Topik: Banjir

  • Mendag Blak-blakan Nasib Satgas Impor Ilegal di Era Prabowo, Berlanjut?

    Mendag Blak-blakan Nasib Satgas Impor Ilegal di Era Prabowo, Berlanjut?

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mempertimbangkan kelanjutan Satuan Tugas (Satgas) Impor Ilegal yang akan berakhir tugasnya pada Desember 2024.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap Satgas Impor Ilegal yang dibentuk pada Juli 2024.

    “Nanti akan kita evaluasi. Sekiranya perlu diperpanjang, kita perpanjang,” kata Budi ketika ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (10/11/2024). 

    Budi mengatakan, kehadiran Satgas Impor Ilegal diharapkan dapat menekan banjir produk impor ilegal di Tanah Air. Untuk itu, tugas Satgas Impor Ilegal ditetapkan berlaku hingga Desember 2024.

    “Kenapa dulu sampai Desember, kan harapannya setelah itu tidak ada [produk] ilegal, nanti kita evaluasi,” ujarnya.

    Pada Juli 2024, pemerintah resmi membentuk Satgas Impor Ilegal. Pembentukan Satgas Impor Ilegal tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) No.932/2024 dan bertugas hingga Desember 2024.

    Menteri Perdagangan saat itu, Zulkifli Hasan mengharapkan, kehadiran Satgas dapat menciptakan langkah strategis dalam pengawasan dan penanganan permasalahan impor.  

    Kemudian, menciptakan koordinasi antar instansi yang efektif dalam pengawasan dan penanganan barang tertentu yang diberlakukan tata niaga impor, serta menjalin komunikasi serta informasi antar instansi terkait dalam pengawasan dan penanganan permasalahan impor.

    Mengenai keberlanjutan Satgas Impor Ilegal di masa pemerintahan baru, Zulhas menyebut bahwa keputusan lanjut tidaknya Satgas merupakan wewenang pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “[Satgas akhir tahun ini] Selesai. [Lanjut atau tidaknya] Terserah pemerintah baru,” kata Zulhas, Kamis (26/9/2024). 

    Menurutnya, dibentuknya Satgas Impor Ilegal hanya untuk memberikan shock therapy atau terapi kejut bagi para importir nakal yang menyelundupkan produk ke Indonesia secara ilegal. Dengan demikian, Satgas Impor Ilegal ini bukan solusi permanen untuk membendung banjirnya produk impor di Tanah Air.

  • Wilayah Bintaro Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 November 2024

    Wilayah Bintaro Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir Megapolitan 10 November 2024

    Wilayah Bintaro Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com

    Hujan
    deras disertai angin kencang dan petir melanda daerah
    Bintaro
    , Tangerang Selatan, Minggu (10/11/2024) sore.
    Salah seorang warga Bintaro, Intan Afrida (29) mengungkapkan, langit sudah mulai mendung sejak sekitar pukul 15.30 WIB.
    “Pas mendung, petir dan angin sudah mulai muncul,” ujar Intan yang tinggal di Perumahan Taman Mangu Indah, Jurangmangu Barat, Pondok Aren.
    Sekitar pukul 16.00 WIB,
    hujan
    dengan intensitas tinggi mulai turun. Tak hanya itu, angin kencang disertai petir juga melanda daerah itu.
    “Anginnya cukup kencang, bikin pohon-pohon itu goyang-goyang,” ujar Intan.
    Teras rumah Intan yang pada kondisi hujan normal tidak sampai basah, tetapi kini sampai tergenang karena cipratan air hujan.
    Hingga pukul 16.18 WIB,
    hujan disertai angin
    kencang dan petir masih terjadi di wilayah Bintaro.
    Intan berharap hujan kali ini tidak sampai menyebabkan banjir. Sebab, pada hujan beberapa waktu lalu, banjir sempat melanda wilayah perumahannya karena ada tanggul jebol.
    “Mudah-mudahan enggak sampai banjir nih,” ujar dia.
    Di media sosial X, warganet melaporkan bahwa ada pohon tumbang di dekat rest area Serpong. Hal ini membuat situasi lalu lintas di gerbang tol Bintaro Utama macet parah.
    Sudah nampak ada petugas yang mendatangi lokasi pohon tumbang, tetapi evakuasi belum dilakukan karena menunggu alat-alat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bullying dan Kenakalan Remaja Jadi Isu Debat Pilwalkot Bogor

