Topik: Banjir

  • 110 KK Terendam Banjir Setinggi 2 Meter di Kecamatan Agrabinta Cianjur

    110 KK Terendam Banjir Setinggi 2 Meter di Kecamatan Agrabinta Cianjur

    JABAR EKSPRES – Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Jawa Barat melakukan evakuasi terhadap 110 Kepala Keluarga yang terdiri dari 296 jiwa, warga Desa Mekarsari, kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur yang terdampak banjir setinggi dua meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusuma Wijaya mengatakan bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan Cianjur, termasuk Agrabinta, membuat pihaknya meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi pengungsian.

    ‘’Ini sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana alam seperti banjir dan longsor susulan kembali terjadi seiring curah hujan masih tinggi melanda Cianjur hingga tiga hari ke depan berdasarkan informasi BMKG,’’ katanya.

    BACA JUGA: Lembaga Pemantau Kritik Anjloknya Partisipasi Pilwalkot Bandung, Ini Anggaran KPU

    Puluhan petugas gabungan dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) dalam relawan PMI Cianjur menyisir perkampungan warga untuk melakukan pendataan serta membantu proses evakuasi terhadap warga, khususnya balita dan lansia ke aula desa untuk sementara.

    Sebagian besar wilayah Cianjur hingga Rabu petang masih diguyur hujan, termasuk Kecamatan Agrabinta sehingga air bah yang mengenangi perkampungan warga semakin bertambah tinggi.

    Dua perahu karet milik BPBD Cianjur diturunkan untuk penanganan evakuasi lebih cepat.

    BACA JUGA: Segudang Manfaat Cuka Apel Jika Dikonsumsi dengan Benar, Begini Aturannya

    Asep menjelaskan debit air di Sungai Cibuni yang membentang di wilayah Agrabinta masih tinggi dan terus meluap, sehingga dengan cepatnya menggenangi perkampungan di Desa Mekarsari dan Desa Sukamanah.

    Ia melanjutkan, bencana alam banjir juga melanda Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, di mana sebagian besar warga mengungsi ke rumah saudara mereka yang dinilai aman dari banjir, karena meluapnya Sungai Cibala yang melintasi perkampungan.

    Puluhan petugas gabungan dikerahkan serta disiagakan di lokasi untuk membantu warga, terutama yang mengungsi, karena curah hujan sampai hari Rabu petang masih turun mengguyur wilayah selatan Cianjur. Selain itu, terjadi juga pergerakan tanah dan longsor di sejumlah titik.

    BACA JUGA: Pencairan Bantuan PKH dan BPNT Desember 2024 Sudah Disalurkan Bertahap di Beberapa Wilayah

  • Banjir Besar 2020 di Jakarta Bisa Terulang, BMKG Ungkap Tandanya

    Banjir Besar 2020 di Jakarta Bisa Terulang, BMKG Ungkap Tandanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi banjir 2020 bisa terulang kembali. Temuan ini berdasarkan fenomena yang terjadi di Indonesia selama akhir tahun 2024.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan seruak dingin yang terjadi saat ini berasal dari dataran tinggi Siberia. Lembaga tersebut telah mendeteksi potensi masuknya sejak minggu lalu.

    Kemungkinan pergerakannya akan mencapai Indonesia pada pertengahan hingga akhir Desember mendatang. Seruak dingin sendiri menyebabkan adanya angin kencang, gelombang tinggi, hingga curah hujan yang meningkat.

    Terdapat dua skenario yang mungkin terjadi. Salah satunya, yang disebut Dwikorita terburuk adalah banjir 2020 di Jakarta

    “Skenario terburuk, meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem. Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu. Itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi,” jelas Dwikorita dalam Raker dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/12/2024).

    Sementara itu skenario teringan adalah mengganggu aktivitas pelayaran. Dwikorita mencontohkan hal serupa pernah terjadi pada 2022 lalu.

    Saat itu kapal yang tengah berlabuh di Merak sempat oleng karena adanya seruak angin. Kendaraan yang berada di sana akhirnya masuk ke laut.

    “Skenario teringan yang terjadi dua tahun lalu saat penyeberangan di Merak Bakaheuni, tiba-tiba kapal yang sedang parkir oleng. Karena seruak angin itu kapalnya oleng sementara ada yang menyebrang, waktu itu satu truk masuk ke laut kemudian satu mobil masuk ke laut,” jelasnya.

