Topik: Banjir

  • Kemensos: Rp 461 Miliar Bantuan Sosial untuk 143.000 lebih Keluarga Penerima Manfaat

    Kemensos: Rp 461 Miliar Bantuan Sosial untuk 143.000 lebih Keluarga Penerima Manfaat

    Pasuruan, Beritasatu.com – Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan anggaran bantuan sosial (bansos) senilai Rp 461 miliar untuk 143.000 lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada 2025.

    Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, mereka yang menerima bantuan sosial termasuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan program bantuan sosial lain. “Untuk Kabupaten Pasuruan, Kemensos telah menyiapkan Rp 461 miliar untuk 143.000 KPM,” katanya di sela kunjungan ke posko banjir di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Minggu (8/12/2024) seperti dilansir Antara.

    Bantusan sosial tersebut, menurut Gus Ipul, sebagai upaya Kemensos membantu masyarakat Pasuruan yang berkekurangan terkait pemenuhan kebutuhan dasar.

    Dalam kunjungan tersebut, ia mengatakan Kemensos turut menggelontorkan bantuan logistik senilai hampir Rp 900 juta untuk korban banjir di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

    “Untuk wilayah Kecamatan Rejoso dan sekitar yang terdampak, Kemensos memberikan bantuan senilai Rp 900 juta untuk logistik bagi korban banjir,” ujarnya terkait bantuan sosial dari Kemensos.

    Gus Ipul menjelaskan bantuan tersebut merupakan tahap awal yang disiapkan Kemensos selama masa kedaruratan di wilayah tersebut. Dari data yang disampaikan Kemensos, ada sekitar 200 kepala keluarga yang berada di posko pengungsian di Kecamatan Rejoso.

    Keseluruhan pengungsi merupakan warga Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Dia menekankan Kemensos akan memonitor bencana banjir tersebut hingga memasuki masa pascabencana.

    Gus Ipul memastikan nantinya Kemensos membantu warga membangun infrastruktur yang rusak akibat terdampak banjir, jika sudah memasuki masa pascabencana atau masa rehabilitasi.

    “Kita akan lakukan asesmen terhadap warga yang rumahnya terdampak, baik yang kerusakannya parah maupun menengah, akan kami beri bantuan untuk membangun kembali infrastruktur,” pungkasnya terkait bantuan sosial dari Kemensos.

  • Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 Desember 2024

    Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter Bandung 8 Desember 2024

    Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Sepasang suami istri, Parman (55) dan Aminah (55), selamat dari terjangan
    banjir bandang
    yang melanda Sungai Cikaso di Kampung Warungnangka, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten,
    Sukabumi
    , Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024).
    Banjir tersebut menyebabkan rumah panggung milik mereka, bersama dengan satu rumah dan bengkel tambal ban milik anaknya, terbawa hanyut sejauh 150 meter.
    Bangunan-bangunan tersebut berakhir di aliran Sungai Cilimus, yang hanya beberapa meter bermuara di Sungai Cikaso.
    “Saya dan suami sehari sebelum banjir bandang pergi ke rumah ibu saya. Karena ibu saya sakit dan harus menjaganya,” ungkap Aminah saat melihat-lihat sisa rumahnya yang tersangkut di aliran Sungai Cilimus, Minggu (8/12/2024).
    Aminah menjelaskan bahwa rumah ibunya terletak tidak jauh dari lokasi kejadian, namun berada di desa yang berbeda, yaitu Kampung Cilimus, Desa Mekarsari.
    Ketika rumahnya terbawa banjir, informasi tersebut cepat tersebar di antara warga setempat.
    “Dapat cerita dari tetangga yang lihat, rumah saya dan anak saya itu terbawa hanyut banjir bandang Sungai Cikaso, hingga ke persawahan, lalu berakhir ke sungai ini,” tuturnya sambil menunjuk ke bangunan rumah yang tersangkut.
    Ia menambahkan bahwa bagian genting rumah yang masih utuh merupakan milik anaknya, sementara rumah miliknya sudah hancur, hanya menyisakan balok-balok kayu.
    “Pakaian dan perlengkapan rumah tangga semuanya tidak ada yang bisa diselamatkan, pakaian hanya yang dipakai ini saja,” ujar Aminah.
    “Pakaian dan perlengkapan rumah tangga semuanya tidak ada yang bisa diselamatkan, pakaian hanya yang dipakai ini saja,” sambungnya.
    Aminah berharap dapat membongkar sisa-sisa rumah miliknya dan milik anaknya untuk mencari perlengkapan rumah tangga dan peralatan bengkel yang mungkin masih bisa digunakan.
    “Mudah-mudahan masih ada yang bisa digunakan lagi, dan ada yang bantu,” harapnya.
    Saat ini, Aminah dan suaminya sementara menempati rumah anaknya yang berada di Jakarta.
    “Ke depan kami mengharapkan kembali mempunyai rumah yang aman. Mudah-mudahan saja pemerintah memberikan bantuan,” tutup Aminah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir rob Muara Angke

    Banjir rob Muara Angke

    Seorang anak berada di depan rumahnya saat banjir rob di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (18/11/2024). Menurut BPBD Jakarta, rob yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara tersebut disebabkan fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta. ANTARA FOTO/Alif Bintang/rwa.

