Topik: Bantuan Sosial

  • Bansos PKH BPNT April 2025 Cair Segera, Dapatkan Langsung Rp400 Ribu Rapel 2 Bulan!

    Bansos PKH BPNT April 2025 Cair Segera, Dapatkan Langsung Rp400 Ribu Rapel 2 Bulan!

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar gembira muncul bagi masyarakat penerima bantuan sosial (bansos). Kementerian Sosial (Kemensos) RI diperkirakan akan segera mencairkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk bulan April 2025.

    Menariknya, bantuan yang diterima kali ini bisa mencapai Rp400 ribu karena mencakup dua bulan sekaligus, yaitu Maret dan April 2025.

    BPNT adalah salah satu program bantuan pemerintah yang ditujukan untuk membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan pokok, seperti beras, telur, kacang-kacangan, dan bahan makanan bergizi lainnya.

    Bantuan ini disalurkan non-tunai melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang dapat digunakan untuk berbelanja di e-warong, toko resmi yang bekerja sama dengan pemerintah.

    Dengan sistem ini, bantuan lebih tepat sasaran karena langsung digunakan untuk membeli bahan pangan, bukan untuk keperluan lain.

    Meski belum ada pengumuman resmi dari Kemensos soal tanggal pasti pencairan, biasanya bantuan cair antara tanggal 20 hingga 25 setiap bulannya.

    Jadi, kemungkinan besar dana bantuan akan masuk ke rekening penerima pada minggu ketiga atau keempat bulan April.

    Jadwal Penyaluran dalam 6 Tahap

    Untuk tahun 2025, penyaluran BPNT dilakukan dalam enam tahap, masing-masing mencakup dua bulan:

    Tahap 1: Januari – Februari Tahap 2: Maret – April Tahap 3: Mei – Juni Tahap 4: Juli – Agustus Tahap 5: September – Oktober Tahap 6: November – Desember Cara Cek Penerima Bansos

    Bagi masyarakat yang ingin memastikan apakah mereka termasuk penerima bansos, bisa langsung mengecek secara online di situs resmi Kemensos: cekbansos.kemensos.go.id. Caranya mudah:

    Buka situs cekbansos.kemensos.go.id Pilih wilayah domisili sesuai KTP Masukkan nama lengkap Masukkan kode huruf yang muncul di layar Klik “Cari Data”

    Jika terdaftar sebagai penerima, tinggal tunggu jadwal pencairan dan ambil bantuan melalui KKS di e-warong terdekat.

    Seluruh warga diimbau untuk rajin memantau informasi resmi dari Kemensos atau dinas sosial setempat agar tidak ketinggalan kabar pencairan bantuan. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menkomdigi Meutya Hafid Bertemu Tony Blair, Bahas Transformasi Digital

    Menkomdigi Meutya Hafid Bertemu Tony Blair, Bahas Transformasi Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di kantor Komdigi, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Pertemuan ini menjadi langkah awal kerja sama strategis antara Indonesia dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) dalam mempercepat transformasi digital nasional.

    “Kita tadi amat senang, cukup berbangga. Kunjungan pertama beliau datang ke kantor Komdigi dengan Tony Blair Institute untuk membicarakan mengenai bagaimana transformasi digital di Indonesia bisa berjalan dengan lebih cepat,” kata Meutya saat ditemui usai pertemuan.

    Dalam diskusi tersebut, Meutya menyampaikan bahwa pemerintah membuka peluang kerja sama dengan TBI untuk mempercepat pengembangan layanan pemerintahan berbasis digital, terutama layanan publik yang langsung dirasakan masyarakat.

    Selain itu, kedua pihak juga menyinggung peluang kolaborasi dalam membangun infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital termasuk program 9 juta talenta digital, serta pemanfaatan teknologi baru seperti artificial intelligence (AI).

    “Jadi tadi amat luas pembicaraannya, kemudian masing-masing tim kami dan tim TBI akan kita kaji kembali dari berbagai concern atau isu tadi, mana yang akan kita prioritaskan untuk menjadi kerjasama antara kedua institusi,” ujarnya.

    Meutya menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan layanan publik digital, termasuk digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos).

    Meski demikian, Meutya menyebutkan bahwa pertemuan hari ini masih tahap awal.

