Topik: Banjir

  • Jembatan Desa Tolo'oi Sumbawa Putus Diterjang Banjir, 1.000 Warga Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2024

    Jembatan Desa Tolo'oi Sumbawa Putus Diterjang Banjir, 1.000 Warga Terdampak Regional 6 Desember 2024

    Jembatan Desa Tolooi Sumbawa Putus Diterjang Banjir, 1.000 Warga Terdampak
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Jembatan yang menghubungkan Desa Tolo’oi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, putus diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Jumat (6/12/2024).
    Kejadian ini mengakibatkan akses utama masyarakat di dua dusun terputus total, yang berimbas pada mobilitas dan distribusi kebutuhan pokok.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa segera melakukan penanganan. Mereka turun ke lokasi untuk melakukan asesmen dan mengidentifikasi kebutuhan darurat bagi warga.
    Kepala
    BPBD Sumbawa
    , Muhammad Nurhidayat, menyatakan bahwa pihaknya akan fokus pada pengamanan wilayah serta perencanaan pembangunan jembatan darurat agar aktivitas masyarakat dapat segera pulih.
    “Kami segera bangun jembatan darurat untuk digunakan sementara oleh warga,” ujarnya di lokasi kejadian pada Jumat (06/12/2024).
    Menurut Johansyah,
    Kepala Desa Tolo’oi
    , hujan deras yang mulai turun sejak sore hari menyebabkan debit air Sungai Tolo’oi meningkat drastis.
    Kuatnya arus sungai membawa batang kayu yang menghancurkan struktur jembatan.
    “Hujan deras yang mulai sejak sore menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. Kuatnya arus membawa batang kayu hingga menghancurkan opret jembatan,” ungkapnya.
    Meluapnya Sungai Tolo’oi di Kecamatan Tarano menyebabkan putusnya jembatan yang menghubungkan Dusun Brang Tengah dan Dusun Batu Emas.
    Hingga saat ini, sebanyak 1.000 jiwa dilaporkan terdampak akibat kejadian tersebut.
    BPBD juga mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat curah hujan di wilayah Sumbawa masih tinggi.
    Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan bantuan maksimal dan merencanakan solusi jangka panjang guna memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bagaimana Kopenhagen Hadapi Ancaman Iklim Terbesarnya: Air? – Halaman all

    Bagaimana Kopenhagen Hadapi Ancaman Iklim Terbesarnya: Air? – Halaman all

    Bukan cuma Jakarta yang kelimpungan tangani masalah kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka tanah, inu kota negara pebela iklim nomor Denmark pun tengah berusaha berjuang hadapi ancaman perubahan iklim.

    Taman Karens Minde adalah salah satu dari lebih dari 300 proyek yang sedang berlangsung di Kopenhagen, untuk mencegah kota itu tenggelam.

    Bekas rawa yang dulunya dijauhi oleh penduduk sekitar, kini telah didesain ulang dengan jalan setapak yang berkelok-kelok dan area berumput yang berfungsi ganda untuk menampung air hujan dan banjir.

    Terletak di tepi Selat Oresund, Kopenhagen sangat rentan terhadap air. “Seluruh Kopenhagen sedang berhadapan dengan siklus air karena lahan basah tersebut telah dikeringkan,” papar Anna Aslaug Lund, seorang profesor arsitektur di Universitas Kopenhagen.

    Ancaman tersebut bercabang tiga. Lembaga meteorologi Denmark memperkirakan curah hujan akan meningkat 30 hingga 70 persen pada tahun 2100, permukaan laut juga akan naik rata-rata 42 cm pada akhir abad ini dan menurunnya muka air tanah.

    Hanya orang yang terlatih yang bisa melihat pertahanan air khusus yang dipasang di Taman Karens Minde.

    Di salah satu tikungan jalan setapak dari paving block terdapat tiga saluran pipa untuk menampung air hujan yang terkumpul di lingkungan sekitar. Air tersebut kemudian mengalir ke danau buatan yang berjarak beberapa ratus meter.

