untuk mendorong daya beli masyarakat dan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lewat unggahannya di akun Instagram resmi @airlanggahartarto_official, dikutip Senin (10/3/2025).

    Dalam unggahan yang sama, Airlangga memaparkan 7 stimulus ekonomi yang disiapkan Prabowo:

    1. Optimalisasi Penyaluran Bansos
    Pemerintah akan memaksimalkan penyaluran bansos seperti misalnya program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, hingga penyerapan gabah petani.

    Khusus untuk PKH saja, sudah ada Rp 150 triliun yang dianggarkan untuk pencairan tahap I tahun 2025. Pencairan PKH sendiri dilakukan di Kantor Pos ataupun lewat bank-bank Himbara.

    Khusus untuk program penyerapan gabah petani, pemerintah telah menyuntik anggaran untuk Bulog sebagai off taker gabah senilai Rp 16,6 triliun. Penyerapan yang bisa dilakukan sebesar 3 juta ton hingga April 2025. Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga beras, memastikan ketersediaan beras di pasar, hingga mendukung program pemberian bantuan beras kepada masyarakat.

    2. Diskon Tiket Pesawat
    Pemerintah memberikan harga diskon tiket pesawat domestik kelas ekonomi melalui insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 6% beserta kebijakan lainnya. Estimasi penurunan harga tiket mencapai 13-14% yang berlaku mulai 25 Maret-7 April 2025.

    3. Diskon Tarif Jalan Tol
    Pemberian diskon tarif tol sebesar 20% untuk perjalanan jarak jauh selama musim mudik diharapkan dapat menekan biaya transportasi serta memperlancar distribusi barang dan jasa.

    4. Program Diskon Belanja
    Pemerintah meluncurkan program diskon belanja salah satunya Friday Mubarak yang akan berlangsung pada 28 Februari hingga 28 Maret 2025 di berbagai ritel yang tergabung dalam Aprindo dengan target transaksi Rp 75-77 triliun.

    Ada juga program BINA Lebaran yang dijadwalkan pada tanggal 14-30 Maret 2025, digelar serentak di mal dan pusat perbelanjaan di gerai-gerai yang tergabung dalam Hippindo dan juga APPBI. Program ini menargetkan transaksi sampai Rp 30 triliun. Program diskon lainnya juga akan diadakan, mulai dari Bazaar Ramadan dan Pasar Malam, hingga Belanja Online Produk Lokal.

    5. Program Pariwisata Mudik Lebaran
    Pemerintah akan mengintegrasikan program pariwisata dengan momen mudik Lebaran melalui promosi destinasi wisata lokal, penyediaan paket wisata terjangkau, dan peningkatan fasilitas pariwisata di jalur-jalur mudik utama.

    6. Stabilisasi Harga Pangan
    Pemerintah dan BUMN berupaya menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok selama bulan puasa dan Lebaran dengan menggelar operasi pasar yang dilaksanakan di seluruh Indonesia melalui PT Pos Indonesia mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025.

    7. Pencairan THR ASN dan Swasta
    Pencairan THR untuk ASN dan pekerja swasta akan dicairkan tepat waktu, dengan ketentuan untuk ASN paling cepat 3 minggu Lebaran dan untuk pegawai swasta seminggu sebelum Lebaran. Khusus THR ASN sendiri disiapkan dana sebesar Rp 50 triliun untuk pencairannya.

    (hal/rrd)

  • Jadwal Pencairan, Cara Cek Status, dan Prosedur Pencairan

    Jadwal Pencairan, Cara Cek Status, dan Prosedur Pencairan

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan warga lanjut usia (lansia) melalui program bantuan sosial Kartu Lansia Jakarta (KLJ). Program yang telah berjalan sejak tahun 2018 ini ditujukan bagi lansia yang tidak memiliki penghasilan tetap atau memiliki pendapatan rendah. Bantuan ini memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

    Hingga kini, KLJ telah memberikan manfaat bagi lebih dari 100.000 lansia di wilayah Jakarta. Pada tahun 2025, program ini kembali dilanjutkan dengan jadwal pencairan yang telah ditentukan.

    Jadwal Pencairan KLJ 2025

    Bantuan KLJ 2025 diberikan setiap tiga bulan sekali dengan nominal Rp900 ribu per tahap, yang setara dengan Rp300 ribu per bulan. Berikut adalah jadwal pencairan yang telah ditetapkan:

    Tahap 1: Januari – Maret 2025

    Tahap 2: April – Juni 2025

    Tahap 3: Juli – September 2025

    Tahap 4: Oktober – Desember 2025

    Bagi penerima yang belum mendapatkan bantuan sejak awal tahun, pencairan akan dilakukan secara kolektif pada bulan Maret 2025.