    “Nantinya akan ada pertemuan lanjutan untuk merumuskan bentuk kerja sama yang lebih konkret,” ucap Menkomdigi.

    Dalam kesempatan yang sama, Indonesia Country Director untuk TBI, Shuhaela Fabya Haqim, menegaskan komitmen institusinya untuk mendukung penuh peran Komdigi.

    “Pak Tony Blair juga berbagi pembelajaran dari berbagai negara, tentunya tetap disesuaikan dengan konteks Indonesia. Kami mendukung sepenuhnya upaya Komdigi untuk mempercepat transformasi digital,” kata Shuhaela.

    (wia)

  • Tony Blair Bakal Ambil Peran dalam Transformasi Digital di Indonesia – Halaman all

    Tony Blair Bakal Ambil Peran dalam Transformasi Digital di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair bertemu Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid membahas transformasi digital di Indonesia.

    Meutya mengatakan, bersama Blair membahas agar transformasi digital bisa berjalan lebih cepat. Nantinya, Tony Blair melalui Tony Blair Institute for Global Change (TBI) akan memberi masukan dalam rangka mempercepat layanan yang berbasis digital, khususnya layanan publik yang bisa dirasakan langsung masyarakat.

    “Tadi pertemuan awal jadi nanti kita akan berkembang bersama tim beliau di Indonesia, ujar Meutya di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

    Meutya mengatakan, salah satu yang juga dibahas adalah mengenai pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor digital. Misal, dalam menciptakan sembilan juta talenta digital agar dapat mengoptimalkan perekonomian digital nasional.

    “Cakupannya sangat luas termasuk dalam pembangunan infrastrukturnya. Kemudian pembangunan manusianya, tadi seperti yang dikatakan SDM-nya,” tutur Meutya.

    Kemudian, terobosan-terobosan teknologi baru termasuk dengan Artificial Intelligence. Nantinya, dari pembasan antara TBI dengan Komdigi akan dikaji kembali untuk mengimplimentasikan.

    “Ini tentu membantu memberikan-penyampaian Presiden Prabowo yang sudah dia sampaikan ke masyarakat di antaranya bagaimana memberikan layanan di antaranya bansos (bantuan sosial secara digital),” terang Meutya.

    Country Director TBI Indonesia Shuhaela Fabya Hagim mengatakan, Blair juga memberikan beberapa negara yang bisa jadi contoh untuk transformasi digital di Indonesia.

    “Namun memang harus tetap melihat konteks Indonesia-nya. Jadi itu kemudian kita telaah lebih lanjut,” tuturnya.

  • Polisi salurkan bantuan sembako kepada sopir truk angkutan barang

    Polisi salurkan bantuan sembako kepada sopir truk angkutan barang

    Jakarta (ANTARA) – Polres Pelabuhan Tanjung Priok menyalurkan bantuan paket sembako kepada sopir truk peti kemas di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai bentuk solidaritas sosial.

    “Bantuan sosial yang dilakukan merupakan bagian dari upaya jajarannya dalam memperkuat kepedulian sosial serta mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat terutama sopir,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H Tobing di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan, bantuan sosial ini secara rutin dilaksanakan sebagai respons terhadap kondisi masyarakat yang ada di kawasan pelabuhan.

    Selain dalam kondisi saat ini pasca kemacetan panjang di Pelabuhan Tanjung Priok, bantuan sosial dilaksanakan setiap seminggu sekali terutama hari Jumat yang menyasar masyarakat tidak mampu, seperti sopir, buruh, anak yatim-piatu, petugas kebersihan dan pemulung.

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok akan terus melaksanakan program kemanusiaan sebagai bagian dari tugas Polri dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

    Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga hadir membantu mereka yang membutuhkan. “Ini adalah bentuk nyata komitmen Polres Pelabuhan Tanjung Priok terhadap masyarakat,” kata Kapolres.

