Topik: Banjir

  • Jakarta diperkirakan hujan pada Rabu pagi hingga sore

    Jakarta diperkirakan hujan pada Rabu pagi hingga sore

    Sejumlah pengendara motor berhenti untuk memakai jas hujan di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (11/11/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia yang akan berlangsung pada Selasa (12/11) dan Rabu (13/11) yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/fzn/rwa.

    Jakarta diperkirakan hujan pada Rabu pagi hingga sore
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 13 November 2024 – 06:02 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di seluruh wilayah DKI Jakarta hujan ringan hingga hujan sedang pada Rabu pagi hingga sore.

    BMKG melalui laman resminya https://bmkg.go.id/ merinci sebagian wilayah DKI Jakarta pada pagi hari seperti Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan berawan dan cerah berawan hingga hujan, sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan hujan ringan hingga sedang.

    Memasuki siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan tebal. Sedangkan Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan hujan sedang.

    Lalu sore hingga malam hari sebagian wilayah Jakarta diperkirakan berawan tebal hingga hujan ringan hingga seperti di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan tebal.

    Suhu udara pada hari ini di Jakarta pagi hari diperkirakan berada pada kisaran minimum 26 derajat hingga 28 derajat Celsius, lalu memasuki siang hari suhu udara mencapai 27 sampai 29 derajat Celsius, sedangkan malam hari mencapai 25 sampai 29 derajat Celcius.

    Sumber : Antara

  • 7 Tips Ampuh Menghadapi Musim Hujan Agar Tetap Aman dan Nyaman

    7 Tips Ampuh Menghadapi Musim Hujan Agar Tetap Aman dan Nyaman

    Jakarta: Musim hujan yang telah tiba membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari. Hujan tidak hanya menyuburkan tanaman dan mengisi kembali cadangan air, namun juga menimbulkan tantangan bagi masyarakat.

    Jika kita tidak berhati-hati, banjir, gangguan kesehatan, dan kecelakaan di jalan raya bisa meningkat. Hujan deras dapat menimbulkan genangan air yang berbahaya, dan cuaca lembap mempercepat penyebaran penyakit.

    Selain itu, jalan yang licin dan jarak pandang yang buruk juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik agar bisa menyambut musim hujan ini dengan aman dan nyaman.

    Berikut Medcom.id telah merangkum 7 hal yang perlu diperhatikan agar bisa melewati musim hujan dengan aman dan nyaman. Simak informasinya berikut ini ya!
     

     

    1. Persiapkan Perlengkapan Anti Hujan

    Saat musim hujan, salah satu hal yang wajib disiapkan adalah perlengkapan anti hujan. Payung, jas hujan, dan tas tahan air menjadi barang yang wajib dibawa setiap kali keluar rumah. 

    Selain itu, penggunaan sepatu yang tahan air juga sangat disarankan untuk menghindari kaki basah. Persiapan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan saat beraktivitas di luar ruangan.

    2. Periksa Saluran Air di Rumah

    Banjir adalah masalah yang sering terjadi selama musim hujan, terutama di kawasan perkotaan. Untuk mengantisipasi genangan air, penting untuk memeriksa saluran air di sekitar rumah, termasuk selokan dan talang. Pastikan tidak ada sampah yang menghalangi aliran air. Dengan langkah pencegahan ini, kita bisa mengurangi risiko banjir yang dapat merusak properti.

    3. Periksa Kondisi Kendaraan

    Bagi pengendara, musim hujan menuntut kewaspadaan lebih saat berkendara. Salah satu langkah penting adalah memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Periksa wiper, pastikan sistem rem bekerja dengan baik, dan cek kondisi ban apakah sudah cukup dalam untuk menanggulangi jalanan yang licin. Mengemudi dengan hati-hati dan mengurangi kecepatan juga penting untuk menghindari kecelakaan.

    4. Hindari Membuang Sampah Sembarangan

    Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran drainase dan memperburuk genangan air di jalan-jalan. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya menciptakan suasana yang nyaman, tetapi juga membantu mencegah banjir yang dapat merusak infrastruktur.

    5. Jaga Kesehatan Selama Musim Hujan

    Musim hujan sering diikuti dengan peningkatan kasus penyakit flu, batuk, dan demam. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh sangat penting. Pastikan konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, serta menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dan menggunakan masker saat diperlukan. Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi flu sebagai langkah pencegahan.

