Topik: Banjir

  • Topan Super Yagi Picu Kehancuran di Vietnam-China, 63 Orang Tewas

    Topan Super Yagi Picu Kehancuran di Vietnam-China, 63 Orang Tewas

    Hanoi

    Topan super Yagi yang menerjang wilayah Vietnam bagian utara dan China bagian selatan pada akhir pekan telah memicu kehancuran. Lebih dari 60 orang dilaporkan tewas atau hilang akibat berbagai insiden yang dipicu oleh topan super itu di kedua negara yang bertetangga tersebut.

    Topan super Yagi yang diwarnai hujan lebat, seperti dilansir BNN Bloomberg, Senin (9/9/2024), telah memicu tanah longsor dan banjir, yang diwarnai pohon tumbang, serta kerusakan pada infrastruktur energi setempat.

    Menurut laporan kantor berita Xinhua yang mengutip Otoritas Meteorologi China, Yagi merupakan topan musim gugur paling kuat yang pernah menerjang wilayah China sejak tahun 1949 silam.

    Laporan televisi pemerintah China, CCTV, menyebut sedikitnya empat orang tewas di Provinsi Hainan akibat terjangan topan super Yagi. Hampir satu juta penduduk di area tersebut dan Provinsi Guangdong di dekatnya, telah dievakuasi saat topan mendekat.

    Di wilayah Vietnam bagian Utara, menurut laporan pemerintah Hanoi, sedikitnya 59 orang tewas atau hilang setelah terjangan topan super Yagi menyebabkan tanah longsor dan banjir di area tersebut.

    Topan super Yagi menerjang wilayah China sebanyak dua kali pada Jumat (6/9) lalu, dengan pertama menghantam area Hainan dan kemudian Guangdong.

    Yagi ditetapkan setara dengan badai kategori 4 ketika menerjang Hainan, yang dianggap sebagai badai besar yang mampu menimbulkan kerusakan besar.

    Pada Minggu (8/9) waktu setempat, seperti dilaporkan Xinhua, topan super Yagi diturunkan levelnya menjadi depresi tropis. Namun Pusat Meteorologi Nasional China mengatakan hujan lebat masih mengancam sebagian wilayah Guangxi dan Yunnan.

    Yagi dilaporkan memicu kerugian besar di sektor pertanian di Hainan, dengan sekitar 93.000 hektare lahan terdampak dan sepertiganya tidak bisa dipanen.

    Di Vietnam bagian utara, menurut laporan VnExpress, banjir yang dipicu Yagi telah menghancurkan lebih dari 120.000 hektare hasil panen padi dan tanaman lainnya. Hujan lebat juga diperkirakan masih menjadi risiko di wilayah tersebut, sekitar 17.000 pohon di area Hanoi dilaporkan tumbang atau rusak.

    Pasokan listrik ke beberapa provinsi dan kota di Vietnam terputus dan saluran komunikasi juga ikut terputus akibat topan super Yagi. Northern Power Crop melaporkan lebih dari 5,7 juta pelanggan terdampak Yagi, meskipun aliran listrik untuk 4,2 juta pelanggan di antaranya telah dipulihkan kembali.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Maroko Dilanda Banjir Hebat, 4 Orang Tewas-14 HIlang

    Maroko Dilanda Banjir Hebat, 4 Orang Tewas-14 HIlang

    Jakarta

    Daerah Maroko bagian selatan dilanda banjir akibat fenomena iklim yang luar biasa. Pihak berwenang menyampaikan ada 4 orang tewas dan 14 lainnya hilang.

    “Empat orang tewas dan 14 orang hilang” sejak hujan lebat mulai turun pada Jumat di provinsi Tata, sekitar 740 kilometer selatan Rabat, kata seorang pejabat setempat kepada AFP, seraya mengatakan jumlah korban berpotensi bertambah.

    “Delapan rumah hanyut oleh banjir di beberapa lembah” dekat Tamanart, wilayah pedesaan di wilayah Tata, kata pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya.

    Diketahui, daerah yang biasanya gersang di Maroko selatan dan Aljazair telah dilanda banjir yang disebabkan oleh hujan lebat sejak Jumat, kata para pejabat kepada AFP pada Minggu (8/9/2024).

    Daerah-daerah di Maroko selatan telah terdampak “oleh massa udara tropis yang sangat tidak stabil”, kata juru bicara Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko, Lhoussaine Youabd, kepada AFP.

    Hal ini “menyebabkan terbentuknya awan yang tidak stabil dan ganas” yang mengakibatkan hujan lebat, katanya.

    Youabd menggambarkan fenomena tersebut sebagai “luar biasa” dan mengatakan daerah-daerah tersebut mengalami “badai petir yang lebat dan hujan lebat, yang mengakibatkan banjir sungai” karena “massa udara tropis yang lembab bergerak ke utara”.

    Hujan lebat melanda daerah-daerah Maroko yang telah menderita kekeringan selama sedikitnya enam tahun.

    Di negara tetangga, Aljazair, sementara itu pihak berwenang mengkonfirmasi satu orang tewas dan satu orang hilang akibat banjir di selatan.

    Pertahanan sipil Aljazair mengatakan seorang gadis muda yang tidak disebutkan namanya tersapu oleh air di Illizi, di ujung selatan, dan orang lain yang terjebak di dalam kendaraan masih hilang.

    Mereka juga mengatakan telah menyelamatkan beberapa keluarga yang terjebak oleh sungai yang banjir, sebagian besar di Illizi dan Bechar, juga di selatan.