    Menurut dia, dengan kegiatan bantuan sosial tersebut diharapkan dapat menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

    “Bakti sosial ini juga salah satu bentuk kepedulian Polri untuk berbagi kepada masyarakat, sekaligus menumbuhkan rasa kegotongroyongan dan mempererat hubungan tali silaturahmi,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cek Penerima Bansos PKH April 2025, Lengkap dengan Besaran Dana dan Penerimanya

    Cek Penerima Bansos PKH April 2025, Lengkap dengan Besaran Dana dan Penerimanya

    PIKIRAN RAKYAT – Bansos PKH (Program Keluarga Harapan) sudah disalurkan sejak akhir Maret dan Awal bulan April 205. Penyaluran dilakukan secara bertahap melalui KKS ( Kartu Kesejahteraan Sosial).

    KKS sendiri adalah rekening yang dinaungi oleh beberapa bank Himbara (bank milik negara) diantaranya ada Bank BNI, BSI, BTN, BRI, dan Mandiri.

    Saat ini penyaluran PKH April 2025 masih dilakukan hingga bantuan uang tunai diterima secara merata oleh penerimanya.

    Besaran Dana PKH April 2025

    Besaran dana yang diterima oleh masyarakat berbeda-beda, mengapa? karena diterima oleh kategori yang berbeda-beda.

    Kategori penerima PKH April 2025 sebagai berikut:

    1. Lansia Rp600.000
    2. Penyandang Disabilitas Rp600.000
    3. Balita Rp750.000
    4. Ibu Hamil Rp750.000
    5. SD Rp225.000
    6. SMP Rp375.000
    7. SMA Rp500.000

    Bansos PKH akan diterima untuk 3 bulan tetapi akan diterima secara bertahap setiap bulannya.

    Sebagai informasi tambahan, bansos PKH April 2025 akan disalurkan 3 bulan sekali kepada 9 juta masyarakat yang membutuhkan.

    Karena bansos PKH April 2025 sudah cair, silahkan untuk cek penerima melalui link cekbansos.kemensos.go.id.

    Berikut cara cek penerima bansos secara online:

    1. Akses link cekbansos.kemensos.go.id

    2. Isi alamat dan nama lengkap penerima

    3. Isi kode ke dalam kotak yang disediakan

    4. Klik cari data

    Informasi penerima bansos pun akan muncul dalam bentuk identitas, lengkap dengan besaran dana yang diterima di KKS.

    Diketahui, bansos PKH April 2025 akan terus disalurkan hingga diterima secara merata oleh penerima.

    Akan tetapi, tidak semua masyarakat akan menerimanya hanya mereka yang terdaftar di DTKS saja yang mendapatkannya.

    Demikian terkait cara cek penerima bansos PKH April 2025 yang sudah cair dan sudah disalurkan dengan besaran dana yang berbeda-beda. *

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kasus CSR BI: KPK Kembali Periksa Anggota DPR Fraksi Nasdem Satori

    Kasus CSR BI: KPK Kembali Periksa Anggota DPR Fraksi Nasdem Satori

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa anggota DPR Fraksi Partai Nasdem, Satori dalam kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI).

    Satori kembali diperiksa hari ini di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (21/4/2025). Sebelumnya, politisi itu sudah beberapa kali diperiksa KPK dalam kasus CSR BI dalam kapasitasnya sebagai saksi. 

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK atas nama S, Anggota DPR RI,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Senin (21/4/2025). 

    Satori diketahui merupakan anggota DPR yang sebelumnya menjabat di Komisi XI atau Komisi Keuangan DPR. Komisi tersebut di antaranya bermitra dengan BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

    KPK tengah mendalami peran Satori serta rekannya, anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan, terkait dengan peran mereka sebagai mantan anggota Komisi XI atau Komisi Keuangan DPR pada periode 2019-2024. Seperti halnya Satori, Heri juga sudah pernah diperiksa KPK. 

    Rumah kedua politisi tersebut juga sudah pernah digeledah oleh penyidik beberapa waktu lalu. Beberapa lokasi lain yang pernah digeledah yakni kantor Gubernur BI Perry Warjiyo, kantor OJK dan lain-lain. 

    Adapun, KPK menduga bahwa dana CSR yang disalurkan bank sentral itu diterima oleh penyelenggara negara melalui yayasan.

    KPK menduga terjadi penyimpangan, di mana CSR diberikan ke penyelenggara negara melalui yayasan yang direkomendasikan namun tak sesuai peruntukannya.

