Topik: Banjir

  • Antisipasi Banjir Lahar Marapi, Pemprov Sumbar Aktifkan 4 Peringatan Dini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2024

    Antisipasi Banjir Lahar Marapi, Pemprov Sumbar Aktifkan 4 Peringatan Dini Regional 8 November 2024

    Antisipasi Banjir Lahar Gunung Marapi, Pemprov Sumbar Aktifkan 4 Peringatan Dini
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi
    Sumatera Barat
    telah mengaktifkan empat sistem
    peringatan dini
    di sungai-sungai yang berhulu di
    Gunung Marapi
    .
    Lokasi peringatan dini tersebut berada di Padang Panjang, Tanah Datar, dan dua titik di Agam.
    “Ada empat sistem peringatan dini yang kita aktifkan di sungai berhulu di Marapi. Ini sebagai langkah antisipasi,” kata Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab kepada wartawan di Padang, Jumat (8/11/2024). 
    Ilham menjelaskan, bahwa jika terjadi peningkatan debit air yang melebihi batas, alat peringatan akan berbunyi.
    “Kalau terjadi peningkatan debit air, alat akan berbunyi. Ini
    early warning
    bagi warga,” jelasnya.
    Selain itu, pihaknya telah menyiapkan jalur evakuasi bagi warga untuk menuju lokasi yang lebih aman jika Gunung Marapi meletus.
    “Kita bersama pemerintah kabupaten dan kota juga menyiapkan lokasi pengungsian jika terjadi kemungkinan terburuk,” tambah Ilham.
    Sebelumnya, Gunung Marapi di Sumatera Barat telah naik status dari waspada menjadi siaga level III akibat peningkatan aktivitas vulkanik.
    “Peningkatan status itu terhitung sejak Rabu (6/11/2024) pukul 15.00 WIB,” kata petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), Teguh, yang dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2024) pagi.
    Teguh menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir, Gunung Marapi mengalami erupsi, dengan dua kali erupsi terjadi pada hari ini dalam rentang waktu pukul 06.00-08.00 WIB.
    “Masyarakat diminta untuk menjauh dari kawah dengan jarak 4,5 kilometer,” imbau Teguh.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Kabupaten Bandung, 1.900 Jiwa Terdampak Butuh Bantuan Pangan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 November 2024

    Banjir Kabupaten Bandung, 1.900 Jiwa Terdampak Butuh Bantuan Pangan Bandung 8 November 2024

    Banjir Kabupaten Bandung, 1.900 Jiwa Terdampak Butuh Bantuan Pangan
    Tim Redaksi
     
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Pasca-banjir yang melanda Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (5/11/2024), warga di tiga desa masih berjuang membersihkan rumah mereka dari puing-puing sisa luapan air Sungai Citalugtug.
    Camat Banjaran Kasta Wiguna menjelaskan, banjir melanda tiga desa, yaitu Desa Tanjungsari, Desa Banjaran, dan titik terparah di Desa Banjaran Wetan.
    Hasil asesmen yang dilakukan dua hari menunjukkan, sebanyak 1.900 jiwa terdampak banjir luapan Sungai Citalugtug.
    Jumlah ini, menurutnya, masih mungkin bertambah sesuai dengan analisis dan laporan dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung.
    “Kondisi hari ini,
    alhamdulillah
    sudah ada intervensi dan instruksi kegiatan dari seluruh SKPD, relawan, ataupun unsur-unsur lain yang luar biasa. Pembersihan sudah banyak dilakukan di gang-gang,” kata Kasta saat ditemui di lokasi, Jumat (8/11/2024).
    Sejauh ini, pihaknya mencatat terdapat 30 rumah rusak dengan kategori berat yang tersebar di tiga desa tersebut.
    Setelah proses pendataan selesai, warga yang rumahnya rusak akibat banjir akan diajukan untuk perbaikan oleh pihak Kecamatan.
    Kasta menambahkan, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut, meskipun beberapa warga mengalami luka ringan saat kejadian terjadi pada Selasa malam.
    “Mudah-mudahan dari dinas teknis terkait, setelah kegiatan tanggap darurat, bisa ada proses rehabilitasi rumah-rumah tersebut tentunya, setelah diestimasi oleh dinas yang terkait,” ujarnya.
    Meskipun warga sudah mulai membersihkan rumah, keberadaan alat berat masih terbatas.
    Warga juga membutuhkan bantuan terkait sandang dan pangan, karena aktivitas mereka terganggu pasca banjir. Yakni k
    ebutuhan sandang, pangan, s
    arana tidur, dan peralatan untuk memasak di dapur.
    Usai penanganan pasca-banjir, pihak Kecamatan berencana mengajukan perbaikan sungai di Kecamatan Banjaran ke Pemprov Jawa Barat. 
    “Ya, kita akan mencoba hal yang lebih signifikan terkait permasalahan di hulunya, yaitu untuk pembuatan tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai. Insyaallah nanti kita akan teruskan ke bagian provinsi Jawa Barat, karena sungai ini memiliki dua kewenangan,” tutur dia.
    Pantauan di lapangan menunjukkan, petugas BPBD Kabupaten Bandung telah membangun beberapa tenda darurat yang difungsikan untuk berbagai keperluan, mulai dari dapur umum, koordinasi pendataan, hingga pemetaan rumah warga yang terdampak.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sore ini diprakirakan dua wilayah Jakarta akan turun hujan