    Video yang diunggah di media sosial menunjukkan bahwa beberapa daerah di gurun Sahara basah kuyup.

    Di Ouarzazate, Maroko, seluruh jalan terendam banjir.

    “Kami belum pernah melihat hujan seperti ini selama sekitar 10 tahun,” kata Omar Gana, seorang penduduk setempat, kepada AFP.

    Maroko telah mengalami tekanan air yang parah setelah enam tahun berturut-turut mengalami kekeringan, menyusutkan tingkat bendungan hingga kurang dari 28 persen dari kapasitasnya pada akhir Agustus.

    (aik/aik)

  • Banjir Inovasi Anak Bangsa di Samsung Innovation Campus Batch 5

    Banjir Inovasi Anak Bangsa di Samsung Innovation Campus Batch 5

    Jakarta

    Samsung telah mengumumkan para pemenang Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 untuk tahun 2023/2024. Banyak inovasi yang dihasilkan anak bangsa dalam kompetisi tahunan ini, mengusung tema isu sosial, pendidikan, lingkungan dan energi terbarukan.

    Juara pertama kategori SMA/SMK/MA adalah tim Mechalvent dari MAN Insan Cendekia Tanah Laut dengan proyek Bioner-S, sebuah pembangkit listrik pintar berbasis IoT yang menggunakan limbah biomassa.

    Juara kedua diraih oleh tim G.O.A.T dari SMA Negeri 1 Malang dengan proyek Mripatmu, sistem pengawasan siswa berbasis face recognition, AI, dan IoT. Mripatmu mampu mendeteksi siswa yang keluar kelas tanpa izin kemudian mengirimkan notifikasi kepada orang tua dan admin sekolah.

    Pemenang Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024 Kategori SMA, SMK, MA dan Setara Foto: Samsung Indonesia

    Juara ketiga adalah tim STI SMKN 2 PKU tim 23 dari SMKN 2 Pekanbaru dengan proyek OCR Baca Obat, yang membantu penyandang disabilitas membaca label obat menggunakan teknologi OCR dan AI. Selain itu, tim RPL MAALMA 2 dari MA Ma’arif Udanawu memenangkan People’s Choice Award dengan proyek Eye Cat, yang mendeteksi kelelahan mata pada pengguna komputer.

    Di kategori universitas, juara pertama diraih oleh tim dari Universitas Bina Nusantara dengan proyek Daely, sistem deteksi kantuk untuk pengemudi. Juara kedua sekaligus People Choice Award diraih tim dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Nahdlatul Utama Yogyakarta dengan proyek MotoRescue, sistem keselamatan berkendara berbasis IoT dan AI.

    Juara ketiga adalah tim dari Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas Negeri Yogyakarta dengan proyek Smart Glasses, kacamata pintar untuk tuna netra.

    Pemenang Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024 kategori Universitas Foto: Samsung Indonesia

    Para pemenang SIC Batch 5 2023/2024 dari kedua kategori masing-masing mendapatkan hadiah berupa produk Samsung senilai Rp 55 juta untuk juara pertama, Rp 40 juta untuk juara kedua, Rp 25juta untuk juara ketiga, dan Rp 15juta untuk pemenang kategori People’s Choice. Ditambah lagi sertifikat resmi dari Samsung Electronic Indonesia dan lembaga internasional.

    Selain itu, bentuk dukungan tingkat lanjut untuk para alumni program SIC, Samsung juga mempersiapkan beasiswa pelatihan kesiapan kerja (Job readiness) bagi 20 peserta berprestasi untuk ditempatkan di perusahaan-perusahaan partner setelah mereka lulus.

    Sedikit informasi Samsung Innovation Campus Batch 5 2023/2024 adalah program pendidikan blended-learning yang dilaksanakan secara online. Dan diakhiri dengan penilaian project terbaik dari para peserta dari hasil pelatihan-pelatihan yang diberikan sebelumnya yaitu, coding & programming, IoT dan AI.

    Pengembangan produk akhir yang diusung pada SIC Batch 5 ini adalah dengan berbasis inovasi AI, dalam rangka menghasilkan solusi cerdas yang dibutuhkan untuk memecahkan berbagai masalah sehari-hari di masyarakat.

    (afr/rns)

  • Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat Korut gegara Gagal Mitigasi Banjir

    Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat Korut gegara Gagal Mitigasi Banjir

    Pyongyang

    Korea Utara mengeksekusi 30 pejabat pemerintah setelah banjir besar terjadi pada akhir Juli lalu dan menewaskan ribuan orang di wilayah utara negara itu. Para pejabat yang ditembak mati itu dituduh gagal melakukan mitigasi hingga menyebabkan ribuan orang tewas akibat banjir.

    Laporan TV Chosun, sebagaimana dilansir The Straits Times dan Independent, Kamis (5/9/2024), para pejabat yang dieksekusi itu berasal dari pemerintah daerah yang dilanda banjir. Mereka ditembak pada Agustus 2024, lapor TV Chosun, yang mengutip seorang pejabat pemerintah Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya.

    Banjir dahsyat itu diperkirakan telah menewaskan ribuan orang di daerah yang paling parah dilanda banjir di provinsi Chagang. Badan Intelijen Nasional Korea Selatan sedang memantau situasi dengan saksama setelah mendapatkan informasi intelijen terkait perkembangan tersebut, kata seorang juru bicara badan mata-mata itu melalui telepon, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani hubungan dengan Korea Utara menolak berkomentar. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan pada pertemuan darurat partai akhir Juli bahwa dia akan menghukum dengan tegas mereka yang ‘sangat mengabaikan’ tugas mereka dan bertanggung jawab atas jatuhnya korban.