    Menemukan solusi

    Air dibersihkan saat “diangkut melintasi padang rumput yang mengalir, lalu di sini kita dapat menyimpannya dan akhirnya melepaskannya kembali ke pelabuhan,” papar Ditte Reinholdt Jensen dari Hofor, penyedia air dan utilitas yang merancang taman tersebut. Rumput, semak belukar, dan pepohonan membatasi danau buatan.

    Selain mengelola banjir, Kopenhagen ingin “meningkatkan keanekaragaman hayati, melawan dampak suhu panas, dan membuat area hijau” agar orang-orang dapat bertemu, ujar Jan Rasmussen, dari proyek adaptasi iklim kota, kepada AFP.

    Kota ini sejak tahun 2008 mengidentifikasi titik-titik lemahnya, terutama dari masalah banjir. “Tantangan terbesarnya adalah kita tidak memiliki metode yang telah dicoba dan teruji untuk melakukan hal ini”, katanya. Jadi solusinya bervariasi dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya.

    Setelah hujan deras pada tanggal 2 Juli 2011 — ketika hujan deras dengan kisaran 135,4 mm turun hanya dalam waktu dua jam yang menyebabkan kerusakan besar — kota itu memutuskan untuk mengembangkan jaringan terowongan air hujan.

    Terowongan berfungsi sebagai “jalan raya” hujan bawah tanah di area yang pembangunan perkotaannya tidak memungkinkan pengelolaan air secara langsung.

    “Jika kita tidak memiliki ruang, kita membutuhkan pipa untuk mengalihkan air keluar dari kota,” kata Rasmussen.

    Model bagi kota-kota lain

    Beberapa proyek, seperti pembangunan pulau buatan Lynetteholmen yang akan berfungsi sebagai tanggul terhadap naiknya air laut, gagal mendapatkan dukungan. Namun, kota tersebut secara umum dipuji atas upaya adaptasinya.

    “Mereka benar-benar berusaha,” ujar peneliti Isabel Froes, seorang profesor madya di Copenhagen Business School, kepada AFP. “Mereka melibatkan para peneliti, dengan masyarakat untuk meningkatkan lebih banyak kesadaran.”

    Bahkan dengan populasi kota yang terus bertambah, salah satu prinsip terkuat mereka adalah menghindari pembangunan di daerah dataran rendah.

    “Masih banyak tempat di Kopenhagen yang memiliki masalah terkait banjir akibat air hujan,” kata Aslaug Lund. “Kita harus menghindari pembangunan di daerah dataran rendah.”

    Upaya Kopenhagen dipandang sebagai model bagi apa yang dapat dilakukan kota-kota lain, kata Froes. “Saya menyebut Denmark sebagai negara prototipe karena cakupannya,” imbuhnya.

    “Ini adalah tempat yang bagus untuk menguji langkah-langkah baru, untuk melibatkan warga di sekitarnya juga, karena Denmark adalah masyarakat yang saling percaya. Kami cenderung mengikuti aturan dan kami juga menyukai aturan, yang tidak (terjadi) di mana-mana.”

    ap/hp (AFP)

  • Hujan Disertai Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Jalan Trans-Sulawesi Sebabkan Kemacetan
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        6 Desember 2024

    Hujan Disertai Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Jalan Trans-Sulawesi Sebabkan Kemacetan Makassar 6 Desember 2024

