Topik: Banjir

  • Rijanto-Beky Tinjau Lokasi Bencana Banjir Bandang di Blitar

    Rijanto-Beky Tinjau Lokasi Bencana Banjir Bandang di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Blitar Rijanto-Beky meninjau langsung lokasi banjir bandang yang merusak puluhan rumah warga di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Rijanto yang menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) meninjau langsung rumah-rumah warga yang sempat diterjang banjir bandang.

    Selain menyalurkan bantuan, dalam kesempatan tersebut Rijanto juga mengingatkan kembali tentang potensi bencana. Rijanto berharap masyarakat selalu waspada akan bencana hidrometeorologi.

    “Saya sebagai Ketua PMI Kabupaten Blitar saya hadir, PMI selalu di depan, asesmen bersama BPBD, Nanti akan ada data lebih komplit dan manakala nanti masyarakat membutuhkan air bersih maka akan kami salurkan bantuan air bersih,” ucap Rijanto, Ketua PMI Kabupaten Blitar, Senin (2/12/2024).

    Untuk diketahui wilayah Kecamatan Binangun dan Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar baru saja diterjang banjir bandang. Total ada 70 bangunan rumah yang terdampak banjir bandang, bahkan 2 di antaranya hanyut terbawa arus.

    Kondisi itu tentu mendapatkan simpati dari berbagai pihak. Tidak terkecuali bagi Rijanto-Beky yang baru saja mengklaim kemenangan di Pilkada 2024 ini. Rijanto dan Beky Herdihansah ingin melihat langsung kondisi masyarakat terdampak banjir bandang.

    “Itu tentunya kondisi yang sangat memprihatinkan inilah teman-teman semuanya saya dan mas Kaji Beky secara spontan datang, tentunya kondisi ini harus kita atasi bersama-sama saya yakin kalau semua ini cepat turun cepat gotong royong semua akan segera pulih,” tegasnya. [owi/beq]

  • BPBD Jakarta : Dua RT di Jakarta Utara terendam banjir rob

    BPBD Jakarta : Dua RT di Jakarta Utara terendam banjir rob

    ketinggian air mencapai 10 centimeter

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat dua RT di Kecamatan Jakarta Utara terendam banjir akibat fenomena bulan baru yang menyebabkan rob (naiknya air laut ke daratan) di daerah setempat.

    “Hingga pukul 13.00 WIB dua RT terendam banjir rob,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan dua RT yang terendam adalah satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara dengan ketinggian air mencapai 35 centimeter.

    Kemudian satu RT di kawasan Marunda Kecamatan Cilincing Jakarta Utara dengan ketinggian air mencapai 10 centimeter.

    “Untuk pengungsi sejauh ini belum ada,” kata dia.

    Ia mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob sejak 28 November hingga 6 Desember 2024 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta

    Menurut dia pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 2 pada Minggu (01/12) pukul 05.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi petugas,” kata dia

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPBD DKI gandeng swasta untuk solusi banjir di Jakarta

    BPBD DKI gandeng swasta untuk solusi banjir di Jakarta

    Senin, 2 Desember 2024 15:36 WIB

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Mohamad Yohan saat dijumpai di Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Senin (2/12/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Kita akan membahas tentang bagaimana nasib ke depan daerah Rawajati, khususnya dari bencana  banjir yang memang selalu melanda lokasi itu

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • 5
                    
                        Gibran Bagi-bagi Bansos "Bantuan Wapres Gibran", Mensos: Tak Masalah, yang Penting Manfaatnya
                        Nasional