    Banjir dahsyat melanda provinsi Chagang pada bulan Juli dan juga menyebabkan lebih dari 15.000 orang mengungsi. Menurut laporan berita Korea Utara, banjir tersebut menyebabkan kerusakan luas di kota Sinuiju di barat laut dan Uiju di dekatnya, dengan lebih dari 4.100 rumah, 7.410 hektare lahan pertanian, dan banyak jalan, bangunan, dan jalur kereta api yang terkena dampak.

    Aparat propaganda Korea Utara menyebarkan foto-foto Kim Jong Un mengawasi upaya penyelamatan setelah bencana, tetapi tidak melaporkan adanya kematian. Sekitar 5.000 orang berhasil diselamatkan, kata Korea Central News Agency (KCNA).

    Setelah banjir melanda, Kim menyatakan Korea Utara tidak akan menerima bantuan internasional apa pun. Dia meminta para pejabat untuk merelokasi ribuan penduduk yang mengungsi ke ibu kota Korut, Pyongyang.

    Lihat juga Video: Kala Kim Jong Un Uji Coba Peluncur Roket Ganda Terbaru

    (haf/nvc)

  • Instagram Peruri Ramai Diprotes soal e-Meterai buat CPNS, Ini Cara Refund

    Instagram Peruri Ramai Diprotes soal e-Meterai buat CPNS, Ini Cara Refund

    Jakarta

    Instagram Perum Peruri banjir protes soal sistem meterai elektronik atau e-Meterai untuk daftar CPNS 2024. Netizen meluapkan kekesalannya di kolom komentar, dan menilai Peruri belum siap menyediakan layanan e-Meterai.

    “Kalau belum siap nggak usah pakai e-Meterai. Semua kendala cuma ada di meterai doang lo ini min,” tulis salah satu komentar pada unggahan Instagram@peruri.digital, Rabu (4/9/2024).

    “Masa komennya sama semua gini, pada eror lah, kehilangan e-Meterai padahal udah beli, pake duit loh itu coba mikir,” kata pengguna Instagram lainnya.

    Sebagai informasi, e-Meterai digunakan sebagai salah satu persyaratan daftar CPNS 2024. Sementara itu, Peruri telah mengunggah penjelasan mengenai pengembalian dana e-Meterai bagi yang membeli lewat website. Peruri juga tidak menampik ada kendala pada saat proses pembelian.

    “Kami memahami bahwa terkadang terjadi kendala dalam proses pembelian e-meterai anda, Jangan khawatir untuk sobat CASN yang telah berhasil melakukan pembelian e-Meterai pada website *Meterai-elektronik.com* dan kuotanya tidak digunakan akan tetap bisa melakukan pengembalian dana,” jelas Peruri.

    Proses pengembalian dana dapat dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, dengan rincian sebagai berikut:

    1. Pengajuan pengembalian dana maksimal 3 hari setelah pembayaran berhasil
    2. Pembatalan pembelian hanya bisa dilakukan untuk 1 invoice pembelian kuota secara utuh
    3. Tidak bisa dilakukan pembatalan pembelian hanya untuk beberapa keping e-Meterai dalam invoice
    4. Jika Kuota user tidak mencukupi untuk pembatalan pembelian maka pengajuan tidak akan diproses
    5. Uang yang dikembalikan berjumlah 75% dari total pembayaran pada invoice pembelian
    6. Permintaan pembatalan pembelian akan diproses maksimal 45 hari kalender

    Pengajuan pengembalian dana bisa dikirim ke email cs.digital@peruri.co.id dengan subjek ‘CASN-Pengajuan Pembatalan Pembelian meterai-elektronik.com’ dengan melampirkan nomor HP, nama, bukti pembayaran, sisa kuota saat ini, dan nomor invoice yang dibatalkan.

    (ily/ara)

  • Tangani Banjir di Ternate, PUPR Bakal Bangun 20 Sabo Dam

    Tangani Banjir di Ternate, PUPR Bakal Bangun 20 Sabo Dam

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono turun lapangan mengecek penanganan pasca-bencana banjir di Rua, Kota Ternate, Maluku Utara. Hadir pula anggota Komisi V DPR Irine Yusiana Roba Putri dan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman

    Basuki mengatakan untuk penanganan banjir di Rua, Pemerintah akan memperbaiki jalur sungai dan membuat 20 sabo dam di sepanjang sungai bagian selatan. Sebab menurutnya Pulau Ternate memiliki 15 kali mati atau barangka, dan sebagai di antaranya sudah memiliki sabo dam.

    “Kita akan bangun 20 sabo dam yang tersebar di sungai bagian selatan yang akan kita desain sampai akhir tahun. Masing-masing sungai minimal ada 2 sabo. Di bagian utara sudah ada 22 sabo,” kata Basuki seperti dikutip dari unggahan Instagram @kemenpupr, Selasa (3/9/2024).

    Sabo dam ada bangunan dibuat di sepanjang sungai dan berfungsi sebagai penahan aliran air dan material sedimen yang berpotensi menghantam permukiman. Dengan adanya sabo dam, peringatan dini banjir dapat diberikan dan dampak kerusakan akibat material yang terbawa air juga bisa diminimalisir.