    Bullying dan Kenakalan Remaja Jadi Isu Debat Pilwalkot Bogor

    JABAR EKSPRES – Dalam Debat Pilwalkot Bogor 2024 yang dilaksanakan di MNC Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Jumat (8/11) Malam, isu bullying, kenakalan remaja dan KDRT menjadi topik penting yang mendapat perhatian dari seluruh kandidat.

    Kedua isu ini bukan hanya persoalan sosial yang menimbulkan trauma bagi korban, tetapi juga ancaman bagi keamanan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

    Para kandidat mengemukakan berbagai rencana dan strategi untuk menangani permasalahan ini melalui kebijakan preventif, penegakan hukum, serta edukasi masyarakat.

    Moderator debat mempersilahkan kandidat nomor urut 5 Dokter Rayendra dan Eka Maulana bertanya kepada paslon nomor urut 4 Rena dan Teddy.

    BACA JUGA:Apa Urgensi Kolam-kolam Retensi Gedebage? Ini Kata Peneliti

    Dokter bertanya tentang kasus bullying pada anak, remaja dan KDRT di Kota Bogor. Paslon yang dikenal tagline Sehat Warganya, Glowing Kotanya ini bertanya tentang langkah konkret kepada paslon Rena-Teddy.

    “Kasus bullying pada anak dan remaja juga KDRT di Kota Bogor perlu dapat perhatian serius, apakah langkah konkret yang akan dilakukan paslon nomer 4 untuk memastikan keamanan terutama untuk anak dan perempuan dari ancaman bullying dan KDRT.” tanya paslon nomer 5, Dokter Rayendra.

    Rena Da Frina menjawab soal bullying dan KDRT dengan program SMS. Program jauh di mata dekat di SMS untuk menjawab pertanyaan Dokter Rayendra.

    “Banyak ditemui kasus bullying dan KDRT. Tapi sebagian mereka tidak berani buka suara melaporkan. Karena mereka merasa tidak ada jaminan keamanan hal yang dihadapi. Rena-Tedi punya program jauh di mata dekat di SMS,” terang Rena.

    BACA JUGA:Kolam Retensi Tidak Menjawab Masalah Banjir Gedebage?

    Isu bullying yang sering terjadi di kalangan pelajar memerlukan penanganan yang berkelanjutan.

    Salah satu kandidat menekankan pentingnya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan pihak berwajib untuk menekan angka bullying di lingkungan pendidikan.

    Rencana ini termasuk menyediakan layanan konseling bagi siswa yang mengalami atau menjadi pelaku bullying, menggalakkan kampanye anti-bullying, dan memperkuat pengawasan sekolah.

    Dasar hukum yang melandasi upaya ini adalah Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 yang mengamanatkan perlindungan terhadap anak dari segala bentuk kekerasan, termasuk bullying. (YUD)

  • Apa Urgensi Kolam-kolam Retensi Gedebage? Ini Kata Peneliti

    Apa Urgensi Kolam-kolam Retensi Gedebage? Ini Kata Peneliti

    JABAR EKSPRES – Masalah banjir di kawasan Pasar Induk Gedebage dan Jalan Bypass Soekarno Hatta memang masih menjadi pekerjaan rumah yang sulit diselesaikan. Lantaran permasalahan banjir tidak kunjung beres, membuat warga sekitar ragu akan efektivitas kolam tersebut.