    6. Waspadai Bahaya Petir

    Salah satu bahaya yang kerap menyertai musim hujan adalah petir. Selama hujan deras, petir dapat menyambar dan menyebabkan kebakaran atau bahkan kecelakaan. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat petir menyambar, terutama di dekat pohon atau struktur tinggi lainnya. Jika berada di luar, segera cari tempat berlindung di dalam bangunan yang aman.

    7. Ikuti Perkiraan Cuaca

    Memantau perkiraan cuaca menjadi salah satu cara efektif untuk merencanakan aktivitas di musim hujan. Dengan menggunakan aplikasi cuaca atau memperhatikan informasi dari BMKG, masyarakat dapat mengetahui kapan hujan lebat atau badai diprediksi datang. Ini akan membantu menghindari kegiatan di luar rumah saat cuaca buruk dan meminimalkan risiko kecelakaan atau ketidaknyamanan.

    Musim hujan memang membawa tantangan, tetapi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menghadapinya dengan aman dan nyaman. Semoga masyarakat dapat lebih waspada dan menjaga lingkungan agar musim hujan kali ini berjalan dengan baik. (Angel Rinella)

    Jakarta: Musim hujan yang telah tiba membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari. Hujan tidak hanya menyuburkan tanaman dan mengisi kembali cadangan air, namun juga menimbulkan tantangan bagi masyarakat.
     
    Jika kita tidak berhati-hati, banjir, gangguan kesehatan, dan kecelakaan di jalan raya bisa meningkat. Hujan deras dapat menimbulkan genangan air yang berbahaya, dan cuaca lembap mempercepat penyebaran penyakit.
     
    Selain itu, jalan yang licin dan jarak pandang yang buruk juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik agar bisa menyambut musim hujan ini dengan aman dan nyaman.
    Berikut Medcom.id telah merangkum 7 hal yang perlu diperhatikan agar bisa melewati musim hujan dengan aman dan nyaman. Simak informasinya berikut ini ya!
     

     

    1. Persiapkan Perlengkapan Anti Hujan

    Saat musim hujan, salah satu hal yang wajib disiapkan adalah perlengkapan anti hujan. Payung, jas hujan, dan tas tahan air menjadi barang yang wajib dibawa setiap kali keluar rumah. 

    Selain itu, penggunaan sepatu yang tahan air juga sangat disarankan untuk menghindari kaki basah. Persiapan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan saat beraktivitas di luar ruangan.

    2. Periksa Saluran Air di Rumah

    Banjir adalah masalah yang sering terjadi selama musim hujan, terutama di kawasan perkotaan. Untuk mengantisipasi genangan air, penting untuk memeriksa saluran air di sekitar rumah, termasuk selokan dan talang. Pastikan tidak ada sampah yang menghalangi aliran air. Dengan langkah pencegahan ini, kita bisa mengurangi risiko banjir yang dapat merusak properti.

    3. Periksa Kondisi Kendaraan

    Bagi pengendara, musim hujan menuntut kewaspadaan lebih saat berkendara. Salah satu langkah penting adalah memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Periksa wiper, pastikan sistem rem bekerja dengan baik, dan cek kondisi ban apakah sudah cukup dalam untuk menanggulangi jalanan yang licin. Mengemudi dengan hati-hati dan mengurangi kecepatan juga penting untuk menghindari kecelakaan.

    4. Hindari Membuang Sampah Sembarangan

    Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran drainase dan memperburuk genangan air di jalan-jalan. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya menciptakan suasana yang nyaman, tetapi juga membantu mencegah banjir yang dapat merusak infrastruktur.

    5. Jaga Kesehatan Selama Musim Hujan

    Musim hujan sering diikuti dengan peningkatan kasus penyakit flu, batuk, dan demam. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh sangat penting. Pastikan konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, serta menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dan menggunakan masker saat diperlukan. Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi flu sebagai langkah pencegahan.

    6. Waspadai Bahaya Petir

    Salah satu bahaya yang kerap menyertai musim hujan adalah petir. Selama hujan deras, petir dapat menyambar dan menyebabkan kebakaran atau bahkan kecelakaan. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat petir menyambar, terutama di dekat pohon atau struktur tinggi lainnya. Jika berada di luar, segera cari tempat berlindung di dalam bangunan yang aman.

