Topik: Banjir

  • BPBD Dibutuhkan Kota Bandung Atasi Bencana

    BPBD Dibutuhkan Kota Bandung Atasi Bencana

    JABAR ESKPRES – Peneliti Sistem Informasi Geografi, Penginderaan Jauh, dan Mitigasi Bencana UPI, Ayu Lestari menilai kehadiran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) amat diperlukan oleh Kota Bandung.

    Menurutnya, sebagai salah satu daerah yang rawan akan terjadinya bencana mulai dari gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor. Sudah seharusnya Kota Kembang memiliki badan yang hanya berfokus pada penanggulangan bencana.

    “Jadi memang sudah seharusnya diskar PB ini dipecah. Agar BPBD ini nantinya berfokus pada pencegahan mulai dari kesiapsiagaan, mitigasi, hingga tanggap darurat bencana,” katanya kepada Jabar Ekspres.

    Diakuinya, pengetahuan terkait kesiapsiagaan masyarakat akan terjadinya bencana masih terbilang minim. Padahal Bandung dihantui ancaman sesar lembang dan sesar-sesar yang mengelilinginya.

    BACA JUGA: Kenapa Bansos PKH dan BPNT 2024 Tidak Cair? Penuhi Kriteria Ini agar Bantuan Cair!

    “Jadi mitigasi ini sangat penting peranannya, dan tentunya harus dilakukan secara masif. Fokus Diskar PB ini tak hanya penanggulangan bencana, tetapi ada hal-hal lain terkait kebencanaan yang juga menjadi beban bagi Diskar PB,” katanya.

    “Sedangkan mitigasi ini diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kebencanaan, meminimalisir segala resiko, dan tentunya pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana, maka pembentukan BPBD ini harus segera dilakukan oleh pemerintah,” tambahnya.

    Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara menyebut, pembentukan BPBD sudah masuk dalam bahasan DPRD Kota Bandung. Dirinya pun membenarkan bahwa keberadaan BPBD sangat dibutuhkan oleh Kota Kembang.

    BACA JUGA: 500 KK Terdampak Akibat Banjir di Desa Banjaran Wetan

    “Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu perdanya sudah dibahas dengan dewan. Tinggal proses saja, kayaknya itu menunggu. Nunggu persiapan kapan itu belum tahu, belum update ya,” kata dia.

    “Sekarang masih digabung dengan Damkar Tapi memang harus ada dan itu sudah disetujui juga oleh dewan,” pungkasnya. (Dam)

  • Tebet Eco Park Raih Seoul Design Award 2024, Geisz Chalifah tantang Fahri Hamzah: Mana Hasil Ridwan Kamil?

    Tebet Eco Park Raih Seoul Design Award 2024, Geisz Chalifah tantang Fahri Hamzah: Mana Hasil Ridwan Kamil?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah menantang Fahri Hamzah. Setelah Tebet Eco Park raih Seoul Design Award 2024.

    Geisz menilai penghargaan itu menunjukkan kualitas Anies. Karena sekian kalinya karyanya meraih penghargaan.

    “Kesekian kalinya karya Anies dapat penghargaan Internasional,” kata Giesz dikutip dari unggahannya di X, Rabu (6/11/2024).

    Ia meminta Wakil Ketua Umum Gelora itu menunjukkan karya taman Ridwan Kamil yang mendapatkan penghargaan serupa.

    Ridwan Kamil dan Anies diketahui merupakan Calon Gubernur DKI Jakarta. Ridwan Kamil pernah menjabat Gubernur Jawa Barat sedangkan Anies Gubernur DKI Jakarta.

    “Tanya ke Fahri Hamzah. Taman di mana di Jawabarat hasil Ridwan Kamil yg dpt penghargaanspt ini?” ucapnya.

    Geisz pun mengungkit pernyataan Fahri Hamzah yang dinilainya menjelekkan Anies. Di sisi lain membanggakan Ridwan Kamil.

    “Diakan bicara RK hebat sambil jelekin Anies,” pungkasnya.