    Hujan Disertai Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Jalan Trans-Sulawesi Sebabkan Kemacetan
    Tim Redaksi
    PALOPO, KOMPAS.com
    – Sebuah
    pohon tumbang
    di Jalan Trans Sulawesi poros
    Palopo
    -Masamba, Kecamatan Telluwanua, Kelurahan:Jaya, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, akibat
    angin kencang
    disertai hujan deras pada Jumat (6/12/2024) sore.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo Burhan Nurdin mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 17.40 Wita.
    “Pohon itu menutup ruas jalan dari kedua arah hingga menimbulkan kemacetan beberapa jam lamanya,” kata Burhan saat dikonfirmasi, Jumat.
    Burhan menuturkan, setelah menerima laporan, BPBD langsung menerjunkan personel dan peralatan pendukung untuk menyingkirkan pohon tersebut.
    “Sejumlah personel kami turunkan dengan membawa peralatan pemotong kayu atau
    chainsaw
    agar cabang dan ranting pohon segera dibersihkan dan arus lalu lintas segera terurai,” ucap Burhan.
    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Petugas BPBD Kota Palopo telah melakukan penanganan dengan memotong pohon tersebut.
    “Saat ini sudah selesai diatasi dan arus lalu lintas kembali normal,” ujar Burhan.
    Burhan mengimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan agar berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini yang rawan menimbulkan bencana seperti tanah
    longsor
    , banjir dan pohon tumbang.
    “Diharapkan warga di musim hujan ini agar berhati-hati mengingat cuaca ekstreem masih terjadi, bila menemukan atau mengalami keadaan darurat segera menghubungi petugas,” tutur Burhan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Melanda Empat Kecamatan di Kabupaten Pasuruan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 Desember 2024

    Banjir Melanda Empat Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Surabaya 6 Desember 2024

    Banjir Melanda Empat Kecamatan di Kabupaten Pasuruan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Hujan deras
    yang mengguyur wilayah Kabupaten Pasuruan mengakibatkan banjir di empat kecamatan pada Jumat (6/12/2024) malam.
    Luapan air bercampur lumpur mengalir deras dengan ketinggian mencapai satu meter, memaksa sejumlah warga bersiaga guna mengantisipasi banjir yang lebih besar.
    Banjir ini melanda sebagian besar desa di
    Kecamatan Winongan
    , Rejoso, Gempol dan Kraton.
    Namun, dampak paling parah dirasakan di Kecamatan Winongan, khususnya di desa-desa seperti Lebak, Winongan Lor, Winongan Kidul, Prodo dan Bandaran.
    “Hampir semua desa di Kecamatan Winongan banjir. Dan ini lebih parah karena hujan lebat,” ungkap Abdussalam, seorang warga setempat.
    Di desa Prodo dan Bandaran, ketinggian air yang masuk ke rumah warga mencapai satu meter.
    Debit air yang terus meningkat disebabkan oleh beberapa sungai di perbatasan antardesa yang tidak mampu menampung kiriman air dari hulu atau dataran yang lebih tinggi.
    “Karena daerah di atas sejak sore tadi hujan lebat dan hingga malam ini masih terus gerimis,” tambah Abdussalam.
    Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya korban jiwa akibat derasnya aliran air, warga bergotong royong menyisir rumah-rumah yang terendam banjir.
    Sementara itu, aliran listrik di daerah yang tergenang mulai dipadamkan oleh PLN untuk mengurangi risiko korsleting listrik.
    Petugas dari BPBD Kabupaten Pasuruan juga bersiaga di titik-titik rawan, terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi meluapnya air dari sungai.
    “Semua anggota kami sudah bersiaga guna membantu warga yang butuh evakuasi ke tempat yang lebih aman,” ujar Sugeng Hariyadi, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan.
    Situasi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat dan masyarakat, yang berharap agar kondisi segera membaik dan tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenkes Kirim Obat-Obatan untuk Korban Terdampak Banjir di Sukabumi – Halaman all

    Kemenkes Kirim Obat-Obatan untuk Korban Terdampak Banjir di Sukabumi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang sering muncul setelah bencana banjir.

    Kepala Puskris Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan meliputi berbagai jenis obat-obatan dasar, cairan infus, antibiotik, oksigen konsentrator serta perlengkapan medis habis pakai yang sangat dibutuhkan di lapangan.