    Cara Mengecek Status Penerima KLJ 2025

    Untuk memastikan apakah seseorang termasuk dalam daftar penerima KLJ 2025, masyarakat dapat melakukan pengecekan secara daring melalui langkah-langkah berikut:

    Kunjungi situs resmi Dinas Sosial DKI Jakarta di https://siladu.jakarta.go.id/. Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai dengan e-KTP. Klik tombol “Cek NIK”. Sistem akan menampilkan informasi apakah NIK tersebut terdaftar sebagai penerima KLJ atau tidak. Prosedur Pencairan Dana KLJ 2025

    Setelah memastikan status sebagai penerima KLJ aktif, lansia dapat mencairkan dana bantuan dengan mengikuti prosedur berikut:

    Pastikan Status Aktif – Cek status penerima melalui situs resmi atau aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Kunjungi Bank DKI – Datang ke kantor cabang Bank DKI terdekat untuk melakukan pencairan dana. Bawa Dokumen yang Diperlukan – Siapkan Kartu KLJ dan KTP sebagai bukti identitas. Ambil Antrian – Dapatkan nomor antrian di loket layanan pencairan bantuan sosial. Proses Verifikasi – Petugas bank akan melakukan pengecekan dan verifikasi data penerima. Terima Dana Bantuan – Setelah verifikasi selesai, dana bisa dicairkan melalui penarikan tunai atau metode lain yang tersedia. Pantau Jadwal Pencairan – Pastikan selalu mengikuti informasi terbaru dari Dinas Sosial atau Bank DKI terkait jadwal pencairan berikutnya.

    Bagi penerima KLJ, penting untuk selalu mengecek status dan mengikuti prosedur pencairan yang telah ditentukan agar bantuan dapat diterima dengan lancar. Dengan adanya program ini, lansia yang berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu dapat tetap menjalani kehidupan dengan lebih layak dan sejahtera.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tewasnya Ibu dan Anak dalam Toren di Jakarta Barat, Ketua RT Beri Pengakuan – Halaman all

    Tewasnya Ibu dan Anak dalam Toren di Jakarta Barat, Ketua RT Beri Pengakuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang ibu berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air rumah mereka di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis, 6 Maret 2025.

    Penemuan ini berawal dari keluhan warga mengenai bau tidak sedap yang menyebar di sekitar lokasi.

    Petugas kepolisian berhasil mengevakuasi jasad kedua korban setelah menerima laporan dari warga.

    Hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati menunjukkan adanya tanda kekerasan pada tubuh kedua korban.

    Kombes Hery Wijatmoko, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, mengungkapkan, “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban.”

    Namun, ia tidak merinci jenis kekerasan yang dialami, apakah akibat benda tumpul atau senjata tajam.

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa kedua korban telah meninggal dunia beberapa hari sebelum penemuan mereka.

    Pengakuan Ketua RT

    Ketua RT 05 RW 02 Angke, Yanty, menjelaskan bahwa TSL merupakan sosok yang baik dan dikenal suka bersosialisasi dengan tetangga.

    “Orangnya mah baik sama tetangga, juga suka traktir-traktir. Cuma anaknya aja yang enggak ini kurang sosialisasi,” ujarnya.

    Yanty menambahkan bahwa sebelum menghilang, TSL sempat berkomunikasi dengan warga seputar bantuan sosial.

    Yanty juga menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda keributan atau cekcok yang terdengar di sekitar rumah korban pada hari mereka dinyatakan hilang.

    “Saya enggak dengar (cekcok). Sama tetangga yang dekat aja enggak dengar apa-apa,” tambahnya.

    Sempat Ada Cekcok

    Tetangga bernama Surya menyebutkan bahwa TSL sempat terlibat cekcok dengan anak bungsunya, RE, terkait rencana pernikahan RE yang ingin melangkahi kakak perempuannya.

    “Kakaknya usianya 35 tahun, adeknya mau nikah, sempat ada cekcok,” kata Surya.

    RE diketahui tinggal terpisah dari TSL dan ES, di sebuah indekos yang lokasinya tidak diketahui.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ketua RT Ungkap Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren di Jakbar: Suka Traktir Tetangga – Halaman all

    Ketua RT Ungkap Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren di Jakbar: Suka Traktir Tetangga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35), ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Jasad kedua korban berhasil dikeluarkan oleh petugas kepolisian setelah warga mengeluh bau tidak sedap, Kamis (6/3/2025).

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak itu.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    Namun, ia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” ujarnya di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (9/3/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    Pengakuan Ketua RT

    Diberitakan Wartakotalive.com, ibu dan anak tersebut memang sudah dilaporkan hilang selama hampir satu minggu.

    Ketua RT 05 RW 02 Angke, Yanty, mengungkapkan TSL merupakan pribadi yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.