    Uang dana CSR, atau Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) itu pun diduga sempat berpindah-pindah rekening sebelum terkumpul lagi ke satu rekening yang diduga merupakan representasi penyelenggara negara. Bahkan, dana itu sudah ada yang berubah bentuk ke aset seperti bangunan hingga kendaraan.

    Sebagaimana dana CSR, bantuan sosial itu harusnya disalurkan ke dalam bentuk seperti perbaikan rumah tidak layak huni hingga beasiswa.

    “Ada yang dalam bentuk bangunan, ada yang dalam bentuk kendaraan dan lain-lain. Jadi di situ penyimpangannya tidak sesuai peruntukkannya. Harusnya, dana CSR yang diberikan kepada mereka, dititipkan lah karena mereka merekomendasikan yayasan. Harusnya disalurkan,” terang Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu beberapa waktu lalu.

  • BPNT April 2025 Masih Cair? Simak info Pencairan Bansos dan Besaran Dananya di Sini

    BPNT April 2025 Masih Cair? Simak info Pencairan Bansos dan Besaran Dananya di Sini

    PIKIRAN RAKYAT – Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT bulan April 2025 sebelumnya sudah cair dan sudah mulai disalurkan sejak awal bulan ini. Bansos yang diterima tidak lagi dalam bentuk sembako tetapi dalam bentuk uang tunai.

    Penyaluran BPNT April 2025 disalurkan serentak dengan besaran yang sama rata mulai dari Rp200.000, Rp400.000, hingga Rp600.000.

    Besaran tersebut diterima tergantung jumlah bulan yang belum disalurkan oleh pemerintah kepada penerima.

    Untuk bulan April 2025 ini, BPNT April 2025 telah cair Rp600.000 tetapi khusus untuk masyarakat yang terlambat mendapatkan bansos akan mendapatkan Rp400.000 (khusus untuk masyarakat yang sebelumnya sudah menerima bansos untuk satu bulan).

    Informasi Pencairan BPNT April 2025

    BPNT April 2025 sampai saat ini masih cair dan akan terus disalurkan hingga memenuhi target penyaluran.

    Diketahui, BPNT April 2025 akan disalurkan kepada 18,8 juta masyarakat yang membutuhkan bansos sembako dalam bentuk tunai.

    Jadi, masyarakat yang saat ini belum menerima bansos sepeser pun harap bersabar karena pasti akan mendapatkannya.

    Masyarakat bisa cek pencairan melalui web Kemensos atau bisa langsung cek salod KKS via SMS.

    Simak cara cek penerima BPNT April 2025 melalui web Kemensos via link cekbansos.kemensos.go.id:

    1. Ketik cekbansos.kemensos.go.id

    2. Isi kotak alamat dan nama lengkap

    3. Masukan ulang kode verifikasi

    4. Klik cari data

    Tunggu sampai layar menampilkan beberapa informasi berupa data diri, besaran dana yang cair dan periodenya.

    BPNT April 2025 disalurkan setiap bulan sehingga masyarakat yang namanya sudah terdaftar di DTKS sudah pasti akan terus menerimanya.

    Itulah tentang BPNT April 2025 yang masih akan cair kepada penerimanya dengan besaran yang sama. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Negara dan Perempuan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 April 2025