    Menanggapi hal ini, Peneliti asal Universitas Islam Bandung (Unisba) Prodi Perencanaan dan Wilayah Kota, Aulia Nur Azizah menyebut, memang sudah seharusnya Pemkot Bandung kembali menambah satu kolam retensi di wilayah tersebut.

    Menurutnya, keberadaan satu kolam retensi di wilayah Gedebage belum mampu mengentaskan permasalahan banjir di kawasan timur Kota Kembang tersebut.

    “Memang sudah seharusnya ditambah. Satu kolam retensi yang berada di depan Pasar Induk Gedebage itu baru mampu mengurangi beberapa titik dan menyelesaiakan lama atau tingginya genangan,” katanya kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.

    BACA JUGA:Kolam Retensi Tidak Menjawab Masalah Banjir Gedebage?

    Lewat penilitian sebelumnya yang berjudul evaluasi keberadaan kolam retensi di Gedebage sebagai upaya pengendalian banjir, diakuinya, kapasitas daya tampung Kolam Retensi Gedebage yaitu sebesar 5.425 m3 belum cukup menampung keseluruhan debit air yang dihasilkan oleh sungai Cipamulihan. Sehingga, hal itu menyebabkan masih terdapat titik genangan di wilayah tersebut.

    “Jadi kenapa masih banjir, ya karena kolam retensi ini belum mampu menampung keseluruhan debit air sungai Cipamulihan. Dari 24 RW, memang terjadi pengurangan genangan. Namun ada titik-titik yang belum terselesaikan terkait permasalahan banjir,” katanya

    Maka dari itu, dirinya meminta agar Pemkot Bandung mulai melakukan peningkatan daya dukung lingkungan guna mempermudah kinerja kolam retensi tersebut. Hal ini guna menanggulangi permasalah banjir di wilayah Timur Kota Bandung.

    Ditempat lain, Penulis sekaligus Pemerhati Lingkungan, Jujun Junaedi menuturkan, menyelesaikan permasalahan banjir Gedebage bukan hanya soal penambahan kolam retensi. Kompleksitas dan carut-marut sistem drainase jadi penyebab banjir cileuncang tersebut masih terjadi hingga saat ini.

    BACA JUGA:Dihantam Hujan Disertai Angin Kencang, Empat Rumah di Batujajar Rusak!

    “Pembangunan kolam retensi ini digadang-gadang jadi solusi mutakhir mengatasi permasalahan banjir di Gedebage. Tapi kenyataannya, disetiap musim hujan tiba permasalahan banjir ini masih tetap terjadi,” ujarnya

  • Kolam Retensi Tidak Menjawab Masalah Banjir Gedebage?

    Kolam Retensi Tidak Menjawab Masalah Banjir Gedebage?

    JABAR ESKPRES – Masalah banjir di kawasan Pasar Induk Gedebage dan Jalan Bypass Soekarno Hatta memang masih menjadi pekerjaan rumah yang sulit diselesaikan. Lantaran permasalahan banjir tidak kunjung beres, membuat warga sekitar ragu akan efektivitas kolam tersebut.

    Salah seorang warga Gedebage, Angga Permana (29) menilai bahwa kolam retensi tidak begitu ampuh menjawab masalah banjir. Menurutnya pembangunan kolam baru pun dirasa percuma dan akan berakhir sama saja. Banjir di wilayah tersebut tetap ada.

    “Sekarang bikin kolam retensi lagi. Kolam sebelumnya juga enggak berpengaruh. Hanya membuat cepat surut ketika banjir,” ucap Angga kepada Jabar Ekspres, Jumat (8/11).

    Kawasan Gedebage sudah memiliki kolam retensi yang mampu menampung 5.425 meter kubik air dan masuk ke aliran Sungai Cipamulihan. Namun kolam retensi tersebut belum bisa menampung aliran air, sehingga air tetap tumpah ke arah jalan.

    BACA JUGA:Dihantam Hujan Disertai Angin Kencang, Empat Rumah di Batujajar Rusak!