    5 Gibran Bagi-bagi Bansos "Bantuan Wapres Gibran", Mensos: Tak Masalah, yang Penting Manfaatnya Nasional

    Gibran Bagi-bagi Bansos “Bantuan Wapres Gibran”, Mensos: Tak Masalah, yang Penting Manfaatnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan pemberian bantuan sosial (bansos) bertuliskan “Bantuan Wapres
    Gibran
    ” oleh Wapres Gibran Rakabuming Raka sama sekali tidak masalah.
    Gus Ipul menyebut, yang terpenting adalah manfaat dari bansos itu sendiri.
    “Ya menurut saya tidak ada masalah ya. Nanti… Semua tahu lah program pemerintah atau dari pihak swasta kan semua tahu. Jadi tidak perlu diperdebatkan. Yang penting manfaatnya itu yang utama. Untuk masyarakat yang penting,” ujar Gus Ipul di Istana, Jakarta, Senin (2/12/2024).
    Gus Ipul menjelaskan, bansos bisa diberikan oleh siapa saja, lantaran itu berasal dari pemerintah.
    Dia menyebut semua kementerian juga bisa memberikan bansos.
    “Ya bansos itu bisa diberikan oleh siapa saja, itu kan bansosnya pemerintah. Gitu saja. Dari Kemensos juga ada, dari kementerian yang lain juga ada,” imbuhnya.
    Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membagikan bantuan sembako bagi warga yang terdampak banjir di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
    Pantauan
    Kompas.com
    , bantuan itu sampai di pengungsian warga yang bertempat di SDN 01-02 Kampung Melayu sekitar pukul 15.00 WIB.
    Sembako itu ditaruh dalam tas kain warna biru bergambar Istana Wakil Presiden warna putih dan bertuliskan “Bantuan Wapres Gibran”.
    Para pengungsi pun menunggu giliran dipanggil sebelum akhirnya mendapat satu tas isi sembako itu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Program BRI Menanam Jadi Komitmen BRI dalam Dukung Pelestarian Lingkungan

    Program BRI Menanam Jadi Komitmen BRI dalam Dukung Pelestarian Lingkungan

    Jakarta

    Berbagai inisiatif terus dilakukan BRI dalam mendukung upaya pemerintah memerangi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan lingkungan. Melalui aktivitas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli, BRI kembali melaksanakan program BRI Menanam – Grow & Green melalui kegiatan penanaman pohon produktif di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

    Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang melibatkan kelompok tani dan masyarakat lokal pada Senin (25/11). Sebanyak 5.000 bibit pohon dibagikan ke kelompok tani setempat, yang terdiri dari 1.500 bibit tanaman alpukat dan 3.500 bibit tanaman matoa.

    Program ini juga menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatan perekonomian. Dalam pelaksanaannya, BRI menggandeng Yayasan Ladang Sinergi Lestari, membantu melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi program.

    Di lain pihak, I Wayan Swastika (44) selaku Ketua Kelompok Munduk Buluh mengatakan bahwa sebelumnya anggota kelompoknya adalah para petani di Desa Kutuh yang belum bisa menggarap hutan karena tidak mendapatkan izin dari pemerintah. Dengan terbentuknya kelompok tersebut pada 2017, akhirnya Kelompok Munduk Buluh sudah bisa menggarap hutan dan menjadikan sebagai sumber penghasilan.

    “Dulu sebelum kelompok tani terbentuk, kami hanya memanfaatkan hutan untuk mencari rumput untuk pakan ternak. Sekarang kami sudah bisa menggarap hutan hingga akhirnya kami berkolaborasi dengan Yayasan Lada Sinergi dan BRI untuk melakukan penanaman tanaman produktif di lahan ini”, ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (2/12/2024).

    Ia berharap kolaborasi ini nantinya dapat membantu penghijauan di kawasan hutan di Desanya dan dapat membantu perekonomian anggota kelompoknya.

    “Program BRI Menanam – Grow & Green tersebut tujuannya sangat bagus dan sesuai dengan rencana pengembangan kelompok. Tentunya selain menjadikan penghijauan di kawasan hutan kami, kami juga dapat memanfaatkan hasil dari tanaman yang kami tanam kedepannya yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok tani kami tentunya” tegasnya.

    Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa pelaksanaan program BRI Menanam – Grow & Green di Desa Kutuh merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan serta membantu mendorong perekonomian masyarakat setempat.