    Sore ini diprakirakan dua wilayah Jakarta akan turun hujan

    Sejumlah kendaraan melintas saat banjir merendam Jalan Cipete Utara, Jakarta, Selasa (5/11/2024). Banjir tersebut disebabkan hujan deras di kawasan Jakarta dan sekitarnya serta sistem drainase yang buruk. ANTARA FOTO/Zaky Fahreziansyah/nym.

    Sore ini diprakirakan dua wilayah Jakarta akan turun hujan
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 08 November 2024 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyatakan bahwa pada Jumat dua wilayah Jakarta diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan. Data dari laman resmi BMKG yang dipantau di Jakarta, Jumat, menyebutkan wilayah Jakarta yang terdiri dari Jakarta Pusat, Timur, Barat, Selatan, dan Kepulauan Seribu pada Jumat pagi cerah berawan.

    Beranjak pada siang harinya BMKG memprakirakan Jakarta diprakirakan berawan hingga berawan tebal. Pada sore hari wilayah Jakarta Barat, dan Selatan diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan, sementara empat wilayah lainnya seperti Jakarta Pusat, Utara, dan Kepulauan Seribu cerah berawan. Sedangkan Jakarta Timur diprakirakan berawan tebal.

    Bergeser pada malam harinya, cuaca Jakarta Utara, Pusat dan Kepulauan Seribu cerah. Sementara Jakarta Selatan, dan Barat berawan, sedangkan Jakarta Timur cerah berawan. Untuk kecepatan angin, semua wilayah Jakarta, berkisar 4-10 kilometer per jam.

    Pada hari yang sama suhu udara di Jakarta diprakirakan berada pada kisaran paling rendah 24 derajat Celsius, dan maksimal 30 derajat Celsius.

    Sumber : Antara

  • 6
                    
                        Geolog: Hewan Sudah Keluar Menjauh, Bukti Gunung Marapi Sudah Berbahaya
                        Regional

