Topik: Banjir

  • Ketua KPU Sumut: Bencana banjir pengaruhi partisipasi pemilih pilkada

    Ketua KPU Sumut: Bencana banjir pengaruhi partisipasi pemilih pilkada

    Medan (ANTARA) – Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara Agus Arifin menyebut bencana banjir yang melanda di sejumlah kabupaten/kota pada hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 memengaruhi partisipasi pemilih.

    “Sepertinya, ada penurunan partisipasi pemilih akibat bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah,” ujar Agus Arifin, di Medan, Kamis.

    Pada Pilkada 2024, kata dia, KPU Sumut menargetkan jumlah partisipasi pemilih di wilayah ini di angka 80 persen atau naik 5 persen jika dibandingkan Pemilu 2024.

    Agus menjelaskan bahwa KPU Sumut selama tahapan pilkada telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih sehingga target yang telah ditentukan dapat tercapai.

    Akan tetapi, lanjut dia, bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah pada hari pemungutan Pilkada 2024 mempengaruhi partisipasi pemilih sehingga target yang sebelumnya telah ditetapkan sulit dapat terwujud.

    “Kita belum tahu ya, berapa penurunan partisipasi pemilihnya. Nanti disampaikan,” kata dia.

    Sejumlah wilayah di Kota Medan dan sekitarnya terendam banjir dampak meluap air sejumlah sungai akibat curah hujan tinggi sejak Selasa (26/11) malam hingga hari pemungutan suara Pilkada 2024.

    Agus Arifin sebelumnya mengatakan sebanyak 110 tempat pemungutan suara (TPS) akan melaksanakan pemungutan suara susulan dan akibat bencana alam tersebut itu.

    “Selain 110 TPS yang melaksanakan pemungutan susulan, ada 6 TPS yang melakukan pemungutan suara lanjutan,” kata dia.

    Agus menjelaskan bahwa Kota Medan merupakan wilayah paling banyak yang melaksanakan pemungutan suara susulan dengan total 56 TPS, disusul oleh Kabupaten Deli Serdang sebanyak 30 TPS, Kota Binjai sebanyak 20 TPS serta Kabupaten Asahan dan Nias masing-masing dua TPS.

    “Untuk pemungutan lanjutan, KPU Kota Medan akan melaksanakan di lima TPS dan KPU Kabupaten Deli Serdang hanya 1 TPS,” ujarnya.

    Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sebanyak 110 TPS di Sumut akan gelar pemungutan suara susulan

    Sebanyak 110 TPS di Sumut akan gelar pemungutan suara susulan

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Sebanyak 110 TPS di Sumut akan gelar pemungutan suara susulan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 17:45 WIB

    Elshinta.com – Menyusul terjadinya bencana alam banjir, longsor dan angin kencang di beberapa wilayah di Sumatera Utara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut menyatakan akan mengelar pemilihan suara susulan. 

    Ketua KPU Sumut, Agus Arifin menyampaikan, terdapat 110 TPS yang akan melakukan pemungutan suara ulang susulan di seluruh wilayah Sumatera Utara Utara dan 6 pemungutan suara lanjutan. Proses tersebut seluruhnya akan dilaksanakan akan paling lama 10 hari setelah pemungutan suara Kamis 27 November 2024. 

    “Adapun TPS itu tersebar di wilayah Kota Medan sebanyak 56 TPS, Deli Serdang 30 TPS, Binjai 20 TPS, Asahan 2 TPS dan Nias 2 TPS,” ujar Agus Arifin seraya menyampaikan ada sejumlah kotak suara dan kertas suara rusak dilakukan oknum di wilayah Pulau Nias.

    Menurut Agus Arifin, hingga saat ini belum diketahui identitas pelakunya. “Kejadian tepatnya di Dusun 1 Desa Gajah. Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias dan saat ini masih pendalaman tim di Nias,” ujarnya. 