    Dari sejak pembangunan tahun 2018, dalam merancang pembangunan penampungan air hujan itu di Gedebage, Pemerintah (Pemkot) Bandung mengeluarkan anggaran sebesar Rp286,6 juta. Masuk tahap lelang tahun 2020, nilai kontraknya mencapai Rp6,6 miliar.

    “Kalau fungsi kolam retensi cuman bikin banjir cepet surut. Mending enggak perlu bikin lagi. Kan masalahnya itu banjir. Jadi ya kalau dibangun, terus tetap banjir, buat apa?” tegas Angga.

    Guna menjawab masalah banjir, Pemkot Bandung tampak agak ‘ngotot’ membangun kolam retensi baru di kawasan Gedebage. Hal ini diklaim sebagai upaya menangani masalah banjir menahun di wilayah Bandung Timur tersebut.

    Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi membenarkan, kolam retensi baru tengah dibangun pada area itu. Pengerjaan proyek yang memakan anggaran Rp 16.117.215.912 itu diklaim bakal rampung akhir tahun ini.

    BACA JUGA:Jelang Pilkada, KPU Ciamis Gelar Simulasi Pemungutan Suara di Sadananya

    “Memang sedang ada pembangunan kolam retensi di bawah sutet (area Pasar Induk Gedebage). Mudah-mudahan akhir Desember bisa beres,” singkat Didi kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.

    Dirinya memastikan, saat ini pengerjaan kolam retensi masih terus berjalan. Diupayakan rampung guna mengantisipasi banjir lebih parah di kawasan Gedebage. “Sehingga ketika masih musim hujan di bulan Desember, masih berfungsi,” imbuhnya.

  • Tanda Kiamat Muncul di Mana-mana, Termasuk Jakarta

    Tanda Kiamat Muncul di Mana-mana, Termasuk Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak perubahan iklim semakin terlihat di mana-mana, termasuk di Jakarta. Wilayah pesisir Jakarta Utara, misalnya, telah mengalami penurunan tanah yang sangat signifikan akibat fenomena tersebut.

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat melakukan kunjungan ke Tanggul Pantai Muara Baru pada Senin (4/11/2024) kemarin.

    “Bisa dilihat teman-teman, tingginya permukaan air ini sudah lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah yang di sana,” kata AHY dalam kunjungan tersebut.

    AHY mengatakan Muara Baru merupakan salah satu daerah dengan tingkat penurunan tanah paling parah, mencapai 10 cm per tahun. Dengan kondisi tersebut, ia memperkirakan dalam 10 tahun penurunan tahan di Muara Baru akan mencapai 1 meter.

    Ia mengatakan fenomena penurunan tanah ini akan berdampak besar ke sekitar 20 ribu masyarakat yang tinggal di daerah itu. Salah satu dampak nyata yang dirasakan adalah banjir rob.

    AHY berkata pembangunan tanggul memang bisa menjadi solusi, namun sifatnya hanya sementara. Dia mengatakan pemerintah perlu memikirkan solusi jangka panjang dari fenomena penurunan tanah ini.

    “Kita perlu memproyeksikan bagaimana Jakarta 5, 10, 20 tahun ke depan apa yang menjadi tantangan kita, terutama kita tahu penduduk Jakarta ini besar dan padat,” kata dia.

    Situasi di Belahan Dunia Lain

    Meski begitu, dampak perubahan iklim telah membuka sejarah manusia di Bumi, di mana sebuah “dunia lain” di bawah es pun ditemukan.

    Tanda “kiamat” pemanasan global ini terjadi karena pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan kadar karbon dioksida dan gas rumah kaca lain di atmosfer. Akibatnya temperatur Bumi naik dan menjadi panas, hingga mencairkan es yang terjadi selama beberapa dekade terakhir.