    Dwikorita memastikan pihaknya terus memonitor fenomena yang terjadi.

    “Doanya semoga tidak terjadi. Tapi secara deteksi ada peluang terjadi,” ucapnya.

    (dem/dem)

  • Cuaca Besok Jumat 6 Desember 2024: Mayoritas Jabodetabek Akan Diguyur Hujan Siang Hari – Page 3

    Cuaca Besok Jumat 6 Desember 2024: Mayoritas Jabodetabek Akan Diguyur Hujan Siang Hari – Page 3

    Warga Sulut diminta untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat yang dapat disertai petir berpotensi melanda wilayah Sulut.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, Senin (2/12/2024).

    Dia mengatakan, cuaca ekstrem hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang tersebut berpotensi melanda sebagian besar kabupaten dan kota di Sulut.

    Karena itu, Ben berharap warga tetap berhati-hati apabila melakukan aktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem.

    “Waspadai bencana banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang bagi warga yang tinggal di bantaran sungai serta daerah terjal atau berbukit,” ujar Ben.

    Dia memaparkan, cuaca ekstrem melanda di wilayah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara. Kemudian di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Pada 3 Desember 2024, kondisi cuaca serupa diperkirakan terjadi di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sedangkan di 4 Desember 2024, berpeluang terjadi di wilayah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    “Bagi warga yang merencanakan perjalanan agar memperhatikan peringatan dini ini,” ujar Ben.

  • Bencana Hidrometeorologi Melanda 33 Titik di Kabupaten Sukabumi

    Bencana Hidrometeorologi Melanda 33 Titik di Kabupaten Sukabumi

    Curah hujan tinggi selama dua hari terakhir juga mengakibatkan ambruknya Jembatan Cisantri, yang menjadi penghubung utama menuju Objek Wisata Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. 

    Kondisi itu mengakibatkan ruas Jalan Provinsi yang menghubungkan Palabuhanratu dengan Ciemas lumpuh total. Informasi dihimpun, jembatan tersebut mengalami kerusakan parah pada sambungannya yang menimbulkan longsor rongga besar.

    Akibat jembatan putus, kendaraan maupun pejalan kaki tak bisa melintas melalui jalur tersebut. Diketahui, jembatan ini merupakan jalur vital menuju kawasan wisata Geopark Ciletuh benar-benar terputus.

    “Baros-Sagaranten, lokasi Nyalindung. Satu lagi arah Geopark, ada dua titik malah. Kemarin tiga titik satu sudah selesai. Geopark jalur simpenan-loji, titik longsornya di daerah sangrawayan. Satu lagi jembatan Cisanti, Simpenan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena. 

    Jembatan ini diketahui berfungsi sebagai jalur utama distribusi logistik dan jalur wisatawan yang mengarah ke kawasan destinasi wisata andalan seperti Geopark Ciletuh. 

    “Jembatan ini adalah satu-satunya akses utama yang menghubungkan wilayah Palabuhanratu ke Ciemas,” ujar warga sekitar, Didi (42).  

    Dia mengatakan, dengan putusnya jembatan tersebut aktivitas ekonomi dan wisata di wilayah ini terancam lumpuh. Akibat Kejadian itu, warga yang hendak menuju Ciemas harus menggunakan jalur alternatif yang memutar ke arah Ciemas meskipun membutuhkan waktu cukup lama.

    “Sekarang tidak bisa dilewati sama sekali, bahkan jalan kaki pun tidak memungkinkan,” sambung dia. 

    Banjir yang merendam fasilitas kesehatan di Kecamatan Palabuhanratu, membuat seorang ibu dan bayinya perlu dievakuasi. Aksi heroik itu dilakukan Kasat Samapta Polres Sukabumi, AKP Dadi.

    Momen dramatis video berdurasi 20 detik yang merekam proses evakuasi ibu dan bayi dari Puskesmas Palabuhanratu, dan aksi itu mendapat apresiasi dari masyarakat. Banjir yang dipicu oleh luapan Sungai menggenangi kawasan Puskesmas Palabuhanratu, menyebabkan sejumlah orang terjebak tanpa akses keluar. 

