Topik: Banjir

  • KPU Jaktim telah petakan daerah rawan banjir antisipasi TPS terendam

    KPU Jaktim telah petakan daerah rawan banjir antisipasi TPS terendam

    Kami juga gencar berkoordinasi dengan Pemkot Jaktim dan Polres Metro Jaktim terkait kerawanan pilkada dan banjir

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur telah memetakan daerah yang rawan banjir memasuki musim penghujan, sehingga pendirian tempat pemungutan suara (TPS) diharapkan tidak berada di lokasi banjir.

    Berdasarkan hasil pemetaannya, kata dia, daerah yang rawan banjir berada di Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Di lokasi itu, TPS terpaksa dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi saat Pemilu pada Februari 2024.

    Dia pun tidak menyangka wilayah yang menjadi prioritas penanganan banjir pada Pemilu 2024 di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, malah terjadi banjir.

    “Jatinegara itu kan memang lokasi rawan banjir ya, sehingga 2024 sudah kita petakan. Kami tak menyangka Rawa Terate terjadi banjir, sehingga kita lost (kehilangan) di situ. Pada hari H saat hujan deras kita putuskan dipindah,” tuturnya.

    Ditemui terpisah, Wali Kota Jaktim M Anwar menyebutkan sudah memetakan daerah-daerah yang rawan banjir saat pelaksanaan Pilkada Jakarta yang berlangsung pada 27 November 2024.

    Baca juga: KPU Jaktim temukan 343 surat suara rusak

    “Alhamdulillah waktu Pilpres 2024 tidak ada masalah, meski TPS di daerah Cakung sempat terdampak banjir. Warga sekitar sadar bila terjadi banjir, TPS digeser. Mereka pun telah sepakat,” kata Anwar.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dinas SDA siagakan pompa bergerak di lima wilayah antisipasi genangan

    Dinas SDA siagakan pompa bergerak di lima wilayah antisipasi genangan

    Adapun penyebarannya menyesuaikan dengan titik rawan kejadian genangan di masing-masing wilayah tersebut

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan pompa-pompa bergerak (mobile) di lima wilayah administrasi Jakarta guna mengantisipasi genangan selama memasuki musim hujan.

    “Seluruh persiapan sudah dilakukan. Kami siagakan pompa-pompa mobile di titik-titik yang menjadi potensi genangan di lima wilayah DKI Jakarta,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Jakarta, Rabu.

    Terkait jumlah unit pompa yang disiagakan, berdasarkan data pada 25 Oktober 2024 yakni sebanyak 557 unit yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta.

    Adapun penyebarannya menyesuaikan dengan titik rawan kejadian genangan di masing-masing wilayah tersebut.

    Tak hanya pompa, Dinas SDA DKI, kata Ika, juga menyiapkan saluran, kali, waduk, situ, dan embung agar dapat menampung air hujan yang berlebih.

    “Kaitannya dengan infrastruktur yang telah ada di DKI Jakarta baik itu saluran, kali, waduk, situ, embung, sudah siap operasi semuanya. Sekarang ini tinggal menangani permukiman-permukiman padat,” kata dia.

    Selain itu, pengerukan juga dilakukan di waduk, saluran penghubung (PHB), dan sungai sebagai bagian dari upaya memaksimalkan penanganan banjir di Jakarta.

    Data pada Oktober 2024, DKI sudah mengeruk sekitar 838.912 meter kubik sedimen (endapan lumpur) di lokasi-lokasi tersebut.

    “Pengurasan tetap kami lakukan kemudian dikoneksikan dengan pembangunan saluran baik itu ukuran 50 cm sampai dua meter tetap kita laksanakan. Semua masih berjalan paralel dengan menyongsong datangnya musim hujan,” ujar Ika.

    Dia menambahkan merujuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan terjadi pada November ini, dan puncaknya diprediksi terjadi pada Januari hingga pertengahan Februari 2025.

    “Tadi malam adalah hujan awal. Kami sudah cek kanal-kanal sehingga kalau ada kemacetan yang terjadi akibat genangan, kita bisa tau lokasinya,” ucap Ika.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bawaslu petakan lokasi rawan banjir di Jakut antisipasi TPS terendam

    Bawaslu petakan lokasi rawan banjir di Jakut antisipasi TPS terendam

    kami akan memberikan rekomendasi kepada KPU Jakarta Utara agar tidak ada lagi TPS yang terendam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara memetakan lokasi-lokasi rawan banjir untuk mengantisipasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) terendam seperti saat Pemilu Presiden dan Legislatif Februari 2024.

