Topik: Banjir

  • Wamensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 2,1 M untuk Korban Bencana di Sukabumi

    Wamensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 2,1 M untuk Korban Bencana di Sukabumi

    Wamensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 2,1 M untuk Korban Bencana di Sukabumi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono meninjau kondisi pengungsian korban bencana di Desa Sukamaju, Cikembar, Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).
    Kedatangan Wamensos dilakukan untuk memastikan kebutuhan dan kenyamanan para pengungsi korban banjir dan tanah longsor di posko pengunsian terjamin.
    “Yang jelas kedatangan saya di sini memastikan dulu pada saat masa tanggap darurat ini masyarakat yang mengungsi kebutuhannya bisa terpenuhi,” kata Wamensos di lokasi dilansir dari keterangan tertulis, Sabtu.
    Adapun akibat cuaca ekstrem sejak Rabu (4/12/2024), Kabupaten Sukabumi dilanda berbagai bencana banjir, tanah longsor dan tanah bergerak.
    Bencana ini berdampak ke 39 kecamatan di Kabupaten tersebut.
    Sebagai upaya penanganan, Kementerian Sosial (Kemensos) lantas mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.
    Dapur umum tersebut berada di Desa Sukamaju, Desa Datarnangka dan SDN Kalibunder Neglasari. Masing-masing dapur umum memproduksi 1.500 bungkus nasi setiap harinya.
    Selain dapur umum, Kemensos juga menyalurkan berbagai logistik dari Gudang Dinsos Provinsi Jawa Barat, Gudang Sentra Phalamarta Sukabumi dan Gudang Pusat Bekasi.
    Logistik yang disalurkan berupa makanan siap saji, makanan anak, selimut, kasur, tenda gulung, tenda serbaguna, tenda keluarga, family kit, kids ware, toilet portable, velbed, lauk pauk siap saji, sandang dewasa, dan sandang anak.
    Selain itu, ada juga bangan kontak dan snack anak, bantuan paket sembako, bantuan air mineral dan susu UHT.
    Seluruh bantuan Kemensos bernilai total Rp. 2.148.669.200, atau Rp 2,1 miliar.
    Agus Jabo menyatakan, Kemensos akan terus melakukan evaluasi terhadap penanganan bencana.
    Ketua Umum Partai Prima itu bilang, jika ada kebutuhan logistik, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kemensos akan segera melakukan asesmen.
    Selain itu, ada juga Sentra Phalamarta Sukabumi yang siaga membantu penanganan bencana di Sukabumi.
    “Begitu ada laporan baru, maka kami akan segera melakukan asesmen,” kata Wamensos.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Ruang Sulut

    Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Ruang Sulut

    JAKARTA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 22 kali gempa vulkanik dalam Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

    “Tercatat pula sebanyak 34 kali gempa embusan, tiga kali vulkanik dangkal, empat kali gempa tektonik lokal, 87 kali gempa tektonik jauh, serta satu kali gempa getaran banjir,” kata Kepala Badan Geologi, Mohammad Wafid AN dalam laporan aktivitas Gunung Ruang periode tanggal 16-30 November 2024 mengutip Antara.

    Dalam laporan yang dibagikan dalam grup percakapan Info Gunung Api Sitaro disebutkan, pada umumnya, kegempaan vulkanik Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik, diperkirakan pengaruh dari subduksi Sulawesi Utara dan subduksi ganda di Laut Maluku.

    Aktivitas Gunung Ruang masih belum kembali ke normal, meski jumlah kegempaan sudah jauh menurun dibandingkan dengan bulan April-Mei 2024, dengan jumlah gempa vulkanik pada kisaran 1-3 per hari.

    Namun secara visual masih teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis-tebal dan tinggi sekitar 50 – 200 meter dari puncak.

    Pada periode 16-30 November 2024, jumlah kegempaan tidak ada perubahan yang signifikan bila dibandingkan dengan periode 1-15 November 2024.

    Pada tanggal 29 November 2024, terekam gempa embusan 25 kali dan satu kali getaran banjir dengan amplitudo 13 milimeter dan durasi 1068 detik.

    Asap kawah teramati bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis sedang dan tinggi asap pada kisaran 50-100 meter dari puncak.

    “Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang,” katanya menambahkan.

    Gunung Ruang Erupsi eksplosif pada tanggal 17 April 2024 pukul 01.08 WITA dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan mencapai 2.500 meter dan disertai suara gemuruh serta dentuman.