    Dalam video itu terlihat AKP Dadi memimpin langsung proses evakuasi. Ia secara seksama menarik sang ibu yang menggendong bayi di tengah arus banjir yang cukup deras. Meski menghadapi tantangan berupa arus air yang kuat, evakuasi berjalan sukses.  

    “Saat itu, arus sangat deras dan banjir sudah mencapai dada orang dewasa. Para petugas memprioritaskan evakuasi ibu dan bayi tersebut karena situasinya cukup mengkhawatirkan. Langsung di tandu oleh petugas dan dapat dievakuasi ke area jauh dari rendaman banjir,” ujar Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepul Rohman.  

    Selain itu, ada juga seorang ibu yang terjebak dari derasnya banjir tersebut. Tanpa ragu para petugas pun mengevakuasi menggunakan tandu lantaran kondisinya tidak memungkinkan berjalan. 

    Warga yang menyaksikan momen tersebut mengaku tak kuasa menahan rasa haru. “Terima kasih kepada petugas yang sudah membantu menyelamatkan mereka. Situasinya sangat sulit, tetapi mereka tetap sigap dan berani,” kata Tuti (42), salah satu warga setempat.   

    Hingga kini, banjir di wilayah Palabuhanratu masih dalam penanganan. Tim gabungan dari Polres Sukabumi, TNI, BPBD, dan Basarnas terus bersiaga untuk memastikan keselamatan warga di lokasi terdampak. 

  • Banjir dan Longsor Sukabumi, Akses Wisata Terputus hingga Proses Evakuasi Ibu dan Anak dari Banjir

    Banjir dan Longsor Sukabumi, Akses Wisata Terputus hingga Proses Evakuasi Ibu dan Anak dari Banjir

    Banjir yang merendam fasilitas kesehatan di Kecamatan Palabuhanratu, membuat seorang ibu dan bayinya perlu dievakuasi. Aksi heroik itu dilakukan Kasat Samapta Polres Sukabumi, AKP Dadi.

    Momen dramatis video berdurasi 20 detik yang merekam proses evakuasi ibu dan bayi dari Puskesmas Palabuhanratu, dan aksi itu mendapat apresiasi dari masyarakat. Banjir yang dipicu oleh luapan Sungai menggenangi kawasan Puskesmas Palabuhanratu, menyebabkan sejumlah orang terjebak tanpa akses keluar. 

    Dalam video itu terlihat AKP Dadi memimpin langsung proses evakuasi. Ia secara seksama menarik sang ibu yang menggendong bayi di tengah arus banjir yang cukup deras. Meski menghadapi tantangan berupa arus air yang kuat, evakuasi berjalan sukses.  

    “Saat itu, arus sangat deras dan banjir sudah mencapai dada orang dewasa. Para petugas memprioritaskan evakuasi ibu dan bayi tersebut karena situasinya cukup mengkhawatirkan. Langsung di tandu oleh petugas dan dapat dievakuasi ke area jauh dari rendaman banjir,” ujar Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepul Rohman.  

    Selain itu, ada juga seorang ibu yang terjebak dari derasnya banjir tersebut. Tanpa ragu para petugas pun mengevakuasi menggunakan tandu lantaran kondisinya tidak memungkinkan berjalan. 

    Warga yang menyaksikan momen tersebut mengaku tak kuasa menahan rasa haru. “Terima kasih kepada petugas yang sudah membantu menyelamatkan mereka. Situasinya sangat sulit, tetapi mereka tetap sigap dan berani,” kata Tuti (42), salah satu warga setempat.   

    Hingga kini, banjir di wilayah Palabuhanratu masih dalam penanganan. Tim gabungan dari Polres Sukabumi, TNI, BPBD, dan Basarnas terus bersiaga untuk memastikan keselamatan warga di lokasi terdampak. 