    “Kami sudah menginstruksikan kepada Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) memetakan TPS rawan mulai dari bencana banjir, politik uang, kecurangan, dan kerawanan lain,” kata Anggota Bawaslu Jakarta Utara Muhamad Shobirin di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia saat ini seluruh data sedang dilengkapi dan jika telah terkumpul akan dilakukan upaya mitigasi sehingga penyelenggaraan pilkada bisa berjalan lancar tanpa gangguan.

    “Termasuk rawan banjir kami akan memberikan rekomendasi kepada KPU Jakarta Utara agar tidak ada lagi TPS yang terendam,” kata dia

    Ia mengatakan berdasarkan pengalaman pada Pemilu Serentak Februari2024, KPU meminta izin kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk memakai fasilitas kelas dan halaman sekolah untuk digunakan menjadi lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggantikan lokasi yang kebanjiran.

    “Kami mengingatkan KPU agar segera menyelesaikan pemetaan TPS rawan terutama rawan banjir agar hal serupa tidak terulang kembali,” kata dia.

    Selain itu, Bawaslu mengimbau KPU Jakut agar segera melaksanakan rapat koordinasi dengan Bawaslu dan semua pemangku kepentingan (stake holder) dalam pelaksanaan pilkada.

    “Kami meminta KPU Jakarta Utara melibatkan seluruh instansi agar dapat menyukseskan pilkada ini,” kata dia.

    Ia mencontohkan seperti Suku Dinas Jakarta Utara nantinya dapat memberikan bantuan secara cepat jika terjadi kendala-kendala dalam pelaksanaan pilkada serentak.

    “Jangan ada lagi surat suara yang terendam air banjir atau pelaksanaan pilkada yang gagal akibat kebanjiran,” kata dia.

    Sebelumnya pada Pemilu Serentak Februari 2024, KPU Jakarta Utara menggelar pemilu lanjutan di 18 tempat pemungutan suara (TPS) daerah setempat pada Sabtu (24/2), setelah gagal dilaksanakan Rabu (14/2) karena banjir.

    Ia mengatakan pemilu lanjutan Sabtu karena hari itu merupakan batas akhir menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) atau Pemungutan Suara Lanjutan (PSL).

    PSU atau PSL ini paling lambat digelar 10 hari setelah pemilu dilaksanakan dan batas akhir itu adalah Sabtu (24/2)

    Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI telah menetapkan DPT Pilkada 2024 sebanyak 8.214.007 orang.

    Pilkada DKI Jakarta 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur. Yaitu paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • 4
                    
                        Ratusan Motor Sempat Terendam Banjir di Parkiran Sebelah Mal Gandaria City
                        Megapolitan

    4 Ratusan Motor Sempat Terendam Banjir di Parkiran Sebelah Mal Gandaria City Megapolitan

    Ratusan Motor Sempat Terendam Banjir di Parkiran Sebelah Mal Gandaria City
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menampilkan sejumlah sepeda motor yang terparkir di dekat Mal Gandaria City, Jakarta Selatan terendam
    banjir
    viral di media sosial Instagram @jakartaselatan24jam.
    Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah sepeda motor itu terendam banjir hingga hanya bagian kemudinya saja yang nampak ke permukaan.
    Dalam keterangan video itu dijelaskan, banjir di lokasi tersebut terjadi, Selasa (5/11/2024) sore dan disebutkan mayoritas motor yang terendam milik karyawan mal.
    Juru parkir di sebelah Mal Gandaria City Azwar (38), mengatakan, banjir merendam area tersebut mulai dari pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.
    Menurut Azwar, saat peristiwa terjadi ada sekitar ratusan motor yang terparkir dan terendam banjir.
    “Kalau banjir-banjir gini mah empat bulan sekali. Ini terhitung gede,” kata Azwar saat ditemui di lokasi, Rabu (6/11/2024).
    Azwar mengaku sempat mengevakuasi sekitar 30 motor milik pelanggannya saat peristiwa itu terjadi.
    “Kemaren 30-40 motor lah (dievakuasi ke atas). Kita ambilin motornya. Basah saya, pake jas (hujan) pun tetep basah,” kata dia.
    Akibat terendam banjir, setidaknya ada 10 motor yang mogok. Namun, para pemilik motor itu tak meminta pertanggungjawaban ke Azwar selaku pengelola parkir.
    “Enggak ada (yang protes), sudah pada ngerti. Saya cuma nyediaiin tempat (parkir), menjamin keamanan motor saja. Kalau kita mah sudah pada tau ini motor siapa,” tambah dia.
    Meski sempat terendam banjir, lahan parkir di sebelah Mal Gandaria City tetap dipenuhi sejumlah sepeda motor pada hari ini.
    Namun, menurut Azwar jumlah pengendara motor yang terparkir hari ini lebih sedikit dibanding kemarin.
    “Berkurang, itu ada yang kosong, biasanya
    full
    ,” kata Azwa.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lokasi TPS yang kebanjiran saat Pemilu tak lagi digunakan di Pilkada

