Topik: Banjir

  • Banjir Rendam 2 Kecamatan di Madiun Pasca Diguyur Hujan Deras, Sampah Bambu Sumbat Sungai

    Banjir Rendam 2 Kecamatan di Madiun Pasca Diguyur Hujan Deras, Sampah Bambu Sumbat Sungai

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MADIUN – BPBD Kabupaten Madiun menyebutkan, sebanyak 2 kecamatan terkena dampak banjir, yang berasal dari hujan intensitas tinggi pada Minggu (17/11/2024).

    Kalaksa BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis mengatakan, wilayah tersebut yakni Kecamatan Wungu, dan Kecamatan Madiun.

    Untuk Kecamatan Wungu meliputi Dusun Gedangan, Desa Mojorayung, Perumahan Puri Kelapa Gading 2, Perumahan Wijaya Kusuma, Perum Puri Sasti 2 Pilangrejo, hingga beberapa jalan seperti Jalan Cempaka, Jalan Raya Dungus, dan Jalan Raya Mojorayung.

    “Luapan sungai menggenangi beberapa rumah, hingga Jembatan Mojopurno mengalami penurunan,” ujar Boby, Senin (18/11/2024).

    Sementara di Kecamatan Madiun, lanjut Boby, tepatnya di Dusun Jetak, Desa Dempelan, sampah bambrongan bambu menutupi sungai sampai mengakibatkan luapan air menggenangi rumah.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi sejak pukul 17.00 WIB hingga jam 23.00 WIB,” imbuhnya.

    “Ketinggian banjir di pinggir jalan 10 sampai 30 cm, masuk ke pemukiman warga hingga 70 centimeter. Air dilaporkan mulai surut sekira pukul 02.35 WIB,” tuntas Boby.

  • Banjir Melanda Kota Madiun, Genangi Puluhan Rumah Warga dan Jalan Penghubung Daerah

    Banjir Melanda Kota Madiun, Genangi Puluhan Rumah Warga dan Jalan Penghubung Daerah

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MADIUN – Puluhan warga di Jalan Pilang Muda, Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, mengeluarkan air yang merendam sejumlah perabotan rumah tangga, Senin pagi (18/11/2024).

    Selain di Jalan Pilang Muda, banjir juga menggenangi kawasan pemukiman warga di Jalan Tawang Sakti, Kecamatan Kartoharjo.

    Seorang Warga Jalan Pilang Muda Yati (60) menuturkan, hujan deras mengguyur pada Minggu (17/11/2024), sekitar pukul 18.30 WIB.

    “Air masuk rumah jam 9 malam. Tinggi air pinggang orang dewasa,” ujar Yati.

    Menurutnya, banyak rumah yang kebanjiran dengan ketinggian berbeda beda. Mulai setinggi mata kaki, sampai dengan lutut orang dewasa.

    “Semua rumah di sekitar sini sama sama kemasukan air. Sampai sekarang kami kerja bakti,” ucapnya.

    Banjir yang terjadi di Jalan Pilang Muda, ternyata membuat jalan penghubung kabupaten kota, jadi terputus.

    Sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil, nekat melintasi wilayah tersebut. Namun nahas, tak sedikit pengendara sepeda motor yang mogok. Sehingga mereka memilih untuk menepikan kendaraan ke jalan yang kering.

    Salah Satu Pengendara Sepeda Motor Herianto (45), mengatakan, jalan ini sering dilewati, walaupun dekat dengan Jembatan Kali Piring, dan sering terjadi banjir.

    “Saya lihat aliran air tersendat karena tumpukan sampah bambu,jadi titik awal banjirnya disini,” ujar pria asal Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun tersebut.

    “Nekat saya lintasi akhirnya kendaraan mogok. Posisi saya perjalanan berangkat kerja ke Kota Madiun. Kalau ambil jalan alternatif jaraknya jauh, lewat sini lebih dekat,” tuntasnya.

  • DKI telah bangun sumur resapan di 29 ribu titik guna kurangi genangan

    DKI telah bangun sumur resapan di 29 ribu titik guna kurangi genangan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun sumur resapan di sebanyak 29.845 titik untuk periode 2019-2023 yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten administrasi guna mengurangi genangan atau banjir khususnya saat hujan turun.