     

     

  • Polda Jabar Kerahkan Brimob untuk Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Desember 2024

    Polda Jabar Kerahkan Brimob untuk Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi Bandung 4 Desember 2024

    Polda Jabar Kerahkan Brimob untuk Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Polda Jawa Barat (Jabar) telah menerjunkan tiga tim
    Brimob
    yang didukung oleh anggota Polres
    Sukabumi
    untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak
    bencana hidrometeorologi
    di Kabupaten Sukabumi.
    Penugasan ini dilakukan pada Rabu (4/12/2024).
    “Tiga tim Brimob Polda sudah dikerahkan untuk membantu Polres Sukabumi dalam penanggulangan bencana,” ungkap Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dihubungi.
    Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (2/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024) telah memicu bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi.
    Sebanyak 20 kecamatan dilaporkan terdampak oleh bencana tersebut.
    Menurut data yang tercatat oleh
    Polda Jabar
    , sekitar 85 kepala keluarga (KK) atau 201 jiwa terpengaruh oleh bencana ini.
    “Dari korban itu, data mengungsi ada 46 KK, 93 jiwa,” jelas Jules.
    Ketiga tim Brimob Polda Jabar dikerahkan di tiga lokasi bencana.
    Mereka akan bekerja sama dengan instansi lain untuk melakukan evakuasi, salah satunya di Jalur Palabuhanratu – Sagaranten, yang saat ini masih tertutup dan belum dapat dilalui.
    “Masih dalam upaya dari pihak kepolisian maupun instansi terkait, bersama-sama untuk melakukan evakuasi, terutama terhadap korban maupun upaya lain membantu penanganan bencana, baik banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang,” tambah Jules.
    Jules menilai bahwa peristiwa bencana di wilayah Sukabumi ini cukup berat, terutama di daerah yang masih terendam banjir dengan banyak rumah tergenang air deras.
    Pihak kepolisian, instansi terkait, dan pemerintah daerah setempat tengah berupaya keras untuk menyelamatkan para korban.
    “Bersama-sama berusaha yang utama bagaimana menyelamatkan para korban, khususnya yang tertimpa longsoran dan banjir, agar dapat dievakuasi,” tegasnya.
    Dalam bencana tanah longsor ini, dilaporkan terdapat dua orang korban yang tertimbun; satu orang telah ditemukan, sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bencana Alam Melanda Kabupaten Sukabumi, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

    Bencana Alam Melanda Kabupaten Sukabumi, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

    Sukabumi, Beritasatu.com – Bencana longsor, banjir hingga pergerakan tanah serta pohon tumbang melanda di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat hujan yang terjadi selama tiga hari secara terus menerus. Akibat bencana tersebut, dilaporkan terdapat dua korban jiwa.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengatakan, ada 20 kecamatan terdampak dengan sebaran di 27 desa. Bencana tesebut yakni banjir, longsor hingga pergerakan tanah dan pohon tumbang terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Sukabumi.

    “Selama dua hari terakhir, Kabupaten Sukabumi diguyur hujan deras yang merata di seluruh wilayah. Akibatnya, 20 kecamatan dan 27 desa terdampak bencana,” ujar kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena kepada awak media, Rabu (4/12/2024).

    Adapun kecamatan paling terdampak terjadi di wilayah Kecamatan Sagaranten. Sedikitnya 177 kepala keluarga mengungsi, 20 rumah terendam, delapan rumah dan delapan kendaraan roda empat hanyut terbawa banjir.

    Sedangkan untuk bencana longsor, wilayah paling terdampak ada di Kecamatan Gegerbitung dan Simpenan. Dilaporkan ada satu orang yang tertimbun di Gegerbitung dan satu orang anak tertimpa lemari akibat longsor di Simpenan.

    “Saat ini pencarian masih berlangsung, kami terus bergerak untuk membantu warga,” jelasnya.

    Bencana pergerakan tanah juga terjadi di beberapa ruas jalan nasional maupun provinsi yang mana ada beberapa ruas jalan tidak bisa di lewati atau terputus.

    Pertama ada di jalan Provinsi Baros-Sagaranten, kemudian jalur Geopark Ciletuh terdampak. Satu jalur Simpenan-Loji terputus total dan beberapa jembatan di berbagai wilayah juga banyak yang terputus.

    “Geopark jalur Simpenan-Loji, titik longsornya di daerah Sangrawayan. Satu lagi jembatan Cisanti, Simpenan,” tuturnya.

    Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui BPBD Kabupaten Sukabumi masih terus mendata korban terdampak akibat bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan pohon tumbang.