    7. Ikuti Perkiraan Cuaca

    Memantau perkiraan cuaca menjadi salah satu cara efektif untuk merencanakan aktivitas di musim hujan. Dengan menggunakan aplikasi cuaca atau memperhatikan informasi dari BMKG, masyarakat dapat mengetahui kapan hujan lebat atau badai diprediksi datang. Ini akan membantu menghindari kegiatan di luar rumah saat cuaca buruk dan meminimalkan risiko kecelakaan atau ketidaknyamanan.
     
    Musim hujan memang membawa tantangan, tetapi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menghadapinya dengan aman dan nyaman. Semoga masyarakat dapat lebih waspada dan menjaga lingkungan agar musim hujan kali ini berjalan dengan baik. (Angel Rinella)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Pakar Sarankan Pemerintah Tetapkan Bea Masuk 10% Produk Susu

    Pakar Sarankan Pemerintah Tetapkan Bea Masuk 10% Produk Susu

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat Peternakan dari Universitas Padjajaran Rochadi Tawaf sepakat agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) meninjau ulang tarif bea masuk 0% terhadap produk susu.

    Dia pun menyarankan agar pemerintah menetapkan bea masuk 5–10% terhadap produk susu yang masuk ke Indonesia.

    Rochadi menjelaskan adanya bea masuk hingga 10% ini agar peternak sapi perah lokal mampu bersaing dengan produk susu luar negeri. Terlebih, pemerintah harus melindungi peternak rakyat.

    Menurutnya, pemerintah perlu menghidupkan kembali Peraturan Presiden (Perpres) tentang Persusuan Nasional yang salah satunya memuat bea masuk atau proteksi.

    Di sisi lain, Rochadi juga menyoroti kebijakan perdagangan WTO terkait susu. Menurutnya, dengan kebijakan WTO ini apakah memungkinkan Indonesia melakukan proteksi untuk peternak rakyat.

    Kendati demikian, dia mengaku setuju akan adanya proteksi terhadap peternak susu perah lokal. Hal ini mengingat produktivitas susu sapi perah dalam negeri masih rendah atau hanya 10-15 liter per ekor per hari.

    “Kita harus memproteksi [peternak sapi perah lokal] sekarang menjadi misalnya katakan 5%—10% bea masuk. Itu sama dengan memproteksi peternak dalam negeri,” kata Rochadi kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024).

    Rochadi mengatakan, jika bea masuk yang dikenakan 0%, maka peternak lokal tidak mampu bersaing dengan negara lain yang memiliki teknologi yang jauh lebih canggih.

    Wacana untuk meninjau ulang kembali tarif bea masuk produk susu sebesar 0% disampaikan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. Dia mengatakan peninjauan ini untuk menyelematkan peternak susu dalam negeri.

    Menkop Budi menyebut Selandia Baru dan Australia memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia yang menghapuskan bea masuk pada produk susu. Perjanjian ini membuat harga produk mereka setidaknya 5% lebih rendah dibandingkan dengan harga pengekspor produk susu global lainnya.

    Dia juga menuturkan bahwa kedekatan mereka dengan Indonesia juga membuat harga produk susu mereka sangat kompetitif. 

    “Karena itu [regulasi tarif bea masuk], ini yang harus kita lakukan langkah-langkah untuk peninjauan beberapa permasalahan dan regulasi yang ada,” tutur Budi dalam Konferensi Pers terkait Koperasi Susu Boyolali di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Senin (11/11/2024).

    Senada, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono meminta agar Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk meninjau kembali pengenaan bea masuk 0% terhadap produk susu.

    “Kita juga tadi berdiskusi dengan Pak Menteri bahwa kita meminta kepada Kementerian Pedagangan untuk meninjau kembali soal pengenaan bea masuk 0% kepada produk susu,” kata Ferry.

    Ferry juga meminta agar setiap industri pengolahan susu (IPS), termasuk di Pasuruan, wajib menyerap atau membeli hasil susu dari koperasi peternak sapi perah.

    “Karena sebenarnya memang harusnya seperti itu skemanya, tetapi karena ada kebijakan perdagangan yang membuat bea masuk menjadi 0%, susu 4,7 juta ton itu banjir. Dan susu itu diserap oleh industri pengolahan susu,” terangnya.