    “Dengan program ini, kami membantu masyarakat setempat untuk menjaga alam dan keseimbangan lingkungan. Tanaman yang ditanam juga suatu saat nanti bisa membantu perekonomian masyarakat setempat. Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG)”, ungkap Catur.

    Catur menambahkan, kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

    Sejak diluncurkan pada tahun 2023 Program BRI Menanam – Grow & Green telah memberikan kontribusi dalam melawan perubahan iklim dan membantu menjaga keseimbangan lingkungan. Hingga saat ini, program ini telah melibatkan 23 kelompok tani dan nelayan di berbagai wilayah di Indonesia.

    Selain itu, tercatat lebih dari 60.300 pohon telah tertanam dan terpelihara dengan baik dan 2.430 fragmen karang telah ter-transplantasi untuk memulihkan ekosistem laut.

    Selain berdampak pada keseimbangan lingkungan, program ini juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan 1.080 kepala keluarga, menciptakan lapangan kerja dan berpotensi menyerap karbon sebesar 17,96 ribu ton CO2e per tahun.

    “BRI Menanam – Grow & Green adalah wujud komitmen kami dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat. Dengan semangat gotong royong, program ini terus berlanjut di berbagai titik lainnya, memperkuat komitmen BRI untuk melestarikan bumi demi generasi mendatang”, pungkas Catur.

    (ega/ega)

  • BRI Tanam 5.000 Bibit Pohon Produktif di Desa Kutuh Bali

    BRI Tanam 5.000 Bibit Pohon Produktif di Desa Kutuh Bali

    Jakarta

    Berbagai inisiatif terus dilakukan BRI dalam mendukung upaya pemerintah memerangi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan lingkungan. Melalui aktivitas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli, BRI kembali melaksanakan program BRI Menanam – Grow & Green melalui kegiatan penanaman pohon produktif di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

    Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang melibatkan kelompok tani dan masyarakat lokal pada Senin (25/11). Sebanyak 5.000 bibit pohon dibagikan ke kelompok tani setempat, yang terdiri dari 1.500 bibit tanaman alpukat dan 3.500 bibit tanaman matoa.

    Program ini juga menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatan perekonomian. Dalam pelaksanaannya, BRI menggandeng Yayasan Ladang Sinergi Lestari, membantu melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi program.

    Di lain pihak, I Wayan Swastika (44) selaku Ketua Kelompok Munduk Buluh mengatakan bahwa sebelumnya anggota kelompoknya adalah para petani di Desa Kutuh yang belum bisa menggarap hutan karena tidak mendapatkan izin dari pemerintah. Dengan terbentuknya kelompok tersebut pada 2017, akhirnya Kelompok Munduk Buluh sudah bisa menggarap hutan dan menjadikan sebagai sumber penghasilan.

    “Dulu sebelum kelompok tani terbentuk, kami hanya memanfaatkan hutan untuk mencari rumput untuk pakan ternak. Sekarang kami sudah bisa menggarap hutan hingga akhirnya kami berkolaborasi dengan Yayasan Lada Sinergi dan BRI untuk melakukan penanaman tanaman produktif di lahan ini”, ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (2/12/2024).

    Ia berharap kolaborasi ini nantinya dapat membantu penghijauan di kawasan hutan di Desanya dan dapat membantu perekonomian anggota kelompoknya.

    “Program BRI Menanam – Grow & Green tersebut tujuannya sangat bagus dan sesuai dengan rencana pengembangan kelompok. Tentunya selain menjadikan penghijauan di kawasan hutan kami, kami juga dapat memanfaatkan hasil dari tanaman yang kami tanam kedepannya yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok tani kami tentunya” tegasnya.

    Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa pelaksanaan program BRI Menanam – Grow & Green di Desa Kutuh merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan serta membantu mendorong perekonomian masyarakat setempat.

    “Dengan program ini, kami membantu masyarakat setempat untuk menjaga alam dan keseimbangan lingkungan. Tanaman yang ditanam juga suatu saat nanti bisa membantu perekonomian masyarakat setempat. Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG)”, ungkap Catur.