    Arkeolog menemukan bukti kehidupan manusia selama berabad-abad lalu. Salah satunya adalah penemuan jasad manusia yang terawetkan selama ribuan tahun atau dikenal sebagai Otzi yang ditemukan di pegunungan Alpen pada 1991.

    Material-material barang di sekitar Otzi bisa langsung diteliti karena pengawetan yang dilakukan. Sebab tanpa diawetkan, material organik yang pernah hidup akan segera membusuk. Material itu termasuk serat tanaman, kayu, dan kulit.

    Penemuan itu membawa para ilmuwan pada abad Neolitikum di Pegunungan Alpen. Ini meluncurkan bidang yang disebut arkeologi bongkahan es.

    Selain itu, para arkeolog juga menemukan jejak manusia yang terkubur ribuan tahun lalu dari penelitian bongkahan es dan material yang digali di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.

    Misalnya temuan bukti manusia yang berburu dan menggembalakan rusa kutub sejak 6.000 tahun lalu. Penemuan berasal dari terowongan sepanjang 70 meter yang diukir di lapisan es Juvfonne di Norwegia.

    Banyak artefak kuno yang akhirnya terlihat karena lapisan es yang mencair. Isinya adalah terkait perburuan hewan besar.

    Temuan lain adalah di Pegunungan Rocky tahun 2007. Arkeolog Craig Lee menemukan artefak di lapisan es tertua yang pernah ditemukan, yakni sebuah alat untuk melempar anak panah atau lembing. Bagian poros depannya terbuat dari pohon muda kulit birch dan berasal dari 10.300 tahun berdasarkan penanggalan karbon.

    (mkh/mkh)

  • 10
                    
                        Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor…
                        Bandung

    10 Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor… Bandung

    Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor…
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang beredar menunjukkan satu keluarga terjebak di tengah banjir yang melanda Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (9/11/2024) sore.
    Dalam video tersebut, seorang ibu terlihat menggendong anaknya dan berteriak histeris saat banjir menerjang, sementara sang ayah berdiri di belakang, berusaha menahan istri dan anaknya agar tidak terbawa arus.
    Sang ayah berjuang sekuat tenaga dengan menggunakan tumpuan kakinya untuk memegang istri dan anaknya.
    Suara teriakan istighfar terdengar dari warga yang merekam kejadian tersebut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengonfirmasi kejadian tersebut.
    Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (9/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.
    “Iya betul (di video itu ibu, anak, dan ayahnya) dan itu kejadiannya di Kampung Pensiunan RT.03/01, Desa Tugu Selatan,” kata Adam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
    Adam menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari hujan deras yang mengguyur wilayah Puncak Bogor sejak siang hari.
    Hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) jebol.
    “Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi dan sudah ada rembesan air di TPT, sehingga mengakibatkan TPT anak kali jebol,” ujarnya.
    Akibatnya, lima unit rumah diterjang banjir dari anak kali tersebut, dengan ketinggian air mencapai 45 centimeter.
    Dari lima rumah yang terendam, satu unit mengalami kerusakan.
    Rumah yang mengalami kerusakan tersebut dihuni oleh satu keluarga yang kini terpaksa
    mengungsi
    ke rumah orangtua mereka.
    “Ini korban yang ada di video, mengungsi di rumah orang tuanya di kampung sebelah. Alhamdulillah mereka selamat,” ucap Adam.
    Sementara itu, Jalaludin, Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, menambahkan bahwa
    ibu dan anak
    yang terlihat dalam video hanya mengalami luka ringan.
    “Korban yang ada di video awal, lukanya ringan, hanya lecet biasa,” ucap Jalal.
    Hingga saat ini, rumah yang mengalami kerusakan belum diperbaiki, sedangkan rumah yang terendam banjir kini dipenuhi lumpur dan sudah dibersihkan secara gotong royong.
    Dari hasil analisis, BPBD Kabupaten Bogor mengingatkan perlunya penanganan lebih lanjut dari dinas terkait, mengingat potensi hujan kembali yang dapat mengakibatkan banjir serupa.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2024 Bakal Jadi Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

    2024 Bakal Jadi Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

    Jakarta

    Badan pemantau perubahan Iklim Uni Eropa atau Copernicus Climate Change Service (C3S) menyatakan tahun ini akan melampaui tahun 2023 sebagai tahun terpanas di dunia sejak pencatatan dimulai.