    Yanty menyampaikan, TSL dan ES merupakan warga asli RW 02 Angke.

    “Orangnya mah baik, sama tetangga juga ini suka traktir-traktir. Cuma anaknya aja yang enggak ini (kurang sosialisasi)” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Minggu.

    Menurut Yanty, sebelum menghilang, TSL masih sempat mengobrol dengan warga sekitar, termasuk dengan dirinya.

    Namun, obrolan Yanty dan korban hanyalah sebatas obrolan seputar bantuan sosial (bansos).

    “Dia itu, sibuk. Biasanya dia suka ‘Bu RT bansosnya udah keluar belum?’, Kata saya, ‘Belum, Ci. Kalau udah keluar, juga saya share (bagikan) di grup’ kata saya. Dia paling nanyain bansos,” jelasnya.

    Namun, di luar itu semua, kedua korban tidak pernah bercerita apapun terkait masalah pribadinya.

    Oleh karena itu, penemuan mayat dalam kondisi mengenaskan di sebuah toren air tersebut membuat warga syok.

    Sebab, pada hari di mana TSL dan ES dinyatakan hilang, Yanty dan warga sekitar tak mendengar ada cekcok atau keributan dari dalam rumah korban.

    “Saya enggak dengar (cekcok). Sama tetangga yang dekat aja enggak dengar apa-apa, apalagi saya yang jauh di sini, depan,” kata Yanty.

    “Saya juga bingung, agak janggal-janggal juga,” lanjut dia.

    Korban Sempat Berdebat dengan si Bungsu

    Sementara itu, ibu dan anak di Tambora itu disebut sempat cekcok dengan anak bungsu berinisial RE.

    Tetangga korban, Surya, mengaku bertemu dengan TSL terakhir kali sebelum bulan Ramadan 2025.

    Ketika itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena sudah saling mengenal.

    Menurut Surya, korban tinggal bersama anak perempuannya, ES.

    Sedangkan, anak bungsunya yakni RE memilih tinggal sendiri di indekos yang tidak diketahui tempatnya.

    Surya mengatakan RE sempat berdebat dengan ibunya, karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya.

    Namun, lanjut Surya, TSL tidak memberikan izin kepada RE untuk menikah sebelum kakaknya.

    “Kakaknya usianya 35 tahun, adeknya mau nikah, sempat ada cekcok,” beber Surya, dikutip dari Wartakotalive.com.

    ILUSTRASI JENAZAH – Foto arsip yang diambil dari NST menampilkan ilustrasi jenazah. Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak yang ditemukan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat. (NST)

    Korban Sempat Mengaku Hendak Mudik

    Beberapa jam sebelum dinyatakan hilang bersama anak perempuannya berinisial ES, TSL disebut bilang ke sejumlah tetangganya mau pulang kampung alias mudik.

    Hal itu disampaikan TSL pada Sabtu (1/3/2025) pagi.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10-an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu, masih dari TribunJakarta.com.

    Namun, kata Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB.

    Barulah pada Sabtu malam, TSL dan anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TSL.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena indekos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” ucap Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan ES yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” papar Yanty.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan lokasi penemuan jasad ibu dan anak berada di penampungan air yang berada di bawah tanah.

    Arfan menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    “Masih lidik,” katanya.

    Meski demikian, Arfan membenarkan jika kedua korban tewas diduga akibat pembunuhan.

    “Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban,” ungkapnya.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar dan Wartakotalive.com dengan judul Penemuan Mayat Ibu dan Anak Dalam Toren di Jakbar, Ketua RT Ceritakan Sosok Keduanya sebelum Tewas

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Elga Hikari Putra) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah/Miftahul Munir)

    Berita lain terkait Ibu dan Anak Tewas dalam Toren

  • Berangkat Mengemis Naik Motor, Pasutri Bisa Hasilkan Rp 6 Juta Sebulan, Dapat Bansos dan Bantuan PIP

    Berangkat Mengemis Naik Motor, Pasutri Bisa Hasilkan Rp 6 Juta Sebulan, Dapat Bansos dan Bantuan PIP

    TRIBUNJATIM.COM – Pasangan suami istri atau pasutri asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur menjadi pengemis dengan penghasilan hingga Rp 6 juta sebulan.

    Baru-baru ini, sang istri yang berinisial WN diamankan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo.

    WN diamankan karena ketahuan membawa anaknya yang berusia 2,5 tahun untuk mengemis di perempatan pabrik es Ponorogo, Jawa Timur.

    Rupanya sang suami juga melakukan pekerjaan serupa.

    Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, menyatakan bahwa operasi gelandangan dan pengemis dilakukan sebagai respons terhadap keluhan masyarakat yang semakin resah dengan meningkatnya jumlah pengemis, terutama menjelang Bulan Ramadhan.