    Sementara tim pemenangan 01 yang dipimpin Hinca Panjaitan menyampaikan akan mengikuti apa yang disampaikan oleh KPU Sumut.

    “Kami mendahulukan aspek kemanusiaan, saat ini di beberapa lokasi butuh penyelamatan itu lebih penting,” ucap Hinca seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Kamis (28/11).

    Hinca menyampaikan data yang disampaikan KPU sinkron dengan data di Tim pemenangan, yakni sejumlah tempat harus menunda pemilihan karena sikon lapangan.

    Diketahui ebelumnya, Jumlah DPT Sumut pada Pilkada 2024 sebanyak 10.771.496 pemilih, sedang jumlah Tempat Pemungutan Suara(TPS) yang tersebar di 455 kelurahan dan 6.110 desa sebanyak 25.223 TPS.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Akses Penghubung 2 Desa di Kertasari Bandung Ambruk, Warga Bangun Jembatan Sementara Pakai Bambu

    Akses Penghubung 2 Desa di Kertasari Bandung Ambruk, Warga Bangun Jembatan Sementara Pakai Bambu

    JABAR EKSPRES – Jembatan penghubung dua desa yang menjadi akses masyarakat, secara tiba-tiba ambruk ketika sedang diguyur hujan lebat pada Kamis, 28 November 2024.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, ambruknya jembatan merupakan penghubung Desa Tarumajaya dengan Desa Cikembang, di wilayah Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.

    Ketika dikonfirmasi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama ketika dikonfirmasi membenarkan ambruknya jembatan tersebut.

    BACA JUGA: Dukung Asta Cita, FKB Jawa Barat Ajak Masyarakat Lawan Judol Demi Ekonomi Sejahtera

    “Jembatan tersebut roboh pas hari Selasa (26 November 2024) sekitar pukul 3.40 WIB saat hujan lebat,” katanya melalui seluler, Kamis (28/11).

    Beruntung, ketika peristiwa ambruknya jembatan penghubung dua desa tersebut, tak ada warga yang sedang melintas, sehingga tidak memakan korban.

    Uka menerangkan, setelah diketahui akses penghubung ambruk, pihak kepala desa dibantu masyarakat telah bahu-membahu membuat jembatan darurat dari bambu.

    BACA JUGA: Tertutup Momentum Pilkada, Banjir Gedebage Kembali Jadi Sorotan

    “Pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung telah melakukan asesmen,” terangnya.

    Uka mengungkapkan, jembatan di wilayah Kampung Turci, Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari tersebut, tiba-tiba ambruk saat hujan deras mengguyur.

    “Akibat jembatan tersebut ambruk, dampaknya akses Desa Cikembang menuju Desa Tarumaja terputus,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Tips Aman Berkendara di Siang Hari Terhindar dari Dehidrasi

    “Sambil menunggu perbaikan dari pemerintah, jembatan dararut dari bambu sudah dipasang warga. Jembatan darurat hanya dapat digunakan para pejalan kaki,” pungkas Uka. (Bas)

  • Tertutup Momentum Pilkada, Banjir Gedebage Kembali Jadi Sorotan

    Tertutup Momentum Pilkada, Banjir Gedebage Kembali Jadi Sorotan

    JABAR EKSPRES – Gedebage kembali menjadi sorotan pasalnya wilayah yang bertempat di Timur Kota Bandung tersebut kembali dilanda banjir pada Rabu (27/11) kemarin.

    Tak sedikit warga masyarakat yang merasa terganggu imbas banjir besar yang kembali melanda wilayah tersebut. Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah membangun salah satu kolam retensi guna menanggulangi banjir Gedebage. Bahkan nilai kontraknya mencapai Rp6,6 miliar.

    Tak cukup sampai disitu, Pemkot Bandung tengah membangun satu kolam retensi baru dengan biaya yang jauh lebih besar yakni Rp 16.117.215.912 miliar, dan direncanakan rampung pada akhir tahun ini.