    Kementerian PUPR juga sudah melakukan upaya tanggap darurat yang dilakukan dengan memobilisasi total 3 unit excavator, 3 unit dump truck , 8 unit hidran umum, 2 unit mobil tangki air dan menyiagakan 95 orang personel

    Di samping itu, Kementerian PUPR bersama Pemerintah Kota Ternate akan merelokasi warga yang terdampak banjir bandang. Dalam hal ini kementerian PUPR akan membangun 50 unit rumah baru tipe 36 serta sekolah dan mushala.

    “Saat ini, akses jalan nasional sudah bisa dilewati sepenuhnya, alur sungai eksisting telah dibuka dan selesai diukur. Progres pembersihan dan pembuangan material ke disposal area mencapai 80%,” terang Kementerian PUPR dalam unggahan Instagram yang sama.

    (hns/hns)

  • Viral Ikan Beterbangan di Tasikmalaya, Netizen Kaitkan Megathrust

    Viral Ikan Beterbangan di Tasikmalaya, Netizen Kaitkan Megathrust

    Jakarta

    Beberapa hari terakhir, viral sebuah video yang memperlihatkan ikan berukuran kecil hingga sedang beterbangan dan menyerbu tepi pantai selatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Fenomena alam ini mengundang beragam komentar netizen. Tak sedikit yang mengaitkannya dengan pertanda bencana alam, terutama terkait dengan gempa megathrust. Namun, tak kalah banyak juga yang menyebut peristiwa ini adalah berkah dan rezeki melimpah dari Yang Maha Kuasa.

    [Gambas:Youtube]

    “Masya Allah, tapi hati-hati ya dan tetap waspada. Takutnya ada banjir bandang,” komentar netizen dengan akun @suxxxxxxxxxxx2.

    “Takjub sekaligus takut, lagi rame megathrust liat video ini. Mungkin ada hubungannya,?” kata akun @nbxxxxxh.

    “Apa mungkin ada gunung di bawah laut? Kayak-nya menghindari sesuatu,” duga @loxxxxxxxxxxxxx3.

    “Enak nih ikan japuh asin. Makan di pinggir sawah sama nasi liwet ngebul-ngebul,” canda @yuxxxxr.

    “Alhamdulillah rezeki berlimpah buat bapak-bapaknya, gak perlu mancing,” tulis @sexxnd.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, membenarkan fenomena langka ini. Kejadian ikan mendekat ke tepi pantai terjadi pada Senin (26/8) dan berlangsung selama beberapa hari.

    Adapun jenis ikan yang menyerbu daratan ini adalah ikan japuh. Waktu ikan-ikan ini ke pinggir pantai tidak bisa ditentukan, kadang malam, pagi, atau sore hari.

    “Aneh makanya, biasanya kalau kemarau panjang. Ini kan baru dua minggu. Mungkin isu megathrust atau hal biasa. Tapi kenyataannya memang ikan japuh pada ke pinggir. Kadang malam kadang sore, kadang pagi. Hanya Allah yang Maha Tahu,” kata Dedi kepada detikJabar, Rabu (28/8).

    Dedi menyebut, ikan mendekat bibir pantai terjadi di sepanjang pesisir pantai selatan Tasikmalaya, Pangandaran, hingga Garut. “Iya di Garut juga terjadi ikan ke pinggir ini,” ujarnya.

    Zona Megathrust

    Beberapa netizen yang menduga hal ini dengan megathrust tampaknya mengaitkan peristiwa ini dengan informasi tentang potensi gempa megathrust di beberapa zona di Indonesia, termasuk di Jawa Barat dan Selat Sunda-Banten, yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Bahasan mengenai potensi megathrust bukan baru-baru ini saja ramai dibahas, namun sudah sejak beberapa tahun lalu. BMKG berulang kali mengingatkan bahwa dirilisnya informasi ini bukan merupakan sebuah peringatan dini apalagi bermaksud menakut-nakuti, melainkan sebagai pengetahuan yang harus diketahui agar kita siaga.

    “Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian,” kata BMKG dalam keterangan tertulis.

    BMKG menyebut, pembahasan mengenai potensi gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut akhir-akhir ini sebenarnya bukan hal baru. Hal ini dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, tetapi bukan berarti segera akan terjadi gempa dalam waktu dekat.

    “Sekali lagi, informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat,” demikian disampaikan BMKG.

    Zona Megathrust di Indonesia

    Zona megathrust di Indonesia berada di zona subduksi aktif, mulai dari Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, hingga Subduksi Utara Papua.

    Zona subduksi aktif tersebut dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa zona megathrust. Mengutip dari ‘Peta Sumber dan Bahaya Gempa’ oleh Pusat Studi Gempa Nasional tahun 2017, berikut ini zona megathrust di Indonesia:

    Megathrust Aceh-Andaman (M 9,2)Megathrust Nias-Simeulue (M 8,9)Megathrust Batu (M 8,2)Megathrust Mentawai-Siberut (M 8,7)Megathrust Mentawai-Pagai (M 8,9)Megathrust Enggano (M 8,8)Megathrust Selat Sunda-Banten (SSB) (M 8,8)Megathrust Jawa Barat (M 8,8)Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur (M 8,9)Megathrust Bali (M 9,0)Megathrust NTB (M 8,9)Megathrust NTT (M 8,7)Megathrust Laut Banda Selatan (M 7,4)Megathrust Laut Banda Utara (M 7,9)Megathrust Utara Sulawesi (M 8,5)Megathrust Lempeng Laut Filipina (M 8,2).