    “Pengemis ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun kita amankan di perempatan pabrik es. Laporan masyarakat jumlah pengemis semakin banyak,” ujarnya melalui pesan singkat pada Sabtu (8/3/2025), melansir dari Kompas.com.

    Supriyadi menambahkan bahwa WN mulai mengemis sejak pukul 10:00 WIB dan saat diamankan pada pukul 13:00 WIB, ia mengaku sudah mengumpulkan penghasilan sebesar Rp 160.000.

    “Dari pengakuannya, dari mengemis sehari dia bisa mendapatkan Rp 200.000. Saat diamankan tadi dia mengaku mendapat Rp 160.000,” imbuhnya.

    WN mengungkapkan bahwa ia selalu membawa anaknya saat mengemis untuk menarik empati dari para pengguna jalan.

    Ia juga menyatakan bahwa suaminya juga berprofesi sebagai pengemis, tetapi di lokasi yang berbeda.

    Meskipun telah diamankan, WN mengaku tidak akan berhenti mengemis karena dalam sebulan ia bisa meraup penghasilan hingga Rp 6 juta.

    “Dari data, WN merupakan penerima manfaat bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos lainnya. Sebulan dia bisa mendapat penghasilan hingga Rp 6 juta, demikian juga suaminya yang juga mengemis. Suaminya juga pernah kami tertibkan. Tetapi kalau ditanya apa mau mengemis lagi? Jawabannya iya, karena penghasilannya banyak,” jelas Supriyadi.

    Supriyadi mengungkapkan bahwa WN telah menerima pembinaan sebelumnya, namun setelah dikembalikan ke keluarganya, ia kembali mengemis.

    Untuk berangkat dari Kota Madiun, WN dan suaminya menggunakan sepeda motor.

    Bahkan, anaknya yang lebih besar juga memiliki sepeda motor yang didapat dari hasil mengemis.

    “Berpindah tempat begitu, kalau di sini ada operasi penertiban, mereka pindah ke kota lain. WN itu ke Ponorogo menggunakan sepeda motor, suaminya juga menggunakan sepeda motor. Bahkan anaknya yang besar juga punya sepeda motor,” jelasnya.

    Supriyadi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijaksana dalam memberikan uang kepada pengemis yang beroperasi di Ponorogo.

    Ia mengajak masyarakat untuk lebih mengutamakan memberikan sedekah kepada lembaga yang memiliki legalitas jelas daripada kepada para pengemis.

    Sebelumnya, seorang pengemis ketahuan bawa uang Rp 40 juta saat didicuk Satpol PP Kota Kediri.

    Pengemis itu berusia 70 tahun dan berinisial AR.

    Ia diciduk Satpol PP saat berada di Simpang Empat Jalan Kawi, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

    AR diamankan akrena aduan dari masyarakat yang merasa resah dengan cara agresifnya dalam meminta uang.  

    Kabid Trantib Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwiratmoko, mengungkapkan bahwa AR sering menggebrak kendaraan yang berhenti di lampu merah untuk meminta uang.

    Aksi tersebut membuat pengguna jalan merasa terganggu dan tidak nyaman.  

    “Jadi, kemarin itu kan ada pengaduan masyarakat bahwa di perempatan Jalan Kawi ada yang minta-minta sifatnya maksa, gebrak mobil gebrak motor, akhirnya kita tindaklanjuti dan pagi tadi baru ketemu yang bersangkutan terus kita amankan ke Mako Satpol PP untuk didata dan dibina,” ujar Agus Dwiratmoko, Kamis (13/2/2025). 

    Saat diamankan, AR membawa dua tas tanggung yang ternyata berisi uang dalam jumlah besar.

    Selain pecahan kecil Rp2 ribu, di dalam tasnya juga ditemukan beberapa gulungan uang pecahan Rp100 ribu.

    AR mengaku bahwa total uang yang dimilikinya mencapai sekitar Rp30-40 juta.  

    “Dia ini membawa dua tas tanggung, setelah kita tanya, dengan kesadaran dia memperlihatkan isinya ternyata isinya duit receh dan sudah dibendeli (Rp100 ribuan) itu. Menurut yang bersangkutan sekitar Rp30-40 juta,” terang Agus.  

    Berdasarkan pengakuannya, AR beroperasi mulai pagi hingga malam hari.

    Dalam waktu 2-3 jam, ia bisa mendapatkan sekitar Rp150 ribu dari hasil mengemis.

    Meski memiliki banyak uang, AR tetap memilih hidup sebagai pengemis dan enggan meninggalkan kebiasaannya.  

    AR mengaku selalu membawa semua uangnya ke mana-mana karena takut dicuri orang.

    Selain itu, ia juga diketahui tidak memiliki istri maupun anak.