    BACA JUGA: Kabar Duka pada Pilkada 2024, Anggota KPPS di Desa Sindanglaya Bandung Meninggal Dunia

    Pengamat Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah, Achmad Muhtar menyebut, efektifitas berbagai inovasi yang dilakukan Pemkot guna menanggulangi banjir di wilayah Gedebage bakal terwujud apabila terdapat sinergitas para pemangku kepentingan.

    Diakuinya, berbagai macam pembangunan baik kolam retensi maupun hal-hal yang diyakini mampu menanggulangi banjir Gedebage akan sia-sia apabila masih lemahnya pengawasan pembangunan di area resapan.

    “Penegakan Perda RTRW kita itu lemah. Pemkot seharusnya mempetakan terkait wilayah mana saja yang menjadi area resapan, jangan asal memberikan izin. DPRD sebagai pengawas eksekutif juga harus melakukan pengawasan ketat, jadi apabila ada pengembang yang ngeyel bisa ditegur,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (28/11).

    BACA JUGA: Tips Aman Berkendara di Siang Hari Terhindar dari Dehidrasi

    Menurutnya, hal ini guna efektifnya penggunaan anggaran yang banyak dialokasikan guna penanggulangan banjir di Kota Bandung.

    “Besaran anggaran itu tergantung efektifitasnya. Misal, ketika kita membangun satu kolam retensi dengan anggaran Rp 1 miliar, dan gak menjawab permasalahan banjir? Harus berapa lagi uang yang dikeluarkan untuk masalah ini. Berarti kan ada yang salah. Ini pentingnya pengawasan,” ucapnya

    Maka dari itu, dirinya meminta agar Pemkot Bandung bisa menggaet organisasi maupun penggiat lingkungan hidup. Hal ini agar pelaksanaan perda RTRW bisa benar-benar dijalankan.

    BACA JUGA: Quick Count LS Vinus: Rudy Susmanto-Jaro Ade Menang Telak 71,99 % Suara di Pilkada Bogor 2024

    “Libatkan organisasi, libatkan juga pegiat lingkungan. Pemkot itu cenderung takut atau mengesampingkan pihak-pihak seperti ini. Padahal keterlibatannya penting agar Perda atau anggaran ini berkesesuaian dengan tujuan yang diinginkan,” pungkasnya. (Dam).

  • 7 Pernyataan KPU RI Usai Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, Sebut Berjalan Sukses – Page 3

    7 Pernyataan KPU RI Usai Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, Sebut Berjalan Sukses – Page 3

    KPU RI menyampaikan, debut Pilkada Serentak 2024 di 545 daerah secara umum berjalan baik. Meski begitu, bukan berarti tidak ada masalah.

    Menurut Komisioner KPU Idham Holik, masalah terjadi ada di beberapa daerah seperti dari penundaan atau pemungutan suara ulang, hingga konflik di tempat pemungutan suara (TPS).

    “Terdapat 110 TPS yang harus menggelar pemungutan suara susulan. Beberapa TPS di antaranya adalah Kabupaten Asahan, Binjai, Deliserdang, Kota Medan, dan Nias,” kata Idham kepada awak media di Jakarta, seperti dikutip Kamis (28/11/2024).

    Idham menambahkan, berdasarkan laporan ada, daerah yang melangsungkan pemungutan suara lanjutan ada 7 TPS. Kemudian, tercatat dua daerah yang melakukan pemungutan suara ulang.

    “Data yang masuk ke kami di Jawa Barat ada dua, satu Kabuaten Karawang dan yang kedua Sukabumi,” jelas Idham.

    Idham menambahkan, pemungutan suara ulang juga terjadi di Kalimantan Barat yakni 1 TPS. Sementara itu, data di daerah lainnya masih dalam proses rekapitulasi.