    Menurut Ferry, semestinya Kemendag juga sudah mempertimbangkan dengan matang, termasuk dampak, jika memberikan kebijakan bea masuk 0% terhadap produk susu. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah melindungi industri susu sapi perah lokal dengan tidak memberikan bea masuk 0%

    “Bahwa dalam rangka melindungi susu sapi perah Indonesia, kami meminta ada barrier,” tekannya.

    Lebih lanjut, dia menilai akan lebih bijak jika pemerintah memberikan insentif kepada peternak sapi lokal agar bisa bersaing dengan produk susu luar negeri.

    “Karena memang dampaknya ke peternak sapi perah kita. Sehingga harusnya ada, kita sedang kaji, insentif apa yang harus diberikan kepada peternak sapi perah di Indonesia, baik koperasi usaha dagang maupun perorangan, supaya mereka nggak terkena dampak,” tuturnya.

    Maka dari itu, dia pun menyarankan agar Kemendag tidak menerapkan kebijakan perdagangan berupa bea masuk 0%.

    “Atau sebaliknya, pemerintah pun juga harus mengkaji ulang penerapan bea masuk itu tidak boleh, kalau bisa jangan 0%,” tandasnya.

  • RIDO berkomitmen jadikan Jakarta kota layak huni kelas dunia 

    RIDO berkomitmen jadikan Jakarta kota layak huni kelas dunia 

    Jakarta (ANTARA) –

    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyatakan komitmennya untuk membawa Jakarta sebagai kota layak huni kelas dunia dengan ketahanan ekologis jika terpilih dalam Pilkada 2024.

     

    Suswono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, menyebutkan bersama Ridwan Kamil, dirinya sudah menyiapkan beberapa program kunci yang akan diimplementasikan ke depannya, salah satunya dukungan pengurangan emisi dan peningkatan kualitas udara Jakarta

     

    Suswono, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian di era Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan, upaya peningkatan kualitas udara dan pengurangan emisi dilakukan dengan sejumlah program.

     

    Program itu yakni melalui penambahan ruang terbuka hijau, target menanam tiga juta pohon, pembangunan “vertical garden” (dinding), serta promosi “urban farming” (pertanian perkotaan).

     

     

    RIDO juga berkomitmen pada peningkatan sistem sensor kualitas udara secara waktu nyata (real-time) untuk pengambilan kebijakan yang terukur.

     

    Dia juga mengatakan, ingin melakukan reformasi sistem pengelolaan sampah melalui sjumlah program untuk mengatasi krisis sampah yang terjadi di Jakarta.

     

    “Kami berkomitmen memperbaiki sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dengan memperkuat bank sampah, insentif ekonomi sirkular dan memperkenalkan kurikulum ‘zero waste’ (bebas sampah) untuk pelajar dari tingkat SD hingga SMA,” katanya.

     

    Terkait mitigasi kemacetan serta moda transportasi, lanjut dia, pihaknya berencana memperluas jaringan transportasi publik dan memfasilitasi sistem transportasi pintar yang mengintegrasikan moda transportasi di dalam dan sekitar Jakarta.

     

     

    Sementara, untuk pengentasan kawasan kumuh, kata Suswono, Jakarta akan ditata ulang dengan model bernama “Kampung Keren Jakarta” yang mengubah kawasan kumuh menjadi “urban village” berinfrastruktur lengkap.

     

    “Program ini termasuk membangun hunian vertikal di atas lahan milik pemerintah serta penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan akses jalan,” ujarnya.

    Atasi banjir 

    Sementara itu, Ridwan Kamil menuturkan pihaknya memiliki strategi untuk mengatasi permasalahan banjir dan genangan di Jakarta.

     

    “Kami mendukung program normalisasi dan naturalisasi sungai, pembangunan danau retensi, serta proyek tanggul laut (Giant Sea Wall) untuk melindungi kawasan pesisir Jakarta,” kata Ridwan Kamil, saat berkampanye di kawasan Koja, Jakarta Utara.

     

     

    “Teori banjir semua sama, tinggal eksekusinya. Di selatan (Jakarta) itu diperbanyak parkir air kalau hujandari Bogor, bendungan sudah dibangun oleh Pak Jokowi dan saya gubernur (Jabar) dulu, kita akan belanja (permasalahan) di sana lebih banyak, sehingga air ditahan dulu,” kata dia.