    Saat ini, ia tinggal bersama saudara-saudaranya di rumahnya di Kecamatan Mojoroto.  

    “Dia pagi sampai malam. Kemana-mana duit dibawa takut diambil orang katanya. AR ini tidak punya istri dan anak. Dia tinggal di rumah bersama saudara-saudaranya. Sekarang kita sudah kembalikan dan kita minta untuk tidak mengemis lagi,” terang Agus.  

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Aksi Gubernur Lampung Sepulang Retret di Magelang

    Aksi Gubernur Lampung Sepulang Retret di Magelang

    Liputan6.com, Lampung – Setelah menyelesaikan kegiatan retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal langsung meninjau lokasi banjir di Kota Bandar Lampung, Sabtu (1/3/2025). Mirza mendatangi wilayah terdampak banjir di Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, serta Kelurahan Kali Balau Kencana, Kecamatan Sukabumi. Dalam kunjungannya, ia memastikan upaya penanganan berjalan optimal dan menyerahkan bantuan sosial bagi warga yang terdampak. “Permasalahan banjir ini harus diselesaikan bersama-sama dan secara komprehensif. Perencanaan harus selaras, sinergis, dan terkoordinasi dengan baik,” ujar Rahmat Mirzani Djausal. 

    Ia juga berdialog dengan warga, mendengarkan keluhan mereka, serta meninjau kondisi sungai yang telah dinormalisasi. Dia menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung akan terus mengerahkan seluruh sumber daya untuk percepatan penanganan banjir dan solusi jangka panjang guna mencegah kejadian serupa di masa depan. “Semua ini harus segera diperbaiki agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal,” tegasnya.

    Sebagai bentuk kepedulian, berbagai bantuan disalurkan, termasuk sembako dan buffer stock logistik dari Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah kementerian. “Pemerintah Provinsi Lampung pun terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan pemulihan pasca-banjir dapat berjalan dengan baik,” imbuhnya.

     

    Aneh tapi Nyata, Pegunungan Sumbang Banyumas di Kaki Gunung Slamet Banjir Bandang

  • Kolaborasi dengan Forum Pemred Charity, BSI Apresiasi Insan Media

    Kolaborasi dengan Forum Pemred Charity, BSI Apresiasi Insan Media

    loading…

    BSI bekerja sama dengan Forum Pemimpin Redaksi (FP) memberikan bantuan sosial kepada insan media yang membutuhkan. Kolaborasi dicanangkan dalam kegiatan Silaturahmi Ramadan FP Charity X BSI. Foto: Ist

    JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bekerja sama dengan Forum Pemimpin Redaksi (FP) memberikan bantuan sosial kepada insan media yang membutuhkan. Kolaborasi dicanangkan dalam kegiatan Silaturahmi Ramadan FP Charity X BSI.

    Bantuan senilai Rp200 juta untuk FP Charity merupakan yang kedua setelah tahun sebelumnya BSI menyerahkan sebesar Rp100 juta yang langsung didistribusikan membantu insan media yang membutuhkan dukungan finansial.

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari program sosial yang rutin dilakukan perseroan. Hal ini juga memperkuat salah satu dari 3 peran utama BSI di masayarakat yaitu sebagai Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual.

    “Kami mengapresiasi insan media yang juga berkontribusi terhadap perkembangan BSI sejak merger hingga saat ini berusia 4 tahun telah masuk sebagai bank nomor 5 di Indonesia. Sudah sepantasnya kami juga mendukung program charity Forum Pemred untuk mendukung ekosistem media,” ujar Hery, Sabtu (8/3/2025).

    BSI hadir bukan sekadar menjalankan bisnis perbankan syariah tapi seimbang dengan menyelaraskan aspek sosial dan spiritual. “Sejak awal perusahaan didirikan, kami berkomitmen membuka silaturahmi kepada berbagai pihak, termasuk insan pers melalui Forum Pemred,” katanya.

    Ketua Forum Pemred Retno Pinasti mengatakan, kerja sama ini kelanjutan dari program sosial BSI yang mulai dijalin pada 2024. Melalui kolaborasi ini pihaknya ingin memberikan dampak dan manfaat tidak hanya kepada anggota tapi juga dapat lebih dirasakan komunitas wartawan juga masyarakat luas.

    Selain bantuan sosial, program ini mencakup bantuan pendidikan yang akan diberikan kepada anak-anak dari jurnalis yang wafat, sakit, atau mengalami kesulitan ekonomi lainnya. Bantuan juga disalurkan kepada tokoh pers dan jurnalis.

    Kembali lagi ke Direktur Utama BSI Hery Gunardi. Dia menuturkan kegiatan sosial ini merupakan ungkapan rasa syukur atas capaian pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang ditorehkan perseroan sejak berdiri pada 2021.