    Erupsi berikutnya yang lebih dahsyat terjadi tanggal 30 April 2024 pukul 01.15 wita diawali dengan peningkatan gempa vulkanik dangkal signifikan sejak tanggal 28-29 April 2024.

    Warga kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi yang tinggal di Pulau Ruang harus direlokasi ke Desa Modisi, Kabupaten Bolaang Mongondow.

  • Bagaimana Kopenhagen Hadapi Ancaman Iklim Terbesarnya?

    Bagaimana Kopenhagen Hadapi Ancaman Iklim Terbesarnya?

    Kopenhagen

    Bukan cuma Jakarta yang kelimpungan tangani masalah kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka tanah, ibu kota negara pembela iklim nomor Denmark pun tengah berusaha berjuang hadapi ancaman perubahan iklim.

    Taman Karens Minde adalah salah satu dari lebih dari 300 proyek yang sedang berlangsung di Kopenhagen, untuk mencegah kota itu tenggelam.

    Bekas rawa yang dulunya dijauhi oleh penduduk sekitar, kini telah didesain ulang dengan jalan setapak yang berkelok-kelok dan area berumput yang berfungsi ganda untuk menampung air hujan dan banjir.

    Terletak di tepi Selat Oresund, Kopenhagen sangat rentan terhadap air. “Seluruh Kopenhagen sedang berhadapan dengan siklus air karena lahan basah tersebut telah dikeringkan,” papar Anna Aslaug Lund, seorang profesor arsitektur di Universitas Kopenhagen.

    Ancaman tersebut bercabang tiga. Lembaga meteorologi Denmark memperkirakan curah hujan akan meningkat 30 hingga 70 persen pada tahun 2100, permukaan laut juga akan naik rata-rata 42 cm pada akhir abad ini dan menurunnya muka air tanah.

    Hanya orang yang terlatih yang bisa melihat pertahanan air khusus yang dipasang di Taman Karens Minde.

    Di salah satu tikungan jalan setapak dari paving block terdapat tiga saluran pipa untuk menampung air hujan yang terkumpul di lingkungan sekitar. Air tersebut kemudian mengalir ke danau buatan yang berjarak beberapa ratus meter.

    Menemukan solusi

    Selain mengelola banjir, Kopenhagen ingin “meningkatkan keanekaragaman hayati, melawan dampak suhu panas, dan membuat area hijau” agar orang-orang dapat bertemu, ujar Jan Rasmussen, dari proyek adaptasi iklim kota, kepada AFP.

    Kota ini sejak tahun 2008 mengidentifikasi titik-titik lemahnya, terutama dari masalah banjir. “Tantangan terbesarnya adalah kita tidak memiliki metode yang telah dicoba dan teruji untuk melakukan hal ini,” katanya.

    Jadi solusinya bervariasi dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya.

    Setelah hujan deras pada tanggal 2 Juli 2011 — ketika hujan deras dengan kisaran 135,4 mm turun hanya dalam waktu dua jam yang menyebabkan kerusakan besar — kota itu memutuskan untuk mengembangkan jaringan terowongan air hujan.

    Terowongan berfungsi sebagai “jalan raya” hujan bawah tanah di area yang pembangunan perkotaannya tidak memungkinkan pengelolaan air secara langsung.

    “Jika kita tidak memiliki ruang, kita membutuhkan pipa untuk mengalihkan air keluar dari kota,” kata Rasmussen.

    Model bagi kota-kota lain

    Beberapa proyek, seperti pembangunan pulau buatan Lynetteholmen yang akan berfungsi sebagai tanggul terhadap naiknya air laut, gagal mendapatkan dukungan. Namun, kota tersebut secara umum dipuji atas upaya adaptasinya.

    “Mereka benar-benar berusaha,” ujar peneliti Isabel Froes, seorang profesor madya di Copenhagen Business School, kepada AFP.

    “Mereka melibatkan para peneliti, dengan masyarakat untuk meningkatkan lebih banyak kesadaran.”

    Bahkan dengan populasi kota yang terus bertambah, salah satu prinsip terkuat mereka adalah menghindari pembangunan di daerah dataran rendah.

    “Masih banyak tempat di Kopenhagen yang memiliki masalah terkait banjir akibat air hujan,” kata Aslaug Lund. “Kita harus menghindari pembangunan di daerah dataran rendah.”

    Upaya Kopenhagen dipandang sebagai model bagi apa yang dapat dilakukan kota-kota lain, kata Froes. “Saya menyebut Denmark sebagai negara prototipe karena cakupannya,” imbuhnya.