  • Gedung Desa Jadi Tempat Mengungsi Bagi Warga Terdampak Bencana di Cianjur – Page 3

    Gedung Desa Jadi Tempat Mengungsi Bagi Warga Terdampak Bencana di Cianjur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menggunakan fasilitas umum dan gedung milik pemerintah untuk tempat mengungsi warga terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Kadupandak karena cuaca ekstrem masih terjadi.

    Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cianjur Wangwang Kuswaya, sekitar 20 Kepala Keluarga (KK), warga Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak yang sempat mengungsi di rumah saudara mereka, terpaksa dievakuasi ke aula desa.

    Pasalnya, kata Wangwang, selama beberapa hari terakhir curah hujan masih tinggi disertai angin kencang, sehingga dapat memicu pergerakan tanah terus meluas dan merusak rumah warga yang selama ini dijadikan tempat mengungsi bagi warga yang sudah lebih dulu terdampak.

    “Di aula Desa Sukaraja, lebih dari 20 KK dengan jumlah 87 jiwa mengisi tempat pengungsian, sebelumnya mereka mengungsi ke rumah saudaranya yang dinilai aman dari pergerakan tanah yang terus meluas,” ujar dia, melansir Antara, Minggu (8/12/2024).

    Menurut Wangwang Kuswaya, di titik pengungsian terpusat seperti aula desa, pihaknya mendirikan dapur umum, posko pelayanan kesehatan, dan bak penampungan air bersih untuk kebutuhan warga selama mengungsi, termasuk menyalurkan bantuan logistik tambahan khusus bagi lansia dan ibu menyusui.

    Dia mengatakan, pengungsi tidak ditempatkan di tenda darurat, karena cuaca ekstrem masih terjadi ditambah angin kencang.

    Sehingga, kata Wangwang, petugas memilih mengungsikan warga ke fasilitas umum seperti aula desa, sekolah, madrasah, dan gedung lainnya yang dinilai aman dari hujan.

    “Kalau tenda darurat rawan tergenang ketika hujan turun deras disertai angin kencang. Kami mencari tempat aman bagi warga yang mengungsi di dalam ruangan fasilitas umum atau gedung milik pemerintah yang dinilai aman dari hujan dan pergerakan tanah,” papar dia.

     

    Fokus edisi (05/12) mengangkat beberapa berita sebagai berikut, Jembatan Desa Putus Diterjang Banjir, Banjir Bandang Rusak Harta Benda Warga, Banjir dan Longsor Landa Sejumlah Titik Cianjur.

  • Aplikasi Bantuan Darurat Bencana Karya Siswa SMA Jakarta

    Aplikasi Bantuan Darurat Bencana Karya Siswa SMA Jakarta

    JAKARTA – Tak ada salahnya, apps Bantuan Cepat (BAPAT) harus jadi aplikasi wajib di gawai kalian. Selain karena karya anak bangsa — masih duduk di SMU — aplikasi ini perlu buat warga Indonesia yang memang dikepung oleh bencana alam. 

    Aplikasi BAPAT dibikin oleh siswa SMA Jakarta Intercultural School (JIS) Michael Mulianto untuk menghadapi tanggap darurat bencana. Aplikasi yang akan segera dirilis di Play Store itu memungkinkan penggunanya untuk memahami situasi dan keadaan gawat darurat ketika bencana.

    “BAPAT ini adalah solusi dalam memberi bantuan cepat saat keadaan darurat terutama ketika bencana,” kata Michael di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america, Jakarta, Sabtu 9 November.

    Siswa kelas 3 SMA ini menjelaskan, BAPAT adalah aplikasi interaktif berisi berbagai materi soal bantuan di sekitar pengguna ponsel cerdas. BAPAT berfungsi untuk memberikan langkah-langkah panduan kepada penggunanya; tentang cara bertindak mengatasi beberapa jenis bencana termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, banjir dan topan.

    Aplikasi ini punya bot obrolan (semacam robot) yang dapat memberikan saran untuk lebih dari 50 penyakit serta menemukan rumah sakit terdekat bila diperlukan. Ada juga tombol panggilan darurat yang dapat digunakan pengguna saat mengalami masalah serius.

    Meski saat ini baru tersedia dalam bahasa Inggris, kata dia, BAPAT masih akan dikembangkan agar tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga manfaatnya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

    BAPAT, lanjut dia, memiliki fitur yang memiliki performa lebih baik saat ponsel dalam keadaan terhubung jaringan internet atau daring/online. Kendati begitu, aplikasi dapat digunakan saat ponsel di luar jaringan (luring/offline) internet.