    Geisz tidak merinci mana pernyataan Fahri dimaksud. Hanya saja, Fahri sebelumnya menyampaikan dukungannya pada Ridwan Kamil saat deklarasi Partai Gelora di Hotel Sultan Jakarta.

    Menurutnya, mantan-mantan Gubernur Jakarta selama ini selalu punya agenda politik sendiri. Hal itu membuat mereka bertentangan dengan pemerintah pusat dan pembangunan di Jakarta tak beres.

    “Kalau gubernur seperti di masa yang lalu punya agenda sendiri, banjir tidak tertangani, polusi semakin parah, kebersihan kota semakin hancur, dan isu-isu lokal yang menjadi hak warga Jakarta terabaikan,” ujar Fahri dalam sambutannya, dilansir jawapos, Senin (19/8).

  • 5
                    
                        Gunung Marapi Meletus Hari Ini, Keluarkan Suara Gemuruh dan Lontarkan Abu Vulkanik
                        Regional

    5 Gunung Marapi Meletus Hari Ini, Keluarkan Suara Gemuruh dan Lontarkan Abu Vulkanik Regional

    Gunung Marapi Meletus Hari Ini, Keluarkan Suara Gemuruh dan Lontarkan Abu Vulkanik
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com – 
    Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus, Rabu (6/11/2024), pukul 05.44 WIB, dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal.
    Erupsi Marapi mengeluarkan suara gemuruh serta lontaran abu vulkanik bercampur batu.
    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dengan durasi 4 menit 35 detik,” kata petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh saat dihubungi Kompas.com.
    Teguh mengatakan, ini Gunung Marapi berstatus Level II Waspada, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati dan beraktivitas 3 kilometer dari kawah.
    “Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu waspada potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” kata Teguh.
    Sementara, Eva (40), salah seorang warga Tanah Datar menyebutkan suara gemuruh cukup keras terdengar saat erupsi Marahi.
    “Suaranya cukup keras. Lontaran abu juga ada batu-batu, tapi tidak sampai ke sini,” kata Eva.
    Menurut Eva, kondisi itu sempat membuat masyarakat cemas dan keluar rumah, namun setelah suara gemuruh usai warga kembali ke rumah.
    Sebelumnya, Gunung Marapi erupsi pada 3 Desember 2023 lalu dan menewaskan 23 pendaki yang berada diatasnya.
    Setelah itu Marapi terus erupsi dan melontarkan abu vulkanik.
    Bencana Marapi terus berlanjut dengan terjadinya banjir lahar pada Sabtu (11/5/2024) lalu dengan menewaskan 60 warga di Tanah Datar, Agam dan Padang Pariaman.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angkot yang "Nyemplung" di Kali Grogol Ternyata Keluar Trayek, Sopir Akan Diberi Sanksi Tegas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 November 2024

    Angkot yang "Nyemplung" di Kali Grogol Ternyata Keluar Trayek, Sopir Akan Diberi Sanksi Tegas Megapolitan 6 November 2024

