Topik: Banjir

  • Pompa air Jalan Lintas Bawah Senen berfungsi kembali

    Pompa air Jalan Lintas Bawah Senen berfungsi kembali

    Salah satu mesin pompa air pengendalian banjir di Mangga Raya, Jakarta Barat, yang dipenuhi sampah. ANTARA/HO-Sudin SDA Jakbar

    Pompa air Jalan Lintas Bawah Senen berfungsi kembali
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Senin, 11 November 2024 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menyebutkan pompa air di Jalan Lintas Bawah (underpass/UP) Senen, Jakarta Pusat berfungsi kembali, setelah sebelumnya, kabelnya hilang. 

    “Pompa air di ‘underpass’ Senen milik Sudin Bina Marga Jakarta Pusat kemarin (10/11) pagi, menjelang siang sudah dapat berfungsi kembali,” kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Muhammad Soleh saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan, hilangnya kabel pompa itu terjadi pada Sabtu (8/9) lalu. Akibatnya, pompa air tidak bisa beroperasi normal dan dikhawatirkan jika hujan lebat bisa menyebabkan banjir dan bisa mengganggu lalu lintas.

    “Kami belum hitung kerugiannya, tapi risikonya jika tergenang ini yang dikhawatirkan, karena akan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas, bisa macet,” ucap Soleh.

    Oleh karena itu, jajaran Sudin Bina Marga langsung melakukan proses perbaikan dengan menyambung kembali kabel yang putus agar pompa berfungsi kembali.

    “Langkah awal yang kami lakukan adalah sedapat mungkin mengupayakan agar pompa UP dapat berfungsi kembali. Jangan sampai terjadi genangan di UP,” ujar Soleh.

    Adapun lompa di bawah pengelolaan Sudin Bina Marga Jakarta Pusat antara lain pompa underpass (UP) yang berada di lima lokasi, yaitu UP Dukuh Atas, UP Senen, UP Senen Extension, UP Angkasa, dan UP Matraman.

    Soleh memastikan pompa yang ada di UP terdapat rumah pompa dan petugas operator yang berjaga dan memastikan fungsi semua pompa berjalan.

    Selain itu, Soleh mengimbau masyarakat untuk sama-sama menjaga sarana dan prasarana jalan agar seluruh fasilitas yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat berjalan sesuai fungsinya.

    “Kami juga meminta jajaran petugas untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di area rumah pompa UP,” ucap Soleh.

    Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Teguh Setyabudi menjelaskan pihaknya sedang mendalami motif pencurian dan perusakan pompa air yang terjadi di beberapa tempat dan hampir bersamaan.

    “Hal ini (motifnya) sedang kita dalami dan telah kita laporkan kepada polisi, ternyata ada sabotase kabel pompa atau pencurian. Hal ini telah terjadi di beberapa tempat (kejadian pencurian atau perusakan pompa air), ” kata Teguh saat meninjau fasilitas pompa air di Jalan Lintas Bawah (underpass) Senen dan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (10/11).

    Teguh menyebut, pihaknya akan segera mengambil tindakan terkait permasalahan ini dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta akan menggelar rapat untuk melakukan mitigasi agar kejadian ini tidak terulang.

    Sumber : Antara

  • Hujan Deras Kabupaten Bandung, Banjir Rendam Desa Gandasari

    Hujan Deras Kabupaten Bandung, Banjir Rendam Desa Gandasari

    JABAR EKSPRES – Hujan deras yang mengguyur pada Senin (11/11) siang, membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung tergenang banjir. Salah satunya yakni di Komplek Cingcin Permata Indah (CPI), Desa Gandasari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

    Dalam pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat banjir merendam sebagian Komplek di CPI khususnya di RW 13 dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

    Beberapa anak-anak hingga orang dewasa pun sepertinya sudah terbiasa dengan banjir yang melanda di Komplek tersebut. Mereka tampak terbiasa melewati genangan air yang melanda rumah hingga jalanan di komplek tersebut.