    Negara dan Perempuan Nasional 21 April 2025

    Negara dan Perempuan
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    SETIAP
    21 April, kita merayakan nama
    Kartini
    . Sekolah-sekolah penuh kebaya. Kantor-kantor menggelar lomba menghias tumpeng. Pidato-pidato menyebut
    perempuan
    sebagai tiang bangsa, penyangga keluarga, pejuang ganda yang tabah.
    Namun Kartini, jika bisa hadir sejenak hari ini, mungkin tak akan tersenyum. Ia akan bertanya: “Sudahkah negara benar-benar berpihak kepada perempuan?”
    Karena peringatan bukan soal bunga dan busana. Ia soal warisan pemikiran. Kartini bukan selebrasi, tapi protes yang ditulis dalam surat. Bukan simbol, tapi suara dari yang dibungkam.
    Dan jika kita ingin sungguh-sungguh menghormatinya, maka kita harus melihat hubungan perempuan dan negara dengan mata yang jujur.
    Setiap kali negara berbicara tentang perempuan, yang terdengar bukan suara, tapi gema. Gema dari ruang-ruang sidang yang disterilkan dari pengalaman perempuan.
    Gema dari podium seremonial yang gemar memuji perempuan sebagai “pilar bangsa”, tetapi tak pernah menanyakan bagaimana rasanya menjadi pilar yang terus retak karena beban struktural.
    Dalam pidato-pidato resmi, perempuan dipanggil dengan kata hormat: ibu, bunda,
    kartini
    , srikandi. Namun dalam kebijakan dan hukum, suara mereka tereduksi menjadi angka, program, dan indikator.
    Negara mencintai perempuan dalam bentuk simbolik, tetapi gagal mencintai mereka sebagai subjek yang hidup dalam tubuh dan luka.
    Perempuan
    di republik ini telah lama tahu: negara bisa hadir, tapi tak selalu berpihak.
    Kita hidup di negara yang rajin menyusun strategi kesetaraan gender—mulai dari RPJMN, Renstra Kementerian PPPA, hingga SDG’s Goal 5. Namun, perempuan tetap saja menjadi kelompok yang paling sering dilupakan dalam pengambilan keputusan.
    Lihat bagaimana penyusunan UU penting seperti Omnibus Law Cipta Kerja dilakukan tanpa melibatkan buruh perempuan yang terdampak langsung oleh deregulasi.
    Lihat bagaimana revisi KUHP diloloskan dengan pasal-pasal kesusilaan yang bisa menghukum korban, bukannya pelaku. Lihat bagaimana RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dibiarkan menggantung selama dua dekade.
    Negara bicara dalam bahasa birokrasi. Perempuan bicara dari perut yang lapar, rahim yang dilecehkan, tubuh yang dijadikan instrumen politik moral. Dan dua bahasa ini tak pernah sungguh-sungguh disambungkan.
    Setiap tahun Komnas Perempuan merilis Catatan Tahunan. Angka kekerasan seksual naik. Kekerasan dalam rumah tangga tetap tinggi.
    Kasus perkawinan anak merayap di bawah karpet adat. Namun, negara tak bergerak secepat data. Ia sibuk menyusun rencana aksi, menyusun forum lintas kementerian, menyusun draft, draft, dan draft.
    Kita tahu negara tak buta. Ia punya semua alat—BPS, KemenPPPA, LSM, bahkan teknologi big data. Namun, masalahnya bukan pada ketidaktahuan. Masalahnya pada ketidakpedulian.
    Karena bagi negara, perempuan sering hanya dihitung saat dibutuhkan. Dalam pemilu sebagai pemilih. Dalam statistik sebagai penerima bansos. Dalam pembangunan sebagai target, bukan subjek.
    Dari total 48 menteri dalam kabinet pemerintahan saat ini, hanya 5 yang perempuan. Dari 481 kepala daerah hasil Pilkada terakhir, hanya 43 yang perempuan.
    Dan di DPR RI, dari 580 anggota, hanya 127 yang perempuan—itu pun sebagian besar berasal dari lingkaran politik dinasti atau keluarga elite partai.
    Di negeri dengan lebih dari separuh penduduknya adalah perempuan, keterwakilan dalam pengambilan keputusan masih tersandera sistem patriarkis dan pragmatisme politik elektoral.
    Dalam sistem politik yang maskulin, kebijakan menjadi bias maskulin. Perempuan masuk dalam kategori “penerima manfaat”, tapi jarang dilibatkan dalam proses perumusan. Mereka dicatat, tapi tak pernah diajak bicara.