  • Momen Haru saat Pemberian Makanan Bergizi Gratis oleh Polres Malang, Siswi MTs Sisakan Separuh untuk Adiknya di Rumah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Desember 2024

    Momen Haru saat Pemberian Makanan Bergizi Gratis oleh Polres Malang, Siswi MTs Sisakan Separuh untuk Adiknya di Rumah Surabaya 4 Desember 2024

    Momen Haru saat Pemberian Makanan Bergizi Gratis oleh Polres Malang, Siswi MTs Sisakan Separuh untuk Adiknya di Rumah
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Seorang siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khalifah, Imelia, mengharukan banyak orang saat menerima
    makanan bergizi
    dari
    Polres Malang
    pada Rabu (4/12/2024).
    Siswi kelas VII ini memilih untuk tidak menghabiskan makanan dan susu yang diberikan, karena ingin membawanya pulang untuk sang adik.
    Anggota polisi yang menyerahkan makanan terkejut dan mendekati Imelia untuk mengetahui alasan di balik tindakannya.
    Imelia menjelaskan bahwa ia ingin berbagi dengan adiknya di rumah.
    Ia mengaku sebagai anak dari seorang buruh tani dan menyatakan bahwa ia dan adiknya jarang menikmati makanan enak.
    Saat menceritakan hal tersebut kepada anggota polisi, Imelia tidak dapat menahan tangisnya.
    “Ya, dia hanya makan separuh makanan yang diberikan. Dia mengatakan separuhnya akan diberikan kepada adiknya, termasuk susu-nya juga.”
    “Kami sangat tersentuh dengan kondisi seperti ini,” ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, usai memberikan makanan bergizi kepada para siswa.
    Putu menjelaskan bahwa agenda pemberian makanan bergizi kepada siswa ini merupakan bagian dari simulasi untuk mendukung program pemerintah Republik Indonesia terkait peningkatan gizi anak-anak sekolah.
    “MTs Al Khalifah kami pilih karena banyaknya siswa di sini yang berasal dari kalangan duafa dan anak yatim,” ujarnya.
    Sebanyak 167 siswa dan guru di MTs Al Khalifah menerima makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur mayur, buah segar dan susu.
    Sebelumnya, Putu menyebutkan bahwa Polres Malang juga telah melaksanakan kegiatan serupa di SD Negeri 04 Sitiarjo dan SD Swasta TPN Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
    “Dua sekolah yang kami lakukan uji coba sebelumnya merupakan lokasi terdampak bencana banjir,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengelola Tol Cipali Bersiap Antisipasi Kecelakaan saat Libur Nataru

    Pengelola Tol Cipali Bersiap Antisipasi Kecelakaan saat Libur Nataru

    Bisnis.com, CIREBON – Operator jalan bebas hambatan PT Astra Tol Cipali melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan kecelakaan lalu lintas pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Direktur Operasional Astra Tol Cipali Rinaldi,menjelaskan persiapan menyeluruh ini dilakukan dengan melibatkan Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait lainnya. 

    “Rencana yang telah disusun tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan sinergi ini, kami berharap dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jalan selama periode Nataru,” kata Rinaldi, Rabu (4/12/2024).

    Sebagai langkah awal, Astra Tol Cipali bersama kepolisian wilayah telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas. Strategi ini dibahas secara rinci dalam diskusi Tactical Floor Game (TFG) yang digelar pada Kamis, 21 November 2024.

    Melalui simulasi berbasis visual menggunakan papan permainan berskala besar, Astra Tol Cipali dan kepolisian memetakan titik rawan kemacetan serta jalur alternatif untuk mengurai kepadatan. 

    Mengantisipasi potensi kecelakaan yang mungkin terjadi akibat peningkatan volume kendaraan, Astra Tol Cipali menggelar simulasi Vehicle Accident Rescue (VAR) pada 28-29 November 2024. 

    Latihan ini melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung, SAR Astra, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

    Simulasi berlangsung di Gerbang Tol Kertajati Utama dan melibatkan skenario kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan dengan lima korban. Petugas dari berbagai satuan, termasuk patroli jalan raya, ambulans, rescue, dan derek, dilatih untuk melakukan analisis situasi, memberikan pertolongan pertama, hingga mengevakuasi korban ke fasilitas kesehatan.

    “Praktik langsung seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan petugas di lapangan. Dengan latihan yang konsisten, penanganan kecelakaan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif,” jelas Rinaldi.