    “Ini adalah tempat yang bagus untuk menguji langkah-langkah baru, untuk melibatkan warga di sekitarnya juga, karena Denmark adalah masyarakat yang saling percaya. Kami cenderung mengikuti aturan dan kami juga menyukai aturan, yang tidak (terjadi) di mana-mana.”

    ap/hp (AFP)

    (nvc/nvc)

  • Wakil Ketua DPR Saan Mustopa Dorong Penanganan Banjir di Karawang Cepat Ditangani – Page 3

    Wakil Ketua DPR Saan Mustopa Dorong Penanganan Banjir di Karawang Cepat Ditangani – Page 3

    Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Mochamad Dian Al Ma’rup mengatakan, untuk penanganan banjir di Desa Karangligar diperlukan anggaran sekitar Rp80 sampai Rp100 miliar.

    “Anggarannya diperkirakan sekitar Rp80 sampai Rp100 miliar. Ini merupakan tindakan jangka menengah yang segera, maka kami juga melakukan desain bagaimana caranya supaya back water dari Sungai Cidawolong ini tidak terus-terusan akibat Cibeet,” kata Dian.

    Pertama, lanjut dia, penanganan akan dilakukan normalisasi sesuai dengan elevasi.

    “Setelah itu kita akan pasang pintu, dimana setelah pintu ini disebelahnya akan dipasang kolam retensi, agar begitu dipasang pintu tidak bisa masuk ke Cibeet, Cibeet juga gak bisa masuk ke Cidawolong,” kata Dian.

    Kemudian untuk cara mengeluarkan air dari Cidawolong. Pihaknya akan memompa ke kolam retensi sebagai parkir air ke Cibeet. Air akan berkurang sesuai kapasitas pompa.

    “Insyaallah banjir akan berkurang signifikan menyisakan sekitar 17 sampai 40 hektar dari 135 hektar genangan yg ada disini, mudah-mudahan lancar,” kata Dian.

    Untuk sisanya, akan ditindaklanjuti Pemerintah Jawa Barat. “Nah nanti juga ada upaya lain yang kami akan tindak lanjuti dengan pak gubernur, bagaimana mengatasi sisa yang tadi yang tidak tertangani. Ini nanti belum bisa kita ekspose karena ini masih kita perlu desain,” kata Dian.

  • Bencana Alam di Sukabumi Korban Meninggal Menjadi 8 Orang, Jasad Anak Perempuan 8 Tahun Baru Ditemukan

    Bencana Alam di Sukabumi Korban Meninggal Menjadi 8 Orang, Jasad Anak Perempuan 8 Tahun Baru Ditemukan

    Liputan6.com, Sukabumi – Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi menyampaikan data terkini jumlah korban jiwa dari dampak bencana alam yang terjadi sejak Selasa (3/12/2024) lalu. Hingga kini, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk anak-anak. Sementara empat orang lainnya masih dalam pencarian.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan, tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan diantara material longsor dan banjir. Pihaknya juga tengah memfokuskan pada penanganan bencana, salah satunya dengan memperbaiki akses jalan yang terputus. 

    “Kita sudah berusaha menyebar tim ke beberapa wilayah. BNPB, BPBD, TNI, dan Polri sudah berkolaborasi di lapangan. Hari ini kita fokus pada pendataan serta memperbaiki jalan-jalan yang terputus agar distribusi logistik dapat berjalan lancar,” ujar Ade Pendopo Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).

    Ade menjelaskan bahwa bencana alam ini berdampak luas hingga 39 kecamatan, dengan 1 kelurahan dan 142 desa terdampak. Kemudian, bencana juga mengakibatkan 1.254 rumah rusak, 3.153 KK atau 4.892 warga terdampak, dan 890 KK atau 2.859 jiwa lainnya terpaksa mengungsi. 

    “Hari ini kecamatan kita bertambah jadi 39 kecamatan, 1 kelurahan 142 desa dan yang meninggal dunia ada 8 jiwa. Yang hilang masih dalam pencarian itu ada empat,” ungkapnya. 

    Korban anak-anak yang baru ditemukan jasadnya itu diketahui bernama Siti Hamidah (8), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

     

    Kembali Terjadi, Sungai Serayu Keruh Akibat Flushing Lumput Bendungan Mrica

  • Habis Antar Anak ke Sekolah, Ayah di Sukabumi Didapati Tewas, Diduga Terseret Banjir Bandang

    Habis Antar Anak ke Sekolah, Ayah di Sukabumi Didapati Tewas, Diduga Terseret Banjir Bandang

    ERA.id – Tim SAR gabungan mendapati jasad pria di aliran Sungai Cimandiri, Kampung Pajagan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis. Diduga korban banjir bandang.