    6 Geolog: Hewan Sudah Keluar Menjauh, Bukti Gunung Marapi Sudah Berbahaya Regional

    Geolog: Hewan Sudah Keluar Menjauh, Bukti Gunung Marapi Sudah Berbahaya
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – Penurunan hewan dari kawasan
    Gunung Marapi
    , Sumatera Barat, ke permukiman warga disebabkan kondisi tidak kondusif.
    Aktivitas vulkanik
    Marapi yang mengeluarkan abu, bebatuan, serta suhu tinggi telah mengganggu habitat hewan, memaksa mereka mencari tempat yang lebih aman.
    “Ini memperlihatkan bahwa Marapi sudah tidak aman lagi sehingga harus dijauhi,” kata
    ahli geologi
    , Ade Edward, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2024).
    Ade menjelaskan, aktivitas Marapi menyebabkan ketidaknyamanan, ditandai dengan suara gemuruh, suhu tinggi, serta keluarnya abu dan bebatuan.
    Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menjauh dari radius 4,5 kilometer dari gunung.
    “Hewan saja keluar dan mencari tempat aman. Maka warga juga harus patuh. Rekomendasi PVMBG itu harus dipatuhi,” jelas Ade.
    Selain menjauh dari radius 4,5 kilometer, Ade juga mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi banjir lahar yang telah memakan korban beberapa waktu lalu.
    Menurutnya, banjir lahar saat ini diprediksi lebih berbahaya dibanding sebelumnya.
    “Sekarang material abu vulkanik Marapi itu sudah sampai di tengah gunung. Kalau dulu itu, baru awalnya saja. Jadi jika terjadi banjir lahar lagi, kemungkinan lebih besar,” kata Ade.
    Kondisi ini, lanjut Ade, disebabkan aliran sungai yang berhulu di Marapi yang belum dilakukan pembersihan.
    Meskipun pemerintah daerah telah melakukan pembersihan atau pengerukan, hal tersebut belum mencapai hulu atau bagian atas Marapi.
    Ade juga menyoroti bahwa rencana pemerintah untuk membuat sobodam atau cekdam belum dilaksanakan karena terbentur biaya.
    “Rencana pemerintah membuat sobodam kan belum dilakukan. Jadi bahayanya tetap ada,” jelas Ade.
    Sebelumnya, akibat peningkatan
    aktivitas vulkanik
    , Gunung Marapi di Sumatera Barat telah naik level dari waspada ke siaga level III.
    “Peningkatan status itu terhitung sejak Rabu (6/11/2024) pukul 15.00 WIB,” kata petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2024) pagi.
    Teguh menambahkan, dalam beberapa hari terakhir, Marapi mengalami erupsi, termasuk dua kali erupsi yang terjadi pada hari yang sama dalam rentang pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB.
    “Masyarakat diminta untuk menjauh dari kawah dengan jarak 4,5 kilometer. Kami juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman
    bahaya lahar
    , terutama di saat musim hujan,” pungkas Teguh.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Geolog: Hewan Sudah Keluar Menjauh, Bukti Gunung Marapi Sudah Berbahaya
                        Regional

    Geolog: Hewan Sudah Keluar Menjauh, Bukti Marapi Sudah Berbahaya Regional 8 November 2024

    Geolog: Hewan Sudah Keluar Menjauh, Bukti Gunung Marapi Sudah Berbahaya
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – Penurunan hewan dari kawasan
    Gunung Marapi
    , Sumatera Barat, ke permukiman warga disebabkan kondisi tidak kondusif.
    Aktivitas vulkanik
    Marapi yang mengeluarkan abu, bebatuan, serta suhu tinggi telah mengganggu habitat hewan, memaksa mereka mencari tempat yang lebih aman.
    “Ini memperlihatkan bahwa Marapi sudah tidak aman lagi sehingga harus dijauhi,” kata
    ahli geologi
    , Ade Edward, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2024).
    Ade menjelaskan, aktivitas Marapi menyebabkan ketidaknyamanan, ditandai dengan suara gemuruh, suhu tinggi, serta keluarnya abu dan bebatuan.
    Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menjauh dari radius 4,5 kilometer dari gunung.
    “Hewan saja keluar dan mencari tempat aman. Maka warga juga harus patuh. Rekomendasi PVMBG itu harus dipatuhi,” jelas Ade.
    Selain menjauh dari radius 4,5 kilometer, Ade juga mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi banjir lahar yang telah memakan korban beberapa waktu lalu.
    Menurutnya, banjir lahar saat ini diprediksi lebih berbahaya dibanding sebelumnya.
    “Sekarang material abu vulkanik Marapi itu sudah sampai di tengah gunung. Kalau dulu itu, baru awalnya saja. Jadi jika terjadi banjir lahar lagi, kemungkinan lebih besar,” kata Ade.
    Kondisi ini, lanjut Ade, disebabkan aliran sungai yang berhulu di Marapi yang belum dilakukan pembersihan.
    Meskipun pemerintah daerah telah melakukan pembersihan atau pengerukan, hal tersebut belum mencapai hulu atau bagian atas Marapi.
    Ade juga menyoroti bahwa rencana pemerintah untuk membuat sobodam atau cekdam belum dilaksanakan karena terbentur biaya.
    “Rencana pemerintah membuat sobodam kan belum dilakukan. Jadi bahayanya tetap ada,” jelas Ade.
    Sebelumnya, akibat peningkatan
    aktivitas vulkanik
    , Gunung Marapi di Sumatera Barat telah naik level dari waspada ke siaga level III.
    “Peningkatan status itu terhitung sejak Rabu (6/11/2024) pukul 15.00 WIB,” kata petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2024) pagi.
    Teguh menambahkan, dalam beberapa hari terakhir, Marapi mengalami erupsi, termasuk dua kali erupsi yang terjadi pada hari yang sama dalam rentang pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB.
    “Masyarakat diminta untuk menjauh dari kawah dengan jarak 4,5 kilometer. Kami juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman
    bahaya lahar
    , terutama di saat musim hujan,” pungkas Teguh.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPU Jakpus petakan daerah banjir antisipasi TPS terendam hingga roboh