    Per Desember 2024, BSI sudah masuk top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar. BSI juga menjadi salah satu di jajaran top 10 Bank di Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan kinerja laba tertinggi.

  • JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Minggu 9 Maret 2025.

    Berita pertama hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Kemudian Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Selanjutnya Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (9/3/2025) di TribunJatim.com.

    Bondowoso Dilanda Angin Kencang 3 Hari Berturut-turut, di Kecamatan Binakal 5 Rumah & 1 Musala Rusak

    DILANDA ANGIN KENCANG – Tim BPBD melakukan evakuasi pohon tumbang ke rumah warga terdampak hujan disertai angin kencang, di Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, Bondowoso pada Sabtu (8/3/2025). Ada total 5 rumah, 1 Musala, 1 kandang, dan 1 pohon tumbang akibat angin kencang. (Istimewa/BPBD Bondowoso)

    Hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Bencana hujan dengan angin ini menjadi yang ke tiga kalinya menghantam Bondowoso dalam tiga hari berturut-turut. Berawal di Perumahan PBI, Kelurahanan Nangkaan, Bondowoso, pada Kamis (6/3/2025).

    Kemarin Jum’at (7/3/2025), juga terjadi di Desa Sukokerto dan Sukodono, Kecamatan Pujer yang menyebabkan beberapa rumah rusak. 

    Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Bondowoso, Yuliono Triandono, hujan dengan angin kencang hari ini terjadi di dua dusun, Desa Bandelan, Kecamatan Binakal.

    Terperinci yakni di Dusun Krajan, ada 4 rumah warga rusak ringan. Dan satu Musala rusak ringan.

    Kemudian, di Dusun Karang Anyar, Desa Bandelan, ada 1 kandang ternak rusak ringan tertimpa pohon tumbang, dan 1 rumah warga rusak ringan.

    “Kalau menurut penuturan warga hujan dengan angin kencang tadi terjadi jam 15.36 WIB,” terangnya.

    Ia membenarkan video beredar sebuah garasi rumah warga juga atapnya ambruk akibat angin. Beruntung mobilnya berhasil dievakusi oleh pemilik rumah.

    “Tidak ada korban jiwa,” terangnya.

    Pria yang akrab disapa Yuli itu memastikan proses evakuasi pohon tumbang telah rampung dilakukan di lokasi bencana.

    Baca Selengkapnya

    2. Polres Tuban Ungkap Kasus Penyalahguanan BBM Bersubsidi, 1 Orang Ditetapkan Tersangka, 1 Masih DPO

    PENYALAHGUNAAN BBM – Satreskrim Polres Tuban ungkap kasus penyalahguanan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban pada Sabtu, (8/3/2025). Dari kejadian ini satu orang di amankan dan satu lagi masih DPO, selain mengamankan tersangka petugas juga mengamankan 3,5 ton solar bersubsidi yang hendak di distribusikan ke Jawa Tengah. (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis)

    Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Kasus ini bermula pada Hari Selasa 6 Maret 2025 pada pukul 22.00 WIB di sebuah lahan kosong di Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.

    Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin, saat konferensi pers mengungkapkan jika dari kejadian ini terdapat satu orang yang diamankan dan ada satu lagi yang masih dalam pencarian. 

    “Kita amankan satu orang tersangka, selain itu ada satu lagi yang masih DPO,” ujar Oskar.

    Untuk identitas tersangka yang diamankan yaitu Mulyono (31) warga Dusun Krajan, Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Sedangkan untuk DPO saat ini pihak kepolisian masih melakukan pencarian untuk mencari keberadaan tersangka.

    Kemudian untuk proses penangkapan, Oskar menceritakan jika petugas mengamankan tersangka, saat hendak menyiapkan solar bersubsidi untuk di jual ke Jawa Tengah.

    “Setelah dilakukan penyelidikan, petugas melakukan penangkapan saat tersangka mau mengantar solar ke Jawa Tengah,” imbuhnya.

    Diketahui solar yang akan dibawa ke Jawa Tengah oleh tersangka, nantinya akan dijual ke sebuah industri.

    “Akan dijual di sebuah industri di Jawa Tengah,” bebernya.

    Dari kejadian ini petugas mengamankan sebanyak 3.5 ton solar, 1 unit truk warna kuning dengan nomor polisi S-9423-8,1 unit sepeda motor suzuki smash tidak berplat nomor beserta ronjot, 28 jerigen plastik ukuran 30 liter, 1 unit sanyo, 1 unit selang, dan potongan drum.