    “Jika melihat kondisi jasad pria ini, kurang lebih sudah meninggal 12 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan luar ditemukan luka robek tidak merata di bagian pinggang kiri bawah, dagu dan luka goresan lainnya diduga akibat benturan dengan benda tumpul,” kata dokter jaga IGD RSUD Palabuhanratu Sabrina di Sukabumi, Kamis kemarin.

    Informasi yang dihimpun, korban yang ditemukan di bantaran sungai tepatnya di RT 08/02, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, diketahui bernama Sahroni (45) yang sempat dinyatakan hilang sejak Rabu (4/12) usai mengantar sekolah anaknya.

    Keterangan dari anak korban yakni Irwansyah (17), korban yang merupakan warga Kampung Ciawitali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan sebelum menghilang pada Rabu pagi sempat mengantarkan dirinya ke sekolah pada Rabu pagi.

    Namun, saat dalam perjalanan Sahroni dan Irwansyah yang menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax terhambat lajunya karena ada longsor di jalan yang dilaluinya tepatnya di daerah Cisarakan. Kebetulan di lokasi ada rekan korban yang menggunakan sepeda motor Honda Beat.

    Karena waktu ujian semakin dekat dan terhambat longsor, akhirnya Sahroni dan rekannya menukar sepeda motor karena ukuran Honda Beat yang lebih kecil sehingga bisa melintasi longsoran.

    Setelah berhasil mengantar anaknya tiba di sekolah, korban kemudian pulang dengan melintasi jalan yang sama. Kebetulan jalur yang dilintasinya terendam banjir bandang. Diduga korban nekat melintasi jalan tersebut dan akhirnya tergelincir dan terbawa arus banjir.

    Irwansyah mengatakan setelah ujian selesai dirinya kemudian pulang ke rumahnya, namun sang ayah tidak ada di rumah karena menurut ibunya belum pulang sejak pagi. Kemudian pihak keluarga mencoba menghubunginya, tetapi handphone korban tidak aktif.

    Namun, baru Kamis pagi ia melihat media sosial terkait penemuan jasad pria tanpa identitas yang ditemukan warga di bantaran Sungai Cimandiri dan dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke RSUD Palabuhanratu.

    Awalnya, ia tidak menghiraukan informasi itu, tapi karena penasaran, akhirnya keluarga mendatangi rumah sakit untuk mencari tahu siapa jasad pria yang ditemukan di Sungai Cimandiri sekitar Desa Loji.

    Setelah diperlihatkan oleh petugas kamar jenazah RSUD Palabuhanratu, ternyata jasad tanpa identitas itu adalah Sahroni yang merupakan ayah kandungnya. Kemudian setelah menunjukkan identitas ayahnya kepada pihak kepolisian dan rumah sakit, jasad ayahnya itu dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

  • Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Lokasi Banjir di Pasuruan, Apresiasi Kesiapsiagaan Warga

    Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Lokasi Banjir di Pasuruan, Apresiasi Kesiapsiagaan Warga

    Pasuruan (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono meninjau langsung lokasi banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Rejoso dan Grati, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (7/12/2024) sekaligus memberikan bantuan warga terdampak.

    Dalam kunjungannya, Pj Gubernur memberikan apresiasi kepada warga yang telah membentuk desa tangguh. “Warga di sini sudah sangat siap menghadapi banjir. Mereka memiliki tim relawan, jalur evakuasi, dan tempat pengungsian yang memadai,” begitu Pj Gubernur memuji.

    Meskipun demikian, Pj Gubernur juga menyoroti permasalahan struktural yang menjadi penyebab utama banjir di wilayah ini, yaitu kondisi geografis yang cekungan dan debit sungai yang tinggi. Beliau menekankan pentingnya tata ruang kota yang lebih komprehensif untuk mengatasi masalah ini.

    “Perlu ada upaya jangka panjang untuk memperbaiki tata ruang kota. Ini bukan hanya masalah Kabupaten Pasuruan, tetapi juga masalah Jawa Timur,” tegas Pj Gubernur.

    Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyalurkan bantuan sosial berupa sembako kepada warga terdampak. Selain itu, Pemprov juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi jangka panjang terkait masalah banjir di Pasuruan.