    Diketahui jika banjir yang melanda komplek ini merupakan luapan Sungai Cikambuy terusan dari Cisasungka dan juga luapain Sungai Cipananggulan sehingga bertemu dikomplek tersebut.

    BACA JUGA:Warga Bandung Barat Keluhkan Jalan Kebon Kalapa Ngamprah Rusak Parah

    Salah satu warga bernama, Kurnia (58) mengatakan jika banjir yang melanda komplek rumahnya terjadi pada pukul 13.00 WIB.

    Menurutnya setiap banjir, komplek CPI sudah menjadi langganan hampir di setiap tahun.

    “Emang sering disini banjir ‘mah. Saya disini sudah 3 tahun dan tiap 1 tahun sekali itu sering banjir,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

    Kurnia menjelaskan, jika banjir kali ini memang sangat besar, meskipun hujan tidak begitu lama, namun luapan anak sungai yang berada tepat di pinggir rumahnya membludak hingga masuk ke beberapa rumah warga lain.

    “Tadi juga kondisinya hujan besar juga kan. Jadi kalau air dari sungai ini meluap pasti masuk air ke dalam rumah dari dalam wc. Mungkin sekitar 1 meter ada ini,” jelasnya.

    BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, Pj Bupati Bogor Bachril Bakri Ajak Warga Jaga Semangat Kepahlawanan

    Karena sudah terbiasa, Kurnia menyebut saat banjir dirinya hanya fokus menyelamatkan barang jualannya.

    “Saya engga keluar rumah yaudah di rumah aja evakuasi barang-barang soalnya ini kan limpah konveksi kain, kalau engga di amanin wah hancur. Tadi sempet amanin juga tapi adalah separo yang kena banjir ke rendem,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua RT 08 RW 13, Puji Hariono (40) membenarkan jika wilayahnya terdampk banjir sehabis shalat dzuhur. Ia pun diberi kabar oleh istrinya dan langsung pulang untuk mengecek kondisi di komplek CPI.

  • Banjir di Kota Bandung, Pemkot Beberkan Titik-Titik Krisis dan Upaya Penanggulangan

    Banjir di Kota Bandung, Pemkot Beberkan Titik-Titik Krisis dan Upaya Penanggulangan

    JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Penataan Ruang (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengungkapkan sejumlah titik rawan banjir kembali terpantau sejak hujan deras pada beberapa hari terakhir.

    Berdasarkan laporan dari tim lapangan, beberapa daerah mengalami peningkatan intensitas genangan, meski upaya penanggulangan terus berjalan. Kawasan Cibaduyut, yang sebelumnya terdampak banjir cukup parah, kini menunjukkan sedikit pergeseran titik genangan.

    “Banjir di Cibaduyut bergeser ke arah Mekarwangi, dan genangan juga masih terlihat dekat dengan kawasan Tol,” jelas Didi kepada wartawan di Balaikota Bandung, Senin (11/11).

    BACA JUGA: Sukseskan Progam MBG, Bapanas Beri Syarat Khusus Bagi Penyedia Pangan yang Ingin Terlibat

    Selain itu, beberapa daerah seperti Gedebage, Andir, dan Citarip juga tercatat mengalami genangan, meski dalam beberapa kasus, debit air lebih cepat surut dibandingkan minggu lalu. Banjir yang terjadi di Gedebage, misalnya, lebih cepat surut, meski ada jalur lambat Sorkarno-Hatta yang masih terendam.

    Didi juga mengungkapkan, banjir di Citarip kali ini tergolong lebih parah, dengan adanya temuan benda besar seperti sofa yang diduga dibuang oleh pihak tertentu. “Di Citarip, ada temuan sofa yang cukup besar, yang sepertinya sengaja dibuang. Hal-hal seperti ini tentu saja menambah buruk situasi,” ungkapnya.

    Selain itu, Didi menekankan pentingnya pengelolaan sampah dan sedimentasi di saluran air. Menurutnya, masalah utama yang masih ada adalah volume air yang besar ditambah dengan banyaknya sampah yang menghambat aliran air.