    KPU Jakpus petakan daerah banjir antisipasi TPS terendam hingga roboh

    KPU Jakarta Pusat sudah menyiapkan skema lain dengan menyiapkan TPS cadangan seperti memanfaatkan sekolah atau rumah ibadahJakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum Jakarta Pusat (KPU Jakpus) memetakan daerah rawan banjir saat musim hujan untuk mengantisipasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terendam hingga roboh saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

    Berdasarkan hasil pemetaan sekaligus berkaca pada Pemilu Februari kemarin, TPS yang rawan terendam banjir hingga roboh akibat hujan disertai angin berada di TPS Kecamatan Johar Baru, Tanah Abang dan Kemayoran.

    “Ketika Pemilu juga mengalami hal yang sama karena Februari kemarin curah hujan tinggi, angin juga kencang sehingga merobohkan beberapa tenda TPS yang sudah terpasang,” ujar Efni.

    Efni menyebut kerawanan TPS dibagi menjadi beberapa kategori, yakni rawan bencana karena faktor alam seperti hujan dan angin, lalu rawan keamanan, dan ketiga rawan koordinasi atau kesalahan saat pencoblosan atau perhitungan suara.

    Baca juga: Meningkatkan partisipasi Gen Z di Pilkada Jakarta 2024

    Kerawanan tersebut terus diantisipasi KPU Jakarta Pusat meskipun jumlah TPS-nya lebih sedikit dibandingkan saat Pemilu.

    Terkait rawan karena faktor alam, KPU Jakarta Pusat sudah menyiapkan skema lain dengan menyiapkan TPS cadangan seperti memanfaatkan sekolah atau rumah ibadah.

    “Sudah kami siapkan skemanya melalui TPS (cadangan) di sekolah, bangunan ibadah, dan instansi lain yang bisa dipakai petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara),” ucap Efni.

    Selain itu, KPU Jakarta Pusat juga berkoordinasi dengan tiga pilar yang ada di Jakarta Pusat mulai dari unsur Polisi, TNI, dan Satpol PP untuk menjaga keamanan setiap TPS.

    Bimbingan teknis (bimtek) bagi KPPS juga dilakukan agar kejadian penyelenggaraan pemungutan suara ulang di TPS 043, Kelurahan Menteng pada Pemilu tidak terjadi lagi.

    “Koordinasi, komunikasi kita perkuat agar kalau memang ada hal-hal yang perlu, butuh keputusan atau langkah-langkah yang cepat bisa segera selesaikan,” kata Efni.

    KPU Kota Jakarta Pusat telah menetapkan DPT Pilkada DKI Jakarta 2024 sebanyak 813.721 pemilih dengan rincian 410.376 pemilih perempuan dan 403.345 pemilih laki-laki dan jumlah TPS sebanyak 1.542.