    “Beberapa fitur memang ‘online’ tapi yang ‘offline’ tetap bisa tapi terbatas. Setiap orang kini punya ‘smartphone’ bahkan di desa sekalipun sehingga bisa memanfaatkan itu,” kata dia.

    BAPAT memang masih perlu banyak pengembangan di sana-sini. Contohnya, BAPAT harus dibikin semenarik mungkin supaya bisa jadi bacaan dan dipahami terlebih dahulu. Karena hampir tak mungkin BAPAT dibaca oleh orang yang baru saja terkena musibah bencana alam. Mereka sudah dipusingkan bagaimana menyelamatkan diri.

    Tapi setidaknya, BAPAT ini sudah banyak membetot perhatian. Bahkan Profesor Dr Ir Kazan Gunawan (Guru Besar Tetap Universitas Esa Unggul), Profesor Dr Moermahadi Soerja Djanegara (Guru Besar Tetap Program Studi Akuntansi STIE Kesatuan Bogor, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI) dan Mayor Jenderal Komaruddin Simanjuntak (Tenaga Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana, purnawirawan Perwira Tinggi TNI-AD, mantan Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana) hadir dalam peluncuran BAPAT.

    Selain itu, hadir Kolonel Farid Ma’ruf (Komandan SATGASGAB, mantan Komandan Korem 162/WB), Jason Sudirdjo (Siswa SMA ACS Jakarta, Founder of Heart For Lombok Foundation), perwakilan Palang Merah Indonesia dan lainnya.

  • Pemprov Jateng Tingkatkan Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana

    Pemprov Jateng Tingkatkan Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Mitigasi dan kesiapsiagaan potensi bencana saat musim penghujan terus di tingkatkan Pemprov Jateng.

    Sekda Provinsi Jateng Sumarno juga meminta semua unsur untuk mempersiapkan diri.

    “Perlengkapan pendukung hingga logistik juga telah dipersiapkan, bahkan telag digelar apel kesiapsiagaan,” terang Sumarno, Minggu (8/12/2024).

    Ia menjelaskan, mitigasi bencana dilakukan secara rutin sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing. 

    Untuk di daerah Jateng bagian utara, identifikasi potensi kerawanannya adalah banjir. 

    Sedangkan untuk di Jateng bagian tengah berpotensi longsor.   

    “Beberapa hari lalu jambore relawan bencana alam juga dilaksanakan,” katanya.

    Terpisah Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengimbau seluruh masyarakat dan kepala daerah untuk mewaspadai potensi bencana alam.

    Pemerintah kabupaten kota hingga tingkat desa diminta untuk memantau perkembangan cuaca yang disampaikan oleh BMKG.

    Pasalnya, di beberapa daerah sudah memasuki musim penghujan dengan  intensitas sedang hingga tinggi.

    Bahkan sudah ada beberapa peristiwa seperti tanggul jebol dan tanah longsor.

    “Masyarakat yang rumahnya dekat dengan tebing atau di perbukitan, juga dekat dengan sungai harap berhati-hati. Ketika hujan sudah mulai intens, kami harapkan untuk waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman yang sudah disiapkan,” katanya beberapa waktu lalu. (*)

  • Dukung RHL, Persemaian Bibit Skala Besar Dilakukan di Sejumlah Wilayah

    Dukung RHL, Persemaian Bibit Skala Besar Dilakukan di Sejumlah Wilayah

    Jakarta: Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) gencar dilakukan pemerintah dalam upaya memulihkan, mempertahankan, meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Salah satu kegiatan yang telah dilakukan yaitu persemaian di sejumlah wilayah.

    Persemaian tersebut yakni Persemaian Liang Anggang (PLA) di Kalimantan Selatan, bersamaan dengan empat persemaian skala besar lainnya, yaitu Persemaian Labuan Bajo (NTT), Persemaian Mandalika (NTB), Persemaian Likupang (Sulawesi Utara) dan Persemaian Toba (Sumatera Utara), telah diresmikan operasionalnya pada Senin, 14 Oktober 2024. 

    Kelima persemaian tersebut menyusul Persemaian Modern Rumpin, Jawa Barat, dan Persemaian Mentawir di IKN untuk mendukung Program RHL yang telah mengalami proses evolutif, terutama dalam hal pendekatan target dari yang awalnya berdasarkan jumlah bibit yang berhasil ditanam, menjadi jumlah luasan areal yang berhasil di tanami.

    Mantan Menteri LHK era Presiden Joko Widodo, Siti Nurbaya, saat itu meresmikan lima Persemaian bersama dengan Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin.
     

    Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa merehabilitasi lahan dengan penanaman pohon harus jelas hasilnya dan diukur dari luasan penanaman tersebut, bukan hanya menanam 1 juta atau 1 miliar pohon.