    “Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banyak warga terisolasi dan terpapar risiko penyakit. Untuk itu, kami segera mengirimkan obat-obatan dan perlengkapan medis guna mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan,” kata Sumarjaya dilansir dari website resmi, Jumat (6/12/2024). 

    Pengiriman bantuan obat-obatan kepada korban bencana dilakukan pada Jumat (6/12/2024). 

    Selain obat-obatan, pada saat yang sama, Puskris juga mengirimkan bantuan berupa PMT Bumil dan Balita masing-masing 1 ton.

    Bupati Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, berlaku 4 – 10 Desember 2024. 

    Merespons penetapan ini, Puskris segera mengirimkan Tim Manajemen untuk melakukan pendampingan Aktivasi Klaster Kesehatan dan operasionalisasi HEOC.

    Sumarjaya menyebutkan, hingga saat ini pemerintah setempat belum mendirikan posko kesehatan. 

    Pelayanan kesehatan untuk masyarakat difokuskan di puskesmas dan pustu yang masih beroperasi. 

    Rencananya, tim puskris akan berkoordinasi melakukan mendampingi dalam rangka mengaktivasi klaster kesehatan jika diperlukan dilapangan

    Di lapangan, terdapat 15 puskesmas yang disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada para pengungsi. 

    PSC 119 Kota Bogor dan TCK-EMT Type 1 Mobile Regional DKI juga telah dimobilisasi untuk membantu memberikan layanan kesehatan di lokasi bencana.

    Dalam situasi darurat ini, Sumarjaya mengimbau masyarakat terdampak bencana untuk menjaga kebersihan, terutama terkait dengan sanitasi dan air bersih. 

    Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit setelah banjir.

    “Tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit yang muncul setelah banjir, selalu jaga kesehatan dan ikuti kesehatan yang telah disosialisasikan oleh petugas kesehatan,” imbaunya. 

    Sebagai informasi, banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 4 Desember 2024. 

    Peristiwa memilukan ini mengakibatkan 5 orang meninggal, 1 orang dirawat intensif di rumah sakit, dan 1.321 orang mengungsi.

  • Tanah Longsor Tutup Jalan Alternatif Jogja-Magelang, Arus Kendaraan Sempat Tersendat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2024

    Tanah Longsor Tutup Jalan Alternatif Jogja-Magelang, Arus Kendaraan Sempat Tersendat Regional 6 Desember 2024

    Tanah Longsor Tutup Jalan Alternatif Jogja-Magelang, Arus Kendaraan Sempat Tersendat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Tanah
    longsor
    terjadi di jalan Nanggulan–Candi Mendut pada kawasan padukuhan Pranan, kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, kabupaten
    Kulon Progo
    , Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Tanah jatuh ke jalan yang menghubungkan Kulon Progo–Magelang lewat Kalibawang ini membawa pohon dan rumpun bambu sehingga pohon menutup sebagian jalan. 
    Tidak ada korban dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00-17.00 WIB. Namun, lalu lintas sempat tersendat.
    “Rumpun bambu dan pohon jatuh dari atas. Kemudian rebah menutup akses jalan. Kendaraan tersendat, tapi masih bisa lewat,” kata Budi Prastawa, kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo melalui saluran telepon, Jumat (6/12/2024).
    Longsor
    terjadi selagi hujan deras turun di kawasan Utara Kulon Progo mulai pukul 15.00 WIB. Semula, tebing setinggi 5 meter di tepi jalan mengalami longsor kecil. 
    Lokasi ini tidak jauh dari
    rest area
    Banjaroya. Ketika itu, arus kendaraan tidak ramai seperti biasa. 