    Baca Selengkapnya

    3. Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis, Penghasilannya Melebihi Gaji PNS, Per Hari Rp 200 Ribu

    PENGEMIS KAYA RAYA – Pengemis WN bersama anaknya saat diminta keterangan di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (8/3/2025). Dinsos P3A Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis. (Istimewa/Dinsos P3A)

    Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Yang bikin tercengang, adalah penghasilan pengemis berinisial WN warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV.

    “Sehari Rp 200 ribu lebih, kalikan saja 30 hari. Bisa 6 juta sebulan. Gaji PNS saja kalah,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Sabtu (8/3/2025) sambil terkekeh.

    Supriyadi menjelaskan bahwa beberapa hari banyak aduan masyarakat. Bahwa  pengemis mulai bermunculan di perempatan Bumi Reog. Dari aduan itu, Dinsos P3A Ponorogo melakukan penertiban.

    “Kita melakukan penertiban yang kita amankan pengemis di perempatan pabrik es. Pengemis itu ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun,” tuturnya.

    Terlebih, jelas dia, saat dilakukan penangkapan pukul 13.00 WIB. Diketahui cuaca di Kabupaten Ponorogo sedang panas-panasnya.

    “Pengakuannya pengemis itu di Pabrik es mulai pukul 10.00 WIB. Kita tertibkan sekitar pukul 13.00 WIB itu kita hitung penghasilannya Rp 160 ribu. Setelah didalami dapatnya sehari bisa Rp 200 ribu lebih,” katanya.

    Menurutnya WN melakoni pekerjaan sebagai pengemis selalu membawa anaknya. Hal itu dilakoni warga Kabupaten Madiun, Jatim untuk menarik simpati.

    “Ya kan orang kita itu kalau disentuh sedikit merasa kasihan. WN merasa nyaman dengan mengemis,” tambah Supriyadi saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.

    Padahal, jelas dia, dari data WN merupakan penerima manfaat atau bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos yang lain.

    Baca Selengkapnya

    Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Pengemis di Ponorogo Mengaku Dapat Rp 6 Juta Sebulan, Berangkat "Kerja" Naik Motor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Maret 2025

    Pengemis di Ponorogo Mengaku Dapat Rp 6 Juta Sebulan, Berangkat "Kerja" Naik Motor Regional 8 Maret 2025

    Pengemis di Ponorogo Mengaku Dapat Rp 6 Juta Sebulan, Berangkat “Kerja” Naik Motor
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – WN, seorang warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur, diamankan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo karena kedapatan membawa anaknya yang berusia 2,5 tahun untuk mengemis di perempatan pabrik es Ponorogo.
    Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, menyatakan bahwa
    operasi gelandangan
    dan pengemis dilakukan sebagai respons terhadap keluhan masyarakat yang semakin resah dengan meningkatnya jumlah pengemis, terutama menjelang Bulan Ramadhan.
    “Pengemis ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun kita amankan di perempatan pabrik es. Laporan masyarakat jumlah pengemis semakin banyak,” ujarnya melalui pesan singkat pada Sabtu (8/3/2025).
    Supriyadi menambahkan bahwa WN mulai mengemis sejak pukul 10:00 WIB dan saat diamankan pada pukul 13:00 WIB, ia mengaku sudah mengumpulkan penghasilan sebesar Rp 160.000.
    “Dari pengakuannya, dari mengemis sehari dia bisa mendapatkan Rp 200.000. Saat diamankan tadi dia mengaku mendapat Rp 160.000,” imbuhnya.
    WN mengungkapkan bahwa ia selalu membawa anaknya saat mengemis untuk menarik empati dari para pengguna jalan.
    Ia juga menyatakan bahwa suaminya juga berprofesi sebagai pengemis, tetapi di lokasi yang berbeda.
    Meskipun telah diamankan, WN mengaku tidak akan berhenti mengemis karena dalam sebulan ia bisa meraup penghasilan hingga Rp 6 juta.
    “Dari data, WN merupakan penerima manfaat bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos lainnya. Sebulan dia bisa mendapat penghasilan hingga Rp 6 juta, demikian juga suaminya yang juga mengemis. Suaminya juga pernah kami tertibkan. Tetapi kalau ditanya apa mau mengemis lagi? Jawabannya iya, karena penghasilannya banyak,” jelas Supriyadi.