    Angkot yang “Nyemplung” di Kali Grogol Ternyata Keluar Trayek, Sopir Akan Diberi Sanksi Tegas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan akan memberikan sanksi tegas kepada sopir yang mengemudikan angkot sampai tercebur di Kali Grogol, Selasa (5/11/2024). 
    Sanksi diberikan karena sang sopir diduga keluar dari trayek semestinya. 
    “Kami akan menindak tegas angkot-angkot yang memang menyalahi aturan trayek. Akan kami lihat juga SIM dan kondisi sopir,” ujar Kasiops Sudinhub Jakarta Selatan Emiral, Selasa. 
    Hingga Selasa malam, pihaknya belum bisa menemukan sopir itu. Diduga sopir angkot tersebut melarikan diri setelah panik angkotnya tercebur ke kali. 
    Meski demikian, pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa angkot itu semestinya berada pada trayek Kebayoran Lama-Ciputat. 
    Namun, karena diadang kemacetan, sopir memutuskan memotong jalur melalui Jalan Jatayu. 
    “Karena dia enggak tahu jalur, enggak tahu medan, main terobos
    aja. Kirain
    ini jalur lurus. Kali ini enggak kelihatan karena tergenang air,” tambah dia. 
    Informasi tambahan yang didapat, rupanya warga sebenarnya sudah menutup Jalan Jatayu karena sedang tergenang air setinggi sekitar 30 sentimeter, tetapi sopir menerobosnya. 
    “Sebelum dia masuk ke sini, sudah diperingati oleh warga dengan ditutup palang. Warga sudah melarang, tapi si sopir itu nerobos. Dia enggak tahu di sini ada kali.
    Nyeburlah
    ke kali,” tambah Emiral.
    Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kepolisian terkait penindakan atas angkot nakal itu.
    Diberitakan sebelumnya, sebuah angkot jurusan Kebayoran Lama-Ciputat tercebur ke Kali Grogol di Jalan Jatayu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024) sore. 
    Angkot tersebut tercebur di aliran kali yang terletak di sebelah kiri jalan. Tidak ada tembok pembatas antara jalan raya dan aliran kali tersebut.
    Setelah kejadian itu,
    Kompas.com 
    sempat menemui sopir tersebut.
    Sahad (51), sopir angkot yang tercebur, menyebut dirinya kebingungan karena mengira Jalan Jatayu terdiri dari dua lajur.
    Dia akhirnya mengambil lajur kiri yang ternyata adalah aliran sungai. Pasalnya, saat itu, Jalan Jatayu sedang direndam banjir sehingga menyulitkan warga mengidentifikasi jalan dan kali.
    “Arah dari sini ke sana, itu kalau enggak ada apartemen, mungkin saya belok kanan. Karena ada apartemen, saya belok kiri,” kata Sahad. 
    Namun, setelah pembicaraan itu, sopir tersebut diduga melarikan diri.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 persen pompa pengendali banjir di Jakbar rusak akibat sampah celana

    10 persen pompa pengendali banjir di Jakbar rusak akibat sampah celana

    Arsip foto – Salah satu mesin pompa air pengendalian banjir di Mangga Raya, Jakarta Barat, yang dipenuhi sampah, Selasa (6/2/2024). ANTARA/HO-Sudin SDA Jakbar

    10 persen pompa pengendali banjir di Jakbar rusak akibat sampah celana
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 06 November 2024 – 08:40 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 10 persen dari jumlah pompa permanen (stasioner) untuk pengendalian banjir di wilayah Jakarta Barat rusak akibat sampah celana jins.

    Sampah jins itu sering kali masuk ke bagian dalam partitur pompa stasioner, melilit hingga merusak bagian baling-baling atau impeller pompa.

    “Yang paling sering itu kena lilitan celana jins, terus lilitan ban atau juga lilitan tali,” kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari saat dihubungi di Jakarta pada Rabu.

    ​​​​​Dia menjelaskan bahwa di bagian dalam pompa stasioner ada komponen berbentuk kipas (baling-baling pompa) yang modelnya seperti impeller. “Lilitan celana jins merusak bagian itu,” katanya.

    Partitur utama pompa stasioner, dalam hal ini impeller tersendat dan rusak akibat sampah celana jins atau ban dapat menghambat upaya penanganan banjir di Jakarta Barat.

    “Misalnya, di darat tiba-tiba hujan kan air hujan ke bawah (ke kali) semua. Itu biasanya sampah banyak, nah itu mengganggu kinerja pompa kita juga,” katanya.

    Setiap tahun bisa 10 persen pompa stasioner pengendalian banjir yang rusak akibat sampah-sampah tersebut.

    Sejak Januari 2024, sejumlah pompa stasioner dinyatakan rusak akibat terlilit sampah seperti celana jins atau ban kendaraan.

    “(Tahun 2024) Misalnya pompa stasioner di Rawa Buaya, Cengkareng, terus di Perumnas, Cengkareng,” kata Purwanti.