    “Total sumur resapan Dinas Sumber Daya Air periode 2019-2023 adalah sebanyak 29.845 titik. Adapun untuk tahun 2024 ini masih dilakukan pendataan,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Dia merinci jumlah titik sumur pada tahun 2019 sebanyak 1.316 titik di lima kota administrasi Jakarta. Kemudian bertambah 1.658 titik pada tahun 2020 di lima kota ditambah kabupaten Kepulauan Seribu.

    Pada tahun 2021, jumlahnya bertambah 26.349 titik yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten administrasi. Lalu pada tahun 2022 bertambah 382 titik dan pada 2023 bertambah 140 titik.

    Hendri menuturkan tujuan pembangunan sumur resapan pada prinsipnya sebagai upaya pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air dengan menyerapkan air ke dalam tanah.

    “Dalam hal mengurangi genangan, sumur resapan diharapkan dapat mengurangi limpasan air ke saluran kota,” tutur dia.

    Selain sumur resapan, masih ada upaya-upaya lain yang dilakukan Dinas SDA dalam hal penanggulangan genangan antara lain dengan pembangunan maupun optimalisasi sistem drainase serta pembangunan tampungan air berupa waduk dan atau embung.

    Pada tahun 2024, kata Hendri, terdapat delapan waduk atau embung yang dibangun dengan rincian enam waduk atau embung merupakan pembangunan lanjutan dan enam waduk/embung baru.

    Di sisi lain, Dinas SDA pun rutin melakukan pengerukan di kali, waduk dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur di lima wilayah kota administrasi.

    “Hal itu dilakukan agar kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air sehingga dapat meminimalkan genangan saat musim hujan,” ujar Hendri.

    Berdasarkan data hingga 1 November 2024, progres pengerukan di lima kota administrasi mencapai 874.886 meter kubik (m3). Jumlah itu sama dengan 94,1 persen dari target volume pengerukan yang sebanyak 929.932 m3.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • RK, Pramono, Dharma Saling Serang di Debat Pamungkas Pilkada Jakarta 2024

    RK, Pramono, Dharma Saling Serang di Debat Pamungkas Pilkada Jakarta 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta telah selesai menggelar debat terakhir pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Minggu malam (17/11/2024).

    Gelaran debat pamungkas antara calon Gubernur Jakarta, yaitu Ridwan Kamil, Pramono Anung, dan Dharma Pongrekun berlangsung panas. 

    Sebagaimana diketahui, terdapat tiga pasanga. calon dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024.

    Sesuai nomor urut, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur terdiri dari Ridwan Kamil (RK) – Suswono (RIDO), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Tema debat ketiga ini mengangkat tema mengenai lingkungan perkotaan dan perubahan iklim. Selain mereka memaparkan visi-misi, tampak beberapa momen para pasangan calon menyerang kandidat lainnya. 

    Salah satu contohnya saat Pramono menyerang soal pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara yang diungkapkan oleh RK. Mantan Sekretaris Kabinet tersebut mengungkit soal imajinasi lagi. 

    “Pasangan nomor urut satu menyampaikan bahwa akan memindahkan balai kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara. Untuk itu apakah perlu dipindahkan. Apakah ini juga bagian dari imajinasi yang dihadirkan pasangan nomor [urut] satu?” Ujar Pramono, Minggu (17/11/2024).

    Menanggapi serangan tersebut, RK kemudian menuturkan bahwa proyek IKN sendiri datangnya dari imajinasi.

    “Kalau tadi ada yang tertawa urusan imajinasi, lah, IKN itu datang dari imajinasi. Oleh sebuah keputusan mahal, keputusan politik ,pindah ke sana, menjadi IKN hari ini, kebetulan saya kurator di sana,” ujar RK, yang menjelaskan mengapa Jakarta Utara menjadi lokasi yang dipilih. 

    Kemudian, RK memberikan serangan pada Pramono soal mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur paling banyak lakukan penggusuran.

    Hal ini diungkapkan olehnya kala menjelaskan soal densifikasi, yakni sebuah upaya yang menurutnya dapat dilakukan agar penggusuran tak lagi terjadi.  

    RK kemudian menyinggung data dari CNN pada April 2016, yang mencatat bahwa Ahok melakukan 113 kasus penggusuran selama masa jabatannya. Ia juga memaparkan pendapat JJ Rizal.

    “Menurut JJ Rizal, Pak Ahok adalah gubernur paling brutal soal penggusuran. Partainya itu partai Mas Pram dan Bang Doel,” tutur RK. 