    “Harus jelas dan ada realisasi konkret tentang berapa luas hasil yang telah ditanam dan yang  akan dicapai pemulihannya hasil dari penanaman pohon,” ujar Siti Nurbaya.

    Ia pun menegaskan bahwa berdasarkan pengalaman sejak 2015-2016 hingga 2022-2023, maka terbukti bahwa pertimbangan perlunya kejelasan luasan areal yang berhasil ditanam merupakan pendekatan cukup tepat. 

    “Gambaran yang dihasilkan dari monitoring hutan dan deforestasi tahun 2022- 2023 menurut Ditjen PKTL, sudah bisa terlihat pada citra satelit bahwa muncul hutan-hutan baru dari hasil penanaman pohon atau RHL setelah lebih kurang 5-6 tahun penanaman,” kata Siti Nurbaya.

    Selanjutnya kerja kolaborasi multipihak merupakan langkah yang didorong oleh Pemerintah dalam kerja RHL ini. Pembangunan persemaian skala besar Liang Anggang (PLA) ini merupakan pembangunan menggunakan langkah kolaborasi dengan skema Skema Public-Private Partnership (PPP). Dengan kolaborasi ini PLA dibangun melalui kerja sama KLHK dengan Kementerian PUPR Ditjen Sumber Data Air (BWS Kalimantan III) untuk penyediaan airnya, dan PT Adaro Energy Indonesia untuk konstruksi areal produksinya.

    “Sudah saatnya dilakukan pola kerja public private partnership dan seyogyanya bisa dibangun di seluruh Indonesia, untuk mendapatkan Indonesia yang pulih dan menjadi baik lingkungannya. Dan atensi ini menjadi concern global bahwa kerja-kerja pelestarian alam merupakan kerja penting juga dalam tanggung jawab dunia usaha atau private sector,” kata Siti Nurbaya.

    Pembangunan Persemaian Skala Besar merupakan paradigma baru dari pelajaran  sangat berharga, yaitu kombinasi kerja antara pola pembibitan banyak jenis bibit atau pohon yang biasa dilakukan pemerintah melalui Persemaian Permanen, dikombinasikan  dengan pembibitan skala sangat besar, dengan puluhan hingga juta bibit dengan pola monokultur yang biasa diterapkan oleh Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI).

    “Pemerintah belajar dari perusahaan-perusahaan besar HTI tentang ini. Dengan demikian kita mendapatkan pola yang baru yaitu dengan skala besar dan dari berbagai jenis tanaman, dalam pola kerja public private partnerships, di mana sarana dasar disiapkan oleh pemerintah melalui KLHK dan  KemenPUPR dan sarana produksi bibit dibangun oleh dunia usaha, seperti yang kita lihat saat ini. Sarana produksi seperti  bangunan untuk mother plat, untuk germination house, aclimatisation area dan open growth area, hingga tanaman siap didistribusikan,” ucap Siti Nurbaya.

    Kolaborasi juga dilakukan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan mulai dari proses perencanaan, distribusi, hingga monitoring bibitnya. Bibit dari PLA diharapkan dapat  mempercepat kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di wilayah pengelolaan BPDAS Barito baik yang dilakukan oleh Kementerian LHK maupun yang dilakukan pemerintah daerah.

    Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menyambut baik peresmian PLA. Dengan keberadaan PLA maka dapat mendukung  Gerakan Revolusi Hijau yang diprogramkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan untuk memulihkan lahan melalui rehabilitasi lahan dan hutan.

    “Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat sangat mendukung pembangunan PLA karena akan membantu menyukseskan program Gerakan Revolusi Hijau Provinsi Kalimantan Selatan, juga mendukung target pengurangan emisi yang tercantum dalam  target NDC Indonesia yang salah satunya diwujudkan melalui Program Indonesia FOLU Net Sink 2030,” ujar Sekretaris Daerah Kalsel.

    Pemerintah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan  lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi, serta berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespons kondisi global dengan isu pokok dan paling popular, yaitu berkaitan dengan sustainability, biodiversity dan sirkuler ekonomi juga dalam orientasi carbon offset. 

    Pada konteks ini, Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan ambisi aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur  dan sistematis. Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting untuk mencapai hal tersebut yaitu penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang lebih masif dan terstruktur.  
     

    Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menangani dampak perubahan iklim. Salah satunya melalui produksi bibit di persemaian skala besar dengan melibatkan perusahaan swasta yang bergerak di sektor perkebunan dan pertambangan, yang memiliki kepedulian dan komitmen untuk turut serta dalam mendukung aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan nasional.

    Upaya penyediaan bibit secara besar-besaran melalui pembangunan persemaian skala besar, juga untuk terus mendorong perbaikan lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi  hutan dan lahan, khususnya pada lahan-lahan kritis, daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor, waduk/bendungan, dan daerah-daerah tangkapan air pada semua tipe ekosistem. 