    (rns/fay)

  • Sekjen PBB Peringatkan Tenggelamnya Kepulauan Pasifik

    Sekjen PBB Peringatkan Tenggelamnya Kepulauan Pasifik

    Jakarta

    Dalam Forum Kepulauan Pasifik, Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-bangsa, PBB, Antonio Guterres ikut merilis penelitian yang menunjukkan permukaan laut di selatan Pasifik telah naik jauh lebih cepat daripada rata-rata global.

    “Saya berada di Tonga untuk menyampaikan SOS global, Save Our Seas, akibat naiknya permukaan air laut. Bencana global tengah mengancam surga Pasifik ini,” katanya.

    Dengan populasi yang relatif kecil dan minim industri berat, kepulauan Pasifik secara kolektif menghasilkan kurang dari 0,02 persen emisi gas rumah kaca global setiap tahun.

    Namun, kumpulan pulau-pulau vulkanik dan atol karang berelevasi rendah ini juga mendiami koridor tropis yang terancam oleh naiknya permukaan laut.

    Organisasi Meteorologi Dunia, WMO, telah memantau pengukur pasang surut air laut di pantai-pantai di Kepulauan Pasifik sejak awal 1990-an.

    Sebuah laporan baru yang dirilis oleh badan pemantau iklim PBB menunjukkan permukaan laut telah naik sekitar 15 sentimeter di beberapa bagian Pasifik dalam 30 tahun terakhir.

    Rata-rata global adalah 9,4 sentimeter, menurut laporan tersebut.

    Kepunahan pulau dataran rendah

    Sejumlah lokasi, terutama di Kiribati dan Kepulauan Cook, mencatatkan kenaikan yang sama atau sedikit di bawah rata-rata global. Namun situs lain, seperti ibu kota Samoa dan Fiji, mengalami kenaikan muka air laut hampir tiga kali lipat lebih tinggi.

    Di Tuvalu yang berelevasi rendah, lahan sudah sangat langka sehingga anak-anak terpaksa menggunakan landasan pacu di bandara internasional sebagai taman bermain darurat.

    Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa, bahkan dalam beberapa skenario moderat, Tuvalu hampir sepenuhnya akan terhapus dari peta dalam 30 tahun ke depan.

    “Bencana demi bencana terjadi, dan kami kehilangan kapasitas untuk membangun kembali, untuk menahan topan lain atau banjir lain,” Kata Menteri Iklim Tuvalu Maina Talia kepada AFP di sela-sela pertemuan puncak, Senin (26/8).

    “Bagi negara-negara kepulauan dataran rendah, ini adalah masalah kelangsungan hidup bagi kami.”

    Barometer iklim di Pasifik

    Nasib negara Kepulauan Pasifik selama ini cenderung diabaikan, lantaran lokasi yang terpencil dan kurangnya kepentingan ekonomi .

    Namun, wilayah tersebut semakin dilihat oleh para ilmuwan sebagai barometer iklim Bumi, yang mengisyaratkan masalah di belahan dunia lain.

    “Laporan baru ini mengonfirmasi apa yang telah dikatakan para pemimpin Pasifik selama bertahun-tahun,” kata peneliti iklim Australia Wes Morgan kepada AFP.

    “Perubahan iklim adalah ancaman keamanan utama bagi mereka. Negara-negara Pasifik tengah berjuang untuk bertahan hidup, dan pengurangan polusi iklim adalah kunci masa depan mereka.”

    Dikelilingi oleh jutaan mil persegi lautan tropis, Pasifik Selatan secara unik terancam oleh kenaikan permukaan laut. Sebagian besar orang tinggal dalam jarak lima kilometer dari pantai, menurut PBB.

    Naiknya permukaan laut menelan lahan yang langka dan mencemari sumber makanan dan air minum.

    Suhu air yang lebih hangat juga melazimkan bencana cuaca ekstrem, sementara pengasaman laut perlahan-lahan membunuh terumbu karang yang memelihara rantai makanan. Negara-negara Pasifik mendesak negara-negara pencemar karbon untuk memangkas emisi dan mendanai program ketahanan iklim.

    Isu ini diharapkan akan menjadi sorotan utama dalam pembicaraan tingkat tinggi sepanjang minggu.

    “Kebutuhan akan pendanaan kerugian dan kerusakan sudah ada saat ini, dan biaya hanya akan meningkat tanpa tindakan iklim yang mendesak sekarang,” kata Rosanne Martyr, seorang ilmuwan senior di lembaga kebijakan Climate Analytics.

    “Pada tahun 2020, beberapa negara Kepulauan Pasifik termasuk Vanuatu, Papua Nugini, dan Mikronesia melaporkan telah kehilangan lebih dari satu persen PDB mereka akibat naiknya permukaan laut.”

    rzn/hp (dpa, AFP, AP, Reuters)

    (ita/ita)

  • 3 Perempuan Terlupakan Tapi Berpengaruh pada Pengetahuan Soal Mesir Kuno

    3 Perempuan Terlupakan Tapi Berpengaruh pada Pengetahuan Soal Mesir Kuno

    Jakarta

    Pada era 1800-an, tiga perempuan mengubah pengetahuan dan pemahaman khalayak luas tentang Mesir Kuno untuk selamanya. Namun, mengapa warisan mereka masih diabaikan?

    Pada tahun 1864, penulis perjalanan asal Inggris, Lucie Duff Gordon, berdiri di rumahnya di atas Kuil Luxor. Ia memandang ke luar jendela di seberang tepi barat Sungai Nil yang mengarah ke pegunungan Libya.