    Menanggapi hal tersebut, Pramono menuturkan bahwa ia tidak ingin menjawab. Namun, ia mengaku akan melakukan pendekatan yang berbeda. 

    “Bagi saya, saya tidak mau menjawab itu, tetapi saya berkomitmen, di dalam membangun Jakarta, Saya lebih memanusiakan orang-orang yang memang perlu mendapatkan pertolongan,” terangnya, yang kemudian berjanji bahwa ia tidak akan melakukan penggusuran melainkan pemberdayaan. 

    Banjir Rezeki dari Tuhan

    Kemudian, Dharma juga sempat menanggapi pertanyaan dari RK soal efektivitas Bendungan Sukamahi dan Ciawi dalam mengurangi banjir di Jakarta.

    Menanggapi hal ini, pasangan Dharma-Kun tersebut menjawab bahwa efektivitas kedua bendungan belum dirasakan sepenuhnya karena pengelolaan belum optimal. 

    “Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi baru kemarin diresmikan. Sehingga dampaknya belum bisa kita rasakan karena pengelolaannya belum prudent, belum sesuai dengan peruntukannya. Kalau manajemennya baik, seharusnya warga Jakarta bisa menerima air minum tanpa harus membeli galon lagi,” terangnya. 

    Adapun, Dharma juga mendorong masyarakat agar melihat banjir sebagai rezeki dari Tuhan. 

    “Banjir tidak perlu dianggap sebagai musibah, tetapi sebagai rezeki dari Tuhan. Dengan mengubah sudut pandang ini, kita bisa memanfaatkan banjir untuk kebaikan warga Jakarta,” ucapnya dalam forum itu.

    Di sisi lain, menurutnya, selama ini Jakarta juga tak pernah mengalami permasalahan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), tetapi kendala utama adalah korupsi yang berada di dalam sistem tersebut.

    Dia menilai, jika korupsi dihilangkan, maka warga Jakarta tidak perlu membeli galon. Penyebabnya, PDAM sebenarnya mampu menyediakan air bersih dengan teknologi yang sudah ada.

    “Persoalannya adalah apakah ada goodwill dan kemauan politik untuk merealisasikannya,” pungkas Dharma.

  • Tiga cagub Jakarta beri solusi pipanisasi untuk akses air bersih warga

    Tiga cagub Jakarta beri solusi pipanisasi untuk akses air bersih warga

    Arsip foto – Warga membawa ember berisi air bersih di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (13/11/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj/aa.

    Tiga cagub Jakarta beri solusi pipanisasi untuk akses air bersih warga
    Dalam Negeri   
    Widodo   
    Senin, 18 November 2024 – 00:51 WIB

    Elshinta.com – Ketiga calon gubernur DKI Jakarta 2024 memberi solusi jaringan pipanisasi dari waduk dan sungai agar warga bisa mengakses air bersih meskipun mereka tidak memiliki hak atas tanah dan air tanah.

    Dalam debat terakhir Pilkada DKI Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu, calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil mengatakan bahwa program pipanisasi air minum merupakan visi-misi gubernur sebelumnya, yakni Anies Baswedan agar cakupan air bersih Jakarta menuju 100 persen.

    “Sebenarnya itu visi-misi dari gubernur dahulu, tinggal kita hormati, kita jaga, kita urus (agar tahun) 2029-2030, Insya Allah cakupan 100 persen,” kata Ridwan.

    Ridwan mengatakan bahwa berdasarkan perhitungan dari mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, waduk Jatiluhur cukup untuk memenuhi kebutuhan air minum warga Jakarta. Karena itu, pipanisasi harus segera terbangun.

    Namun di sisi lain, Ridwan menyoroti bahwa selama pipa belum terbangun, masyarakat masih harus membeli air dari jeriken yang harganya bisa dua kali lipat dari harga air melalui pipa PAM Jaya.

    Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berkomitmen untuk mensubsidi air jerigen dengan membayar selisih antara air jerigen yang dibayar masyarakat dengan tarif air dari PAM Jaya.

    Sedangkan calon gubernur (cagub) nomor urut 2 Dharma Pongrekun berkomitmen untuk menormalisasi 13 sungai di Jakarta, sampai air dari sungai tersebut layak untuk dikonsumsi.