    “Sebagaimana komitmen-komitmen yang selalu disampaikan pada berbagai forum global/multilateral, Indonesia memandang sangat penting untuk memastikan bahwa  komitmen-komitmen tersebut dipenuhi melalui kebijakan dan aksi-aksi nyata, untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s  FOLU Net Sink 2030. Persemaian Skala Besar ini adalah  salah satu wujud konkretnya,” tutur Siti Nurbaya.

    Pembangunan persemaian merupakan bagian dari kerja aksi mitigasi iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman serta meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya  kegiatan penanaman pohon.

    Saat ini, selain Persemaian Liang Anggang, KLHK memiliki tujuh persemaian skala besar lainnya yang sudah beroperasi, yaitu (1) Pusat Persemaian Mentawir – IKN (2) Pusat Persemaian Rumpin – Jawa Barat, (3) Pusat  Persemaian Toba – Sumatera Utara, (4) Persemaian Mangrove Bali, (5) Pusat Persemaian Likupang – Sulawesi Utara, (6) Pusat Persemaian Labuan Bajo – Nusa  Tenggara Timur, (7) Pusat Persemaian Mandalika – Nusa Tenggara Barat. 

    “Semua persemaian skala besar yang sudah beroperasi saat ini, memiliki kapasitas produksi 5 juta hingga 15 juta bibit per tahun,” kata Siti Nurbaya.

    Pada pembangunan PLA, juga sebagian menggunakan dana dari Kerjasama Indonesia – Norwegia melalui Partnership in Support of Indonesia’s Effort to Reduce Greenhouse Gas Emission from Forestry and Other Land Use yang mendukung target aksi mitigasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.  

    “Saya juga ingin menegaskan langkah-langkah selanjutnya bahwa proses evolutionary ini masih akan terus berlangsung, dan terutama pada konteks aksi mitigasi iklim melalui RHL dengan didahului oleh persemaian untuk menyediakan tanaman. Langkah lanjut yang akan berkembang atau mau tidak mau harus dikembangkan dalam nexus iklim dan hutan, climate and forest, yaitu berkenaan dengan sistem distribusi bibit, supervisi dan monitoring pertanaman, reward kredit karbon dengan aksi mitigasi iklim, pengembangan multiplier effect ekonomi bagi masyarakat. Itu semua akan menghasilkan kredit karbon yang berkualitas tinggi dengan kerja-kerja simultan aksi iklim yang berkualitas (partisipatif, regulatif, sistematis, multiplier) serta kredit karbon dengan environmental high integrity (transparent, accuracy, completeness, comparability dan consistency),” ucap Siti.

    Jakarta: Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) gencar dilakukan pemerintah dalam upaya memulihkan, mempertahankan, meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Salah satu kegiatan yang telah dilakukan yaitu persemaian di sejumlah wilayah.
     
    Persemaian tersebut yakni Persemaian Liang Anggang (PLA) di Kalimantan Selatan, bersamaan dengan empat persemaian skala besar lainnya, yaitu Persemaian Labuan Bajo (NTT), Persemaian Mandalika (NTB), Persemaian Likupang (Sulawesi Utara) dan Persemaian Toba (Sumatera Utara), telah diresmikan operasionalnya pada Senin, 14 Oktober 2024. 
     
    Kelima persemaian tersebut menyusul Persemaian Modern Rumpin, Jawa Barat, dan Persemaian Mentawir di IKN untuk mendukung Program RHL yang telah mengalami proses evolutif, terutama dalam hal pendekatan target dari yang awalnya berdasarkan jumlah bibit yang berhasil ditanam, menjadi jumlah luasan areal yang berhasil di tanami.
    Mantan Menteri LHK era Presiden Joko Widodo, Siti Nurbaya, saat itu meresmikan lima Persemaian bersama dengan Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin.
     

    Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa merehabilitasi lahan dengan penanaman pohon harus jelas hasilnya dan diukur dari luasan penanaman tersebut, bukan hanya menanam 1 juta atau 1 miliar pohon.
     
    “Harus jelas dan ada realisasi konkret tentang berapa luas hasil yang telah ditanam dan yang  akan dicapai pemulihannya hasil dari penanaman pohon,” ujar Siti Nurbaya.
     
    Ia pun menegaskan bahwa berdasarkan pengalaman sejak 2015-2016 hingga 2022-2023, maka terbukti bahwa pertimbangan perlunya kejelasan luasan areal yang berhasil ditanam merupakan pendekatan cukup tepat. 
     
    “Gambaran yang dihasilkan dari monitoring hutan dan deforestasi tahun 2022- 2023 menurut Ditjen PKTL, sudah bisa terlihat pada citra satelit bahwa muncul hutan-hutan baru dari hasil penanaman pohon atau RHL setelah lebih kurang 5-6 tahun penanaman,” kata Siti Nurbaya.
     