    Namun demikian, Sudin SDA Jakarta Barat (Jakbar) langsung bergerak memperbaiki jika menemukan kerusakan pompa sehingga upaya antisipasi banjir tidak terhalang. “Langsung diperbaiki. Setiap pompa itu rusak, kita perbaiki,” kata Purwanti.

    Terkait perbaikan pompa stasioner, Sudin SDA Jakbar juga memiliki Petugas Mekanikal dan Elektrikal Bengkel (PMEB) yang bersiaga mengantisipasi kerusakan pompa.

    “Kita ada yang siaga. Kadang-kadang kalau bukan oleh penyedia, kita punya tenaga PMEB yang urus bagian ini,” katanya.

    Dengan personel tersebut maka pihaknya bisa angkat pompa yang tersendat dan rusak. “Kita lihat, kita bersihin. Tapi kalau rusaknya sudah parah, baru kita ke vendor (penyedia pompa),” ungkap Purwanti.
     

    Hingga kini, Sudin SDA Jakbar menyiagakan 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak (mobile) serta 50 pompa apung untuk mengantisipasi banjir di wilayah setempat.

    Pompa-pompa tersebut difungsikan sesuai dengan tipe masing-masing. Pompa stasioner menyatu dengan rumah pompa yang terdapat di kali-kali besar wilayah setempat.

    Pompa jenis itu berfungsi untuk memindahkan banjir ke sistem drainase yang lebih besar. Kemudian dengan fungsi yang sama, pompa bergerak diturunkan secara insidental dan berpindah sesuai titik genangan air atau banjir.

    Sementara pompa apung spesifik digunakan untuk mengatasi genangan di jalan-jalan lingkungan, jalan raya ataupun pemukiman warga yang sempit.

    Sumber : Antara

  • Resmi! Seri Terakhir MotoGP 2024 Digelar di Barcelona

    Resmi! Seri Terakhir MotoGP 2024 Digelar di Barcelona

    Jakarta

    Seri terakhir MotoGP 2024 resmi diselenggarakan di Sirkuit Catalunya, Barcelona, pada 15-17 November mendatang. Sirkuit Catalunya menggantikan Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, yang batal menggelar MotoGP 2024 lantaran mengalami banjir besar.

    “Seri ini sebelumnya dijadwalkan berlangsung di Valencia sebelum banjir dahsyat berdampak sangat parah di wilayah tersebut. Karena ini adalah Grand Prix terakhir musim 2024, kami berutang kepada para penggemar, paddock, olahraga, dan komunitas di Valencia untuk menyelenggarakan acara ini,” tulis Dorna Sports dikutip Selasa (5/11).

    Sirkuit Catalunya di Barcelona Foto: Alex Caparros/Getty Images

    Secara letak geografis, Barcelona dan Valencia sama-sama terletak di pesisir timur Spanyol. Kedua kota ini dipisahkan jarak 349 km dengan waktu tempuh perjalanan 3 jam 44 menit, menggunakan jalur darat.

    “MotoGP mengajukan permintaan kepada pihak berwenang untuk menggelar balapan di Barcelona karena ini merupakan pilihan terbaik. Lintasan tersebut merupakan pilihan termudah bagi para penggemar yang sudah berencana untuk menghadiri final MotoGP 2024. Lokasi dan sirkuit ini juga merupakan pilihan yang paling efisien, menyediakan alternatif yang lancar untuk mobilisasi personel dan logistik,” tambah Dorna Sports.

    “Acara ini akan diselenggarakan oleh MotoGP dan kami tetap berkomitmen pada misi kami buat memberikan dampak positif bagi masyarakat, tempat, dan di mana pun kami menggelar perlombaan,” tulis Dorna Sports lagi.

    Dengan demikian, maka Sirkuit Catalunya menggelar balap MotoGP sebanyak dua kali pada musim ini. Sebelumnya Sirkuit Catalunya sudah menggelar balap kasta tertinggi pada bulan Mei 2024 lalu, di mana Francesco Bagnaia jadi pemenangnya, diikuti Jorge Martin, dan Marc Marquez.