    Tak berselang lama, pohon dan satu rumpun bambu menyusul melengser ke jalan raya. Pohon yang tumbang dan terbawa longsor menghalangi akses kendaraan. Mobil berhenti dan terpaksa mengular antre melewati pohon. 
    Tidak lama kemudian, warga, pemadam kebakaran, dan TRC BPBD Kulon Progo tiba untuk mengevakuasi pohon. 
    “Kami bisa mengevakuasi pohon dalam waktu dua jam. Arus kendaraan buka dan tutup,” kata Budi.
    Budi mengungkapkan, kasus longsor ini kembali mengingatkan masyarakat agar selalu waspada.
    Pasalnya, warga sudah berada di musim hujan yang diperkirakan memiliki curah hujan lebih tinggi dari tahun lalu. 
    Masyarakat diminta memperhatikan dan mengawasi lingkungan, mulai daerah dekat sungai hingga kawasan dataran tinggi.
    Warga mesti memperhatikan keberadaan pohon tinggi di lingkungannya, memangkasnya bila perlu, memperhatikan kelancaran aliran sungai dan drainase untuk menghindari banjir.
    “Aliran sungai dan drainase harus selalu lancar. Pohon tinggi dipangkas, bila tumbang maka bisa mengakibatkan korban, apalagi kalau ada aliran listrik yang kerap menimbulkan korban,” kata Budi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Petani Khawatir Harga Cabai ‘Terbang’ Gegara Terdampak Cuaca Ekstrem

    Petani Khawatir Harga Cabai ‘Terbang’ Gegara Terdampak Cuaca Ekstrem

    Jakarta, CNN Indonesia

    Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) khawatir cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia membuat harga cabai melonjak.

    Pasalnya, cuaca ekstrem dapat menyebabkan berbagai dampak pada tanaman cabai seperti panen yang tidak maksimal hingga produksi yang berkurang, menyebabkan pedagang kekurangan stok untuk dijual.

    “Yang kita khawatirkan hujan, cuaca, banjir, ini yang kita khawatirkan. Saya enggak bisa memprediksinya nanti di awal-awal bulan Januari. Tapi di Januari mungkin akan ada kenaikan untuk CMK (cabai merah keriting),” ucap Ketua AACI Abdul Hamid dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Menjelang HBKN Nataru 2024/2025 di Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).

    Mulanya, pihaknya mewanti-wanti akan ada gejolak harga pada awal 2025. Sebab, kondisi harga CMK di level petani sempat murah yang membuat sejumlah lahan terbengkalai. Ujungnya, pasokan cabai akan bermasalah.

    Wakil Ketua AACI Jawa Timur Nanang Triatmoko menyebut harga CMK beberapa hari lalu sempat di level Rp1.500 per kilogram (kg) hingga Rp6.000 per kg.

    Saat ini harga komoditas tersebut telah naik di level petani Rp10 ribu per kg dan di level pasar induk Kramat Jati mencapai Rp21 ribu per kg. Nanang menyebut harga cabai rawit merah kini dalam kondisi aman.

    “Beberapa bulan ini cabai posisinya harganya murah, akhirnya tidak dirawat. Ini menjadi kendala di satu-dua bulan ke depan,” ujar Nanang.

    “Bahkan, akan terjadi lonjakan yang sangat signifikan karena memang cabai posisinya murahnya agak lama ini, bisa mencapai tiga bulan. Jadi hampir yang cabai sudah berbuah itu tidak dirawat sama sekali posisi saat ini, itu yang membahayakan,” imbuhnya.

    Situasi yang sama juga bisa terjadi untuk cabai merah besar (CMB). Nanang memperkirakan masih ada panen yang cukup luas di sentra produksi, sehingga pasokan akan melimpah dan harga bisa anjlok.

    Namun, jika kondisi cuaca tidak mendukung ke depan, maka harga cabai bisa mengalami peningkatan. Dua kondisi inilah yang dikhawatirkan petani.