     

    Sementara, untuk Jakarta di kawasan tengah atau pusat nantinya akan diperbanyak sumur resapan, biopori plus naturalisasi.

     

    Nanti di bagian utara, akan dicanangkan pembangunan “giant sea wall” yang sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto.

     

    Dia pun optimistis dengan tiga jurus yang diterapkan di Selatan, Pusat dan Utara maka banjir di Jakarta bisa dikondisikan.

     

    “Tiga (jurus) tadi harusnya dalam lima tahun, kita cicil kerjakan mudah-mudahan banjir akan berkurang,” katanya.

    Baca juga: Pemprov DKI berkomitmen sukseskan Pilkada 2024

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta, yang digelar 27 November 2024.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Delapan pompa stationer di Jakarta Utara rusak

    Delapan pompa stationer di Jakarta Utara rusak

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak delapan unit pompa stationer atau rumah pompa di Jakarta Utara rusak dan saat ini masih dalam masa perbaikan agar berfungsi optimal saat diperlukan saat musim hujan.

    “Jadi, total ada delapan pompa stationer yang masih dalam perbaikan. Ini agar berfungsi kembali untuk mencegah banjir saat hujan,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan data hingga 12 November 2024, delapan pompa yang saat ini diperbaiki adalah Pompa Sunter Utara nomor satu, nomor tiga dan nomor empat.

    Kemudian, pompa Pluit Barat nomor tiga, pompa Cilincing nomor satu, pompa Muara Angke nomor tiga, pompa Kapuk Satu nomor dua dan pompa Kapuk Tiga nomor tiga.

    “Mudah-mudahan dalam waktu dekat pompa ini dapat berfungsi kembali dan dapat beroperasi saat terjadi hujan deras dan mencegah terjadinya banjir,” kata dia.

    Baca juga: BPBD DKI pasang EWS di 20 kelurahan Jaksel untuk mitigasi bencana

    Ia mengatakan total pompa air di Jakarta Utara sebanyak 214 unit yang terdiri dari 166 pompa stationer dan 48 unit pompa portabel.  

    “Kami sudah lakukan antisipasi dengan melakukan pengecekan dan meminta Suku Dinas Sumber Daya Air untuk memastikan semua rumah pompa berfungsi,” katanya.

    Ia mengatakan menjelang masuknya musim hujan merupakan waktu sangat tepat untuk pemeriksaan pompa air dan jika ada yang rusak langsung diganti sehingga mesin ini dapat berfungsi dengan baik saat hujan deras.

    Dia juga meminta sejumlah pompa bergerak (mobile) juga dilakukan pemeriksaan agar dapat beroperasi secara optimal.

    “Setiap ada genangan air maka pompa portabel, saya minta segera diarahkan ke lokasi,” katanya.

    Baca juga: Empat RT di Jaksel tergenang pada Senin sore

    Ia mengatakan ada sejumlah titik rawan banjir di Jakarta Utara seperti kawasan Kelapa Gading, pesisir pantai seperti di Penjaringan, Muara Baru, Sunda Kelapa, Cilincing dan lainnya.

    Kondisi banjir di pesisir pantai biasanya diperparah dengan air rob sehingga menyebabkan banjir parah.

    “Ini yang coba kami antisipasi bersama dan menurunkan satgas di Suku Dinas SDA melakukan pengerukan kali yang ada,” kata dia.

    Titik banjir
    Ia juga meminta Sudin SDA untuk mengerahkan petugas untuk melakukan pengerukan saluran air sebelum musim hujan.

    Menurut dia, satuan tugas saat ini harus bekerja setiap harinya untuk mengeruk saluran air baik kali berukuran kecil maupun kali ukuran besar.

    Baca juga: Pemprov DKI Jakarta siaga banjir

    Ia mengatakan dulu saat bertugas di Dinas Sumber Daya Air, kerap membuat program grebek lumpur setiap harinya.

    “Petugas kami turun setiap hari mengeruk saluran air dan ini memang tugas rutin agar saluran air menjadi lebih baik dan mampu menampung air lebih besar,” kata dia.