    Lokasi TPS yang kebanjiran saat Pemilu tak lagi digunakan di Pilkada

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 74 lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Jakarta Barat yang kebanjiran saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak lagi digunakan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024.

    “TPS rawan banjir di Pemilu 2024, 74 TPS itu sudah tidak dijadiin TPS lagi,” ungkap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat Endang Istianti saat dihubungi di Jakarta pada Rabu.

    Endang mengungkapkan bahwa 74 TPS rawan banjir dari total 7.169 TPS Pemilu 2024 di Jakarta Barat, hanya 3.452 di antaranya yang dijadikan TPS Pilkada 2024.

    Lokasi TPS rawan banjir tersebut utamanya berada di Kecamatan Cengkareng, Kebon Jeruk, Palmerah dan Kembangan.

    Endang menegaskan bahwa kini tak ada TPS di wilayah Jakarta Barat yang rawan banjir. “Sekarang semua TPS-nya kita anggap sudah bebas banjir,” katanya.

    Adapun rencana simulasi banjir saat Pilkada 2024, kata Endang, menunggu konfirmasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

    “Tergantung BPBD, kalau BPBD ngadain kita ikut, kalau enggak ya enggak mampu kita ngadain simulasi banjir,” ungkap Endang.

    Meskipun demikian, KPU Jakarta Barat (Jakbar) tetap mengantisipasi jika banjir tetap merendam TPS pada hari H pilkada.

    “Ini ikhtiar kami (menghapus TPS rawan banjir), tapi kalau nanti ada takdir yang berbeda (TPS tetap terendam banjir) ya kami enggak bisa prediksi. Tapi petugas kami siap pindah-angkut TPS kalau TPS terendam banjir,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dishub Jaksel siap tindak tegas sopir angkot tak sesuai trayek

    Dishub Jaksel siap tindak tegas sopir angkot tak sesuai trayek

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan siap menindak tegas sopir angkot yang menyalahi aturan trayek terkait kasus angkot terperosok ke kali di Kebayoran Lama pada Selasa (5/11).

    “Dishub akan menindak tegas angkot-angkot yang memang menyalahi aturan trayek, keluar dari trayek,” kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Bernard Oktavianus Pasaribu kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Bernard mengatakan, pihaknya akan mengecek SIM ataupun kondisi sopir jika diketahui melanggar aturan dan akan menegurnya terlebih dahulu.

    Sebagai langkah teguran, Suku Dinas Perhubungan Jakarta akan melihat kondisi terlebih dahulu dan juga akan menggandeng pihak Kepolisian.

    Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Selatan akan melakukan evaluasi dengan pihak terkait yang salah satunya akan memasang rambu dan pembatas (barrier) beton di sisi kali.

    “Rambu akan ada dipasang dan ada juga 15 buah barrier beton yang akan ditambahkan” ujarnya.

    Diharapkan adanya rambu dan beton ini mampu menjaga keselamatan pengguna jalan agar lebih berhati-hati membawa kendaraan.

    Pihaknya juga mengimbau agar warga sama-sama menjaga fasilitas pemerintah untuk kepentingan bersama.

    Kejadian itu terjadi pada sekira pukul 16.30 WIB, saat sopir angkot bernama Sahat tengah memotong jalan di kawasan Jalan Raya Jatayu karena persimpangan Gandaria City banjir.

    Angkot itu berbelok dari arah kolong Kebayoran Lama menuju arah Taman Puring lalu masuk ke Jalan Jatayu.

    Dia mengira terdapat dua jalanan di kawasan tersebut sehingga dia pun mengambil bagian kiri dan ternyata malah masuk ke dalam kali.

    Pengemudi dan dua penumpang yang ada di dalam angkot tersebut berhasil diselamatkan oleh warga meski sempat hanyut 30 meter jauhnya dan tak ada korban jiwa dalam insiden itu.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • UPT Alkal SDA distribusikan 10 truk untuk bantu tangani banjir

    UPT Alkal SDA distribusikan 10 truk untuk bantu tangani banjir

    Jakarta (ANTARA) – Unit Pelaksana Teknis Peralatan dan Perbekalan (UPT Alkal) Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah mendistribusikan 10 unit truk crane baru ke Suku Dinas SDA untuk meningkatkan penanganan banjir di Jakarta.

    Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Peralatan UPT Alkal Dinas SDA DKI Jakarta Nurman di Jakarta, Rabu, mengatakan, truk yang memiliki kapasitas daya angkut masing-masing tiga ton ini telah didistribusikan ke sejumlah wilayah di Jakarta pada Senin (4/11).

    Yakni, Jakarta Timur empat unit, Jakarta Barat tiga unit, Jakarta Pusat dua unit dan Jakarta Selatan satu unit.

    Menurut dia, sebelum diserahkan ke Suku Dinas (Sudin) SDA, seluruh truk crane ini sudah diperiksa kesesuaian spesifikasinya melalui tim ahli independen Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

    Baca juga: DKI minta BMKG petakan titik koordinat yang diprakirakan hujan

    Selain itu sudah diuji coba fungsinya di kantornya di bilangan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur (Jaktim) dan hasilnya sangat bagus.

    “Pengadaan truk crane ini sangat dibutuhkan dalam pengangkutan maupun menaikkan dan menurunkan material beton ‘u-ditch’, ‘box culvert’ atau lainnya,” kata dia.

    Selain itu, pengadaan truk crane senilai Rp18,1 miliar ini juga untuk mempercepat proses pekerjaan fisik di lapangan, terutama saat pembangunan saluran air di pemukiman warga dalam mengatasi masalah banjir/genangan.

    Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Timur, Puryanto Palebangan mengapresiasi adanya bantuan empat unit truk crane ini karena sangat dibutuhkan untuk percepatan dan pengamanan proses pekerjaan fisik di lapangan.

    Menurut dia, selama ini pengangkutan material beton untuk saluran air berbentuk ” (u-ditch), beton berbentuk kotak (box culvert) maupun lempengan beton menggunakan truk crane ukuran besar sehingga tidak bisa masuk ke pemukiman warga yang akses jalannya sempit.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Aki Alat Peringatan Dini Longsor di Ponorogo Hilang Dicuri
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 November 2024

    Aki Alat Peringatan Dini Longsor di Ponorogo Hilang Dicuri Surabaya 6 November 2024

    Aki Alat Peringatan Dini Longsor di Ponorogo Hilang Dicuri
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Aki yang digunakan sebagai sumber daya
    Early Warning System (
    EWS) bencana tanah longsor di Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten
    Ponorogo
    , Jawa Timur, hilang dicuri orang yang tidak bertanggung jawab.
    Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Marsanto mengatakan, satu dari 22 EWS untuk memantau  tanah longsor diketahui tidak berfungsi karena akinya hilang.
    “Akinya kan dicuri orang. Jadi untuk peralatan EWS-nya saat ini diamankan di balai desa,” kata Marsanto melalui pesan singkat, Rabu (6/11/2024).
    Dari 22 EWS yang terpasang di Ponorogo, 6 EWS untuk memantau kondisi banjir, dua titik EWS untuk memantau gempa bumi dan 14 titik EWS adalah untuk memantau tanah longsor.
    “Kami sudah cek 22 EWS yang ada di Ponorogo. Selain satu EWS longsor yang hilang akinya, 3 EWS banjir juga perlu perbaikan,” imbuhnya.
    Tiga EWS banjir yang perlu perbaikan ada di Sungai Tempuran, Kelurahan Brotonegaran, di Sungai Ngrenteng, Desa Ngampel dan di Sungai Gendol, Desa Jabung. EWS itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu tidak bisa menghasilkan bunyi peringatan bahaya.
    “Kami cek dengan rekanan, akinya ada tetapi untuk menghasilkan bunyi peringatan sangat berat. Kami akan perbaiki dalam waktu dekat,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI minta BMKG petakan titik koordinat yang diprakirakan hujan

    DKI minta BMKG petakan titik koordinat yang diprakirakan hujan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memetakan titik-titik koordinat wilayah di Jakarta yang diprakirakan mengalami hujan sebagai salah satu upaya mengantisipasi terjadinya banjir.

    “BMKG memastikan prediksi cuaca untuk DKI Jakarta itu titik-titiknya dimana saja? Misalnya Jakarta Barat hujan, tapi Jakarta Barat yang mana? Mungkin kalau perlu, misalnya, ada titik-titik koordinat,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan, antisipasi musim hujan dan upaya memitigasi titik-titik banjir menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini.