    Catur menambahkan, kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

    Sejak diluncurkan pada tahun 2023 Program BRI Menanam – Grow & Green telah memberikan kontribusi dalam melawan perubahan iklim dan membantu menjaga keseimbangan lingkungan. Hingga saat ini, program ini telah melibatkan 23 kelompok tani dan nelayan di berbagai wilayah di Indonesia.

    Selain itu, tercatat lebih dari 60.300 pohon telah tertanam dan terpelihara dengan baik dan 2.430 fragmen karang telah ter-transplantasi untuk memulihkan ekosistem laut.

    Selain berdampak pada keseimbangan lingkungan, program ini juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan 1.080 kepala keluarga, menciptakan lapangan kerja dan berpotensi menyerap karbon sebesar 17,96 ribu ton CO2e per tahun.

    “BRI Menanam – Grow & Green adalah wujud komitmen kami dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat. Dengan semangat gotong royong, program ini terus berlanjut di berbagai titik lainnya, memperkuat komitmen BRI untuk melestarikan bumi demi generasi mendatang”, pungkas Catur.

    (ega/ega)

  • Tempat Bahtera Nuh Digali, Arkeolog Yakin Akan Temukan Sisa Kapal

    Tempat Bahtera Nuh Digali, Arkeolog Yakin Akan Temukan Sisa Kapal

    Jakarta

    Peneliti dari berbagai universitas di Turki dan Amerika Serikat meyakini bahwa mereka mungkin telah menemukan reruntuhan Bahtera Nuh di Gunung Ararat, gunung tertinggi di Turki.

    Kisah Alkitab dan Al-Qur’an menceritakan tentang perintah Tuhan kepada Nuh untuk membangun sebuah bahtera guna menyelamatkan umatnya dan hewan-hewan dari banjir yang akan datang.

    Bahtera Nuh dikatakan telah terdampar di pegunungan Ararat setelah banjir selama 150 hari sekitar 5.000 tahun yang lalu. Kini, para peneliti meyakini bahwa mereka telah menemukan aktivitas manusia di dekat formasi berbentuk perahu tersebut dari antara tahun 5500 hingga 3000 SM.

    “Dalam hal penanggalan, disebutkan bahwa ada kehidupan di wilayah ini juga,” kata Faruk Kaya, wakil rektor profesor di American International Christian University (AICU), dikutip dari The Daily Mail, Senin (2/12/2024).

    “Hal ini terungkap dalam hasil laboratorium,” imbuhnya.

    Namun, hal ini tidak membuktikan keakuratan kisah Alkitab. Para arkeolog telah menegaskan berkali-kali bahwa pembentukan itu alami dan bukan akibat dari sebuah kapal karam.

    Tidak ada pula catatan geologis tentang banjir global seperti yang dijelaskan dalam teks-teks keagamaan. Dan sementara beberapa orang percaya bahwa banjir lokal mungkin saja terjadi, hal ini juga masih diperdebatkan.

    “Dengan penanggalan tersebut, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa kapal itu ada di sini. Kita perlu bekerja lama untuk mengungkapnya,” kata Kaya kepada media berita Turki Hurriyet.

    Pada penelitian periode berikutnya, para peneliti sepakat untuk melakukan studi bersama di bawah pimpinan ITU, Andrew University, dan AICU. “Tiga universitas akan melanjutkan pekerjaan mereka di bidang ini di masa mendatang,” tukasnya.

    (rns/rns)

  • Rocky Gerung: Goodie Bag Wapres Gibran, Pencitraan yang Konyol

    Rocky Gerung: Goodie Bag Wapres Gibran, Pencitraan yang Konyol

    “Tugas Gibran memantau pembangunan, (bagi-bagi sembako) itu tugas RT. Justru dalam keadaan banjir itu tangan kanan tidak boleh tahu kegiatan tangan kiri. Nah ini dua-dua tangan ditaro di situ, bahkan ditaro nama pemilik tangan itu,” sebutnya.