    Ia menilai dengan rutin dilakukan pengerukan maka daya tampung air menjadi lebih besar, tapi jika intensitas hujan sangat tinggi tentu potensi banjir tetap ada.

    “Kami sudah lakukan pemetaan dan mengetahui titik yang rawan sehingga menyiapkan pompa portabel saat hujan terjadi,” kata dia.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI telah memasang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) berbasis digital  di 90 lokasi rawan banjir sepanjang 2024.

    Baca juga: Waspadai diare dan leptospirosis saat banjir
     
    Sembilan puluh titik itu tersebar di 69 kelurahan DKI Jakarta yakni tiga titik di tiga kelurahan (Jakarta Pusat), 13 titik di 12 kelurahan (Jakarta Utara), 15 titik di 11 kelurahan (Jakarta Barat), 29 titik di 19 kelurahan (Jakarta Selatan) dan 30 titik di 24 kelurahan (Jakarta Timur).
     

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • IAS: Harusnya Danny Jelaskan Kerja Apa 10 Tahun Tangani Banjir

    IAS: Harusnya Danny Jelaskan Kerja Apa 10 Tahun Tangani Banjir

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota Makassar 2 periode, 2004–2009 dan 2009–2014, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) buka suara perihal pernyataan Calon Gubernur Sulawesi Selatan 2024 sekaligus Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang terkesan menyalahkan para wali kota pendahulunya yang salah menerapkan tata ruang.

    Danny Pomanto, sapaan akrabnya menyebut banjir yang selalu terjadi di Kota Makassar saat musim hujan selama 10 tahun dirinya menjabat wali kota, bukan merupakan bencana hidrometeorologi.

    “Itu bukan bencana hidrometeorologi, tapi itu kesalahan tata ruang yang diterapkan oleh para pendahulu saya,” kata Cagub 01 Danny Pomanto, saat menjawab pertanyaan Cagub 02, Andi Sudirman, pada Debat Terbuka Kedua Pilkada Sulsel, di Hotel Claro, Minggu (10/11/2024).

    Pernyataan Danny itu dilontarkan menjawab pertanyaan Cagub 02 Andi Sudirman, bagaimana mengatasi banjir di wilayah perkotaan, utamanya Kota Makassar.

    Menurut Danny, saat awal menjabat dia terkejut karena ada areal yang seharusnya dipergunakan untuk menampung air menjadi lokasi perumahan.

    “Makanya pada awal menjabat saya kampanye: jangan beli rumah di tempat air menetap. Makanya banjir di Makassar ini bukan bencana hidrometeorologi karena justru orang datangi tempat air,” kata Danny.

    IAS mengatakan, 10 tahun lalu, saat baru terpilih, Danny Pomanto ditemani IAS pergi meninjau titik-titik banjir di Makassar.

    Artinya, tegas IAS, sejak 10 tahun lalu, Danny paham dua hal, pertama di mana titik-titik banjirnya, dan kedua kepastian bahwa setiap tahun banjir akan berpotensi terjadi.

  • Gibran Bakal Laporkan Hasil Rapat Penanganan Bencana Erupsi Lewotobi Laki-Laki ke Prabowo

    Gibran Bakal Laporkan Hasil Rapat Penanganan Bencana Erupsi Lewotobi Laki-Laki ke Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming memastikan bahwa hasil rapat koordinasi penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki bakal segera disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Wapres asal Surakarta itu pun meminta, seluruh upaya maksimal dikerahkan untuk keselamatan warga dan hasil berkala akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Hal ini dia sampaikan saat memimpin rapat koordinasi di Kantor BNPB untuk membahas penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kantor BNPB, Selasa (12/11/2024).

    “Untuk selanjutnya, hasil rapat akan kita laporkan ke Pak Prabowo,” ujarnya dalam forum tersebut.

    Orang nomor dua di Indonesia itu juga meminta agar jajaran menteri dan kepala badan terkait dapat berfokus pada langkah-langkah cepat untuk memastikan masyarakat terdampak merasakan kehadiran pemerintah dalam masa kedaruratan ini. 

    Misalnya, harus dibedakan tempat pengungsian antara yang umum, lansia, Ibu hamil, Ibu menyusui dan anak-anak. Harapannya, pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasar dilakukan dengan tepat sasaran.