    Selanjutnya kerja kolaborasi multipihak merupakan langkah yang didorong oleh Pemerintah dalam kerja RHL ini. Pembangunan persemaian skala besar Liang Anggang (PLA) ini merupakan pembangunan menggunakan langkah kolaborasi dengan skema Skema Public-Private Partnership (PPP). Dengan kolaborasi ini PLA dibangun melalui kerja sama KLHK dengan Kementerian PUPR Ditjen Sumber Data Air (BWS Kalimantan III) untuk penyediaan airnya, dan PT Adaro Energy Indonesia untuk konstruksi areal produksinya.
     
    “Sudah saatnya dilakukan pola kerja public private partnership dan seyogyanya bisa dibangun di seluruh Indonesia, untuk mendapatkan Indonesia yang pulih dan menjadi baik lingkungannya. Dan atensi ini menjadi concern global bahwa kerja-kerja pelestarian alam merupakan kerja penting juga dalam tanggung jawab dunia usaha atau private sector,” kata Siti Nurbaya.
     
    Pembangunan Persemaian Skala Besar merupakan paradigma baru dari pelajaran  sangat berharga, yaitu kombinasi kerja antara pola pembibitan banyak jenis bibit atau pohon yang biasa dilakukan pemerintah melalui Persemaian Permanen, dikombinasikan  dengan pembibitan skala sangat besar, dengan puluhan hingga juta bibit dengan pola monokultur yang biasa diterapkan oleh Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI).
     
    “Pemerintah belajar dari perusahaan-perusahaan besar HTI tentang ini. Dengan demikian kita mendapatkan pola yang baru yaitu dengan skala besar dan dari berbagai jenis tanaman, dalam pola kerja public private partnerships, di mana sarana dasar disiapkan oleh pemerintah melalui KLHK dan  KemenPUPR dan sarana produksi bibit dibangun oleh dunia usaha, seperti yang kita lihat saat ini. Sarana produksi seperti  bangunan untuk mother plat, untuk germination house, aclimatisation area dan open growth area, hingga tanaman siap didistribusikan,” ucap Siti Nurbaya.
     
    Kolaborasi juga dilakukan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan mulai dari proses perencanaan, distribusi, hingga monitoring bibitnya. Bibit dari PLA diharapkan dapat  mempercepat kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di wilayah pengelolaan BPDAS Barito baik yang dilakukan oleh Kementerian LHK maupun yang dilakukan pemerintah daerah.
     

     
    Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menyambut baik peresmian PLA. Dengan keberadaan PLA maka dapat mendukung  Gerakan Revolusi Hijau yang diprogramkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan untuk memulihkan lahan melalui rehabilitasi lahan dan hutan.
     
    “Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat sangat mendukung pembangunan PLA karena akan membantu menyukseskan program Gerakan Revolusi Hijau Provinsi Kalimantan Selatan, juga mendukung target pengurangan emisi yang tercantum dalam  target NDC Indonesia yang salah satunya diwujudkan melalui Program Indonesia FOLU Net Sink 2030,” ujar Sekretaris Daerah Kalsel.
     
    Pemerintah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan  lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi, serta berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespons kondisi global dengan isu pokok dan paling popular, yaitu berkaitan dengan sustainability, biodiversity dan sirkuler ekonomi juga dalam orientasi carbon offset. 
     
    Pada konteks ini, Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan ambisi aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur  dan sistematis. Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting untuk mencapai hal tersebut yaitu penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang lebih masif dan terstruktur.  
     

    Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menangani dampak perubahan iklim. Salah satunya melalui produksi bibit di persemaian skala besar dengan melibatkan perusahaan swasta yang bergerak di sektor perkebunan dan pertambangan, yang memiliki kepedulian dan komitmen untuk turut serta dalam mendukung aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan nasional.
     
    Upaya penyediaan bibit secara besar-besaran melalui pembangunan persemaian skala besar, juga untuk terus mendorong perbaikan lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi  hutan dan lahan, khususnya pada lahan-lahan kritis, daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor, waduk/bendungan, dan daerah-daerah tangkapan air pada semua tipe ekosistem. 
     
    “Sebagaimana komitmen-komitmen yang selalu disampaikan pada berbagai forum global/multilateral, Indonesia memandang sangat penting untuk memastikan bahwa  komitmen-komitmen tersebut dipenuhi melalui kebijakan dan aksi-aksi nyata, untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s  FOLU Net Sink 2030. Persemaian Skala Besar ini adalah  salah satu wujud konkretnya,” tutur Siti Nurbaya.
     
    Pembangunan persemaian merupakan bagian dari kerja aksi mitigasi iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman serta meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya  kegiatan penanaman pohon.
     