    Idham mengungkap, adanya masalah di Pilkada 2024 bukan tanpa sebab. Pemungutan suara susulan terjadi karena adanya faktor alam, seperti banjir yang terjadi di Sumatera Utara. Kemudian, terjadinya pemungutan suara ulang dikarenakan adanya pemilih yang menggunakan hak pilih lebih dari satu kali.

    “Selanjutnya, (penyebab) pemungutan suara lanjutan karena ada tahapan yang berhenti,” ucap dia.

    Idham memastikan, setiap masalah di Pilkada 2024 akan diselesaikan segera dalam waktu dekat.

    Idham melaporkan, ada kejadian luar biasa yang menurut dia sangat menonjol. Hal itu terjadi saat proses pemungutan suara di Jambi. Di mana salah satu TPS di sana terjadi kotak suara dibakar oleh saksi.

    “Kami masih mendalaminya karena ada kesalahpahaman di antara saksi dengan KPPS dan saat ini sedang ditangani oleh KPU provinsi Jambi,” Idham menutup.

     

  • Gibran Kunjungi Warga Korban Banjir di Kampung Melayu dan Cawang – Page 3

    Gibran Kunjungi Warga Korban Banjir di Kampung Melayu dan Cawang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung kondisi warga terdampak banjir di Kampung Melayu dan Cawang, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).

    Dikutip dari keterangan tertulis, di titik pertama, Gibran mengunjungi permukiman warga di Jl. Kebon Pala I, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kawasan ini sempat terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter akibat luapan sungai Ciliwung pada Rabu malam (27/11/2024).

    Setelah menyusuri gang-gang permukiman, Gibran tiba di lokasi pengungsian warga, yakni SDN 01 Kebon Pala.

    Selain menyapa warga, di tempat ini Gibran juga membagikan paket bantuan sembako berisi beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya. Tidak hanya itu, kepada anak-anak, ia juga membagikan susu, mainan, dan paket alat tulis.

    Usai peninjauan di Kampung Melayu, Gibran selanjutnya meninjau ke Bidara Cina, Cawang yang juga terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Di lokasi ini, Gibran menyusuri area terdampak banjir dan membagikan sembako.

  • Wapres tinjau warga terdampak banjir di Kampung Melayu dan Cawang

    Wapres tinjau warga terdampak banjir di Kampung Melayu dan Cawang

    Selain menyapa warga, di tempat ini Wapres juga membagikan paket bantuan sembako berisi beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau kondisi warga terdampak banjir di Kampung Melayu dan Cawang, Jakarta Timur, Kamis.

    Dikutip dari rilis Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden, pada titik pertama, Wapres mengunjungi permukiman warga di Jalan Kebon Pala I, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kawasan ini sempat terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter akibat luapan sungai Ciliwung pada Rabu (27/11) malam.

    Setelah menyusuri gang-gang permukiman, Wapres tiba di lokasi pengungsian warga, yakni di SDN 01 Kebon Pala.

    Usai meninjau Kampung Melayu, Gibran selanjutnya beranjak ke Bidara Cina, Cawang yang juga terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.

    Di lokasi ini, Wapres menyusuri area terdampak banjir, berinteraksi langsung dengan warga, dan membagikan bantuan sembako.

    Gibran mengimbau agar pompa-pompa air berfungsi secara optimal dan memastikan aliran sungai serta kebersihan selokan terus terjaga.

    Wapres juga menegaskan langkah penanganan banjir harus dirancang dengan visi jangka panjang, termasuk pentingnya mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Anggaran Terbatas, Giant Sea Wall Era Prabowo Cuma sampai Cirebon

    Anggaran Terbatas, Giant Sea Wall Era Prabowo Cuma sampai Cirebon

    Jakarta

    Pemerintah menyatakan mega proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) akan mendapatkan cap Proyek Strategis Nasional (PSN). Untuk awalannya, pembangunannya akan berfokus dari Jakarta hingga Cirebon.

    Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, dalam rencana besarnya proyek ini akan terbentang di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa, dari Jakarta hingga Jawa Timur.