    Kemudian, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana juga akan mempersiapkan kolam pipi monyet sebagai waduk kering untuk menampung hujan, hingga banjir kiriman sehingga air tampungan tersebut bisa dihubungkan dengan jaringan pipanisasi PAM Jaya.

    “Saat-saat debit hujan turun, kami sudah persiapkan juga kolam pipi monyet di RPTRA atau di taman-taman kota maupun lapangan tenis, lapangan basket. Di situ ada namanya ‘hidden dam’ yang dapat menampung air hujan,” kata Dharma.

    Dharma menilai dengan kolam pipi monyet yang menampung air tawar itu, warga Jakarta tidak perlu khawatir mengakses air bersih karena larangan penggunaan air tanah jika warga tidak memiliki kepemilikan tanah.

    Adapun calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung mencatat bahwa cakupan air bersih di Jakarta saat ini hanya mencapai 44 persen sehingga program pipanisasi menjadi sangat penting melalui dua Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Waduk Jatiluhur dan Krayan.

    “Kalau itu bisa dilakukan, saya meyakini bahwa untuk kebutuhan masyarakat yang selama ini belum memperoleh seperti yang saya sampaikan di dalam visi-visi tadi mudah-mudahan di tahun 2029 semua masyarakat Jakarta 100 persen sudah bisa menerima air di mana pun mereka berada,” kata Pramono.

    Pasangan Pramono-Rano juga berkomitmen untuk mengajak masyarakat menghemat konsumsi air, terutama di pusat perbelanjaan maupun kantor perusahaan besar yang mengambil air tanah secara langsung.

    Pramono menilai harus ada pembatasan konsumsi air di sektor tersebut agar pada 2029, seluruh warga Jakarta dapat mengakses air bersih.

    Sumber : Antara

  • Menguras Air Mata, ini Review Penonton Film “Bila Esok Ibu Tiada” yang Sedang Tayang di CGV MIM Bandung

    Menguras Air Mata, ini Review Penonton Film “Bila Esok Ibu Tiada” yang Sedang Tayang di CGV MIM Bandung

    JABAR ESKPRES – Film “Bila Esok Ibu Tiada” yang saat ini sedang tayang di Bioskop-bioskop tanah air, salah satu CGV MIM Bandung, tengah viral dan selalu kebanjiran penonton.

    4 hari penayangan setelah rilis 14 November 2024, semua studio yang menayangkan film ini selalu penuh. Kebanyakan penonton dari rombongan ibu-ibu, mahasiswa juga keluarga.

    Banyak penonton yang keluar dari studio dengan mata sembab dan wajah masih memerah, mereka mengaku banyak menangis saat menyaksikan film yang menguras air mata ini.

    Baca juga : Bakal Jadi Film Pembuka di Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2024, My Annoying Brother Indonesia Langsung Jadi Sorotan

    Salah satu penonton bernama Tina Yudiani menyebut film ini sangat berkesan baginya, karena menjadi pengingat betapa pentingnya memperhatikan orang tua yang masih hidup didunia.

    “Sangat penting bagi anak-anak untuk perhatian ke orang tua apalagi jika masih hidup,” sebutnya setelah keluar dari audio 4 CGV MIM Bandung pada Minggu (17/11)

    Pendapat serupa juga disampaikan oleh Purwani dan Rina, yang mengatakan bahwa film ini benar-benar mengangkat realita yang terjadi jaman sekarang, dimana anak-anak yang sudah sibuk dengan dunianya lebih mementingkan karier atau bisnisnya dan tak sempat lagi menyisihkan waktu untuk bersama orang tuanya sendiri.

    Berbeda dengan Susi Sulistiana yang menangis karena merasa teringat akan ibunya yang sudah meninggal.

    “Ceritanya persis dengan mama, yang meninggal setelah jatuh di kamar mandi, mama juga orang yang kuat tidak mau merepotkan anak-anaknya,” ungkapnya yang masih terus-terusan mengelap air matanya dengan tisu.

    Film “Bila Esok Ibu Tiada” yang dibintangi Christine Hakim sebagai ibu bernama Rahmi, harus mengalami saat-saat pahit kehilangan suami, dan harus melanjutkan hidup merawat keempat anaknya, dibintangi Adinia Wirasti, Fedi Nuril, Amanda Manopo, hingga Yasmin Napper.

    Sinopsis Film Bila Esok Ibu Tiada.