    BACA JUGA: Hindari Bencana, Dikdik S Nugharawan Janji Bakal Pindahkan Kabel Listrik dan Internet ke Bawah Tanah

    “Seperti yang terjadi di Andir dan Sudirman, tali air terhambat oleh sampah, yang menyebabkan genangan cukup parah,” ujarnya.

    Dia memastikan, untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya saat ini terus melakukan pembersihan sampah dan pengerukan sedimen di sejumlah titik rawan banjir.

    “Sedimentasi dan pembersihan sampah terus dilakukan di seluruh kawasan rawan banjir, untuk memperlancar aliran air dan mengurangi dampak banjir,” pungkasnya.

  • Pemerintah Siapkan Jurus buat Atasi Serbuan Barang Impor Asal China

    Pemerintah Siapkan Jurus buat Atasi Serbuan Barang Impor Asal China

    Jakarta

    Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi serbuan impor dari China. Gempuran produk impor tersebut merupakan dampak dari kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan bea masuk produk asal China hingga 60%.

    Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan Trump tengah menyiapkan kebijakan tarif impor untuk semua produk, terutama dari China. Dengan semakin tingginya bea masuk, Susiwjono menilai akan semakin membebani China.

    “Mereka (AS) sudah menyampaikan akan mengenakan tarif 10% hingga 60% untuk semua produk impor, terutama dari China. Nah itu pasti akan berdampak serius terhadap konstelasi perdagangan. Pasti produk-produk China nanti menjadi terbebani dengan tarif bea masuk impor yang 60%, sehingga neraca perdagangannya akan bergeser,” kata Susiwijono saat ditemui di Gedung Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).

    Susiwijono menerangkan kenaikan tarif impor tersebut juga dapat memicu China untuk mengalihkan negara tujuan ekspornya dari AS ke negara lainnya, termasuk Indonesia. Hal inilah yang menjadi wanti wanti pemerintah.

    Sebagai informasi, terpilihnya Trump kembali berpotensi melanjutkan kebijakan yang pernah diterapkan pada masa menjabatnya dahulu, 2017-2021. Kebijakan yang dikenal “America First” ini akan menerapkan kenaikan tarif impor barang dari China hingga 60% untuk semua produk. Kemudian tarif sebesar 10% terhadap semua produk impor asing, selain China.

    Meski begitu, Susiwijono mengaku tarif bea masuk tinggi oleh AS ini juga ikut membawa dampak positif bagi Indonesia, salah satunya kebijakan Inflation Reduction Act (IRA).

    “Kebijakan IRA itu karena dari China dilarang ekspor langsung ke AS, maka banyak juga industri yang ke kita. Sebenarnya, semua perkembangan global, kita punya banyak pengalaman yang justru bisa kita ambil manfaatnya yang luar biasa,” jelas Susiwijono.

    Terkait kebijakan Indonesia ke depan dalam menghadapi AS, Susiwijono menyebut Indonesia telah menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping.

    “Sebenarnya kita sudah menyampaikan lengkap beberapa hal dalam forum pertemuan (Prabowo dengan Xi Jinping). Jadi semua kebijakan kita ke depan sudah dibahas lengkap kemarin, dan sinyalnya sangat positif sekali. Pemerintah China sangat mengapresiasi,” imbuh Susiwijono.

    Tonton juga Video: Banjir Produk Impor China, Jokowi Minta Pasar Domestik Dilindungi

    (kil/kil)

  • Banjir Rendam Jalan Menuju Bandara APT Pranoto, Sejumlah Penumpang Batal Berangkat

    Banjir Rendam Jalan Menuju Bandara APT Pranoto, Sejumlah Penumpang Batal Berangkat

    Samarinda, Beritasatu.com – Hujan deras yang berlangsung selama hampir tiga jam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, membuat sejumlah ruas jalan utama terendam banjir setinggi 70 sentimeter, Senin (11/11/2024) pagi. Selain menyebabkan arus lalu lintas lumpuh dan memicu terjadinya kemacetan, banjir juga membuat sejumlah calon penumpang pesawat gagal berangkat lantaran terjebak banjir.