    “Pantai utara itu tidak cuma juga di Jakarta. Sampai mana? Jawa Tengah, Jawa Timur. Tapi tentu skala prioritas, mana yang paling mendesak? Karena lagi-lagi, keterbatasan anggaran,” kata AHY, dalam sambutannya di acara Economic & Capital Market Outlook 2025, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

    AHY menjelaskan, gagasan pembangunan tanggul laut raksasa ini berangkat dari ancaman banjir rob yang dapat menyebabkan kawasan-kawasan pesisir pantura tenggelam. Hal ini diperparah dengan penurunan permukaan tanah (land subsidence) akibat penggunaan air tanah oleh masyarakat.

    “Kita tidak ingin areanya hilang. Land subsidence di Pantai Utara Jakarta terus menurun permukaan tanah. Ini contoh di Muara Baru setiap tahunnya turun 10 cm. Berarti 10 tahun berapa? Satu meter. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, Tidak ada yang dilakukan, ya tenggelam,” ujarnya.

    Saat ini, di sejumlah titik di kawasan utara Jakarta, pemerintah telah membangun National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul pantai. Namun tingginya hanya mencapai 4,8 meter.

    “Itu diperkirakan (tahan) sampai dengan tahun 2033. Tapi beyond itu, harus lebih tinggi lagi, itulah mengapa kita rancang, kita rencanakan dibangun giant sea wall,” kata dia.

    AHY menambahkan, pihaknya juga akan berupaya mencari solusi agar penggunaan air tanah oleh masyarakat bisa berkurang. Ke depan, pemerintah juga akan mendorong peningkatan akses air bersih lewat proyek sambungan perpipaan air bersih.

    Lebih lanjut, AHY mengatakan, saat ini pembangunan giant sea wall akan difokuskan terlebih dulu di kawasan Jakarta. Paralel dengan itu, pemerintah tengah membuat perencanaan jangka panjangnya.

    Sedangkan terkait dengan strategi dalam pemenuhan anggaran pembangunannya, pemerintah akan membuka opsi adanya dukungan dari pihak swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau yang juga beken disebut Public Private Partnership (PPP).

    “Kita buat perencanaan jangka panjang karena pantura ini kan tidak hanya di Jakarta, tapi sampai Cirebon, Jateng, bahkan Jatim. Tapi kita selalu dihadapkan oleh keterbatasan anggaran, baik APBN maupun sumber lainnya. Nanti kita akan bangun ketertarikan itu dari berbagai potensial investor baik itu dari dalam maupun luar negeri,” ujar AHY, ditemui usai acara.

    (shc/rrd)

  • Belum Menyerah, Arfi – Yena Kawal Suara dan Tunggu Hasil Hitung Resmi KPU

    Belum Menyerah, Arfi – Yena Kawal Suara dan Tunggu Hasil Hitung Resmi KPU

    JABAR EKSPRES – Kubu Arfi Rafnialdi – Yena Iskandar Masoem nampaknya masih belum menyerah usai pemungutan suara. Pihaknya memilih menunggu hasil resmi hitung KPU dari pada hasil quick count yang beredar.

    Bahkan, berdasarkan hasil laporan dari saksi yang dimilikinya, pasangan nomor urut 4 itu bisa unggul di beberapa wilayah. “Dari laporan saksi kami, Arfi-Yena unggul di beberapa wilayah. Kami terus memantau perkembangannya,” terang Ketua Harian Tim Pemenangan Arfi-Yena, Alga Indria.

    Tentunnya pilkada masih belum usai. Sehingga mesin saksi dan beberapa tim masih bekerja untuk mengawal suara.

    BACA JUGA: Takziah ke Rumah Duka Pejuang Pilkada, Jeje Ritchie Ismail Sampaikan Duka Mendalam

    Alga melanjutkan, pihaknya tetap menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU Kota Bandung. Adapun yang mengemuka saat ini merupakan hasil hitung cepat. Dan itu bukan hitung resmi.