    Film berdurasi 1 jam 44 menit ini dimulai dengan penggambaran kehangatan sebuah keluarga yang hilang setelah kematian Kepala Keluarganya Haryo (Slamet Rahardjo), Kepergian Haryo meninggalkan duka yang mendalam bagi Rahmi (Christine Hakim)

    Bersama keempat anaknya, yakni Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), serta Hening (Yasmin Napper), Rahmi kembali memulai hidupnya tanpa suami.

  • BPBD Cimahi Siapkan Mitigasi Potensi Bencana Jelang Pilkada 2024, Rekomendasikan Pemindahan TPS Rawan

    BPBD Cimahi Siapkan Mitigasi Potensi Bencana Jelang Pilkada 2024, Rekomendasikan Pemindahan TPS Rawan

    JABAR EKSPRES – Menjelang Pilkada 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memetakan tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan bencana, khususnya di musim hujan ini.

    Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar meskipun ada potensi bencana.

    “Kami telah menginventarisir TPS yang rawan bencana, seperti rawan genangan air dan banjir. Ada sekitar 18 TPS tersebar di seluruh Cimahi yang masuk kategori rawan,” ujar Kepala BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan saat ditemui Jabar Ekspres di Aula B Pemkot Cimahi, Senin (18/11/24).

    Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada KPU untuk memindahkan TPS yang berpotensi tergenang air.

    BACA JUGA: Kabar Gembira! Kemensos Siap Salurkan Bansos PKH Tahap 4 dan BPNT Usai Pilkada 2024

    Selain itu, BPBD bekerja sama dengan Bawaslu, PPK, dan PPS telah melakukan simulasi mitigasi bencana pada hari pemungutan suara.

    “Kami juga telah mempersiapkan skenario evakuasi dan mitigasi bencana, termasuk untuk pengamanan logistik dan pemilih,” tambahnya.

    Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, mengungkapkan bahwa berdasarkan indeks kerawanan pemilu (IKP) yang dipetakan pemerintah, dari 823 TPS di Kota Cimahi, sebanyak 106 TPS atau 12,88 persen masuk dalam kategori rawan bencana banjir.

    “Kerawanan paling besar ada di wilayah Cimahi Selatan, meskipun Cimahi Tengah dan Cimahi Utara juga memiliki potensi,” jelas Dicky.

    BACA JUGA: Persib Jamu Borneo FC di GBLA, Tribun Utara dan Selatan Ditutup!

    Pemerintah Kota Cimahi telah menetapkan status siaga darurat bencana. BPBD memastikan kesiapan logistik, alat, dan SDM untuk bekerja selama 24 jam guna mengantisipasi risiko bencana, baik saat pemungutan suara maupun setelah penghitungan.

    “Kesiapsiagaan ini termasuk simulasi evakuasi bagi warga yang datang ke TPS jika bencana terjadi,” paparnya.

    Dicky menambahkan, potensi bencana yang diantisipasi meliputi bencana alam, non-alam, dan sosial.

    Bencana alam seperti banjir mendominasi karena curah hujan tinggi, sedangkan bencana sosial berupa potensi konflik horizontal juga menjadi perhatian mengingat kepadatan penduduk Cimahi.

    “Kepadatan ini harus dijaga agar tidak memicu konflik. Mari kita rawat Kota Cimahi bersama-sama,” pesannya.

  • Diguyur Hujan Deras, Beberapa Kelas SDN Mojorayung 3 Madiun Kebanjiran, Aktivitas Belajar Terganggu

    Diguyur Hujan Deras, Beberapa Kelas SDN Mojorayung 3 Madiun Kebanjiran, Aktivitas Belajar Terganggu

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MADIUN – Hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (17/11/2024), mengakibatkan sejumlah kelas di SDN Mojorayung 3, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, terendam air dan lumpur.

    Para guru dan tenaga pengajar, dibantu Tim Damkar Kabupaten Madiun, kerja bakti mengeluarkan rendaman air dan lumpur, dengan cara menyemprotkan air serta alat seadanya, Senin pagi (18/11/2024).

    Kepala Sekolah SDN Mojorayung 3 Heni Darmawati, mengatakan, hampir semua ruang kelas kebanjiran. Rata rata ketinggian air mencapai sekira 20 centimeter.