    Negara senang mengatur tubuh perempuan—dari cara berpakaian hingga urusan moral—tapi enggan melindungi tubuh yang disakiti.
    Kekerasan terhadap perempuan bukan sekadar tindakan individual. Ia adalah bentuk kegagalan negara melindungi warganya. Ia adalah cermin sistemik dari relasi kuasa yang timpang.
    Ketika seorang perempuan diperkosa di rumah, dan aparat menyuruhnya “memaafkan demi keluarga”—itu adalah kekerasan negara.
    Ketika seorang PRT dianiaya majikan, dan negara tidak memiliki payung hukum untuk membelanya—itu adalah kekerasan negara.
    Ketika seorang mahasiswi dilecehkan dosen, dan kampus bungkam karena pelaku adalah guru besar—itu adalah kekerasan negara.
    Karena negara yang membiarkan, sama saja dengan negara yang melakukan.
    UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual adalah langkah penting. Namun, satu undang-undang tak cukup jika sistem hukum dan budaya aparatnya masih misoginis. UU TPKS adalah jendela, tapi dinding ruang keadilan masih gelap.
    Kita menyaksikan, bahkan setelah UU TPKS disahkan, proses hukum terhadap pelaku kekerasan seksual masih lambat, berbelit, dan sering menjatuhkan korban dalam reviktimisasi.
    Seolah korban harus membuktikan bukan hanya ia disakiti, tetapi bahwa ia layak untuk diselamatkan.
    Negara hadir lewat undang-undang. Perempuan butuh negara yang hadir lewat pendampingan, perlindungan, dan keberpihakan di ruang sidang.
    Di banyak tempat, negara justru hadir untuk mengatur tubuh perempuan—bukan melindunginya. Kita lihat itu dalam regulasi berpakaian, pengawasan moral terhadap konten perempuan, bahkan dalam pembatasan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi.
    Tubuh perempuan dianggap “milik bersama”. Negara merasa berhak ikut mengatur, mengawasi, bahkan menghakimi. Namun, saat tubuh itu dilukai, negara sering lambat, kaku, dan diam.
    Perempuan yang ingin aborsi karena pemerkosaan, harus menghadapi prosedur medis dan hukum yang panjang. Sementara pelaku pemerkosaan bisa bebas karena “tidak cukup alat bukti”. Negara seolah lebih khawatir pada moral publik daripada pada penderitaan warganya.
    Kita tak sedang menuntut negara menjadi feminis. Tapi kita menuntut negara belajar mendengar. Bukan dengan menyusun program dari balik meja, tetapi dengan turun, menyelami, dan mengakui bahwa luka perempuan adalah luka bangsa.
    Negara yang setara gender bukan negara yang menambah kuota perempuan, lalu merasa selesai. Namun, negara yang mengubah cara kerja: dari vertikal menjadi partisipatif, dari prosedural menjadi empatik.
    Negara yang adil gender bukan negara yang memuji perempuan sebagai ibu, tetapi memperlakukan mereka sebagai warga negara seutuhnya: dengan hak, suara, dan agensi.
    Kartini, jika hidup hari ini, mungkin tidak bangga. Karena namanya dijadikan simbol, tapi pemikirannya tidak dijalankan.
    Ia menulis tentang kesetaraan, tapi negara masih bicara soal kodrat. Ia menulis tentang pendidikan dan kebebasan, tapi negara masih mengatur pakaian dan perilaku perempuan.
    Kartini tidak meminta perempuan disayangi. Ia meminta mereka dihormati. Dan penghormatan itu tidak lahir dari bunga di pundak, tapi dari perlindungan yang nyata.
    Kesetaraan gender bukan soal pilihan politik. Ia adalah mandat konstitusi. Negara yang abai pada perempuan adalah negara yang melanggar keadilan sosial.
    Karena itu, negara tak boleh netral. Dalam dunia yang timpang, netralitas adalah keberpihakan pada yang kuat.
    Perempuan telah berjalan jauh tanpa negara. Kini saatnya negara berjalan bersama mereka. Bukan di depan, bukan di belakang—tapi di samping. Dengan telinga terbuka dan hati yang bersedia berubah.
    Karena perempuan tidak butuh pujian. Mereka butuh negara yang hadir dan berpihak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bank DKI Pastikan Transaksi Non-Tunai KJP Plus Berjalan Normal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 April 2025