    “Jumlah penanaman di bulan 10, 11, 12, mengalami peningkatan. Kalau cuaca ekstrem, harga mahal. Kalau cuaca standar, petani malah rugi. Di sentra-sentra produksi ada 2 ribu hektare (akan panen), Jombang, Gresing, Malang, Banyuwangi, itu akan panen (pada) bulan 1. Kalau cuaca normal petani bangkrut, kalau cuaca ekstrem (harga) akan naik,” jelas Nanang.

    Hamid melaporkan saat ini harga cabai sudah mulai terkerek ke level Rp11 ribu per kg. Namun, harga cabai merah keriting masih jauh di bawah harga acuan pembelian (HAP) di tingkat produsen di kisaran Rp22 ribu-Rp29.600 per kg.

    (del/agt)

  • Imelia Nangis Santap Setengah Makan Siang Gratis Demi Adik, si Anak Petani Ngaku Jarang Makan Enak

    Imelia Nangis Santap Setengah Makan Siang Gratis Demi Adik, si Anak Petani Ngaku Jarang Makan Enak

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah mengharukan di momen makan siang gratis kembali viral di media sosial.

    Kali ini cerita datang dari Imelia, siswi kelas VII MTs Al Khalifah Kabupaten Malang.

    Kondisi Imelia terpotret jelas saat dirinya menerima dan menyantap makanan bergizi gratis program khusus Polres Malang pada Rabu (4/12/2024).

    Di saat teman lainnya menyantap habis menu yang diterima, Imelia justru menyisakan separo.

    Siswi kelas VII ini memilih untuk tidak menghabiskan makanan dan susu yang diberikan karena ingin membawanya pulang untuk sang adik.

    Anggota polisi yang menyerahkan makanan terkejut dan mendekati Imelia untuk mengetahui alasan di balik tindakannya.

    Imelia menjelaskan bahwa dia ingin berbagi dengan adiknya di rumah.

    Dia sebagai anak dari seorang buruh tani dan menyatakan bahwa dia dan adiknya jarang menikmati makanan enak.

    Saat menceritakan hal tersebut kepada anggota polisi, Imelia tidak dapat menahan tangisnya.

    “Dia hanya makan separuh makanan yang diberikan.”

    “Dia mengatakan separuhnya akan diberikan kepada adiknya, termasuk susunya juga.”

    “Kami sangat tersentuh dengan kondisi seperti ini,” ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana seusai memberikan makanan bergizi kepada para siswa.

    AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan bahwa agenda pemberian makanan bergizi kepada siswa ini merupakan bagian dari simulasi untuk mendukung program pemerintah terkait peningkatan gizi anak-anak sekolah.

    “MTs Al Khalifah kami pilih karena banyaknya siswa di sini yang berasal dari kalangan duafa dan anak yatim,” ujarnya, melansir dari Kompas.com.

    Diketahui, sebanyak 167 siswa dan guru di MTs Al Khalifah menerima makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur mayur, buah segar, dan susu.

    Sebelumnya, AKBP Putu menyebutkan bahwa Polres Malang juga telah melaksanakan kegiatan serupa di SD Negeri 04 Sitiarjo dan SD Swasta TPN Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

    “Dua sekolah yang kami lakukan uji coba sebelumnya merupakan lokasi terdampak bencana banjir,” tuturnya.

    Sementara itu, kisah haru lain terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

    Tepatnya di SDN 02 Indralaya Utara.

    Seorang siswa SD bernama Danang sempat membuat polisi heran.

    Melansir dari TribunSumsel, Satreskrim Polres Ogan Ilir menyambangangi SDN 02 Indralaya Utara pada Jumat (29/11/2024) lalu.

    Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham membagikan seratus box makanan sehat dan bergizi kepada pelajar.

    Setelah membagikan seluruh makanan, Ilham melihat seorang siswa yang tak menyantap makanan.

    Ilham pun menghampirinya.

    “Kenapa gak dimakan?” tanya Ilham pada pelajar SD tersebut pada video yang diterima TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Sabtu (30/11/2024).

    “Nanti di rumah,” jawab siswa kelas III bernama Danang itu.