    Wajahnya disengat sinar matahari kala mendengarkan hiruk-pikuk suara unta yang melenguh, keledai yang meringkik, dan anjing yang menggonggong dari bawah rumahnya.

    Ia sedang merindukan keluarganya yang telah dia tinggalkan di London ketika sedang memulihkan diri dari gejala tuberkulosis di tengah cuaca gurun Mesir yang panas.

    Lucie tinggal di di Maison de France atau Rumah Prancis, yang dibangun oleh pasukan militer di daerah tersebut sekitar tahun 1815. Dia sangat mencintai rumah yang disebutnya sebagai “Istana Theban” dan menulis surat kepada keluarganya dari balkonnya setiap hari.

    Surat-surat dari Mesir ini, yang secara rinci menceritakan kesehariannya di negara tersebut, diterbitkan setahun kemudian ke dalam sebuah buku.

    Di situ, Lucie menuliskan dengan sangat detail dan gamblang mengenai kondisi politik di Mesir, adat istiadat, serta hubungannya dengan tetangga-tetangganya di Mesir.

    Kisah perjalanan dan kehidupan Lucie di Mesir sebagai seorang perempuan Inggris yang mandiri segera menginspirasi pelancong perempuan lain untuk mengikuti jejaknya.

    Setidaknya lebih dari satu dekade kemudian, novelis Amelia Edwards, yang tergerak oleh pengalaman Lucie, mengunjungi Mesir dan menerbitkan catatan perjalanan terlarisnya berjudul A Thousand Miles up the Nile.

    Karya Amelia, pada gilirannya, membangkitkan minat Emma Andrews, seorang pelancong Amerika kaya yang memajukan arkeologi di Mesir pada awal abad ke-20 dengan mendanai puluhan penggalian makam – banyak di antaranya masih dipelajari hingga saat ini.

    Meskipun ketiga perempuan ini awalnya bepergian ke negara itu sebagai turis, masing-masing memberikan dampak yang mendalam pada Egyptology (studi ilmiah tentang Mesir Kuno).

    Dan dengan melakukan itu, mereka tidak hanya membentuk pandangan kita tentang salah satu peradaban terpenting di dunia kuno, tapi juga menggambarkan bagaimana wisatawan bepergian ke Mesir pada pergantian abad ke-20.

    AlamyTulisan Amelia Edwards yang menggugah dan ilustrasi yang hidup menarik banyak wisatawan ke Mesir.

    Dari November 1873 hingga Maret 1874, Amelia dan rekannya Lucy Renshaw berlayar menyusuri Sungai Nil dengan perahu kecil, Philae.

    Mereka mengunjungi semua situs yang direkomendasikan dalam panduan perjalanan Murray: piramida Giza; piramida Saqqara; pemakaman Beni Hasan; kuil Dendera; kuil-kuil di Luxor; Lembah Para Raja dan makam-makam lain di Thebes; ditambah situs-situs di Esna, Aswan, dan Abu Simbel.

    Kegiatan untuk melestarikan situs-situs ini belum dimulai, jadi sebagian besar tempat yang mereka kunjungi rusak. Amelia berniat mengubahnya.

    Pada bulan Maret itu, para perempuan ini tinggal beberapa minggu di Luxor. Amelia tertarik dengan bekas rumah yang sempat ditinggali Lucie Duff Gordon.

    Namun, saat dia melihat tumpukan batu bata di atas kuil, ia terkejut dengan kondisinya.

    Setelah nyaris ambruk karena diterjang banjir dari Sungai Nil, rumah kesayangan Lucie yang disebut sebagai “istana Theban” kini hampir tidak layak huni.

    Amelia lantas memanjat masuk dan menuju jendela, melihat ke luar sungai dan dataran Theban di sisi lain.

    Menyaksikan apa yang dilihat Lucie, Amelia menulis bahwa pemandangan itu, “memperindah ruangan dan menyulap reyotnya rumah ini menjadi sangat elok”.

    Baca juga:

    Ia bermimpi bahwa dia bisa tinggal di sana: “Andai saja saya memiliki pemandangan yang indah ini, dengan keindahan cahaya, warna, dan ruang yang tak terbatas, serta sejarah dan misterinya… selalu ada di depan jendelaku”.

    Itu adalah satu-satunya perjalanan Amelia ke Mesir, tapi catatan perjalanannya yang puitis mengundang banyak pelancong perempuan lainnya ke negara tersebut.

    Diterbitkan pada tahun 1877, A Thousand Miles up the Nile akan menjadi salah satu buku perjalanan terlaris sepanjang masa.

    Isi buku itu sebagian berupa jurnal perjalanan dan sebagian lagi sejarah yang diteliti dengan baik. Narasi Amelia sangat jelas menggambarkan pemandangan di sepanjang Sungai Nil.

    Akan tetapi, Amelia tidak hanya merekomendasikan pengunjung untuk berhenti melihat monumen dan situs-situs yang ada; dia menganjurkan pelestarian tempat-tempat itu kepada generasi mendatang.

    Baca juga:

    Popularitas bukunya secara efektif menjadikan piramida Giza, Lembah Para Raja, dan makam-makam lain yang sekarang terkenal sebagai tempat persinggahan penting bagi para pelancong yang ingin ke Mesir untuk 50 tahun ke depan.

    Tapi yang lebih penting dari itu, jangkauan buku Amelia yang luas di antara para sarjana, telah menghasilkan penelitian atau kajian dari situs-situs tersebut hingga sekarang.