    Tidak hanya pada sisi operasional, Astra Tol Cipali juga memperkuat kesiapan jalur melalui inspeksi bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. 

    Survey jalur yang dilakukan pada 28 November 2024 ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh ruas tol dalam kondisi siap digunakan selama arus libur Nataru.

    Peningkatan infrastruktur menjadi fokus utama, termasuk normalisasi saluran air untuk mencegah banjir, perbaikan jalan, dan penguatan infrastruktur di titik rawan longsor. Layanan di rest area juga ditingkatkan, baik dari segi fasilitas maupun kapasitas, agar pengguna jalan dapat beristirahat dengan nyaman.

    Astra Tol Cipali juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat mengenai keselamatan berkendara melalui berbagai platform komunikasi. Informasi terkait rekayasa lalu lintas, jalur alternatif, dan lokasi layanan darurat akan disebarkan secara luas melalui media sosial dan aplikasi resmi Astra Tol Cipali.

    Selain itu, petugas di lapangan dilatih untuk memberikan edukasi langsung kepada pengguna jalan mengenai pentingnya mematuhi batas kecepatan dan menjaga konsentrasi selama berkendara, terutama di malam hari ketika risiko kecelakaan meningkat.

    Dengan serangkaian langkah strategis ini, Astra Tol Cipali optimis dapat menghadirkan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi masyarakat. 

  • 35 Orang Tewas Akibat Banjir Besar di Thailand dan Malaysia

    35 Orang Tewas Akibat Banjir Besar di Thailand dan Malaysia

    Bangkok

    Banjir besar melanda Thailand selatan dan Malaysia. Sebanyak 29 orang tewas akibat banjir di Thailand, sementara 6 orang meninggal di Malaysia.

    Dilansir AFP, Rabu (4/12/2024), hujan lebat diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari lagi di Thailand, dengan lebih dari 155.000 rumah tangga terkena dampaknya, menurut departemen hubungan masyarakat pemerintah Thailand.

    Lima provinsi di bagian selatan Thailand terkena dampaknya, yakni Pattani, Narathiwat, Songkhla, Nakhon Si Thammarat dan Phatthalung. Banjir ini memaksa lebih dari 33.000 orang meninggalkan rumah mereka, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand dalam sebuah pernyataan.

    Jumlah korban tewas kini mencapai 29 orang, naik dari 25 orang yang dilaporkan pada hari Selasa (3/12). Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengatakan tim kesehatan mental telah dikerahkan untuk memberikan dukungan dan perawatan bagi mereka yang terkena dampak.

    Seorang wanita dari distrik Tak Bai, provinsi Narathiwat, mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah Thai PBS bahwa dia belum kembali ke rumah sejak tiga hari yang lalu. Ia memilih tinggal di tempat penampungan sementara di kuil setempat setelah rumahnya terendam banjir.

    Departemen Meteorologi Thailand memperingatkan tekanan rendah yang bergerak dari Laut Cina Selatan melintasi Malaysia dan Laut Andaman diperkirakan akan membawa hujan lebat dan banjir lebih lanjut ke Thailand selatan. Departemen Sumber Daya Mineral Thailand juga memperingatkan potensi longsor dan banjir bandang hingga 5 Desember.

    Sementara itu, dilansir dari AP, dilaporkan ada 6 orang yang tewas akibat banjir di Malaysia. Banjir di Malaysia juga merendam sebagian besar sawah, menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi para petani.

    Warga desa Tumpat lainnya, Asmah Ibrahim, putus asa memikirkan bagaimana cara membangun kembali rumahnya yang hancur.

    “Untuk makan, minum, saya punya uang tunai, tapi untuk memperbaikinya?” kata Ibrahim.

    “Di mana saya bisa mendapatkan 40.000 ringgit ($9.000)?” lanjutnya.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan kepada Parlemen pada hari Selasa (3/12) bahwa diperlukan biaya sekitar 1 miliar ringgit ($224 juta) untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir. Dia mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan kompensasi bagi warga yang kehilangan aset.

    Anwar mengatakan pemerintah bersiap menghadapi gelombang monsun lagi yang diperkirakan akan terjadi pada hari Minggu (8/12).

    (isa/haf)