    Siswa yang bernama Danang tersebut menuturkan, dia ingin makan bersama adiknya yang masih kecil.

    Siswa berusia 8 tahun itu pun memasukkan box makanan ke dalam kantong kain yang dibawanya.

    “(Bawa pulang makanan karena) sayang adik,” ucapnya.

    Sementara Ilham menuturkan, pembagian makan siang sehat dan bergizi merupakan instruksi dari pucuk pimpinan Polda Sumatera Selatan melalui Kapolres Ogan Ilir.

    “Kemarin ada 100 paket makanan sehat dan bergizi yang dibagikan,” kata Ilham.

    Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan setiap minggu, sekaligus sebagai uji coba program makan siang gratis yang mulai dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Januari 2025 mendatang.

    “Semoga dengan makan siang sehat dan bergizi ini dapat membantu semangat belajar anak sehingga cerdas dan berprestasi,” ucap Ilham.

    Berita Lain Seputar Makan Bergizi Gratis

    Makan bergizi gratis untuk para pelajar di Gresik sudah disiapkan.

    Diketahui Pemkab Gresik bersama DPRD Gresik sepakat menyiapkan alokasi anggaran makan bergizi gratis pada tahun anggaran 2025.

    Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik, Abdullah Hamdi mengatakan anggaran untuk makan bergizi gratis telah disiapkan pada APBD 2025 yang baru saja digedok.

    “Nominalnya (makan bergizi gratis) sekitar Rp 5 miliar. Namun, secara teknis kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik, Dalam proses pembahasan APBD 2025 kami berupaya memastikan program mandatory spending dan gagaran pemerintah pusat agar bisa terpenuhi,” kata Hamdi sapaan akrabnya.

    Politisi asal Menganti mengatakan, disiapkannya alokasi anggaran makan bergizi gratis untuk mendukung program yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik Herawan Eka Kusuma mengatakan pihaknya telah diminta untuk menyiapkan data siswa terkait makan bergizi gratis.

    Pihaknya sudah menyiapkan mulai dari siswa TK-B, SD hingga SMP baik negeri maupun swasta. Dari data yang dimiliki, total lembaga TK, SD hingga SMP baik negeri maupun swasta sebanyak 1.219 sekolah.

    “Dari 1.219 sekolah tersebut, jumlah siswanya sebanyak 126.712 orang. Teknisnya seperti apa masih belum. Yang pasti kami siapkan dulu perangkatnya,” pungkasnya.

    Terkait mekanisme makan bergizi gratis, kata Herawan, pihaknya menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Asyik Mancing, Bocah SD di Mojokerto Tertimpa Longsoran Tebing, Teman Korban Panik Minta Tolong

    Asyik Mancing, Bocah SD di Mojokerto Tertimpa Longsoran Tebing, Teman Korban Panik Minta Tolong

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO– Seorang pelajar SD tertimpa tanah longsor saat asyik memancing di sungai Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (6/12/2024).

    Tebing sungai menimpa korban (RB) berusia 12 tahun yang mengakibatkan pelajar kelas VI SD tersebut mengalami luka-luka.

    Kapolsek Dlanggu Polres Mojokerto, Inspektur Polisi Satu (IPTU) M Khoirul Umam, mengatakan korban mengalami luka berat akibat tertimpa tebing sungai yang longsor.

    “Korban mengalami luka berat, pada bagian kaki kiri,” kata Iptu M Khoirul Umam kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

    Ia mengatakan dari keterangan saksi, melihat korban memancing bersama temannya di sungai yang tidak jauh dari rumahnya, sekitar pukul 14.00 WIB.

    Ketika korban asyik memancing, tiba-tiba tebing sungai yang berada di belakangnya longsor langsung menimpanya.

    Teman korban meminta pertolongan warga, mereka segera menolong korban sekaligus melaporkan kejadian itu ke Polsek Dlanggu.