    Banjir setinggi 70 sentimeter ini, salah satunya merendam akses jalan utama di kawasan Jalan DI Panjaitan, Kota Samarinda. Banjir ini membuat kawasan Jalan DI Panjaitan tak lagi bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

    Banjir membuat arus lalu lintas di jalan yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota Bontang ini pun lumpuh.  Genangan air juga memicu terjadinya antrean panjang kendaraan hingga sejauh satu kilometer.

    Banjir juga menyebabkan akses jalan menuju ke arah Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Hal ini menyebabkan puluhan warga, khususnya para calon penumpang pesawat tak bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Bandara APT Pranoto.

    Salah seorang warga, Rio, mengaku ia telah lebih dari dua jam terjebak banjir di kawasan itu, dan belum bisa melanjutkan perjalanan. Padahal, ia berencana menuju ke Bandara APT Pranoto, tetapi tak bisa melanjutkan perjalanan dan tiba tepat waktu lantaran terjebak banjir. 

    “Wah, sangat terkendala di sini. Kita enggak bisa sampai ke bandara tepat waktu dan pasti ketinggalan pesawat juga karena adanya banjir ini enggak bisa lewat,” ujar Rio saat ditemui Beritasatu.com di lokasi banjir di Jalan DI Panjaitan di Kota Samarinda, Senin (11/11/2024) siang.

    Akibat gagal sampai di Bandara APT Pranoto Samarinda tepat waktu, ia pun terpaksa merelakan tiket pesawat yang telah ia kantongi.

    “Pesawat jadwalnya pukul 11.40 Wita. Saya terjebak di sini sejak pukul 9.00 Wita. Saya naik motor dan terjebak banjir sehingga tidak bisa jalan,” sambungnya.

    Banjir yang merendam sejumlah ruas jalan di Kota Samarinda, juga menyebabkan aktivitas warga terganggu. Petugas Satlantas Polresta Samarinda pun meminta kepada masyarakat yang akan menuju ke Bandara APT Pranoto agar mencari jalan alternatif lantaran Jalan DI Panjaitan masih tergenang banjir dan belum bisa dilalui kendaraan.

  • Viral Wanita Curhat Mudah Keringatan Meski di Ruangan ber-AC, Hiperhidrosis?

    Viral Wanita Curhat Mudah Keringatan Meski di Ruangan ber-AC, Hiperhidrosis?

    Jakarta

    Viral di media sosial TikTok sebuah curhatan seorang wanita di Jakarta memiliki masalah keringat yang tidak terkontrol. Karin Ramadhani (26), asal Bandung, menceritakan bahwa tubuhnya bisa keringatan bahkan ketika berada di tempat yang relatif dingin.

    Ketika semua orang yang ada di sekitarnya sedang merasakan dingin, Karin mengaku bisa tetap merasakan gerah dan keringatan. Kondisi ini sudah ia alami sejak ia duduk di sekolah dasar dan kedua orang tuanya memiliki masalah yang serupa.

    “Kalau misalkan kayak habis dari ruangan AC nih dalam kondisi nggak keringetan, nggak gerah dan ya aman lah gitu. Terus pindah aja ke ruangan yang nggak ada AC-nya itu dalam beberapa menit tuh langsung keringatan segede jagung gitu,” cerita Karin ketika dihubungi detikcom, Minggu (10/11/2024).

    Tapi kalau udah di ruangan AC sambil makan makan apapun itu, entah yang berkuah yang panas, atau apapun itu keringatan. Apalagi makanan yang pedas, bisa banjir tuh, keringat mulu,” tandasnya.

    Melihat kondisi yang dialaminya, Karin mengaitkan kondisi tersebut dengan hiperhidrosis. Hiperhidrosis merupakan sebuah kondisi ketika seseorang berkeringat secara berlebihan tanpa adanya pemicu yang jelas, seperti suhu udara yang panas atau diakibatkan aktivitas fisik.

    Hal tersebut pun banyak disetujui oleh netizen lain yang mengalami hal serupa.