    Saat ini, selain Persemaian Liang Anggang, KLHK memiliki tujuh persemaian skala besar lainnya yang sudah beroperasi, yaitu (1) Pusat Persemaian Mentawir – IKN (2) Pusat Persemaian Rumpin – Jawa Barat, (3) Pusat  Persemaian Toba – Sumatera Utara, (4) Persemaian Mangrove Bali, (5) Pusat Persemaian Likupang – Sulawesi Utara, (6) Pusat Persemaian Labuan Bajo – Nusa  Tenggara Timur, (7) Pusat Persemaian Mandalika – Nusa Tenggara Barat. 
     
    “Semua persemaian skala besar yang sudah beroperasi saat ini, memiliki kapasitas produksi 5 juta hingga 15 juta bibit per tahun,” kata Siti Nurbaya.
     
    Pada pembangunan PLA, juga sebagian menggunakan dana dari Kerjasama Indonesia – Norwegia melalui Partnership in Support of Indonesia’s Effort to Reduce Greenhouse Gas Emission from Forestry and Other Land Use yang mendukung target aksi mitigasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.  
     
    “Saya juga ingin menegaskan langkah-langkah selanjutnya bahwa proses evolutionary ini masih akan terus berlangsung, dan terutama pada konteks aksi mitigasi iklim melalui RHL dengan didahului oleh persemaian untuk menyediakan tanaman. Langkah lanjut yang akan berkembang atau mau tidak mau harus dikembangkan dalam nexus iklim dan hutan, climate and forest, yaitu berkenaan dengan sistem distribusi bibit, supervisi dan monitoring pertanaman, reward kredit karbon dengan aksi mitigasi iklim, pengembangan multiplier effect ekonomi bagi masyarakat. Itu semua akan menghasilkan kredit karbon yang berkualitas tinggi dengan kerja-kerja simultan aksi iklim yang berkualitas (partisipatif, regulatif, sistematis, multiplier) serta kredit karbon dengan environmental high integrity (transparent, accuracy, completeness, comparability dan consistency),” ucap Siti.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Punya Kursi Parlemen, Perindo Komitmen Perjuangkan Lingkungan di Jakarta

    Punya Kursi Parlemen, Perindo Komitmen Perjuangkan Lingkungan di Jakarta

    loading…

    JAKARTA Partai Perindo berkomitmen memperjuangkan lingkungan yang ada di kawasan Jakarta. Salah satu hal yang diperjuangkan adalah bagaimana memberdayakan sungai yang ada.

    “Alhamdulillah Perindo ini selama bertahun-tahun yang fokus terhadap kesejahteraan masyarakat kita juga sekarang fokus kepada lingkungan DKI Jakarta,” kata Wakil Ketua DPD Perindo Jakarta Selatan M.Zaky Barrun, Minggu (8/12/2024).

    Semangat memperjuangkan lingkungan ini tak terlepas dari banjir yang kerap terjadi di Jakarta. Perindo, kata dia, akan terlibat misalnya dalam kegiatan penanaman pohon.

    Baca Juga

    “Supaya kita menanam pohon ini tidak banjir, menahan erosi dan lainnya,” tutur dia.

    Zaky juga menjelaskan semangat ini juga akan terus disemangati lewat aspirasi masyarakat. Apalagi, Perindo hingga saat ini juga sudah memiliki satu kursi di DPRD Jakarta.

    “Karena selama ini masyarakat, aktivis lingkungan itu tidak ada yang pernah tersampaikan ke parlemen. Jadi Pemerintah DKI ini hanya sampai ke tingkat relawan saja,” jelas dia.

    “Bagaimanapun Jakarta ini yang paling sentral bagaimana menanggulangi banjir. Makanya kita akan tetap berkomitmen bersama (aktivis lingkungan) sampai bagaimana penanggulangan banjir ini selesai,” pungkasnya.

    (rca)

  • Hari Relawan Sedunia, Partai Perindo dan Pegiat Lingkungan Tanam Pohon di Pinggir Sungai Ciliwung

    Hari Relawan Sedunia, Partai Perindo dan Pegiat Lingkungan Tanam Pohon di Pinggir Sungai Ciliwung

    loading…

    Partai Perindo melakukan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Relawan Sedunia di pesisir Sungai Ciliwung, kawasan RW02, Cawang, Jakarta Timur. Foto/Jonathan Simanjuntak

    JAKARTA – Partai Perindo terjun langsung melakukan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Relawan Sedunia. Kegiatan ini digelar di pesisir Sungai Ciliwung, kawasan RW02, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.

    Dalam kegiatan itu pegiat dan aktivis lingkungan hadir langsung. Kegiatan ini juga disambut meriah oleh masyarkat sekitar yang juga turut terlibat.

    “Alhamdulillah teman-teman Perindo sudah beberapa kali bareng-bareng juga sama kita sama pegiat, bukan hanya di kali Ciliwung tapi juga di kali lain,” kata Ketua RW02 Kelurahan Cawang, Goffur, Minggu (8/12/2024).