    Data tersebut dirilis menjelang pertemuan perubahan iklim PBB COP29 di Baku, Azerbaijan, pekan depan. Dalam pertemuan itu, delegasi dari hampir 200 negara akan berusaha menyepakati peningkatan dana iklim untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) meredam harapan tersebut.

    C3S mengatakan rata-rata suhu bumi dari Januari sampai Oktober 2024 sangat tinggi hingga dipastikan tahun ini menjadi tahun terpanas. Kecuali, adanya anomali suhu yang menyebabkan suhu mendekati nol.

    “Penyebab mendasar dari rekor tahun ini adalah perubahan iklim, secara keseluruhan iklim menghangat, pemanasan terjadi di semua benua, di semua cekungan samudra. Jadi, kita pasti akan melihat rekor-rekor itu dipecahkan,” kata Direktur C3S Carlo Buontempo, Sabtu (9/11/2024), dikutip Reuters.

    Ilmuwan mengatakan 2024 juga tahun pertama suhu bumi di atas 1,5 derajat Celsius di atas masa pra-industri dari 1850 sampai 1900, ketika manusia mulai membakar bahan bakar fosil dalam skala industri. Karbon dioksida dari pembakaran batu bara, minyak dan gas penyebab utama pemanasan global.

    Ilmuwan dari universitas negeri Swiss ETH Zurich, Sonia Seneviratne mengatakan ia tidak terkejut dengan data ini. Ia mendesak para delegasi negara-negara untuk mengambil tindakan lebih tegas untuk menghentikan ketergantungan ekonomi mereka pada bahan bakar fosil penghasil emisi.

    “Batasan yang ditetapkan di Perjanjian Paris mulai ambruk mengingat terlalu lambatnya aksi iklim di seluruh dunia,” kata Seneviratne.

    Pada Perjanjian Paris 2015, negara-negara sepakat menahan suhu bumi agar tidak melampaui 1,5 derajat Celsius dari masa pra-industri. Dunia belum mencapai target itu karena rata-rata suhu bumi sepanjang dekade ini di atas 1,5 derajat Celsius.

    Namun, kini C3S memperkirakan suhu bumi akan di atas target Perjanjian Paris pada 2030. “Pada dasarnya ini sudah dekat,” kata Buontempo.

    Setiap peningkatan suhu bumi memicu peristiwa cuaca ekstrem. Pada Oktober lalu ratusan orang tewas dalam banjir bandang dahsyat di Spanyol, rekor kebakaran hutan melanda Peru, dan banjir di Bangladesh menghancurkan lebih dari 1 juta ton beras, membuat harga pangan meroket.

    Di Amerika Serikat, Badai Milton juga diperparah perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia. C3S mulai melakukan pencatatan pada tahun 1940, kemudian diperiksa ulang dengan catatan suhu global sejak tahun 1850.

    (suc/suc)

  • Alert! Kemenkes Keluarkan 2 SE Antisipasi DBD-Leptospirosis, Kasusnya Meningkat di RI

    Alert! Kemenkes Keluarkan 2 SE Antisipasi DBD-Leptospirosis, Kasusnya Meningkat di RI

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menerbitkan dua Surat Edaran (SE) Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) terkait Antisipasi Peningkatan Kasus Dengue serta tentang Kewaspadan Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis dalam menghadapi musim penghujan saat ini.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan situasi kasus demam berdarah dengue (DBD) pada 2024 sampai dengan minggu ke-30 sebanyak 202.012 kasus, dengan Incident Rate (IR) sebesar 72,19 per 100.000 penduduk, serta dan 1.202 kematian dengan Case Fatality Rate sebesar 0,60 persen.