    “sama kak, saya juga hiperhidrosis, baju sampe basah kuyup kayak di siram air,” kata @di***raf***a mengomentari unggahan viral tersebut.

    “aku jg sama kak hiperhidrosis malah aku lebih parah telapak tangan dan telapak kaki aku keringetan sampe banjir netes air kak sampe ga pernah PD kalau d dpn orang lain,” kata netizen lain.

    Terlepas dari apa kejadian yang dialami oleh Karin, spesialis kulit dr Rizky Lendl Prayogo, SpDVE menjelaskan hiperhidrosis merupakan sebuah kelainan sistem saraf yang ditujukan dengan gejala berupa keringat berlebih saat kondisi baseline. Kondisi baseline yang dimaksud adalah ketika orang tersebut sedang tidak beraktivitas berat atau saat cuaca tidak panas.

    dr Rizky menuturkan kondisi ini biasanya dapat muncul di berbagai lokasi anatomi tubuh, mulai dari kepala, wajah, telapak tangan, telapak kaki, lipat paha, ketiak, atau kombinasinya.

    Untuk memastikan apakah seseorang memang mengalami masalah hiperhidrosis, menurut dr Rizky pemeriksaan perlu dilakukan. Terlebih ada beberapa tanda diagnostik lainnya yang menunjukkan seseorang mengalami hiperhidrosis.

    “Misalnya untuk yang hiperhidrosis primer fokal, umumnya mengenai kedua sisi tubuh kanan dan kiri sekaligus atau simetris. Lalu gejala muncul umumnya di usia kurang dari 25 tahun, dan juga gejala hiperhidrosis hilang saat tidur,” kata dr Rizky ketika dihubungi detikcom.

    “Frekuensi hiperhidrosis setidaknya lebih dari 1 kali per minggu, ada riwayat keluarga dengan keluhan serupa, dan mengganggu aktivitas sehari-hari,” sambungnya.

    Hiperhidrosis dibagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer fokal dan hiperhidrosis sekunder. Untuk jenis yang pertama biasanya terjadi tanpa adanya penyebab jelas, sedangkan hiperhidrosis sekunder biasanya disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti diabetes, efek samping obat-obatan, dan lainnya.

    “Sedangkan untuk hiperhidrosis sekunder tanda diagnostik lainnya gejala menetap saat tidur dan gejala muncul pada usia dewasa,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • 8
                    
                        Banjir, Longsor, dan Angin Kencang Landa Kabupaten Bandung, Status Darurat Ditetapkan
                        Bandung

    8 Banjir, Longsor, dan Angin Kencang Landa Kabupaten Bandung, Status Darurat Ditetapkan Bandung

    Banjir, Longsor, dan Angin Kencang Landa Kabupaten Bandung, Status Darurat Ditetapkan
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sejumlah bencana alam, seperti
    banjir
    ,
    longsor
    , dan
    angin kencang
    , melanda kawasan Kabupaten
    Bandung
    , Jawa Barat.
    Sebagai langkah tanggap, Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) menetapkan status tanggap darurat bencana di enam kecamatan.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska, menjelaskan, status darurat bencana berlaku selama tujuh hari, mulai dari 7 November hingga 13 November 2024.
    Bencana hidrometeorologi terjadi pada pekan lalu di Kecamatan Banjaran, Arjasari, Pameungpeuk, Cangkuang, Rancabali, dan Pasirjambu.
    Longsor dan tanggul jebol
    Pada Sabtu (9/11/2024), terjadi longsor di Kecamatan Pasirjambu dan tanggul jebol di Kecamatan Rancabali. Longsor terjadi di Kampung Pamandian, Desa Sugihmukti, yang menimpa satu rumah dan mengancam tiga rumah lainnya.
    Tanggul jebol di Desa Alamendah, Rancabali, menyebabkan air menggenangi kebun warga.
    “Semua bencana ini dipicu oleh hujan deras,” kata Uka Suska.
    Banjir dan angin kencang
    Di Kecamatan Ciwidey, banjir melanda Desa Lebakmuncang dan Panundaan. Selain itu, angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di Kutawaringin dan Margaasih.
    Angin kencang
    di Kutawaringin merusak rumah warga, terutama bagian atap.
    Sebanyak 2 rumah di Desa Cibodas, 32 rumah di Desa Jatisari, dan 52 rumah di Desa Jelegong terdampak, termasuk 7 rumah yang tertimpa pohon tumbang.
    Uka Suska juga mengungkapkan bahwa pembersihan banjir bandang di Kecamatan Banjaran yang terjadi pada Selasa (5/11/2024) masih berlangsung.
    “Pembersihan hampir selesai. Lumpur di Banjaran sudah hampir bersih, tinggal beberapa daerah di Desa Banjaran Wetan,” ujarnya. Pembersihan juga sudah hampir selesai di Arjasari dan Cangkuang.
    Namun, masih ada sisa lumpur di beberapa titik, terutama di Sungai Citalutug.
    “Kami terus berupaya membersihkan sampah di sungai agar tidak memicu banjir kembali,” ujar Uka.
    BPBD akan meminta bantuan BBWS Citarum untuk mengatasi masalah dapuran awi di sungai tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antisipasi Banjir, Sungai Karang Asam Besar Samarinda Dikeruk