    Sedangkan KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada Minggu (22/9).

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti – Page 3

    Warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Sulut berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

    “Waspadai potensi cuaca ekstrem hingga 7 November 2024,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Selasa (5/11/2024).

    Ben berharap, warga berhati-hati dan mewaspadai bencana tanah longsor, banjir serta pohon tumbang saat beraktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem.

    Untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti daerah bantaran sungai, berbukit atau daerah terjal harus mewaspadai bencana tanah longsor ataupun banjir.

    “Sebagian besar wilayah Sulut dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang, di mana dari 15 kabupaten dan kota, 12 daerah diantaranya diterjang cuaca ekstrem pada Selasa 5 Nopember 2024,” ujarnya.

    Wilayah-wilayah tersebut mencakup Kota Tomohon, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Pada 6 November 2024, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    “Sedangkan pada 7 November 2024, kondisi cuaca serupa diperkirakan terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan,” ujarnya.

  • Masuk Musim Penghujan, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

    Masuk Musim Penghujan, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat dan kepala daerah untuk waspada dan bersiap menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan.

    Dwikorita menyampaikan, fenomena La Nina diperkirakan akan meningkatkan curah hujan hingga 20% sampai awal 2025, yang dapat menambah potensi bencana hidrometeorologi.

    Dwikorita menekankan pentingnya peningkatan fungsi infrastruktur sumber daya air di wilayah perkotaan atau area rawan banjir, seperti kapasitas sistem drainase,  penampungan air, dan resapan, guna mencegah banjir.

    “Waduk, kolam retensi, embung, dan penyimpanan air lainnya harus dipastikan berfungsi optimal untuk menangani curah hujan tinggi di musim hujan dan penggunanya saat musim kemarau,” kata Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (8/11/2024).

    Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menambahkan, sebagian wilayah Indonesia, terutama Sumatera, Jawa bagian tengah hingga barat, dan sebagian Kalimantan telah memasuki musim hujan. Meskipun baru memasuki musim hujan, beberapa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor sudah terjadi, misalnya di Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.

    “Karena itu, kami mengingatkan masyarakat dan pihak terkait agar tetap waspada dan tidak lengah,” katanya.

    Berdasarkan analisis mingguan BMKG, ada potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir atau angin kencang pada 7-12 November 2024. Peningkatan intensitas hujan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dinamika atmosfer yang berdampak pada banyak wilayah.

  • Musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi terjadi mulai Desember

    Musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi terjadi mulai Desember

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi terjadi mulai Desember
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 07 November 2024 – 16:45 WIB

    Elshinta.com – Kepala Laboratorium Meteorologi STMKG Yosafat Donni Haryanto mengatakan musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi akan terjadi mulai Desember 2024 dan puncaknya pada Februari 2025.

    “Saat ini Kota Tangerang sedang dalam masa peralihan musim kemarau menuju penghujan yang dimulai pada Desember 2024,” katanya di Tangerang, Kamis (7/11). 

    Ia menuturkan masuknya Kota Tangerang dalam masa peralihan karena suhu permukaan laut pada November 2024 menghangat dengan indeks -0.67 atau berarti La Nina lemah.

    Ia melanjutkan, Kota Tangerang termasuk wilayah yang curah hujannya tinggi, lebih dari 300mm/bulan pada Desember dengan status awas. “Namun, di November ini masih di bawah 300mm/bulan,” katanya.

    Yosafat mengimbau agar masyarakat Kota Tangerang tetap berhati-hati di masa peralihan musim penghujan saat ini. Pastikan untuk membawa payung atau jas hujan ketika berkendara.

    Ia juga menyampaikan masyarakat Kota Tangerang dapat melihat seluruh informasi dan prediksi cuaca di aplikasi BMKG dan media sosial @infoBMKG.

    “Tetap hati-hati dan selalu sedia payung atau jas hujan bagi yang berkendara motor. Apabila terjadi hujan disertai petir, maka jangan berteduh di bawah pohon dan sebaiknya berteduh di dalam gedung,” katanya.

    Plt Kalak BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan pemkot mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berpartisipasi dalam langkah-langkah pencegahan.