    (lua/din)

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 6 November 2024: Sebagian Wilayah Diguyur Hujan Ringan-Sedang – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 6 November 2024: Sebagian Wilayah Diguyur Hujan Ringan-Sedang – Page 3

    La Niña adalah fenomena iklim global yang ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik, khususnya di bagian tengah dan timur. Keadaan ini berpengaruh pada pola sirkulasi atmosfer, yang dapat memengaruhi cuaca dan iklim global.

    La Niña dapat muncul secara berkala setiap beberapa tahun dan berlangsung antara beberapa bulan hingga dua tahun, membawa dampak signifikan, terutama pada curah hujan.

    Kondisi La Niña cenderung menyebabkan peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia. Sebagai contoh, pada periode Juni hingga Agustus, curah hujan dapat meningkat antara 20-40%, yang berdampak pada pertanian dan potensi bencana alam

    Mengutip situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), meningkatnya curah hujan juga meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor semakin tinggi, terutama di daerah rawan.

    1. Pengaruh La Niña Terhadap Curah Hujan di Indonesia

    Peningkatan curah hujan selama La Niña terjadi secara bervariasi tergantung pada waktu dan wilayah. Dalam periode Juni hingga Agustus, curah hujan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia.

    Pada September hingga November, dampak La Niña semakin terasa di wilayah tengah hingga timur Indonesia, di mana curah hujan bisa mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun netral.

    Saat memasuki bulan Desember hingga Februari, fenomena La Niña tetap berlanjut, meskipun dampaknya tidak selalu sama di seluruh wilayah.

    Pada puncak musim hujan, La Niña justru tidak menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah tengah dan barat Indonesia, disebabkan oleh interaksi dengan sistem monsun yang ada. Hal ini menunjukkan kompleksitas yang dimiliki fenomena ini dalam memengaruhi cuaca di Tanah Air.

    2. Dampak La Niña Terhadap Pertanian

    La Niña tidak hanya memengaruhi curah hujan, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan bagi sektor pertanian. Curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor, yang merusak lahan pertanian dan tanaman. Banjir dapat merusak tanaman dan infrastruktur pertanian, sehingga petani mengalami kerugian besar.

    Lebih jauh lagi, genangan air yang berlebihan dapat merusak akar tanaman dan mengakibatkan penurunan produktivitas pertanian.

    Selain itu, kerusakan pada infrastruktur transportasi akibat bencana juga dapat mengganggu distribusi hasil pertanian. Alhasil, petani kesulitan mengirimkan hasil panen mereka ke pasar.

    3. Bencana yang Mungkin Terjadi Selama La Niña

    Selama kondisi La Niña, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang menjadi lebih mungkin terjadi. Curah hujan yang tinggi menyebabkan air melimpah, yang bisa mengakibatkan banjir bandang, terutama di daerah rawan. Fenomena ini juga dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi penyebaran penyakit tanaman dan hama.

    Meningkatnya frekuensi bencana, penting bagi petani dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh La Niña. Oleh karena itu, langkah-langkah antisipatif perlu diambil untuk mengurangi kerugian.

    4. Langkah Antisipatif Menghadapi La Niña

    Mengutip situs resmi Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulon Progi, guna menghadapi dampak negatif La Niña, petani dapat mengambil sejumlah langkah pencegahan yang tepat.

    Salah satunya adalah dengan memilih varietas tanaman yang tahan terhadap genangan air. Selain itu, peningkatan sistem drainase di lahan pertanian juga sangat penting untuk menghindari genangan air yang berlebihan. Pengelolaan air yang bijaksana menjadi kunci menghindari kerugian lebih besar.

    Petani juga harus rutin melakukan pengendalian penyakit dan hama agar tidak terjadi penyebaran yang masif. Diversifikasi usaha pertanian, dengan menanam berbagai jenis tanaman, dapat mengurangi risiko kerugian yang dialami petani saat menghadapi cuaca buruk.