    Goffur menjelaskan pada kegiatan kali ini sebanyak 200 pohon ditanam di pinggir-pinggir aliran sungai. Adapun pohon yang ditanam berjenis produktif dan pelindung.

    “Ada sampai 200 (pohon yang ditanam). Jenisnya pohon produktif dan pohon pelindung. Kalau produktif ada sawo, pohon-pohon langka yaitu nangka dan mangga,” kata Goffur.

    “Nanti manfaat dari penananam ini masyarakat wilayah sendiri, sekaligus kita edukasi untuk menjaga lingkungan,” sambungnya.

    Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi salah satu aksi untuk memperbaiki ekosistem yang dinilainya telah rusak.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPD Partai Perindo Jakarta Selatan, Zaky Barrun mengatakan Partai Perindo kegiatan ini dilakukan untuk memberikan bukti kehadiran Perindo untuk masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi banjir di Jakarta.

    “Bagaimanapun Jakarta ini yang paling sentral bagaimana menanggulangi banjir. Makanya kita akan tetap berkomitmen bersama (aktivits lingkungan) sampai bagaimana penanggulangan banjir ini selesai,” ujar Zaky.

    (shf)

  • Evaluasi Kinerja dari Kemendagri, Iwan Kurniawan Jadi Pj Wali Kota Terbaik

    Evaluasi Kinerja dari Kemendagri, Iwan Kurniawan Jadi Pj Wali Kota Terbaik

    Malang (beritajatim.com) – Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan meraih prestasi dalam evaluasi penilaian kinerja Penjabat Kepala Daerah oleh Mendagri. Dalam penilaian yang dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu, Iwan menjadi yang terbaik diantara semua Penjabat Wali Kota lainnya dengan raihan skor 84,00.

    Ada sejumlah indikator yang membuat Iwan mendapat skor tinggi. Seperti, implementasi program prioritas nasional dengan upaya pengendalian inflasi serta menuntaskan isu strategis daerah melalui 11 prioritas kinerjanya. Dalam mewujudkan itu, prinsip kolaborasi dibangun oleh Iwan dengan efektif hingga membuahkan hasil positif.

    Iwan sendiri telah menjabat sebagai Pj selama 4 bulan. Selama itu, dia memang getol berkolaborasi dengan berbagai pihak, revitalisasi Pasar Besar dan penanganan banjir di Jalan Sukarno Hatta diupayakannya hingga masuk rencana pembangunan tahun 2025 di KemenPUPR dan Propinsi Jawa Timur.

    Beberapa lainnya juga sudah berproses seperti pengadaan lahan parkir terpusat di kayutangan heritage, rencana gebyar bansos dan UMKM. Belum lagi kolaborasinya dalam merehabilitasi gedung sekolah rusak dan modernisasi tempat pembuangan sampah yang melibatkan dunia usaha dan swasta dalam program TSP.

    Ada lagi yang menjadi perhatian nasional seperti strategi percepatan penanganan anak tidak sekolah yang melibatkan PKBM secara gratis.

    Iwan menyebut keberhasilan yang diraihnya ini berkat dukungan yang diberikan jajaran Pemerintah Kota Malang dalam mewujudkan 11 prioritas kinerjanya. Kerjasama dengan stakeholder terkait sebagai salah satu faktor kunci keberhasilannya.

    “Tentu saya mengucapkan syukur dan Terima kasih, saya diberikan penilaian terbaik. Dan tentu ini juga tidak lepas dari amanah yang diberikan Pak Mendagri kepada saya. Saya berusaha menjalankan apa yang menjadi instruksi dan pesan beliau,” ujar Iwan.

    “Dengan jajaran di Pemkot Malang yang sudah mendukung implementasi 11 prioritas kinerja saya. Juga kepada para stakeholder, para pengusaha dan swasta yang ikut berperan aktif, memberikan sumbangsih dan problem solving nya, lewat TSP sehingga ada langkah nyata kita bersama menyelesaikan masalah di Kota Malang,” imbuhnya.

    Iwan sendiri berkomitmen untuk terus menyelesaikan prioritas kinerjanya di sisa masa jabatan sebagai Penjabat Wali Kota Malang. Dirinya memastikan dari semua prioritas itu telah menunjukkan progres yang positif.

    “Komitmen saya tentu berusaha menyelesaikan apa yang menjadi prioritas saya disini. Progres nya positif, beberapa aspek sudah ada kejelasan seperti pasar besar dan drainase di Jalan Sukarno Hatta. Rehab gedung sekolah, TPS juga, UMKM, semuanya akan terus kita selesaikan setidaknya bisa menjadi keberlanjutan bagi kepala daerah definitif nantinya,” ujar Iwan. [luc/suf]