    “Kasus Dengue/DBD tersebut dilaporkan dari 481 kabupaten dan kota di 36 provinsi. Kematian DBD terjadi di 255 kabupaten dan kota di 32 provinsi,” kata Aji saat dihubungi detikcom, Minggu (10/11/2024).

    Tak hanya itu, Aji juga menyebut kasus leptospirosis cenderung meningkat setiap tahunnya. Di awal tahun, kata Aji, beberapa daerah sudah melaporkan peningkatan kasus leptospirosis, seperti di Jawa Barat 8 kasus dengan 2 meninggal, Jawa Tengah ada 19 kasus selama bulan Januari 2024.

    Terkait peningkatan kasus DBD, Aji mengatakan pihaknya mengimbau pemerintah daerah (pemda) dan publik untuk melakukan langkah-langkah antisipatif penyebaran DBD.

    Adapun langkah-langkahnya melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yakni menguras penampungan air seperti bak mandi, menutup tempat penampungan air seperti drum dan tempayan, mendaur ulang barang bekas, dan Plus seperti memperbaiki saluran air dan lainnya.

    Sementara untuk Leptospirosis, pemda diharapkan melakukan kesiapsiagaan KLB Leptospirosis dengan meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dengan melakukan surveilans pada manusia dan deteksi dini kasus di daerah yang mempunyai faktor risiko.

    Misalnya, seperti daerah banjir, area pertanian dan persawahan, peternakan, serta yang populasi tikusnya tinggi.

    Dia juga menilai pentingnya melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar aman dari jangkauan tikus, memakai alas kaki (sepatu boot) pada saat beraktivitas di tempat berair, tanah, lumpur atau genangan air yang kemungkinan tercemar kencing tikus.

    “Membersihkan dan memberantas tikus di sekitar rumah dan tempat-tempat umum seperti pasar terminal, tempat rekreasi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas, dan menjaga jarak pada saat membersihkan lingkungan,” katanya.

    Selain itu, pengelolaan limbah rumah tangga yang benar dengan menyediakan dan menutup rapat tempat sampah juga penting dilakukan. A

    ji juga menilai pentingnya meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dan kesiapsiagaan fasilitas pelayanan kesehatan, serta menguatkan jejaring dengan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) dalam pemeriksaan konfirmasi sampel leptospirosis yang ada di daerah masing-masing.

    (suc/suc)

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus hingga Minggu Pagi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 November 2024

    Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus hingga Minggu Pagi Regional 10 November 2024

    Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus hingga Minggu Pagi
    Editor
    KOMPAS.com

    Erupsi
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus berlangsung hingga Minggu (10/11/2024) pagi.
    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
    Bencana Geologi
    (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa status gunung tersebut telah naik menjadi awas atau level IV.
    Berdasarkan pantauan kamera, Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat jelas meskipun tertutup kabut.
    Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dan cokelat dengan intensitas tebal, mencapai ketinggian sekitar 1.500 hingga 6.000 meter dari puncak.
    Cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah hingga berawan, dengan angin lemah hingga sedang bertiup ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
    Erupsi ini juga disertai dengan beberapa aktivitas seismik, antara lain:
    Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki pertama kali terjadi pada Sabtu (9/11/2024) pukul 18:15 WITA, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak (± 5.584 meter di atas permukaan laut).
    Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal yang mengarah ke barat laut.
    Hingga saat ini,
    erupsi
    masih berlangsung.
    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki serta pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi dan sektoral 9 km ke arah barat daya dan barat laut.
    Mereka diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
    Selain itu, masyarakat di sekitar gunung juga diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
    Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
    Pemerintah daerah diimbau untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, serta dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
    PVMBG akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
    Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di nomor telepon 022-7272606.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lewotobi Laki-laki Meletus hingga Pagi Ini, Status Awas, Dilarang Aktivitas 7 KM dari Pusat Erupsi
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.