    Menurutnya, hasil dari quick count itu masih bisa ada selisih. Sehingga data akurat dari para saksilah yang kini diamankan.

    Alga menambahkan, tim akan mengawal ketat proses penghitungan suara pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Tim Arfi-Yena juga sudah menyiapkan posko pengaduan untuk menampung laporan dari lapangan. “Kami menyiapkan posko aduan, seumpama ada laporan,” jelasnya.

    BACA JUGA: Wilayah Cingised Kota Bandung Terus Dilanda Banjir, Warga: Kaya di Anak Tirikan!

    Laporan itu bisa beragam. Mulai dari praktik dugaan pelanggaran atau kecurangan dari lawan. Ataupun kejanggalan – kejanggalan yang dilakukan pelaksana pemungutan suara.

    Diharapkan para relawan atau masyarakat umum bisa turut melapor jika menemukan kejanggalan itu. Sehingga bisa menjadi bekal untuk perjuangan di tahap selanjutnya.(son)

  • Takziah ke Rumah Duka Pejuang Pilkada, Jeje Ritchie Ismail Sampaikan Duka Mendalam

    Takziah ke Rumah Duka Pejuang Pilkada, Jeje Ritchie Ismail Sampaikan Duka Mendalam

    JABAR EKSPRES – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail menunjukan kepedulian dan simpatinya terhadap keluarga Almarhum Sobari yang mengalami kecelakaan lalu lintas usai mengantarkan kotak suara Pilkada serentak 2024 pada Rabu, 27 November 2024 malam.

    Jeje datang tak sendiri, dia diampingi oleh pasangannya, Asep Ismail, dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bandung Barat, Pipih Supriati ke kediaman rumah duka Sobati di Kampung Laksanamekar RT03, RW 07, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kamis, 28 November 2024.

    Kedatangan pasangan calon (Paslon) BERJAMAAH tersebut diterima oleh keluarga Sobari. Jeje menyampaikan rasa duka yang mendalam dan bela sungkawa kepada keluarga almarhum.

    “Kami atas nama tim BERJAMAAH mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya pak Sobari,” ujar Jeje.

    BACA JUGA: Seorang Pria Tenggelam Saat Menyeberangi Waduk Saguling

    Jeje juga mendoakan agar segala amal ibadah Almarhumah dapat diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang menerima musibah ini dapat tabah dan tegar dalam menjalaninya.

    Ia berjanji, setelah dilantik menjadi Bupati Bandung Barat, akan memprioritaskan kesejahteraan Linmas yang ada di KBB.

    “Insyaallah kedepan akan perhatikan kesejahteraan Linmas yang ada di Bandung Barat,” tandasnya.

    Untuk diketahui, dua anggota Satlinmas Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kecelakaan lalu lintas usai mengantarkan kotak suara Pilkada serentak 2024 pada Rabu (27/11/2024) malam.

    BACA JUGA: Wilayah Cingised Kota Bandung Terus Dilanda Banjir, Warga: Kaya di Anak Tirikan!

    Peristiwa nahas tersebut terjadi saat keduanya mengantarkan kota suara ke Kantor Desa Laksana mekar di Kecamatan Padalarang.

    Kedua korban tersebut yakni Daryanto (53) warga Kampung tipar tengah RT 04 RW 14, mengalami luka ringan. Kini kedua korban tersebut sudah ditangani tim dokter rumah sakit Cibabat.

    Sementara itu, Sobari (73), warga kampung laksanamekar, RT 03/RW05, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, KBB dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius di kepala.

    Camat Padalarang, Agus Achmad Setiawan mengatakan, keduanya mengalami kecelakaan saat hendak menyebrang ke kantor Desa Laksanamekar usai mengantar kotak suaranya.

    BACA JUGA: Akses Jalan Puncak II Bogor Amblas, Pengendara Tak Bisa Melintas