    Apa yang dimaksud dengan fenomena La Niña?

    La Niña adalah kondisi di mana suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur lebih dingin dari biasanya, memengaruhi pola cuaca global.

    Apa dampak La Niña bagi Indonesia?

    Dampak La Niña bagi Indonesia termasuk peningkatan curah hujan yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan kerugian bagi sektor pertanian.

    Bagaimana cara petani mengantisipasi dampak La Niña?

    Petani dapat mengantisipasi dampak La Niña dengan memilih varietas tahan banjir, meningkatkan sistem drainase, dan melakukan pengendalian hama secara rutin.

    Apakah saat La Niña tidak ada kemarau?

    Tidak, saat La Niña terjadi, masih ada periode kemarau, meskipun curah hujan biasanya lebih tinggi sehingga disebut sebagai kemarau basah.

  • Jakbar siagakan 268 pompa untuk antisipasi banjir memasuki musim hujan

    Jakbar siagakan 268 pompa untuk antisipasi banjir memasuki musim hujan

    Arsip banjir setinggi 50 centimeter di depan Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (22/3/2024). ANTARA/Risky Syukur

    Jakbar siagakan 268 pompa untuk antisipasi banjir memasuki musim hujan
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 05 November 2024 – 17:00 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat menyiagakan pompa terdiri atas 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak, serta 50 pompa apung untuk mengantisipasi banjir maupun genangan seiring masuknya musim hujan.

    “Pompa-pompa tersebut akan difungsikan sesuai dengan tipenya,” kata Kepala Sudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
     

    Purwanti menjelaskan pompa stasioner biasanya menyatu dengan rumah pompa sedangkan pompa mobile (mudah dipindahkan) lebih bersifat insidental apabila terjadi banjir atau genangan. Sedangkan untuk pompa apung biasanya difungsikan untuk mengatasi genangan di jalan-jalan lingkungan, jalan raya, ataupun pemukiman warga yang sempit.
     

    “Fungsinya efektif untuk penanganan genangan di gang kecil yang sulit untuk dimasuki pompa mobile,” tutur Purwanti.

    Selain itu, kata Purwanti, pompa apung juga digunakan untuk mengosongkan air pada sebuah saluran saat dilakukan pengurasan atau pendalaman dasar saluran.

    “Digunakan juga untuk dewatering pada kegiatan pengurasan saluran atau pembangunan turap,” kata Purwanti.

    Hingga kini, Sudin SDA telah menyiapkan sebanyak 50 pompa apung di seluruh wilayah Jakarta Barat, baik di tingkat suku dinas ataupun di tingkat satuan pelaksana kecamatan.
     

    “Sekitar 50 (pompa apung), tersebar di kecamatan dan suku dinas,” ujar Purwanti menambahkan.

    Purwanti mengatakan baik itu pompa apung, pompa mobile maupun pompa stasioner sudah disiagakan untuk mengantisipasi banjir.

    “Kami siagakan terus kalau nanti muncul genangan atau banjir,” ucap Purwanti.

    Sumber : Antara

  • 10
                    
                        Jalan Dharmawangsa Raya Tergenang 30 Sentimeter, Lalu Lintas Macet
                        Megapolitan