    Ia juga mengkritik penggunaan fasilitas negara untuk mendukung kegiatan yang dianggap bersifat pribadi, seperti pengambilan gambar untuk kepentingan media sosial.

    “Wapres dibekali fasilitas kekuasaan, mulai dari Paspampres, perlindungan kesehatan, macam-macam. Tetapi, Wapres ini kelihatannya membawa sendiri peralatan privat dia, kamera, tim medsosnya, segala macam yang juga pasti akan dibiayai negara kan,” jelasnya.

    Tidak berhenti di situ, Gerung bilang bahwa ketika sedang melakukan kunjungan, anak sulung Jokowi itu kemungkinan akan dikawal minimal sepuluh Paspampres.

    “Mobil Wapres kalau jalan mungkin sepuluh minimal, mungkin Paspampresnya ditambah, karena juga mesti melindungi tim yang mungkin bawahan dari bapaknya,” kuncinya.

    Sebelumnya diketahui, unggahan mengenai sembako bertuliskan “Bantuan Wapres Gibran” mendadak viral di media sosial (Medsos).

    Sembako tersebut diketahui berasal dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, dan diberikan kepada warga terdampak banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

    Dalam foto yang beredar, bantuan itu dikemas dalam sebuah tas jinjing berwarna biru dengan logo Istana Wakil Presiden. Di bawah logo tersebut, tertulis “Bantuan Wapres Gibran.”

    Aksi Gibran membagikan sembako ini terjadi pada Kamis (28/11/2024) ketika ia langsung terjun ke lokasi banjir di wilayah Jatinegara.

  • Perumnas Mau Bangun Apartemen di Lahan Mangkrak Pulogebang – Page 3

    Perumnas Mau Bangun Apartemen di Lahan Mangkrak Pulogebang – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait atau Ara akan kembali memindahkan warga kolong jembatan ke rumah susun (rusun). Kali ini, targetnya adalah warga kolong jembatan di Bandung, Jawa Barat.

    Rencana itu akan dilakukan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. Pemindahan warga kolong jembatan di Bandung tersebut akan dilakukan pada Desember 2024, bulan depan.

    “Tanggal 18 (Desember), Pak Tito, Wamensos, dan saya akan bergerak ke Bandung untuk supaya seperti ini (memindahkan warga dari kolong jembatan),” ujar Maruarar Sirait di Rusun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

    Dia berharap tidak ada lagi warga Bandung yang tinggal di tempat yang kurang layak tersebut. Ini menjadi upaya penataan agar warga dapat menempati hunian yang layak.

    “Mudah-mudahan di Bandung secara bertahap tidak ada lagi warga Bandung yang tinggal di bawah jembatan seperti di Jakarta ini. Mohon doa restunya dari semua,” kata Ara.

    Seperti diketahui, Ara dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih (KMP) mulai memindahkan warga kolong jembatan dan kolong tol di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat, Jelambar, Jakarta Barat. Sebanyak 44 keluarga dipindahkan ke Rusun Rawa Buaya.

    Seluruh keluarga tersebut digratiskan dari biaya sewa dalam 6 bulan pertama. Pada saat yang sama, mereka diberikan pelatihan agar dapat meningkatkan kemampuan dan menunjang ekonomi keluarga mereka.

     

  • Cuaca Besok Selasa 3 Desember 2024: Jabodetabek Pagi Mayoritas Berawan Tebal – Page 3

    Cuaca Besok Selasa 3 Desember 2024: Jabodetabek Pagi Mayoritas Berawan Tebal – Page 3

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Kondisi tersebut, kata dia, dipicu oleh sejumlah faktor. Diantaranya, fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    Selain itu, tambah Dwikorira, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dikutip Selasa (26/11/2024).

    Imbauan ini, lanjut Dwikorita, juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    “Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.

    Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjut dia, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan, sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” papar Ardhasena.