    “Kami akan terus berupaya untuk membantu warga yang terdampak banjir. Baik itu dalam bentuk bantuan langsung maupun dalam jangka panjang melalui perbaikan infrastruktur,” tambah Pj Gubernur. (ada/ian)

  • Bencana Hidrometeorologi di Cianjur Meluas, 777 Warga Mengungsi, Apa Saja yang Rusak?
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Desember 2024

    Bencana Hidrometeorologi di Cianjur Meluas, 777 Warga Mengungsi, Apa Saja yang Rusak? Bandung 7 Desember 2024

    Bencana Hidrometeorologi di Cianjur Meluas, 777 Warga Mengungsi, Apa Saja yang Rusak?
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com

    Bencana hidrometeorologi
    yang meliputi banjir, longsor, dan pergeseran tanah di Kabupaten
    Cianjur
    , Jawa Barat, meluas, Sabtu (7/12/2024).
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat, kejadian bencana tersebar di 18 wilayah kecamatan dan memaksa 777 jiwa mengungsi.
    Para pengungsi tersebar di 9 kecamatan, yakni Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, dan Sindangbarang.
    Mereka menempati rumah-rumah penduduk, aula desa serta posyandu sebagai tempat penanpungan sementara.
    “Akibat bencana ini, sebanyak 439 rumah warga mengalami kerusakan, sementara 357 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya saat ditemui di kantornya, Sabtu (7/12/2024).


    Dok. PMI Cianjur Sejumlah relawan dari PMI Cianjur tengah melakukan penanganan bencana di salah satu sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang terdampak bencana banjir, Jumat (6/12/2024)
    Ia menjelaskan, bencana tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga infrastruktur. Tercatat 83 titik jalan, 4 saluran irigasi, dan 9 jembatan mengalami kerusakan dan terdampak bencana.
    “Selama hampir sepekan terakhir, bencana alam ini telah berdampak pada 2.760 jiwa terdampak, dengan satu korban meninggal dunia yang terbawa arus sungai,” katanya lagi.
    Asep menjelaskan, pemerintah daerah telah menetapkan status darurat bencana untuk 14 hari ke depan.
    Saat ini, tim gabungan terus bekerja melakukan penanganan, termasuk mendistribusikan bantuan logistik dan mendirikan dapur umum bagi pengungsi.
    “Upaya pembukaan akses jalan yang tertutup material longsor juga terus dilakukan. Beberapa ruas jalan saat ini sudah dapat dilalui kendarran, meskipun pengendara harus tetap berhati-hati,” imbuhnya.
    Tak hanya mengakibatkan kerusakan pada bangunan rumah warga dan infrastruktur jalan dan jembatan, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas pendidikan.
    Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur mencatat, sedikitnya 32 bangunan sekolah dasar dan 7 SMP mengalami kerusakan.
    Kepala Bidang SD Disdikpora Cianjur, Aripin menerangkan, selain merusak bangunan sekolah, bencana alam terutama banjir juga merendam mebeler, dokumen penting, dan buku-buku pelajaran milik sekolah.
    Menurutnya, Kondisi ini harus menjadi perhatian serius pihak sekolah mengingat urgensi dokumen kependidikan bagi operasional sekolah.
    “Kami sudah menginstruksikan seluruh perangkat, termasuk koordinator pendidikan (kordik) dan pengawas, untuk tetap waspada dan siaga menghadapi situasi bencana yang berdampak signifikan pada aktivitas pendidikan ini,” ujar Aripin kepada Kompas.com.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratusan Rumah di Situbondo Terendam Banjir

    Ratusan Rumah di Situbondo Terendam Banjir

    Liputan6.com, Situbondo – Ratusan rumah warga di Kabupaten Situbondo, terendam banjir. Banjir merendam rumah warga setinggi lutut orang dewasa, setelah beberapa jam sebelumnya di wilayah tersebut diguyur hujan lebat

    Banjir luapan sejumlah saluran irigasi tak mampu menampung debet air di Dusun Kaliasin dan Dusun Karanganyar, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, itu merendam, sebanyak 225 rumah warga

    “Untuk saat ini Alhamdulillah ketinggian air berangsur turun seiring hujan juga mulai reda,’’ujar Camat Manggaran, Abdul Kadir Sabtu (7/12/2024).