    Keberhasilan buku Amelia juga mendorongnya untuk ikut mendirikan Egypt Exploration Society (EES) pada 1882.

    Terinspirasi oleh tujuannya melakukan eksplorasi guna melestarikan monuman di Mesir, ESS mengumpulkan dana dari para donatur untuk penggalian.

    Para donatur ini, yang sebagian besar berasal dari kelas menengah Inggris, menerima laporan penggalian dan lokasinya setiap tahun. Laporan-laporan ini -yang berisi peta, daftar, gambar, dan pengetahuan baru- telah mendidik dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang Mesir Kuno selama hampir 150 tahun.

    AlamyBuku Amelia Edwards juga mendorong paket liburan lengkap ke Mesir.

    Buku A Thousand up the Nile juga secara bersamaan mendorong dan diuntungkan oleh munculnya paket liburan yang menawarkan wisata arkeologi.

    Dimulai pada tahun 1855, perusahaan perjalanan dengan nama yang sama milik pengusaha Inggris, Thomas Cook, mulai mengajak orang-orang untuk berlibur dengan paket lengkap di seluruh Eropa.

    Karena populer di kalangan kelas menengah atas dan aristokrat, paket wisata ini mendorong orang-orang untuk bepergian ke destinasi seperti Athena dan Roma – tidak hanya menjelajahi budaya kontemporer mereka, tapi juga menyaksikan monumen-monumen kuno mereka serta mempelajari pentingnya sejarah mereka.

    Jadi Anda menghabiskan banyak uang untuk liburan, demikian argumennya, Anda harus belajar dari tempat-tempat itu dan mendukung ekonomi lokal juga.

    Perusahaan Thomas Cook melebarkan sayapnya ke Mesir pada tahun 1869, menyediakan wisata arkeologi di Afrika Utara untuk masyarakat umum – dan bagi perempuan yang ingin melancong sendiri dengan aman.

    Baca juga:

    Pada akhir tahun 1880-an, perusahaan Cook memandu lebih dari 5.000 orang menyusuri Sungai Nil setiap tahun -menjejaki perjalanan Amelia kala itu.

    Berkat popularitas liburan pelancong itu, perusahaan Cook pun memegang kendali atas perjalanan perahu menelusuri Sungai Nil untuk semua pengunjung.

    Di tahun 1889, kira-kira 15 tahun setelah Amelia meninggalkan Mesir, Emma Andrews dan pasangannya Theodore Davis (dua jutawan Amerika dan kolektor arkeologi) tiba di Mesir dengan membawa buku Amelia serta beberapa brosur Cook.

    Pasangan itu adalah anggota cabang EES di Amerika, yang telah menyebar ke Amerika Serikat hanya beberapa tahun setelah didirikan.

    Terinspirasi oleh catatan perjalanan Amelia, mereka segera menyewa dan melengkapi rumah perahu pribadinya untuk melakukan perjalanan pertama menyusuri sungai.

    Baca juga:

    Brosur Cook dan buku A Thousand Miles up the Nile memandu pasangan ini saat mereka berlayar ke hulu dan kemudian kembali ke hilir Sungai Nil.

    Mereka berhenti di semua lokasi yang disarankan Amelia (dan brosur Cook).

    Seperti Lucie Duff Gordon dan Amelia sebelumnya, mereka langsung jatuh cinta dengan Mesir. Pasangan ini lantas melakukan perjalanan ke hulu Sungai Nil setiap tahun selama 25 tahun setelahnya.

    Mereka adalah turis arkeologi sejati: anggota kelas atas yang ingin berlibur sambil mempelajari situs-situs kuno yang mereka temui.

    Keduanya juga membeli artefak kuno, mengumpulkan koleksi mereka sendiri.

    Emma mengaku terinspirasi oleh perjalanannya sendiri dan nasihat Amelia dari catatannya yang berisi: “Kita selalu belajar dan selalu ada lebih banyak yang harus dipelajari; kita selalu mencari dan selalu ada lebih banyak yang harus ditemukan.”

    Dari tahun 1900 hingga mereka meninggalkan Mesir pada 1914, Emma dan Davis akan membayar dan secara pribadi menggali sekitar 25 hingga 30 makam di Lembah Para Raja, termasuk beberapa penyelidikan arkeologi paling penting di negara tersebut.

    AlamyEmma Andrews dan rekannya membayar dan menggali sekitar 25 hingga 30 makam di Lembah Para Raja, termasuk makam Yuya dan Thuya.

    Undang-undang penggalian di Mesir pada saat itu mengharuskan sebagan besar artefak disimpan di Museum Kairo, sedangkan duplikatnya menjadi milik pribadi pelindung atau arkeolog.

    Pada tahun 1905, pasangan Emma dan Davis serta kru mereka menemukan makam nomor 46, makam Yuya dan Thuya, orang tua Ratu Tiye (istri pertama Firaun Amenhotep III) serta kakek buyut Tutankhamun.

    Kala itu, makam ini adalah makam Mesir yang paling terawat yang pernah ditemukan, dengan sebagian besar peralatan pemakaman masih ada di dalamnya.

    Penutup peti mati yang menakjubkan masih dipajang di Kairo dan kereta perang yang utuh – yang kedua dari jenisnya pernah ditemukan – berada tepat di belakang mereka.

    Artefak-artefak tersebut penting, tapi buku harian Emma sangat penting bagi pengetahuan kita tentang situs-situs tersebut.