    Antisipasi Banjir, Sungai Karang Asam Besar Samarinda Dikeruk

    Foto

    Antara Foto/M Risyal Hidayat – detikNews

    Senin, 11 Nov 2024 13:00 WIB

    Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda melakukan pengerukan lumpur di Sungai Karang Asam Besar. Pengerukan itu untuk menjaga fungsi sungai sebagai pengendalian banjir.

  • Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 1 Kilometer

    Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut mdpl kembali erupsi, letusan setinggi 1 kilometer di atas puncak Gunung, Senin pagi (11/11/2024).

    “Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin 11 November 2024, pukul 03.35 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.00 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan,” ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Gufron Alwi.

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.

    Sebelumnya, pada pukul 01.47 WIB, gunung yang berada di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu juga erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 146 detik.

    Jumlah letusan Gunung Semeru berdasarkan catatan petugas sebanyak 1.738 kali sejak 1 Januari hingga 11 November 2024 pukul 04.00 WIB. Aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu didominasi oleh gempa letusan dan berdasarkan pengamatan kegempaan pada Minggu (10/11) tercatat sebanyak 93 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-23 mm dengan lama gempa 64-153 detik.

    Gunung Semeru sempat meluncurkan awan panas pada Minggu (10/11) sore pukul 14.40 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm selama 478 detik yang diikuti getaran banjir.

  • Anomali Cuaca di Berbagai Negara, Bagaimana Indonesia di 2025?

    Anomali Cuaca di Berbagai Negara, Bagaimana Indonesia di 2025?

    Jakarta

    Berbagai anomali cuaca di berbagai negara sedang terjadi. Mulai dari Gunung Fuji yang ‘telat’bersalju di bulan Oktober hingga terjadi hujan salju pertama kalinya di Gurun Al Jawf di Arab Saudi.

    Di Indonesia, sepanjang 2024, suhu panas yang membara memecahkan rekor. Suhu harian di Indonesia menembus 38,4 derajat Celcius. Sepanjang tahun ini, suhu bulanan di Indonesia rata-rata lebih panas hampiur satu derajat Celcius dibandingkan 30 tahun terakhir. Bagaimana di tahun depan?

    Berdasarkan Climate Outlook 2025 atau Pandangan Iklim 2025 yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan ini, sepanjang 2025 diprediksi tidak akan terjadi anomali iklim.

    Hal ini dikarenakan ENSO (El Nino-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) berada dalam kondisi netral sepanjang tahun 2025. Adapun kondisi La Nina lemah diprediksi akan terus terjadi hingga awal 2025.