    Kata dia, banjir merendam rumah warga selain karena sejumlah saluran irigasi tak mampu menampung debit air yang tinggi juga karena tersumbat sampah serta bersamaan dengan air laut pasang.

    Banjir setinggi lutut orang dewasa merendam 225 rumah warga itu rinciannya 175 rumahya di Dusun kaliasin dan 50 rumah di Dusun Karanganyar.

    “Rumah-rumah warga sejak pukul 17:00 WIB sempat ditinggal mengungsi oleh penghuninya karena ketinggian air setinggi lutut orang dewasa, tetapi mereka kembali setelah hujan reda,” kata Kadir.

    Ia menyampaikan anggota TNI/Polri maupun petugas dari BPBD setempat telah melakukan pembersihan sampah-sampah yang menyumbat saluran irigasi di desa itu.

    “Di Mangaran diguyur hujan sejak pukul 11:00 WIB hingga petang dengan intensitas sedang dan terus menerus, sehingga debit air makin tinggi dan saluran irigasi tak bisa menampung dan meluber,” ujar Kadir.

    Di Dusun Kaliasin dan Dusun Karanganyar, Desa Tanjung Pecinan menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan.

    Dua dusun di desa ini berada di dekat laut, sungai dan sawah, sehingga saat turun hujan air di saluran irigasi dari sawah meluap juga air laut naik sehingga membanjiri rumah warga.

     

    Hubungan Terlarang Bapak-Anak di Balik Temua Tulang Belulang 4 Bayi di Purwokerto Banyumas

  • DKI optimalkan pemeliharaan rumah pompa agar maksimal tangani banjir

    DKI optimalkan pemeliharaan rumah pompa agar maksimal tangani banjir

    Arsip foto – Petugas membersihkan sampah di sekitar Rumah Pompa Green Garden, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/11/2024). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) mengoptimalkan pemeliharaan dan pengoperasian sarana pengendali banjir salah satunya rumah pompa agar dapat bekerja maksimal menangani banjir. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    DKI optimalkan pemeliharaan rumah pompa agar maksimal tangani banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 07 Desember 2024 – 12:57 WIB

    Elshinta.com – Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengoptimalkan pemeliharaan dan pengoperasian sarana pengendali banjir termasuk rumah-rumah pompa agar dapat bekerja maksimal untuk menangani banjir.

    “Antisipasi banjir yang dilakukan dengan optimalisasi pengoperasian dan pemeliharaan/perawatan sarana dan prasarana pengendali banjir,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Optimalisasi dilakukan di rumah-rumah pompa, pintu air dan penyiapan alat berat sehingga dapat bekerja secara maksimal saat kondisi pra banjir atau saat penanganan banjir.

    DKI Jakarta saat ini memiliki sebanyak 202 rumah pompa dengan total 593 unit pompa di lima wilayah Jakarta. Pompa-pompa ini bekerja menyalurkan air yang tidak bisa mengalir secara gravitasi mengingat sebagian wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut.

    Adapun lokasi sebaran rumah pompa ini, yakni di Jakarta Timur sebanyak 26 lokasi rumah pompa dengan jumlah pompa 58 unit, Jakarta Barat dengan 47 rumah pompa dan 148 unit pompa.

    Di Jakarta Pusat terdapat 28 lokasi rumah pompa dengan 108 unit pompa, di Jakarta Selatan ada 48 lokasi rumah pompa dengan 116 unit pompa serta di Jakarta Utara dengan 53 lokasi rumah pompa dan 165 unit pompa.

    Hendri menuturkan upaya lain yang juga dilakukan, yakni melakukan pengerukan sedimen lumpur sungai, kali, waduk dan saluran di lima wilayah kota administrasi Jakarta.

    Kemudian, pemetaan lokasi banjir atau genangan untuk mempercepat penanganan di daerah banjir atau genangan.

    “Saat kondisi sebelum memasuki musim hujan, Dinas SDA juga terus melaksanakan pembangunan infrastruktur pengendali banjir juga dilakukan guna meminimalisir genangan saat musim hujan,” ujar Hendri.

    Untuk mengantisipasi banjir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengadakan apel kesiapsiagaan bencana dan memastikan infrastruktur penanggulangan banjir dapat bekerja optimal.

    Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi curah hujan tinggi pada 6-9 Desember 2024 berdasarkan diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meminta dinas-dinas di jajaran Pemprov DKI seperti SDA, Bina Marga, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan lainnya untuk menyiapkan langkah mitigasi penanganan banjir termasuk sumber daya manusia.

    Sumber : Antara