    Baca juga:

    Catatannya memberikan penjelasan rinci tentang aktivitasnya dan Davis selama seperempat abad.

    Dia sangat cermat mencatat penggalian yang dilakukan mereka, lengkap dengan peta dan laporan harian tentang pengunjung maupun artefak yang mereka temukan.

    Davis menggunakan banyak buku harian Emma dalam laporan situsnya yang diterbitkan sendiri, tapi tidak pernah memberikan penghargaan yang pantas kepada Emma.

    Namun yang terpenting, Emma memasukkan dalam catatannya orang-orang yang diabaikan oleh begitu banyak penulis pria: pekerja Mesir, pedagang barang antik, kapten kapal dan awak kapal.

    Bagi Emma, itu semua adalah dasar untuk memahami sejarah Mesir selama berabad-abad.

    AlamyEmma Edwards menyumbangkan sebagian besar koleksinya ke Museum Seni Metropolitan Kota New York namun tidak pernah mendapatkan penghargaan yang layak atas karyanya.

    Warisan Emma masih tersimpan di Museum Seni Metropolitan Kota New York.

    Dia dan Davis masing-masing menyumbangkan sebagian besar koleksi mereka – lebih dari 1.600 artefak Mesir – dan kekayaan mereka ke Museum Seni Metropolitan.

    Setiap tahun, jutaan pengunjung melihat artefak tersebut, seperti guci kanopik dari makam kontroversial KV 55.

    Tapi akibat dari aktivitas penggalian Davis yang buruk, para arkeolog masih belum bisa menyimpulkan siapa yang menyimpan sisa-sisa mumi di dalamnya.

    Di Museum itu juga terdapat botol air berhias yang telah dipugar dari prosesi pemakaman Raja Tutankhamun, salah satu dari sedikit artefak Tutankhamun di luar Mesir.

    Hasil kerja Emma bahkan membuat fragmen-fragmen kehidupan dan kematian Mesir kuno ini bisa diakses oleh para sarjana dan anak-anak sekolah, dan memberikan pandangan ‘langka’ kepada negara Barat tentang bagaimana orang Mesir kuno menghormati orang yang telah mati.

    Ketertarikan dan pemahaman kita soal Mesir kuno sekarang sebagian besar dipengaruhi oleh tiga perempuan yang terlupakan ini.

    Seperti halnya para pelancong sekaligus arkeolog pria, karya mereka tidak lepas dari kontroversi: mereka adalah orang-orang yang relatif kaya bisa bepergian, menetap, dan mendapatkan keuntungan secara profesional dari Mesir dengan memindahkan artefak kuno dari tanah air bersejarah mereka.

    Namun, warisan mereka yang sering diabaikan telah meletakkan dasar ilmu pengetahuan Mesir Kuno modern dan memengaruhi pemahaman kita tentang ‘dunia kuno’ sejak awal mulanya.

    Kathleen Sheppard adalah seorang profesor di Fakultas Sejarah dan Ilmu Politik di Missouri S&T dan penulis buku Women in the Valley of the Kings.

    Artikel ini dapat Anda baca dalam versi bahasa Inggris berjudul The female travellers who shaped the ancient world pada BBC Travel

    (ita/ita)

  • Reza Arap Bagi Makanan Jepang ke Demonstran, Netizen Respek

    Reza Arap Bagi Makanan Jepang ke Demonstran, Netizen Respek

    Jakarta

    Reza Arap turun ke jalan, membagikan logistik makanan Jepang untuk para demonstran di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Jumat kemarin. Aksi bagi-bagi makanan dari pemilik nama asli Reza Oktovian itu banjir pujian dari netizen

    Dari salah satu video yang beredar di medsos, musisi Weird Genius itu mengajak massa aksi kawal putusan MK itu untuk mengambil boks makanan Jepang yang sudah dia siapkan.

    “Makan, makan, makan,” ujarnya. Beberapa orang memanggil nama, Reza Arap pun balas memberikan lambaian tangan dan senyuman.

    Video Reza Arap bagi-bagi makanan kepada peserta demo itu viral dan mengundang komentar warganet. Netizen beramai-ramai memuji laki-laki kelahiran 15 Oktober 1987 tersebut.

    “Reza yg kemarin orasi, reza yg ini bagi logistic. 🔥🔥🔥,” tulis @opu_c*** di Instagram, merujuk pada Reza Rahadian yang sebelumnya ikut unjuk rasa.

    “Sama sama reza , beda muka dan tempat. Dua duanya pejuang 🫵🏻🔥,” kata @justiciam***.

    “Ada Reza Rahardian, Mamat Alkatiri, Arie Keriting, Abdur, Bintang Emon, Reza Arab, Rigen dll mereka peduli nasib bangsa,” sebut @parlindunga***.

    “Open donasi dong bang.. kita yg gak bisa turun ke jalan pengin ikutan nyumbang buat logistik adek2. 🙏,” usul @indahsari6***.

    “Teriakmu ‘makan…makan..makan..’ ada semangat yg sama membara menjaga utuh bangsa ini bang @ybrap #respect #GBU🔥🔥,” puji @verisnaing***.

    Demo kawal putusan MK mengundang masyarakat turun ke jalan, termasuk juga sejumlah tokoh dan seniman Indonesia. Beberapa nama yang hadir menyuarakan kepedulian mereka antara lain Arie Kriting, Yudha Keling, Reza Rahadian, Joko Anwar, Abdel Achrian, Kunto Aji, sampai Andovi Da Lopez.

    (ask/fay)