    Supriyadi mengungkapkan bahwa WN telah menerima pembinaan sebelumnya, namun setelah dikembalikan ke keluarganya, ia kembali mengemis.
    Untuk berangkat dari Kota Madiun, WN dan suaminya menggunakan sepeda motor.
    Bahkan, anaknya yang lebih besar juga memiliki sepeda motor yang didapat dari hasil mengemis.
    “Berpindah tempat begitu, kalau di sini ada operasi penertiban, mereka pindah ke kota lain. WN itu ke Ponorogo menggunakan sepeda motor, suaminya juga menggunakan sepeda motor. Bahkan anaknya yang besar juga punya sepeda motor,” jelasnya.
    Supriyadi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijaksana dalam memberikan uang kepada pengemis yang beroperasi di Ponorogo.
    Ia mengajak masyarakat untuk lebih mengutamakan memberikan sedekah kepada lembaga yang memiliki legalitas jelas daripada kepada para pengemis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kenapa NIK KTP Tidak Terdaftar Bansos 2025? Ini Penyebab dan Solusinya

    Kenapa NIK KTP Tidak Terdaftar Bansos 2025? Ini Penyebab dan Solusinya

    PIKIRAN RAKYAT – Mengecek apakah KTP terdaftar sebagai penerima bansos 2025 kini semakin mudah dengan adanya website resmi Kemensos dan aplikasi Cek Bansos.

    Dengan hanya memasukkan NIK dan data pribadi, Anda bisa mengetahui status penerimaan bansos dengan cepat dan praktis.

    Namun, bagaimana jika setelah dicek ternyata KTP Anda tidak terdaftar? Jangan panik dulu! Ada beberapa kemungkinan penyebabnya.

    Kemungkinan Penyebab KTP Tidak Terdaftar Bansos

    1. Belum Terdaftar di DTKS

    Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan basis data yang digunakan oleh pemerintah untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima bansos. Jika Anda belum terdaftar di DTKS, maka Anda tidak akan terdaftar sebagai penerima bansos.

    Anda bisa mengajukan pendaftaran DTKS melalui pemerintah daerah setempat, seperti kantor desa/kelurahan atau dinas sosial.

    Proses pendaftaran biasanya memerlukan beberapa dokumen pendukung, seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), dan bukti lain yang menunjukkan kondisi ekonomi keluarga.

    Cara Mencairkan Bansos KLJ 2025 Termudah, Bantuan Rp900 Ribu Langsung Cair Tunai atau ke Rekening.

    2. Data Belum Diperbarui

    Pemerintah secara berkala melakukan pemutakhiran data penerima bansos. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

    Jika Anda sebelumnya menerima bansos tetapi sekarang tidak terdaftar, kemungkinan besar ada perubahan dalam sistem yang menyebabkan Anda tidak lagi masuk dalam daftar penerima.

    Perubahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kondisi ekonomi keluarga atau adanya data yang tidak valid.

    Pemerintah memiliki kriteria tertentu untuk menentukan siapa yang berhak menerima bansos. Kriteria ini biasanya berkaitan dengan kondisi ekonomi keluarga, seperti pendapatan, jumlah anggota keluarga, kondisi rumah, dan lain sebagainya.

    Pemerintah secara berkala melakukan evaluasi terhadap data penerima bansos. Jika kondisi ekonomi Anda dianggap sudah lebih baik, bisa saja Anda tidak lagi masuk dalam daftar penerima.

    4. Kesalahan Data atau Sistem

    Terkadang ada kesalahan dalam input data atau sistem yang menyebabkan KTP tidak terdeteksi. Kesalahan ini bisa terjadi karena kesalahan input data oleh petugas, kesalahan sistem, atau masalah teknis lainnya.

    Jika Anda merasa masih berhak menerima bansos dan kesalahan ini bukan disebabkan oleh data yang tidak valid, segera laporkan ke dinas sosial setempat.

    Langkah yang Harus Dilakukan Jika KTP Tidak Terdaftar

    Jika KTP Anda tidak terdaftar sebagai penerima bansos, jangan langsung panik. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencari tahu penyebabnya dan mengajukan pendaftaran ulang jika diperlukan.

    Pastikan data diri yang Anda masukkan saat pengecekan sudah benar dan sesuai dengan KTP. Kesalahan input data bisa menjadi penyebab KTP tidak terdeteksi.

    Jika Anda merasa berhak menerima bansos tetapi tidak terdaftar, segera hubungi dinas sosial setempat. Anda bisa menanyakan informasi lebih lanjut mengenai penyebab KTP Anda tidak terdaftar dan mengajukan pendaftaran ulang jika diperlukan.

    Jika Anda belum terdaftar di DTKS, segera ajukan pendaftaran melalui pemerintah daerah setempat. Siapkan dokumen pendukung yang diperlukan dan ikuti proses pendaftaran yang telah ditentukan.

    Pentingnya Data yang Valid

    Data yang valid dan akurat sangat penting untuk memastikan bahwa program bansos tepat sasaran. Oleh karena itu, pastikan data diri Anda selalu diperbarui dan sesuai dengan kondisi terkini.

    Jika ada perubahan data, segera laporkan ke pihak terkait agar data Anda dapat diperbarui.

    Program bansos merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari bersama-sama mengawal program ini agar berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

    Jika Anda menemukan penyimpangan atau penyalahgunaan, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak yang berwenang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News