    Termasuk, menghadirkan pelayanan dasar seperti makan, minum, air bersih dan juga bilik mandi, cuci, kakus (MCK) untuk terus dilengkapi.

    Dalam arahannya, Wapres Ke-14 RI itu menekankan pentingnya perencanaan yang matang, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Diantaranya stok logistik, masalah kesehatan yang timbul dari erupsi, penanganan khusus untuk balita, ibu hamil dan menyusui, lansia, serta antisipasi terhadap potensi terjadinya banjir lahar.

    Pada kesempatan ini Wapres juga menekankan pentingnya kesamaan data antarpemangku kepentingan agar penanganan bencana dapat tepat sasaran.

    Dengan dukungan penuh dari pemerintah, TNI, Polri, dan seluruh kementerian terkait, Wapres berharap seluruh langkah penanganan ini dapat terlaksana secara efektif dan masyarakat terdampak dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.

    “Kami ingin pemerintah hadir di saat-saat darurat seperti ini,” pungkas Gibran.

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 9 Km

    Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 9 Km

    Jakarta

    Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus siang ini. Ketinggian kolom abu saat gunung berstatus level IV Awas ini setinggi 9000 meter (9 km).

    “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Yohanes Kolli Sorywutun, dalam keterangan resminya, dilansir detikBali, Selasa (12/11/2024).

    Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus pada pukul 13.59 Wita. Masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung atau wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral 9 kilometer pada arah barat daya-barat laut.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” terangnya.

    Yohanes berharap masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung. Banjir lahar ini berpotensi terjadi jika turun hujan dengan intensitas tinggi.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki agar memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanis pada sistem pernafasan,” tandasnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (yld/idh)

  • Diguyur Hujan, 2 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir Setinggi 80 Cm Megapolitan 11 November 2024

    Diguyur Hujan, 2 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir Setinggi 80 Cm

    Megapolitan

    11 November 2024

  • Musim Hujan Sawah Kerap Banjir, Petani “Food Estate” Kalteng Dibayangi Gagal Panen
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 November 2024

    Musim Hujan Sawah Kerap Banjir, Petani “Food Estate” Kalteng Dibayangi Gagal Panen Regional 12 November 2024

    Musim Hujan Sawah Kerap Banjir, Petani “Food Estate” Kalteng Dibayangi Gagal Panen
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Petani “Food Estate” di
    Kalimantan Tengah
    (Kalteng) hampir selalu dibayang-bayangi oleh potensi gagal panen saat musim hujan tiba.
    Itu karena air di petak-petak sawah para petani terus meninggi seiring dengan meningkatnya curah hujan.
    Penanaman pun tak bisa dilakukan. Masalah ini lantas menyebabkan hasil panen tidak bisa diharapkan.
    Petani dari Desa Pilang dan Desa Tajepan, dua lokasi “Food Estate” di Kalteng, membutuhkan solusi konkret dari pemerintah, terutama dalam memperbaiki sistem pengairan sawah. 
    Sehingga saat musim hujan tiba, tidak menimbulkan kekhawatiran gagal panen di kalangan petani sawah di Kalteng.
    Ketua Kelompok Tani Sei Hanau di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau Ardiyanto mengatakan, pipa yang dipasang lewat Program Optimalisasi Lahan (Oplah) untuk pengairan sawah, belum berfungsi maksimal.
    “Ada kegiatan oplah, yang mana tanggul-tanggul sawah ditinggikan. Sebagian dipasang pipa untuk keluar masuknya air dari dan ke petak-petak sawah, tapi pada musim hujan begini kayaknya pipa itu tidak maksimal, air masih menggenangi petak sawah,” ungkap Ardiyanto kepada
    Kompas.com
    saat dihubungi via telepon, Selasa (12/11/2024).
    Tingginya air menyebabkan petak sawah tidak memungkinkan untuk ditanami padi. Petani hanya bisa menanam di lahan-lahan yang berada pada dataran tinggi.
    Meski sudah memasuki musim tanam, untuk sementara ini, pihaknya masih belum bisa menanam padi.