    Bank DKI Pastikan Transaksi Non-Tunai KJP Plus Berjalan Normal Megapolitan 20 April 2025

    Bank DKI Pastikan Transaksi Non-Tunai KJP Plus Berjalan Normal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Bank DKI
    memastikan layanan
    transaksi non-tunai
    bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, terutama untuk transaksi menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) milik Bank DKI.
    Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, menegaskan dana dan data seluruh nasabah penerima
    bantuan sosial
    , termasuk
    KJP Plus
    , dalam kondisi aman dan tidak mengalami pengurangan.

    Bantuan sosial
    seperti KJP itu transaksinya on us, atau dalam sistem perbankan internal Bank DKI, jadi tidak terdampak gangguan teknis antarbank. KJP dan sebagainya tetap bisa dicairkan,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya Minggu (20/4/2025).
    Agus mengatakan pemegang KJP Plus bisa melakukan transaksi langsung di toko mitra melalui EDC Bank DKI.
    Layanan ini memungkinkan pembelian kebutuhan harian dan pendidikan tanpa harus menarik uang tunai.
    Penerima manfaat KJP Plus dapat menggunakan dua metode transaksi, yakni:
    1. Secara Tunai: Penarikan dana sebesar Rp100.000 bisa dilakukan di ATM Bank DKI.
    2. Secara Non-Tunai: Melalui EDC Bank DKI:
    Dapat digunakan untuk mengecek saldo serta bertransaksi di toko mitra, seperti untuk subsidi pangan dan perlengkapan sekolah. Melalui JakOne Mobile Bank DKI: Dapat digunakan untuk transaksi menggunakan QRIS dan fitur purchase untuk kebutuhan pendidikan.
    Daftar toko mitra yang menerima transaksi non-tunai melalui EDC Bank DKI dapat diakses melalui tautan: bit.ly/merchant-kjp
    Agus mengimbau agar masyarakat melakukan transaksi di toko mitra resmi serta selalu mengecek struk pembelanjaan.
    “Bank DKI terus melakukan evaluasi dan peningkatan layanan secara berkala demi memastikan kenyamanan akses bagi seluruh nasabah, khususnya penerima bantuan sosial pendidikan,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bank DKI pastikan layanan transaksi nontunai KJP Plus berjalan normal

    Bank DKI pastikan layanan transaksi nontunai KJP Plus berjalan normal

    Warga bersiap melakukan transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Galeri Bank DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nz/aa.

    Bank DKI pastikan layanan transaksi nontunai KJP Plus berjalan normal
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 19 April 2025 – 21:05 WIB

    Elshinta.com – Bank DKI memastikan layanan transaksi nontunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin “Electronic Data Capture” (EDC) milik bank tersebut.

    Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, menegaskan bahwa dana dan data seluruh nasabah penerima bantuan sosial, termasuk penerima KJP Plus, aman dan tidak mengalami pengurangan.

    Ia juga menjelaskan, transaksi pencairan dana KJP masuk kategori on us atau dilakukan dalam sistem perbankan internal Bank DKI sehingga tidak terdampak gangguan teknis antarbank.

    “Nah, bansos itu kan bukan dana keluar ke bank lain, istilahnya ‘on us’. Jadi karena ada di kita juga, itu bisa, tidak ada gangguan. KJP segala macam bisa dicairkan” kata Agus.

    Agus menjelaskan, Bank DKI juga menyediakan kemudahan bagi pemegang KJP Plus untuk bertransaksi langsung di toko mitra melalui EDC Bank DKI.

    Layanan ini memungkinkan pembelian kebutuhan harian dan pendidikan tanpa perlu menarik tunai. Berikut rincian mekanisme transaksi bagi penerima KJP Plus:

    Secara tunai

    • Penerima KJP dapat melakukan penarikan tunai sebesar Rp100.000 di ATM Bank DKI.

    Secara nontunai

    • Melalui EDC Bank DKI: Penerima dapat mengecek saldo dan melakukan transaksi pembelanjaan (misalnya subsidi pangan dan keperluan sekolah).

    • Melalui JakOne Mobile Bank DKI: Penerima dapat berbelanja menggunakan QRIS dan fitur purchase untuk kebutuhan pendidikan.

    Kemudian, daftar toko mitra yang menerima transaksi EDC Bank DKI dapat diakses melalui tautan bit.ly/merchant-kjp.

    Bank DKI terus melakukan evaluasi dan peningkatan layanan secara berkala demi memastikan kenyamanan akses bagi seluruh nasabah, khususnya penerima bantuan sosial pendidikan,” kata Agus.

    Masyarakat juga diimbau untuk bertransaksi di toko mitra resmi dan mengecek struk pembelanjaan sebagai bentuk pengendalian pribadi.

    Sumber : Antara