    “Kami bergotong-royong membersihkan kelas.Buku pelajaran dan peralatan elektronik, termasuk sarana belajar mengajar, juga rusak akibat lumpur,” ujarnya.

    Ia menuturkan, kejadian tersebut berdampak terhadap aktivitas mengajar. Para siswa siswi juga tidak bisa melaksanakan Upacara.

    “Kegiatan jadi terganggu. Semua kelas terus dibersihkan dari lumpur meskipun banyak yang masuk,” tuturnya.

    “Jika masih tidak dimungkinkan untuk belajar, maka terpaksa para siswa siswi diliburkan sementara,” tuntas Heni.

  • Kendala Swasembada Pangan 2028, Sebaran Bendungan Belum Merata – Page 3

    Kendala Swasembada Pangan 2028, Sebaran Bendungan Belum Merata – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/10/2024).Dengan demikian bendungan itu menjadi waduk keempat yang dibangun kabinet pemerintahan Jokowi di provinsi tersebut.  

    Jokowi mengatakan, air merupakan kebutuhan sangat vital dalam kehidupan sehari-hari, utamanya di NTT. Dengan air, masyarakat bisa menanam padi, singkong, jagung, dan makanan pokok lainnya.

    “Kunci kemakmuran di NTT adalah air. Tanpa air jangan membayangkan Provinsi NTT kita ini akan makmur dan sejahtera. Oleh sebab itu, pemerintah dalam 10 tahun ini telah selesai membangun 4 bendungan di NTT, yaitu Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan sekarang Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan,” bebernya.

    Bendungan Temef dibangun selama 7 tahun sejak 2017 hingga 2024. Dengan luas genangan 299 ha, Bendungan Temef bisa menampung air 45 juta m2. 

    “Sehingga bisa mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka. Dengan biaya Rp 2,7 triliun, Bendungan Temef bisa mengairi 4.500 ha sawah, sangat besar sekali,” Jokowi menambahkan. 

    Setelah Bendungan Temef selesai dibangun, airnya akan segera terisi (impounding) dan diperkirakan mencapai 100 persen pada Januari 2025. 

    “Jadi Pak Bupati manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita di Timor Tengah Selatan dan juga masyarakat sekitarnya,” pinta Jokowi. 

    Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia menerangkan, Bendungan Temef memiliki manfaat sumber air baku dengan kapasitas 131 liter per detik. Juga dapat mengaliri irigasi seluas 4.500 ha, mereduksi banjir seluas 3.750 ha, dan meningkatkan indeks pertanaman dari semula 150 persen menjadi 250 persen.

    “Manfaat langsung lainnya adalah pengendalian banjir. Kalau untuk irigasi, sudah ada saluran eksisting yang sudah fungsional, ada irigasi potensial dan pasti akan kita lanjutkan. Kita perlu optimalkan fungsi bendungannya,” ujar Bob. 

     

  • BPBD: 4 Desa di Aceh Barat Banjir Akibat Luapan Sungai

    BPBD: 4 Desa di Aceh Barat Banjir Akibat Luapan Sungai

    Meulaboh, Beritasatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mengerahkan tim ke empat desa di dua kecamatan yang dilanda banjir. Ketinggian air akibat banjir tersebut berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter (cm).

    “Curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap, sehingga banjir terjadi,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat Said Wahyu dilansir Antara, Minggu (17/11/2024) malam.

    Desa yang terdampak banjir meliputi Napai, Pasi Mali, dan Cot Rubek di Kecamatan Woyla Barat, serta Desa Teupin Peuraho di Kecamatan Arongan Lambalek.

    Selain banjir, BPBD juga mencatat insiden rumah rusak di Desa Blang Cot Mameh, Kecamatan Woyla Barat. Sebuah rumah mengalami kerusakan akibat pohon tumbang yang diterpa angin kencang pada Sabtu malam (16/11/2024) sekitar pukul 21.15 WIB.

    “Dalam kejadian tersebut, tujuh warga terdampak karena salah satu bagian rumah mereka rusak tertimpa pohon,” jelas Said Wahyu.

    Ia juga menegaskan tidak ada korban jiwa akibat banjir maupun insiden angin kencang tersebut.

    “Saat ini, Tim Pusdalops BPBD Aceh Barat masih terus melakukan pendataan terhadap dampak banjir dan kerusakan yang diakibatkan oleh hujan deras serta angin kencang,” tutupnya.