    Suhu Panas dan Curah Hujan

    Meski demikian, suhu udara permukaan rata-rata bulanan di wilayah Indonesia mulai Januari sampai dengan Desember 2025 diprediksi akan mengalami anomali berkisar antara +0,3 sampai dengan +0,6 °C pada Mei hingga Juli 2025 (dengan rata-rata sebesar 0,4°C) lebih hangat dibanding dengan normalnya. Wilayah yang perlu diwaspadai mengalami anomali suhu tinggi antara lain daerah-daerah yang terletak di Sumatera Bagian Selatan, Jawa, NTB dan NTT

    “Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer dan laut tersebut, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan pada kategori Normal dengan jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1000 – 5000 mm/tahun,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Senin (4/11).

    Dwikorita memaparkan, dari angka tersebut, sebanyak 67% wilayah Indonesia akan berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan lebih dari 2.500 mm/tahun (kategori tinggi), yaitu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian besar Sumatra Barat, sebagian Riau bagian barat, sebagian Jambi, sebagian besar Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, sebagian besar Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Lampung bagian utara, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi bagian tengah dan selatan, sebagian Bali, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.

    Sementara itu, sebanyak 15% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan ‘Atas Normal’ yaitu yang meliputi sebagian kecil Pulau Sumatera, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian timur, sebagian Sulawesi bagian tengah dan utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Kepulauan Maluku, dan sebagian Papua bagian tengah.

    “Terdapat pula 1 % wilayah Indonesia yang diprediksi mengalami hujan tahunan di bawah normal yaitu meliputi sebagian kecil Sumatera Selatan bagian barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Maluku Utara, sebagian Papua Barat bagian utara,” imbuhnya.

    “Namun juga perlu diwaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” tambah Dwikorita.

    Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan dalam pandangan iklim tersebut BMKG juga menyertakan sejumlah rekomendasi umum untuk sektor-sektor terkait atau terdampak oleh fenomena iklim tersebut. Diantaranya terkait curah hujan tahun 2025 yang mayoritas diprediksi mengalami kondisi curah hujan normal hingga atas normal, sangat cocok untuk mendukung upaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan di wilayah-wilayah sentra pangan.

    Untuk perkecualian daerah sentra produksi pangan yang diprediksi mengalami hujan bawah normal, kata Ardhasena, masih dapat melakukan tindakan antisipasi penyesuaian pengelolaan aktivitas pertanian dengan penyesuaian pola tanam dan ketersediaan air, serta disarankan untuk melakukan pemilihan bibit komoditas yang lebih sesuai dengan kondisi tersebut.

    “Dengan upaya dukungan intensifikasi seperti irigasi dan upaya pendukung lainnya, wilayah sentra produksi pangan tersebut masih berpotensi menghasilkan produktivitas tanaman pangan yang baik,” tuturnya.

    Waspada Bencana Hidrometeorologi

    Sedangkan untuk wilayah yang terdapat potensi jumlah curah hujan tahunan 2025 melebihi rata-ratanya atau di atas kondisi normalnya, lanjut Ardhasena, maka perlu diantisipasi potensi kejadian hidrometeorologi ekstrem basah dan dampak turunannya seperti banjir dan tanah longsor, khususnya pada puncak musim hujan.

    Langkah antisipatif juga diperlukan untuk wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan, khususnya pada puncak musim kemarau.

    “Perlu meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir. Selain itu juga perlu dipastikan kehandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya sumber daya air di saat musim kemarau,” paparnya.

    Terkait antisipasi potensi dampak La Nina lemah pada awal 2025, Ardhasena mengatakan bahwa terdapat potensi penambahan curah hujan hingga 20% di atas normalnya yang dapat menyebabkan peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi. Dengan demikian, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan menghadapi potensi bencana tersebut.

    Sementara itu, tambah Ardhasena, risiko kekeringan dan kebakaran hutan tetap harus diperhatikan pada musim kemarau, meskipun prediksi curah hujan cenderung di atas normal pada Juli-September 2025.

    “Kewaspadaan ini tetap diperlukan mengingat data catatan bencana menunjukkan bahwa setiap tahun selalu terdapat kejadian kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan juga diperlukan untuk antisipasi suhu udara yang mengalami kenaikan pada Mei-Juli 2025,” tutupnya.

    (rns/rns)