    “Curah hujan yang tinggi sejak awal bulan ini membuat air menggenangi sawah kami, sehingga membuat kami tidak bisa menanam, tapi tidak tahu nanti bulan seterusnya seperti apa, kalau memungkinkan kami tetap menanam,” imbuh dia.
    Tak hanya akibat curah hujan, genangan air di petak sawah mereka juga terjadi akibat banjir yang merupakan air kiriman dari daerah hulu sungai.
    Mayoritas petani di Desa Pilang saat ini, lanjut Ardiyanto, tidak bisa menanam padi lantaran sawahnya digenangi air.
    “Hampir semua petani, cuman mereka yang bisa menanam kebetulan berada di dataran tinggi,” ucapnya. Padahal, jadwal tanam mereka berada di bulan Oktober.
    “Karena masalah banjir, harus menunda masa tanam, rencana awalnya Oktober, tapi mungkin menanam di November ini,” imbuh dia.
    Musim hujan yang menyebabkan petak sawah banjir sangat berdampak besar bagi kegagalan panen petani di desa setempat.
    Belajar dari pengalaman tahun lalu, seiring dengan tingginya curah hujan dan belum maksimalnya sistem pengairan sawah, para petani bahkan tidak bisa panen.
    “Tidak bisa panen di tahun 2023 karena sawah airnya tinggi, sudah terulang tiga kali begitu, ada yang sebagian sudah panen tapi tidak maksimal karena operasional lebih besar ketimbang keuntungan yang didapat,” ungkapnya.
    Pihaknya berharap agar sistem pengairan pada sawah-sawah di desa setempat diperbaiki. Mereka membutuhkan orang-orang pemerintahan yang mengerti masalah tersebut.
    “Masalah terbesar kami air itu saja sebenarnya, pastinya membuat khawatir setiap musim hujan tiba,” tambahnya.
    Halani, petani di Desa Tajepan, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, juga mengeluhkan masalah serupa. Seiring dengan masuknya Kalteng ke musim hujan pada November ini, sawah yang pihaknya kelola pun kerap tergenang air dengan volume tinggi.
    “Setiap tahun air dalam tidak bisa diatur, kalau dalam, pipa pembuangan air tidak berfungsi, jadi tidak bisa ditanam, saat ini airnya sedalam lutut,” ujar Ketua Kelompok Tani Karya Sejahtera II ini, Selasa (12/11/2024).
    Padahal, air di petak sawah idealnya setinggi 20 sentimeter atau satu jengkal tangan untuk bisa menanam padi di atasnya.
    Halani menggarap lahan pertanian seluas 3 hektare. Deretan lahan pertanian yang dia garap termasuk dalam food estate.
    “Sebagian petani yang lahan berada di dataran tinggi tetap bisa menanam, tapi yang rendah tidak bisa, kalau di lokasi kami banyak yang terendam, akhirnya tidak bisa menanam karena airnya dalam, kalau ada surut, bisa kami tanam.”
    Jika musim hujan terjadi berkepanjangan, maka mereka terpaksa harus mengalami gagal panen. Sebab, ketika telah menyemai bibit, namun air yang ada di petak sawah tetap tinggi, mereka harus mengulang menyemai bibit kembali.
    “Kalau dari perhitungan kami seharusnya mendapat untung paling tidak separuh, tapi ini pas-pasan, bahkan malah bisa rugi,” imbuh dia, menjawab kerugian yang dialami petani saat sawah tergenang air bervolume tinggi.
    Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, Sunarti, saat dikonfirmasi, masih belum memberikan respons sampai berita ini diturunkan.
    Namun, saat dikonfirmasi sebelumnya, Sunarti menjelaskan bahwa dalam program ketahanan pangan “Food Estate” yang berganti nama menjadi Optimasi Lahan (Oplah), mereka menargetkan untuk memaksimalkan sistem irigasi persawahan.
    “Proyek oplah ini salah satunya untuk menangani saluran irigasi supaya mendukung produksi pertanian,” ujar Sunarti ketika dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (15/10/2024).
    Pihaknya menargetkan akan membangun 51 ribu saluran irigasi di setiap lahan pertanian pada wilayah-wilayah yang menjalankan proyek oplah. Dari 51 ribu target yang ditetapkan itu, lanjut Sunarti, sudah kurang lebih terdapat 45 ribu yang sudah terbangun.
    “Itu kami bangun di 10 kabupaten, beberapa di antaranya Palangka Raya, Lamandau, Sukamara, semuanya ada,” tutur Sunarti.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.