    “Korban dievakuasi untuk segera mendapat pertolongan medis, untuk kondisinya dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Sidowaras, Bangsal,” ungkap kata Iptu M Khoirul Umam.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida mengungkapkan pihaknya melakukan assessment penanganan kebencanaan tebing sungai longsor yang menimpa pemancing.

    Dirinya mengimbau masyarakat agar lebih waspada potensi bencana hidrometeorologi, banjir, pohon tumbang termasuk tanah longsor.

    “Kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana hidrometeorologi sudah dilakukan, untuk mengantisipasinya warga diimbau lebih waspada. Sebaiknya menghindari tempat yang dapat berpotensi bencana, khususnya di wilayah zona merah rawan bencana,” pungkasnya.

  • Hujan Deras Air Sungai Meluap, Simpang Orari Tulungagung Banjir Parah, Banyak Sepeda Motor Mogok

    Hujan Deras Air Sungai Meluap, Simpang Orari Tulungagung Banjir Parah, Banyak Sepeda Motor Mogok

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Hujan deras di wilayah Kecamatan Tulungagung membuat sejumlah sungai yang membelah kawasan kota meluap, Jumat (6/12/2024).

    Salah satu kawasan yang terdampak parah adalah Jalan I Gusti Ngurah Rai, di sebelah selatan perlintasan kereta api Bago.

    Bahkan di simpang Orari, genangan air sangat tinggi hingga membuat banyak sepeda motor yang mogok.

    Air mengalir sangat deras dari jalan dari arah timur maupun barat simpang Orari.

    Air kemudian terakumulasi di Jalan I Gusti Ngurah Rai tanpa bisa mengalir ke saluran air di kanan dan kiri jalan.

    Sejumlah warga setempat inisiatif mengatur lalu lintas agar kendaraan tetap tertib dan tidak terjadi kemacetan.

    Banjir ini diduga karena banyak sungai yang tidak dikeruk maupun dibersihkan menjelang musim hujan.

    Akibatnya, saat terjadi hujan deras volume sungai tidak cukup untuk menampung air hujan sehingga meluap.

    Salah satu warga yang menjadi relawan pengatur lalu lintas, Bimo, sebelumnya tidak pernah terjadi banjir di kawasan ini.

    “Biasanya hanya sebentar langsung hilang. Tidak pernah ini sampai meluap,” ujarnya.

    Bahkan genangan air sampai masuk ke kawasan permukiman warga.

    Permukiman di samping GKJW, sejumlah rumah kemasukan air yang menggenang cukup tinggi.

    Genangan ini berasal dari sungai di Jalan I Gusti Ngurah Rai yang meluap.

    Sungai ini ditutup dengan beton agar atasnya bisa dimanfaatkan untuk pedestrian.

    “Airnya meluap dari sungai kemudian masuk ke perkampungan. Beberapa rumah kemasukan air,” ungkapnya.

    Bimo dan kawan-kawan berusaha mengarahkan pemotor untuk menghindari kawasan yang paling dalam.

    Namun sejumlah pemotor terlanjur melintas sehingga mesinnya mati saat menerjang genangan air yang tinggi.

    Kebanyakan sepeda motor yang mogok jenis bebek dan matic.

    Banyak di antaranya terpaksa berhenti di tepi jalan menunggu air keluar dari setiap bagian motor yang sebelumnya sudah kemasukan.

    “Biasanya kalau airnya sudah keluar terus mulai agak kering, mesinnya bisa dinyalakan lagi,” ucap Rizky yang motor maticnya mogok.

    Genangan air juga nyaris masuk ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang ada di sebelah selatan simpang Orari.

    Air sudah masuk ke bagian depan kantor yang difungsikan sebagai tempat parkir motor.

    Air meluap dari sungai yang ada tepat di depan Kantor Bawaslu.

    “Kurang sedikit masuk ke kantor,” ucap Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Tulungagung, Nurul Muhtadin.