    “Pemerintah Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama di daerah rawan banjir,” kata dia.

    Ia pun menjelaskan masyarakat bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan. Mulai dari menyiagakan tim Siaga Bencana yang memantau kondisi terkini di lapangan, melakukan koordinasi dengan petugas, dan menyiapkan evakuasi.

    Menyiapkan barang penting ke tempat aman, membatasi aktivitas di luar rumah, jika berada di luar rumah hindari pohon besar, baliho dan saluran air atau gorong-gorong. Tak kalah penting, masyarakat untuk menyiapkan tas siaga bencana, dengan isian makanan, minuman, obat, uang, pakaian dan dokumen berharga.

    “Pemkot Tangerang pun juga terus memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan. Mulai dari memantau kondisi terkini di lapangan, menyebar informasi peringatan dan potensi wilayah terdampak. Hal itu lewat koordinasi terus dipantau secara realtime,” ujar Ubaidillah.

    Sumber : Antara

  • 6
                    
                        Geolog: Hewan Sudah Keluar Menjauh, Bukti Gunung Marapi Sudah Berbahaya
                        Regional

    9 Status Gunung Marapi Naik Jadi Siaga! Sejumlah Hewan Turun ke Permukiman Warga Regional

    Status Gunung Marapi Naik Jadi Siaga! Sejumlah Hewan Turun ke Permukiman Warga
    Editor
    KOMPAS.com –
     
    Status Gunung Marapi
    di Sumatera Barat naik dari status waspada ke level III atau siaga akibat meningkatnya aktivitas vulkanik.
    Peningkatan status ini berlaku sejak Rabu (6/11/2024) pukul 15.00 WIB.
    “Status ini diumumkan setelah terjadinya erupsi yang semakin sering dalam beberapa hari terakhir,” kata Teguh, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), yang dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2024) pagi.
    Pada hari ini tercatat Gunung Marapi mengalami dua kali erupsi dalam rentang waktu pukul 06.00-08.00 WIB.
    Dengan meningkatnya status menjadi siaga, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi diminta untuk menjauh sejauh 4,5 kilometer dari kawah.
    Warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
    Firdaus, Kepala Desa Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumbar, mengatakan, dia mendapat informasi dari masyarakat yang berada di sekitar puncak Gunung Marapi, bahwa ada sejumlah hewan gunung turun ke permukiman warga.
    “Kami menerima laporan masyarakat kemudian mencek dan melihat langsung ada beberapa ekor monyet jenis simpai, kijang hingga beruang madu yang turun ke sekitar permukiman warga,” kata Firdaus, dikutip dari
    Antara
    .
    Ia mengungkap adanya kekhawatiran dari warga yang menganggap itu sebagai pertanda alam terkait bencana dari Gunung Marapi.
    “Ini menjadi kecemasan warga karena jika dilihat ke masa sebelumnya, hewan-hewan gunung juga turun ke permukiman warga sebelum erupsi utama di awal Desember 2023 lalu,” kata Firdaus.
    “Ini yang juga terjadi hari ini, warga menganggap itu pertanda bagi warga bahwa Gunung Marapi sedang tidak aman, semoga tidak terjadi yang ditakutkan,” kata Firdaus.
    Pemerintah desa telah melakukan sosialisasi untuk langkah antisipasi dan imbauan kewaspadaan terkait erupsi atau banjir bandang lahar dingin.
    “Kami tentu tidak ingin ada warga yang menjadi korban, baik saat erupsi atau banjir lahar dingin yang tidak bisa diprediksi waktunya. Sejauh ini belum ada perintah mengevakuasi warga,” kata dia.
    Ia menyebut ada sekitar 1.300 jiwa yang bermukim di radius 4-5 kilometer dari puncak Gunung Marapi dan masih beraktivitas normal.
    Sebagian besar warga yang berada di sekitar Marapi, bekerja sebagai petani dan penggarap kebun serta pencari buah di dalam hutan Gunung Marapi.
    ( Penulis: Perdana Putra| Editor:Teuku Muhammad Valdy Arief)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.