    10 Jalan Dharmawangsa Raya Tergenang 30 Sentimeter, Lalu Lintas Macet Megapolitan

    Jalan Dharmawangsa Raya Tergenang 30 Sentimeter, Lalu Lintas Macet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Genangan setinggi kira-kira 30 sentimeter melanda Jalan Dharmawangsa Raya hingga Taman Gajah, Selasa (5/11/2024), menyebabkan penutupan akses menuju Polres Jakarta Selatan.
    Jalan Brawijaya IC juga turut terendam
    banjir
    setinggi sekitar 25 sentimeter, memaksa kendaraan yang sudah berada di jalan tersebut untuk berhenti dan tidak bisa berbalik arah menuju Jalan Wijaya II.
    Sebanyak 20 kendaraan dilaporkan terhenti akibat ketinggian muka air.
    “Banjirnya selutut.
    Ngeri
    kalau lewat,” ujar seorang pegawai Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kepada seorang pengendara mobil yang menunggu selama sekitar lima menit di Jalan Brawijaya.
    Beberapa sepeda motor masih dapat menyelip di antara mobil untuk berbalik arah menuju Jalan Wijaya II. Namun, beberapa kendaraan lain nekat menerobos banjir dan melintasi Taman Gajah menuju Jalan Dharmawangsa VI.
    Petugas PPSU yang membantu polisi mengatur lalu lintas menyebut banjir mulai terjadi sekitar 30 menit sebelum laporan tersebut.
    Akibat penutupan jalan, penumpukan kendaraan terlihat di persimpangan Jalan Brawijaya dan Jalan Dharmawangsa, memicu kemacetan.
    Sejak hujan turun sekitar pukul 16.18 WIB, hingga kini genangan air belum surut. Sedangkan pengendara tetap menunggu dengan sabar, berharap banjir mereda.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendag Budi Ketar-ketir Pasar RI Dibanjiri Produk Impor

    Mendag Budi Ketar-ketir Pasar RI Dibanjiri Produk Impor

    Bisnis.com, TANGERANG — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku khawatir dengan produk impor yang membanjiri pasar Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi pasar dalam negeri yang sangat besar.

    Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso menilai, semestinya produk dalam negeri bisa mendominasi di pasar dan tidak kalah saing dengan barang impor.

    “Kita [Indonesia] itu, pasar kita di dalam negeri saja besar sekali. Jangan sampai pasar yang besar ini kemudian justru diisi oleh produk-produk impor,” kata Budi dalam acara Pelepasan Kontainer Ekspor Mayora Group ke-400.000 dengan Tujuan 15 Negara di Cikupa, Tangerang, Selasa (5/11/2024).

    Budi menyampaikan, agar produk impor tidak membanjiri pasar Indonesia, maka pemerintah menerbitkan beberapa instrumen seperti kebijakan untuk mendukung industri dalam negeri melalui instrumen trade remedies.

    Di samping itu, Budi juga menekankan pentingnya meningkatkan daya saing produk lokal agar bisa bersaing dengan produk asing.

    “Jadi kalau kita tidak punya daya saing, kita memang tidak bisa bersaing dengan produk-produk asing yang lebih bagus, lebih murah. Nah itu yang harus kita tingkatkan,” jelasnya.

    Jika dilihat dari kinerja ekspor, Budi menuturkan bahwa sejak 2019–2023, ekspor untuk produk makanan dan minuman (mamin) mampu tumbuh sekitar 6,8%. 

    Sementara itu, pada Januari—Agustus 2024, ekspor mamin Indonesia tumbuh 6,4%. Padahal, permintaan dunia rata-rata 7,7%. “Jadi kita, pasar kita sebenarnya cukup besar,” ujarnya.

    Namun, Budi juga menyebut bahwa dalam perdagangan ekspor, setiap negara, termasuk Indonesia mengalami banyak rintangan. Ini lantaran setiap negara ingin melindungi industri lokal dari banjir impor. 

    Hal yang sama juga dilakukan Indonesia, Budi mengungkap bahwa cara pemerintah melindungi industri lokal adalah dengan beberapa instrumen kebijakan yang tepat, seperti trade remedies.

    Akan tetapi, lanjut dia, kebijakan trade remedies alias pengenaan bea masuk hanya bersifat sementara.

    “Jadi ketika kita sedang banyak impor masuk dan industri kita terganggu. Kemudian kita kenakan bea masuk tambahan, itu sifatnya sementara, sehingga kita bisa bangkit,” jelasnya.

    Menurutnya, instrumen kebijakan ini dilakukan agar produk lokal bisa lebih berdaya saing dan kompetitif.

    “Kalau kita bangkit, setelah kena bea masuk, kita harus bisa bersaing. Artinya daya saing itu yang utama sebenarnya untuk peningkatan ekspor kita,” tandasnya.