    Untuk itu, kata Teguh, berbagai upaya dilakukan termasuk memeriksa kesiapan pompa-pompa pengendali banjir, termasuk Pompa Green Garden di Cengkareng, Jakarta Barat.

    Dia menuturkan, hadirnya pompa yang dibangun sejak tahun 2021 hingga 2023 membawa dampak yang signifikan dalam mengatasi genangan dan banjir di kawasan Jalan Panjang Perumahan Green Garden Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen terus merawat pompa ini dan pompa-pompa lain, termasuk sarana dan prasarananya.

    “Bagaimana kita terus mampu untuk terus merawat rumah pompa ini. Kemudian dari sisi sarana prasarananya, SDM dan bagaimana peran serta masyarakat antara lain dengan tidak membuang sampah sembarangan,” kata dia.

    Merujuk data dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, saat ini terdapat 577 unit pompa permanen (stasioner) sebagai infrastruktur pengendali banjir yang tersebar di 202 lokasi.

    Teguh lalu mengatakan, upaya Pemprov DKI dalam mengantisipasi banjir tak sebatas pada pemanfaatan pompa, tetapi juga memetakan lokasi-lokasi rawan banjir serta pembersihan sampah-sampah di badan air.

    Teguh juga meminta seluruh jajaran termasuk Dinas SDA berupaya mengantisipasi banjir. Terlebih hujan yang sudah mulai terjadi menimbulkan genangan di berbagai titik.

    “Terkait dengan saluran-saluran, sebagian besar sudah kami kuras. Namun demikian karena keterbatasan kemampuan dan sebagainya, baru sebagian mungkin 50 hingga 60 persen,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Banjir Setinggi 2 Meter Terjang Desa Banjaran Wetan, Warga Terjebak di Atap Rumah dan Butuh Bantuan Logistik

    Banjir Setinggi 2 Meter Terjang Desa Banjaran Wetan, Warga Terjebak di Atap Rumah dan Butuh Bantuan Logistik

    JABAR EKSPRES –  Banjir yang melanda Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung pada Selasa (5/11) membuat beberapa warga tak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya.

    Dampak banjir setinggi 2 meter tersebut mengakibatkan puluhan rumah di dua Kampung yakni Kampung Blok Desa, dan Kampung Muara menjadi titik terdampak di Kecamatan Banjaran.

    Eneng Sulastri (48) salah satu warga Kampung Blok Desa, mengatakan jika saat banjir terjadi pada pukul 18.00 WIB dirinya sempat tidak menyelamatkan barang-barangnya lantaran air yang sangat deras

    “Gak sempet nyelamatin barang-barang, soalnya air langsung masuk. Saya langsung ke luar rumah aja,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

    Eneng menjelaskan, beruntung dalam kejadian tersebut dirinya diselamatkan petugas gabungan dan berhasil menyelamatkan dia sekeluarga serta mengevakuasi ke salah satu Gedung Sekolah.

    “Pas kejadian ya kaget. Langsung lari selamatkan dan ngumpul di depan di SMK Pratama Adi,” ungkapnya.

    Menurut Eneng jika banjir yang melanda kampungnya bukan yang pertama kali, namun kali ini cukup besar.

    Eneng membenarkan jika Kampung Blok Desa langganan banjir, terparah seingat dia tahun 2005.

    “Kejadian banjir kaya gini udah tiga kali mah ada. Cuma ini yang paling gede,” katanya.

    Biasanya, jika hujan datang, wilayah Kampung Blok Desa hanya tergenangi luapan sungai Citalugtug setinggi 50 sampai 70 sentimeter.

    “Kalau semalam 2 meter, terus arusnya deras juga,” terangnya.

    Sementara itu, Anin Nandini (30), salah satu warga Kampung Muara, mengungkapkan bahwa banjir kali ini sangat parah dan membuat banyak warga terpaksa bertahan di tempat yang tinggi.

    Anin menjelaskan, air mulai surut sekitar pukul 01.00 dini hari, namun ketika banjir terjadi, warga di Kampung Muara tidak sempat meninggalkan rumah.

    “Jadi yang rumahnya punya lantai dua itu diam diatas, tapi kalau rumahnya yang gak ada lantai dua ya terpaksa diem di genting, ada juga warga yang ikut ke rumah yang ada lantai duanya. Soalnya air juga tinggi banget kemarin,” ujar Arin saat ditemui.

    Menurut Anin, banjir di Kampung Muara terjadi dengan cepat, terutama di area yang dekat dengan aliran anak sungai Banjaran.